KETERKAITAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG
PERPUSTAKAAN DENGAN PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA
DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 3 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Perpustakaan dan Informasi
Disusun oleh:
DWI ARY FUZIASTUTI
0901652
PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
KETERKAITAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG
PERPUSTAKAAN DENGAN PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA DI
PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 3 BANDUNG
Oleh
Dwi Ary Fuziastuti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Dwi Ary Fuziastuti 2013
Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRAK
Dwi Ary Fuziastuti (0901652), “Keterkaitan antara Persepsi Siswa tentang Perpustakaan dengan Pemanfaatan Bahan Pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung”. Skripsi, Program Studi Perpustakaan dan Informasi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 2013.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beragamnya pemanfaatan bahan pustaka oleh siswa di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung. Pokok masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan persepsi siswa tentang perpustakaan dengan pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui (1) gambaran tentang persepsi siswa tentang perpustakaan di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung; (2) gambaran pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung; dan (3) keterkaitan antara persepsi siswa tentang perpustakaan dengan pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung. Populasi dalam penelitian adalah SMA Negeri 3 Bandung, dengan sampel sebesar 90 orang yang ditentukan rumus Yamane dan menggunakan metode stratified random. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket tertutup dengan skala lima kategori Likert, pengolahan data menggunakan korelasi dari Pearson’s Product
Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) persepsi siswa tentang
perpustakaan di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung berada dalam kategori cukup baik, (2) pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung berada dalam kategori cukup baik, dan (3) persepsi siswa tentang perpustakaan memiliki keterkaitan yang signifikan dengan pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung, yang menghasilkan korelasi kuat. Rekomendasi pada penelitian ini adalah layanan perpustakaan dan pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung sejauh ini sudah cukup baik dan harus dipertahankan, sehingga fungsi perpustakaan sebagai media informasi dapat memberikan kontribusi kepada sivitas akademika.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... iv
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR GRAFIK ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Metode Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
1. Manfaat Teoritis ... 6
2. Manfaat Praktis ... 6
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8
A.Kajian Pustaka ... 8
1. Persepsi ... 8
a. Pengertian Persepsi ... 8
b. Pengelompokkan Persepsi ... 10
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 11
2. Perpustakaan ... 12
a. Pengertian Perpustakaan Sekolah ... 12
b. Fungsi Perpustaakaan Sekolah ... 14
d. Staf Perpustakaan ... 16
e. Tugas Perpustakaan ... 17
3. Pemanfaatan Bahan Pustaka ... 30
a. Pemanfaatan Bahan Pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung ... 32
b. Fungsi Bahan Pustaka ... 33
c. Jenis Bahan Pustaka ... 33
4. Keterkaitan antara Persepsi Siswa tentang Perpustakaan dengan Pemanfaatan Bahan Pustaka ... 41
B. Kerangka Pemikiran ... 43
C. Hipotesis ... 44
BAB III METODE PENELITIAN ... 45
A. Lokasi , Subjek Populasi dan Sampel Penelitian ... 45
1. Lokasi Penelitian ... 45
2. Subjek Populasi ... 46
3. Sampel Penelitian ... 47
B. Desain Penelitian ... 48
C. Definisi Operasional ... 49
1. Persepsi Siswa ... 49
2. Perpustakaan Sekolah ... 49
3. Pemanfaatan Bahan Pustaka ... 49
D. Instrumen Penelitian ... 49
E. Proses Pengembangan Instrumen ... 51
1. Validitas Instrumen ... 52
2. Reliabilitas Instrumen ... 53
3. Analisis Korelasi ... 54
F. Hasil Uji Coba Instumen Angket ... 55
1. Uji Validitas ... 55
a. Persepsi Siswa tentang Perpustakaan... 55
b. Pemanfaatan Bahan Pustaka ... 56
G. Teknik Pengumpulan Data ... 58
1. Angket ... 58
2. Studi Kepustakaan ... 59
H. Teknik Analisis Data ... 59
1. Prosedur Pengolahan Data ... 59
2. Analisis Deskriptif ... 61
a. Karakteristik Responden ... 62
b. Deskripsi Data Perindikator ... 62
c. Deskriptif Data Peresponden ... 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68
A.Hasil Penelitian ... 68
1. Karakteristik Responden ... 68
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 68
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas ... 69
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan ... 69
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ... 70
e. Karakteristik Responden Bersarkan Tujuan Utama Mengunjungi Perpustakaan ... 70
2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 71
a. Persepsi Siswa tentang Perpustakaan ... 71
b. Pemanfaatan Bahan Pustaka ... 89
3. Analisis Data ... 102
a. Uji Normalitas ... 102
b. Uji Hipotesis ... 103
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 105
1. Persepsi Siswa tentang Perpustakaan di SMA Negeri 3 Bandung ... 105
a. Persepsi Siswa tentang Layanan Sirkulasi ... 106
b. Persepsi Siswa tentang Layanan Referensi ... 110
2. Pemanfaatan Bahan Pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung ... 113
a. Pemanfaatan Bahan Pustaka Tercetak ... 114
3. Katerkaitan antara Persepsi Siswa tentang Perpustakaan dengan
Pemanfaatan Bahan Pustaka di SMA Negeri 3 Bandung ... 118
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 119
A.Kesimpulan ... 119
B. Rekomendasi ... 120
DAFTAR PUSTAKA ... xv
LAMPIRAN ... xvii
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Sampel Penelitian ... 48
3.2 Hubungan antara Variabel ... 48
3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 50
3.4 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 54
