• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM LIRIK LAGU RELIGI KARYA AUNUR RAFIQ LIL FIRDAUS (OPICK) Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Lirik Lagu Religi Karya Aunur Rofiq Lil Firdaus (Opick).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM LIRIK LAGU RELIGI KARYA AUNUR RAFIQ LIL FIRDAUS (OPICK) Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Lirik Lagu Religi Karya Aunur Rofiq Lil Firdaus (Opick)."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM LIRIK LAGU

RELIGI KARYA AUNUR RAFIQ LIL FIRDAUS (OPICK)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Oleh:

FATIKHA SAFITRI G 000 090 093

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

4

ABSTRAK

Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Lirik Lagu Religi Karya Aunur Rafiq Lil Firdaus (Opick)

Pendidikan merupakan salah satu usaha yang paling penting dan mendasar didalam menjalani kehidupan terutama dalam mengembangkan perilaku sesuai dengan syariat Islam, untuk dapat menjalankan segala sesuatu yang berdasar pada nilai-nilai Islam banyak cara yang ditempuh yang bisa digunakan sebagai sarana untuk memahami pendidikan Islam pada zaman sekarang ini. Melalui media yang ada seperti televisi, koran, internet maupun lagu dapat disisipkan nilai-nilai pendidikan agama Islam didalamnya. Pesan yang disampaikan melalui media tersebut dapat dinikmati dan dijangkau oleh kalangan manapun. Salah satunya melalui karya musik religi, hal seperti ini dilakukan oleh Opick dengan berdakwah melalui syair lagu religi yang bertujuan untuk mengajak umat Islam baik anak-anak, dewasa maupun remaja lebih mendekatkan diri kepada Allah swt.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan Islam apa yang terkandung dalam lirik lagu religi karya Opick dalam album Istighfar dan apakah lagu religi dapat dijadikan sebagai salah satu dari sumber belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam lirik lagu religi Opick dan mengetahui serta mendeskripsikan lagu religi ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber belajar. Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan Islam dan dapat mengajarkan bahwa melalui sebuah lirik lagu religi terdapat banyak pelajaran yang bisa didapat, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu sumber belajar.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), karena data-data yang diperoleh merupakan data yang tertulis berupa buku, jurnal maupun terbitan yang lainnya. Sumber data primer yang digunakan berupa teks dari lirik lagu religi Opick pada tahun 2005 yang diproduksi oleh PT Aquarius, dan untuk sumber primer menggunakan buku-buku, surat kabar, maupun artikel. Kemudian setelah itu dilakukan analisis isi (content analysis) dari lirik lagu yang dianalisis, adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan analisis data

Setelah penelitian ini dilakukan, penulis memperoleh hasil penelitian bahwa didalam lirik lagu Opick pada album Istighfar terdapat nilai pendidikan Islam diantaranya, nilai pendidikan aqidah (keimanan), nilai pendidikan ibadah dan nilai pendidikan akhlakul karimah. Nilai-nilai tersebut merupakan landasan pokok didalam pendidikan Islam. Selain itu lirik lagu religi karya Opick dapat dijadikan sebagai salah satu sumber belajar pendidikan Islam karena didalamnya mencakup adanya pesan yang baik dan mendidik bagi pendengarnya, praktis dan sederhana, bersifat fleksibel dapat digunakan kapan saja serta dapat memberikan motivasi untuk menjadi lebih baik.

(5)

5

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era global seperti sekarang ini perkembangan yang cukup pesat terjadi di dunia musik Indonesia, hal tersebut terlihat dari acara-acara televisi yang semakin beragam. Dari beragam acara yang ditayangkan di televisi tersebut, selain bisa menambah hiburan tetapi tidak sedikit pula tayangan-tayangan yang kurang mendidik. Hal ini ditambah dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang sangat canggih, sehingga tidak sedikit yang menyalahgunakan kecanggihan teknologi tersebut.

Disamping itu, banyaknya hasil karya musik yang diciptakan oleh para musisi di tanah air, serta bermunculan penyanyi solo dan band-band baru telah menjadi suatu fenomena tersendiri bagi masyarakat. Bagi para pecinta musik, hal ini merupakan sebuah hasil karya yang dapat menjadi sebuah hiburan yang memberikan inspirasi dalam menjalani kehidupan, karena banyak lirik-lirik lagu yang memberikan nasihat-nasihat penting yang berguna bagi para penikmat musik.

Salah satu hal terpenting dalam sebuah musik adalah keberadaan lirik lagu. Melalui lirik lagu, pecinta atau musisi ingin menyampaikan pesan yang merupakan ekspresi terhadap apapun yang dirasakan terhadap fenomena-fenomana yang terjadi di masyarakat sekitar. Jadi lirik lagu bukan sekedar rangkaian kata-kata indah semata, tetapi juga merupakan representasi dari realitas yang dirasakan atau dilihat oleh penciptanya. Dari beberapa realitas yang berkembang di masyarakat selama ini, fenomena lagu-lagu bernuansa keislaman (religi) bermunculan menjelang bulan puasa tiba.

Dalam realitanya hanya pada bulan puasa (ramadhan) saja kalangan masyarakat mengetahui fenomena lagu-lagu religi, sehingga upaya untuk dapat memberikan kesadaran terhadap nilai-nilai pendidikan Islam hanya menjadi sebuah rangkaian kata-kata semata.

