• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR 2 NANJUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR 2 NANJUNG."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Muhamad Hanapi, 2013

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI IINANJUNG

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar AhliMadyaKeperawatan

Oleh

Muhamad Hanapi

NIM. 1004572

PROGRAM STUDI D 3 KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

==========================================================

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA

SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 NANJUNG

Oleh Muhamad Hanapi

Sebuah Karya Tulis Ilmiah yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan

© Muhamad Hanapi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Muhamad Hanapi, 2013

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI II NANJUNG

Oleh

Muhamad Hanapi NIM. 1004572

DISAHKAN DAN DISETUJUI OLEH:

Pembimbing I,

Suci Tuty Putri, S.Kep.,Ners.,M.Kep NIP. 19840604201212201

Pembimbing II,

Afianti Sulastri, S.Si., Apt NIP. 198007282010122002

Mengetahui

Ketua Program Studi D-3 Keperawatan,

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul

“Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah

Dasar Negeri II Nanjung”ini dan seluruh isinya adalah benar-benar kaya sendiri,

dan saya melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak

sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas

peryataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya

apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan

dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Juni 2013

Yang membuat pernyataan,

Ttd

Muhamad Hanapi

(5)

Muhamad Hanapi, 2013

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR 2 NANJUNG

ABSTRAK

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak di Indonesia masih

rendah.Hasil penelitian dari London School of Hygiene and Tropical Medicine menunjukkan dua dari tiga (76.6%) anak usia sekolah dasar (5-15 tahun) mengalami sakit harian setiap dua bulan sekali.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran PHBS pada siswa di SDN 2 Nanjung. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif.Jumlah sampel sebagian 94 siswa.Teknik sampel yaitu quotasampling.Instrumen menggunakan kuesioner tentang PHBS. Dari hasil analisa data menunjukan bahwa PHBS pada siswa SDN 2 Nanjung hampi rsebagian besar yaitu 80 orang (80,11%) pada kategori cukup. Di harapkan sekolah dapat membantu sosialisasi tentang PHBS kepada siswa secara rutin.

(6)

DESCRIPTION OF HEALTHY LIFE STYLE AND CLEAN AT SDN 2

NANJUNG

ABSTRACT

Healthy Lifestyle and clean in children in Indonesia is still low. Research results of the London School of Hygiene and Tropical Medicine showed two of three (76.6%) children of primary school age (5-15 years) experienced daily pain once every two months. The purpose of this study is to describe the PHBS students at SDN 2 Nanjung. The research method was used descriptive quantitative. Number of samples is 94 students. Sample is quota sampling technique. The instrument uses a questionnaire about PHBS. From the analysis of the data showed that PHBS the students of SDN 2 Nanjung most of the 80 people (80.11%) in the category of enough. School is expected to help the socialization of PHBS to students on a regular basis.

(7)

Muhamad Hanapi, 2013

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR DIAGRAM ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penulisan ... 4

1. Tujuan Umum ... 4

2. Tujuan Khusus ... 4

D. Manfaat Penulisan ... 4

E. Sistematika penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... 6

B. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat disekolah ... 7

1. Tujuan Umum ... 7

2. Tujuan Khusus ... 7

C. ManfaatPerilaku Hidup Bersih dan Sehatdi sekolah ... 8

1. Manfaat Bagi Siswa ... 8

2. Manfaat Warga Sekolah ... 9

(8)

4. Manfaat Bagi Masyarakat ... 9

5. Manfaat Bagi Pemerintah Provinsi/Kabupaten Kota ... 9

D. Teori Perilaku ... 10

E. Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah... 11

F. Peran Siswa dalam Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah ... 12

G. Indikator dan Strata Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah ... 13

1. Pengerian Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... 13

2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Strata Pratama ... 14

3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Strata Madya ... 22

4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Strata Utama ... 32

H. Kerangka Pemikiran ... 36

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi ... 37

1. Lokasi ... 37

2. Populasi ... 37

3. Sampel ... 37

B. Desain Penelitian ... 38

C. Metode Penelitian ... 38

D. Definisi Operasional ... 39

E. Instrument Penelitian ... 40

F. Teknik pengumpulan Data ... 45

1. Izin kepada Institusi ... 45

2. Izin kepada Sekolah ... 45

3. Memberikan Informasi ... 45

4. Pengumpulan Data ... 45

G. Langkah Pengolahan Data ... 46

(9)

