• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING TERHADAP KEMAMPUAN BERBALAS PANTUN SISWA KELAS X SMA PARULIAN 2 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL ROLE PLAYING TERHADAP KEMAMPUAN BERBALAS PANTUN SISWA KELAS X SMA PARULIAN 2 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING TERHADAP

KEMAMPUAN BERBALAS PANTUN SISWA KELAS

X SMA PARULIAN 2 MEDAN TAHUN

PEMBELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

NURTANI SILALAHI

NIM 2102111022

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan sripsi tepat waktu. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Unimed. Disamping persyaratan akademis juga ungkapan tanggung jawab penulis sebagai seorang akademis, melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis tentunya dibantu banyak pihak. Oleh karena itu, rasa hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., Rektor Universitas Negeri Medan, 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan dan para Pembantu Dekan serta seluruh Staf Pegawai Administrasi,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia, sekaligus Dosen Penguji,

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

6. Drs. H. Sigalingging, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi, 7. Drs Tingkos Sinurat, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik,

8. M. Nababan, S.Pd., Kepala SMA Parulian 2 medan dan Ibu Hombing, S.Pd., guru pengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas yang menjadi sampel penelitian ini,

(7)

ii

10.Siswa-siswa kelas X Parulian 2 Medan, pemuda GKPS Padang Bulan, teman-teman posko nasedeng, keluarga reguler C 2010, beserta seluruh keluarga Martri Girsang dan teman-teman kost yang belum disebutkan namanya satu persatu, terima kasih buat semangat dan doanya.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan kita. Amin.

Medan, 12 Juli 2014 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Kerangka Teoretis... 8

1. Pengertian Pengaruh ... 8

2. Model Penagajaran Role Playing ... 9

a. Pengertian Model Role Playing ... 10

b. Manfaat Model Role Playing ... 11

c. Tujuan Pebelajaran Model Role Playing ... 12

d. Kebihan dan Kelemahan Role Playing ... 13

e. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Role Playing ... 16

3. Pengertian Pantun... 17

a. Struktur Pantun ... 18

b. Ciri-ciri Pantun ... 19

c. Jenis-jenis Pantun ... 20

4. Berbalas Pantun ... 25

5. Penilaian Kemampuan Berbalas Pantun ... 26

6. Penerapan Model Role Playing Dengan Materi Berbalas Pantun ... 29

(9)

C. Hipotesis Penelitian ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

C. Metode Penelitian ... 35

D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 35

E. Instrumen ... 36

F. Desain Penelitian ... 38

G. Teknik Analisis Data... 41

H. Uji Hipotesis ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 44

A. Deskripsi Data Penelitian ... 44

1. Data Kemampuan Siswa Berbalas Pantun Menggunakan Pengajaran Model Role Playing (X1) ... 44

2. Data Kemampuan Siswa Berbalas Pantun Menggunakan Pengajaran Model Konvensional (X2) ... 47

3. Data Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Kemampuan Berbalas Pantun Siswa Kelas X SMA Parulian 2 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 ... 50

B. Hasil Penelitian ... 56

1. Hasil Kemampuan Siswa Berbalas Pantun Menggunakan Pengajaran Model Role Playing (X1) ... 56

2. Hasil Kemampuan Siswa Berbalas Pantun Menggunakan Pengajaran Model Konvensional (X2) ... 58

3. Hasil Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Kemampuan Berbalas Pantun Siswa Kelas X SMA Parulian 2 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 ... 60

4. Kesimpulan Hasil Penelitian ... 61

C. Pembahasan ... 61

(10)

2. Pembahasan Hasil Kemampuan Siswa Berbalas Pantun

Menggunakan Pengajaran Model Konvensional (X2)... 63

3. Pembahasan Hasil Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Role

Playing Terhadap Kemampuan Berbalas Pantun Siswa Kelas X SMA

Parulian 2 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 ... 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 66 B. Saran ... 66

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 34

Tabel 3.2 Indikator Penilaian Kemampuan Berbalas Pantun... 36

Tabel 3.3 Kategori dan Penilaian ... 38

Tabel 3.4 Desain Eksperimen Posttest-Only Control Design ... 38

Tabel 3.5 Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen Dengan Model Pembelajaran Role Playing ... 39

