Muhamad Hanapi, 2013
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI IINANJUNG
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar AhliMadyaKeperawatan
Oleh
Muhamad Hanapi
NIM. 1004572
PROGRAM STUDI D 3 KEPERAWATAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
==========================================================
GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA
SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 NANJUNG
Oleh Muhamad Hanapi
Sebuah Karya Tulis Ilmiah yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan
© Muhamad Hanapi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Muhamad Hanapi, 2013
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI II NANJUNG
Oleh
Muhamad Hanapi NIM. 1004572
DISAHKAN DAN DISETUJUI OLEH:
Pembimbing I,
Suci Tuty Putri, S.Kep.,Ners.,M.Kep NIP. 19840604201212201
Pembimbing II,
Afianti Sulastri, S.Si., Apt NIP. 198007282010122002
Mengetahui
Ketua Program Studi D-3 Keperawatan,
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul
“Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah
Dasar Negeri II Nanjung”ini dan seluruh isinya adalah benar-benar kaya sendiri,
dan saya melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas
peryataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan
dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, Juni 2013
Yang membuat pernyataan,
Ttd
Muhamad Hanapi
Muhamad Hanapi, 2013
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR 2 NANJUNG
ABSTRAK
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak di Indonesia masih
rendah.Hasil penelitian dari London School of Hygiene and Tropical Medicine menunjukkan dua dari tiga (76.6%) anak usia sekolah dasar (5-15 tahun) mengalami sakit harian setiap dua bulan sekali.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran PHBS pada siswa di SDN 2 Nanjung. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif.Jumlah sampel sebagian 94 siswa.Teknik sampel yaitu quotasampling.Instrumen menggunakan kuesioner tentang PHBS. Dari hasil analisa data menunjukan bahwa PHBS pada siswa SDN 2 Nanjung hampi rsebagian besar yaitu 80 orang (80,11%) pada kategori cukup. Di harapkan sekolah dapat membantu sosialisasi tentang PHBS kepada siswa secara rutin.
DESCRIPTION OF HEALTHY LIFE STYLE AND CLEAN AT SDN 2
NANJUNG
ABSTRACT
Healthy Lifestyle and clean in children in Indonesia is still low. Research results of the London School of Hygiene and Tropical Medicine showed two of three (76.6%) children of primary school age (5-15 years) experienced daily pain once every two months. The purpose of this study is to describe the PHBS students at SDN 2 Nanjung. The research method was used descriptive quantitative. Number of samples is 94 students. Sample is quota sampling technique. The instrument uses a questionnaire about PHBS. From the analysis of the data showed that PHBS the students of SDN 2 Nanjung most of the 80 people (80.11%) in the category of enough. School is expected to help the socialization of PHBS to students on a regular basis.
