• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERKAITAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 3 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KETERKAITAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 3 BANDUNG."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

KETERKAITAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG

PERPUSTAKAAN DENGAN PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA

DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 3 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Perpustakaan dan Informasi

Disusun oleh:

DWI ARY FUZIASTUTI

0901652

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

(2)

KETERKAITAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG

PERPUSTAKAAN DENGAN PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA DI

PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 3 BANDUNG

Oleh

Dwi Ary Fuziastuti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Dwi Ary Fuziastuti 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Dwi Ary Fuziastuti (0901652), “Keterkaitan antara Persepsi Siswa tentang Perpustakaan dengan Pemanfaatan Bahan Pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung”. Skripsi, Program Studi Perpustakaan dan Informasi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 2013.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beragamnya pemanfaatan bahan pustaka oleh siswa di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung. Pokok masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan persepsi siswa tentang perpustakaan dengan pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui (1) gambaran tentang persepsi siswa tentang perpustakaan di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung; (2) gambaran pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung; dan (3) keterkaitan antara persepsi siswa tentang perpustakaan dengan pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung. Populasi dalam penelitian adalah SMA Negeri 3 Bandung, dengan sampel sebesar 90 orang yang ditentukan rumus Yamane dan menggunakan metode stratified random. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket tertutup dengan skala lima kategori Likert, pengolahan data menggunakan korelasi dari Pearson’s Product

Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) persepsi siswa tentang

perpustakaan di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung berada dalam kategori cukup baik, (2) pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung berada dalam kategori cukup baik, dan (3) persepsi siswa tentang perpustakaan memiliki keterkaitan yang signifikan dengan pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung, yang menghasilkan korelasi kuat. Rekomendasi pada penelitian ini adalah layanan perpustakaan dan pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung sejauh ini sudah cukup baik dan harus dipertahankan, sehingga fungsi perpustakaan sebagai media informasi dapat memberikan kontribusi kepada sivitas akademika.

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Metode Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

1. Manfaat Teoritis ... 6

2. Manfaat Praktis ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A.Kajian Pustaka ... 8

1. Persepsi ... 8

a. Pengertian Persepsi ... 8

b. Pengelompokkan Persepsi ... 10

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 11

2. Perpustakaan ... 12

a. Pengertian Perpustakaan Sekolah ... 12

b. Fungsi Perpustaakaan Sekolah ... 14

(8)

d. Staf Perpustakaan ... 16

e. Tugas Perpustakaan ... 17

3. Pemanfaatan Bahan Pustaka ... 30

a. Pemanfaatan Bahan Pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung ... 32

b. Fungsi Bahan Pustaka ... 33

c. Jenis Bahan Pustaka ... 33

4. Keterkaitan antara Persepsi Siswa tentang Perpustakaan dengan Pemanfaatan Bahan Pustaka ... 41

B. Kerangka Pemikiran ... 43

C. Hipotesis ... 44

BAB III METODE PENELITIAN ... 45

A. Lokasi , Subjek Populasi dan Sampel Penelitian ... 45

1. Lokasi Penelitian ... 45

2. Subjek Populasi ... 46

3. Sampel Penelitian ... 47

B. Desain Penelitian ... 48

C. Definisi Operasional ... 49

1. Persepsi Siswa ... 49

2. Perpustakaan Sekolah ... 49

3. Pemanfaatan Bahan Pustaka ... 49

D. Instrumen Penelitian ... 49

E. Proses Pengembangan Instrumen ... 51

1. Validitas Instrumen ... 52

2. Reliabilitas Instrumen ... 53

3. Analisis Korelasi ... 54

F. Hasil Uji Coba Instumen Angket ... 55

1. Uji Validitas ... 55

a. Persepsi Siswa tentang Perpustakaan... 55

b. Pemanfaatan Bahan Pustaka ... 56

(9)

G. Teknik Pengumpulan Data ... 58

1. Angket ... 58

2. Studi Kepustakaan ... 59

H. Teknik Analisis Data ... 59

1. Prosedur Pengolahan Data ... 59

2. Analisis Deskriptif ... 61

a. Karakteristik Responden ... 62

b. Deskripsi Data Perindikator ... 62

c. Deskriptif Data Peresponden ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68

A.Hasil Penelitian ... 68

1. Karakteristik Responden ... 68

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 68

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas ... 69

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan ... 69

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ... 70

e. Karakteristik Responden Bersarkan Tujuan Utama Mengunjungi Perpustakaan ... 70

2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 71

a. Persepsi Siswa tentang Perpustakaan ... 71

b. Pemanfaatan Bahan Pustaka ... 89

3. Analisis Data ... 102

a. Uji Normalitas ... 102

b. Uji Hipotesis ... 103

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 105

1. Persepsi Siswa tentang Perpustakaan di SMA Negeri 3 Bandung ... 105

a. Persepsi Siswa tentang Layanan Sirkulasi ... 106

b. Persepsi Siswa tentang Layanan Referensi ... 110

2. Pemanfaatan Bahan Pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung ... 113

a. Pemanfaatan Bahan Pustaka Tercetak ... 114

(10)

3. Katerkaitan antara Persepsi Siswa tentang Perpustakaan dengan

Pemanfaatan Bahan Pustaka di SMA Negeri 3 Bandung ... 118

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 119

A.Kesimpulan ... 119

B. Rekomendasi ... 120

DAFTAR PUSTAKA ... xv

LAMPIRAN ... xvii

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Sampel Penelitian ... 48

3.2 Hubungan antara Variabel ... 48

3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 50

3.4 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 54

3.5 Validitas Instrumen Variabel X ... 55

3.6 Validitas Instrumen Variabel Y ... 56

3.7 Uji Reliabitas Persepsi Siswa tentang Perpustakaan ... 57

3.8 Uji Reliabilitas Pemanfaatan Bahan Pustaka ... 57

3.9 Skor Kategori Skala Likert ... 60

3.10 Penyajian Data ... 62

3.11 Tabel Penyajian Perindikator ... 63

3.12 Kriteria Penilaian Perindikator ... 64

3.13 Kriteria Penilaian Persepsi Siswa tentang Perpustakaan ... 65

3.14 Kriteria Penilaian Pemanfaatan Bahan Pustaka ... 66

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 68

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas ... 69

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan ... 69

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ... 70

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tujuan Utama Mengunjungi Perpustakaan ... 70

4.6 Sistem Layanan Sirkulasi ... 72

4.7 Waktu Layanan Sirkulasi ... 73

(12)

