FITK UIN SyarifHidayatullah Jakarta, 28 September 2016
PENGARUH MULTIMEDIA COMPUTER BASED INSTRUCTION MODEL TUTORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
LARUTAN PENYANGGA
Sumyati, DediIrwandi, Nanda Saridewi
Program StudiPendidikanKimia, FITKUIN SyarifHidayatullah Jakarta Email koresponden:sumyati.0306@gmail.com, dedi.yuskar@gmail.com,
ndasaridewi@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan multimedia Computer Based Instruction model tutorial terhadap hasil belajar siswa pada materi larutan penyangga. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 29 Jakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan Pre- and Posttest Design. Populasi seluruh siswa kelas X SMA Negeri 29 Jakarta. Sampel diambil secara purposive sampling. Sekitar 60 siswa dijadikan sebagai subjek penelitian dan dibagi menjadi 2 kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis flash sedangkan kelas kontrol tanpa aplikasi flash. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui instrumen tes pilihan ganda sebanyak 25 butir yang kemudian dianalisis dengan menggunakan uji “t”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis flash dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dibuktikan dari hasil thitung 3,64 lebih besar dari ttabel 2,00 dengan taraf signifikan 0,05.
Kata Kunci: multimedia;computer based instruction; tutorial;hasilbelajar;larutanpenyangga Abstract
This study was aimed to determine the effect of using learning multimedia Computer Based Instruction Tutorial Model on students’ mastery of Buffer Solution concept. This research was conducted at SMAN 29 Jakarta on March 2015. The method used in this study was quasi experimental research with Pre- and Posttest Design. The population of this research was the second grade of SMAN 29 Jakarta. The sample was taken by purposive sampling. About 60 students were involved in this research and divided into two groups, control group and experimental group. The experimental class were treated with using learning media based flash while the control class without using learning media based flash. The data gathering techniques in this study is through 25 items of multiple choices test instrument which is analyzed by using “t” test. The result of the study showed that there is an effect of learning media on learning outcomes that was evidenced from the result of 3.64 t count higher than t table value of 2.00 with a significance level of 0.05.
Keywords: multimedia, computer based instruction; tutorial; learning outcomes; buffer solution concept
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat berpengaruh besar terhadap dunia pendidikan, salah satunya penggunaan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar dan mengajar. Puncak dari perkembangan media tersebut terjadi pada tahun 1990-an dengan munculnya
konsep “educational technology” atau
“instructional technology”, yang mana proses pembelajaran berbasis teknologi komputer (Asyhar,2012).
menyusunnya sendiri. Media pembelajaran yang masih sering dijumpai di sekolah sekolah yaitu
buku teks atau LKS. Namun media
pembelajaran berupa media cetak seperti buku teks dan LKS kebanyakan bergantung pada verbal symbol yaitukata-kata yang bersifat sangat abstrak, sehingga dapat menyulitkan siswa dalam memahami materi yang dipelajari (Asyhar, 2012), terlebih pada pelajaran kimia yang mengandung banyak konsep yang abstrak dalam setiap materi pelajarannta. Akibatnya, media pembelajaran tersebut kurang dapat menarik minat siswa untuk mengikuti pelajaran.
Kimia merupakan salah satu mata
pelajaran yang erat kaitannya dengan
lingkungan. Pembelajaran kimia yang sekarang dilaksanakan di SMA lebih didominasi oleh guru sehingga siswa cenderung hanya pasif mendengarkan dan menerima pemahaman yang hanya bersifat verbalistik yang akibatnya siswa sulit memahami dan mengaplikasikan konsep serta teori yang diberikan guru dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pengajaran
tradisional menitikberatkan pada metode
imposisi, yakni pengajaran dengan cara
penuangan hal-hal yang dianggap penting oleh
guru bagi siswanya. Cara ini tidak
mempertimbangkan kesesuaian bahan pelajaran dengan kesanggupan, kebutuhan, minat dan tingkat perkembangan serta pemahaman siswa. Guru tidak memperhatikan motivasi siswa untuk mempelajari bahan-bahan yang disampaikan (Asyhar,2012).
