Alfie Mukarimah Sufa, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) DALAM MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMKN 1 SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER
TEACHING) DALAM MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK
UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DI SMKN 1 SUKABUMI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur
Di jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI
Oleh :
ALFIE MUKARIMAH SUFA
1000467
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSTAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DI SMKN 1 SUKABUMI
Oleh :
Alfie Mukarimah Sufa
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Alfie Mukarimah Sufa 2014
Universtas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak cipta dilindumgi undang-undang,
Alfie Mukarimah Sufa, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) DALAM MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMKN 1 SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PERSETUJUAN
Diajukan Kepada Dewan Penguji
Sidang Sarjana Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur
Fakultas Pendidikan Teknilogi dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung, 24 Juni 2014
Pembimbing I
Dr. Johar Maknun, M.Si.
Nip.196803081993031002
Pembimbing II
Lucy Yosita, S.T., M.T.
Nip.197701072003122008
Mengetahui,
Ketua
Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur
FPTK UPI
Dra. R.R.Tjahyani Busono, M.T
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pada perkembangan zaman akhir-akhir ini, pertumbuhan pengetahuan manusia
berkembang sangat cepat. Sesuai dengan tuntutan masyarakat akan kebutuhan pendidikan
membuat pendidikan terus berkembang sejalan dengan pembangunan nasional.
Pendidikan yang telah dijadikan sebagai kunci kemajuan dan keberhasilan dalam suatu
negara haruslah menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu. Seperti yang
telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, bahwa “pendidikan merupakan usaha sadar yang terencana dalam proses
pembelajaran dan menjamin pendidikan yang berkualitas serta harapan kedepanya
menjadikan lulusan terbaik dalam bidangnya.”
Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas pemerintah memiliki
program pendidikan formal seperti Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 ayat 6
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan pendidikan dikatakan bahwa “Pendidikan
formal merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.”
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah formal yang khusus
diselenggarakan oleh pemerintah untuk mencetak tenaga pendidik siap kerja yang
berkualitas. Untuk menghasilkan cetakan siswa yang terbaik maka perlunya proses
pembelajaran yang baik pula. Dengan kegiatan belajar yang mampu siswa pahami dan
kembangkan sesuai dengan bidang keahlianya.
Seperti yang dijelaskan dalam Kurikulum Sekolah Menengah Edisi 2006
(menurut Natsir Hendra Pratama : 2011) mengemukakan bahwa “Pendidikan di SMK
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) berbagai program keahlian yang
disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja. Program keahlian tersebut dikelompokkan
menjadi bidang keahlian sesuai dengan kelompok bidang industri/usaha/profesi.
Penamaan bidang keahlian dan program keahlian pada kurikulum SMK Edisi 2006
2
Alfie Mukarimah Sufa, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) DALAM MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMKN 1 SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kurikulum sebelumnya. Jenis keahlian baru diwadahi dengan jenis program keahlian baru
atau spesialisasi baru pada program keahlian yang relevan. Jenis bidang dan program
keahlian ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.”
Di Negara Indonesia sudah banyak sekali SMK yang berprestasi dan berkualitas,
salah satunya ialah SMKN 1 SUKABUMI. Sekolah tersebut merupakan sekolah
unggulan yang berlokasi di wilayah Kota Sukabumi Jawa Barat. Namun bukan berarti
sekolah tersebut memiliki siswa yang pintar dan cerdas seluruhnya , ada sebagian siswa
yang memerlukan perhatian khusus karena merasa sulit dalam menyerap sebuah ilmu atau
informasi yang sudah guru sampaikan.
Seperti halnya kegiatan proses belajar mengajar yang dilaksanakan pada paket
keahlian jurusan Teknik Gambar Bangunan dengan mata pelajaran gambar teknik dasar
khusus di ajarakan pada kelas X. Mata Pelajaran ini merupakan teknik gambar dasar yang
bertujuan sebagai pemahaman awal terkait sistematika penggambaran teknik, dalam
prakteknya siswa dituntut untuk bisa menggambar dengan cara manual menggunakan alat
gambar yang telah ditentukan seperti pensil, penghapus, sepasang penggaris segitiga dan
lain-lain.