Tabel 3.6 Jalannya Pembelajaran Pada Kelas Kontrol Dengan Model Konvensional ... 41

Tabel 4.1 Skor Perolehan Nilai Kemampuan Berbalas Pantun Model Role Playing (X1) ... 44

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen ... 45

Tabel 4.3. Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen ... 47

Tabel 4.4 Skor Perolehan Nilai Kemampuan Berbalas Pantun Model Role Playing (X2) ... 47

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol ... 49

Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Kelas Kontrol ... 50

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen ... 51

(12)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 SILABUS ... 70

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Model Role Playing . 71 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Konvensional . 76 Lampiran 4 Skenario “Biarlah Cinta Tetap Bersemi”... 81

Lampiran 5 Nilai Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 82

Lampiran 6 Pantun Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 84

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia menitik beratkan pada empat keterampilan berbahasa, meliputi membaca, menulis, menyimak, dan berbicara yang saling berhubungan dan saling menunjang satu sama lain. Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa memiliki manfaat besar bagi kehidupan manusia dalam berkomunikasi secara lisan. Demikian halnya proses belajar mengajar, diperlukan gagasan dari siswa, berbicara mengenai ketidakpahamannya terhadap materi tertentu.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas X SMA standar kopetensi berbicara. Salah satu kopetensi dasarnya 12.1 menanggapi pembacaan puisi lama tentang lafal, intonasi, ekspresi yang tepat. Materi yang ditekankan guru saat mengajar adalah pantun. Namun pelaksanaannya guru cenderung menulis pantun dan hanya berteori kepada siswa. Sehingga KD yang diharapkan gagal.

Hal ini terbukti dari hasil penelitian Trimantara (2005:22) mengatakan, Hasil penelitian nilai rata-rata siswa menulis pantun dari 5,78

(14)

2

Selanjutnya Ermawani (2009:2-3) menagatakan bahwa, perolehan siswa nilai siswa dalam membacakan puisi lama dengan menggunakan model time token adalah 83,7. Dengan pembahasan hasil penelitian siswa kurang berminat dalam hal sastra, karena manfaatnya yang kurang tampak dalam kehidupan sehari-hari, belajar sastra khususnya puisi lama seperti: syair, gurindam pantun dan lain sebagainya yang diperolehnya di sekolah sangat monoton, sulit memaknai isi pantun karena penggunaan kata-kata dan struktur bahasanya. Ketidakpahaman terhadap makna dari puisi lama, tersebut sehingga mereka tidak paham dalam mengekspresikan pantun.

Diperkuat dengan hasil penelitian Sumarni (2010:65),

Kemaampuan siswa berbalas pantun memperoleh rata-rata 70,08 dalam berpantun sesuai dengan lafal, dan intonasi yang tepat belum menunjukkan hasil yang maksimal. Secara umum, hal ini disebabkan pembelajaran yang cenderung monoton, sandart kopetensi yang diminta dalam silabus adalah berbicara, namun guru dalam praktek mengajar adalah menulis. Karya siswa tidak dipraktekkan sehingga mereka tidak termotivasi untuk membuatnya.

Berdasarkan pendapat para peneliti mengenai kemampuan berbalas pantun ditarik kesimpulan sebagai berikut: rendahnya kemampuan siswa dalam berbalas pantun disebabkan faktor kurangnya pembendaharaan kosa kata, tidak percaya diri, tidak dapat menghasilkan

pantun sendiri (harus menghafal), model dan strtegi belajar masih

konvensional, pemanfaatan media, kurangnya penerapan atau pemakaian berbalas pantun dalam kehidupan sehari-hari.

(15)

3

tersebut. Tentunya kendala tersebut harus mampu diatasi guru selaku seorang pendidik dalam proses belajar mengajar. Salah satu unsur yang mendukung dalam proses pengajaran adalah model pengajaran yang baik, tepat dan menyenangkan.

Harahap (2010: 88) mengatakan, “Penerapan Model Bermain Peran/Role Playing mampu meningkatkan keterampilan berbicara siswa SMP kelas VII

dengan presentase 88% yang tadinya pada pretes 45%. Selain itu siswa lebih kreatif dan antusian dalam belajar.”