Tujuan pendidikan akhlak diharapkan agar anak dapat membedakan antara yang baik dan buruk, sopan dan tidak sopan, terpuji dan tercela, sehingga dengan pengetahuannya itu dapat berbuat sesuai apa yang dianggapnya

sebagai perbuatan yang baik, terpuji, dan dapat meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dianggapnya sebagai perbuatan jahat, jelek, dan semacamnya (Azmi, 2006: 118).

Beberapa tahun terakhir, banyak para musisi baik penyanyi solo maupun grup band yang menciptakan lirik lagu bernuansa Islami (religi), di antaranya adalah Ebit G. Ade, Afgan, Opick, Bimbo, Sulis, Hadad Alwi, Ungu, Wali, Vagetos, Gigi dan masih banyak lagi. Alasan beberapa musisi mengeluarkan album religi dikarenakan ingin mengajak kepada para pendengarnya untuk bersama-sama lebih dekat mengenal sang Maha Penciptanya. Melalui lirik lagu diharapkan dapat menemukan nilai-nilai pendidikan Islam, yang terkandung didalam setiap liriknya sehingga dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan pelajaran hidup dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu penyanyi yang menciptakan dan menyanyikan lagu-lagu religi adalah Aunur Rofiq Lil Firdaus yang lebih dikenal dengan nama Opick. Opick adalah satu dari sedikit penyanyi dan komposer lagu yang mengkhususkan pada karya religi Islami. Penyanyi yang terkenal lewat lagu religi “Tombo Ati” ini cukup menjadi fenomena di Indonesia. Kehadirannya yang konsisten setiap tahun dengan karya album baru, menjadikan ayah empat anak ini sebagai ikon penyanyi religi Islami yang kondang dan disegani.

Dalam rangka menanamkan pemahaman tentang pentingnya nilai pendidikan Islam dari lagu religi karya Aunur Rafiq Lil Firdaus (Opick), maka penulis ingin mengamati dan menganalisa lebih jauh, dari beberapa albumnya yang sudah diterbitnya hanya pada tahun 2005 yang menjadi penelitian. Album yang terdiri dari sepuluh judul lagu inilah yang pertama dan terlaris, karena pada tahun 2005 Opick mulai merilis album pertamanya dengan lagu Tombo

Ati dan Alhamdulillah feat Amanda yang

menjadi hits albumnya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam syair lagu-lagu religi karya Aunur Rafiq Lil Firdaus (Opick) tahun 2005. Album yang akan dianalisa tersebut bernama

(6)

6

B. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan Islam dalam lirik lagu Aunur Rafiq Lil Firdaus (Opick) dan untuk mengetahui serta mendeskripsikan lagu-lagu religi karya Opick ini dapat dijadikan sebagai salah satu dari sumber belajar.

LANDASAN TEORI

A. Nilai Pendidikan Islam 1. Pengertian nilai

Nilai artinya sifat-sifat atau hal-hal yang berguna penting bagi kemanusiaan (Depdikbud, 2005 : 783). Artinya segala sesuatu yang bermanfaat dan menjadi sarana bagi kehidupan manusia, merupakan sumber kehidupan yang dapat dimanfaatkan baik secara sadar ataupun tidak.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai merupakan suatu sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, dan memiliki standar dalam mempertimbangkan dan meraih perilaku tentang baik atau tidak baik untuk dilakukan. Nilai juga berguna untuk menyempurnakan manusia dalam tingkah laku sesuai dengan hakikatnya.

2. Pengertian pendidikan Islam

Pendidikan Islam menurut Al-Attas (Muchtar, 2005 : 125), merupakan proses pengenalan yang ditanamkan secara bertahap dan berkesinambungan dalam diri manusia mengenai objek-objek yang benar sehingga hal itu akan membimbing manusia kearah pengenalan dan pengakuan terhadap eksistensi Tuhan dalam kehidupan.

Pendidikan Islam adalah upaya membimbing, mengarahkan, dan membina peserta didikan yang dilakukan secara sadar dan terencana agar terbina suatu kepribadian yang utama sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam (Nata, 2009 : 340).

Jadi nilai-nilai pendidikan Islam adalah sifat-sifat atau hal-hal yang melekat pada pendidikan Islam yang digunakan sebagai dasar manusia untuk mencapai tujuan hidup manusia yaitu mengabdi pada Allah swt,

Nilai-nilai tersebut perlu ditanamkan pada anak sejak kecil, karena pada waktu itu adalah masa-masa yang tepat untuk menanamkan kebiasaan yang baik padanya.

B. Landasan dan Tujuan Pendidikan Islam 1. Landasan Pendidikan Islam

Sebagai aktifitas yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pembinaan kepribadian, tentu pendidikan Islam memerlukan landasan kerja untuk memberi arah bagi programnya. Karena dengan adanya dasar juga berfungsi sebagai sumber semua peraturan yang akan diciptakan sebagai pegangan langkah dan pelaksanaan dan sebagai jalur langkah yang menentukan arah usaha tersebut (Zuhairini, 2004 : 153).

Adapun dasar pendidikan Islam adalah Al-Qur’an dan Al-Hadist, dan kalau pendidikan itu diibaratkan bangunan maka isi Al-Qur’an dan Al-Hadist itu menjadi fondamennya (Isna, 2001 : 63).

2. Tujuan Pendidikan Islam

Menurut M. Arifin (2000 : 41), tujuan pendidikan Islam adalah menanamkan taqwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran Islam.

Tujuan pendidikan Islam menurut Al-Syaibani (Tafsir, 2009 : 49) adalah tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku, jasmani dan rohani serta kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan di akhirat.

