• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MEDIA DIORAMA PAPERCRAFT DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI: Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas XI Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MEDIA DIORAMA PAPERCRAFT DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI: Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas XI Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Masalah ... 4

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5

1.2.2 Batasan Masalah ... 5

1.2.3 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Anggapan Dasar ... 7

1.6 Hipotesis ... 7

(2)

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DIORAMA PAPERCRAFT

2.1 Media Pembelajaran ... 9

2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran ... 9

2.1.2 Ciri-ciri Media Pembelajaran ... 10

2.1.3 Fungsi Media Pembelajaran ... 12

2.1.4 Manfaat Media Pembelajaran ... 13

2.2 Media Diorama Papercraft ... 15

2.2.1 Pengertian Diorama ... 15

2.2.2 Pengertian Papercraft ... 15

2.2.3 Sejarah Papercraft ... 16

2.2.4 Pengertian Media Diorama Papercraft ... 16

2.2.5 Keunggulan Media Diorama Papercraft ... 16

2.2.6 Kelemahan Media Diorama Papercraft ... 17

2.3 Menulis ... 17

2.3.1 Fungsi Menulis ... 18

2.3.2 Tujuan Menulis ... 20

2.3.3 Manfaat Menulis ... 21

2.4 Pengertian Karangan ... 22

2.4.1 Jenis-jenis Karangan ... 23

(3)

2.5.2 Jenis-jenis Karangan Deskripsi ... 26

2.5.3 Ciri-ciri Karangan Deskripsi ... 28

2.5.4 Langkah-langkah Menyusun Karangan Deskripsi ... 29

2.6 Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Diorama Papercraft ... 29

2.6.1 Langkah-langkah Pra-pembelajaran ... 30

2.6.2 Prosedur Pemakaian Media Diorama Papercraft dalam Pembelajaran ... 31

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 33

3.2 Sumber Data Penelitian ... 34

3.2.1 Populasi Penelitian ... 34

3.2.2 Sampel Penelitian ... 35

3.3 Teknik Penelitian ... 35

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.3.2 Teknik Pengolahan Data ... 36

3.4 Instrumen Penelitian ... 40

3.4.1 Instrumen Perlakuan ... 40

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data ... 47

(4)

4.1.2 Deskripsi Data Pascates ... 50

4.2 Analisis Data... 52

4.2.1 Deskripsi Data Karangan Deskripsi Prates ... 53

4.2.2 Deskripsi Data Karangan Deskripsi Pascates ... 61

4.3 Uji Reliabilitas Antarpenimbang ... 71

4.3.1 Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Nilai Prates ... 71

4.3.2 Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Nilai Pascates ... 75

4.4 Uji Normalitas ... 79

4.4.1 Uji Normalitas Data Nilai Prates ... 79

4.4.2 Uji Normalitas Data Nilai Pascates ... 83

4.5 Uji Hipotesis ... 88

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 90

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 92

5.2 Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96 RIWAYAT HIDUP

(5)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Media pembelajaran merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam usaha untuk memperlancar tercapainya tujuan pembelajaran. Secara sederhana media berartialat bantu. Penggunaan media terutama dalam pembelajaran sangat besar pengaruhnya terhadap pembelajaran.Ini sesuai dengan pendapat Yunus (1942: 78) dalam Arsyad(2011:16) yang menyatakan bahwa media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman; orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dibandingkan dengan orang yang melihat dan mendengar.

Media pembelajaran sebagai pendukung keberhasilan dalam pendidikan sangatlah diperlukan untuk mengurangi kelemahan-kelemahan pembelajaran agar materi yang disampaikan mudah dipahami oleh siswa. Kehadiran media dapat mendukung terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien, terutama dalam membantu mempermudah para guru mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini seperti dikemukakan oleh Ibrahim (196: 432) dalam Arsyad(2011:16) menyatakan bahwa media pembelajaran membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid serta memperbarui semangat belajar mereka dan menghidupkan pelajaran.

