• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN

KOMPETENSI TUTOR PAUD

(Studi pada Program Pelatihan yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

ADE ROSMIATI

1107556

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN

KOMPETENSI TUTOR PAUD

(Studi pada Program Pelatihan yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)

Oleh Ade Rosmiati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

© Ade Rosmiati 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ADE ROSMIATI

1107556

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN

KOMPETENSI TUTOR PAUD

(Studi pada Program Pelatihan yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Uyu Wahyudin, M. Pd.

NIP. 19600926 1985031003

Pembimbing II

Dr. Joni Rahmat Pramudia, M. Si.

NIP. 19710614 1998031002

Mengetahui

(4)

Dr. Jajat S. Ardiwinata, M. Pd.

(5)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana upaya instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD pada program pelatihan yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh data mengenai: 1) kompetensi tutor PAUD pada program pelatihan; 2) upaya yang dilakukan instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD; 3) faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD.

Kajian pustaka yang digunakan, 1) konsep kompetensi, 2) konsep Instruktur, dan 3) konsep pelatihan PAUD sebagai program pendidikan luar sekolah, dimana konsep-konsep tersebut saling melengkapi satu dengan yang lainnya.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi dan triangulasi. Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pelaporan. Pemilihan subjek penelitian menggunakan purposive yaitu: subjek 4 (empat) orang, yakni satu orang instruktur, satu orang penyelenggara program serta dua orang tutor PAUD yang diambil dari dua lembaga yang ada di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan, diperoleh hasil penelitian mengenai(1) kompetensi tutor PAUD dalam Pelatihan yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI, diantaranya: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. (2) upaya instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD, diantaranya: 1) sebagai perencana pembelajaran: menyusun rencana materi pelatihan yang disusun berdasarkan GBPP, 2) sebagai pengajar: dengan cara menyajikan informasi berupa konsep-konsep, fakta-fakta, 3) sebagai motivator: yakni memotivasi menyusun tugas-tugas, 4) sebagai fasilitator: yakni menyediakan alat, bahan, 5) sebagai pembimbing: yakni memberikan bantuan melalui bimbingan dan membantu memecahkan masalah, 6) sebagai evaluator: dengan cara memberikan pos test dan pre test apakah itu dalam bentuk lisan, atau pun pengamatan. (3) faktor pendukung diantaranya: faktor internal meliputi minat, motivasi, kepribadian, keterampilan mengajar, latar belakang pendidikan, pengalaman dan faktor eksternal meliputi dukungan keluarga, lingkungan sosial, dukungan kebijakan dan organisasi HIMPAUDI, serta faktor penghambat diantaranya: faktor internal seperti kesibukan dan rencana tindak lanjut dan faktor eksternal yaitu rendahnya minat, motivasi dan partisipasi peserta.

(6)

Kata Kunci: Upaya Instruktur, Kompetensi Tutor, PAUD ABSTRACT

The problem in this research is how the instructor attempts to improve early childhood tutor competence in training programs organized by HIMPAUDI Cibeunying Kidul District of Bandung. The aim of this study is to obtain data on: 1) competence in early childhood tutor training program; 2) the efforts made to education programs, where these concepts are complementary to one another. This study uses descriptive qualitative approach. Data collection techniques used were interviews, observation, and triangulation study documentation. The steps of data collection in this study starts from the preparation stage, the stage of implementation, reporting stage. The selection of research subjects using purposive namely: subject 4 (four) people, which is one instructor, one person and two-person program providers of early childhood education tutors drawn from the two institutions in the District Cibeunying Kidul Bandung.

Based on data processing and discussion, the result of research on the (1) competence in early childhood tutor training organized by HIMPAUDI, including: pedagogical competence, personal competence, professional competence, and social competence. (2) efforts to improve the competence tutor instructor in early childhood, including: 1) as a learning planner: plan training materials prepared by GBPP, 2) as a teacher: by presenting information in the form of concepts, facts, 3) as a motivator : namely motivating arrange tasks, 4) as a facilitator: namely to provide the tools, materials, 5) as a mentor: namely providing assistance through guidance and help solve the problem, 6) as evaluators: by providing post-test and pre-test whether it is in oral form, or observations. (3) supporting factors are: Internal factors include interest, motivation, personality, teaching skills, educational background, experience and external factors include family support, social environment, policy and organizational support HIMPAUDI, as well as inhibiting factors including: the internal factors such as the bustle and follow-up plan and external factors, namely lack of interest, motivation and participation.

