• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DAN VEKTORNYA DI NAGARI SANING BAKAR, KABUPATEN SOLOK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DAN VEKTORNYA DI NAGARI SANING BAKAR, KABUPATEN SOLOK."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT

CHIKUNGUNYA DAN VEKTORNYA DI NAGARI SANING BAKAR, KABUPATEN SOLOK

Skripsi

Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan

gelar Sarjana Kedokteran

Oleh

TAUFIK RAMADHANI 1010311019

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

2013

(2)

4 ABSTRACT

Chikungunya is a desease caused by Chikungunya virus that transmit to human by bite of mosquito. In West Sumatra there is significant increase of Chikungunya case from 11 case in 2011 to 1607 case in 2012. The most increase is in Solok regency 1400 case, and then Padang city 168 case, Bukit Tinggi city 34 case and Pariaman city 5 case.

The research was did in November 2012 till Oktober 2013. The goal is to determine knowledge, attitude and practice of people about prevent of Chikungunya desease and its vector, to determine relation between knowledge with practice and relation between attitude with practice of prevent Chikungunya desease and its vector in Saning Bakar village, Solok regency. The type of this research is analytic with cross sectional design with 127 person sample.

The result showed that, 106 person (83,5%) have low knowledge and 21 person (16,5%) have high knowledge about prevent of Chikungunya desease and its vector. 125 person (98,43 %) have positive of attitude and 2 person (1,57%) have negative of attitude about prevent of Chikungunya desease and its vector. 88 person (69,3%) have not good of practice and 39 person (30,7%) have good of practice about prevent of Chikungunya desease and its vector.

After analysed by Chi-square test, it was concluded that there was no significant relation between knowledge and practice about prevent of Chikungunya desease and its vector. And for relation between attitude and practice of prevent Chikungunya desease and its vector also there was no significant relation (P>0,05).

(3)

5 ABSTRAK

Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Chikungunya yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk. Di Sumatra Barat terdapat peningkatan kasus Chikungunya yang signifikan yaitu dari 11 kasus pada tahun 2011 menjadi 1607 kasus di tahun 2012. Peningkatan kasus tertinggi terjadi di kabupaten Solok yaitu sebanyak 1400 kasus, sisanya kota Padang 168 kasus, kota Bukit Tinggi 34 kasus dan kota Pariaman sebanyak 5 kasus.

Penelitian dilakukan pada bulan November 2012 sampai dengan bulan Oktober 2013, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat mengenai pencegahan penyakit Chikungunya dan vektornya, mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tindakan, serta hubungan antara sikap dengan tindakan pencegahan penyakit Chikungunya dan vektornya di nagari Saning Bakar kabupaten Solok. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan desain Cross Sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 127 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 106 orang (83,5%) memiliki tingkat pengetahuan yang rendah dan 21 orang (16,5%) memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai pencegahan penyakit Chikungunya dan vektornya. 125 orang (98,43 %) memiliki sikap yang positif dan 2 orang (1,57%) yang memiliki sikap yang negatif terhadap pencegahan penyakit Chikungunya dan vektornya. 88 orang (69,3%) memiliki tindakan yang kurang baik dan 39 orang (30,7%) memiliki tindakan yang baik terhadap pencegahan penyakit Chikungunya dan vektornya.

Setelah dilakukan analisis melalui uji Chi-square, disimpulkan bahwa Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan tindakan masyarakat dalam pencegahan penyakit Chikungunya dan vektornya. Serta hubungan antara Sikap dengan tindakan penyakit Chikungunya dan vektornya juga didapatkan hubungan yang tidak bermakna (P>0,05).

(4)

14 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Chikungunya

yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk. Nama penyakit berasal dari

bahasa Swahili yang berarti “yang berubah bentuk atau bungkuk”, mengacu pada

postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi yang hebat (Suharto,

2007).

Chikungunya tergolong arthropod-borne disease, yaitu penyakit yang

disebarkan oleh arthropoda khususnya nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini

memiliki kebiasaan menggigit pada siang hari, sehingga kejadian penyakit ini

lebih banyak terjadi pada wanita dan anak-anak dengan alasan mereka lebih

banyak berada di rumah siang hari. Penyakit ini ditandai dengan demam, myalgia,

arthralgia, ruam kulit, leukopenia, limfadenopati dan penderita mengalami

kelumpuhan motorik yang tidak permanen (Widiyono, 2011; Djakaria, Sungkar,

2008).

Penderita penyakit Chikungunya umumnya sembuh secara spontan dan

(5)

15

kedua oleh penyakit ini belum diketahui. Infeksi yang tidak jelas sering terjadi,

terutama pada anak-anak. Pada saat terjadi wabah, poliartritis dan arthritis lebih

sering terjadi pada wanita dewasa dan pada orang-orang yang secara genetis

memiliki fenotip HLA DR7 Gm a+x+b+ (Chin, 2006).

Chikungunya tersebar di daerah tropis dan subtropis yang berpenduduk

padat seperti Afrika, India dan Asia tenggara. Di Afrika, virus ini dilaporkan

menyerang di Zimbabwe, Kongo, Kenya dan Uganda. Pertama kali terjadi di

Tanzania pada tahun 1952, negara selanjutnya yang terserang adalah Thailand

pada tahun 1958; Kamboja, Vietnam, Srilanka dan India pada tahun 1964, 2006 di

Pakistan serta tahun 2007 di Kerala, India yang menyerang sekitar 7000 penderita.

Di Indonesia, Chikungunya pertama kali dilaporkan pada tahun 1973 yang terjadi

di Samarinda, selanjutnya di Kuala Tungkal (Jambi) tahun 1980 dan di Martapura,

Ternate serta Yogyakarta tahun 1983. Kejadian Luar Biasa (KLB) demam

Chikungunya di Bogor, Bekasi, Purworejo dan Klanten pada tahun 2002. Lokasi

penyebaran penyakit ini tidak jauh berbeda dengan demam berdarah Dengue

karena vektor utamanya sama yaitu nyamuk Aedes aegypti (Smith et al, 2009;

Widoyono, 2011).

Di Sumatra Barat sendiri terdapat peningkatan kasus Chikungunya yang

sangat signifikan yaitu dari 11 kasus pada tahun 2011 menjadi 1607 kasus di

tahun 2012. Peningkatan kasus tertinggi terjadi di kabupaten Solok yaitu sebanyak

1400 kasus, sisanya kota Padang 168 kasus, kota Bukit tinggi 34 kasus dan kota

Pariaman sebanyak 5 kasus. Dari data kasus Chikungunya dinas kesehatan

(6)

16

sekabupaten Solok yang terdiri atas 18 puskesmas, kejadian kasus Chikungunya

tahun 2012 terjadi di 3 wilayah kerja puskesmas yaitu wilayah kerja puskesmas

Singkarak, wilayah kerja puskesmas Selayo dan wilayah kerja puskesmas Tanjung

Bingkung. Jika dilihat berdasarkan tingkat nagari, kejadian kasus Chikungunya

terbanyak dan terbaru terjadi di nagari Saning Bakar yang merupakan wilayah

kerja puskesmas Singkarak. Kejadian kasus Chikungunya di Saning Bakar

terbanyak terjadi di jorong Balai Gadang (Dinas kesehatan propinsi Sumatra

Barat, 2012; dinas kesehatan kabupaten Solok, 2012 dan data laporan penderita

demam Chikungunya di nagari Saning Bakar, 2012).

Peningkatan kasus ini tentunya dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dalam

pencegahan penyakit Chikungunya. Salah satu prilaku masyarakat Saning Bakar

yang memicu peningkatan kasus Chikungunya adalah pengelolaan boto-botol

bekas minuman, tempurung kelapa dan benda-benda yang dapat menampung air

lainnya yang berserakan disekitar rumah, yang pengelolaannya masih kurang

baik. Karna air yang tertampung tersebut dapat menjadi tempat bekembang

biaknya nyamuk Aedes aegypti.

Dari 10 rumah yang diobservasi, pada 7 rumah ditemukan botol-botol bekas

minuman, tempurung kelapa dan benda-benda yang dapat menampung air lainnya

yang berserakan disekitar rumah. Saat dilakukan wawancara terhadap

masing-masing pemilik rumah mengenai pengaruh benda-benda yang dapat menampung

air yang berserakan di sekitar rumah terhadap peningkatan kasus Chikungunya, 5

orang menjawab dengan yakin faktor tersebut berpengaruh dan 5 orang lainnya

(7)

17

sebagian besar masyarakat juga punya kebiasaan membuang sampah di kebun

yang dekat dari rumahnya (450 Ha tanah di nagari Saning Bakar digunakan untuk

perkebunan) (Rekapitulasi hasil pendataan keluarga tingkat desa/kelurahan nagari

Saning Bakar, 2010).

Terbentuknya perilaku yang kurang baik dalam pengelolaan botol-botol

bekas minuman dan benda-benda yang dapat menampung air lainnya yang

berserakan di sekitar rumah, tentunya berhubungan dengan tingkat pengetahuan

dan sikap masyarakat mengenai tindakan pencegahan penyakit Chikungunya.