3.5 Validitas Instrumen Variabel X ... 55
3.6 Validitas Instrumen Variabel Y ... 56
3.7 Uji Reliabitas Persepsi Siswa tentang Perpustakaan ... 57
3.8 Uji Reliabilitas Pemanfaatan Bahan Pustaka ... 57
3.9 Skor Kategori Skala Likert ... 60
3.10 Penyajian Data ... 62
3.11 Tabel Penyajian Perindikator ... 63
3.12 Kriteria Penilaian Perindikator ... 64
3.13 Kriteria Penilaian Persepsi Siswa tentang Perpustakaan ... 65
3.14 Kriteria Penilaian Pemanfaatan Bahan Pustaka ... 66
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 68
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas ... 69
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan ... 69
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ... 70
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tujuan Utama Mengunjungi Perpustakaan ... 70
4.6 Sistem Layanan Sirkulasi ... 72
4.7 Waktu Layanan Sirkulasi ... 73
4.9 Prosedur Peminjaman dan Pengembalian Bahan Pustaka ... 76
4.10 Kompetensi Staf Perpustakaan Layanan Sirkulasi ... 78
4.11 Pelayanan Bimbingan ... 79
4.12 Kompetensi Staf Perpustakaan Layanan Referensi ... 80
4.13 Tugas Staf Perpustakaann Layanan Referensi ... 82
4.14 Peraturan Layanan Referensi ... 83
4.15 Persepsi Siswa tentang Perpustakaan... 85
4.16 Persepsi Siswa tentang Layanan Referensi ... 86
4.17 Kriteria Penilaian Persepsi Siswa tentang Layanan Sirkulasi... 87
4.18 Persepsi Siswa tentang Layanan Referensi ... 88
4.19 Kriteria Penilaian Persepsi Siswa tentang Layanan Referensi ... 89
4.20 Peminjaman Bahan Pustaka Tercetak ... 90
4.21 Penggunaan Bahan Pustaka Tercetak ... 91
4.22 Ketersediaan Bahan Pustaka Tercetak ... 92
4.23 Penggunaan Bahan Pustaka Noncetak ... 94
4.24 Ketersediaan Bahan Pustaka Noncetak ... 95
4.25 Pemanfaatan Bahan Pustaka ... 97
4.26 Pemanfaatan Bahan Pustaka Tercetak ... 98
4.27 Kriteria Penilain Pemanfaatan Bahan Pustaka Tercetak ... 99
4.28 Pemanfaatan Bahan Pustaka Noncetak ... 100
4.29 Kriteria Pemanfaatan Bahan Pustaka Noncetak ... 101
4.30 Uji Normalitas ... 102
4.31 Uji Korelasi ... 103
DAFTAR GAMBAR
Gambar
4.1 Persepsi Siswa tentang Perpustakaan... 85
4.2 Persepsi Siswa tentang Layanan Sirkulasi ... 87
4.3 Persepsi Siswa tentang Layanan Referensi ... 88
4.4 Pemanfataan Bahan Pustaka ... 97
4.5 Pemanfaatan Bahan Pustaka Tercetak ... 99
4.6 Pemanfaatan Bahan Pustaka Noncetak ... 101
DAFTAR GRAFIK
Grafik
4.1 Interval Sistem Layanan Sirkulasi ... 73
4.2 Interval Waktu Layanan Sirkulasi ... 74
4.3 Interval Perauran Layanan Sirkulasi ... 76
4.4 Interval Prosedur Peminjaman dan Pengembalian Bahan Pustaka ... 77
4.5 Interval Kompetensi Staf Perpustakaan Layanan Sirkulasi ... 79
4.6 Interval Pelayanan Bimbingan ... 80
4.7 Interval Kompetensi Staf Perpustakaan Layanan Referensi ... 81
4.8 Interval Tugas Staf Perpustakaan Layanan Referensi ... 83
4.9 Interval Peraturan Layanan Referensi ... 84
4.10 Interval Peminjaman Bahan Pustaka Tercetak ... 91
4.11 Interval Penggunaan Bahan Pustaka Tercetak ... 92
4.12 Interval Ketersediaan Bahan Pustaka Tercetak ... 93
4.13 Interval Penggunaan Bahan Pustaka Noncetak... 95
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memberikan
tempat untuk anak-anak tumbuh dengan ilmu pengetahuan. Dimana ilmu
pengetahuan di setiap jenjang pendidikan berbeda dan selalu terus bertambah
mengikuti perkembangan teknologi dan informasi, hal ini dibutuhkan untuk
menciptakan sumber daya manusia yang profesional. Untuk menciptakan
sumber daya manusia yang handal dibutuhkan manusia khusus untuk
memenuhi kebutuhan informasi yang selalu mereka butuhkan.
Sekolah sebagai instansi pendidikan harus ditambah nilai positifnya
dengan memiliki suatu media belajar dan pembelajaran. Media itu sendiri itu
adalah perpustakaan. Perpustakaan sekolah menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 pasal 1 tentang Perpustakaan
menyebutkan bahwa:
Perpustakaan adalah institusi pengelolaan bahan pustaka karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.
Perpustakaan yang ada dan berkembang saat ini telah digunakan
sebagai pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi,
pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan atau
jasa lainnya. Perpustakaan menjadi media dan pusat informasi serta sumber
ilmu pengetahuan yang tidak ada habis-habisnya untuk digali, ditimba dan
dikembangkan. Ketersediaan bahan pustaka di perpustakaan merupakan hal
penting untuk menunjang pengembangan sumber daya manusia. Bahan
pustaka yang ada semakin beragam, mulai dari tercetak dan non cetak yang
semakin berkembang pula sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan akan
2
Bahan pustaka menjadi nafas suatu perpustakaan, disamping faktor
lainnya. Kualitas dan kuantitas bahan pustaka sangat mempengaruhi minat
pemustaka dalam pemanfaatan perpustakaan. Bahan pustaka merupakan
unsur penting yang harus ada di perpustakaan, disediakan untuk kebutuhan
pemustaka. Sebagaimana dikemukakan oleh Harsana (2008: 83) bahwa :
Bahan pustaka merupakan sebuah informasi yang tidak hanya berfungsi sebagai instrumen pemuas kebutuhan intelektual, tetapi juga memiliki fungsi yang lebih luas. Dengan bahan informasi ini, siswa memperoleh nilai dan ajaran suci untuk membentuk perilaku dan watak.
Permasalahannya adalah bahan pustaka yang bagaimana yang
berdayaguna bagi pemustakanya. Hal ini tentu tergantung pada kesesuaian
informasi yang diinginkan pemustaka. Oleh sebab itu, bahan pustaka yang
tersedia harus sesuai dengan kebutuhan informasi pemustaka, sehingga
nantinya pendayagunaan bahan pustaka dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Pendayagunaan bahan pustaka di perpustakaan sangat tergantung pada
pemustaka dan pustakawan. Lebih tepat apabila antara keinginan dan
permintaan pemustaka terhadap pendayagunaan bahan pustaka
dikomunikasikan. Oleh karena itu, menghadirkan bahan pustaka yang sesuai
keinginan pemustaka perlu diupayakan, meskipun makin sedikit saja
pemustaka yang paham dan sadar akan keberadaan bahan pustaka
perpustakaan untuk kebutuhannya. Menurut Harsana (2008: 317) “pemanfaatan koleksi seperti banyaknya peminjaman dan jumlah koleksi yang dipinjam biasanya digunakan sebagai salah satu unsur untuk mengetahui efektifitas suatu perpustakaan.”
Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung merupakan perpustakaan yang
menjadi sumber pelayanan informasi bagi sivitas akademika SMA Negeri 3
Bandung, dikelola oleh satu pustakawan dan satu staf perpustakaan. Jumlah
siswa yang begitu banyak dan bahan pustaka yang selalu bertambah,
mengharuskan perpustakaan menyeleksi pengadaan bahan pustaka yang
3
Sebagai sumber pelayanan informasi tentunya Perpustakaan SMA
Negeri 3 Bandung diharapkan dapat memenuhi segala kebutuhan informasi
bagi sivitas akademika, dan sebagai instansi yang bergerak di bidang jasa
tentu kualitas pelayanan merupakan hal yang utama dalam memberikan
pelayanan kepada pemustaka. Untuk menciptakan kualitas pelayanan yang
baik bukan hal yang mudah, namun harus didukung dengan sarana dan
prasarana yang memadai.
Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung memiliki dua layanan yaitu
layanan sirkulasi dan layanan referensi. Layanan sirkulasi itu sendiri sering
dikenal sebagai layanan peminjaman dan pengembalian. Dalam pengertian
luasnya layanan sirkulasi “...semua bentuk kegiatan pencatatan yang
berkaitan dengan pemanfaatan, dan pemakaian koleksi dengan tepat guna dan
tepat waktu untuk kepentingan pemakai jasa perpustakaan” (Harsana, 2008:
213) .
Adapun jenis pelayanan sirkulasi “...meliputi pelayanan peminjaman, pengembalian, pemberian sanksi, penagihan, pemberian informasi tentang
peraturan-peraturan perpustakaan, dan pelayanan pemberian pernyataan bebas
pinjam” (Sinaga, 2009:33), Layanan sirkulasi merupakan layanan utama atau
ujung tombak dari semua kegiatan yang ada di perpustakaan, mengapa
demikian karena hampir semua kegiatan merujuk kepada layanan sirkulasi.
Sedangkan layanan referensi merupakan pelayanan bimbingan yang diberikan
kepada pemustaka perpustakaan agar mampu menggunakan segala jenis
bahan pustaka referensi dengan tepat, cepat, dan akurat. Kepuasan pemustaka
dan keberhasilan mencapai tujuan merupakan efektifitas dari pelayanan yang
disajikan.
Dengan tersedinya sumber-sumber informasi yang disediakan di
perpustakaan maka siswa SMA Negeri 3 Bandung dapat melakukan kegiatan
belajar dan rekreasi intelektual. Kegiatan tersebut dapat berlangsung dengan
baik apabila sumber-sumber informasi yang disajikan sesuai dengan minat
dan kebutuhan pemustaka. Kualitas perpustakaan menimbulkan penilaian
4
Perkembangan teknologi yang semakin pesat mengharuskan
perpustakaan meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara mengembangkan
bahan pustakanya. Bahan pustaka yang dikembangkan dan disediakan harus
sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Ketersediaan bahan pustaka menjadi
penilaian tersendiri bagi pemustaka yang nantinya dapat menimbulkan
beragamnya persepsi pemustaka. Persepsi seperti apa yang siswa berikan
mengenai Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung.
Persepsi merupakan suatu pandangan dan tanggapan seseorang
terhadap objek yang dilihat, dirasa, didengar, diraba dan dicium oleh alat
indra. Persepsi dari seorang individu berbeda-beda karena berdasarkan motif,
perasaan, nilai, kepentingan, dan tujuannya. Persepsi meliputi beberapa alat
indra, seperti seperti mata, tangan sebagai indra peraba, hidung sebagai indra
pencium, indra pengecap lidah, dan telinga sebagai indra pendengar. Persepsi
yang baik tentang perpustakaan timbul karena bahan pustaka yang disediakan
di perpustakaan sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan persepsi negatif timbul
apabila seseorang menafsirkan bahan pustaka di perpustakaan tidak sesuai
dengan kebutuhan pemustaka.
Persepsi merupakan proses yang unik menggambarkan sesuatu yang
kadang-kadang berbeda dengan kenyataannya.
Sebagaimana dikatakan oleh Shoelhi dalam Rahmat (2009: 16)
bahwa:
Persepsi terkait erat dengan field of experience dan frame of
reference. field of experience adalah sejumlah pengalaman yang
tersimpan dalam memori, sedangkan frame of reference adalah pengetahuan atau pengertian yang dijadikan acuan untuk menafsirkan pesan.
Uraian diatas, mendorong peneliti untuk meneliti masalah-masalah
tersebut, yaitu mengenai layanan dan pemanfaatan bahan pustaka di
Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Keterkaitan antara Persepsi Siswa tentang Perpustakaan dengan Pemanfaatan Bahan Pustaka di Perpustakaan
5
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana persepsi siswa tentang Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung?
2. Bagaimana pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3
Bandung?
3. Adakah keterkaitan antara persepsi siswa tentang perpustakaan dengan
pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui persepsi siswa tentang Perpustakaan SMA Negeri 3
Bandung.
2. Untuk mengetahui pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA
Negeri 3 Bandung.
3. Untuk mengetahui keterkaitan antara persepsi siswa tentang perpustakaan
dengan pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3
Bandung.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan studi
deskriptif dengan analisis korelasional. Pengertian dari studi deskriptif
menurut Sugiyono (2009: 206) yaitu
Statistik yang digunakan untuk menganalis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Dilihat dari penjelasan di atas penelitian menggunakan studi
deskriptif dengan analisis korelasional dimana untuk mendeskripsikan
mengenai keterkaitan antara persepsi siswa tentang perpustakaan dengan
pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung.
Dalam statistik deskriptif juga dapat mencari kuatnya hubungan antara
variabel dengan analisis korelasi.
E. Manfaat Penelitian
6
Manfaat penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan
sumbangsi analisis bagi perkembangan disiplin ilmu Perpustakaan dan
Informasi. Khususnya mengenai keterkaitan antara persepsi siswa tentang
perpustakaan dengan pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA
Negeri 3 Bandung.
2. Manfaat Praktis
a. Diharapkan dapat memberikan gambaran umum mengenai keterkaitan
antara persepsi siswa tentang perpustakaan dengan pemanfaatan bahan
pustaka.
b. Penelitian ini diharapkan, pustakawan dapat lebih peka lagi terhadap
pengadaan bahan pustaka sehingga memberikan informasi serta bahan
masukan yang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif
pengembangan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan
kurikulum pendidikan SMA.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Dalam struktur skripsi ini terdiri dari lima Bab, yaitu:
Bab I yakni pendahuluan yang didalamnya terdiri latar belakang
penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan struktur organisasi skripsi.
Bab II meliputi kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis
penelitian. Kajian pustaka memiliki peran yang penting. Kajian teori
menunjukkan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti.
Selain itu kajian pustaka memiliki fungsi sebagai landasan teoritik dalam
menyusun pertanyaan peneilitian, tujuan serta hipotesis.
Bab III berisi metode penelitian yang didalamnya meliputi lokasi
penelitian, subjek populasi dan sampel penelitian, desain denelitian, metode
penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan
instrumen, hasil uji caba instrumen, teknik pengumpulan data dan teknik
7
Bab IV didalamnya meliputi hasil penelitian serta pembahasan hasil
penelitian yang berupa pemaparan data.