(6)

(listening skills), (2) keterampilan berbicara(speaking skills), (3) keterampilan membaca(reading skills), dan (4) keterampilan menulis(writting skills). Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan serta tidak dapat dipisahkan antara keterampilan yang satu dan yang lainnya karena setiap keterampilan berbahasa tersebut berhubungan dengan proses berpikir yang mendasari bahasa sebagai alat komunikasi.

Keterampilan berbicara dan keterampilan menulis merupakan keterampilan produktif. Artinya, siswa diharapkan mempunyai keterampilan dan kemampuan mengungkapkan gagasan dengan menggunakan bahasa lisan sertabahasa tulis. Sementara itu, keterampilan membaca dan menyimak merupakan keterampilan reseptif karena kedua keterampilan ini hanya bersifat memahami tuturan atau tulisan orang lain.

Dalam konteks keterampilan menulis, Tarigan (1994:8) mengungkapkan beberapa hal sebagai berikut.

Menulis menuntut gagasan yang disusun secara logis, dieskpresikan secara jelas, dan ditata secara menarik karena menulis merupakan kegiatan yang cukup kompleks. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang membutuhkan latihan dan praktik secara berkesinambungan. Menulis bukan merupakan keterampilan yang dihasilkan dalam satu kali pengerjaan. Sangat diperlukan latihan dan praktik untuk menghasilkan tulisan.

(7)

adanya proses berlatih diharapkan muncul keterampilan atau kemampuan menulis dalam diri siswa.

Namun, dalam sebuah kegiatan pembelajaran seperti menulis tentu akan ditemukan pula beberapa faktor yang menghambat kelancaran kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas. Tarigan (2008:3) mengungkapkan bahwa penyebab kurangnya kemampuan siswa dalam menulis adalah sebagai berikut:

1) sikap sebagian besar masyarakat terhadap bahasa Indonesia belum menggembirakan, mereka tidak malu memakai bahasa yang salah; 2) kesibukkan guru bahasa Indonesia di luar jam kerjanya menyebabkan

mereka tidak sempat lagi memikirkan bagaimana cara pelaksanaan pembelajaran mengarang yang lebih menarik dan efektif;

3) metode dan teknik pembelajaran mengarang kurang bervariasi serta mungkin sekali hasil karangan siswa yang ada pun tidak sampai dikoreksi;

4) bagi siswa sendiri pelajaran mengarang dirasakan sebagai beban belaka dan kurang menarik;

5) latihan mengarang sangat kurang dilakukan oleh siswa.

Salah satu faktor yang dikemukakan Tarigandi atas menjelaskan bahwa siswa merasa pelajaran mengarang itu beban belaka dan kurang menarik. Berdasarkan faktortersebut, untuk lebih menarik motivasi menulis siswa serta memberikan inspirasi dalam menulis karangan, penulis memilih media diorama papercraft karena media diorama ini dinilai penulis sebagai media yang menarik dan unik.

(8)

Penelitan dengan menggunakan media diorama juga pernah dilakukan oleh Anwar (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Diorama Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Sugestif”.Penelitian tersebut mengkaji pengaruh penggunaan media diorama terhadap kemampuan menulis karangan narasi sugestif. Temuanpenelitian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran menulis narasi sugestif dengan menggunakan media diorama mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata nilai siswa. Pada tes awal nilai rata-rata siswa adalah 57,41. Kemudian, pada tes akhirnilai rata-rata siswa meningkat menjadi 70,84. Melihat hasil yang ditemukan pada penelitian ini, pembelajaran menulis karangan narasi sugestif dengan menggunakan media diorama dapat membantu meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Media Diorama Papercraft dalam

Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi(Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas XI SMK Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)”.

1.2Masalah

(9)

1.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi permasalahan yang akan menjadi bahan penelitian adalah sebagai berikut.

