• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH COMPUTER BASED INSTRUCTION MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR ALGORITMA SISWA SMK JURUSAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH COMPUTER BASED INSTRUCTION MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR ALGORITMA SISWA SMK JURUSAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Alif Alfriyardi Susilo, 2013

PENGARUH COMPUTER BASED INSTRUCTION MODEL TUTORIAL

TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR ALGORITMA SISWA SMK

JURUSAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

Disusun oleh

Alif Alfriyardi Susilo

0608511

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)

PENGARUH COMPUTER BASED

INSTRUCTION MODEL TUTORIAL

TERHADAP PENINGKATAN HASIL

BELAJAR ALGORITMA SISWA SMK

JURUSAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Oleh

Alif Alfriyardi Susilo

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Alif Alfriyardi Susilo 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Alif Alfriyardi Susilo, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH COMPUTER BASED INSTRUCTION MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR ALGORITMA SISWA SMK

JURUSAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Disusun Oleh: Alif Alfriyardi Susilo

0608511

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Harsa Wara Prabawa, S. Si., M.Pd. NIP. 198008102009121003

Pembimbing II

Heri Sutarno, Drs. MT. NIP. 195607141984031002

Mengetahui:

Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer Fakultas Pendidikan Matematika dan Komputer

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Pengaruh Computer Based Instruction Model Tutorial Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Algoritma Siswa SMK Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak

Oleh:

Alif Alfriyardi Susilo 0608511 ABSTRAK

(5)

iv

Alif Alfriyardi Susilo, 2013

DAFTAR ISI

B. Computer Based Instruction ... 11

B.1 Manfaat Komputer Sebagai Media ... 11

B.2 Definisi Computer Based Instruction ... 13

B.3 Klasifikasi Model Computer Based Instruction ... 19

C. Hasil Belajar ... 21

C.1 Pengertian Hasil Belajar ... 21

C.2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 22

C.3 Klasifikasi Hasil Belajar ... 23

(6)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27

A. Metode Pengembangan Media Pembelajaran ... 27

A.1 Tahap Analisis ... 27

A.2 Tahap Desain ... 27

A.3 Tahap Pengembangan ... 28

A.4 Tahap Implementasi ... 30

B. Metode dan Desain Penelitian ... 30

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ... 32

E. Prosedur Penelitian ... 32

F. Teknik Analisis Instrumen ... 35

F.1 Validitas ... 35

F.2 Reliabilitas ... 36

F.3 Tingkat Kesukaran ... 37

F.4 Daya Pembeda ... 38

G. Teknik Pengolahan Data Hasil Penelitian ... 39

G.1 Uji Normalitas ... 39

G.1 Uji Homogenitas ... 40

G.1 Uji Hipotesis ... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Pengembangan Media Pembelajaran ... 42

(7)

vi

Alif Alfriyardi Susilo, 2013

B.3 Uji Homogenitas ... 58

C. Analisis Hipotesis ... 59

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Tingkat Pencapaian Validasi Media ... 34

Tabel 3.2 : Desain Penelitian ... 34

Tabel 3.3 : Interpretasi Validitas ... 34

Tabel 3.4 : Interpretasi Reliabilitas ... 34

Tabel 3.5 : Kriteria Indeks Kesukaran ... 35

Tabel 3.6 : Kriteria Daya Pembeda ... 36

Tabel 4.1 : Tabel Validasi ... 52

Tabel 4.2 : Data Hasil Pretest dan Posttest ... 53

Tabel 4.3 : Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest ... 54

Tabel 4.4 : Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest ... 55

(9)

viii

Alif Alfriyardi Susilo, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Prosedur Penelitian ... 31

Gambar 4.1 : Diagram Alir Proses Login ... 42

Gambar 4.2 : Diagram Alir Aktivitas Admin ... 43

Gambar 4.3 : Diagram Alir Aktivitas Guru ... 44

Gambar 4.4 : Diagram Alir Aktivitas Tamu ... 45

Gambar 4.5 : Diagram Alir Aktivitas Siswa ... 46

Gambar 4.6 : Rancangan Antarmuka Menu Utama Media ... 47

Gambar 4.7 : Rancangan Antarmuka Menu Utama Setelah Login ... 48

Gambar 4.8 : Rancangan Antarmuka Topik Pelajaran ... 49

Gambar 4.9 : Antarmuka Menu Utama ... 50

Gambar 4.10 : Antarmuka Menu Utama Setelah Login ... 50

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A.1. RPP Kelas Eksperimen ... 66