Bab V berisi kesimpulan dari hasil penelitian serta rekomendasi atau
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 3 Bandung yang beralamatkan
di Jl. Belitung no.8 kota Bandung Provinsi Jawa Barat.
Bangunan sekolah SMA Negeri 3 Bandung merupakan peninggalan
zaman pemerintahan Hindia-Belanda yaitu tahun 1916. Gedung ini dahulu
berfungsi sebagai gedung HBS (Hoogere Burgeschool) yaitu sekolah untuk
anak-anak belanda golongan menengah. Kemudian gedung ini dihibahkan
untuk digunakan bersama SMA Negeri 5 Bandung.
Gedung ini berdiri di atas tanah seluas 14.240 m² dengan luas
bangunan 8.220 m² menghadap ke utara. SMA Negeri 3 Bandung berada
disebelah barat dan SMA Negeri 5 Bandung di sebelah timur. Batas SMA 3
dan SMA 5 hanya dibatasi oleh jalur koridor tengah yang memanjang dari
arah utara ke selatan. Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung berada pada
samping kiri jalur koridor tersebut, apabila dilihat dari arah utara.
Sekolah SMA Negeri 3 Bandung memiliki ruang perpustakaan yang
cukup strategis dan mudah dijangkau dari semua arah baik oleh siswa, guru
maupun masyarakat lainnya. Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung
dipimpin oleh Drs. Adwa Kamaludin yang merupakan lulusan dari jurusan
Ilmu Perpustakaan IKIP Bandung. Beliau adalah pustakawan ahli di
perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung. Dalam melaksanakan kegiatan di
perpustakaan beliau dibantu oleh Ibu Ita yang bekerja sebagai staf
perpustakaan. Ibu Ita merupakan staf perpustakaan ahli karena beliau selalu
mengikuti pelatihan mengenai ilmu perpustakaan. Pengguna Perpustakaan
SMA Negeri 3 Bandung sendiri adalah guru, siswa, staf sekolah dan
46
Ruang perpustakaan di SMA Negeri 3 Bandung sendiri digunakan
sebagai tempat kegiatan belajar siswa, kegiatan diskusi para guru dan
kegiatan sekolah lainnya. Fasilitas yang tersedia di perpustakaan
diantaranya pendingin ruangan, kipas angin, lima buah komputer, satu buah
katalog komputer (OPAC).
Selain itu perpustakaan juga memiliki koleksi perpustakaan yang pada
umumnya sama dengan koleksi perpustakaan lainnya yang terdiri dari
koleksi tercetak dan noncetak. Koleksi perpustakaan tercetak diantaranya
buku pelajaran, buku penunjang, buku referensi, buku fiksi, non fiksi, dan
lain-lain. Sedangkan koleksi noncetak diantaranya CD, DVD, piringan
hitam dan banyak lainnya. Jumlah koleksi yang ada di Perpustakaan SMA
Negeri 3 Bandung yaitu 23.446 eksemplar dengan jumlah 5.926 judul
koleksi.
Pengelompokkan bahan pustaka yang digunakan oleh Perpustakaan
SMA Negeri 3 Bandung berdasarkan DDC (Dewey Decimal Classification).
Pada umumnya dipergunakan di perpustakaan sekolah. Pengklasifikasian ini
untuk memudahkan pemustaka dalam menemukan bahan pustaka yang
dicari. Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung sendiri sudah memiliki OPAC
(Online Publice Access Catalogue) sebagai media untuk membantu dalam
pencarian buku. Keberadaan OPAC ini sangat membantu pustakawan
memberikan layanan mandiri kepada pemustaka.
2. Subjek Populasi
Populasi merupakan cakupan wilayah yang memiliki objek yang
sengaja ditetapkan atau dipilih oleh peneliti untuk menjadi tempat
penelitian. Populasi diartikan sebagai “... wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya” (Sugiyono, 2009:115). Penentuan populasi dapat
memudahkan peneliti dalam menarik sampel yang digunakan sebagai
47
Pada penelitian ini, populasi yang diteliti SMA Negeri 3 Bandung.
Populasi ini diambil untuk mengetahui keterkaitan antara persepsi siswa
tentang perpustakaan dengan pemanfaatan bahan pustaka.
3. Sampel Penelitian
Pengertian sampel menurut Sugiyono (2010: 116) bahwa “sampel bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini probability sampling yakni “dalam probability sampling elemen dalam populasi mempunyai
peluang yang sama untuk menjadi sampel” (Sudjana dan Ibrahim, 2013: 85).
Sedangkan teknik probability sampling yang digunakan yaitu stratified
random, menurut Sudjana dan Ibrahim (1989:86) “teknik ini digunakan
apabila populasi cukup banyak dan sangat heterogen, terdiri atas beberapa
lapisan.”
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah pengunjung
perpustakaan. Jumlah pengunjung perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung
pada bulan Maret sampai Mei tahun 2013 yang berjumlah 880 siswa.
Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya sampel
dari populasi yang ada menggunakan rumus Yamane oleh Harper dan Row
menurut Bungin (2005:105) dengan tingkat kesalahan 10% atau 0,1 yaitu
Berdasarkan rumus diatas maka dapat dihitung besarnya sampel
48
Perhitungan yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah
sampel yang diperoleh sebesar 89,7 atau bila dibulatkan menjadi 90 sampel.
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
No Kelas % Ukuran
Sampel
1 X 37 33,3
2 XI 38 34,2
3 XII 25 22,5
Jumlah 90
B.Desain Penelitian
Pada penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (X)
adalah persepsi siswa tentang perpustakaan dan variabel terikat (Y) adalah
pemanfaatan bahan pustaka.
Adapun hubungan antara variabel X dan Y digambarkan dalam tabel
berikut.
Tabel 3.2
Hubungan antar Variabel Y
X
Persepsi Siwa tentang Perpustakaan
Pemanfaatan Bahan Pustaka
XY
C. Definisi Operasional
Agar tidak timbul kesalah pahaman istilah-istilah maka, perlu
diberikan devinisi operasional dari penelitian ini yaitu:
1. Persepsi siswa merupakan suatu pandangan dari seorang siswa untuk
49
pemanfaatan bahan pustaka. Pemanfaatan bahan pustaka dapat terlihat
dari hasil angket yang isi oleh siswa sebagai responden.
2. Perpustakaan sekolah merupakan suatu sarana yang ada di sekolah sebagai
penunjang kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini cakupan dari
perpustakaan difokuskan pada layanan sikulasi dan layanan referensi di
Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung.