1) Minat siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi masih kurang. 2) Media pembelajaran yang digunakan guru masih kurang bervariasi sehingga

membuat siswa kurang termotivasi dalam pelaksanaan pembelajaran.

3) Siswa masih merasa kesulitan dalam menentukan tema, menuangkan ide dalam bentuk tulisan, dan mengembangkan tulisan berupa karangan deskripsi.

1.2.2 Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media yang menarik. Media yang digunakan adalah diorama papercraft.

1.2.3 Rumusan Masalah

Sesuai dengan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Bagaimanakah kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas XI SMK Negeri13 Bandungsebelummenggunakan media diorama papercraft?

(10)

3) Adakah perbedaan yang signifikan antara keterampilan siswa kelas XI SMK Negeri 13 Bandung dalam menulis karangan deskripsi sebelum dan sesudah menggunakan media diorama papercraft?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut:

1) kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas kelas XIsemester II SMK Negeri 13 Bandung sebelum menggunakan media diorama papercraft;

2) kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas kelas XIsemester II SMK Negeri 13 Bandung setelah menggunakan media diorama papercraft;

3) ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara keterampilan siswa kelas XI SMK Negeri 13 Bandung dalam menulis karangan deskripsi sebelum dan sesudah menggunakan media diorama papercraft.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Manfaat Akademis

(11)

2) Manfaat Praktis

Bagi guru penelitian ini dapat membantu guru untuk menentukan suatu media yang kreatif yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran agar mampu menarik perhatian siswa. Bagi siswa, penelitian ini dapat membantu siswa memperoleh pengalaman dan motivasi yang lebih baik,sehingga dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa, khususnya dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.

1.5Anggapan Dasar

Berdasarkan pernyataan tersebut, yang dijadikan anggapan dasar oleh penulis adalah sebagai berikut.

1) Penggunaan media diorama papercraftdapat menarik minat dan memotivasi siswa terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi.

2) Siswa akan terstimulus dan termotivasi menulis karangan deskripsi setelah mengamati diorama papercraft.

3) Kemampuan siswa menulis karangan deskripsi akan meningkat setelah menggunakan media diorama papercraft.

1.6Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H¹:terdapat perbedaan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media diorama papercraft.

(12)

menggunakan media papercraft.

Hipotesis penelitian ini dapat ditulis dalam bentuk statistik sebagai berikut

1.7Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya salah pengertian tentang konsep-konsep dalam penelitian ini, penulis menguraikan definisi operasional sebagai berikut.

1) Karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan atau menerangkan suatu hal dengan terperinci berdasarkan pengamatan pancaindera dan perasaan terhadap suatu objek.

2) Media diorama papercraft adalah sebuah media pembelajaran tiga dimensi yang terbuat dari kertas. Dalam penggunaannya dapat dijadikan sumber inspirasi, motivasi dan informasi bagi siswa dalam menulis karangan deskripsi. Karena sifatnya tiga dimensi, media diorama papercraft ini dapat mempermudah siswa dalam membuat karangan deskripsi.Hal ini sejalan dengan pengertian deskripsi yang merupakan penggambaran yang diperoleh pancaindera.

(13)

BAB 3

METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitan

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu karena penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dengan cara ini peneliti sengaja membangkitkan timbulnya sesuatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti bagaimana akibatnya. Dengan kata lain, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebabakibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeleminasi atau mengurangi tau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan (Arikunto, 2010:9).

Akan tetapi, metode eksperimen yang penulis gunakan adalah metode eksperimen kelompok tunggal. Maksudnya dalam penelitianini penulismenggunakan hanya satu kelompok subjek penelitian yang dilakukantanpaadanyakelaspembandingsehinggapenelitianinimenggunakanprates -pascates one group design.Sugiyono (2011:74) mengistilahkan jenis eksperimen ini dengan istilahpre experimental design. Model penelitian ini sering kali dipandang sebagai eksperimen yang bukan sebenarnya. Oleh karena itu, sering disebut juga dengan istilah kuasi eksperimen.MenurutArikunto (2010:124), bahwa desain penelitian pretest-posttest one group design adalah sebagai berikut.