A.2. RPP Kelas Kontrol ... 75

Lampiran B B.1. Storyboard Media Pembelajaran ... 85

B.2. Tampilan Media Pembelajaran ... 88

B.3. Lembar Judgement Media Pembelajaran ... 91

LAMPIRAN C C.1. Kisi Kisi Instrumen ... 98

C.2. Lembar Judgement Instrumen ... 110

C.3. Lembar Soal ... 114

LAMPIRAN D D.1. Analisis Validitas ... 125

D.2. Analisis Reliabilitas ... 126

D.3. Analisis Daya Pembeda ... 127

D.4. Analisis Tingkat Kesukaran ... 128

LAMPIRAN E E.1. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian ... 130

E.2. Hasil Uji Normalitas ... 132

E.3. Hasil Uji Homogenitas ... 135

E.4. Hasil Uji Hipotesis ... 138

(11)

x

Alif Alfriyardi Susilo, 2013

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah menengah kejuruan atau disingkat SMK merupakan salah satu upaya pemerintah dalam bidang pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia indonesia. Sejak tahun 2006 pemerintah melalui direktorat pembinaan SMK telah melaksanakan berbagai program untuk menguatkan dan meningkatkan kualitas SMK. Salah satu program tersebut adalah program pendampingan SMK. Beberapa permasalahan yang mendasari adanya program pendampingan ini menurut buku panduan program pendampingan SMK di Jawa Barat, Bengkulu dan Bangka Belitung (2010) diantaranya adalah adanya hambatan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk kelompok mata ajar produktif seperti kurangnya bahan ajar dan media pembelajaran, terbatasnya guru mata pelajaran produktif dan perlunya SDM guru yang memadai untuk mendukung penambahan sarana dan prasarana sekolah. Sedangkan dasar hukum dan kebijakan yang mendasari program ini diantaranya adalah Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

(13)

2

Alif Alfriyardi Susilo, 2013

guru SMK yang belum menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini dapat dilihat dari dokumen laporan pengabdian pada masyarakat Wagiran (2011:3) yang mengatakan bahwa sebagian besar guru SMK belum menguasai, mengelola maupun menggunakan media belajar. Hal yang sama juga dapat dilihat dari beberapa dokumen laporan pendampingan SMK untuk kompetensi kejuruan pada bidang TIK yang mengindikasikan bahwa guru belum mengoptimalkan dan menggunakan media belajar dalam proses belajar mengajar (Akmal:2009; Rachmawati:2009; Anggana:2010; Handayani:2010; Anggriawan:2012). Akibatnya siswa cenderung pasif ketika proses belajar mengajar berjalan dan materi yang disampaikan tidak dapat diserap secara optimal oleh siswa. Hal yang sama juga diperkuat dari kegiatan penelitian pendahuluan berupa observasi ke beberapa SMK yang kompetensi kejuruannya pada bidang TIK. Yang terpantau dari kegiatan observasi tersebut adalah bahwa kebanyakan guru untuk mata pelajaran produktif belum menggunakan media pembelajaran sebagai sarana bantuan dalam menyampaikan materi ajar.

Padahal penggunaan media pembelajaran memiliki banyak manfaat yang dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar. Sudjana & Rivai dalam Arsyad (2002:24) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu :

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.

(14)

3

dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain lain.

Media pembelajaran sendiri menurut Seels & Richey dalam Arsyad (2002:29) dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan perkembangan teknologinya yaitu teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi berbasis komputer dan teknologi gabungan. Dari berbagai jenis media pembelajaran tersebut, media berbasis komputer merupakan salah satu solusi media pembelajaran yang ideal untuk digunakan pada SMK yang kompetensi jurusannya berada pada bidang TIK. Selain untuk membiasakan siswa dalam memakai komputer, guru juga tidak terlalu repot menyiapkan alat seperti komputer karena sudah tersedia pada laboratorium komputer. Manfaat dari media pembelajaran dengan bantuan komputer menurut Arsyad (2002:54) diantaranya adalah :

1. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran. 2. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan,

melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi.

3. Komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara perorangan.

4. Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan suatu program pengajaran memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perseorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau

(15)

4

Alif Alfriyardi Susilo, 2013

instruction. Pada penelitian kali ini penulis mengambil model pembelajaran CBI

tutorial. Model pembelajaran tutorial menurut Rusman (2004).

Adalah pembelajaran khusus dengan menggunakan mikro komputer untuk tutorial pembelajaran. Isi tutorial meliputi: tujuan, materi, dan evaluasi. Tutorial bertujuan untuk memberikan “kepuasan” atau pemahaman secara tuntas (mastery learning) kepada siswa mengenai materi pelajaran yang dipelajari.

Pemanfaatan CBI model tutorial dapat menjadi salah satu alternatif agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMK yang kompetensi kejuruannya pada bidang TIK.

Dipilihnya mata pelajaran algoritma pada penelitian ini dikarekanan pada mata pelajaran ini siswa dituntut untuk belajar cara penyelesaian masalah untuk kemudian dituangkan kedalam suatu rancangan atau desain. Mata pelajaran algoritma mengajarkan siswa sesuatu yang abstrak. Setiap orang yang berbeda mungkin saja akan menghasilkan rancangan algoritma yang berbeda pula. Dengan menggunakan CBI model tutorial ini siswa dapat menjadi aktif ikut serta dalam kegiatan belajar mengajar dan guru juga dapat dengan mudah memantau perkembangan proses materi pelajaran setiap siswa. CBI model tutorial ini jika dirancang dan digunakan dengan baik akan menjadi sumber belajar yang ampuh untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran.

(16)

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengembangan media pembelajaran yang mengadaptasi konsep CBI model tutorial dalam materi ajar algoritma ?

2. Apakah peningkatan hasil belajar siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan CBI model tutorial lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran konvensional ?

C. Batasan Masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup penelitian yang akan diteliti, maka perlu dijelaskan batasan masalah dari penelitian ini sebagai berikut :

1. SMK yang digunakan dalam penelitian adalah SMK yang bidang kejuruannya TIK.

2. Pokok bahasan yang digunakan adalah variabel dasar kelas X jurusan rekayasa perangkat lunak.

3. Hasil belajar pada penelitian ini dibatasi pada aspek kognitif.

(17)

6

Alif Alfriyardi Susilo, 2013

D. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan khusus penelitian ini adalah :

1. Memperoleh informasi mengenai perbedaan peningkatan hasil belajar siswa SMK pada kelas yang menggunakan CBI model tutorial dengan kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional.

2. Mendesain dan mengembangkan media yang mengadaptasi konsep CBI model tutorial untuk pembelajaran algoritma.

E. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu :

1. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan mampu membantu siswa dalam memahami materi algoritma.

2. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan pertimbangan untuk memilih alat bantu dan media dalam pembelajaran algoritma.

3. Bagi pihak lain yang penelitiannya beririsan, hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan atau perbandingan.

F. Definisi Operasional

(18)

7

2. Computer Based instruction model tutorial adalah pembelajaran khusus dengan mikro komputer untuk tutorial pembelajaran dimana materi pelajaran dibagi menjadi beberapa topik atau poin yang disajikan pada siswa satu persatu dan pada akhir setiap topik siswa diberi pertanyaan dan tergantung dari hasil jawabannya, siswa dapat melanjutkan materi ke topik selanjutnya atau harus mengulang kembali materi.

3. Hasil belajar adalah kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar (Munaf, 2001:67). Hasil belajar siswa ini diklasifikasikan kedalam tiga domain yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor (Bloom dalam Munaf, 2001)

G. Hipotesis Penelitian

(19)

27

Alif Alfriyardi Susilo, 2013

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Pengembangan Media Pembelajaran

1. Tahap Analisis

Gonia (2009:35) mengatakan bahwa tahap analisis dilakukan untuk memperoleh definisi permasalahan dan penggambaran yang tepat dari apa yang akan dilakukan oleh media pembelajaran dan juga bertujuan untuk mengetahui keseluruhan sistem yang akan dikembangkan. Tahap analisis yang dilakukan pada tahapan ini yaitu analisis umum seperti studi pustaka dan observasi, analisis pengguna, analisis kebutuhan perangkat lunak dan analisis kebutuhan perangkat keras.