3. Pemanfaatan bahan pustaka itu sendiri merupakan kegiatan
pendayagunaan bahan pustaka sedemikian rupa sehingga memberikan
efek yang berguna atau bermanfaat bagi pemustaka. Bahan pustaka di
Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung memiliki dua jenis yaitu bahan
pustaka tercetak dan bahan pustaka non-cetak. Dalam pemanfaatan bahan
pustaka sendiri diukur melalui indikator peminjaman, pengunaan, dan
ketersediaan.
D.Instrumen Penelitian
Setelah desain penelitian dirancang langkah berikutnya adalah
merancang instrumen penelitian. Instrumen penelitian itu sendiri memiliki dua
fungsi yaitu “...sebagai subtitusi dan sebagai suplemen” (Bungsin, 2005: 94).
Instrumen yang digunakan adalah angket, angket ini sebagai fungsi (subtitusi)
bukan suplemen penelitian. Sedangkan untuk suplemen penelitian itu sendiri
adalah alat-alat bantu penelitian yang dibutuhkan oleh peneliti pada
pengumpulan data yang digunakan instrumen penelitian.
Penggunaan angket sebagai instrumen penelitian yang mencakup
beberapa pertanyaan mengenai persepsi siswa tentang perpustakaan dan
pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
tertutup. Angket tertutup berisi pertanyaan-pertanyaan dan beberapa pilihan
jawaban untuk para responden. Sehingga para responden dapat memilih sesuai
50
Agar mendapatkan hasil yang memuaskan peneliti perlu menyusun
sebuah rancangan instrumen yaitu kisi-kisi penelitian. Pengertian kisi-kisi
instrumen itu sendiri menurut Arikunto (2006:162):
Kisi-kisi adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi instrumen ini sendiri bertujuan untuk menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data diambil, dengan metode yang digunakan dengan instrumen yang disusun.
Pada setiap variabel-variabel diberikan definisi operasionalnya, dan
langkah selanjutnya menentukan indikator-indikator yang diukur. Dari
indikator-indikator tersebut kemudian dijabarkan butir-butir pernyataan.
Tabel 3.3
Tabel Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Sub-Variabel Indikator No.Item
Persepsi siswa
a. Sistem layanan sirkulasi 1,2,3
b. Waktu layanan sirkulasi 4,5,6,
c. Peraturan layanan sirkulasi 7,8,9
d. Prosedur peminjaman dan
pengembalian bahan pustaka 10,11,12 e. Kompetensi staf
a. Pelayanan bimbingan 16,17,18
b. Kompetensi staf
perpustakaan 19,20,21
c. Tugas layanan referensi 22,23,24
d. Peraturan layanan referensi 25,26,27
51
Instrumen merupakan alat pengumpulan data pengumpulan data yang
harus dirancang dengan benar sehingga menghasilkan data yang empiris.
Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006: 160) bahwa “instrumen
penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
megumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik sehingga mudah diolah”. Sudah dijelaskan di atas bahwa pada penelitian ini peneliti menggunakan angket tertutup. Pernyataan yang dibuat sesuai dengan
kisi-kisi yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Model angket yang
digunakan adalah skala Likert di buat dalam bentuk cheklist. Skala Likert itu
sendiri menurut Sugiyono (2007: 132) “digunakan untuk menggukur sikap,
pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.”
Berikut ini adalah format jawaban skala Likert yaitu: Sangat Tidak Setuju
(STS), Tidak Setuju (TS), Ragu-ragu (RG), Setuju (ST), Sangat Setuju (SS).
Adapun beberapa langkah umum yang ditempuh dalam menyusun
instrumen penelitian menurut Sudjana dan Ibrahim (1989:98) langkah-langkah
itu diurutkan sebagai berikut.
1. Analisis variabel, yakni mengkaji sub-variabel dan mengembangkan indikator setiap sub-vaariabel penelitian yang sejelas-jelasnya, sehingga indikator tersebut bisa diukur dan menghasilkan data yang diinginkan peneliti.
2. Menetapkan jenis pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel/sub-variabel/ indikator-indikatornya.
3. Setelah ditetapkan jenis instrumennya, peneliti menyusun kisi-kisi atau layout instrumen.
4. Berdasarkan kisi-kisi tersebut peneliti menyusun item atau pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen dan jumlah yang telah ditetapkan dalam kisi-kisi.
5. Instrumen yang dibuat diuji coba, untuk melihat validitas, reliabilitas, dan keterbacaannya. Hasil uji coba digunakan untuk revisi instrumen.
1. Validitas Instrumen
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Pada
52
data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
yang diteliti”. Uji validitas ini berkaitan dengan ketepatan dan kesesuaian
alat ukur terhadap konsep yang diukur, sehingga alat ukur yang digunakan
betul-betul dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur.
Adapun uji validitas statistik dilakukan dengan menggunakan
rumus Pearson’s Product Moment menurut Sudjana dan Ibrahim (1989:
n = Banyaknya data keseluruhan
X = Jumlah Skor X
Y = Jumlah Skor Y
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi .
= Jumlah kuadran dalam skor distribusi
Uji validitas dalam penelitian ini yaitu menggunakan perhitungan
rumus Product Moment dengan menggunakan bantuan program perhitungan
statistik SPSS 16 (Statistical Package for the Social Science) dan Microsoft
Excel 2010. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel persepsi
siswa tentang perpustakaan (X) dan variabel pemanfaatan bahan pustaka
(Y). Variabel X itu sendiri terdiri memiliki sub-variabel persepsi siswa
tentang layanan sirkulasi (X1) dan sub-variabel persepsi siswa tentang
layanan referensi (X2). Sedangkan untuk variabel Y memiliki sub-variabel
yaitu pemanfaatan bahan pustaka tercetak (Y1) dan sub-variabel
pemanfaatan bahan pustaka noncetak (Y2).
53
Tujuan dari uji reabilitas adalah untuk mengetahui konsistensi dari
instrumen angket sebagai alat ukur, sehingga hasil dari pengukuran dapat
dipercaya. Hasil pengukuran yang dapat dipercaya apabila dilakukan
terhadap kelompok yang sama dapat menghasilkan hasil yang sama.
Untuk melakukan uji reabilitas instrumen, penulis menggunakan
rumus Alpha Cronbach’s () dengan bantuan SPSS 16 (Statistical Package
for the Social Science) adapun rumus perhitungan secara manual sebagai
berikut.
a. Menghiting varian total dengan rumus :
n
(y)2= Kuadrat jumlah skor seluruh responden dari setiap item y2 = Jumlah kuadrat responden
b. Menghitung variabel varian setiap item, dengan rumus:
n
(x)2 = Kuadrat jumlah skor seluruh responden dari setiap item x2 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item
Uji reliabilitas dilakukan pada variabel persepsi siswa tentang
perpustakaan (X) dan pemanfaatan bahan pustaka (Y). Untuk
melakukan uji reabilitas penulis menggunakan rumus Alpha
54
menggunkan bantuan SPSS 16 (Statistical Package for the Social
Science) dan Microsoft Excel 2010.