Muhamad Hanapi, 2013
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMAKASIH ... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR DIAGRAM ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penulisan ... 4
1. Tujuan Umum ... 4
2. Tujuan Khusus ... 4
D. Manfaat Penulisan ... 4
E. Sistematika penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... 6
B. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat disekolah ... 7
1. Tujuan Umum ... 7
2. Tujuan Khusus ... 7
C. ManfaatPerilaku Hidup Bersih dan Sehatdi sekolah ... 8
1. Manfaat Bagi Siswa ... 8
2. Manfaat Warga Sekolah ... 9
4. Manfaat Bagi Masyarakat ... 9
5. Manfaat Bagi Pemerintah Provinsi/Kabupaten Kota ... 9
D. Teori Perilaku ... 10
E. Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah... 11
F. Peran Siswa dalam Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah ... 12
G. Indikator dan Strata Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah ... 13
1. Pengerian Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... 13
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Strata Pratama ... 14
3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Strata Madya ... 22
4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Strata Utama ... 32
H. Kerangka Pemikiran ... 36
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi ... 37
1. Lokasi ... 37
2. Populasi ... 37
3. Sampel ... 37
B. Desain Penelitian ... 38
C. Metode Penelitian ... 38
D. Definisi Operasional ... 39
E. Instrument Penelitian ... 40
F. Teknik pengumpulan Data ... 45
1. Izin kepada Institusi ... 45
2. Izin kepada Sekolah ... 45
3. Memberikan Informasi ... 45
4. Pengumpulan Data ... 45
G. Langkah Pengolahan Data ... 46
Muhamad Hanapi, 2013
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 49
1. Karakteristik Responden ... 49
2. Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... 50
B. Pembahasan ... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 53
B. Saran ... 53
1. Untuk Sekolah ... 53
2. Untuk Guru ... 53
3. Untuk Siswa ... 53
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen ... 41
Tabel 3.2 Output Perangkat Komputer ... 43
Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Persentase ... 48
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 50
Tabel 4.2 Usia Responden ... 50
Muhamad Hanapi, 2013
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR DIAGRAM
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Permohonan Izin Penelitian
Lampiran II :Surat Izin Penelitian
Lampiran III : Kegiatan Bimbingan Karya Tulis Ilmiah
Lampiran IV : Coding Sheet
Lampiran V : Kuesioner
Muhamad Hanapi, 2013
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah
Undang-undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 3 menyatakanbahwa pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan, yang besar artinya bagi pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia di Indonesia dan sebagai modal bagi pelaksanaan pembangunan nasional yang pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia(UUK, 1:2006).
Padadasarnyakesehatandibentukolehkegiatansehari-hari(Health is within the setting of everyday life) (World Health Organization, 2003 dalam
Notoatmodjo, 363:2010).Setiap hari manusia meluangkan waktunya diberbagai tempat seperti rumah, sekolah, tempat kerja dan tempat lainnya.Oleh sebab itu kesehatan individu dapat dipengaruhi oleh kegiatan sehari-hari.Selanjutny amenurut Notoatmodjo (364:2010)upaya kesehatan sekolah (Health promoting school) adalah suatu cara dimana program pendidikan dan kesehatan
di-kombinasikan untuk menumbuhkan perilaku kesehatan sebagai factor utama
untuk kehidupan.Maka dari itu dalam mengkombinasikan perilaku kesehatan sebagai factor utama dalam kehidupan setiap sekola hharu smemiliki sekolah yang berwawasan kesehatan.Sekolah yang berwawasan kesehatan adalah sekolahyang bukan hany asebagai tempat kegiatan belajar, tetapi juga sebagai sarana untuk pembentukan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) (Notoatmodjo, 364:2010).
2
institusi pendidikan sebagai sasaran primer PHBS seperti yang dijelaskan oleh Kemenkes (11:2011) bahwa Institusi pendidikan sekolah merupakan sasaran primer yang harus mampu menciptakan hidup sehat dan dapat menciptakan
sekolah ber-PHBS yang mencakup semua aspek kesehatan secara utuh. Serta menjauhi hal yang akan berdampak buruk bagi kesehatan anak. Sasaran pembinaan PHBS di sekolah meliputi;siswa,warga sekolah (kepala sekolah, guru karyawan sekolah, komite sekolah dan orang tua siswa),Masyarakat lingkungan sekolah(penjaga kantin,satpam,dan lain-lain)(Proverawati. A &Rahmawati E 23:2012)
Dikutip dari Neraca(2012) menyatakan bahwa PHBS pada anak di Indonesia masih rendah. Hal ini Berdasarkan hasil penelitian dari London School of Hygiene and Tropical Medicine menunjukkan dua dari tiga (76.6%) anak usi
asekolah dasar (5-15 tahun) mengalami sakit harian setiap dua bulan sekali.Kemudian menurut Heryawan(2013) menyatakan bahwa menilai secara umum perilaku hidup sehat di Jawa barat masih tergolong lemah. Buktinya adalah masih tingginya angka terjangkit penyakit.Ia mengatakan, angka terjangkitnya penyakit di suatu daerah atau Negara sekitar 10-15 persen. Tetapi jika dalam suatu daerah atau Negara jumlah warga yang terjangkit penyakit mencapai 40 persen atau lebih, hal itu bias dipastikan karena ada sesuatu yang salah.