From the whole set of these studies we can conclude instructor efforts to improve early childhood tutor competence is that the training organized by HIMPAUDI Cibeunying Kidul District of Bandung has performed optimally and the results can improve the competence of early childhood tutor.

(7)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

(8)
(9)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

2. Pengamatan (Observation) ... 31

3. Studi Dokumentasi ... 31

4. Proses Pengembangan Instrumen ... 32

D. Analisis Data ... 32

1. Langkah-Langkah Identifikasi ... 32

2. Kategorisasi ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum HIMPAUDI ... 35

1. Sejarah ... 35

2. Maksud, Tujuan dan Fungsi HIMPAUDI ... 36

3. Program Kerja ... 36

B. Kondisi Objektif Pelatihan ... 40

1. Latar Belakang Program ... 40

a. Kompetensi Tutor PAUD dalam Pelatihan yang Diselenggarakan HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul ... 45

b. Upaya Instruktur dalam Meningkatkan Tutor PAUD ... 53

c. Faktor Pendukung dan Penghambat yang Dihadapi Instruktur Dalam Meningkatkan Kompetensi Tutor PAUD .... 59

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

1. Kompetensi Tutor PAUD dalam Pelatihan yang Diselenggarakan HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul ... 71

2. Upaya Instruktur dalam Meningkatkan Tutor PAUD ... 74

(10)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 82

B. Saran/ Rekomendasi ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 86

(11)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Identitas Diri Informan ... 43

Tabel 4. 2 Menyusun Perencanaan Semester, Mingguan dan Harian ... 46

Tabel 4.3 Menyusun Rancangan yang Mendidik ... 47

Tabel 4. 4 Kompetensi Berperilaku yang Dapat Diteladani ... 48

Tabel 4.5 Kompetensi Bangga Menjadi Guru dan Percaya Diri ... 49

Tabel 4. 6 Kompetensi Berkomunkasi secara Efektif, Empatik, Santun .... 50

Tabel 4. 7 Kompetensi Komunikasi Hasil-hasil Inovasi Pembelajaran ... 51

Tabel 4. 8 Kompetensi Menguasai Penggunaan Berbagai Alat Permainan . 52 Tabel 4. 9 Kompetensi Memanfaatkan Hasil Refleksi ... 53

Tabel 4.10 Instruktur Sebagai Perencana Pembelajaran ... 54

Tabel 4.11 Upaya Instruktur Sebagai Pengajar ... 55

Tabel 4.12 Upaya Instruktur Sebagai Motivator ... 56

Tabel 4.13 Upaya Instruktur Sebagai Fasilitator ... 57

Tabel 4.14 Upaya Instruktur Sebagai Pembimbing ... 58

Tabel 4.15 Upaya Instruktur Sebagai Evaluator ... 59

Tabel 4.16 Minat yang Sesuai Timbul dari Diri Sendiri ... 60

Tabel 4.17 Motivasi sebagai Pendukung ... 60

Tabel 4.18 Kepribadian yang Dapat Diteladani ... 61

Tabel 4.19 Keterampilan Mengajar Instruktur ... 62

Tabel 4.20 Latar belakang Pendidikan Instruktur ... 63

Tabel 4.21 Pengalaman Mengajar Instruktur ... 64

Tabel 4.22 Dukungan Keluarga ... 65

Tabel 4.23 Dukungan Lingkungan Sosial ... 65

Tabel 4.24 Dukungan Kebijakan ... 66

Tabel 4.25 Dukungan Organisasi HIMPAUDI ... 67

Tabel 4.26 Kesibukan ... 67

Tabel 4.27 Rencana Tindak lanjut ... 68

Tabel 4.28 Minat Peserta Pelatihan ... 69

Tabel 4.29 Motivasi Berprestasi Peserta ... 70

Tabel 4.30 Partisipasi Peserta ... 70

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Komponen Kompetensi ... 10

Gambar 2.2 Aspek Dimensi Kompetensi ... 12

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing ... - 2. Lembar Bimbingan Skripsi ... - 3. Uji Plagiat ... -

4. Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian ... 87

a. Kisi-Kisi Penelitian ... 87

b. Pedoman Wawancara ... 89

c. Pedoman Observasi ... 95

d. Data Hasil Wawancara ... 96

e. Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 106

5. Data Peserta Pelatihan ... 122

6. Dokumentasi ... 123

(13)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 13 ayat 1, tentang

Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan nasional dilakukan melalui jalur

pendidikan formal dan pendidikan nonformal, dan informal yang dapat saling

melengkapi dan memperkaya. Pendidikan nonformal (PNF) merupakan jalur

pendidikan di luar pendidikan sekolah yang dilaksanakan secara terstruktur,

berjenjang dan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan peserta didik

dengan penekanan pada penekanan akademik dan kemampuan fungsional serta

pengembangan sikap dan kepribadian. Hal tersebut memberi masukan bahwa

betapa pentingnya pendidikan nonformal atau pendidikan luar sekolah (PLS),

sebagai harapan untuk menangani persoalan bangsa, terutama dalam menyiapkan

sumber daya manusia yang cakap, dalam hal ini yaitu tutor PAUD.

Pendidikan sepanjang hayat dapat didukung melalui program pendidikan

nonformal sebagai alternatif untuk memberikan kesempatan kepada seluruh warga

masyarakat yang tidak bisa dilayani di pendidikan formal. Salah satunya adalah

program pelatihan tutor PAUD yang diselenggarakan oleh Himpunan Pendidik

dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Kecamatan Cibeunying

Kidul Kota Bandung, dimana penekanan program pelatihan ini adalah terletak

pada pengembangan pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian

professional.

Dewasa ini, khususnya di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung,

banyak didirikan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), latar belakang

pendidikan tutor SLTA kebawah, kegiatan dalam pembelajaran lebih kepada

belajar membaca, menulis dan berhitung, tutor belum terampil membuat RKM

atau Rencana Kegiatan Mingguan dan Rencana Kegiatan Harian (RKH), hal ini

tentu saja akan berpengaruh terhadap kompetensi yang dimiliki oleh tutor

(14)

2

Dalam perkembangan yang begitu pesat, masyarakat dapat bersikap peduli

terhadap masalah pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan anak usia dini untuk

usia 0 sampai dengan 6 tahun. Namun penyelenggaraannya belum sesuai dengan

Standar Pendidikan Anak Usia Dini yang merupakan satu kesatuan dari Standar

Nasional Pendidikan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang dirumuskan dengan

mempertimbangkan karakteristik penyelenggaraan PAUD.

Sesuai dengan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Pendidik PAUD dilaksanakan secara

menyeluruh dari empat komponen utama yaitu Kompetensi Pedagogik;

Kepribadian; Sosial dan Profesional, maka selain kompetensi dasar, tutor PAUD

nonformal dapat menambah kompetensi khusus yang didapatkan dari berbagai

bentuk pelatihan atau kursus. Hal ini untuk memberikan kesempatan agar

masyarakat dapat berpartisipasi dalam layanan PAUD nonformal.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka secara teoritis upaya

instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD melalui pelatihan yang

diselenggarakan oleh HIMPAUDI dapat dilaksanakan di Kecamatan Cibeunying

Kidul Kota Bandung

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan studi pendahuluan di Kecamatan Cibeunying kidul telah

terbentuk 22 Lembaga PAUD, dan melalui wawancara, pengamatan atau

observasi dengan guru PAUD di lapangan, adalah sebagai berikut:

1. Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan untuk anak usia dini masih terbatas.