3. Analisis Korelasi
Besarnya hubungan antara variabel (X) dengan variabel (Y)
dinyatakan dengan koefisiensi korelasi, dan dalam menentukan besarnya
korelasi peneliti menggunakan rumus Pearson/Product Moment
(Sundayanan, 2010:200).
Tabel 3.4
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
± 0,00 – ± 0,199
Setelah diketahui besarnya koefisiensi korelasi antara dua variabel,
kemudian di uji keberartiannya, apakah koefifiensi korelasi yang dihasilkan
signifikan atau tidak, dan uji yang digunakan adalah uji t.
Berikut ini adalah langkah-langkah uji t (Sundayana,2010:200):
a. Merumuskan Ho dan H1
Ho : = 0 (tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel),
H1 : ≠ 0 (terdapat korelasi yanng signifikan antara variabel)
b. Menentukan nilai thitung dengan rumus:
c. Menentukan nilai ttabel dengan rumus ttabel = t (dk = n-2)
d. Kriteria uji Ho diterima jika thitung < ttabel (Noor,2011:221)
Jika hasil dari pengujian koefisien korelasi menghasilkan korelasi
yang signifikan, maka besarnya pengaruh antara variabel dapat dicari
dengan koefisien determinasi. Berikut ini adalah rumus koefisien
55
F. Hasil Uji Coba Instrumen Angket
1. Uji Validitas
a. Persepsi Siswa tentang Perpustakaan
56
pernyataan. Pernyataan yang tidak valid berjumlah enam yaitu nomor item 3,
6, 7, 11, 26, dan 27. Nomor item 3, 6, 11 dihilangkan karena sudah diwakili
oleh pernyataan yang lainnya, sedangkan nomor item 7, 26, dan 27 diganti
menggunakan pernyataan yang lebih mudah dipahami responden.
57
Uji validitas variabel pemanfaatan bahan pustataka (Y) dilakukan
pada 18 item pernyataan. Hasil yang diperoleh setelah di uji validitas terdapat
tiga item pernyataan yang tidak valid yaitu pada nomor item 42, 49, dan 54.
Nomor item yang tidak valid pada nomor 42 hilangkan, sedangkan nomor
item 49 dan 54 tetap digunakan.
2. Uji Reliabilitas
Hasil perhitungan dari uji reliabilitas menggunkan SPSS 16
(Statistical Package for the Social Science) dan Microsoft Excel 2010 dapat
dilihat dibawah ini:
Tabel 3.7
Uji Reliabilitas Persepsi Siswa tentang Perpustakaan (X)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.891 27
Tabel 3.8
Uji Reliabilitas Pemanfaatan Bahan Pustaka (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.795 15
Hasil uji reliabilitas variabel X dan Y menggunakan SPSS 16
(Statistical Package for the Social Science) dan Microsoft Excel 2010 pada
variabel persepsi siswa tentang perpustakaan (X) terdiri dari 27 pernyataan
yang diajukan menghasilkan r = 0,891 sedangkan pada variabel pemanfaatan
bahan pustaka (Y) terdiri dari 15 angket menghasilkan r = 0,795. Koefisiensi
realibilitas yang dihasilkan oleh variabel X dan Y, diinterpretasikan dengan
58
Dapat disimpulkan bahwa hasil dari uji reliabilitas pada variabel
persepsi siswa tentang perpustakaan (X) menghasilkan r = 0,891, hasil
tersebut memiliki tingkat hubungan sangat kuat. Sedangkan hasil dari uji
reliabilitas variabel pemanfaatan bahan pustaka (Y) menghasilkan r = 0,795 ,
hasil tersebut memiliki tingkat hubungan kuat.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Angket
Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah
angket. Dimana angket ini disebarkan kepada 90 responden. Menurut Sugiyono (2009: 199) “angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.” Objek yang menjadi responden pada
penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 3 Bandung. Instrumen penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket tertutup
berisi pertanyaan-pertanyaan dan beberapa pilihan jawaban untuk para
responden. Sehingga responden dapat memilih sesuai dengan jawaban yang
sudah disediakan oleh peneliti.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bungsin (2005:123) bahwa, “angket tertutup adalah angket yang dirancang sedemikian rupa untuk merekam data tentang keadaan yang dialami oleh responden sendiri,
kemudian semua alternatif jawaban yang harus dijawab responden telah tertera dalam angket tersebut”. Data-data yang diperoleh melalui metode penelitian ini dapat memperkuat analisis ini dan memperdalam hasil yang
diperoleh dari penyebaran angket.
2. Studi Kepustakaan
Teknik pengumpulan data selanjutnya adalah studi kepustakaan,
dengan mengumpulkan data melalui buku-buku penunjang penelitian,
internet, penelitian terdahulu dan sumber tertulis lainnya yang relevan
59
H.Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik. Untuk
teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2007:
21) bahwa, “metode deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul yang berlaku
untuk umum atau generalisasi.” Data yang dikumpulan merupakan data yang
masih bersifat mentah karena data yang diperoleh masih berupa uraian yang
masih belum dikaji dengan baik.
1. Prosedur Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari responden melalui instrumen yang dipilih
digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian atau uji hipotesis. Oleh
sebab itu data yang telah diperoleh perlu diolah dan dianalisis agar memiliki
makna untuk memecahkan masalah. Tujuan dari analisis data itu sendiri
adalah menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikan data
tersebut kedalam susunan yang sistematis, kemudian data tersebut diolah
dan menafsirkan data yang sebelumnya telah terkumpul. Statistika deskriptif
digunakan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan variabel penelitian
yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Sebelum data yang didapat dianalisis data tersebut diolah terlebih
dahulu. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data
tersebut, yaitu:
a. Editing. Pada tahap ini data yang sudah terkumpul dicek atau
pemeriksaan ulang dan dikorelasi sesuai dengan yang dibutuhkan untuk
penelitian. Adapaun kegiatan editing meliputi:
1) Meneliti kelengkapan pengisian.
2) Keterbacaan tulisan.
3) Kejelasan makna jawaban.
4) Konsistensi jawaban satu sama lain.
b. Memasukkan data (Entry). Berdasarkan pada hasil pengumpulan data,
60
c. Coding, yaitu pemberian atau skor pada kuesioner untuk setiap pilihan
dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada. Data yang diperoleh
dari responden kemudian dikelompokkan berdasarkan variabel
kemudian dianalisis menggunakan regresi linear dengan bantuan
program SPSS 16 (Statistical Package for the Social Science) dan
Microsoft Excel 2010.