Dalam pelaksanaan pembelajaran didalam kelas ternyata mata pelajaran ini tidak
semudah yang diperkirakan, baik oleh guru yang posisi sebagai seorang pengajar dan
siswa sebagai peserta didik yang menerima ilmu. Pada kenyataanya banyak faktor yang
menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Secara garis besarnya dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Pemahaman sebagian siswa yang masih kurang terhadap pembelajaran gambar teknik
2. Proses pembelajaran kurang terkontrol mengakibatkan siswa hanya terpacu pada hasil
bukan proses.
3. Dalam pelaksanaan pembelajaran di Paket Keahlian Teknik Bangunan, model
pembelajaran dengan tutor sebaya belum terlaksana secara terencana. Namun, secara
alamiah selama kegiatan pembelajaran berlangsung sebagian siswa belajar
berkelompok dengan siswa yang lebih pintar, dimana siswa yang pintar sebagai
leader dalam menjelaskan materi yang sedang dipelajari. Karena pembelajaran ini
Kedala-kendala yang diuraikan sangat berpengaruh pada proses pembelajaran
siswa. Jika siswa menganggap proses pembelajaran bukan merupakan dari hal yang
penting, akan berakibat fatal untuk siswa itu sendiri. Karena ketika ia dapat
mengumpulkan tugas yang diberikan sesuai dengan prosedur namun ia tidak mengerti
dengan tugas yang kumpulkan karena ia melakukan proses yang tidak sesuai, maka pada
tugas-tugas berikutnya ia akan mengalami kerepotan.
Dengan kondisi seperti ini maka perlunya model pembelajaran yang efektif, aktif
dan terampil. Pada penelitian ini akan difokuskan terhadap cara mengatasi rendahnya
tingkat proses pembelajaran siswa yang berpengaruh pada prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran Gambar Teknik dengan model pembelajaran tutor sebaya. Walaupun
model pembelajaran sangat beragam namun pada mata pelajaran Gambar Teknik model
tutor sebaya ini digunakan dengan harapan mampu mewujudkan pembelajran efektif,
aktif dan terampil. Seperti yang dikemukakan oleh Maryani (2010:30) bahwa tujuan bimbingan belajar tutor sebaya adalah “Untuk meningkatkan prestasi belajar anak dan membangkitkan motivasi suasana yang disiplin serta nyaman.”
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengambil dan memilih judul
“Penerapan Model Pembelajaran Tutor sebaya (Peer Teaching) dalam Mata Pelajaran Gambar Teknik untuk Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di SMKN 1 Sukabumi” dan
diharapkan dapat memberikan sumbangsih didalam pemecahan masalah yang dihadapi
oleh lembaga pendidikan, khususnya di SMKN 1 Sukabumi, Jawa Barat.
1.2.Identifikasi Masalah
Merujuk dari latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa
masalah yaitu ;
1. Terdapat siswa yang kesulitan memahami materi dalam mata pelajaran Gambar Teknik
terutama pada materi pembelajaran menggambar perspektif.
2. Proses pembelajaran yang belum optimal, sehingga siswa lebih mementingkan hasil
4
Alfie Mukarimah Sufa, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) DALAM MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMKN 1 SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.3.Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
Bedasarkan identifikasi permasalahan diatas, maka dapat dibuat pembatasan
masalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan hanya sebatas siswa SMKN 1 Sukabumi, kelas X Teknik
Gambar Bangunan, tepatnya menggunakan 1 kelas dengan jumlah 40 siswa dan akan
dibagi menjadi 2 kelas dengan jumlah siswa masing-masing 20 orang (terdapat kelas
eksperimen dan kelas kontrol)
2. Penelitian ini hanya sebatas mata pelajaran Gambar Teknik dengan materi
pembelajaran menggambar Perspektif.
Adapun permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pembelajaran siswa pada pelajaran Gambar Teknik dengan
menggunakan model pembelajaran tutor sebaya?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa yang dilihat dari aspek kemampuan psikomotorik
dan afektif siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik saat pembelajaran berlangsung?
1.4.Penjelasan Istilah dalam Judul
1. Gambar Teknik
Gambar Teknik merupakan mata pelajaran yang terdapat pada sekolah SMK
(Rekayasa dan Teknologi), terutama pada paket keahlian teknik gambar bangunan.
Merujuk pada silabus kurikulum 2013 terdapat KI (Kompetensi Inti) yang menjelasakan
secara garis besar pencapaian pembelajaran.