(7)

7

1. Nilai Pendidikan Keimanan (Aqidah) Menurut Hasyim, aqidah atau iman merupakan fondasi dari ajaran Islam yang sifat ajarannya pasti, yaitu meng-Esakan Tuhan. Pembahasan pokok aqidah Islam berkisar pada aqidah yang telah terumuskan dalam rukun Iman yang enam, yaitu iman kepada Allah, iman kepada Malaikat Allah, Iman kepada Kitab-kitab Allah, Iman kepada Rasul-rasul-Nya, iman kepada Hari Akhir dan Iman kepada Qadla dan Qadar Allah (2006 : 79).

Oleh karena itu, pendidikan keimanan, harus dijadikan sebagai salah satu pokok dari pendidikan kesalehan anak. Dengannya dapat diharapkan bahwa kelak ia akan tumbuh dewasa menjadi insan yang beriman kepada Allah SWT., melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan keimanan yang sejati bisa membentengi dirinya dari berbuat dan berkebiasaan buruk.

2. Nilai Pendidikan Ibadah

Ibadah adalah tunduk patuh yang timbul dari kesadaran hati akan keagungan yang disembah yaitu Allah swt, karena yakin bahwa sesungguhnya Allah swt itu mempunyai kekuasaan yang tidak dapat dicapai oleh akal akan hakekatnya (Azmi, 2006 : 38). Patuh yang dimaksud adalah seorang hamba yang mengabdikan diri pada Allah SWT.

Ibadah dalam pandangan ilmu Fiqh ada dua yaitu ibadah mahdloh dan ibadah

ghoiru mahdlah. Ibadah mahdloh adalah

ibadah yang telah ditentukan oleh Allah bentuk, kadar atau waktunya seperti halnya shalat, zakat, puasa dan haji. Sedangkan ibadah ghairu mahdloh adalah sebaliknya, kurang lebihnya yaitu segala bentuk aktifitas manusia yang diniatkan untuk memperoleh ridha dari Allah swt (Izzan, 2012 : 194).

Salah satu ibadah yang mempunyai pengaruh besar dalam pendidikan Islam adalah ibadah shalat. Ada tiga tahap membiasakan anak untuk melakukan ibadah shalat yaitu : pertama, perintah

untuk shalat. Kedua, mendidik tata cara shalat. ketiga, memukul anak karena tidak shalat. Ketiga tahap tersebut harus disesuaikan dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak (Azmi, 2006 : 39).

Oleh karena itu, nilai pendidikan ibadah yang benar-benar Islamiyyah mesti dijadikan salah satu pokok pendidikan anak. Orang tua dapat menanamkan nilai-nilai pendidikan ibadah pada anak dan berharap dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya dan kelak ia akan tumbuh menjadi insan yang tekun beribadah secara benar sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.

3. Nilai Pendidikan Akhlak

Kata akhlak berasal dari bahasa arab yang artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata akhlak juga dapat ditemukan dalam hadist yang sangat terkenal yang diriwayatkan oleh Imam Malik, yang artinya: “ Bahwasanya aku

(Muhammad) diutus tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia”.

Akhlak tidak hanya merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antara sesame manusia, akan tetapi juga norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan dan bahkan dengan seluruh alam semesta.

Manusia memang diberikan dua jalan (najdain) yakni jalan yang baik

(taqwa) dan jalan yang buruk (fujur).

Keduanya menjadi potensi yang ada dalam diri manusia sejak awal penciptaan manusia. Akan tetapi walau kedua potensi itu ada dalam diri manusia tetap saja ditemukan isyarat dalam Al-Qur’an bahwa kebajikan lebih dahulu menghiasi jiwa manusia daripada kejahatan, dan bahwa manusia pada dasarnya cenderung pada kebaikan (Gunawan, 2012 : 6).

C. Sumber Belajar

1. Pengertian Sumber Belajar

(8)

8

sumber belajar yang dimaksudkan hanyalah meliputi sarana seperti, film, video, kaset, slide dan lain sebagainya (Abidin, 2003 : 208).

Definisi tentang sumber belajar masih banyak lagi menurut para ahli, namun dari sekian banyak pengertian dari sumber belajar yang dapat diambil kesimpulan pada dasarnya sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan atau digunakan seseorang untuk memfasilitasi segala kegiatan belajar, baik itu auditif maupun visual agar dapat mempermudah seseorang dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Sumber belajar dapat diolah atau dikreasi dengan berbagai metode agar anak lebih mudah mencerna nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

2. Kriteria-kriteria Sumber Belajar

a. Ekonomis, yaitu pengadaan sumber belajar yang bisa dimanfaatkan dengan jangka waktu yang lama dan tidak mengeluarkan dana yang besar.

b. Praktis dan Sederhana, yaitu tidak memerlukan peralatan dan perawatan yang khusus.

c. Mudah diperoleh, yaitu dapat dijangkau dengan mudah untuk mendapatkannya. d. Bersifat Fleksibel, yaitu dapat

dimanfaatkan dalam berbagai kondisi dan situasi (Abidin, 2003 : 215-216).

3. Macam-macam Sumber Belajar

Menurut AECT (dalam Ahmad Rohani, 2004: 164-165) merumuskan bentuk-bentuk sumber belajar adalah sebagai berikut: a. Pesan (Message),

b. Orang (Peopele),. c. Bahan (Media software) d. Alat (Device

e. Teknik (Tecniques f. Lingkungan (Setting)

Secara teoritik lagu religi tersebut bisa menjadi sumber belajar yang edukatif apabila didalamnya memiliki kriteria seperti yang telah dipaparkan diatas, yaitu adanya pesan yang disampaikan dapat mendidik dan memotivasi bagi masyarakat tidak hanya

sekedar hiburan semata, praktis dan sederhana sehingga mudah untuk mendapatkannya, bersifat fleksibel artinya dapat digunakan sesuai situasi dan kondisi yang ada.