Sedangkan jumlah anak usia dini yang belum terlayani masih banyak menurut

data yang ada di HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul jumlah anak usia

dini yaitu 2332 anak, jumlah tutor 44 orang maka perbandinganya yaitu 1 :

53, karena itu tutor yang berpendidikan SLTA dapat diberdayakan sebagai

sumber daya manusia yang potensial, yang mempunyai keinginanan serta

motivasi untuk ikut serta mengembangkan pendidikan anak usia dini melalui

pelatihan sehingga mereka mempunyai keterampilan untuk mengajar di

(15)

3

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk tutor PAUD masih

kurang. Dari hasil wawancara dengan Ketua HIMPAUDI Kecamatan

Cibeunting Kidul dalam satu periode kepengurusan Tahun 2006 – 2010 telah

diselenggarakan satu kali pelatihan yaitu tanggal 26 Juni 2010 sebanyak 44

orang peserta dengan materi pelatihan yaitu tentang pembuatan Program

Tahunan, Program Semester, RKM dan RKH berdasarkan Permen No. 58

Tahun 2009. Sedangkan periode Tahun 2010 – 2014 diselenggarakan satu kali

pelatihan, jadi dalam dua periode ini hanya diselenggarakan dua kali

pelatihan.

3. Tutor masih belum terampil membuat RKM atau Rencana Kegiatan Mingguan

dan Rencana Kegiatan Harian (RKH).

4. HIMPAUDI sebagai organisasi yang dapat menerima masukan dari tutor

PAUD, meskipun relatif masih baru telah berupaya menyelenggarakan

pelatihan tutor PAUD.

Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut, maka peneliti mencoba

merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana kompetensi tutor PAUD dalam pelatihan yang diselenggarakan

oleh HIMPAUDI?

2. Bagaimana upaya instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi instruktur dalam

meningkatkan kompetensi tutor PAUD?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang:

1. Kompetensi tutor PAUD dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh

HIMPAUDI di Kecamatan Cibeunying Kidul.

2. Upaya yang dilakukan oleh instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor

PAUD

3. Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi instruktur dalam

(16)

4

D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat

diantaranya :

1. Teoritis:

Untuk Lembaga, membantu memecahkan pemanfaatan kualitas

kompetensi tutor PAUD untuk kamajuan lembaga PAUD di Kecamatan

Cibeunying Kidul.

2. Praktis:

Memberikan masukan kepada peneliti lain, untuk bahan rujukan dan

bahan informasi dalam melakukan penelitian sejenis.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Adapun struktur organisasi skripsi dalam penelitian ini sesuai dengan

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI (2014, hlm. 23-38) dimaksudkan untuk

mempermudah penulis dalam penyusunan dan pembahasan selanjutnya adalah

sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan. Merupakan uraian tentang latar belakang penelitian,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/ signifikansi penelitian.

BAB II Kajian Pustaka. Berisi konsep-konsep, teori-teori dan gambaran

umum tentang masalah yang diteliti.

BAB III Metode Penelitian. Berisi desain penelitian, partisipan dan tempat

penelitian, pegumpulan data, analisis data, dan issue etik.

BAB IV Temuan dan Pembahasan. Berisi tentang temuan penelitian

berdasarkan hasilpengolahan data, dan pembahasan temuan penelitian

unmtuk menjawab pertanyaan penelitian.

BAB V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi. Merupakan penyajian

(17)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Bagian ini akan menjelaskan mengenai prosedur penelitian dari mulai

pendekatan penelitian, instrument yang digunakan, tahapan pengumpulan data,

serta langkah-langkah analisis data. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sugiyono

(2012, hlm. 399), bahwa pada umumnya alasan mengggunakan metode kualitatif

karena, permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna.

Selain itu peneliti bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam,

menemukan pola, hipotesis dan teori.

Selanjutnya sesuai dengan yang dikemukakan Sugiyono (2012, hlm. 15)

adalah :

Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekannkan makna dari pada generalisasi.

Selain itu alasan penulis menggunakan pendekatan kualitatif karena ingin

meneliti masalah upaya instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD

secara mendalam.

Penelitian ini dilakukan melalui tahapan-tahapan, tahapan tersebut sebagai

berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti menyusun rancangan atau proposal penelitian yang

diajukan kepada dewan skripsi untuk mendapatkan pembimbing dan persetujuan.