Seperti yang dikemukakan oleh H. Van Den Berg dan H.H Gijzels (1969) bahwa
“gambar merupakan bahasa teknik. Dengan menggunakan gambar seorang perencana dapat memindahkan gagasanya untuk orang yang harus membuat benda kerja itu.”
2. Model Pembelajaran Tutor sebaya
Model pembelajaran yang dilaksanakan secara berkelompok dengan teman sabaya
namun di dalam kelompok tersebut terdapat siswa yang menjadi leader dalam proses
Adapun langkah-langkah pembelajaran tutor sebaya yang dikemukakan oleh
Hamalik (dalam Frisilia, 2012) bahwa tahap-tahap kegiatan pembelajaran di kelas dengan menggunakan tutor sebaya adalah sebagai berikut : “ tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan, dan tahapan evaluasi.”
Untuk mata pelajaran Gambar Teknik dengan model tutor sebaya tahapan awal yang
dipersiapkan ialah membuat bahan ajar dan perangkat yang akan disiapkan untuk
pembelajaran, pada pelaksanaanya ialah proses pelaksanaan pembelajaran dengan model
pembelajaran tutor sebaya, dan tahapan evaluasi ialah hasil pembelajaran siswa dengan model
pembelajaran tutor sebaya yang dinilai dari aspek psikomotorik dan afektif.
3. Prestasi Belajar Siswa
Menurut Nasution, S(dalam Ghullam Hamdu, Lisa Agustina:2011) prestasi belajar
adalah “ kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat, prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif
dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum
mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut”
Sebenarnya, penilaian tugas yang diberikan dinilai dari beberapa aspek yaitu
kemampuan psikomotorik dalam menggambar perspektif dan afektif yang dilihat dari
penilaian sikap selama pembelajaran berlangsung. Penilaian kedua aspek ini sangat
penting karena, sebuah pembelajaran yang berhasil siswa mampu dan mengerti akan
materi yang telah disampaikan.
1.5.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses pembelajaran siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik
dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya.
2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang dilihat dari aspek kemampuan
psikomotorik, dan afektif siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan pada mata pelajaran
6
Alfie Mukarimah Sufa, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) DALAM MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMKN 1 SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.6.Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
bagi pendidikan yang terkait dengan permasalahan pembelajaran siswa dengan model
pembelajaran tutor sebaya pada mata pelajaran Gambar Teknik dengan materi
pembelajaran menggambar perspektif. Adapun manfaat praktis yang ditujukan kepada
beberapa pihak yaitu
a. Peneliti
Bagi peneliti, dapat mengetahui kemampuan psikomotorik dan afektif siswa kelas X
Teknik Gambar Bangunan saat proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan model pembelajaran tutor sebaya.
b. Siswa
Bagi siswa penelitian ini dapat mengetahui kemampuan psikomotorik dan afektif
dalam menggambar teknik dengan cara yang baik serta dapat mengetahui
kesulitan-kesulitan yang menjadi kendala terhadap mata pelajaran ini.
c. Guru
Bagi guru dapat mengetahui kesulitan yang menjadi kendala siswa terhadap mata
pelajaran Gambar Teknik dan mengetahui solusi yang dapat dilakukan dengan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Bedasarkan pengolahan data dari hasil penelitian yang telah diuraiakan pada
pembehasan sebelumnya, maka penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan :
1. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran tutor sebaya sangat baik untuk mata
pelajaran gamabar teknik pada materi menggambar pespektif. Siswa lebih aktif,
progresif dalam menyelesaikan tugas terutama untuk siswa yang kurang dalam
kemampuan psikomotoriknya.
2. Hasil penelitian menyatakan bahwa peningkatan prestasi belajar dalam hasil belajar
siswa kelas X Teknik Gambar Bangunanan di SMKN 1 Sukabumi pada kelas
ekperimen dengan model pembelajaran tutor sebaya baik dibandingkan dengan kelas
kontrol dengan metode pembelajaran ceramah.
1.2.Saran
Bedasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa model pembelajaran tutor
sebaya lebih baik dengan metode pembelajaran ceramah untuk peningkatan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran gambar teknik di SMKN 1 Sukabumi, maka peneliti
merekomendasikan kepada berbagai pihak yang terkait yaitu :
1. Bagi pihak sekolah SMKN 1 Sukabumi, supaya dapat mempertimbangkan hasil
penelitian yang telah dilakukan untuk dapat menerapkan model pembelajaran tutor
sebaya secara umum untuk mata pelajaran lagi secara khusus untuk mata pelajaran
gambar teknik, agar peningkatan prestasi belajar siswa di SMKN 1 Sukabumi dapat
terus meningkat dengan baik.