2. Tahap Desain

Tahap desain ini bertujuan untuk mengembangkan desain pembelajaran sehingga menghasilkan silabus sebagai dasar dalam mengembangkan media pembelajaran (Mardika, 2008:13). Pada tahapan ini, proses perancangan atau desain media terdiri dari flowchart atau diagram alir, storyboard, dan desain antarmuka.

2.1 Diagram Alir

Flowchart atau diagram alir merupakan penggambaran secara grafik

(20)

28

program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah prosedur atau program sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Pada flowchart digunakan simbol simbol khusus untuk menggambarkan urutan urutan prosedur dari suatu program.

2.2 Storyboard

Storyboard merupakan deskripsi dari setiap scene yang secara jelas

menjelaskan atau menggambarkan objek media serta perilakunya yang meliputi tampilan visual, audio, durasi beserta keterangan keterangan lain yang diperlukan sehingga gambaran media yang akan dikembangkan dapat dilihat dengan jelas (Yessica, 2008:43).

2.3 Rancangan Antarmuka

Antarmuka pemakai merupakan mekanisme komunikasi antara pemakai dengan sistem. Antarmuka pemakai dapat menerima informasi dari pengguna dan memberikan informasi kepada pengguna untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi. Yang terpenting dalam merancang dan membangun antarmuka adalah kemudahan dalam memakai atau menjalankan sistem, interaktif dan komunikatif (Maedi, 2009).

3. Tahap Pengembangan

(21)

29

Alif Alfriyardi Susilo, 2013

storyboard dan desain antarmuka yang telah dibuat sebelumnya. Setelah media

dikembangkan maka selanjutnya media akan divalidasi oleh ahli untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran. Selain untuk mengetahui kelayakan, validasi juga digunakan sebagai acuan dalam proses perbaikan media pembelajaran. Untuk menentukan tingkat validitas media digunakan skala pengukuran skala rating. Agar dapat digunakan sesuai maksud penelitian maka data kualitatif dirubah terlebih dahulu menjadi data kuantitatif berdasarkan bobot skor yang telah ditetapkan yaitu satu, dua, tiga dan empat (Gonia, 2009:50). Selanjutnya data kuantitatif tersebut diproses dengan rumus berikut :

� = � � �

� �� � 100%

(Sugiyono, 2009:99) Keterangan :

P = Angka persentase

Skor ideal = Skor tertinggi tiap butir x jumlah responden x jumlah butir Selanjutnya untuk menginterpretasikan angka persentase yang diperoleh dari perhitungan, digunakan kriteria yang ditunjukkan pada Tabel dibawah ini :

Tabel 3.1

Tingkat Pencapaian Validasi Media

(22)

30

4. Tahap Implementasi

Pada tahap ini dikategorikan ke dalam tahap penggunaan produk untuk mengetahui daya tarik media yang dikembangkan serta untuk memperoleh data yang diinginkan dari siswa seperti skor tes (Mardika, 2008:14).

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

eksperimen. Nazir (2005:73) mengatakan bahwa quasi eksperimen merupakan

penelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan kontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Perbedaan antara percobaan sungguhan dan quasi eksperimen menjadi kecil bila objek penelitian adalah manusia.

Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah pretest-postest nonequivalent control group design dimana pada desain ini terdapat

perbandingan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2

Desain penelitian

Eksperimen T1 X T2

(23)

31

Alif Alfriyardi Susilo, 2013

Keterangan :

X = Perlakuan untuk kelas eksperimen, dalam hal ini CBI model tutorial

T1 = pretest untuk kelas eksperimen dan kontrol

T2 = postest untuk kelas eksperimen dan kontrol

Dalam penelitian ini penggunaan CBI model tutorial dilaksanakan di kelas eksperimen dan metode pembelajaran konvensional yang biasa digunakan guru dilaksanakan di kelas kontrol.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Nazir (2005:271) menyatakan bahwa populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri yang telah ditetapkan dan sampel adalah bagian dari populasi. Sedangkan pendapat Sugiyono (2008:118) mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari.