Materi Larutan Penyangga merupakan salah satu materi kimia yang memuat sub pokok bahasan yang tidak hanya mengkhususkan daya ingat lebih dalam pembelajarannya namun juga
diperlukan daya nalar serta kemampuan
berhitung yang memadai agar tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan adanya penggambaran/ilustrasi yang riil serta suatu sumber belajar yang menarik agar peserta didik dapat lebih memahami materi yang diajarkan dan tidak membuat peserta didik merasa bosan, contohnya alat peraga. Namun, penggunaan alat peraga sangatlah tidak efisien Selain jumlahnya yang terbatas juga alat peraga tidak dapat melibatkan semua peserta didik
dalam penggunaannya. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang memuat gambar maupun animasi. Salah satu aplikasi yang sering digunakan untuk membuat animasi atau gambar
adalah dengan menggunakan media
berbasiskomputeratauComputer Based
Instructiondengan model tutorial.
Computer Based Instruction model tutorial
merupakan program pembelajaran yang
digunakandalam proses
pembelajarandenganmenggunakanperangkatluna
kberupa program komputer yang
berisimateripelajaran. Dengan model tutorial ini, siswadiharapkandapatmemahamisecaratuntasmat eriyang dipelajari (Darmawan, 2012).
Pada media Computer Based Instruction
model tutorial, terdapatmetodealternatif di
antaranyabacaan, demonstrasi,
adanyapertanyaan yang
memerlukanresponsertaadanyaujian.
Dengandemikian, model tutorial
iniditujukansebagaipenggantimanusia yang
proses
pembelajarannyadiberikanlewatteksataugrafik, kemudiandiberikanpertanyaan,
jikaresponsiswabenarmakamateri yang
dipelajariakanberlanjutpadamateriselanjutnya,
namunjikarespon yang
diberikansalahmakaakankembalipadamateri yang
dipelajarisebelumnyasehinggasiswamemahamise
caratuntasmateri yang dipelajari(Darmawan,
2012). Aplikasi yang
umumnyadigunakandalamComputer Based
Instruction model tutorial adalahaplikasiflash.
Multimedia Computer Based Instruction
dengan flash digunakan sebagai salah satu media
pembelajaran di sekolah karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan media lain. Keunggulan tersebut diantaranya,
dapat membuat animasi bergerak, action script,
dapat membuat perubahan bentuk dan warna, dan sebagainya (Asyhar,2012). Selain itu,
multimedia dengan aplikasi flash juga dapat
diintegrasikan dengan internet. Dengan flash,
lain-lain (Sutopo, 2003), sehingga tampilan Web lebih menarik.
Pembelajaranberbantukomputerataulebihdi
kenaldenganComputer Based Instruction model
tutorial denganaplikasiflash
inidibuatbukanhanyauntukmenghadapimasalah-masalahyang telahdisebutkan di atas, tetapi juga masalah-masalah lain yang seringdijumpai di
sekolahselama proses belajarmengajar,
diantaranyaterbatasnyawaktusiswauntukberinter
aksidengan guru mengenaimateripelajaran,
minimnyakegiatanpraktiksecaralangsung,
ketidakhadiran guru padasaat jam
pelajaransebagaimanamestinya (Darmawan,
2012).
Banyak penelitian menyatakan bahwa
penggunaan multimedia Computer Based
Instruction dengan aplikasi flash sebagai media pembelajaran mampu memberikan perubahan yang positif tidak hanya terhadap hasil belajar tetapi juga pengalaman belajar yang didapatkan siswa. Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh I Made Some, Asrie Arbie dan Citron S. Payu pada mata pelajaran fisika. Pada penelitian tersebut, hasil belajar dan minat belajar siswa
meningkat setelah penggunaan aplikasiflash.