Muhamad Hanapi, 2013

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 49

1. Karakteristik Responden ... 49

2. Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... 50

B. Pembahasan ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 53

1. Untuk Sekolah ... 53

2. Untuk Guru ... 53

3. Untuk Siswa ... 53

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen ... 41

Tabel 3.2 Output Perangkat Komputer ... 43

Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Persentase ... 48

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 50

Tabel 4.2 Usia Responden ... 50

(11)

Muhamad Hanapi, 2013

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Permohonan Izin Penelitian

Lampiran II :Surat Izin Penelitian

Lampiran III : Kegiatan Bimbingan Karya Tulis Ilmiah

Lampiran IV : Coding Sheet

Lampiran V : Kuesioner

(13)

Muhamad Hanapi, 2013

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah

Undang-undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 3 menyatakanbahwa pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan, yang besar artinya bagi pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia di Indonesia dan sebagai modal bagi pelaksanaan pembangunan nasional yang pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia(UUK, 1:2006).

Padadasarnyakesehatandibentukolehkegiatansehari-hari(Health is within the setting of everyday life) (World Health Organization, 2003 dalam

Notoatmodjo, 363:2010).Setiap hari manusia meluangkan waktunya diberbagai tempat seperti rumah, sekolah, tempat kerja dan tempat lainnya.Oleh sebab itu kesehatan individu dapat dipengaruhi oleh kegiatan sehari-hari.Selanjutny amenurut Notoatmodjo (364:2010)upaya kesehatan sekolah (Health promoting school) adalah suatu cara dimana program pendidikan dan kesehatan

di-kombinasikan untuk menumbuhkan perilaku kesehatan sebagai factor utama

untuk kehidupan.Maka dari itu dalam mengkombinasikan perilaku kesehatan sebagai factor utama dalam kehidupan setiap sekola hharu smemiliki sekolah yang berwawasan kesehatan.Sekolah yang berwawasan kesehatan adalah sekolahyang bukan hany asebagai tempat kegiatan belajar, tetapi juga sebagai sarana untuk pembentukan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) (Notoatmodjo, 364:2010).

(14)

2

institusi pendidikan sebagai sasaran primer PHBS seperti yang dijelaskan oleh Kemenkes (11:2011) bahwa Institusi pendidikan sekolah merupakan sasaran primer yang harus mampu menciptakan hidup sehat dan dapat menciptakan

sekolah ber-PHBS yang mencakup semua aspek kesehatan secara utuh. Serta menjauhi hal yang akan berdampak buruk bagi kesehatan anak. Sasaran pembinaan PHBS di sekolah meliputi;siswa,warga sekolah (kepala sekolah, guru karyawan sekolah, komite sekolah dan orang tua siswa),Masyarakat lingkungan sekolah(penjaga kantin,satpam,dan lain-lain)(Proverawati. A &Rahmawati E 23:2012)

Dikutip dari Neraca(2012) menyatakan bahwa PHBS pada anak di Indonesia masih rendah. Hal ini Berdasarkan hasil penelitian dari London School of Hygiene and Tropical Medicine menunjukkan dua dari tiga (76.6%) anak usi

asekolah dasar (5-15 tahun) mengalami sakit harian setiap dua bulan sekali.Kemudian menurut Heryawan(2013) menyatakan bahwa menilai secara umum perilaku hidup sehat di Jawa barat masih tergolong lemah. Buktinya adalah masih tingginya angka terjangkit penyakit.Ia mengatakan, angka terjangkitnya penyakit di suatu daerah atau Negara sekitar 10-15 persen. Tetapi jika dalam suatu daerah atau Negara jumlah warga yang terjangkit penyakit mencapai 40 persen atau lebih, hal itu bias dipastikan karena ada sesuatu yang salah.