(24)

32

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes hasil belajar. Bentuk dari tes hasil belajar ini berupa pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban dan materi pelajaran yang digunakan adalah algoritma atau dasar pemrograman kelas X SMK. Tes ini dilakukan pada saat awal dan akhir pelajaran berupa pretest dan postest. Langkah langkah penyusunan instrumen tes adalah sebagai berikut :

a) Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan berdasarkan kurikulum mata pelajaran algoritma SMK jurusan RPL tahun ajaran 2012/2013

b) Membuat kisi kisi soal berdasarkan pokok bahasan yang digunakan c) Membuat soal tes dan kunci jawaban

d) Menjugment soal pada guru mata pelajaran dan dosen. e) Mengujicobakan soal tes.

f) Analisis hasil uji coba soal tes.

g) Menggunakan soal yang valid dan reliabel dalam penelitian

E. Prosedur Penelitian

Posedur penelitian yang ditempuh penulis dituliskan dalam langkah langkah sebagai berikut :

1. Persiapan

(25)

33

Alif Alfriyardi Susilo, 2013

b. Melakukan observasi sekolah dengan melakukan wawancara pada guru algoritma dan melihat kondisi kelas serta sarana prasarana. c. Menentukan pokok bahasan berdasarkan kurikulum.

d. Menentukan populasi dan sampel penelitian.

e. Menyusun instrumen berupa RPP, media pembelajaran dan tes hasil belajar.

f. Melakukan judgement media pembelajaran. g. Judgement instrumen soal pada dosen dan guru. h. Uji coba instrumen soal.

i. Analisis hasil uji coba instrumen soal.

j. Mempersiapkan dan mengurus surat izin penelitian.

2. Pelaksanaan

a. Memberikan pretest kepeda kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

b. Memberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

c. Memberikan posttest Kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

3. Tahap Akhir

a. Mengolah data hasil penelitian.

(26)

34

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

c. Pelaporan hasil penelitian.

Prosedur penelitian dapat dilihat pada gambar berikut :

 Studi pustaka  Observasi awal

 Penentuan pokok bahasan  Penentuan sampel dan populasi

 Penyusunan instrumen soal  Penyusunan media pembelajaran

 Penyusunan RPP

 Judgement instrumen soal  Judgement media pembelajaran

 Uji coba instrumen soal  Analisis hasil uji coba

Postest Pretest

Pembelajaran menggunakan metode konvensional

Pembelajaran menggunakan metode CBI model tutorial

Postest Postest

Hasil

(27)

35

Alif Alfriyardi Susilo, 2013



F. Teknik Analisis Instrumen

Kualitas instrumen sebagai alat pengambil data harus teruji kelayakannya dari segi validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukarannya.

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat tingkat kevalidan atau kesasihan suatu instrument. Instrumen yang valid akan memiliki validitas yang tinggi (Arikunto, 2003). Pada penelitian ini rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah pearson’s product moment yang isinya sebagai berikut :

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi yang dicari

X = Jumlah skor item Y = Jumlah skor responden N = Jumlah siswa

Untuk menginterpretasikan nilai koefisien korelasi yang diperoleh dari perhitungan diatas, digunakan kriteria validitas tes seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini.

Kesimpulan

(28)

36

Tabel 3.3

Interpretasi Validitas

Nilai rxy Kriteria validitas

0,80 < rxy  1,00 sangat tinggi

0,60 < rxy  0,80 Tinggi

0,40 < rxy  0,60 Cukup

0,20 < rxy  0,40 Rendah

0,00 < rxy  0,20 Sangat rendah

(Arikunto, 2006:7)

2. Reliabilitas Tes

Reliabilitas soal dimaksudkan untuk melihat konsistensi atau keajegan soal dalam mengukur respon siswa. Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien reliabilitas keseluruhan digunakan rumus berikut :

Keterangan:

r11 = koefisien reliabilitas tes

(29)

37

Alif Alfriyardi Susilo, 2013

Setelah koefisien reliabilitas tes diperoleh kemudian hasilnya diinterpretasikan dengan menggunakan tabel berikut ini :

Tabel 3.4

Interpretasi reliabilitas

(Arikunto, 2006:75)

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal berfungsi untuk menunjukan apakah butir soal tergolong sukar, sedang atau mudah. Untuk mencari indeks kesukaran digunakan rumus:

TK= n jB

Ket :