(14)
[image:14.595.179.474.117.195.2]

Tabel 3.1

Desain Metode Penelitian Eksperimen Prates Perlakuan Pascates

O1 X1 O2

Keterangan:

O1: uji awal pada kelompok eksperimen (prates) O2: uji akhir pada kelompok eksperimen (pascates)

X1: perlakuan pada kelompok eksperimen berupa pembelajaran dengan menggunakan media diorama papercraft

Desain penelitian di atas menggunakan satu kelompok subjek penelitian, yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan media dioramapapercraft.

3.2Sumber Data Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 13 Bandung. Penelitian ini menitikberatkan kajiannya pada pemanfaatan media diorama papercraft pada pembelajaran menulis karangan deskripsi. Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri 13 Bandung tahun ajaran 2011/2012.

3.2.1 Populasi Penelitian

(15)

3.2.2 Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel secara acak (random sampling). Adapun sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI-TKJ-Iyang berjumlah 32 orang.

3.3Teknik Penelitian

Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes dan nontes.

1) Teknik Tes

(16)

pembelajaran efektif atau tidak. Tes yang diberikan adalah tes tertulis yang menggunakan soal uraian.

3.3.2 Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpuldarihasilpengumpulan data, selanjutnya datatersebut diolah dan dianalaisis oleh penulis.Adapunlangkah-langkahdalampengolahandata adalahsebagaiberikut.

1) Menganalisishasilpretesdanpascatessiswa 2) Mendeskripsikanhasilpretesdanpascatessiswa

3) Memberikan skor untuk masing-masing komponen, kemudian skor dari setiap aspek dijumlahkan.

4) Menentukanskorpratesdanpascates, kemudianmenentukannilaidenganrumus: Nilai = Skor yang diperoleh X 10

Skormaksimal

5) Menghitungnilaiakhirdenganmerata-ratakannilaisiswadaritigapenimbang Nilaiakhir = p1+p2+p3

3

6) Melakukan uji reliabilitas antarpenimbang untuk mengetahui tingkat reliabilitas penilaian antarapenguji yang satu dan penguji yang lainnya. Uji reliabilitas ini didasarkan pada skor yang telah diolah menjadi nilai dengan menggunkan prinsip ANAVA. Adapun format penilaian ANAVA adalah sebagi berikut.

(17)

Format ANAVA

r11 =(Vt– Vkk) Vt

Keterangan :

r11 = Reliabilitas Vt = Variansi testi Vkk = Variansi kekeliruan

[image:17.595.126.513.116.672.2]

Hasilperhitunganreliabilitas yang telahdiperolehdisesuaikandengantabel Guilford sebagaiberikut.

Tabel 3.3 Tabel Guilford

Rentang Kriteria

0,80 – 1,00 Reliabilitassangattinggi

0,60 – 0,80 Reliabilitastinggi

0,40 -0,60 Reliabilitassedang

0,20 – 0,40 Reliabilitasrendah

0,00 – 0,20 Reliabilitassangatrendah

(18)

��−1 = �

2 − � 2

� −1

8) Menentukandaftarfrekuensi

a. Rentangskor (R)=skorterbesar- skorterkecil b. BanyakKelas BK = 1 + 3,3 log n

c. PanjangKelas P = �

��

d. DerajatKebebasan = BK-3

9) Mengujinormalitas data denganmenggunakanrumus Chi-kuadratuntukmemperoleh ℎ� ��dengan menggunakan rumus sebagai berikut

ini.