Tabel 3.9
Skor Kategori Skala Likert
No. Alternatif Jawaban Bobot Nilai
1.
d. Tabulating, dalam kegiatan ini hasil dari coding di input ke dalam tabel
rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item dari setiap variabel.
Setelah menyelesaikan proses pengolahan data di atas dan terkumpul
sesuai dengan jumlah yang diinginkan, selanjutnya dilakukan analisis statistik
deskriptif sebagai berikut.
2. Analisis Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran
umum mengenai persepsi siswa tentang perpustakaan (X) dan pemanfaatan
bahan pustaka (Y). Menurut Bungsin (2011: 182) “perhitungan data dengan
distribusi frekuensi ini dapat dilakukan dengan menghitung frekuensi data tersebut kemudian dipresentasikan.” Alasan memilih metode analisis deskriptif, karena dalam metode ini memudahkan untuk mendapatkan
jawaban-jawaban dari pernyataan yang ajukan ketika penelitian berlangsung.
Analisis data ini menggunakan analisis statistik deskriptif persentase
dengan rumus sebagai berikut:
61
Keterangan:
P = Persentase
f = Frekuensi
N = Jumlah responden
100% = Bilangan tetap
Penyajian dalam statistik deskriptif melalui tabel. Adapun penyajian
data menggunakan tabel sebagai berikut:
Tabel 3.10 Penyajian Data
Alternatif Frekuensi Persentase (%)
1 2 3 4 5
Analisis deskriptif yang dilakukan peneliti terbagi menjadi tiga
bagian yaitu analisis karakteristik responden, deskriptif data perindikator
dan deskriptif data peresponden.
a. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dilakukan untuk mengetahui data
responden, dimana didalamnya terdapat lima item pertanyaan yaitu (1)
jenis kelamin, (2) kelas (3) jurusan, (4) frekuensi kunjungan dan (5) tujuan
utama mengunjungi perpustakaan. data ini menjadi nilai tambah bagi
peneliti.
62
Deskripsi data perindikator ini dilakukan guna mengukur nilai
pernyataan dari setiap indikator. Dari hasil penilaian dapat terlihat skor
indikator yang rendah dan yang tinggi.
Untuk menganalisis data perindikator digunakan grafik Interval
yang ditranformasikan kedalam rating scale imajiner yaitu data angka
yang ditafsirkan dalam skala kualitatif (Sangat Tidak Baik, Tidak Baik,
Cukup Baik, Baik, Sangat Baik) sebagai gambaran dari pernyataan dari
setiap indikator.
Penyajian grafik interval rating scale imajiner menurut Riduwan
(2012: 94) pada penelitian ini sebagai berikut.
Skor Minimum Skor Maksimum
STS TS R S SS
270 486 702 918 1134 1350
Keterangan:
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
R = Ragu-ragu
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
Penyajian data perindikator melaui tabel sebagai berikut.
Tabel 3.11
Tabel Penyajian Perindikator
No Pernyataan Alternatif Jawaban Skor
Total %
SS S R TS STS
1
2
3
Total
63
Untuk mengkategorikan penilaian dari responden terhadap
indikator maka peneliti membuat pengkatagorian dalam garis interval
menurut Riduwan (2012: 94) sebagai berikut:
Jarak interval untuk tiga pernyataan dengan 90 orang responden adalah:
Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jumlah Pernyataan x Jumlah Responden
Nilai Indeks Maksimum = Skor Maksimum x Jumlah Pernyataan x Jumlah Responden
Interval = Nilai Indeks Maksimum-Nilai Indeks Minimum
Jarak Interval = Interval : Jenjang (5)
Persentase Skor = [(total skor) : nilai maksimum] x 100%
Adapun kriteria yang digunakan untuk mengukur hasil dari data
perindikator sebagai berikut.
Analisis data perseponden ini guna mengukur seberapa besar hasil
dari variabel X dan Y peresponden. Adapun kriteria penilaian ini penting
untuk menilai persepsi siswa tentang perpustakaan dan pemanfaatan bahan
pustaka.
Berikut rentang penafsiran persepsi siswa tentang perpustakaan (X)
dan pemanfaatan bahan pustaka (Y) sebagai berikut
1) Kriteria Penilaian Persepsi Siswa tentang Perpustakaan
Pedoman konversi dengan skala lima dihitung menggunakan
64
dan standar deviasi (SD) 10,2. Untuk menentukan rata-rata dan
standar deviasi peneliti menggunakan bantuan Microsoft Word 2010.
Jika nilai rata-rata dan nilai deviasi sudah diketahui kemudian nilai
masing-masing siswa dikonversikan menggunakan kriteria menurut
Thoha (2001: 100) sebagai berikut.
(a) M + (1,5 SD) ke atas = A
(b) M + (0,5 SD) ke atas = B
(c) M – (0,5 SD) ke atas = C
(d) M – (1,5 SD) ke atas = D
(e) M – (1,5 SD) ke bawah = E
Keterangan :
M = nilai rata-rata,
SD = standar deviasi
Untuk mempermudah penentuan kriteria maka peneliti
melakukan perhitungan secara manual sebagai berikut
(a) 99,3 +1,5 (10,2) = Sangat Baik
(b) 99,3 + 0,5 (10,2) s.d. (99,3 +1,5 (10,2) = Baik
(c) 99,3 – 0,5 (10,2) s.d. (99,3 +0,5 (10,2) = Cukup Baik
(d) 99,3 – 1,5 (10,2) s.d. (99,3 -0,5 (10,2) = Tidak Baik
(e) 99,3 -1,5 (10,2) = Sangat Tidak Baik
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan maka hasil yang
diperoleh untuk kriteria penilaian persepsi siswa tentang perpustakaan
sebagai berikut.
Tabel 3.13
Kriteria Penilaian Persepsi Siswa tentang Perpustakaan
Interval Kategori
Sangat Baik 104 – 113 Baik
94 – 103 Cukup Baik 84 – 93 Tidak Baik
65
2) Kriteria Penilaian Pemanfaatan Bahan Pustaka
Pedoman konversi dengan skala lima dihitung menggunakan
standar nilai menurut Thoha yaitu dengan menghitung standar deviasi
dan rata-rata dari variabel Y. Nilai rata-rata yang diperoleh dari
pemanfaatan bahan pustaka (Y) adalah 48,3 (M) dan nilai standar
deviasi 6,6 (SD). Untuk menentukan rata-rata dan standar deviasi
peneliti menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010. Jika nilai
rata-rata dan nilai deviasi sudah diketahui kemudian nilai masing-masing
siswa dikonversikan menggunakan kriteria menurut Thoha (2001:
100) sebagai berikut.