4.9 Prosedur Peminjaman dan Pengembalian Bahan Pustaka ... 76

4.10 Kompetensi Staf Perpustakaan Layanan Sirkulasi ... 78

4.11 Pelayanan Bimbingan ... 79

4.12 Kompetensi Staf Perpustakaan Layanan Referensi ... 80

4.13 Tugas Staf Perpustakaann Layanan Referensi ... 82

4.14 Peraturan Layanan Referensi ... 83

4.15 Persepsi Siswa tentang Perpustakaan... 85

4.16 Persepsi Siswa tentang Layanan Referensi ... 86

4.17 Kriteria Penilaian Persepsi Siswa tentang Layanan Sirkulasi... 87

4.18 Persepsi Siswa tentang Layanan Referensi ... 88

4.19 Kriteria Penilaian Persepsi Siswa tentang Layanan Referensi ... 89

4.20 Peminjaman Bahan Pustaka Tercetak ... 90

4.21 Penggunaan Bahan Pustaka Tercetak ... 91

4.22 Ketersediaan Bahan Pustaka Tercetak ... 92

4.23 Penggunaan Bahan Pustaka Noncetak ... 94

4.24 Ketersediaan Bahan Pustaka Noncetak ... 95

4.25 Pemanfaatan Bahan Pustaka ... 97

4.26 Pemanfaatan Bahan Pustaka Tercetak ... 98

4.27 Kriteria Penilain Pemanfaatan Bahan Pustaka Tercetak ... 99

4.28 Pemanfaatan Bahan Pustaka Noncetak ... 100

4.29 Kriteria Pemanfaatan Bahan Pustaka Noncetak ... 101

4.30 Uji Normalitas ... 102

4.31 Uji Korelasi ... 103

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

4.1 Persepsi Siswa tentang Perpustakaan... 85

4.2 Persepsi Siswa tentang Layanan Sirkulasi ... 87

4.3 Persepsi Siswa tentang Layanan Referensi ... 88

4.4 Pemanfataan Bahan Pustaka ... 97

4.5 Pemanfaatan Bahan Pustaka Tercetak ... 99

4.6 Pemanfaatan Bahan Pustaka Noncetak ... 101

(14)

DAFTAR GRAFIK

Grafik

4.1 Interval Sistem Layanan Sirkulasi ... 73

4.2 Interval Waktu Layanan Sirkulasi ... 74

4.3 Interval Perauran Layanan Sirkulasi ... 76

4.4 Interval Prosedur Peminjaman dan Pengembalian Bahan Pustaka ... 77

4.5 Interval Kompetensi Staf Perpustakaan Layanan Sirkulasi ... 79

4.6 Interval Pelayanan Bimbingan ... 80

4.7 Interval Kompetensi Staf Perpustakaan Layanan Referensi ... 81

4.8 Interval Tugas Staf Perpustakaan Layanan Referensi ... 83

4.9 Interval Peraturan Layanan Referensi ... 84

4.10 Interval Peminjaman Bahan Pustaka Tercetak ... 91

4.11 Interval Penggunaan Bahan Pustaka Tercetak ... 92

4.12 Interval Ketersediaan Bahan Pustaka Tercetak ... 93

4.13 Interval Penggunaan Bahan Pustaka Noncetak... 95

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memberikan

tempat untuk anak-anak tumbuh dengan ilmu pengetahuan. Dimana ilmu

pengetahuan di setiap jenjang pendidikan berbeda dan selalu terus bertambah

mengikuti perkembangan teknologi dan informasi, hal ini dibutuhkan untuk

menciptakan sumber daya manusia yang profesional. Untuk menciptakan

sumber daya manusia yang handal dibutuhkan manusia khusus untuk

memenuhi kebutuhan informasi yang selalu mereka butuhkan.

Sekolah sebagai instansi pendidikan harus ditambah nilai positifnya

dengan memiliki suatu media belajar dan pembelajaran. Media itu sendiri itu

adalah perpustakaan. Perpustakaan sekolah menurut Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 pasal 1 tentang Perpustakaan

menyebutkan bahwa:

Perpustakaan adalah institusi pengelolaan bahan pustaka karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.

Perpustakaan yang ada dan berkembang saat ini telah digunakan

sebagai pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi,

pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan atau

jasa lainnya. Perpustakaan menjadi media dan pusat informasi serta sumber

ilmu pengetahuan yang tidak ada habis-habisnya untuk digali, ditimba dan

dikembangkan. Ketersediaan bahan pustaka di perpustakaan merupakan hal

penting untuk menunjang pengembangan sumber daya manusia. Bahan

pustaka yang ada semakin beragam, mulai dari tercetak dan non cetak yang

semakin berkembang pula sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan akan

(16)

2

Bahan pustaka menjadi nafas suatu perpustakaan, disamping faktor

lainnya. Kualitas dan kuantitas bahan pustaka sangat mempengaruhi minat

pemustaka dalam pemanfaatan perpustakaan. Bahan pustaka merupakan

unsur penting yang harus ada di perpustakaan, disediakan untuk kebutuhan

pemustaka. Sebagaimana dikemukakan oleh Harsana (2008: 83) bahwa :

Bahan pustaka merupakan sebuah informasi yang tidak hanya berfungsi sebagai instrumen pemuas kebutuhan intelektual, tetapi juga memiliki fungsi yang lebih luas. Dengan bahan informasi ini, siswa memperoleh nilai dan ajaran suci untuk membentuk perilaku dan watak.

Permasalahannya adalah bahan pustaka yang bagaimana yang

berdayaguna bagi pemustakanya. Hal ini tentu tergantung pada kesesuaian

informasi yang diinginkan pemustaka. Oleh sebab itu, bahan pustaka yang

tersedia harus sesuai dengan kebutuhan informasi pemustaka, sehingga

nantinya pendayagunaan bahan pustaka dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

Pendayagunaan bahan pustaka di perpustakaan sangat tergantung pada

pemustaka dan pustakawan. Lebih tepat apabila antara keinginan dan

permintaan pemustaka terhadap pendayagunaan bahan pustaka

dikomunikasikan. Oleh karena itu, menghadirkan bahan pustaka yang sesuai

keinginan pemustaka perlu diupayakan, meskipun makin sedikit saja

pemustaka yang paham dan sadar akan keberadaan bahan pustaka

perpustakaan untuk kebutuhannya. Menurut Harsana (2008: 317) “pemanfaatan koleksi seperti banyaknya peminjaman dan jumlah koleksi yang dipinjam biasanya digunakan sebagai salah satu unsur untuk mengetahui efektifitas suatu perpustakaan.”

Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung merupakan perpustakaan yang

menjadi sumber pelayanan informasi bagi sivitas akademika SMA Negeri 3

Bandung, dikelola oleh satu pustakawan dan satu staf perpustakaan. Jumlah

siswa yang begitu banyak dan bahan pustaka yang selalu bertambah,

mengharuskan perpustakaan menyeleksi pengadaan bahan pustaka yang

(17)

3

Sebagai sumber pelayanan informasi tentunya Perpustakaan SMA

Negeri 3 Bandung diharapkan dapat memenuhi segala kebutuhan informasi

bagi sivitas akademika, dan sebagai instansi yang bergerak di bidang jasa

tentu kualitas pelayanan merupakan hal yang utama dalam memberikan

pelayanan kepada pemustaka. Untuk menciptakan kualitas pelayanan yang

baik bukan hal yang mudah, namun harus didukung dengan sarana dan

prasarana yang memadai.

Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung memiliki dua layanan yaitu

layanan sirkulasi dan layanan referensi. Layanan sirkulasi itu sendiri sering

dikenal sebagai layanan peminjaman dan pengembalian. Dalam pengertian

luasnya layanan sirkulasi “...semua bentuk kegiatan pencatatan yang

berkaitan dengan pemanfaatan, dan pemakaian koleksi dengan tepat guna dan

tepat waktu untuk kepentingan pemakai jasa perpustakaan” (Harsana, 2008:

213) .

Adapun jenis pelayanan sirkulasi “...meliputi pelayanan peminjaman, pengembalian, pemberian sanksi, penagihan, pemberian informasi tentang

peraturan-peraturan perpustakaan, dan pelayanan pemberian pernyataan bebas

pinjam” (Sinaga, 2009:33), Layanan sirkulasi merupakan layanan utama atau

ujung tombak dari semua kegiatan yang ada di perpustakaan, mengapa

demikian karena hampir semua kegiatan merujuk kepada layanan sirkulasi.

Sedangkan layanan referensi merupakan pelayanan bimbingan yang diberikan

kepada pemustaka perpustakaan agar mampu menggunakan segala jenis

bahan pustaka referensi dengan tepat, cepat, dan akurat. Kepuasan pemustaka

dan keberhasilan mencapai tujuan merupakan efektifitas dari pelayanan yang

disajikan.

Dengan tersedinya sumber-sumber informasi yang disediakan di

perpustakaan maka siswa SMA Negeri 3 Bandung dapat melakukan kegiatan

belajar dan rekreasi intelektual. Kegiatan tersebut dapat berlangsung dengan

baik apabila sumber-sumber informasi yang disajikan sesuai dengan minat

dan kebutuhan pemustaka. Kualitas perpustakaan menimbulkan penilaian

(18)

4

Perkembangan teknologi yang semakin pesat mengharuskan

perpustakaan meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara mengembangkan

bahan pustakanya. Bahan pustaka yang dikembangkan dan disediakan harus

sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Ketersediaan bahan pustaka menjadi

penilaian tersendiri bagi pemustaka yang nantinya dapat menimbulkan

beragamnya persepsi pemustaka. Persepsi seperti apa yang siswa berikan

mengenai Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung.

Persepsi merupakan suatu pandangan dan tanggapan seseorang

terhadap objek yang dilihat, dirasa, didengar, diraba dan dicium oleh alat

indra. Persepsi dari seorang individu berbeda-beda karena berdasarkan motif,

perasaan, nilai, kepentingan, dan tujuannya. Persepsi meliputi beberapa alat

indra, seperti seperti mata, tangan sebagai indra peraba, hidung sebagai indra

pencium, indra pengecap lidah, dan telinga sebagai indra pendengar. Persepsi

yang baik tentang perpustakaan timbul karena bahan pustaka yang disediakan

di perpustakaan sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan persepsi negatif timbul

apabila seseorang menafsirkan bahan pustaka di perpustakaan tidak sesuai

dengan kebutuhan pemustaka.

Persepsi merupakan proses yang unik menggambarkan sesuatu yang

kadang-kadang berbeda dengan kenyataannya.

Sebagaimana dikatakan oleh Shoelhi dalam Rahmat (2009: 16)

bahwa:

Persepsi terkait erat dengan field of experience dan frame of

reference. field of experience adalah sejumlah pengalaman yang

tersimpan dalam memori, sedangkan frame of reference adalah pengetahuan atau pengertian yang dijadikan acuan untuk menafsirkan pesan.

Uraian diatas, mendorong peneliti untuk meneliti masalah-masalah

tersebut, yaitu mengenai layanan dan pemanfaatan bahan pustaka di

Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Keterkaitan antara Persepsi Siswa tentang Perpustakaan dengan Pemanfaatan Bahan Pustaka di Perpustakaan

(19)

5

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana persepsi siswa tentang Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung?

2. Bagaimana pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3

Bandung?

3. Adakah keterkaitan antara persepsi siswa tentang perpustakaan dengan

pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui persepsi siswa tentang Perpustakaan SMA Negeri 3

Bandung.

2. Untuk mengetahui pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA

Negeri 3 Bandung.

3. Untuk mengetahui keterkaitan antara persepsi siswa tentang perpustakaan

dengan pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3

Bandung.

D. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan studi

deskriptif dengan analisis korelasional. Pengertian dari studi deskriptif

menurut Sugiyono (2009: 206) yaitu

Statistik yang digunakan untuk menganalis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Dilihat dari penjelasan di atas penelitian menggunakan studi

deskriptif dengan analisis korelasional dimana untuk mendeskripsikan

mengenai keterkaitan antara persepsi siswa tentang perpustakaan dengan

pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung.

Dalam statistik deskriptif juga dapat mencari kuatnya hubungan antara

variabel dengan analisis korelasi.

E. Manfaat Penelitian

(20)

6

Manfaat penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan

sumbangsi analisis bagi perkembangan disiplin ilmu Perpustakaan dan

Informasi. Khususnya mengenai keterkaitan antara persepsi siswa tentang

perpustakaan dengan pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA

Negeri 3 Bandung.

2. Manfaat Praktis

a. Diharapkan dapat memberikan gambaran umum mengenai keterkaitan

antara persepsi siswa tentang perpustakaan dengan pemanfaatan bahan

pustaka.

b. Penelitian ini diharapkan, pustakawan dapat lebih peka lagi terhadap

pengadaan bahan pustaka sehingga memberikan informasi serta bahan

masukan yang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif

pengembangan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan

kurikulum pendidikan SMA.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam struktur skripsi ini terdiri dari lima Bab, yaitu:

Bab I yakni pendahuluan yang didalamnya terdiri latar belakang

penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Bab II meliputi kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis

penelitian. Kajian pustaka memiliki peran yang penting. Kajian teori

menunjukkan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti.

Selain itu kajian pustaka memiliki fungsi sebagai landasan teoritik dalam

menyusun pertanyaan peneilitian, tujuan serta hipotesis.

Bab III berisi metode penelitian yang didalamnya meliputi lokasi

penelitian, subjek populasi dan sampel penelitian, desain denelitian, metode

penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

instrumen, hasil uji caba instrumen, teknik pengumpulan data dan teknik

(21)

7

Bab IV didalamnya meliputi hasil penelitian serta pembahasan hasil

penelitian yang berupa pemaparan data.

Bab V berisi kesimpulan dari hasil penelitian serta rekomendasi atau

(22)

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 3 Bandung yang beralamatkan

di Jl. Belitung no.8 kota Bandung Provinsi Jawa Barat.