Setelah rancangan disetujui kemudian dikonsultasikan kepada pembimbing.

Kegiatan selanjutnya mengurus perizinan, yang dimulai dari surat permohonan

izin penelitian yang dikeluarkan oleh jurusan diketahui Dekan Fakultas, kemudian

diteruskan pada HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung dan

(18)

30

Proses pengumpulan data diawali dengan mempersiapkan kelengkapan

penelitian seperti pedoman wawancara, pedoman observasi untuk peserta

pelatihan, instruktur dan untuk penyelenggara.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pencarian serta penggalian mengenai

jawaban-jawaban yang diinginkan dari informan, data secara keseluruhan dan mendalam

dengan menelaah subjek penelitian, mengadakan pengamatan pada saat

pelaksanaan kegiatan pelatihan Peningkatan Kompetensi Tutor PAUD di

Kecamatan Cibeunying Kidul. Subjek penelitian mengenai partisipasi

pembelajaran dengan melakukan wawancara kepada instruktur, peserta pelatihan,

dan penyelenggara.

3. Tahap pelaporan

Dalam tahapan ini peneliti menyusun jawaban responden hasil penelitian

dan wawancara lapangan.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

Penelitian ini ditujukan kepada tutor PAUD yang mengikuti Pelatihan

Peningkatan Kompetensi Tutor PAUD. Peneliti mengambil subjek penelitian

terhadap 4 orang responden sebagai sampel yang diambil dari 2 lembaga PAUD

yaitu dari PAUD Sauyunan dan PAUD Bintang Kecil yang berlokasi di

Kelurahan Cikutra dan Kelurahan Padasuka yang berada di wilayah Kecamatan

Cibeunying Kidul Kota Bandung.

Penentuan sumber data yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan

samplingpurposive, sesuai dengan yang dikemukakan Sugiyono (2012, hlm. 124)

sampling purposive adalah “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu“. Maksud pertimbangan tertentu disini adalah pemilihan informan yang

dianggap dapat mewakili dan terpercaya untuk menjadi sumber data yang

diharapkan dan memudahkan peneliti agar menemukan jawaban tentang upaya

instrukstur dalam kegiatan pelatihan ini yang dapat meningkatkan kompetensi

tutor PAUD. Peneliti memusatkan informasi kepada instruktur, tutor PAUD

(19)

31

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penentuan tutor sebagai subjek penelitian didasarkan atas:

1. Tutor yang belum memenuhi kualifikasi S1 PGPAUD.

2. Tutor yang mengikuti Pelatihan Peningkatan Kompetensi Tutor PAUD di

kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.

C. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:wawancara, pengamatan

dan studi dokumentasi

1. Wawancara (Interview)

Merujuk kepada Sugiyono, (2009, hlm. 194), teknik pengumpulan data

ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self- report, atau

setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Sesuai

dengan yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2009,

hlm. 194), bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam

menggunakan metode interview adalah sebagai berikut:

1) Bahwa subjek atau responden adalah orang yang paling tahu tentang

dirinya sendiri.

2) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan

dapat dipercaya.

3) Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh

peneliti.

2. Pengamatan (Observation)

Menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2009, hlm. 203),

mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks,

suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Yang

terpenting diantaranya yaitu proses pengamatan dan ingatan.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Jadi

studi dokumentasi merupakan proses pengumpulan dokumen-dokumen baik

(20)

32

sebagai bahan pertimbangan bagi penulis juga sebagai bukti dari penelitian

yang dilakukan oleh peneliti.

4. Proses Pengembangan Instrumen

Peneliti melakukan beberapa tahapan dalam proses pengembangan

instrumen, yaitu:

a. Membuat kisi-kisi

b. Menjabarkan kisi-kisi penelitian ke dalam pedoman wawancara dan

pedoman observasi

c. Mengkonsultasikan kepada pembimbing tentang pedoman wawancara dan

observasi

d. Melakukan penelitian lapangan

D. Analisis Data

1. Langkah-Langkah Identifikasi

Peneliti melakukan langkah identifikasi yaitu mengidentifikasi

permasalahan dengan mengadakan studi pendahuluan ke lapangan. Kegiatan

tersebut dilakukan peneliti dengan melihat secara langsung kegiatan

pelatihan, mengobservasi kegiatan instruktur dalam menyajikan materi

pelatihan, serta melakukan studi dokumentasi kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan.