METODE PENELITIAN

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan diruang perpustakaan untuk menghimpun dan menganalisis data yang bersumber dari perpustakaan, baik berupa buku-buku, periodikal-periodikal, seperti majalah-majalah ilmiah yang diterbitkan berkala, kisah-kisah sejarah, dokumen-dokumen dan materi perpustakaan lainnya, yang dapat dijadikan sumber rujukan untuk menyusun suatu laporan ilmiah (Fathoni, 2006: 95).

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun sumber data tersebut adalah sebagai berikut:

a. Sumber Primer

Sumber data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya (Marzuki, 2002: 55). Literatur yang dapat dijadikan referensi dalam penulisan skripsi ini, yakni : Kaset dan teks syair lagu religi karya Aunur Rofiq Lil Firdaus (Opick) serta MP3-nya

yang berjudul “Istighfar” tahun 2005.

b. Sumber Sekunder

Yaitu data yang mendukung yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh dari subjek penelitian berupa data dokumentasi atau laporan sebelumnya (Azwar, 2010: 91). Sumber data sekunder antara lain buku-buku, karya tulis, surat kabar dan artikel-artikel yang berkaitan dengan penelitian ini.

3. Metode Pengumpulan Data

(9)

9

mengenai data pribadi responden, seperti yang dilakukan oleh psikolog dalam meneliti perkembangan seorang klien melalui catatan pribadinya (Fathoni, 2006: 112).

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data mengenai objek yang akan diteliti, seperti sejarah Opick, biografinya, karya Opick serta hal-hal yang berkaitan dengan Opick

4. Teknik Analisis Data

Untuk dapat mengatur sambil menghasilkan uraian dasar dipergunakan metode analisis. Sehingga, untuk mengetahui dan menganalisis teks dari syair lagu tersebut, penelitian ini menggunakan metode Content analysis atau analisis isi yaitu metode analisis yang menganggap bahwa segala macam pesan adalah teks, atau symbol-simbol lainnya. Metode ini digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang atau simbol (Rahmat, 2005: 89). Sedangkan menurut Ismawati (2011: 81), analisis isi adalah sebuah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi dengan mengidentifikasi secara sistematik dan objektif karakteristik-karakteristik khusus dalam sebuah teks.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan teori-teori yang telah disajikan pada bab II, maka pada bab IV ini akan dilakukan analisis data yang telah diperoleh dan terkumpul pada bab III. Hal ini dilakukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan dalam penelitian ini. Adapun poin-poin yang akan dianalisis meliputi: pertama, nilai-nilai pendidikan Islam apa saja yang terdapat dalam lagu Opick pada album Istighfar. Kedua, bagaimana mengembangkan dan menjadikan lagu keagamaan sebagai sumber belajar .

A. Analisis Data

Berikut ini analisis teks lagu-lagu religi Aunur Rafiq Lil Firdaus (Opick) tahun 2005 dalam album Istighfar:

1. “Astaghfirullah” (Istighfar)

Secara keseluruhan lagu ini menceritakan tentang keinginan manusia untuk mendapatkan segalanya didunia ini

tanpa menghiraukan halal atau haram yang dilakukannya, padahal suatu saat nanti jiwa dan raga ini tidak lagi sanggup untuk melakukannya. Manusia akan merasa gelisah ketika selalu melakukan perbuatan yang tidak halal, hatinya selalu ingin untuk mengingkari perbuatan dosa yang telah diperbuat. Namun pada akhirnya manusia akan menemukan jalan yang baik ketika sudah menyadari semua yang telah diperbuatnya.

Dari uraian yang telah dipaparkan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam syair lagu yang berjudul Istighfar tersebut terdapat nilai pendidikan aqidah yaitu pada dasarnya manusia itu yakin hanya mengesakan Allah swt. hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Qardawi, (2000 : 27) pada bab II halaman 29, serta terdapat nilai pendidikan akhlakul karimah yaitu bahwa suara hati manusia akan timbul ketika manusia melakukan perbuatan yang buruk, misalnya menghalalkan segala cara untuk dapat bertahan hidup didunia ini., ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Gunawan, (2012 : 19-22) pada bab II halaman 39.

2. “Alhamdulillah” feat Amanda

Lagu yang berjudul Alhamdulillah ini mengungkapkan tentang rasa syukur manusia kepada Allah swt, merasa seolah-olah selalu diliputi keberuntungan dalam hidup. Bentuk syukur manusia dengan cara sealalu bersujud beribadah kepada-Nya, mengucapkan kata Alhamdulillah ketika mendapatkan sedikit kenikmatan yang diberikan oleh Allah. Kemudian ditambah lagi dengan selalu menjaga hubungan baik sesama manusia sehingga akan terjalin persaudaraan yang dapat menghilangkan rasa perbedaan diantara mereka.

(10)

10

swt, yang sesuai dengan teori Izzan, (2012 : 194) pada bab II halaman 32.

3. Kesaksian Diri

Lagu kesaksian diri ini menceritakan tentang kematian, kesaksian dan do’a, ketiga unsur tersebut saling berhubungan. Semua manusia dimuka bumi ini pada saatnya akan menemui ajalnya, tidak ada seorangpun yang dapat menghalangi datangnya takdir Allah swt.

