• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERBACAAN WACANA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK BAHASA INDONESIA JENJANG SMP KELAS VII, VIII, DAN IX.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KETERBACAAN WACANA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK BAHASA INDONESIA JENJANG SMP KELAS VII, VIII, DAN IX."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel Tingkat Keterbacaan Rankin dan Culhane………………………………………….23 Tabel Tingkat Keterbacaan Jenkins, Janets…………………………………………………..24 3.1    Teks Wacana Buku Sekolah Elektronik bahasa Indonesia kelas VII karangan
Gambar 3.1 Gambar Grafik Fry…………………………………………………………………………….….…….47 3.2 Gambar Grafik Raygor49
Grafik Raygor sebagai formula alat uji keterbacaan.
Tabel 3.1 Teks Wacana Buku Sekolah Elektronik Bahasa Indonesia kelas VII
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari penelitian “Kesalahan Penggunaan Konjungsi pada Karangan Penulisan Bahasa Petunjuk Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gatak” dapat

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan wujud gejala kontaminasi pada karangan deskripsi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sawit, (2) mendeskripsikan wujud

Data dikumpul dengan menggunakan empat metode, yaitu: tes tertulis, wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Metode tes tertulis menggunakan instrumen berupa soal-soal

Penelitian dilakukan oleh Lisnawati (2017) yang berjudul “ Tingkat Keterbacaan Wacana Nonfiksi Pada Buku Teks Bahasa Indonesia Pegangan Siswa Kelas VII SMPN 5

Keterbacaan wacana buku teks pelajaran bahasa Indonesia untuk kelas VII SMP Negeri 3 Tarowang dipilih 10 dari 20 wacana berupa wacana fiksi dan nonfiksi. Jadi, wacana

Untuk mengetahui tingkat kebugaran ada beberapa tes yang dapat dilakuakan, tes tersebut yaitu Tes Naik Turun Bangku ( Harvard Step Test) , Multistage Fitnes Test (MFT), Tes lari

Berdasarkan hasil analisis data yang dipaparkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat keterbacaan wacana nonfiksi pegangan siswa kelas VII SMP Negeri 5 Raha kurikulum

Jika melihat rentangan nilai pada kategori keterbacaan instruksional (40%-60%), maka persentase tersebut menunjukkan kategori instruksionalnya masih berada pada