Bangunan sekolah SMA Negeri 3 Bandung merupakan peninggalan

zaman pemerintahan Hindia-Belanda yaitu tahun 1916. Gedung ini dahulu

berfungsi sebagai gedung HBS (Hoogere Burgeschool) yaitu sekolah untuk

anak-anak belanda golongan menengah. Kemudian gedung ini dihibahkan

untuk digunakan bersama SMA Negeri 5 Bandung.

Gedung ini berdiri di atas tanah seluas 14.240 m² dengan luas

bangunan 8.220 m² menghadap ke utara. SMA Negeri 3 Bandung berada

disebelah barat dan SMA Negeri 5 Bandung di sebelah timur. Batas SMA 3

dan SMA 5 hanya dibatasi oleh jalur koridor tengah yang memanjang dari

arah utara ke selatan. Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung berada pada

samping kiri jalur koridor tersebut, apabila dilihat dari arah utara.

Sekolah SMA Negeri 3 Bandung memiliki ruang perpustakaan yang

cukup strategis dan mudah dijangkau dari semua arah baik oleh siswa, guru

maupun masyarakat lainnya. Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung

dipimpin oleh Drs. Adwa Kamaludin yang merupakan lulusan dari jurusan

Ilmu Perpustakaan IKIP Bandung. Beliau adalah pustakawan ahli di

perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung. Dalam melaksanakan kegiatan di

perpustakaan beliau dibantu oleh Ibu Ita yang bekerja sebagai staf

perpustakaan. Ibu Ita merupakan staf perpustakaan ahli karena beliau selalu

mengikuti pelatihan mengenai ilmu perpustakaan. Pengguna Perpustakaan

SMA Negeri 3 Bandung sendiri adalah guru, siswa, staf sekolah dan

(23)

46

Ruang perpustakaan di SMA Negeri 3 Bandung sendiri digunakan

sebagai tempat kegiatan belajar siswa, kegiatan diskusi para guru dan

kegiatan sekolah lainnya. Fasilitas yang tersedia di perpustakaan

diantaranya pendingin ruangan, kipas angin, lima buah komputer, satu buah

katalog komputer (OPAC).

Selain itu perpustakaan juga memiliki koleksi perpustakaan yang pada

umumnya sama dengan koleksi perpustakaan lainnya yang terdiri dari

koleksi tercetak dan noncetak. Koleksi perpustakaan tercetak diantaranya

buku pelajaran, buku penunjang, buku referensi, buku fiksi, non fiksi, dan

lain-lain. Sedangkan koleksi noncetak diantaranya CD, DVD, piringan

hitam dan banyak lainnya. Jumlah koleksi yang ada di Perpustakaan SMA

Negeri 3 Bandung yaitu 23.446 eksemplar dengan jumlah 5.926 judul

koleksi.

Pengelompokkan bahan pustaka yang digunakan oleh Perpustakaan

SMA Negeri 3 Bandung berdasarkan DDC (Dewey Decimal Classification).

Pada umumnya dipergunakan di perpustakaan sekolah. Pengklasifikasian ini

untuk memudahkan pemustaka dalam menemukan bahan pustaka yang

dicari. Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung sendiri sudah memiliki OPAC

(Online Publice Access Catalogue) sebagai media untuk membantu dalam

pencarian buku. Keberadaan OPAC ini sangat membantu pustakawan

memberikan layanan mandiri kepada pemustaka.

2. Subjek Populasi

Populasi merupakan cakupan wilayah yang memiliki objek yang

sengaja ditetapkan atau dipilih oleh peneliti untuk menjadi tempat

penelitian. Populasi diartikan sebagai “... wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya” (Sugiyono, 2009:115). Penentuan populasi dapat

memudahkan peneliti dalam menarik sampel yang digunakan sebagai

(24)

47

Pada penelitian ini, populasi yang diteliti SMA Negeri 3 Bandung.

Populasi ini diambil untuk mengetahui keterkaitan antara persepsi siswa

tentang perpustakaan dengan pemanfaatan bahan pustaka.

3. Sampel Penelitian

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2010: 116) bahwa “sampel bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini probability sampling yakni “dalam probability sampling elemen dalam populasi mempunyai

peluang yang sama untuk menjadi sampel” (Sudjana dan Ibrahim, 2013: 85).

Sedangkan teknik probability sampling yang digunakan yaitu stratified

random, menurut Sudjana dan Ibrahim (1989:86) “teknik ini digunakan

apabila populasi cukup banyak dan sangat heterogen, terdiri atas beberapa

lapisan.”

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah pengunjung

perpustakaan. Jumlah pengunjung perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung

pada bulan Maret sampai Mei tahun 2013 yang berjumlah 880 siswa.

Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya sampel

dari populasi yang ada menggunakan rumus Yamane oleh Harper dan Row

menurut Bungin (2005:105) dengan tingkat kesalahan 10% atau 0,1 yaitu

Berdasarkan rumus diatas maka dapat dihitung besarnya sampel

(25)

48

Perhitungan yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah

sampel yang diperoleh sebesar 89,7 atau bila dibulatkan menjadi 90 sampel.

Tabel 3.1 Sampel Penelitian

No Kelas % Ukuran

Sampel

1 X 37 33,3

2 XI 38 34,2

3 XII 25 22,5

Jumlah 90

B.Desain Penelitian

Pada penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (X)

adalah persepsi siswa tentang perpustakaan dan variabel terikat (Y) adalah

pemanfaatan bahan pustaka.

Adapun hubungan antara variabel X dan Y digambarkan dalam tabel

berikut.

Tabel 3.2

Hubungan antar Variabel Y

X

Persepsi Siwa tentang Perpustakaan

Pemanfaatan Bahan Pustaka

XY

C. Definisi Operasional

Agar tidak timbul kesalah pahaman istilah-istilah maka, perlu

diberikan devinisi operasional dari penelitian ini yaitu:

1. Persepsi siswa merupakan suatu pandangan dari seorang siswa untuk

(26)

49

pemanfaatan bahan pustaka. Pemanfaatan bahan pustaka dapat terlihat

dari hasil angket yang isi oleh siswa sebagai responden.

2. Perpustakaan sekolah merupakan suatu sarana yang ada di sekolah sebagai

penunjang kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini cakupan dari

perpustakaan difokuskan pada layanan sikulasi dan layanan referensi di

Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung.

3. Pemanfaatan bahan pustaka itu sendiri merupakan kegiatan

pendayagunaan bahan pustaka sedemikian rupa sehingga memberikan

efek yang berguna atau bermanfaat bagi pemustaka. Bahan pustaka di

Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung memiliki dua jenis yaitu bahan

pustaka tercetak dan bahan pustaka non-cetak. Dalam pemanfaatan bahan

pustaka sendiri diukur melalui indikator peminjaman, pengunaan, dan

ketersediaan.

D.Instrumen Penelitian

Setelah desain penelitian dirancang langkah berikutnya adalah

merancang instrumen penelitian. Instrumen penelitian itu sendiri memiliki dua

fungsi yaitu “...sebagai subtitusi dan sebagai suplemen” (Bungsin, 2005: 94).