Minat belajar siswa pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol yakni sebesar 16,23% dan rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan pada kelas kontrol, yakni sebesar 73,35 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 60,61 (Some, dkk., 2013).
Menurut Oemar Hamalik, faktor peserta
didik dianggap sebagai sesuatu yang
menentukan pelaksanaan dan keberhasilan proses pembelajaran (Hamalik, 2009: 105). Oleh karena itu, sangatlah jelas bahwa peran media sangat dibutuhkan sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar, karena selain sebagai sumber belajar, media juga dapat membantu siswa dalam belajar mandiri.
METODE
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 29 Jakarta yang beralamat di Jalan Kramat Nomor
6, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Penelitian dilaksanakan pada bulan maret Semester II (genap) tahun pelajaran 2014-2015.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu).Dalam pelaksanaan penelitian ini, sampel dibagi dua bagian yaitu kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan penggunaan
multimedia pembelajaranComputer Based
Instructionberupaflash dan kelompok kontrol dengan penggunaan metode ceramah tanpa berbantu media pembelajaran flash.Desain
penelitian yang digunakan adalah Pre- and
Posttest Design. Desain penelitian ini
merupakan salah satu desain penelitian yang
adadalam metode Quasi Eksperimen dimana
sampel dalam penelitian tidak dipilih secara acak (Creswel, 2008).
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode tes, yakni berupa pretest dan posttest untuk melihat prestasi belajar siswa dalam ranah kognitif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah lembar soal pretest dan posttest berisi
soal-soal berkaitan dengan materi Larutan Penyangga yang terdiri dati 25 soal pilihan ganda.Sampel penelitian ini adalah dua kelas XI semester genap, yaitu sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian
ini merupakan datakuantitatifnilaipretest dan
posttest.Pada pretest, data yang diperoleh dipersentasekan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mengetahui materi yang diajarkan,
sedangkan pada posttest, data yang diperoleh
dianalisis dengan mempresentasekan hasil yang diperoleh siswa dan dengan demikian dapat diketahui sejauh mana peningkatan yang diperoleh dalam pembelajaran.
Hasilpretestdanposttest siswa kemudian
diperiksa dan diolah dengan menghitung skor jawaban seluruh siswa. Selanjutnya data yang diperoleh
diujidenganmenggunakanujinormalitas, ujihomogenitasdanujihipotesis.
satunya adalah uji Chi-kuadrat. Rumus yang digunakan adalah:
X2 = �− 2
X2 adalah nilai khi-kuadrat Fo adalah frekuensi hasil
Fe adalah frekuensi teoritik atau
ekspektasi/harapan(Margono, 2010:202).
Di samping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada sampel, diperlukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari
populasi yang sama(Margono, 2010: 363-364).
Dalam pengujian homogenitas, digunakan uji F yang dikemukakan oleh Fisher, yakni dengan rumus sebagai berikut:
F = varians terb esar
varians terkecil (Sugiyono, 2009: 197)
Kriteria pengujian adalah : terima Ho jika F (1 - α)(n1 - 1)< F < F1/2α(n1 – 1 ; n2 - 1)
Untuk taraf nyata α, dimana Fβ( m, n ) didapat dari distribusi F dengan peluang β, dk pembilang = n dan dk = penyebut n.
Dalam hal lainnya ditolak (Sudjana, 2005: 249-250).
Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji-t.Uji-t digunakan untuk
menguji hipotesis nol suatu penelitian yang menyatakan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara dua rata-rata (mean) kondisi sampel yang diperbandingkan (Sudjana, 2005: 159). Rumus untuk mencari nilai t hitung adalah sebagai berikut:
t = X1− X2 dsg 1
n 1 + 1 n 2
Keterangan:
X1 = rata-rata data kelompok 1
X2 = rata-rata data kelompok 2
dsg = nilai deviasi standar gabungan(Sudjana, 2005: 162).
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, hasil yang didapat pada peneltian ini berupa data kuantitatif yang diperoleh dari data
hasil pretest dan posttes pada kedua kelas, yaitu
sebagai berikut.