2. Kategorisasi

Kategorisasi pada penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu

instruktur, tutor sebagai peserta pelatihan, dan penyelenggara atau pengelola

pelatihan.

3. Kodifikasi

Kodifikasi dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

a. Instruktur diberi kode I

b. Tutor diberi kode T1 dan T2

c. Pengelola/ penyelenggara diberi kode P

4. Reduksi

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 338) reduksi data merupakan

(21)

33

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penting, dicari tema dan pola dan membuang yang tidak perlu. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

Peneliti melakukan reduksi data dengan memfokuskan pada instruktur,

tutor PAUD sebagai peserta pelatihan, dan pengelola atau penyelenggara

pelatihan.

5. Pemetaan Pola

Peneliti menentukan tema dan pola penelitian kemudian membuang

yang tidak diperlukan. Dari hasil wawancara peneliti menemukan tema yang

sesuai dengan permasalahan penelitian, yaitu kompetensi tutor PAUD, upaya

instruktur dan faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

pelatihan. Data hasil wawancara dari informan atau sumber data di triangulasi

untuk meyakinkan bahwa semua data dari semua sumber mengarah pada

simpulan yang sama, sehingga simpulan yang ditarik bisa kuat.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan

variabel-variabel yang ingin diteliti sehingga variable tersebut dapat diukur.

Adapun penjabaran variable yang terdapat dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Upaya

Upaya adalah usaha yang dilakukan instruktur pelatihan untuk

mencapai suatu maksud atau tujuan yaitu meningkatkan kompetensi tutor

PAUD di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.

2. Instruktur

Instruktur dalam penelitian ini adalah seorang yang memberikan

pelatihan terhadap tutor PAUD, mulai dari persiapan, pelaksanaan proses

belajar mengajar (PBM) sampai dengan penilaian, memahami program

belajar, media, APE dan sarana pendukung lainnya yang dapat menunjang

(22)

34

3. Pelatihan

Pelatihan dalam penelitian ini adalah proses mengajar,

menginformasikan, atau mendidik tutor PAUD sehingga menjadi lebih baik

dan meningkat kompetensinya.

4. Kompetensi

Kepmendiknas No. 045/U/2002 menyebutkan kompetensi sebagai

seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan

tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Kompetensi guru dapat

dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab dalam melaksanakan

tugas. Kompetensi dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

5. Tutor

Tutor dalam penelitian ini adalah orang yang memberikan bimbingan

kepada anak usia dini pada Pendidikan Anak Usia Dini Kecamatan

Cibeunying Kidul Kota Bandung.

6. PAUD

PAUD dalam penelitian ini adalah lembaga Pendidikan Anak Usia

Dini Non Formal yang berada di wilayah Kecamatan Cibeunying Kidul Kota

Bandung.

F. Triangulasi (Keabsahan Data)

Triangulasi menurut Sugiyono (2012, hlm. 372) diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.

Dengan demikian teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari

berbagai teknik pengumpulan data dan sumber yang telah ada lalu mengecek atau

membandingkan jawaban subjek apabila ada perbedaan dan hasil penelitian akan

lebih meningkatkan data atau jelas. Sesuai dengan pendapat Susan Stainback

(1988) dalam Sugiyono (2012, hlm. 330) “tujuan dari triangulasi bukan untuk

mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan

(23)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 93

DAFTAR PUSTAKA

Ardiwinata, J S. (2008). Kompetensi Tenaga Pendidik pada PAUD. Bahan Ajar

Diklat Tenaga Pendidik PAUD Nonformal Tingkat Dasar. Bandung: UPI.

Atmodiwirio, S. (2002). Manajemen Pelatihan. PT. Ardadizya Jaya, Jakarta.