TK = Indeks kesukaran

jB = Banyaknya siswa yang menjawab benar soal n = Jumlah seluruh siswa tes

Koefisien Korelasi Kriteria reliabilitas

0,81 < r11  1,00 sangat tinggi

0,61 < r11  0,80 Tinggi

0,41 < r11  0,60 Cukup

0,21 < r11  0,40 Rendah

(30)

38

Nilai Indeks kesukaran yang didapat kemudian diinterpretasikan menurut kriteria berikut :

Tabel 3.5

Kriteria Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Keterangan IK = 0,00

Daya pembeda berfungsi untuk menunjukan sejauh mana tiap butir soal mampu membedakan siswa yang menguasai bahan dan siswa yang tidak menguasai bahan. Rumus untuk menghitung daya beda adalah:

D = �

� − �

Keterangan:

Ja = banyaknya peserta kelompok atas Jb = banyaknya peserta kelompok bawah

(31)

39

Alif Alfriyardi Susilo, 2013

Berikut ini adalah nilai kriteria dari nilai daya pembeda yang telah didapat :

Tabel 3.6

Kriteria Daya Pembeda

Nilai D Keterangan

DP < 0,00

G. Teknik Pengolahan Data Hasil Penelitian

Pengolahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan perhitungan data statistik. Pengolahan data ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam mengolah data hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

(32)

40

Pengujian normalitas data dengan uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17 dengan Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Jika nilai output pada kolom sig. dari hasil uji di SPSS lebih besar dari taraf signifikansi (p>0,05) maka data dinyatakan normal. Dan sebaliknya jika nilai output pada kolom sig. dari hasil uji di SPSS lebih kecil dari taraf signifikansi (p<0,05) maka data dinyatakan tidak normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk menguji homogen atau tidaknya data sampel yang diambil dari populasi yang sama. Pada penelitian ini untuk mengetahui homogenitas dari data penelitian digunakan program SPSS versi 17 dengan melalui uji Levene. Jika nilai output sig. Pada uji Levene Lebih besar dari 0,05 maka data bersifat homogen (Sugiyono, 2002:119).

3. Uji Hipotesis

(33)

41

Alif Alfriyardi Susilo, 2013

Adapun langkah langkah pengujian normalitas dan homogenitas data gain sama seperti pada Poin 1 dan 2 diatas. Selanjutnya dalam pengujian hipotesis ini ada tiga alternatif yang dapat dilakukan yaitu :

a. Jika data gain dari kedua kelas normal dan homogen maka digunakan uji independent t-test dengan taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Jika nilai output sig. SPSS Pada baris equal variance assumed Lebih kecil dari 0,05 maka H0 pada hipotesis penelitian ditolak dan H1

diterima (Sugiyono, 2002:119).

(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMK negeri 2 cimahi terhadap siswa kelas X jurusan rekayasa perangkat lunak mengenai pengaruh metode CBI model tutorial terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan variabel dasar, diperoleh kesimpulan berikut :

1. Pengembangan media pembelajaran meliputi tahap analisis, tahap desain, tahap pengembangan dan tahap implementasi. Tahap analisis meliputi analisis umum, pengguna dan kebutuhan perangkat lunak dan keras. Tahap kedua yaitu desain meliputi desain flowchart, storyboard, dan desain antarmuka. Pada tahap ketiga yaitu pengembangan, media dibuat sesuai rancangan pada tahap desain kemudian hasilnya divalidasi oleh ahli. Dan pada tahap terakhir yaitu implementasi, media memasuki tahap penggunaan produk untuk memperoleh data yang diinginkan dari siswa seperti skor tes. 2. Secara keseluruhan aspek kognitif hasil belajar siswa yang menggunakan CBI

model tutorial mengalami peningkatan lebih baik dibanding siswa yang menggunakan metode konvensional.

B. Saran

(35)

65

Alif Alfriyardi Susilo, 2013

1. Guru dapat mengkombinasikan metode CBI model tutorial dengan metode belajar lain yang memiliki karakteristik interaksi antar guru dan siswa yang aktif dan terarah sehingga dapat menutupi kekurangan CBI dalam hal interaksi guru dan siswa. Contoh metode yang bisa digunakan adalah metode pembelajaran scaffolding dimana diawal pembelajaran guru memberikan permasalahan kasus nyata yang harus dipecahkan oleh siswa dan selama pembelajaran berlangsung, guru harus membimbing siswa dalam memecahkan masalah tersebut dengan cara memberi motivasi dan bantuan berupa petunjuk pada siswa.