Tabel 4.4 HasilUjiHipotesisPretest
Variabel Taraf
signifikan thitung ttabel keterangan Uji-t 0,05 1,04 2,00 Ho diterima
Pengujianterhadaphipotesishasilpretest
menunjukkanbahwanilai yang diperolehpadauji-t,
yaitunilaithitungpadapenelitianinilebihkecildaripad
anilaittabel (1,04< 2,00), sehingga Ho
diterima.Harga Ho
mewakilipernyataantidakadanyahubunganataupe rbedaan di antaraduavariabel (Setyosari, 2013).
Jadi, bila Ho diterima,
makabaikkelaskontrolmaupunkelaseksperimenm
emilikitingkatpengetahuan yang
samaterhadapmateriLarutanPenyanggasebelumdi lakukanpembelajaran.
Tabel 4.5 HasilUjiHipotesisPretest
Variabel Taraf
signifikan thitung ttabel keterangan Uji-t 0,05 3,64 2,00 Ho ditolak
Sedangkanpadapengujianhipotesis yang
dilakukanpadahasilposttestkeduakelas,
menunjukkannilai thitung lebih kecil dari pada
nilai ttabel (3,64> 2,00), sehingga Ho ditolak.Jadi,
bila Ho ditolak,
makadapatdisimpulkanbahwaterdapat
perbedaanpadahasilbelajarsiswa setelah
penggunaan media pembelajaran flash dalam
pembelajaran Larutan Penyangga pada kelas eksperimen.
Multimedia Computer Based Instruction
model tutorial bertujuan untuk memberikan
pemahaman secara tuntas (mastery) kepada
siswa mengenai materi atau bahan pelajaran yang sedang dipelajarinya. Model tutorial
dalamComputer Based
Instructionpoladasarnyayakniinformasipadamate
ripelajarandibuatdalamcabang-cabanginformasilaludisusuldenganpertanyaan. Selanjutnyaresponsiswaberupajawabandariperta
nyaan yang
disajikandiperbandingkandenganjawaban yang
disusunolehpembuat program,
dijadikansebagaiumpanbaliknya (darmawan,
seringdigunakandalamComputer Based Instruction model tutorial adalahapikasiflash.
Multimedia Computer Based Instruction
dengan aplikasisepertiflash,
dapatmeningkatkanhasilbelajarpesertadidikdanm emilikibeberapakelebihandibandingkandengan media pembelajaranlain, terutama media cetak.
Salah satuperbedaanterbesarantara media
pembelajarankomputerberbasisflashdengan
media cetakyakniterdapatnyaanimasidalam
media pembelajarankomputerberbasisflash.
Teknologi 2D dan 3D
dengankombinasiteksakanmendominasikemasan
materi,
halinicukupuntukmengajarkanmateri-materi yang sifatnyaaplikatif, berproses,
sulitterjangkau,
berbahayabilalangsungdipraktekandanmemilikik
eakurasiantinggi (Susilana&Riyana, 2009).
Sehinggadenganadanyaanimasi,
materidapatlebihtersampaikandenganbaikdandap atlebihmudahdipahamiolehpesertadidik.
Padapenelitianini,
penulismenambahkanbeberapaanimasipadaaplik asiflash yang dibuat, diantaranyapadasubmateri Cara
KerjaLarutanPenyanggadanPerananLarutanPeny angga.
Kelebihan lain yang dimilikioleh
multimedia Computer Based Instruction dengan
aplikasiflashyaitudapatmemuat video
didalamnya. Video
pembelajarandapatmembimbingpesertadidikuntu kmemahamimateripembelajaranmelaluivisualisa si.
Pesertadidikdapatmengikutikegiatanpraktikumde
nganmenggunakan video (Munadi, 2012).
Dalampenelitianini,
kegiatanpraktikumsulitdilaksanakan yang
seharusnyaadapadamateriLarutanPenyangga.