Marselina (2011)menyatakankarenaanak-anak SD yangseringbermain di tanah, makacacinganbanyakterdapatpadamurid SD. Marselina (2011) menyatakanlebihlanjutbahwahasilsurveipada 2003 terhadap 40 SD di 10
provinsimenunjukkanprevelensicacinganberkisarantara 2,2 persen-96,3 persen.
Artinya, masihada area yang
memilikiprevelansicacingancukuptinggidaninimerupakanmasalah yang serius. Hal
inijugaterkait PHBS padaanakusiasekolahdasar yang
harusmemperhatikankebersihannyadanmendukunggerakan PHBS di
sekolahnya.Munculnyaberbagaipenyakit yang
seringmenyeranganakusiasekolah(usia 6-10), ternyataumumnyaberkaitandengan
PHBS, olehkarenaitu, penanamannilai-nilai PHBS
3
kesehatansekolahatau PHBS (Proverawati, A &Pahmawati E,
22:2012).Makadariitusupayadampakpenyakit yang
terjadipadaanakusiasekolahtidakmengganggukesehatannyadalammengikuti proses
belajarmengajar di butuhkanperansertatenagapendidik yang menguasaimasalah PHBS di sekolahdanmasalah-masalah lain yang berkaitandengankesehatananak di sekolah. Hal ini pun tidakterlepasdariperansertaperawatsebagaiedukator yang memberikanupayapenyuluhandalambentukpengenalanterhadap PHBS yang benar di sekolah.Peranperawatsebagaiedukatormenurut(Doheny 1982 dalamRiadi 2012) menyatakanbahwaperawatmembantuklienmeningkatkankesehatannyamelaluipem berianpengetahuan yang terkaitdengankeperawatandantindakanmedik yang diterimasehinggaklien/siswadapatmenerimatanggungjawabterhadaphal-hal yang
diketahuinya. Lebihlanjutdijelaskanbahwasebagaipendidik,
perawatjugadapatmemberikankesehatanpendidikankelompokkeluarga yang beresikotinggi, siswasekolah, kaderkesehatandan lain sebagainya.
Serangkaianfenomena yang menunjukanperilakuhidupbersihdansehat yang
lemahterjadipadaanakusiasekolahhalinimengindikasikanbahwaanak-anaktersebutmemilikisuatupengetahuan yang kurangdalamhalber-PHBS di
sekolahdantentusajadenganpengetahuan yang
kuranginimenyebabkanrendahnyakesadaranber-PHBS padaanaktersebut.
Kesadarandalamhalpenerapan PHBS di sekolahharusbenar-benardimengerti,
dipahamidandijalankanolehparasiswa, guru,
dansecaraumumwargasekolah.Jikatidak di lakukanpenerapanber-PHBS
sedinimungkin di lingkungansekolahdasarmakahalini pun
sangatberpengaruhterhadappertumbuhandanperkembangananakusiadidik yang
mempengaruhiprestasimereka di lingkungansekolah.
olehkarenaitupenelititertarikuntukmelakukansuatupenelitiandi
KampungJatiDuaDesaNanjungKecamatanMargaasih yang
sejakbeberapawaktulaluterggangguolehtumpukansampah yang
bersebelahandengansekolah. Hal iniberdasarkanobservasi yang
dilakukanolehpenelitipadatanggal 06
Februari2013.Kemudianberdasarkanhasilwawancarapenelitidalamstudipendahulua
4
sebagaipenanggungjawabkoordinatorusahakesehatansekolahpadahariJumattanggal
26 April 2013
menerangkanbahwaselamasebulanyaitudariawalbulanmarethinggaakhirbulantercat
atadasekitar106 siswa-siswi yang sakit,data
inididapatkanberdasarkanabsensisekolah.