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Akmal, Ali. (2009). Dokumen Laporan Pendampingan SMK. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Anggana, Riski. (2010). Dokumen Laporan Pendampingan SMK. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Anggriawan, Ruly. (2012). Dokumen Laporan Pendampingan SMK. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Bayuaji, Sidhi. (2008). Pengaruh Pembelajaran berasas Komputer model simulasi

terhadap hasil belajar siswa pada materi motor bakar. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Bloom, S. Benyamin. (1956). Taxonomy of Educational Objective The Classification of

Educational Goal.

Dodds, P & Fletcher, J.D. (2004). Opportunities for new smart learning environments enabled by next generation web capabilities. Journal of educational multimedia and hypermedia.

Gonia, M. Firdaus. (2009). Pengembangan Multimedia Interaktif Untuk Asesmen

Pembelajaran Pembiasan Cahaya. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Handayani, Lidia. (2010). Dokumen Laporan Pendampingan SMK. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Kulik, C.L.C & Kulik, James A. (1991). Effectiveness of computer-based instruction an

updated analysis. [Online] Tersedia:

http://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/29534/0000622.pdf (2

Februari 2013).

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. (2010). Panduan Program

Pendampingan SMK di Jawa Barat, Benhkulu, Dan Bangka Belitung. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Maedi. (2009). Definisi Antarmuka. [Online] Tersedia:

http://allofmae.blogspot.com/2009/12/definisi-antar-muka.html (27 Desember 2012).

Mardika, N. (2008). Pengembangan Multimedia Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa

(37)

67

Alif Alfriyardi Susilo, 2013

Merkel, Susan M. (2000). An Evaluation of Computer-Based Instruction in Microbiology.

[Online] Tersedia: http://jmbe.asm.org/index.php/jmbe/article/view/54/merkel (2 Februari 2013).

Munaf, Syambasri. (2001). Evaluasi Pendidikan Fisika. Bandung : Jurusan Pendidikan

Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Munir, Rinaldi. (2007). Algoritma Dan Pemrograman. Bandung: Informatika.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Rachmawati. (2009). Dokumen Laporan Pendampingan SMK. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Rusman (2004), Model Model Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Rusman (2010), Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sudarsono. (2008). Flowchart. [Online] Tersedia:

http://sdarsono.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/16512/flowchart.pdf (27

Desember 2012).

Sugiyono. (2002). Statistika Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung : Universitas Pendidikan

Indonesia.

Wagiran. (2011). Pelatihan Pengembangan dan Implementasi Media Pembelajaran

Berbantuan Komputer Bagi Guru SMK.

Widhiarso, Wahyu. Uji Normalitas. Tersedia :

http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/files/Uji%20Normalitas.pdf (1 Desember 2012).

Yessica, Gugus F. & Setiawan, Wawan. (2008). Pengembangan Pembelajaran

Gambar

Tabel 3.1 Tingkat Pencapaian Validasi Media
Tabel 3.2 Desain penelitian
Tabel 3.3 Interpretasi Validitas
Tabel 3.4 Interpretasi reliabilitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ada tidak adanya: (1) perbedaan pengaruh antara penggunaan media CAI model tutorial dan media PowerPoint ; (2)

Motivasi Belajar Siswa Smk Kompetensi Keahlian Elektronika Industri Dalam Memahami Konsep Teknik Kerja Bengkel Menggunakan Media Pembelajaran Video Tutorial Di SMK N

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ Model pembelajaran personal memberikan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa

Model pembelajaran E-learning dengan konsep CBI ( Computer Based Intruction) merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan media elektonik sehingga siswa ditekankan

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah: Dengan menggunakan metode Team Accelerated Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa di Kelas VII-4 SMP Negeri

Penggunaan pembelajaran berbasis komputer (Computer Based Instruction) model tutorial dirasakan akan lebih efektif dan berhasil dari pada menggunakan metode ekspositori

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1) Prestasi belajar matematika siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran PBI akan lebih baik jika

Penerapan media pembelajaran video tutorial pembuatan pola busana anak meningkatkan hasil belajar tes kognitif sebesar 83,3% baik dari 12 siswa telah tuntas diatas KKM dan tes kinerja