Instrumen yang digunakan adalah angket, angket ini sebagai fungsi (subtitusi)

bukan suplemen penelitian. Sedangkan untuk suplemen penelitian itu sendiri

adalah alat-alat bantu penelitian yang dibutuhkan oleh peneliti pada

pengumpulan data yang digunakan instrumen penelitian.

Penggunaan angket sebagai instrumen penelitian yang mencakup

beberapa pertanyaan mengenai persepsi siswa tentang perpustakaan dan

pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

tertutup. Angket tertutup berisi pertanyaan-pertanyaan dan beberapa pilihan

jawaban untuk para responden. Sehingga para responden dapat memilih sesuai

(27)

50

Agar mendapatkan hasil yang memuaskan peneliti perlu menyusun

sebuah rancangan instrumen yaitu kisi-kisi penelitian. Pengertian kisi-kisi

instrumen itu sendiri menurut Arikunto (2006:162):

Kisi-kisi adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi instrumen ini sendiri bertujuan untuk menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data diambil, dengan metode yang digunakan dengan instrumen yang disusun.

Pada setiap variabel-variabel diberikan definisi operasionalnya, dan

langkah selanjutnya menentukan indikator-indikator yang diukur. Dari

indikator-indikator tersebut kemudian dijabarkan butir-butir pernyataan.

Tabel 3.3

Tabel Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Sub-Variabel Indikator No.Item

Persepsi siswa

a. Sistem layanan sirkulasi 1,2,3

b. Waktu layanan sirkulasi 4,5,6,

c. Peraturan layanan sirkulasi 7,8,9

d. Prosedur peminjaman dan

pengembalian bahan pustaka 10,11,12 e. Kompetensi staf

a. Pelayanan bimbingan 16,17,18

b. Kompetensi staf

perpustakaan 19,20,21

c. Tugas layanan referensi 22,23,24

d. Peraturan layanan referensi 25,26,27

(28)

51

Instrumen merupakan alat pengumpulan data pengumpulan data yang

harus dirancang dengan benar sehingga menghasilkan data yang empiris.

Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006: 160) bahwa “instrumen

penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

megumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik sehingga mudah diolah”. Sudah dijelaskan di atas bahwa pada penelitian ini peneliti menggunakan angket tertutup. Pernyataan yang dibuat sesuai dengan

kisi-kisi yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Model angket yang

digunakan adalah skala Likert di buat dalam bentuk cheklist. Skala Likert itu

sendiri menurut Sugiyono (2007: 132) “digunakan untuk menggukur sikap,

pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.”

Berikut ini adalah format jawaban skala Likert yaitu: Sangat Tidak Setuju

(STS), Tidak Setuju (TS), Ragu-ragu (RG), Setuju (ST), Sangat Setuju (SS).

Adapun beberapa langkah umum yang ditempuh dalam menyusun

instrumen penelitian menurut Sudjana dan Ibrahim (1989:98) langkah-langkah

itu diurutkan sebagai berikut.

1. Analisis variabel, yakni mengkaji sub-variabel dan mengembangkan indikator setiap sub-vaariabel penelitian yang sejelas-jelasnya, sehingga indikator tersebut bisa diukur dan menghasilkan data yang diinginkan peneliti.

2. Menetapkan jenis pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel/sub-variabel/ indikator-indikatornya.

3. Setelah ditetapkan jenis instrumennya, peneliti menyusun kisi-kisi atau layout instrumen.

4. Berdasarkan kisi-kisi tersebut peneliti menyusun item atau pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen dan jumlah yang telah ditetapkan dalam kisi-kisi.

5. Instrumen yang dibuat diuji coba, untuk melihat validitas, reliabilitas, dan keterbacaannya. Hasil uji coba digunakan untuk revisi instrumen.

1. Validitas Instrumen

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Pada

(29)

52

data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek

yang diteliti”. Uji validitas ini berkaitan dengan ketepatan dan kesesuaian

alat ukur terhadap konsep yang diukur, sehingga alat ukur yang digunakan

betul-betul dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur.

Adapun uji validitas statistik dilakukan dengan menggunakan

rumus Pearson’s Product Moment menurut Sudjana dan Ibrahim (1989:

n = Banyaknya data keseluruhan

X = Jumlah Skor X

Y = Jumlah Skor Y

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi .

= Jumlah kuadran dalam skor distribusi

Uji validitas dalam penelitian ini yaitu menggunakan perhitungan

rumus Product Moment dengan menggunakan bantuan program perhitungan

statistik SPSS 16 (Statistical Package for the Social Science) dan Microsoft

Excel 2010. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel persepsi

siswa tentang perpustakaan (X) dan variabel pemanfaatan bahan pustaka

(Y). Variabel X itu sendiri terdiri memiliki sub-variabel persepsi siswa

tentang layanan sirkulasi (X1) dan sub-variabel persepsi siswa tentang

layanan referensi (X2). Sedangkan untuk variabel Y memiliki sub-variabel

yaitu pemanfaatan bahan pustaka tercetak (Y1) dan sub-variabel

pemanfaatan bahan pustaka noncetak (Y2).

(30)

53

Tujuan dari uji reabilitas adalah untuk mengetahui konsistensi dari

instrumen angket sebagai alat ukur, sehingga hasil dari pengukuran dapat

dipercaya. Hasil pengukuran yang dapat dipercaya apabila dilakukan

terhadap kelompok yang sama dapat menghasilkan hasil yang sama.

Untuk melakukan uji reabilitas instrumen, penulis menggunakan

rumus Alpha Cronbach’s () dengan bantuan SPSS 16 (Statistical Package

for the Social Science) adapun rumus perhitungan secara manual sebagai

berikut.

a. Menghiting varian total dengan rumus :

n

(y)2= Kuadrat jumlah skor seluruh responden dari setiap item y2 = Jumlah kuadrat responden

b. Menghitung variabel varian setiap item, dengan rumus:

n

(x)2 = Kuadrat jumlah skor seluruh responden dari setiap item x2 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item

Uji reliabilitas dilakukan pada variabel persepsi siswa tentang

perpustakaan (X) dan pemanfaatan bahan pustaka (Y). Untuk

melakukan uji reabilitas penulis menggunakan rumus Alpha

(31)

54

menggunkan bantuan SPSS 16 (Statistical Package for the Social

Science) dan Microsoft Excel 2010.

3. Analisis Korelasi

Besarnya hubungan antara variabel (X) dengan variabel (Y)

dinyatakan dengan koefisiensi korelasi, dan dalam menentukan besarnya

korelasi peneliti menggunakan rumus Pearson/Product Moment

(Sundayanan, 2010:200).

Tabel 3.4

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

± 0,00 – ± 0,199

Setelah diketahui besarnya koefisiensi korelasi antara dua variabel,

kemudian di uji keberartiannya, apakah koefifiensi korelasi yang dihasilkan

signifikan atau tidak, dan uji yang digunakan adalah uji t.

Berikut ini adalah langkah-langkah uji t (Sundayana,2010:200):

a. Merumuskan Ho dan H1

Ho :  = 0 (tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel),

H1 : ≠ 0 (terdapat korelasi yanng signifikan antara variabel)

b. Menentukan nilai thitung dengan rumus:

c. Menentukan nilai ttabel dengan rumus ttabel = t (dk = n-2)

d. Kriteria uji Ho diterima jika thitung < ttabel (Noor,2011:221)

Jika hasil dari pengujian koefisien korelasi menghasilkan korelasi

yang signifikan, maka besarnya pengaruh antara variabel dapat dicari

dengan koefisien determinasi. Berikut ini adalah rumus koefisien

(32)

55

F. Hasil Uji Coba Instrumen Angket

1. Uji Validitas

a. Persepsi Siswa tentang Perpustakaan

(33)

56

pernyataan. Pernyataan yang tidak valid berjumlah enam yaitu nomor item 3,

6, 7, 11, 26, dan 27. Nomor item 3, 6, 11 dihilangkan karena sudah diwakili

oleh pernyataan yang lainnya, sedangkan nomor item 7, 26, dan 27 diganti

menggunakan pernyataan yang lebih mudah dipahami responden.

(34)

57

Uji validitas variabel pemanfaatan bahan pustataka (Y) dilakukan

pada 18 item pernyataan. Hasil yang diperoleh setelah di uji validitas terdapat

tiga item pernyataan yang tidak valid yaitu pada nomor item 42, 49, dan 54.

Nomor item yang tidak valid pada nomor 42 hilangkan, sedangkan nomor

item 49 dan 54 tetap digunakan.

2. Uji Reliabilitas

Hasil perhitungan dari uji reliabilitas menggunkan SPSS 16

(Statistical Package for the Social Science) dan Microsoft Excel 2010 dapat

dilihat dibawah ini:

Tabel 3.7

Uji Reliabilitas Persepsi Siswa tentang Perpustakaan (X)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.891 27

Tabel 3.8

Uji Reliabilitas Pemanfaatan Bahan Pustaka (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.795 15

Hasil uji reliabilitas variabel X dan Y menggunakan SPSS 16

(Statistical Package for the Social Science) dan Microsoft Excel 2010 pada

variabel persepsi siswa tentang perpustakaan (X) terdiri dari 27 pernyataan

yang diajukan menghasilkan r = 0,891 sedangkan pada variabel pemanfaatan

bahan pustaka (Y) terdiri dari 15 angket menghasilkan r = 0,795. Koefisiensi

realibilitas yang dihasilkan oleh variabel X dan Y, diinterpretasikan dengan

(35)

58

Dapat disimpulkan bahwa hasil dari uji reliabilitas pada variabel

persepsi siswa tentang perpustakaan (X) menghasilkan r = 0,891, hasil

tersebut memiliki tingkat hubungan sangat kuat. Sedangkan hasil dari uji

reliabilitas variabel pemanfaatan bahan pustaka (Y) menghasilkan r = 0,795 ,

hasil tersebut memiliki tingkat hubungan kuat.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Angket

Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah

angket. Dimana angket ini disebarkan kepada 90 responden. Menurut Sugiyono (2009: 199) “angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya.” Objek yang menjadi responden pada

penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 3 Bandung. Instrumen penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket tertutup

berisi pertanyaan-pertanyaan dan beberapa pilihan jawaban untuk para

responden. Sehingga responden dapat memilih sesuai dengan jawaban yang

sudah disediakan oleh peneliti.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bungsin (2005:123) bahwa, “angket tertutup adalah angket yang dirancang sedemikian rupa untuk merekam data tentang keadaan yang dialami oleh responden sendiri,

kemudian semua alternatif jawaban yang harus dijawab responden telah tertera dalam angket tersebut”. Data-data yang diperoleh melalui metode penelitian ini dapat memperkuat analisis ini dan memperdalam hasil yang

diperoleh dari penyebaran angket.

2. Studi Kepustakaan

Teknik pengumpulan data selanjutnya adalah studi kepustakaan,

dengan mengumpulkan data melalui buku-buku penunjang penelitian,

internet, penelitian terdahulu dan sumber tertulis lainnya yang relevan

(36)

59

H.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik. Untuk

teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2007:

21) bahwa, “metode deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul yang berlaku

untuk umum atau generalisasi.” Data yang dikumpulan merupakan data yang

masih bersifat mentah karena data yang diperoleh masih berupa uraian yang

masih belum dikaji dengan baik.

1. Prosedur Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari responden melalui instrumen yang dipilih

digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian atau uji hipotesis. Oleh

sebab itu data yang telah diperoleh perlu diolah dan dianalisis agar memiliki

makna untuk memecahkan masalah. Tujuan dari analisis data itu sendiri

adalah menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikan data

tersebut kedalam susunan yang sistematis, kemudian data tersebut diolah

dan menafsirkan data yang sebelumnya telah terkumpul. Statistika deskriptif

digunakan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan variabel penelitian

yang diperoleh dari hasil pengukuran.

Sebelum data yang didapat dianalisis data tersebut diolah terlebih

dahulu. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data

tersebut, yaitu:

a. Editing. Pada tahap ini data yang sudah terkumpul dicek atau

pemeriksaan ulang dan dikorelasi sesuai dengan yang dibutuhkan untuk

penelitian. Adapaun kegiatan editing meliputi:

1) Meneliti kelengkapan pengisian.

2) Keterbacaan tulisan.

3) Kejelasan makna jawaban.

4) Konsistensi jawaban satu sama lain.

b. Memasukkan data (Entry). Berdasarkan pada hasil pengumpulan data,

(37)

60

c. Coding, yaitu pemberian atau skor pada kuesioner untuk setiap pilihan

dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada. Data yang diperoleh

dari responden kemudian dikelompokkan berdasarkan variabel

kemudian dianalisis menggunakan regresi linear dengan bantuan

program SPSS 16 (Statistical Package for the Social Science) dan

Microsoft Excel 2010.

Tabel 3.9

Skor Kategori Skala Likert

No. Alternatif Jawaban Bobot Nilai

1.

d. Tabulating, dalam kegiatan ini hasil dari coding di input ke dalam tabel

rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item dari setiap variabel.

Setelah menyelesaikan proses pengolahan data di atas dan terkumpul

sesuai dengan jumlah yang diinginkan, selanjutnya dilakukan analisis statistik

deskriptif sebagai berikut.

2. Analisis Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran

umum mengenai persepsi siswa tentang perpustakaan (X) dan pemanfaatan

bahan pustaka (Y). Menurut Bungsin (2011: 182) “perhitungan data dengan

distribusi frekuensi ini dapat dilakukan dengan menghitung frekuensi data tersebut kemudian dipresentasikan.” Alasan memilih metode analisis deskriptif, karena dalam metode ini memudahkan untuk mendapatkan

jawaban-jawaban dari pernyataan yang ajukan ketika penelitian berlangsung.