Berdasarkanhaltersebutpenelitibermaksudmelakukanpenelitiandenganjudul
“GambaranPerilakuHidupBersihdanSehat (PHBS) padaSiswa SDN 2Nanjung”
B. PerumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakangmasalah yang
menunjukkanfaktatentangbahayapenyakitpadasiswa-siswi di
sekolahdasardanlemahnya PHBS di
sekolahdasar.Sehinggajikatidakdiatasibiasamemicuterserangbeberapapenyakitpad ausiasekolahdasar. Perludiidentifikasipengetahuanperilakusiswatentang PHBS.Letaksekolah
yangterletakbersebelahandengantempatpembuangansampahdanberdasarkanjumlah
siswa-siswi yang sakitberjumlah 106 orang
darikelassatusampaikelasenamhalinimenjadisuatuperhatiankhususdalampenelitian
yangakandilakukan di sekolah SDN 2Nanjung.
Sehinggapenelitimenariksuaturumusanmasalahyaitu
“BagaimanakahgambaranperilakuhidupbersihsehatPHBS padasiswa di SDN 2Nanjung?”
C. TujuanPenelitian
Mengetahuigambaranperilakuhidupbersihdansehat (PHBS) padasiswadi SDN Nanjung II.
5
1. Teoritis
a. Hasilpenelitiandapat di
gunakansebagaisumberreferensisertainformasiuntukperkembanganilmu
pengetahuan.
b. Memberikansuatugambaran(PHBS)
perilakuhidupbersihdansehatuntukinstitusi yang terkait.
E. SistematikaPenulisan
1. BAB I : Pendahuluan,RumusanMasalah, Tujuanpenelitian,
Manfaatpenelitian, Sistematika
2. BAB II: Kajianpustaka, Berisiteori, Konseppengetahuan,
Kerangkapemikiran.
3. BAB III: Lokasi,SampeldanPopulasi,Desainpenelitian,
Metodelogipenelitian, Definisioperasional, Instrumenpenelitian, Teknikpengumpulan data, Langkahpengolahan data, Analisa data
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Populasi
1. Lokasi
Lokasi penelitiantempatdi SDN 2 Nanjung Kampung Jati Dua Desa Nanjung Kecamatan Margaasih.
2. Populasi
Populasi adalah kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitianBadriah (80:2006).Adapun penelitian ini menggunakan populasi target, populasi target adalah populasi yang memenuhi kriteria sampling dan menjadi sasaran akhir penelitian Nursalam (89:2008).Dalam hal ini yang akan menjadi populasinya adalah siswa-siswi SDN 2 Nanjung.Jumlah populasi yaitu 255 siswa.
3. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang ditelitiArikunto (1998:117).Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan quotasampling.Notoatmodjo (2005:89) menjelaskan bahwa pengambilan sampel secara quota dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah anggota sampel secara quotum atau jatah. Jumlah sampel yang akan diteliti yaitu 94 siswa.
38
Muhamad Hanapi, 2013
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
=
122Jadi, sampel yang diambil sebanyak 94 siswa
keterangan : n=besar sampel
N=besar populasi
d=Tingkat signifiksasi (0.05)
Sumber: Nursalam (2008:92)
Penentuan kouta responden masing-masing yaitu : Kelas 3 = 31 siswa
Kelas 4 = 31 siswa Kelas 5 = 32 siswa
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif.Menurut Badriah D (2006:16) penelitian deskriptif adalah menganalisis dan menyajikan data secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk di pahami serta disimpulakan.
C. Metode Penelitian
39
D.Definisi Operasional
1. PHBS adalah Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang di kumpulkan atas kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu
menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Kemenkes 7:2011).