Marselina (2011)menyatakankarenaanak-anak SD yangseringbermain di tanah, makacacinganbanyakterdapatpadamurid SD. Marselina (2011) menyatakanlebihlanjutbahwahasilsurveipada 2003 terhadap 40 SD di 10

provinsimenunjukkanprevelensicacinganberkisarantara 2,2 persen-96,3 persen.

Artinya, masihada area yang

memilikiprevelansicacingancukuptinggidaninimerupakanmasalah yang serius. Hal

inijugaterkait PHBS padaanakusiasekolahdasar yang

harusmemperhatikankebersihannyadanmendukunggerakan PHBS di

sekolahnya.Munculnyaberbagaipenyakit yang

seringmenyeranganakusiasekolah(usia 6-10), ternyataumumnyaberkaitandengan

PHBS, olehkarenaitu, penanamannilai-nilai PHBS

(15)

3

kesehatansekolahatau PHBS (Proverawati, A &Pahmawati E,

22:2012).Makadariitusupayadampakpenyakit yang

terjadipadaanakusiasekolahtidakmengganggukesehatannyadalammengikuti proses

belajarmengajar di butuhkanperansertatenagapendidik yang menguasaimasalah PHBS di sekolahdanmasalah-masalah lain yang berkaitandengankesehatananak di sekolah. Hal ini pun tidakterlepasdariperansertaperawatsebagaiedukator yang memberikanupayapenyuluhandalambentukpengenalanterhadap PHBS yang benar di sekolah.Peranperawatsebagaiedukatormenurut(Doheny 1982 dalamRiadi 2012) menyatakanbahwaperawatmembantuklienmeningkatkankesehatannyamelaluipem berianpengetahuan yang terkaitdengankeperawatandantindakanmedik yang diterimasehinggaklien/siswadapatmenerimatanggungjawabterhadaphal-hal yang

diketahuinya. Lebihlanjutdijelaskanbahwasebagaipendidik,

perawatjugadapatmemberikankesehatanpendidikankelompokkeluarga yang beresikotinggi, siswasekolah, kaderkesehatandan lain sebagainya.

Serangkaianfenomena yang menunjukanperilakuhidupbersihdansehat yang

lemahterjadipadaanakusiasekolahhalinimengindikasikanbahwaanak-anaktersebutmemilikisuatupengetahuan yang kurangdalamhalber-PHBS di

sekolahdantentusajadenganpengetahuan yang

kuranginimenyebabkanrendahnyakesadaranber-PHBS padaanaktersebut.

Kesadarandalamhalpenerapan PHBS di sekolahharusbenar-benardimengerti,

dipahamidandijalankanolehparasiswa, guru,

dansecaraumumwargasekolah.Jikatidak di lakukanpenerapanber-PHBS

sedinimungkin di lingkungansekolahdasarmakahalini pun

sangatberpengaruhterhadappertumbuhandanperkembangananakusiadidik yang

mempengaruhiprestasimereka di lingkungansekolah.

olehkarenaitupenelititertarikuntukmelakukansuatupenelitiandi

KampungJatiDuaDesaNanjungKecamatanMargaasih yang

sejakbeberapawaktulaluterggangguolehtumpukansampah yang

bersebelahandengansekolah. Hal iniberdasarkanobservasi yang

dilakukanolehpenelitipadatanggal 06

Februari2013.Kemudianberdasarkanhasilwawancarapenelitidalamstudipendahulua

(16)

4

sebagaipenanggungjawabkoordinatorusahakesehatansekolahpadahariJumattanggal

26 April 2013

menerangkanbahwaselamasebulanyaitudariawalbulanmarethinggaakhirbulantercat

atadasekitar106 siswa-siswi yang sakit,data

inididapatkanberdasarkanabsensisekolah.

Berdasarkanhaltersebutpenelitibermaksudmelakukanpenelitiandenganjudul

GambaranPerilakuHidupBersihdanSehat (PHBS) padaSiswa SDN 2Nanjung”

B. PerumusanMasalah

Berdasarkanlatarbelakangmasalah yang

menunjukkanfaktatentangbahayapenyakitpadasiswa-siswi di

sekolahdasardanlemahnya PHBS di

sekolahdasar.Sehinggajikatidakdiatasibiasamemicuterserangbeberapapenyakitpad ausiasekolahdasar. Perludiidentifikasipengetahuanperilakusiswatentang PHBS.Letaksekolah

yangterletakbersebelahandengantempatpembuangansampahdanberdasarkanjumlah

siswa-siswi yang sakitberjumlah 106 orang

darikelassatusampaikelasenamhalinimenjadisuatuperhatiankhususdalampenelitian

yangakandilakukan di sekolah SDN 2Nanjung.

Sehinggapenelitimenariksuaturumusanmasalahyaitu

“BagaimanakahgambaranperilakuhidupbersihsehatPHBS padasiswa di SDN 2Nanjung?”

C. TujuanPenelitian

Mengetahuigambaranperilakuhidupbersihdansehat (PHBS) padasiswadi SDN Nanjung II.

(17)

5

1. Teoritis

a. Hasilpenelitiandapat di

gunakansebagaisumberreferensisertainformasiuntukperkembanganilmu

pengetahuan.

b. Memberikansuatugambaran(PHBS)

perilakuhidupbersihdansehatuntukinstitusi yang terkait.

E. SistematikaPenulisan

1. BAB I : Pendahuluan,RumusanMasalah, Tujuanpenelitian,

Manfaatpenelitian, Sistematika

2. BAB II: Kajianpustaka, Berisiteori, Konseppengetahuan,

Kerangkapemikiran.

3. BAB III: Lokasi,SampeldanPopulasi,Desainpenelitian,

Metodelogipenelitian, Definisioperasional, Instrumenpenelitian, Teknikpengumpulan data, Langkahpengolahan data, Analisa data

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Populasi

1. Lokasi

Lokasi penelitiantempatdi SDN 2 Nanjung Kampung Jati Dua Desa Nanjung Kecamatan Margaasih.

2. Populasi

Populasi adalah kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitianBadriah (80:2006).Adapun penelitian ini menggunakan populasi target, populasi target adalah populasi yang memenuhi kriteria sampling dan menjadi sasaran akhir penelitian Nursalam (89:2008).Dalam hal ini yang akan menjadi populasinya adalah siswa-siswi SDN 2 Nanjung.Jumlah populasi yaitu 255 siswa.

3. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang ditelitiArikunto (1998:117).Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan quotasampling.Notoatmodjo (2005:89) menjelaskan bahwa pengambilan sampel secara quota dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah anggota sampel secara quotum atau jatah. Jumlah sampel yang akan diteliti yaitu 94 siswa.

(19)

38

Muhamad Hanapi, 2013

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

=

122

Jadi, sampel yang diambil sebanyak 94 siswa

keterangan : n=besar sampel

N=besar populasi

d=Tingkat signifiksasi (0.05)

Sumber: Nursalam (2008:92)

Penentuan kouta responden masing-masing yaitu : Kelas 3 = 31 siswa

Kelas 4 = 31 siswa Kelas 5 = 32 siswa

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif.Menurut Badriah D (2006:16) penelitian deskriptif adalah menganalisis dan menyajikan data secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk di pahami serta disimpulakan.

C. Metode Penelitian

(20)

39

D.Definisi Operasional

1. PHBS adalah Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang di kumpulkan atas kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu

menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Kemenkes 7:2011).

2. Memelihara rambut agar bersih dan rapih adalah mencuci rambut secara teratur dan menyisirnya sehingga terlihat rapih.

3. Memakai pakaian bersih dan rapih adalah memakai baju yang tidak ada kotorannya, tidak berbau dan rapih.

4. Memelihara kuku agar selalu pendek dan bersih adalah memotong kuku sebatas ujung jari tangan secara teratur dan membersihkannya sehingga tidak hitam /kotor.

5. Memakai sepatu bersih dan rapih adalah memakai sepatu yang tidak ada kotoran menempel pada sepatu rapih, misalnya di talikan bagi sepatu bertali, dsb

6. Berolahraga teratur dan terukur adalah siswa/guru/masyarakat sekolah lainya yang melakukan olah raga/aktifitas fisik secara teratur minimal tiga kali seminggu selang sehari.

7. Tidak merokok di sekolah adalah anak sekolah/ guru/masyarakat sekolah tidak merokok di lingkungan sekolah. Merokok bahaya bagi kesehatan

perokok dan orang yang berada di sekitar perokok

8. Tidak menggunakan NAPZA adalah anak sekolah/guru/masyarakat sekolah tidak menggunakan NAPZA (Narkotika psikotropika Zat Adiktif) penggunakan NAPZA membahayakan kesehatan fisik maupun psikis pemakaianya.

9. Jentik nyamuk adalah upaya untuk memberatas jentik di lingkungan sekolah yang dibuktikan dengan tidak di temukan jentik nyamuk, pada tempat-tempat penampungan air.

(21)

40

Muhamad Hanapi, 2013

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tangki septcic atau lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir saat buang air besar dan buang air kecil.

11.Menggunakan air bersih adalah anak sekolah/guru/masyarakat sekolah

menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari dilingkungan sekolah. 12.Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun adalah anak sekolah/guru/

masyarakat sekolah selalu mencuci tangan sebelum makan, sesudah buang air besar/ sesudah buang air kecil, sesudah beraktivitas dan/atau setiap kali tangan kotor dengan memakai sabun dan air bersih yang mengalir.

13.Membuang sampah ke tempat sampah yang terpilah(sampah basah sampah kering, sampah bahan berbahaya) adalah anak sekolah/ guru/masyarakat sekolah membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia. Diharapkan tersedia tempat sampah yang terpilah antara sampah basah, sampah kering dan sampah bahan berbahaya.

14.Mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin sekolah adalah anak sekolah/ guru/masyarakat sekolah mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin/warung sekolah atau bekal yang dibawah dari rumah.

15.Menimbang berat badan dan mengukur tingggi badan setiap bulan adalah siswa di timbang berat badan dan di ukur tinggi badan setiap bulan agar diketahui tingkat pertumbuhannya (Dinkes jabar, 9:2009).

D.Instrumen Penelitian

Menurut Badriah (90:2006) memaparkan bahwa instrumen penelitian di definisikan sebagai alat pengumpulan data yang telah baku atau alat

pengumpul data yang memiliki standar validitas dan reliabilitas. Instrumen ini berupa angket di buat berdasarkan teori PHBS, angket adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang

umumnya banyak yang menyangkut kepentingan umum

(22)

41

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

a.Selalu = 4 a.Selalu = 1

Variabel Sub variabel Pernyataan

positif (+)

Pernyataan

Negatif (-)

PHBS Memelihara rambut agar bersih dan rapih

(1) (19)

Memakai pakaian bersih dan rapih (2)

Memelihara kuku agar selalu pendek (4)

Memakai sepatu bersih dan rapih (3) (6)

Berolahraga teratur dan terukur (5)

Tidak merokok (7)

Tidak NAPZA (8)

Memberantas jentik nyamuk (9)

menggunakan jamban bersih dan sehat (10) (11)

Menggunakan Air bersih (13) (20)

Mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun

(14) (17)

Membuang sampah ke tempat sampah yang terpilah

(23)

42

Muhamad Hanapi, 2013

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin sekolah

(15)

Menimbang berat badan dan Mengukur tinggi badan

(16)

Adapun proses pengembangan instrument dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas untuk mengukur valid dan reliable pada angket.

1. Uji validitas

Supaya intrumen penelitian ini dinyatakan valid maka sebelum penelitian dilakukan uji validitas.Adapun uji validitas menurut Satari (74:2011) caranya yaitu dengan pengujian instrumen terhadap validitas di suatu tempat penelitian yang akan dilakukan. Tujuannya untuk mengetahui kebenaran alat ukur yang telah disusun sehingga benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai variant kesalahan yang kecil. Jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,3 alat uji yang di pakai adalah product moment pearson.