Pada saat itu dosa sekecil apapun akan diperhitungkan, sehingga hanya mata, hati, tangan dan kaki manusia yang akan menjadi saksi di akhirat kelak. Oleh karena itu manusia harus berdo’a memohon ampunan kepada Allah swt agar diringankan azabnya nantinya, dan diampuni segala dosa-dosa yang telah diperbuat.

Dalam lirik lagu tersebut terdapat nilai pendidikan aqidah yang berisi tentang keyakinan salah satunya meyakini didalam hati bahwa kematian akan datang, sesuai dengan teori Shobron, (2009 : 7) pada bab II halaman 29. Kemudian terdapat nilai pendidikan ibadah yaitu tentang do’a, memohon ampunan, agar manusia senantiasa ingat kepada Allah swt, yang sesuai dengan teori Faqih, (2002 : 7) pada bab II halaman 35.

4. “Ya Rabbana” feat Ustd. Jefri

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa didalam lirik lagu “Ya Rabbana” ini terdapat nilai pendidikan ibadah manusia terhadap Allah swt yaitu berisi tentang sikap mengagungkan dan mengharap ridha Allah swt, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Izzan, (2012 : 194) pada bab II halaman 32.

5. Allah Maha Besar

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam lirik lagu ini terdapat nilai pendidikan aqidah yang berisi tentang keyakinan manusia terhadap adanya kebesaran Allah swt, tanpa ada keraguan sedikitpun, sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Qardawi, (2000 : 27) pada bab II halaman 29.

6. Shalawat Nabi

Lagu dari “Shalawat Nabi” ini menceritakan tentang pujian kepada Rasul Allah yakni Nabi Muhammad saw, yang telah memberikan jalan hidup bagi umatnya yaitu dengan membebaskan dari kejahiliyahan. Semoga Allah selalu mencurahkan rahmatnya bagi keluarga, sahabat dan pengikut nabi Muhammad saw.

Dari uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa didalam lirik lagu ini terdapat nilai pendidikan aqidah, sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh Shobron, (2009 : 7) bab II halaman 29, yang menyatakan bahwa meyakini didalam hati bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah swt, sehingga kita sebagai umatnya untuk senantiasa mendo’akan-Nya.

7. Kembali Pada Allah

Secara garis besar dalam lagu “Kembali Pada Allah” menceritakan tentang kegelisahan hati manusia, sehingga merasa tidak tenang dan jauh jauh dari Allah swt, oleh karena itu didalam menjalani kehidupan sehari-hari sudah seharusnya semua urusan yang dihadapi dijalankan dengan ikhlas kemudian menyerahkan semua hasilnya hanya kepada Allah swt, sehingga dapat dijalani dengan hati yang tenang dan tentram. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hasyim, (2006 : 79) bab II halaman 30, syair lagu ini terdapat nilai pendidikan aqidah atau keimanan berisi tentang meyakini dalam hati bahwa Allah swt ada.

8. Cukup Bagiku feat Gito Rollies

(11)

11

itu ada, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Shobron, (2009 : 7) bab II halaman 29.

9. Bila Waktu T’lah Berakhir

Dalam lagu ini menceritakan tentang peringatan tentang kematian kepada manusia, bahwa sewaktu-waktu ajal akan dipanggil oleh Allah swt. Sehingga ketika didunia janganlah bersikap sombong dan acuh karena hal yang demikian adalah hanya kesenangan semata. Oleh karena itu manusia hanya bisa bertaubat dan kembali kepada jalan yang benar dengan memohon ampun, karena hanya hidup dan mati adalah kehendak Allah swt.

Dalam lirik lagu tersebut terdapat nilai pendidikan akhlaq tentang taubat yang menjelaskan bahwa ingin menuju kepada jalan yang benar, sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Gunawan, (2012 : 5) bab II halaman 35.

10.Tombo Ati

Secara garis besar dari lagu “Tombo Ati” ini menjelaskan tentang bentuk ibadah manusia sebagai usaha untuk dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Apabila manusia bisa menjalankan, akan dicukupkan nikmatnya. Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa syair lagu ini terdapat nilai pendidikan ibadah kepada Allah swt yang sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Izzan, (2009 : 194) bab II halaman 32.

B. Interpretasi Data

Berikut interpretasi dari syair lagu-lagu Opick:

1. Nilai Pendidikan Aqidah

Dari lirik lagu religi milik Aunur Rafiq Lil Firdaus (Opick) yang berkaitan dengan adanya nilai pendidikan aqidah adalah lagu yang berjudul “Cukup Bagiku”, sebagai berikut:

Penuhi hati ini dengan satu rindu Rindu untuk mendapatkan cinta-Mu Penuhi jiwa ini dengan satu cinta Cinta untuk mendapatkan rahmat-Mu

Dalam syair lagu “Allah Maha Besar” berbunyi:

Allah Maha Besar

Dengan segala keagungan milik-Mu Allah Maha Besar

Segala puji untuk-Mu

Dilihat dari lirik lagu diatas mencerminkan bentuk keimanan kepada Allah swt, salah satunya yaitu mengagungkan namanya bahwa Allah Maha Besar. Semua yang ada didunia ini adalah milik-Nya dan pada akhirnya nanti akan kembali kepada yang menciptakan. Ungkapan dalam lirik lagu tersebut sama dengan ungkapan pada syair lagu yang berjudul “Bila Waktu Tlah Berakhir” :

Semua dan segala yang ada akan Kembali pada-Nya

Dalam hubungannya dengan nilai pendidikan aqidah atau keimanan kepada Allah swt, yakni meyakini didalam hati bahwa Allah itu ada, sesuai dengan yang dikemukakan Hasyim, 2006 : 79 bab II halaman 29, terdapat pada syair lagu yang berjudul “Cukup Bagiku” :

Cukup bagiku Allah segalanya untuk-Mu Di hatiku ini penuh terisi segala tentang Allah

Kepada Nabi Muhammad tercurah shalawat Allah

Tiada Tuhan selain Allah cukup bagiku Allah

Dilihat dari lirik lagunya dapat diambil kesimpulannya bahwa ketika manusia sudah meyakini didalam hatinya akan adanya Allah dan hanya kepada-Nya yang pantas untuk disembah sehingga tidak ada lagi Tuhan kecuali Dia. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt :













(12)

12

Artinya : “Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. (Q.S. Al-Baqarah ayat 163).