2. Memelihara rambut agar bersih dan rapih adalah mencuci rambut secara teratur dan menyisirnya sehingga terlihat rapih.
3. Memakai pakaian bersih dan rapih adalah memakai baju yang tidak ada kotorannya, tidak berbau dan rapih.
4. Memelihara kuku agar selalu pendek dan bersih adalah memotong kuku sebatas ujung jari tangan secara teratur dan membersihkannya sehingga tidak hitam /kotor.
5. Memakai sepatu bersih dan rapih adalah memakai sepatu yang tidak ada kotoran menempel pada sepatu rapih, misalnya di talikan bagi sepatu bertali, dsb
6. Berolahraga teratur dan terukur adalah siswa/guru/masyarakat sekolah lainya yang melakukan olah raga/aktifitas fisik secara teratur minimal tiga kali seminggu selang sehari.
7. Tidak merokok di sekolah adalah anak sekolah/ guru/masyarakat sekolah tidak merokok di lingkungan sekolah. Merokok bahaya bagi kesehatan
perokok dan orang yang berada di sekitar perokok
8. Tidak menggunakan NAPZA adalah anak sekolah/guru/masyarakat sekolah tidak menggunakan NAPZA (Narkotika psikotropika Zat Adiktif) penggunakan NAPZA membahayakan kesehatan fisik maupun psikis pemakaianya.
9. Jentik nyamuk adalah upaya untuk memberatas jentik di lingkungan sekolah yang dibuktikan dengan tidak di temukan jentik nyamuk, pada tempat-tempat penampungan air.
40
Muhamad Hanapi, 2013
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tangki septcic atau lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir saat buang air besar dan buang air kecil.
11.Menggunakan air bersih adalah anak sekolah/guru/masyarakat sekolah
menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari dilingkungan sekolah. 12.Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun adalah anak sekolah/guru/
masyarakat sekolah selalu mencuci tangan sebelum makan, sesudah buang air besar/ sesudah buang air kecil, sesudah beraktivitas dan/atau setiap kali tangan kotor dengan memakai sabun dan air bersih yang mengalir.
13.Membuang sampah ke tempat sampah yang terpilah(sampah basah sampah kering, sampah bahan berbahaya) adalah anak sekolah/ guru/masyarakat sekolah membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia. Diharapkan tersedia tempat sampah yang terpilah antara sampah basah, sampah kering dan sampah bahan berbahaya.
14.Mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin sekolah adalah anak sekolah/ guru/masyarakat sekolah mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin/warung sekolah atau bekal yang dibawah dari rumah.
15.Menimbang berat badan dan mengukur tingggi badan setiap bulan adalah siswa di timbang berat badan dan di ukur tinggi badan setiap bulan agar diketahui tingkat pertumbuhannya (Dinkes jabar, 9:2009).
D.Instrumen Penelitian
Menurut Badriah (90:2006) memaparkan bahwa instrumen penelitian di definisikan sebagai alat pengumpulan data yang telah baku atau alat
pengumpul data yang memiliki standar validitas dan reliabilitas. Instrumen ini berupa angket di buat berdasarkan teori PHBS, angket adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang
umumnya banyak yang menyangkut kepentingan umum
41
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
a.Selalu = 4 a.Selalu = 1
Variabel Sub variabel Pernyataan
positif (+)
Pernyataan
Negatif (-)
PHBS Memelihara rambut agar bersih dan rapih
(1) (19)
Memakai pakaian bersih dan rapih (2)
Memelihara kuku agar selalu pendek (4)
Memakai sepatu bersih dan rapih (3) (6)
Berolahraga teratur dan terukur (5)
Tidak merokok (7)
Tidak NAPZA (8)
Memberantas jentik nyamuk (9)
menggunakan jamban bersih dan sehat (10) (11)
Menggunakan Air bersih (13) (20)
Mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun
(14) (17)
Membuang sampah ke tempat sampah yang terpilah
42
Muhamad Hanapi, 2013
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin sekolah
(15)
Menimbang berat badan dan Mengukur tinggi badan
(16)
Adapun proses pengembangan instrument dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas untuk mengukur valid dan reliable pada angket.