Hamalik, O. (2007). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu

Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Himpunan Peraturan Perundang-Undangan. (2010). Undang-Undang SISDIKNAS

(Sistem Pendidikan Nasional). Bandung: Fokus Media.

Kamil, M. (2011). Konsep Pelatihan. Bandung: Dewa Ruci

Kosasih, Engkos. (2012). Bahasa Indonesia (Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah

dan Jurnal). Bandung: Thursina.

Marzuki. (1992). Strategi dan Model Pelatihan. Malang: Jurusan PLS IKIP

Malang

Pedoman Kerja HIMPAUDI Wilayah Propinsi Jawa Barat Tahun 2006

Pendidikan Nasional. Bandung: Thursina.

PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Pramudia. (2013). Belajar Sepanjang Hayat (Konsep, Kebijakan dan Aplikasi

dalam Pendidikan Nonformal Menuju Masyarakat Berpengetahuan.

Bandung: Edukasia Press

Rugaiyah. (2013). Profesi kependidikan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Ruky (2003). Sumber Daya Manusia Berkualitas Mengubah Visi Menjadi

Realitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sanghi, S. (2007). The Hand Book of Competency Mapping, Understanding,

Desaining, and Implementating Competency Models in Organizations.

Asia Fasific. Ltd: Sage Publications.

Sudjana, D. (2000). Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Luar

Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah

(24)

94

Sudjana, D. (2000). Sistem Manajemen Pelatihan Teori dan Aplikasi. Bandung:

Falah Production.

Sudjana, D. (2001). Pendidikan Luar Sekolah (Falsafah dan Wawasan). Bandung:

Falah Production.

Sudjana, D. (2004). Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan

Nonformal dan Pengembangan Sumberdaya Manusia. Bandung: Falah

Production

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suryadi, A. (2009). Mewujudkan Masyarakat Pembelajar (Konsep, Kebijakan &

Implementasi). Bandung: Widya Aksara Press.

Sutisna, A. (2011). “Analisis Kualifikasi, Kompetensi Tutor/ Pendidik dan Profil Pengelola Pendidikan Kesetaraan pada PKBM di DKI Jakarta“. Jurnal

Ilmiah Visi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan Anak Usia Dini,

Nonformal dan Informal, 137.

Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: UPI Press.

______ (2008). Bahan Ajar Diklat Tenaga Pendidik PAUD Nonformal Tingkat

Dasar. Bandung: UPI.

Sumber Lain:

Nurlaeli, F. (2010). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online]. Tersedia:

(http://fidanurlaeli.wordpress .com/2010/11/28). [akses: 15 Januari 2015]

Setiawan, E. (2014). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online]. Tersedia:

Referensi

Dokumen terkait

Dapat mengetahui performansi motor bensin dalam hal ini ditinjau dari konsumsi bahan bakar yang diuji pada sepeda motor Suzuki Smash 110 cc tahun 2003 dengan

kegunaan pelatihan dilihat dari masing-masing pihak yang terdapat dalam perusahaan yaitu bagi karyawan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing sehingga

Pembelajaran berbasis konteks dengan metode diskusi dan praktikum untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep dalam materi. Sistem

Selanjutnya kepada para pejabat-pejabat Agraria di daerah-daerah Tingkat I, Karesidenan dan Daerah Tingkat II dengan ini kami instruksikan pula untuk memberikan

Untuk lebih meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan, salah satu upaya yang ditempuh perusahaan adalah dengan memberikan pelatihan bagi semua karyawan, baik karyawan

Dengan demikian, buku ini dapat dijadikan referensi cepat bagi mahasiswa dan praktisi bidan dalam memberi asuhan untuk masalah kesehatan tertentu yang biasa dialami neonatus,

menangani perkara pailit, yaitu tidak sedang menangani lebih dari 3 (tiga) perkara pailit. apakah aturan tersebut berlaku bagi Kurator yang menangani perkara secara tim...

Mereka yang melanggar tata tertib lalu lintas tidak jarang ingin berdamai di tempat atau menyelewengkan hukum, kemudian seharusnya aparat yang menegakkan hukum tersebut dapat