Berikut ini adalah rumus validitas:

� � = � −

� 2 −( 2) {� 2−( )2}

Keterangan :� =koefisien korelasi

=jumlah skor sistem

=jumlah skor total item n =jumlah responden

Dari 24 soal valid diantaranya yaitu ada 16 soal, kemudian soal tidak valid ada 4 pernyataan.Sisa 4 pernyataan tidak valid direvisi sehinga menjadi valid.

(24)

43

kritis.Sugiyono (126:2012) menjelaskan bahwa syarat yang digunakan adalah pearson correlation lebih besar dari r kritis 0.30. dikatakan valid. Jika kurang

dari 0.30.maka di anggap gugur atau tidak dipakai. Berikut ini adalah tabel

hasil uji validitas:

Tabel 3. 2

Berikut ini adalah hasil dari tabel output perangkat komputer.

No.soal r.hitung r.kritis Keputusan

(25)

44

Muhamad Hanapi, 2013

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

23 0.653 > 3.00 Item soal valid

24 0.501 > 3.00 Item soal valid

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama Notoatmodjo (133:2005). Uji reabilitas dilakukan terhadap alat ukur dalam bentuk kuisioner untuk mengetahui sejauh mana tingkat konsistensi atau kepercayaan hasil suatu pengukuran atau sejauh mana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan perbedaan interpretasi dalam memahami pertanyaan.

Berikut ini untuk mengukur reliabilitas menggunakan rumus:

11=2�� 1+��

Keterangan: �11:koefisien reliabilitas internal seluruh item.

��:Kolerasi product momentantara belahan.

Sumber: Hidayat (100:2007)

Berikut ini adalah uji reliabilitas dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha

(26)

45

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner yang mandiri untuk beberapa hal yang perlu dilakukan dengan menjelaskan cara-cara pengisian kuesioner. Adapun penelitian ini dengan beberapa prosedur prosedur berikut ini yaitu:

1. Izin kepada Institusi pendidikan

Tahap pertama yaitu Peneliti melapor ke institusi pendidikan bahwa penelitian sudah siap untuk dilaksanakan di sekolah SDN 2 Nanjung dan membuat surat tembusan.

2. Izin kepada Sekolah

Tahap keduayaitu mengantarkan surat tembusan untuk diteliti, sesudah peneliti mendapatkan persetujuan dari pihak sekolah bahwa peneliti sudah diberikan izin. Lalu peneliti memilih sampel.

3. Memilih sampel

Tahap ketiga yaitu memilih sampel yang menggunakan teknik sampleling .kemudian peneliti memberikan informasi kepada siswa-siswi yang ada di sekolah bahwa penelitian akan dilaksanakan dan menjelaskan pernyataan sebelum membagikan angket.

4. Menggumpulkan Data

Tahap keempat yaitu setelah peneliti menunggu jawaban kuisioner yang diberikan kepada siswa-siswi, lalu peneliti mengecek dan mengumpulkan data kembali apakah ada yang terlewat dalam akngket PHBS tersebut.Berikut adalah langkah-langkah penelitian deskriptif:

a. Memilih masalah yang akan di teliti

b. Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah, kemudian berdasarkan masalah tersebut diadakan studi pendahuluan untuk menghimpun informasi dan teori-teori sebagi dasar menyusun kerangka konsep penelitian.

(27)

46

Muhamad Hanapi, 2013

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

d. Merumuskan hipotesis penelitian

e. Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data

f. Menentukan kriteria atau kategori untuk mengadakan klasifikasi data.

g. Menentukan teknik dan alat pengumpul data yang digunakan. h. Melaksanakan penelitian atau pengumpulan data untuk menguji i. hipotesis

j. Melakukan pengolahan analisis data k. Menarik kesimpulan atau generalisasi

l. Menyusun dan mempublikasikan laporan penelitian

G. Langkah Pengolahan Data

Adapun dalam penelitian ini melalui analisis, data terlebih dahulu diolah dengan tujuan untuk mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, Informasi yang diperoleh di pergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis. Langkah langkah pengolahan data tersebut, diantaranya:

a. Editing

peroleh atau di kumpulkan.Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul. b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri atas kategori.Pemberian kode ini sangat penting bila

pengolahan dan analisis data menggunakan computer. c. Entri data

(28)