1. Uji validitas
Supaya intrumen penelitian ini dinyatakan valid maka sebelum penelitian dilakukan uji validitas.Adapun uji validitas menurut Satari (74:2011) caranya yaitu dengan pengujian instrumen terhadap validitas di suatu tempat penelitian yang akan dilakukan. Tujuannya untuk mengetahui kebenaran alat ukur yang telah disusun sehingga benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai variant kesalahan yang kecil. Jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,3 alat uji yang di pakai adalah product moment pearson.
Berikut ini adalah rumus validitas:
� � = � −
� 2 −( 2) {� 2−( )2}
Keterangan :� � =koefisien korelasi
=jumlah skor sistem
=jumlah skor total item n =jumlah responden
Dari 24 soal valid diantaranya yaitu ada 16 soal, kemudian soal tidak valid ada 4 pernyataan.Sisa 4 pernyataan tidak valid direvisi sehinga menjadi valid.
43
kritis.Sugiyono (126:2012) menjelaskan bahwa syarat yang digunakan adalah pearson correlation lebih besar dari r kritis 0.30. dikatakan valid. Jika kurang
dari 0.30.maka di anggap gugur atau tidak dipakai. Berikut ini adalah tabel
hasil uji validitas:
Tabel 3. 2
Berikut ini adalah hasil dari tabel output perangkat komputer.
No.soal r.hitung r.kritis Keputusan
44
Muhamad Hanapi, 2013
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
23 0.653 > 3.00 Item soal valid
24 0.501 > 3.00 Item soal valid
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama Notoatmodjo (133:2005). Uji reabilitas dilakukan terhadap alat ukur dalam bentuk kuisioner untuk mengetahui sejauh mana tingkat konsistensi atau kepercayaan hasil suatu pengukuran atau sejauh mana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan perbedaan interpretasi dalam memahami pertanyaan.
Berikut ini untuk mengukur reliabilitas menggunakan rumus:
�
11=2�� 1+��Keterangan: �11:koefisien reliabilitas internal seluruh item.
��:Kolerasi product momentantara belahan.
Sumber: Hidayat (100:2007)
Berikut ini adalah uji reliabilitas dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha
45
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner yang mandiri untuk beberapa hal yang perlu dilakukan dengan menjelaskan cara-cara pengisian kuesioner. Adapun penelitian ini dengan beberapa prosedur prosedur berikut ini yaitu:
1. Izin kepada Institusi pendidikan
Tahap pertama yaitu Peneliti melapor ke institusi pendidikan bahwa penelitian sudah siap untuk dilaksanakan di sekolah SDN 2 Nanjung dan membuat surat tembusan.
2. Izin kepada Sekolah
Tahap keduayaitu mengantarkan surat tembusan untuk diteliti, sesudah peneliti mendapatkan persetujuan dari pihak sekolah bahwa peneliti sudah diberikan izin. Lalu peneliti memilih sampel.
3. Memilih sampel
Tahap ketiga yaitu memilih sampel yang menggunakan teknik sampleling .kemudian peneliti memberikan informasi kepada siswa-siswi yang ada di sekolah bahwa penelitian akan dilaksanakan dan menjelaskan pernyataan sebelum membagikan angket.
4. Menggumpulkan Data
Tahap keempat yaitu setelah peneliti menunggu jawaban kuisioner yang diberikan kepada siswa-siswi, lalu peneliti mengecek dan mengumpulkan data kembali apakah ada yang terlewat dalam akngket PHBS tersebut.Berikut adalah langkah-langkah penelitian deskriptif:
a. Memilih masalah yang akan di teliti
b. Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah, kemudian berdasarkan masalah tersebut diadakan studi pendahuluan untuk menghimpun informasi dan teori-teori sebagi dasar menyusun kerangka konsep penelitian.