Dalam syair lagu yang berjudul “Kesaksian Diri” juga berisikan mengenai aqidah (keyakinan atau keimanan) kepada Allah, berikut syairnya lagunya :

Setiap mata, hati, tangan, kaki, akan jadi saks i

Tiada dusta diri yang tak terhakimi Luka sepi air mata tak berarti lagi

Akan terlambat segala sesal di waktu nanti

Allah mohon, jangan hukum kami dari dosa Ampuni kami karena tak mungkin kami Sanggup menahan pedih

Setitik Rahmat yang Kau beri Lebih berarti Dari segalanya

Dari cerminan nilai pendidikan aqidah yang diungkapkan pada syair lagu tersebut dapat dilihat bahwa hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam Q.S. Yassin : 65.

Pada syair lagu yang berjudul “Shalawat Nabi” ini berhubungan dengan iman kepada Rasulullah saw, bahwasanya Nabi Muhammad diutus oleh Allah swt tidak lain untuk memberi kabar gembira serta menjadi rahmat bagi seluruh alam:

Rembulan benderang di wajahmu Terangi seluruh semesta

Di gelapnya….di kelamnya Kau tunjukkan jalan hidup Kau bebaskan kekufuran Manusia dari kejahiliyahan

Sebagaimana pada firman Allah swt dalam Q.S. Al-Anbiya’ ayat 107, sebagai berikut :









Artinya : “Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.

Dalam syair lagu “Bila Waktu T’lah Berakhir” berkaitan dengan keimanan kepada Allah swt, bahwasanya kehidupan didunia ini pada akhirnya juga pasti akan berakhir, manusia sering tidak menyadarinya, dalam syairnya yang berbunyi :

Bagaimana kau merasa bangga Akan dunia yang sementara Bagaimanakah bila semua

Hilang dan pergi meninggalkan dirimu

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sebenarnya manusia ketika hidup didunia ini saling menyombongkan diri, antara satu dengan yang lain. Padahal semua itu hanya kesenangan sesaat, dan semua akan kembali kepada Allah swt. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam Q.S. Ali-Imran ayat 185 yang artinya:

“tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu”.

Dalam hubungannya dengan nilai aqidah (keimanan) kepada hari akhir terdapat dalam syair lagu “Bila Waktu T’lah Berakhir” :

Bagaimanakah bila saatnya Waktu terhenti takkau sadari

Masihkah ada jalan bagimu untuk kembali Mengulangkan masa lalu

Makna dari lagu tersebut diatas adalah tentang kematian. Dimana manusia ketika masih hidup didunia sangat tergoda dengan kesenangan yang ada, sampai pada saat ajal telah memanggilnya belum sempat bertaubat kepada Allah swt, maka ia akan merasakan azab Allah di hari kiamat nantinya. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam Q.S. Al- Hajj ayat 55 yang artinya:

“Dan senantiasalah orang-orang kafir itu berada dalam keragu- raguan terhadap Al Quran, hingga datang kepada mereka saat (kematiannya) dengan tiba-tiba atau datang kepada mereka azab hari kiamat”.

(13)

13

dalam syair lagu dari Aunur Rafiq Lil Firdaus (Opick), dapat disimpulkan bahwa didalamnya terkandung nilai pendidikan Aqidah diantaranya yaitu terdapat pada syair lagu Cukup Bagiku, Allah Maha Besar, Bila Waktu T’lah Berakhir, Kesaksian Diri, dan Shalawat Nabi.

Nilai-nilai pendidikan aqidah yang dapat diperoleh dari syair lagu-lagu tersebut diatas adalah keimanan kepada Allah swt, iman kepada Rasul-rasul Allah swt, dan iman kepada hari akhir, hal ini sesuai dengan teori ang dikemukakan oleh Hasyim, (2006 : 79) bab II halaman 29.

2. Nilai Pendidikan Ibadah

Nilai pendidikan ibadah yang terdapat dalam syair lagu Aunur Rafiq Lil Firdaus (Opick) dapat dilihat dalam kutipan syair lagu yang berjudul “Tombo Ati” :

Obat hati ada lima perkaranya

Yang pertama baca Quran dan maknanya Yang kedua sholat malam dirikanlah Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh

Yang keempat perbanyaklah berpuasa Yang kelima dzikir malam perbanyaklah

Ibadah merupakan suatu bentuk implementasi yang dilakukan manusia kepada Tuhan, sebagai manifestasi dikehidupan yang akan datang. Berdasarkan syair lagu diatas dapat dilihat bahwa pesan yang disampaikan oleh pengarang lagu adalah agar hati manusia tenang dan tidak merasa gelisah, hendaknya melaksanakan ibadah baik yang berupa ibadah mahdloh atau ghairu mahdloh, sesuai dengan yang diungkapkan oleh Izzan, (2012 : 194).