Senada dengan hasil penelitian yang dilakukan Ermawani (2009:94) mengatakan, “Model Pengajaran Bermain Peran berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam berdrama pada kelas V SDN 101766 Bandar Setia Tahun Pelajaran 2008/2009 yaitu: pada pretes kemampuan siswa dalam berdrama mencapai 48%. Diterapkannya model pengajaran Bemain Peran, kemampuan siswa meningkat menjadi 90%.”

Sihombing (2013: 54) dari hasil penelitiannya menyimpulkan,

“Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan Metode Bermain Peran pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN 173302 Bahal Batu Tahun Ajaran 2012/2013 meningkat menjadi 86% dari 56,66%.”

(16)

4

Pengaruh Model Role Playing Terhadap Kemampuan Siswa Berbalas Pantun Siswa Kelas X SMA Parulian 2 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah terdapat empat hal. Keenam hal tersebut terlihat di bawah ini.

1. Siswa kurang mampu berbalalas pantun karena siswa kurang berminat dan termotivasi.

2. Siswa kurang mampu berbalas pantun karena siswa sulit mengetahui makna pantun.

3. Siswa kurang mampu berbalas pantun karena siswa kurang pemahaman terhadap struktur pantun.

4. Siswa kurang mampu berbalas pantun dengan lafal dan intonasi yang tepat karena tidak ada rasa percaya diri.

5. Siswa kurang mampu berbalas pantun dengan ekspresi yang tepat karena guru cendrung teori tanpa praktik.

6. Siswa kurang mampu berbalas pantun dengan kreatif karena model pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional sehingga kelas kaku.

C. Pembatasan Masalah

(17)

5

Playing Terhadap Kemampuan Siswa Berbalas Pantun Siswa Kelas X SMA

Parulian 2 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

Ada tiga hal rumusan masalah dalam penelitian ini, sebagaimana terlihat di bawah ini.

1. Bagaimana kemampuan siswa kelas X SMA Parulian 2 Medan tahun pembelajaran 2013/2014 dalam berbalas pantun dengan menggunakan model pembelajaran role playing?

2. Bagaimana kemampuan siswa kelas X SMA Parulian 2 Medan tahun pembelajaran 2013/2014 dalam bebalas pantun menggunakan lafal dan intonasi yang tepat dengan model pembelajaran konvensional?

3. Adakah pengaruh penggunaan model pembelajaran role playing terhadap kemampuan berbalas pantun Siswa Kelas X SMA Parulian 2 Medan tahun pembelajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. untuk menggambarkan kemampuan berbalas pantun dengan menggunakan model pembelajaran role playing siswa kelas X SMA Parulian 2 Medan tahun pembelajaran 2013/2014;

(18)

6

3. untuk menggambarkan ada tidaknya pengaruh penggunaan model pembelajaran role pyaling terhadap kemampuan berbalas pantun siswa kelas X SMA Parulian 2 Medan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terdiri atas dua bagian yaitu, manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis. Secara ptraktis terdiri dari empat bagian yaitu: bagi siswa, bagi guru, bagi sekolah dan bagi peneliti. Untuk lebih konkret akan dijabarkan di bawah ini.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya bidang pembelajaran berbicara.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan memotivasi siswa dalam meningkatkan kemampuan berbalas pantun.

b. Bagi Guru

Sebagai alternatif teknik pembelajaran bagi guru-guru bahasa Indonesia untuk meningkatkan pemahaman dibidang kebahasaan.

c. Bagi Sekolah

Sebagai referensi sekolah tentang model pembelajaran. d. Bagi Peneliti

(19)

66

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah membahas permasalahan yang diteliti diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan berbalas pantun yang menggunakan model pembelajaran role

playing pada siswa kelas X SMA Parulian 2 Medan tahun pembelajaran

2013/2014 sangat baik dengan nilai rata-rata 85,6.

2. Kemampuan berbalas pantun yang menggunakan model konvensional pada siswa kelas X SMA Parulian 2 Medan tahun pembelajaran 2013/2014 cukup dengan nilai rata-rata 63,62.