Sesuai dengan yang disampaikan oleh Notoatmodjo (2007), perubahan prilaku itu

mengikuti beberapa tahapan, yakni melalui proses perubahan: pengetahuan

(knowledge) kemudian menjadi sikap (attitude) kemudian menjadi praktik

(practice) dapat disingkat dengan ”PSP” (KAP) (Notoatmodjo, 2007).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui bagaimanakah

tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat nagari Saning Bakar

kabupaten Solok mengenai penyakit Chikungunya dan vektornya?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat nagari

Saning Bakar kabupaten Solok mengenai penyakit Chikungunya dan vektornya.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit

(8)

18

2. Mengetahui sikap masyarakat tentang pencegahan penyakit Chikungunya dan

vektornya.

3. Mengetahui tindakan masyarakat dalam pencegahan penyakit Chikungunya dan

vektornya.

4. Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tindakan pencegahan

penyakit Chikungunya dan vektornya.

5. Mengetahui hubungan antara sikap dengan tindakan pencegahan penyakit

Chikungunya dan vektornya.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat

nagari Saning Bakar kabupaten Solok terhadap pencegahan penyakit

Chikungunya, diharapkan dapat memberikan manfaat seperti:

1. Bagi instansi yang berwenang, mendapatkan informasi terbaru tentang tingkat

pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat mengenai pencegahan penyakit

Chikungunya dan vektornya di kabupaten Solok, serta dapat dijadikan sebagai

bahan masukan dalam menentukan langkah selanjutnya untuk melakukan

pencegahan penyakit Chikungunya lewat pemberantasan vektornya.

2. Bagi peneliti, diharapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dalam bidang

kedokteran.

3. Bagi institusi pendidikan, mendapatkan informasi terbaru tentang tingkat

pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat nagari Saning Bakar kabupaten

(9)

19

diharapkan munculnya informasi baru untuk menanggulangi masalah penyakit

Chikungunya.

4. Sebagai bahan masukan untuk dapat meningkatkan partisipasi masyarakat

dalam kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit Chikungunya dan

vektornya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Chikungunya

2.1.1 Definisi

Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus chikungunya yang

disebarkan ke manusia melalui gigitan nyamuk. Nama penyakit berasal dari bahasa Swahili yang berarti “ yang berubah bentuk atau bungkuk”, mengacu pada

postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi yang hebat, Manusia dan

primata adalah host alami bagi penyakit ini (Suharto, 2007; Gill dan Beeching,

2009).

2.1.2 Epidemiologi

Chikungunya tersebar di daerah tropis dan subtopis yang berpenduduk padat

seperti Afrika, India dan Asia Tenggara. Di Afrika, virus ini di laporkan

menyerang di Zimbabwe, Kongo, Angola, Kenya dan Uganda. Data terbaru bulan

Juni 2007, telah dilaporkan terjadi KLB yang menyerang sekitar 7000 penderita di

Kerala, India (Gill dan Beeching, 2009; Widoyono, 2011).

Di Indonesia, Chikungunya pertama kali dilaporkan pada tahun 1973 yang

terjadi di Samarinda. 2004, dilaporkan KLB yang menyerang sekitar 120 orang di

Referensi

Dokumen terkait

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa penggunaan kulit buah naga merah dan ubi ungu jalar berpengaruh nyata terhadap atribut kekentalan sirup yang dihasilkan secara

Apabila perusahaan Bapak tidak dapat menunjukan dokumen - dokumen yang dimaksud diatas serta data personil dan data peralatan yang tertera berbeda dengan kenyataan

Dalam menghitung jumlah persediaan bantuan yang dibutuhkan kota Padang dalam menanggulangi bencana gempa yang berkekuatan tsunami, dibutuhkan data kebutuhan awal

(Please see appendix 3 – MSK report to the Forest Service). · MSK held a meeting with Teluk Kabung community on June 14,2014, MSK asked the head of village and

Mata kuliah ini membahas wawasan Bimbingan dan Konseling di sekolah yang meliputi: pengertian, tujuan, urgensi, ruang lingkup, prinsip-prinsip, azas-azas Bimbingan dan

Pada hari ini Kamis tanggal Delapan bulan Nopember Tahun Dua Ribu Dua Belas , kami yang bertanda tangan dibawah ini Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Bina Marga dan

Analisis yang digunakan penelitian ini yaitu analisis regresi linier berganda untuk menguji bagaimana pengaruh variabel independen yaitu independensi, obyektivitas,

• Browser: software yang di-install pada komputer (client) yang berfungsi sebagai media untuk menampilkan dokumen web yang tersimpan pada komputer server.. Dengan browser