Dalam lirik lagu yang lain juga terdapat nilai pendidikan ibadah, seperti pada lagu yang brjudul “Kesaksian Diri” :

Allah mohon, jangan hukum kami dari dosa

Ampuni kami karena tak mungkin kami Sanggup menahan pedih

Setitik Rahmat yang Kau beri Lebih berarti Dari segalanya

Lirik lagu diatas menceritakan tentang do’a yang dipanjatkan manusia kepada Allah

swt, agar diampuni segala dosa-dosanya dari kesalahan yang telah diperbuat. Dengan mengharap rahmat dan ridho Allah swt hat manusia akan menjadi tenang. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam Q.S. Ali-Imran ayat 193 .

Dalam syair lagu yang berjudul “Kembali Pada Allah”, terdapat nilai pendidikan ibadah yang berisi tentang do’a manusia kepada Allah swt agar hati dapat merasakan ketentraman dan berserah diri hanya kepada-Nya. Syair lagu tersebut adalah sebagai berikut :

Dengan mengingat Allah Hilanglah semua kegelisahan Cukuplah hanya Allah

Hati bergantung dan berserah diri

Hal ini sesuai dengan firman Allah swt :







Artinya : “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu[98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”. (Q.S. Al-Baqarah ayat 152).

Dengan demikian dari hasil analisis diatas, menunjukkan bahwa terdapat nilai pendidikan ibadah yaitu berkaitan dengan ibadah mahdloh maupun ibadah ghairu

mahdloh seperti melaksanakan shalat, puasa,

membaca Al-Qur’an, berdo’a kepada Allah swt dan berkumpul dengan orang-orang yang shaleh serta ada kemauan untuk beribadah.

3. Nilai Pendidikan Akhlakul Karimah

(14)

14

Alhamdulillah wasyukurillah Bersyukur pada Mu ya Allah Indah dalam kebersamaan Hilanglah sebuah perbedaan

Dari lirik lagu diatas dapat diambil nilai pendidikan Islam yaitu rasa syukur. Didalam Islam ketika manusia memperoleh sesuatu baik hal kecil maupu yang besar, sebaiknya mengucap syukur kepada Allah swt. Sehingga sebagai umat Islam, sekaligus sebagai pendengar diajak untuk selalu mengingat Allah swt dengan cara senantiasa bersyukur dengan apa yang telah diperolehnya. Dijelaskan dalam firman Allah swt dalam Q.S. Al- An’am ayat 1.

Dalam lirik lagu yang lain juga dapat ditemukan nilai pendidikan akhlaq, yaitu dalam syair yang berjudul “Bila Waktu T’lah Berakhir” :

Bagaimana kau merasa bangga Akan dunia yang sementara Bagaimanakah bila semua

Hilang dan pergi meninggalkan dirimu Dilihat dari penggalan lirik lagu diatas berisi tentang betapa manusia ketika hidup didunia ini merasa bangga akan dirinya, sehingga menimbulkan rasa sombong dan angkuh didalam hatinya, padahal Allah swt tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri, hal ini sesuai dengan firman Allah swt :









Artinta : “Tidak diragukan lagi bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong”. (Q.S. An-Nahl ayat 23)

Selain dalam syair lagu yang telah dipaparkan diatas, nilai pendidikan akhlaq

juga terdapat pada syair lagu yang berjudul “Istighfar” :

Kubuka jendela pagi di udara yang letih Deru geram nyanyian jaman

Bersama berjuta wajah kuarungi mimpi hari Halalkan segala cara untuk

hidup ini

Nafsu jiwa yg membuncah menutupi mata hati

Seperti terlupa bahwa nafaskan terhenti

Lirik lagu diatas berisi tentang pendidikan akhlaq yang mencerminkan perilaku manusia dalam hidup didunia ini hanya menuruti hawa nafsunya tanpa memikirkan kehalalannya, sehingga hal yang demikian itu sangat dilarang oleh Allah swt.

Dalam mencari rizki ketika hidup didunia, hendaklah diiringi dengan perbuatan-perbuatan yang terpuji, tidak hanya yang didepan mata saja yang menjadi tujuan utamanya. Islam tidak membenarkan cara-cara mencapai tujuan yang bertentangan dengan syariat sekalipun dengan maksud untuk mencapai tujuan yang baik. Hal tersebut dipandang bertentangan dengan prinsip-prinsip akhlakul karimah yang senantiasa menjaga konsistensi cara mencapai tujuan tertentu dengan tujuan itu sendiri. (Faqih, 2002 : 86).

Syair lagu religi dari Aunur Rafiq Lil Firdaus yang telah dianalisis diatas, dapat dijadikan sebagai sarana untuk menanamkan nilai pendidikan yang memiliki manfaat dalam kehidupan manusia. Dengan cara mendidik, mengajarkan dan mentrasformasikan nilai-nilai pendidikan Islam seperti pendidikan aqidah, akhlak dan ibadah, secara tidak langsung akan menumbuhkan pribadi yang sesuai dengan nilai ajaran Islam.

C. Lagu Religi Sebagai Sumber Belajar

(15)

15

sumber belajar dapat dilihat berdasarkan sifatnya antara lain: ekonomis, praktis dan sederhana, mudah diperoleh, dan bersifat fleksibel. Kriteria yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar antara lain:

a. Ekonomis

b. Praktis dan Sederhana c. Mudah diperoleh d. Bersifat Fleksibel

Lagu religi bisa dikatakan sebagai salah satu sumber belajar apabila didalamnya terdapat pesan yang sangat baik apabila disampaikan, disamping itu untuk mendapatkan sumber belajar tidak harus dengan menggunakan dana dan fasilitas yang mahal, sehingga siapa saja bisa menikmatinya.