3. Hasil penelitian bahwa model role playing ada pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berbalas pantun dengan konvensional siswa kelas X SMA Parulian 2 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

B. Saran

Hasil penelitian yang dilakukan di SMA Parulian 2 Medan tahun pembelajaran 2013/2014 siswa kelas X ada pengaruh terhadap kemampuan siswa berbalas pantun sehingga perlu dilakukan tindakan sebagai berikut.

(20)

2. Kepala Sekolah khususnya yang berada di medan sekitarnya untuk menyarankan guru-guru agar mencoba menerapkan model role playing dalam pengajaran keterampilan berbicara dan sebagainya.

3. Keberhasilan model role playing tidak luput dari pemahaman yang baik oleh guru dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi dalam penerapan model pembelajaran role playing agar mendapat hasil yang maksimal.

(21)

68

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2002. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi aksara:

Jakarta

Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineke Cipta

Badudu dan Zain. 1994. Membina Bahasa Indonesia Baku. Pustaka Prima: Bandung

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta Depdiknas. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Endraswara, Suwardi. 2011. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS

Mistari. 2011. Kumpulan Pantun Lisan Melayu, Edisi Kedua. Dewan Bahasa dan Pustaka: Kuala Lumpur

Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran. Medan: Media Persada

Joice, Bruce dan Well. 2011. Models Of Teaching. Pustaka Belajar: Yogyakarta Kristantohadi. 2010. Peribahasa Lengkap dan Kesusastraan Melayu Lama.

Tabora Media: Yogyakarta

Roestiyah. (2001). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineke Cipta

Semi, M. Atar. 2007. Rancangan Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa

Soenaryo, Andi, dkk. 2005. Buku Pintar Pantun dan Puisi. Kartika: Bandung Sudjana, Nana. 2003. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja

Rosdakarya: Bandung

Sugiyono. 2011. Merode Penelitian Pendidikan : pendekatan kuantitatif,

(22)

69

Suryanto dan Agus Haryanto. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra

Indonesia. Erlangga: Tangerang

Zaini, dkk. 2008. Models Of Teaching 2. Pustaka Belajar: Yogyakarta

Zuhaerini. 1983. Kumpulan Pantun Melayu. Dewan Bahasa dan Pustaka: Kuala Lumpur

Zulfahnur, dkk. 1997. Apresiasi Puisi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta

Wahab, Mujiman. 2007. Buku Pintar Bahasa dan Sastra Indonesia. Semarang: Aneka Ilmu

Ermawani. 2010. Meningkatkan Kemampuan Berdrama Melalui Bermain Peran

pada Siswa Kelas V SDN 101766 Bandar Setia. UNRI: Riau

Harahap, Elva Rosiana. 2010. Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Menggunakan Model Bermain Peran pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas SMPN 03 Bukit Baru. Unimed: Medan

Sihombing, Rajiman. 2013. Meningkatkan Keterampilan Berbicara Dengan

Menggunakan Metode Bermain Peran pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN 173302 Bahal Batu. Unimed: Medan

Sumarni. 2010. Meningkatkan keterampilan Berbicara dengan Berbalas Pantun

siswa kelas 5 SDN 030323 Bukit Tinggi. Unimed: Medan

Afandi. 2009. Bahasa indonesia-pantun. www.http://gooogle/wordpress.com.

diakses tanggal 19 November 2009

Trimantra, Petrus. Metode Sugesti imajinasi dalam pembelajaran menulis dengan

media lagu. Jurnal pendidikan Penabur – No.05/ Th.IV/desember 2005

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui penggunaan alat peraga riil dalam meningkatkan hasil

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) implementasi nilai kedisiplinan pendidikan karakter yang diterapkan di SMA Kristen Widya Wacana melalui aturan atau tata

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) kemampuan analisis siswa dengan model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) pada materi pokok

kebijakan hutang, antara lain : kepemilikan saham oleh manajer, kepemilikan. saham oleh institusi, penyebaran kepemilikan saham,

Apakah Infra Red, Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation, dan terapi latihan William Flexion Exercise dapat mengurangi nyeri akibat spondylosis?.. Apakah Infra Red,

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL. GURU DAN

Dimyati Khudzaifah, Metode Penelitian Hukum.. Data primer adalah data utama yang diperoleh melalui data-data yang berupa keterangan-keterangan yang berasal dari pihak-pihak

[r]