(a) M + (1,5 SD) ke atas = A
(b) M + (0,5 SD) ke atas = B
(c) M – (0,5 SD) ke atas = C
(d) M – (1,5 SD) ke atas = D
(e) M – (1,5 SD) ke bawah = E
Untuk mempermudah penentuan kriteria maka peneliti
melakukan perhitungan secara manual sebagai berikut
(a) (48,3 +1,5 (6,6) = Sangat Baik
(b) (48,3 + 0,5 (6,6) s.d. (48,3 +1,5 (6,6) = Baik
(c) (48,3 – 0,5 (6,6) s.d. (48,3 +0,5 (6,6) = Cukup Baik
(d) (48,3 – 1,5 (6,6) s.d. (48,3 -0,5 (6,6) = Tidak Baik
(e) <48,3 -1,5 (6,6) = Sangat Tidak Baik
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan maka hasil yang
diperoleh untuk kriteria penilaian pemanfaatan bahan pustaka di SMA
Negeri 3 Bandung sebagai berikut.
Tabel 3.14
Kriteria Penilaian Pemanfaatan Bahan Pustaka
Interval Kategori
66
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan kriteria penilaian
persepsi siswa tentang perpustakaan (X) dan pemanfaatan bahan
pustaka (Y) menggunakan empat kriteria penilaian yaitu: Sangat
Tidak Baik, Tidak Baik, Cukup Baik, Baik dan Sangat Baik.
STB = Sangat Tidak Baik
TB = Tidak Baik
CB = Cukup Baik
B = Baik
SB = Sangat Baik
51 – 57 Baik 45 – 50 Cukup Baik
119
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui
keterkaitan antara persepsi siswa tentang perpustakaan dengan pemanfaatan
bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung maka dapat diambil
kesimpulan bahwa persepsi siswa tentang perpustakaan masuk dalam kategori
cukup baik. Persepsi siswa mengenai layanan sirkulasi diukur melalui lima
indikator dan yang mendapat persentase dalam kategori baik yaitu sistem
layanan sirkulasi, waktu layanan sirkulasi, prosedur peminjaman dan
pengembalian bahan pustaka, dan kompetensi staf perpustakaan layanan
sirkulasi sedangkan untuk indikator peraturan layanan sirkulasi memiliki
persentase rendah. Persepsi siswa tentang layanan referensi yang diukur
melalui empat indikator dan yang mendapat persentase dalam kategori baik
yaitu pelayanan bimbingan, tugas layanan referensi dan peraturan layanan
referensi, namun untuk indikator kompetensi staf perpustakaan memiliki
persentase rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan di
Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung sudah memenuhi standar harapan
siswa sebagai pengguna perpustakaan.
Pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung
berada dalam kategori cukup baik. Pemanfaatan bahan pustaka tercetak
diukur melalui indikator peminjaman, penggunaan dan ketersediaan, dimana
indikator yang mendapat persentase dalam kategori baik yaitu peminjaman
dan penggunaan bahan pustaka tercetak. Sedangkan untuk pemanfaatan bahan
pustaka noncetak yang mendapatkan persentase baik yaitu indikator
penggunaan bahan pustaka noncetak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung
120
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara persepsi siswa tentang perpustakaan dengan pemanfaatan bahan
pustaka di perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung. Hipotesis tersebut dapat
diterima dengan tingkat korelasi berada pada kategori kuat. Besarnya
keterkaitan antara persepsi siswa tentang perpustakaan dengan pemanfaatan
bahan pustaka di SMA Negeri 3 Bandung adalah 44,6% sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor yang tidak diteliti.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan temuan yang
telah dihasilkan, dapat dikemukakan beberapa rekomendasi untuk
pengembangan layanan dan pemanfaatan bahan pustaka di perpustakaan
SMA Negeri 3 Bandung sebagai berikut.
1. Perpustakaan diharapkan dapat lebih tegas dalam mendisiplinkan
pemustaka yang datang ke perpustakaan. Pendisiplinan dapat dilakukan
melalui pendidikan pengguna. Sedangkan untuk layanan referensi,
diharapkan staf layanan referensi dapat mempertahankan kompetensinya
dan lebih ditingkatkan lagi dengan mengikuti berbagai pelatihan atau
seminar mengenai perpustakaan atau melanjutkan pendidikan.
2. Diharapkan pihak perpustakaan lebih memperhatikan pengadaan bahan
pustaka yang mana dalam pengadaannya disesuaikan dengan kebutuhan
pemustaka dan kurikulum yang digunakan.
3. Diharapkan pihak perpustakaan dapat meningkatkan kegiatan promosi
mengenai perpustakaan dengan cara sosialisasi kepada pemustaka,
pembagian brosur mengenai informasi koleksi terbaru, promosi melalui
media sosial, bedah buku dan lain-lain, dengan demikian image
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Peneilitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rieneka.
Bungsin, B. (2005). Metotologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Chaplin, JP. (2005). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Press.
Darmono. (2001). Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta:
Grasindo.
Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Harsana, L. (2008). Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media.
Mulyana, D. (2007). Ilmu Kommunikasi. Bandung: Rosda Karya.
Nasution, S. (1996). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
Perpustakaan Nasional RI. (2008). Undang- Undang Republik Indonesia
Nomor 43 tahun 2007 tentang (Standar Tenaga Perpustakaan
Sekolah/Madrasah). Jakarta: Departemen Pendidikan.
Rakhmat, J. (2009). Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosda.
Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Sinaga, D.( 2009). Mengelola Perpustakaan Sekolah. Bandung: Bejana.
Shoelhi, M. (2009). Komunikasi Internasional: Perspektif Jurnalistik. Bandung:
Refika Offset.
Soedibyo, N. (1988). Pengelolaan Perpustakaan: Jilid III. Bandung: Offset
Alumni.
Soetminah. (1992). Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Jakarta:
Kanisius.
Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sudjana. N. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana, N dan Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:
Sinar Baru.
Sundayana, R. (2010). Statistika Penelitian Pendidikan. Garut: STKIP Garut Press.
Sulistio-Basuki. (1993). Penghantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia.
Sutarno, N.S. (2006). Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Segung Seto.
Suwarno, W. (2011). Perpustakaan & Buku : Wacana Penulisan & Penerbitan.
Jogjakarta: Ar-Ruzz.
Suwarno, W. (2011). Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Sugong Seto
Thoha. C. (2001). Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Undang- undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Indonesia: Departemen Pendidikan Nasional.
Walgito, B. 2002. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi.
Yusuf, M.P dan Suhendar, Y. (2005). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan
Sekolah. Jakarta: Kencana.
___.(2002). Pedoman Penyelenggaraan Perpusakaan Sekolah Lanjutan. Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI.