• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pergeseran Makna Bentuk Sajian Tari Dolalak Mlaranan Periode 1980-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pergeseran Makna Bentuk Sajian Tari Dolalak Mlaranan Periode 1980-2015"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERGESERAN MAKNA BENTUK SAJIAN TARI DOLALAK MLARANAN PERIODE 1980-2015

Oleh: Lauditta Budiman

362012014

SKRIPSI Diajukan kepada

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Komunikasi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini, penulis persembahkan sebagai wujud terimakasih kepada Tuhan Yesus Kristus dan Kepada Kedua Orang Tercinta. Beserta Keluarga Besar.

MOTTO

(8)

vi

KATA PENGANTAR

Saya panjatkan puji syukur kepada Tuhan YME atas segala berkat dan kuasa yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “ Pergeseran Makna Bentuk Sajian Tari Dolalak Mlaranan Periode 1980-2015”. Penyusunan ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat ujian guna memperoleh gelar Sarjana serta untuk memenuhi kurikulum pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari segala pihak. Sehubungan dengan keterbatasan dan kemampuan peneliti dalam penulisan skripsi ini, peneliti telah banyak mengalami kesulitan. Namun berkat bantuan, bimbingan dan dorongan baik dari berbagai pihak yang tak ternilai, maka kesulitan itu dapat diatasi dengan baik, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik pula. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan hati serta dengan segala hormat, peneliti menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang telah menyertai penulis dari awal hingga akhir sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dibawah rencanaNya yang begitu indah.

2. Kedua OrangTua beserta kedua adikku yang telah memberikan dukungan terbesar sebagai keluarga.

(9)

vii

4. Kepada Bapak Wardoyo, serta Ibu Untari yang telah meluangkan waktunya untuk peneliti yang berkaitan dengan wawancara untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya mengenai tari Dolalak.

5. Kepada seluruh staf pengajar khususnya progdi Komunikasi : Ir., John R. Lahade, Drs. Daru Purnomo,M.Si , M.Soc.Si; Sampoerno, S.Pd., M.Si; Dewi Kartika Sari, Sos.M.I.Kom; Sih Natalia Sukmi, S.Sos., M.I.Kom. atas semua kebaikan dan ilmu yang telah diberikan kepada saya selama studi di FISKOM UKSW.

6. Seluruh karyawan tata usaha FISKOM : Pak Budi, Mas Dhepy, Mbak Malta, Pak Panto,Mbak Shendy serta Mbak Yeni, terima kasih untuk bantuan yang diberikan selama ini.

7. Kepada seluruh pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu penulis mengucapkan terima kasih atas dukungannya.

Akhirnya penulis mengharapkan penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan penulis berdoa semoga ilmu yang telah diperoleh dapat bermanfaat dan Semoga Tuhan Yang Maha Esa terus menyertai dan melindungi kita dimanapun kita melangkah.

Salatiga, Penulis,

(10)

viii ABSTRAK

Penelitian ini berangkat dari fenomena Tarian Dolalak versi Mlaranan yang telah mengalami pergeseran makna dalam perkembangannya. Tari Dolalak muncul pada tahun 1915 dan telah mengalami pergeseran dari periode 1980-2015. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan pergeseran makna dan fungsi dari Pementasan Tari Dolalak Versi Mlaranan periode 1980-2015 yang akan di analisis dengan semiotika Roland Barthes. Semiotika Roland Barthes; dalam semiotika Roland Barthes makna denotasi dan konotasi memegang peranan yang sangat penting jika dibandingkan dengan peranannya dalam ilmu lingustik. Makna denotasi bersifat langsung, dan dapat disebut sebagai gambaran dari suatu petanda. Sedangkan makna konotatif adalah makna tersirat. Makna konotatif dari beberapa tanda akan menjadi semacam mitos atau petunjuk mitos (yang menekankan makna-makna tersebut). Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dan pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara mendalam. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergeseran makna Tarian Dolalak adalah pergeseran yang terjadi dari konstruksi makna yang diberikan pamong budaya terhadap Dolalak, masyarakat terhadap Dolalak, dan Pendiri Grup Dolalak terhadap Dolalak versi Mlaranan, dan adanya konstruksi budaya, sehingga terjadi pergeseran makna tari Dolalak versi Mlaranan dalam periode 1980-2015 .

(11)

ix ABSTRACT

This research set out from the phenomenon of Dance Dolalak version Mlaranan, which has experienced shifts meaning in progress. Dolalak dance appeared in the 1915 and has experienced shifts from a period in 1980-2015. The purpose of this study to explain the shift in meaning and function of the Performance Dance Version Dolalak Mlaranan period 1980-2015 which will be analyzed in semiotic Roland Barthes. Semiotics Roland Barthes; in Roland Barthes semiotic meaning of denotation and connotation plays a very important compared to its role in the science of linguistics. Direct connotations, and can be referred to as a picture of a landmark. While the connotative meaning is implied meanings. Connotative meaning of some of the signs will be a kind of myth or user myths (which emphasizes these meanings. The research method in this study is a qualitative method, and data collection is done by observation, in-depth interviews. The data were analyzed descriptively. The results showed that the shift in the meaning of dance Dolalak is the shift of the construction of meaning given guardian of culture to Dolalak, community towards Dolalak, and Founder of the Group Dolalak against Dolalak version Mlaranan, and their cultural construction, resulting in a shift in the meaning of dance Dolalak version Mlaranan in the period 1980-2015.

(12)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

... i

LEMBAR PENGESAHAN

... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

... iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

... iv

(13)

xi

2.7. Simbol ... 21

2.8. Perbandingan Dengan Skripsi Terdahulu ... 21

2.9. Kerangka Berpikir ... 24

BAB 4 GAMBARAN UMUM TARIAN DOLALAK

4.1. Sejarah Purworejo ... 31

4.2. Gambaran Umum Tari Dolalak ... 32

4.3. Perkembangan Fungsi Tari Dolalak ... 33

4.4. Dolalak Mlaranan ... 35

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Tabel Penelitian ... 36

5.2. Pembahasan ... 44

1. Analisis Semiotika Simbol Tari Dolalak Versi Awal (Tahun 1915-1980) ... 45

2. Analisis Semiotika Simbol Tari Dolalak Dalam Perkembangannya (Tahun 1980-2015)... 62

3. Pergeseran Makna ... 73

(14)

xii

5.2. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA

... 81

LAMPIRAN 1

... 85

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat tanggapan, pihak yang ingin menanggap Kesenian Tari Dolalak juga harus menyediakan sesaji yang terdiri dari ingkung bakar, degan/kelapa muda, minyak wangi

Dalam mempertahankan Kesenian Tari Dolalak, mereka sudah mulai memodifikasi baik dari musik, gerakan, serta pakaian yang digunakan dengan tetap berpijak pada

Dinas-dinas terkait dan sanggar/kelompok Dolalak sebaiknya semakin menjalin kerjasama yang baik dengan terus mengadakan event-event, baik yang bersifat formal maupun non

Bagaimana hubungan antar sesama pemain Kesenian Tari Dolalak, antar kelompok/sanggar Kesenian Tari Dolalak, dan hubungan antar kelompok/sanggara Kesenian Tari

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu : (1) Kesenian Tari Dolalak merupakan kesenian asli yang bertumbuh dan berkembang di Kabupaten Purwoejo , (2)Kesenian

Sebagian besar masyarakat Halmahera Utara memang mengharapkan Saguer sebagai budaya tradisional tidak mengalami pergeseran makna, karena meminum Saguer bagi

adalah salah satu tarian di daerah Salatiga yang telah resmi menjadi tarian. milik kota Salatiga khususnya

Masuknya budaya luar yang terjadi menjadi penyebab lain dalam kaitannya dengan society, pergeseran makna iket sunda terjadi dikarenakan oleh sebuah budaya, dapat