46
Muhamad Hanapi, 2013
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
d. Merumuskan hipotesis penelitian
e. Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data
f. Menentukan kriteria atau kategori untuk mengadakan klasifikasi data.
g. Menentukan teknik dan alat pengumpul data yang digunakan. h. Melaksanakan penelitian atau pengumpulan data untuk menguji i. hipotesis
j. Melakukan pengolahan analisis data k. Menarik kesimpulan atau generalisasi
l. Menyusun dan mempublikasikan laporan penelitian
G. Langkah Pengolahan Data
Adapun dalam penelitian ini melalui analisis, data terlebih dahulu diolah dengan tujuan untuk mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, Informasi yang diperoleh di pergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis. Langkah langkah pengolahan data tersebut, diantaranya:
a. Editing
peroleh atau di kumpulkan.Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul. b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap
data yang terdiri atas kategori.Pemberian kode ini sangat penting bila
pengolahan dan analisis data menggunakan computer. c. Entri data
47
d. Statistika inferensial
Statistika inferensial (menarik kesimpulan) adalah statistika yang
digunakan untuk menyimpulkan parameter (populasi) berdasarkan statistik
teknik (sampel) atau lebih dikenal dengan proses generalisasi dan inferensial. (Hidayat, 107:2007)
H. Analisa Data
Menurut Badriah (117:2006) menyatakan bahwa analisa deskriptif adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Selanjutnya menurut Sudjana (129:2010) mengatakan bahwa pelaporan hasil penelitian dengan cara menghitung prosentase (%) jawaban benar untuk setiap item pernyataan mengenai pengetahuan dari seluruh responden dapat menggunakan rumus:
� ∶
�x 100%
Keterangan :
P : Prosentase
F : Jumlah pertanyaan yang di jawab benar
B : Jumlah semua pertanyaan
100% : Bilangan tetap
Setelah diperoleh hasil data dituliskan dalam presentase menurut Nursalam
(120:2008) sebagai berikut:
Baik : Bila didapat 76-100%
Cukup : Bila didapat 56-75%
48
Muhamad Hanapi, 2013
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Untuk memudahkan penulis dalam menginterpretasikan hasil penelitian maka perhitungan persentase tiap kategori ditafsirkan dengan menggunakan persentase berdasarkan pendapat Kuntjaraningrat (Heriyanto, 2008: 47 dalam Rusmini, 55:2010) dan disajikan pada berikut ini.
Tabel 3.3
Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Persentase
Besar persentase (P) Interpretasi
�= % Tidak ada
% <� < 25% Sebagian kecil
�% ≤ �< 50% Hampir setengahnya
�=� % Setengahnya
� % <� < 75% Sebagian besar ��%≤ �< 100% Pada umumnya
� = % Seluruhnya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tingkat PHBS siswa SDN 2 nanjung sebagian besar 80(80,11%) dalam kategori cukup.12 responden (12,76%) dalam kategoribaik dan 2 responden (2,13%) dalam kategori kurang.
B. Saran
Dalampenelitianiniakan di sampaikan saran daripenulisyaitusebagaiberikut:
1. Untuk Sekolah
a. Menciptakan sekolah yang lebih bersih dan sehat untuk menuju PHBS strata utama
b. Perlu sosialisasi lebih besar agar dapat meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat yang baik
2. Untuk Guru
a. Semua guru harus terlibat mendidik perilaku hidup bersih dan sehat dari kelas satu sampai kelas enam.