47

d. Statistika inferensial

Statistika inferensial (menarik kesimpulan) adalah statistika yang

digunakan untuk menyimpulkan parameter (populasi) berdasarkan statistik

teknik (sampel) atau lebih dikenal dengan proses generalisasi dan inferensial. (Hidayat, 107:2007)

H. Analisa Data

Menurut Badriah (117:2006) menyatakan bahwa analisa deskriptif adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Selanjutnya menurut Sudjana (129:2010) mengatakan bahwa pelaporan hasil penelitian dengan cara menghitung prosentase (%) jawaban benar untuk setiap item pernyataan mengenai pengetahuan dari seluruh responden dapat menggunakan rumus:

� ∶

x 100%

Keterangan :

P : Prosentase

F : Jumlah pertanyaan yang di jawab benar

B : Jumlah semua pertanyaan

100% : Bilangan tetap

Setelah diperoleh hasil data dituliskan dalam presentase menurut Nursalam

(120:2008) sebagai berikut:

Baik : Bila didapat 76-100%

Cukup : Bila didapat 56-75%

(29)

48

Muhamad Hanapi, 2013

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Untuk memudahkan penulis dalam menginterpretasikan hasil penelitian maka perhitungan persentase tiap kategori ditafsirkan dengan menggunakan persentase berdasarkan pendapat Kuntjaraningrat (Heriyanto, 2008: 47 dalam Rusmini, 55:2010) dan disajikan pada berikut ini.

Tabel 3.3

Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Persentase

Besar persentase (P) Interpretasi

�= % Tidak ada

% <� < 25% Sebagian kecil

�% ≤ �< 50% Hampir setengahnya

�=� % Setengahnya

� % <� < 75% Sebagian besar ��%≤ �< 100% Pada umumnya

� = % Seluruhnya

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Tingkat PHBS siswa SDN 2 nanjung sebagian besar 80(80,11%) dalam kategori cukup.12 responden (12,76%) dalam kategoribaik dan 2 responden (2,13%) dalam kategori kurang.

B. Saran

Dalampenelitianiniakan di sampaikan saran daripenulisyaitusebagaiberikut:

1. Untuk Sekolah

a. Menciptakan sekolah yang lebih bersih dan sehat untuk menuju PHBS strata utama

b. Perlu sosialisasi lebih besar agar dapat meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat yang baik

2. Untuk Guru

a. Semua guru harus terlibat mendidik perilaku hidup bersih dan sehat dari kelas satu sampai kelas enam.

b. Untuk Guru menjadi model perilaku hidup bersih dan sehat sebaik-baiknya 3. UntukSiswa

a. Untuk siswa lebih meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penyakit

(31)

Muhamad Hanapi, 2013

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S (1998) PT Rinekacipta: Prosedurpenelitiansuatupendekatanpraktik. Jakarta

Ambarkati (2012): Takaranolah raga yang benardanaman

http://olah-raga-indonesia.blogspot.com/2012/04/takaran-olahraga-yang-benar-dan-aman.html. Tersedia [Online] 18 Mei 2013

Amrullah (2011) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di unduh http://blogkesmas.blogspot.com/2011/11/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbs.html dalamDepkesnkes 2002 [Online] 7 -Februari-2013)

Badriah, D (2006) Multazam:Metodelogipenelitianilmu-lmukesehatan.Bandung

DinkesJawa Barat, (2009): Petunjukteknisperilakuhidupbersihdansehat (PHBS) tatanansekolah. tidakditerbitkan

Heryawan, A (2013): PHBS di Jabar masih lemah

http://www.ahmadheryawan.com/home/di-media-2/3855-phbs-di-jabar-masih-lemah .Tersedia [Online] 09 April 2013

Hidayat, A (2007) SalembaMedika:

Metodepenelitiankeperawatandanteknikanalisis data. Jakarta

Ingrassia, L (2012) PHBS (PerilakuHidupBersihdanSehat) di SEKOLAH

http://luriaingrassia.blogspot.com/2012/03/phbs-perilaku-hidup-bersih-dan-sehat.html tersedia [Online] 20 April 2013