2. Bagi guru mata pelajaran gambar teknik di SMKN 1 Sukabumi, supaya dapat
mempertimbangkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk dapat menerapkan
Alfie Mukarimah Sufa, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) DALAM MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMKN 1 SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan terhadap peningkatan prestasi dalam hasil belajar siswa sudah sangat baik
dibandingkan metode pemebelajaran ceramah
3. Bagi Siswa Siswi, supaya ikut terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung dan
dapat terus bekerjasama dalam menggali ilmu ataupun informasi. Hal ini akan lebih
mudah dalam memahami materi, dengan belajar berkelompok akan banyak ilmu yang
didapatkan karena dalam belajar berkelompok terdapat diskusi seperti saling
memberikan ide dan informasi, serta membantu siswa yang bermasalah dalam
kemampuan berkomunikasi dan kesulitan dalam memahami materi.
4. Bagi penulis, supaya dapat mengkaji dan meneliti kembali terkait penerapan model
pembelajaran tutor sebaya untuk peningkatan prestasi belajar siswa terhadap hasil
belajar siswa untuk cakupan yang lebih dalam dan luas lagi. Karena tidak menutuk
kemungkinan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi pada
Daftar Pustaka
Dahar, R.W. 2006. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran . Jakarta : Penerbit Erlangga
Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Machmudah, U. dan Rosyidi, A.W. 2008. Active Learning Dalam Pembelajaran Bahasa
Arab. Yogyakarta : Sukses Offset
Eggen, P. dan Kauchak, D. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran Mengajarkan Konten
Keterampilan Berfikir. Edisi Enam. Jakarta Barat : Indeks
Giesecke, F.E. Et al. 2000. Gambar Teknik. Edisi Sebelas. Jakarta : Penerbit Erlangga
Makmun, A.S. 2000. Psikologi Kependidikan . Edisi Revisi. Bandung : Penerbit PT
Remaja Rosdakarya
Berg, H.V. dan Gijzels, H.H. 1969. Menggambar Dan Membaca Gambar Mesin IV.
Jakarta : Penerbit Bhatara Karya Aksara
Hakim, T. 2014. Belajar Secara Efektif. Edisi Sebelas. Jakarta : Pustaka Pembangunan
Swadaya Nusantara
Purwanto. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarya: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Martono, N. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Data Sekunder.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung : Alfabeta.
Purwanto. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan.
Alfie Mukarimah Sufa, 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) DALAM MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMKN 1 SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Widiyanto, M.A. (2013). Statistika Terapan, Konsep dan Aplikasi SPSS/Lisrel dalam
Penelitian Pendidikan, Psikologi dan Ilmu Sosial Lainya.Jakarta : PT Elex
Media Komputindo.
Maryani. (2010). “ Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas X Ak 1 Smk Batik
2 Surakarta.” 1-181
Julisianti, F., Indrayuda, dan Iriani, Z. (2012). “ Metode Tutor Sebaya Dalam Belajar Tari Daerah Setempat Pada Kegiatan Pengembangan Diri. 1-50
Afifah, N. (2011). “ Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Anak Berkesulitan Belajar Kelas IIIA SD Negeri
Kepatihan Surakarta.” 1-81
Hamdu, G. dan Agustina, L. (2011). “ Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Prestasi Belajar IPA Di Sekolah Dasar.” 81-86
Hidayati, F. (2010). “ Kajian Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 16
Yogyakarta Dalam Mempelajari aljabar.” 81-86
Pratama, N.H. (2010). “Studi Kelayakan Sarana Dan Prasarana Laboratorium Komputer
Jurusan Teknik Gambar Bangunan Smk Negeri 2 Yogyakarta.” i-155
Saifurrizal . (2012). Kolaborasi Metode Ceramah Dengan Model Pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking (Dd/Ct) Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Chasis Dan Suspensi Otomotif Siswa Kelas Xi Smk N2 Pengasih Tahun Ajaran 2011/2012 21
Undang-Undang Republik Indonesia.2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : depdiknas