.

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan yaitu menganalisis dan mendeskripsikan tentang kandungan nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam syair lagu Aunur Rafiq Lil Firdaus (Opick) pada album “Istighfar”. Sebagaimana telah disebutkan pada bab-bab sebelumnya akhirnya dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat nilai-nilai pendidikan Islam dalam lirik lagu Opick pada album “Istighfar” tahun 2005 yaitu:

1. Nilai-nilai pendidikan Islam diantaranya adalah nilai pendidikan aqidah, yaitu berisi tentang keimanan yang meyakini adanya Allah swt dan Rasul-rasul Allah. Nilai pendidikan Ibadah yang berisi tentang menjalankan Ibadah sebagai bentuk kepatuhan kepada Allah swt dan do’a serta nilai pendidikan akhlak yang berisi tentang taubat, tolong menolong terhadap sesama manusia dan syukur nikmat kepada Allah swt.

2. Nilai-nilai pendidikan Islam yang ada pada syair lagu tersebut dapat diaplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari dan lagu religi bisa dijadikan sebagai sumber belajar bagi guru mata pelajaran agama Islam di sekolah maupun diluar sekolah. Lagu religi bisa dikatakan sebagai salah satu sumber belajar apabila memiliki kriteria, seperti adanya pesan yang sangat baik dan mendidik bagi yang medengarkannya. Praktis dan sederhana, bersifat fleksibel dapat digunakan kapan saja, serta dapat memotivasi untuk menjadi lebih baik, disamping itu untuk mendapatkan sumber belajar tidak harus menggunakan dana dan fasilitas yang mahal, dengan memanfaatkan media yang sudah ada seperti VCD dan kaset, sehingga dapat dinikmati oleh siapa saja.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis ingin memberikan beberapa saran. Adapun saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Musisi, musik merupakan bagian dari hiburan dimasyarakat sehingga dapat dijadikan sebagai media dan sumberi pendidikan bagi mendengarkannya, oleh karena itu penulis member saran agar dalam menciptakan lirik lagu yang khususnya mengandung unsur religi, pesan yang disampaikannya dapat memberikan motivasi agar dapat dijadikan sebagai panutan bagi pendengarnya menjadi lebih baik.

2. Bagi pecinta musik, agar dapat memilih dan mengambil hikmah disetiap lagu yang didengarkannya. Diutamakan dalam memilih lagu tersebut yang didalamnya terdapat nilai pendidikannya serta membeli karya yang asli.

(16)

16

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahmat Fathoni. 2006.

Metodologi Penelitian dan Tehnik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Abuddin Nata. 2009. Metodologi Studi

Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ahmad Izzan dkk. 2012. Tafsir Pendidikan Studi

Ayat-ayat Berdimensi

Pendidikan. Tangerang:

Pustaka Aufa Media.

Ahmad Rohani. 2004. Pengelolaan

Pengajaran. Jakarta:

Rineka Cipta.

Ahmad Tafsir. 2008. Ilmu Pendidikan

dalam Perspektif Islam.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arifin. 2006. Ilmu Pendidikan Islam

Tinjauan Teoritis dan

Praktis Berdasarkan

Pendekatan

Interdisipliner, Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Beni Ahmad Saebani dkk. 2009. Ilmu

Pendidikan Islam.

Bandung: Pustaka Setia.

Departemen Agama RI. 2005.

Al-Qur’an dan Terjemahan.

Bandung: Syaamil Cipta Media.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Esti Ismawati. 2011. Metode Penelitian

Pendidikan Bahasa dan Sastra. Surakarta: Yuma

Pustaka.

Heri Gunawan. 2012. Pendidikan

Karakter. Bandung:

Alfabeta.

Heri Jauhari Muchtar. 2005. Fikih

Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Kaset Opick. 2005. “ Istighfar”. Jakarta: Forte Entertainment.

Mansur Isna. 2001. Diskursus

Pendidikan Islam.

Yogyakarta: Global Pustaka Utama.

Marzuki. 2002. Metodologi Riset. Yogyakarta: Prasetia Widya Pratama.

Muhammad Azmi. 2006. Pembinaan

Akhlak Anak Usia

Pra-Sekolah. Yogyakarta:

Belukar

Sayfudin Azwar. 2010. Metodologi

penelitian. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Zaenal Abidin. 2003. Media dan

Sumber Belajar.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos dilihat dari alokasi curahan kerja, pendapatan, dan pengeluaran,

[r]

Kebutuhan solar bagi kapal pancing tonda pada tahun 2011 adalah sebesar 1.147.050 liter atau 13,09% dari jumlah pasokan kedua penyalur tersebut.. Kata kunci: kebutuhan solar,

Pada penjepit pahat yang aus dan longgar warning sign berupa pahat lepas saat digunakan, pada pahat yang patah warning sign berupa pemberian tanda peringatan dan

Panduan belajar piano secara mandiri dengan menggunakan komputer dapat memberikan kesempatan kepada siapapun untuk memulai belajar musik melalui piano tanpa harus merasa malu

Dapat mengidentifikasi berbagai faktor yang perlu diperhatikan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen dalam membeli Teh Celup Merek

SEBELAS MARET

kesehatan dan kondisi sosial masyarakat Percepatan peningkatan derajat kesehatan masyarakat Percepatan peningkatan derajat kesehatan masyarakat Peningkatan Koordinasi