Kementrian Kesehatan RI, (2011) :Pusat promosi kesehatan,

Pedomanpembinaanperilakuhidupbersihdansehat (PHBS) Jakarta. Tidak

(32)

55

Kesmas (2013) TeoriPerilakuKesehatan

http://www.indonesian-publichealth.com/2013/03/teori-perilaku-kesehatan.html Tersedia [Online] padatanggal 10-Juni-2013

Marselina, L (2011) CacinganBisaTurunkanKecerdasanAnak SD di unduh http://lifestyle.okezone.com/read/2011/01/31/195/419626/redirect

padatanggalTersedia [Online] 31-Maret-2013

Maryunani, A (2013) Tim:Perilakuhidupbersihdansehat (PHBS) Jakarta timur.

Neraca (2012).Masihrendahnya PHBS di indonesia.

http://www.neraca.co.id/harian/article/16481/Masih.Rendahnya.PHBS.di.In donesia#.UW8CoJhh0ug tersedia [Online] 16 April 2013

Notoatmodjo, S (2010) Rinekacipta: Promosikesehatandanteoriaplikasi. Jakarta

Notoatmodjo, S (2005) Rinekacipta: Metodologipenelitiankesehatan. Jakarta.

Nursalam, (2008) Salembamedika:

Konsepdanpenerapanmetodelogipenelitianilmukeperawatan. Jakarta

Proverawati. A &Rahmawati E, (2012): Nuhamedika, Perilakuhidupbersih&sehat PHBS Yogyakarta.

Riadi M, (2012). PeranPerawatSebagaiPemberiAsuhanKeparawatandi unduh

http://www.kajianpustaka.com/2012/10/peran-perawat-asuhan-keperawatan.html#.UVdYiphh0ug Tersedia [Online] padatanggal

30-Maret-2013

Satari et all, (2011) Refikaaditama:Konsistensipenelitiandalambidangkesehatan. Bandung

Rusmini (2010) penerapan model pembelajaran berbasis komputer untuk

meningkatkan kemampuan penalaran matematika siswas ma.Skripsi

(33)

56

Muhamad Hanapi, 2013

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sugiyono, (2012) Alfabeta: Metodepenelitiankuantitatifkualitatifdan R&D Bandung.

Sudjana N, (2010) Sinarbarualgensindo:

PenelitiandanPenilaianPendidikanBandung.

Universitaspendidikan Indonesia.(2012). PedomanPenulisanKaryaTulisIlmiah. Bandung: UPI press

Undang-UndangKesehatan, (2006): Pustakapelajar.Yogyakarta

Gambar

Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Persentase ...........................
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung  Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung  Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Iinanjung  Universitas Pendidikan Indonesia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Survei larva merupakan kegiatan pemeriksaan tempat penampungan air yang menjadi tempat perkembangbiakan larva Aedes untuk mengetahui ada tidaknya larva. Pemeriksaan

Nilai koefisien regresi variabel prakerin sebesar 0,550 dan bernilai positif terhadap variabel kesiapan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan atau

Metode pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan yuridis sosiologis (sosial legal research) untuk mengkaji dan membahas

Membangun aplikasi analisa Sistem Kependudukan Desa Berbasis Web Pada Desa Cihuni Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang yang mudah dioperasikan, cepat dan

Klien malu karena secantik orang lain dan karena rambutnya beruban,giginya ompong, kulitnya keriput,wajahnya tidak secantik orang lain dank arena ia adalah seorang pengangguran

Sumbangan tersebut tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto yang telah diatur dalam UU RI No.17 Pasal 9 ayat (1) huruf g karena tidak ada hubungan dengan usaha. Apabila PT

interaktif pengajaran yaitu: ”(1) untuk memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya

Tujuan dari pemanfaatan serbuk gergaji dalam budidaya jamur tiram ini diharapkan dapat menjadi informasi yang sangat berharga terhadap peningkatan nilai ekonomis