b. Untuk Guru menjadi model perilaku hidup bersih dan sehat sebaik-baiknya 3. UntukSiswa
a. Untuk siswa lebih meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penyakit
Muhamad Hanapi, 2013
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S (1998) PT Rinekacipta: Prosedurpenelitiansuatupendekatanpraktik. Jakarta
Ambarkati (2012): Takaranolah raga yang benardanaman
http://olah-raga-indonesia.blogspot.com/2012/04/takaran-olahraga-yang-benar-dan-aman.html. Tersedia [Online] 18 Mei 2013
Amrullah (2011) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di unduh http://blogkesmas.blogspot.com/2011/11/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbs.html dalamDepkesnkes 2002 [Online] 7 -Februari-2013)
Badriah, D (2006) Multazam:Metodelogipenelitianilmu-lmukesehatan.Bandung
DinkesJawa Barat, (2009): Petunjukteknisperilakuhidupbersihdansehat (PHBS) tatanansekolah. tidakditerbitkan
Heryawan, A (2013): PHBS di Jabar masih lemah
http://www.ahmadheryawan.com/home/di-media-2/3855-phbs-di-jabar-masih-lemah .Tersedia [Online] 09 April 2013
Hidayat, A (2007) SalembaMedika:
Metodepenelitiankeperawatandanteknikanalisis data. Jakarta
Ingrassia, L (2012) PHBS (PerilakuHidupBersihdanSehat) di SEKOLAH
http://luriaingrassia.blogspot.com/2012/03/phbs-perilaku-hidup-bersih-dan-sehat.html tersedia [Online] 20 April 2013
Kementrian Kesehatan RI, (2011) :Pusat promosi kesehatan,
Pedomanpembinaanperilakuhidupbersihdansehat (PHBS) Jakarta. Tidak
55
Kesmas (2013) TeoriPerilakuKesehatan
http://www.indonesian-publichealth.com/2013/03/teori-perilaku-kesehatan.html Tersedia [Online] padatanggal 10-Juni-2013
Marselina, L (2011) CacinganBisaTurunkanKecerdasanAnak SD di unduh http://lifestyle.okezone.com/read/2011/01/31/195/419626/redirect
padatanggalTersedia [Online] 31-Maret-2013
Maryunani, A (2013) Tim:Perilakuhidupbersihdansehat (PHBS) Jakarta timur.
Neraca (2012).Masihrendahnya PHBS di indonesia.
http://www.neraca.co.id/harian/article/16481/Masih.Rendahnya.PHBS.di.In donesia#.UW8CoJhh0ug tersedia [Online] 16 April 2013
Notoatmodjo, S (2010) Rinekacipta: Promosikesehatandanteoriaplikasi. Jakarta
Notoatmodjo, S (2005) Rinekacipta: Metodologipenelitiankesehatan. Jakarta.
Nursalam, (2008) Salembamedika:
Konsepdanpenerapanmetodelogipenelitianilmukeperawatan. Jakarta
Proverawati. A &Rahmawati E, (2012): Nuhamedika, Perilakuhidupbersih&sehat PHBS Yogyakarta.
Riadi M, (2012). PeranPerawatSebagaiPemberiAsuhanKeparawatandi unduh
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/peran-perawat-asuhan-keperawatan.html#.UVdYiphh0ug Tersedia [Online] padatanggal
30-Maret-2013
Satari et all, (2011) Refikaaditama:Konsistensipenelitiandalambidangkesehatan. Bandung
Rusmini (2010) penerapan model pembelajaran berbasis komputer untuk
meningkatkan kemampuan penalaran matematika siswas ma.Skripsi
56
Muhamad Hanapi, 2013
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sugiyono, (2012) Alfabeta: Metodepenelitiankuantitatifkualitatifdan R&D Bandung.
Sudjana N, (2010) Sinarbarualgensindo:
PenelitiandanPenilaianPendidikanBandung.
Universitaspendidikan Indonesia.(2012). PedomanPenulisanKaryaTulisIlmiah. Bandung: UPI press
Undang-UndangKesehatan, (2006): Pustakapelajar.Yogyakarta