Analisis data ini menggunakan analisis statistik deskriptif persentase

dengan rumus sebagai berikut:

(38)

61

Keterangan:

P = Persentase

f = Frekuensi

N = Jumlah responden

100% = Bilangan tetap

Penyajian dalam statistik deskriptif melalui tabel. Adapun penyajian

data menggunakan tabel sebagai berikut:

Tabel 3.10 Penyajian Data

Alternatif Frekuensi Persentase (%)

1 2 3 4 5

Analisis deskriptif yang dilakukan peneliti terbagi menjadi tiga

bagian yaitu analisis karakteristik responden, deskriptif data perindikator

dan deskriptif data peresponden.

a. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dilakukan untuk mengetahui data

responden, dimana didalamnya terdapat lima item pertanyaan yaitu (1)

jenis kelamin, (2) kelas (3) jurusan, (4) frekuensi kunjungan dan (5) tujuan

utama mengunjungi perpustakaan. data ini menjadi nilai tambah bagi

peneliti.

(39)

62

Deskripsi data perindikator ini dilakukan guna mengukur nilai

pernyataan dari setiap indikator. Dari hasil penilaian dapat terlihat skor

indikator yang rendah dan yang tinggi.

Untuk menganalisis data perindikator digunakan grafik Interval

yang ditranformasikan kedalam rating scale imajiner yaitu data angka

yang ditafsirkan dalam skala kualitatif (Sangat Tidak Baik, Tidak Baik,

Cukup Baik, Baik, Sangat Baik) sebagai gambaran dari pernyataan dari

setiap indikator.

Penyajian grafik interval rating scale imajiner menurut Riduwan

(2012: 94) pada penelitian ini sebagai berikut.

Skor Minimum Skor Maksimum

STS TS R S SS

270 486 702 918 1134 1350

Keterangan:

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

R = Ragu-ragu

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

Penyajian data perindikator melaui tabel sebagai berikut.

Tabel 3.11

Tabel Penyajian Perindikator

No Pernyataan Alternatif Jawaban Skor

Total %

SS S R TS STS

1

2

3

Total

(40)

63

Untuk mengkategorikan penilaian dari responden terhadap

indikator maka peneliti membuat pengkatagorian dalam garis interval

menurut Riduwan (2012: 94) sebagai berikut:

Jarak interval untuk tiga pernyataan dengan 90 orang responden adalah:

Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jumlah Pernyataan x Jumlah Responden

Nilai Indeks Maksimum = Skor Maksimum x Jumlah Pernyataan x Jumlah Responden

Interval = Nilai Indeks Maksimum-Nilai Indeks Minimum

Jarak Interval = Interval : Jenjang (5)

Persentase Skor = [(total skor) : nilai maksimum] x 100%

Adapun kriteria yang digunakan untuk mengukur hasil dari data

perindikator sebagai berikut.

Analisis data perseponden ini guna mengukur seberapa besar hasil

dari variabel X dan Y peresponden. Adapun kriteria penilaian ini penting

untuk menilai persepsi siswa tentang perpustakaan dan pemanfaatan bahan

pustaka.

Berikut rentang penafsiran persepsi siswa tentang perpustakaan (X)

dan pemanfaatan bahan pustaka (Y) sebagai berikut

1) Kriteria Penilaian Persepsi Siswa tentang Perpustakaan

Pedoman konversi dengan skala lima dihitung menggunakan

(41)

64

dan standar deviasi (SD) 10,2. Untuk menentukan rata-rata dan

standar deviasi peneliti menggunakan bantuan Microsoft Word 2010.

Jika nilai rata-rata dan nilai deviasi sudah diketahui kemudian nilai

masing-masing siswa dikonversikan menggunakan kriteria menurut

Thoha (2001: 100) sebagai berikut.

(a) M + (1,5 SD) ke atas = A

(b) M + (0,5 SD) ke atas = B

(c) M – (0,5 SD) ke atas = C

(d) M – (1,5 SD) ke atas = D

(e) M – (1,5 SD) ke bawah = E

Keterangan :

M = nilai rata-rata,

SD = standar deviasi

Untuk mempermudah penentuan kriteria maka peneliti

melakukan perhitungan secara manual sebagai berikut

(a) 99,3 +1,5 (10,2) = Sangat Baik

(b) 99,3 + 0,5 (10,2) s.d. (99,3 +1,5 (10,2) = Baik

(c) 99,3 – 0,5 (10,2) s.d. (99,3 +0,5 (10,2) = Cukup Baik

(d) 99,3 – 1,5 (10,2) s.d. (99,3 -0,5 (10,2) = Tidak Baik

(e) 99,3 -1,5 (10,2) = Sangat Tidak Baik

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan maka hasil yang

diperoleh untuk kriteria penilaian persepsi siswa tentang perpustakaan

sebagai berikut.

Tabel 3.13

Kriteria Penilaian Persepsi Siswa tentang Perpustakaan

Interval Kategori

 Sangat Baik 104 – 113 Baik

94 – 103 Cukup Baik 84 – 93 Tidak Baik

(42)

65

2) Kriteria Penilaian Pemanfaatan Bahan Pustaka

Pedoman konversi dengan skala lima dihitung menggunakan

standar nilai menurut Thoha yaitu dengan menghitung standar deviasi

dan rata-rata dari variabel Y. Nilai rata-rata yang diperoleh dari

pemanfaatan bahan pustaka (Y) adalah 48,3 (M) dan nilai standar

deviasi 6,6 (SD). Untuk menentukan rata-rata dan standar deviasi

peneliti menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010. Jika nilai

rata-rata dan nilai deviasi sudah diketahui kemudian nilai masing-masing

siswa dikonversikan menggunakan kriteria menurut Thoha (2001:

100) sebagai berikut.

(a) M + (1,5 SD) ke atas = A

(b) M + (0,5 SD) ke atas = B

(c) M – (0,5 SD) ke atas = C

(d) M – (1,5 SD) ke atas = D

(e) M – (1,5 SD) ke bawah = E

Untuk mempermudah penentuan kriteria maka peneliti

melakukan perhitungan secara manual sebagai berikut

(a) (48,3 +1,5 (6,6) = Sangat Baik

(b) (48,3 + 0,5 (6,6) s.d. (48,3 +1,5 (6,6) = Baik

(c) (48,3 – 0,5 (6,6) s.d. (48,3 +0,5 (6,6) = Cukup Baik

(d) (48,3 – 1,5 (6,6) s.d. (48,3 -0,5 (6,6) = Tidak Baik

(e) <48,3 -1,5 (6,6) = Sangat Tidak Baik

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan maka hasil yang

diperoleh untuk kriteria penilaian pemanfaatan bahan pustaka di SMA

Negeri 3 Bandung sebagai berikut.