Olehkarenaitu, penggunaan media
pembelajaranberbantukomputersepertiflashsanga
tmembantudalammengatasikesulitantersebut.
Selaindapatmemuatanimasidan video,
aplikasiflash juga
dapatmemuatlatihansoaldalambentukgames.
Bentuklatihansoalinitelahbanyakdikembangkano leh para penelitibaik di dalammaupunluarnegeri. Salah satupeneliti yang mengembangkan media
jenisiniyaituThongchaiKaewkiriyadari Thailand.
Games flash yang
dibuatolehThongchaiKaewkiriyamemilikikriteria
sangatbaikdannilai yang
diperoleholehpesertadidiksetelahmenggunakan games
tersebutlebihtinggidibandingkandengansebelum
merekamenggunakan game tersebut
(Kaewkiriya, 2013).
Peningkatanhasilbelajar yang
didapatsetelahpenggunaanComputer Based
Instruction dengan aplikasiflashtidaklepasdari
proses pemanfaatan media
tersebutselamakegiatanbelajarberlangsung, baik
di dalamkelasmaupun di luarkelas.
Peningkatanhasilbelajartidakakansecarasignifika ndidapatjikahanyamengandalkanpenggunaan media di dalamkelas, tetapi juga penggunaan di
luarkelas. Karenapembelajaran di
kelasmemilikibataswaktudalammenyampaikansu atumateripelajaran, sehinggapenggunaan media di
luarkelasdiharapkandapatmembantupesertadidik dalammemahamimateri yang sedangdipelajari.
SIMPULAN
Berdasarkan tujuan penelitian ini, yakni untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis flash terhadap hasil belajar siswa pada materi larutan penyangga,
maka kesimpulan yang didapat adalah
penggunaan media pembelajaran berbasis flash dalam mata pelajaran kimia berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat
dari hasil pretest dan posttest sebagai berikut:
Hasil pretest menunjukkan thitunglebihkecildari
ttabel (1,04 < 2,00), sehingga Ho diterima.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa
sebelum menggunakan multimedia Computer
Based Instruction dengan aplikasi flash dalam pembelajaran Larutan Penyangga pada kedua
kelas. Sedangkan pada hasil posttest thitung >
menggunakan multimedia Computer Based
Instruction dengan aplikasi flash dalam
pembelajaran Larutan Penyangga pada kelas eksperimen.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi.Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta. 2010.
Asyhar, Rayandra, Kreatif Mengembangkan
Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta. 2012.
Creswel,John W. Educational Research:
Planning, Conducting, And Evaluating Quantitative and Qualitative. New Jersey: Pearson Education. 2008.
Darmawan, Deni. InovasiPendidikan:
PendekatanPraktikTeknolog Multimedia
danPembelajaran Online. Bandung: PT
RemajaRosdakarya. 2012.
Hamalik,Oemar.Kurikulum dan Pembelajaran.
Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009.
Kaewkiriya, Thongchai. A Design And
Development Of E-Learning Content For Multimedia Technology Using Multimedia
Game, International Journal of Software
Engineering dan Applications (IJSEA), 4(6), 2013.
Margono,S. Metode Penelitian Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta. 2010.
Munadi,Yudhi.Media Pembelajaran Sebuah
Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press. 2008.
Setyosari,Punaji.Metode Penelitian Pendidikan
dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.
2013.
Some, I Made, Asrie Arbie dan Citron S. Payu,
Pengaruh Penggunaan Macroaplikasi flash
Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Fisika, Jurnal Pendidikan,2013.
Subama, H.M. dan Sudrajat.Dasar-dasar
Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia. 2001.
Sudjana.Metoda Statistika. Bandung: Torsito.
2005.
Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitati dan R&D. Bandung:
ALFABETA. 2009.
Susilana, Rudi danCepiRiyana. Media
Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, danPenilaian. Bandung: CV
WACANA PRIMA. 2009.
Sutopo,Ariesto Hadi.Multimedia Interaktif