Tabel 3.14

Kriteria Penilaian Pemanfaatan Bahan Pustaka

Interval Kategori

(43)

66

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan kriteria penilaian

persepsi siswa tentang perpustakaan (X) dan pemanfaatan bahan

pustaka (Y) menggunakan empat kriteria penilaian yaitu: Sangat

Tidak Baik, Tidak Baik, Cukup Baik, Baik dan Sangat Baik.

STB = Sangat Tidak Baik

TB = Tidak Baik

CB = Cukup Baik

B = Baik

SB = Sangat Baik

51 – 57 Baik 45 – 50 Cukup Baik

(44)

119

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui

keterkaitan antara persepsi siswa tentang perpustakaan dengan pemanfaatan

bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung maka dapat diambil

kesimpulan bahwa persepsi siswa tentang perpustakaan masuk dalam kategori

cukup baik. Persepsi siswa mengenai layanan sirkulasi diukur melalui lima

indikator dan yang mendapat persentase dalam kategori baik yaitu sistem

layanan sirkulasi, waktu layanan sirkulasi, prosedur peminjaman dan

pengembalian bahan pustaka, dan kompetensi staf perpustakaan layanan

sirkulasi sedangkan untuk indikator peraturan layanan sirkulasi memiliki

persentase rendah. Persepsi siswa tentang layanan referensi yang diukur

melalui empat indikator dan yang mendapat persentase dalam kategori baik

yaitu pelayanan bimbingan, tugas layanan referensi dan peraturan layanan

referensi, namun untuk indikator kompetensi staf perpustakaan memiliki

persentase rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan di

Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung sudah memenuhi standar harapan

siswa sebagai pengguna perpustakaan.

Pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung

berada dalam kategori cukup baik. Pemanfaatan bahan pustaka tercetak

diukur melalui indikator peminjaman, penggunaan dan ketersediaan, dimana

indikator yang mendapat persentase dalam kategori baik yaitu peminjaman

dan penggunaan bahan pustaka tercetak. Sedangkan untuk pemanfaatan bahan

pustaka noncetak yang mendapatkan persentase baik yaitu indikator

penggunaan bahan pustaka noncetak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung

(45)

120

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data yang telah dilakukan

dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara persepsi siswa tentang perpustakaan dengan pemanfaatan bahan

pustaka di perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung. Hipotesis tersebut dapat

diterima dengan tingkat korelasi berada pada kategori kuat. Besarnya

keterkaitan antara persepsi siswa tentang perpustakaan dengan pemanfaatan

bahan pustaka di SMA Negeri 3 Bandung adalah 44,6% sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh faktor yang tidak diteliti.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan temuan yang

telah dihasilkan, dapat dikemukakan beberapa rekomendasi untuk

pengembangan layanan dan pemanfaatan bahan pustaka di perpustakaan

SMA Negeri 3 Bandung sebagai berikut.

1. Perpustakaan diharapkan dapat lebih tegas dalam mendisiplinkan

pemustaka yang datang ke perpustakaan. Pendisiplinan dapat dilakukan

melalui pendidikan pengguna. Sedangkan untuk layanan referensi,

diharapkan staf layanan referensi dapat mempertahankan kompetensinya

dan lebih ditingkatkan lagi dengan mengikuti berbagai pelatihan atau

seminar mengenai perpustakaan atau melanjutkan pendidikan.

2. Diharapkan pihak perpustakaan lebih memperhatikan pengadaan bahan

pustaka yang mana dalam pengadaannya disesuaikan dengan kebutuhan

pemustaka dan kurikulum yang digunakan.

3. Diharapkan pihak perpustakaan dapat meningkatkan kegiatan promosi

mengenai perpustakaan dengan cara sosialisasi kepada pemustaka,

pembagian brosur mengenai informasi koleksi terbaru, promosi melalui

media sosial, bedah buku dan lain-lain, dengan demikian image

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Peneilitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rieneka.

Bungsin, B. (2005). Metotologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

Chaplin, JP. (2005). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Press.

Darmono. (2001). Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta:

Grasindo.

Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Harsana, L. (2008). Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media.

Mulyana, D. (2007). Ilmu Kommunikasi. Bandung: Rosda Karya.

Nasution, S. (1996). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

Perpustakaan Nasional RI. (2008). Undang- Undang Republik Indonesia

Nomor 43 tahun 2007 tentang (Standar Tenaga Perpustakaan

Sekolah/Madrasah). Jakarta: Departemen Pendidikan.

Rakhmat, J. (2009). Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosda.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Sinaga, D.( 2009). Mengelola Perpustakaan Sekolah. Bandung: Bejana.

Shoelhi, M. (2009). Komunikasi Internasional: Perspektif Jurnalistik. Bandung:

Refika Offset.

Soedibyo, N. (1988). Pengelolaan Perpustakaan: Jilid III. Bandung: Offset

Alumni.

Soetminah. (1992). Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Jakarta:

Kanisius.

Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

(47)

Sudjana. N. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N dan Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:

Sinar Baru.

Sundayana, R. (2010). Statistika Penelitian Pendidikan. Garut: STKIP Garut Press.

Sulistio-Basuki. (1993). Penghantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia.

Sutarno, N.S. (2006). Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Segung Seto.

Suwarno, W. (2011). Perpustakaan & Buku : Wacana Penulisan & Penerbitan.

Jogjakarta: Ar-Ruzz.

Suwarno, W. (2011). Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Sugong Seto

Thoha. C. (2001). Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Undang- undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Indonesia: Departemen Pendidikan Nasional.

Walgito, B. 2002. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi.

Yusuf, M.P dan Suhendar, Y. (2005). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan

Sekolah. Jakarta: Kencana.

___.(2002). Pedoman Penyelenggaraan Perpusakaan Sekolah Lanjutan. Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI.

Gambar

Tabel 3.1
Gambar 4.1
Grafik  4.1
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Agar dihadiri oleh Direktur perusahaan atau penerima kuasa Direktur dengan membawa data-data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifikasi yang Saudara sampaikan pada

Agar dihadiri oleh Direktur perusahaan atau penerima kuasa Direktur dengan membawa data-data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifikasi yang Saudara sampaikan pada

Agar dihadiri oleh Direktur perusahaan atau penerima kuasa Direktur dengan membawa data-data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifikasi yang Saudara sampaikan pada

[r]

Gambar 4.3 Struktur coding yang dikembangkan dari hasil transkrip wawancara di Surabaya...59. Gambar 4.4 Causal Loop Diagram tentang Permasalahan Food Waste di grocery

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan/Program

Sahabat MQ/ Seleksi calon menteri Susilo Bambang Yudhoyono akan dimulai hari ini// Seluruh dokumen pakta integritas pun telah disiapkan/ namun pakta tersebut ditujukan

Dalam perkembangannya hingga tahun 1990-an, Sapi memiliki nilai penting dalam sistem ekonomi petani // Fungsi tersebut masih kental hingga sekarang meski mengalami pergeseran