�2 = ( � − ��)

2

��

Keterangan

�2 : Nilai chi kuadrat

Oi: Frekuensi yang diobservasi

Ei :Frekuensi yang diharapkan (nilaiekspetasi) (Akdon, 2007: 70)

10) Langkahselanjutnya, mencariX2tabel denganrumus: dk = N – 1

[image:18.595.111.516.241.569.2]
(19)

dk = derajatkebebasan N = jumlahsubjek

Untukdapatmenerimaataumenolak hipotesisharga chi

[image:19.595.107.510.210.558.2]

kuadrattersebutharusdibandingkandengan chi kuadrat

tabeldengandkdantarafkesalahantertentu.Dalamhaliniberlakuketentuanbila chi

kuadrathitunglebihkecildaritabel, Ho

diterimadanapabilalebihbesaratausamadengan(≥) harga tabel Ho ditolak

(Sugyono, 2007: 109) ataudapatdikatakankriteriapenilaiannyajika�2 hitung <�2 tabel maka berdistribusi normal. Padakeadaanlain, data tersebuttidakberdistribusi normal (SubanadanSudrajat, 2001: 149-152).

11) Ujihipotesispenelitiandenganuji t, rumus yang digunakan:

t hitung = �

(��21

Keterangan: T = uji t

Md = perbedaan mean data prates danpascates Σ X²d = jumlahkuadratdeviasi

N = jumlah data N-1 = derajatkebebasan

(20)

Instrumenpenelitianadalahalat yang digunakandalam proses penelitian. Instrumendalampenelitianinimeliputiinstrumenperlakuandaninstrumenpengumpul

an data.Lebih lanjut penjelasan mengenai

instrumendalampenelitianiniadalahsebagaiberikut.

3.4.1 Instrumen Perlakuan

Instrumenperlakuanadalahalat yang

digunakanuntukmemberikanperlakuandalampenelitian.Instrumenperlakuandalamp

enelitianiniadalahrencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP).RPPdiperlukansebagaiacuandalampelaksanaankegiatanbelajarmengajar (KBM). RPP dibuat berdasarkan pada silabus.Dalam RPP terdapatstandarkompetensi, kompetensidasar, indikator, tujuanpembelajaran, danmedia yang dapatmenunjangpembelajaran.Dalam RPP inipenulismenyajikankebutuhan yang relevandenganpembelajarandankompetensi yang harusdikuasaisiswa, yaitumenulis karangan deskripsi.RPP yang penulis rumuskan yaitu untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di kelas XI TKJ-1 sebagai kelas eksperimen. Format RPP terlampir. 1) Pelaksanaan Pembelajaran

(21)

a. Pelaksanaan pretes

Langkah pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran ini yaitu mengadakan pretes. Pelaksanaan pretes ini dilakukan agar penulis memperoleh data hasil menulis karangan deskripsi siswa sebelum diberi perlakuan menggunakan media diorama papercraft. Pelaksanaan prates ini akan dilakukan selama satu jam pelajaran atau sekitar 45 menit. Siswa yang mengikuti pretest sebanyak 32 orang, dan pelaksanaan pretes akan dilangsungkan secara tertulis menggunakan instrumen berupa soal uraian. b. Penyajian materi dan pemberian perlakuan

Setelah melaksanakan prates, langkah selanjutnya adalah penyajian materi dan memberi perlakuan sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam RPP. Penyajian materi dilaksanakan dengan menyampaikan penjelasan mengenai karangan deskripsi. Penyampaian materi disajikan menggunakan media dioramapapercraft, kemudian diberikan pemaparan tentang keterkaitan media diorama papercraft dengan menulis karangan deskripsi. Dengan menjelaskan keterkaitan tersebut, siswa diajak untuk mulai memahami tentang bagaimana menulis karangan deskripsi. Perlakuan diberikan sebanyak satu kali perlakuan.

c. Pelaksanaan pascates

(22)

tingkat keberhasilan pembelajaran yang sudah dilakukan. Waktu untuk pelaksanaan pascates sama dengan waktu pelaksanaan prates yaitu satu jam pelajaran atau sekitar 45 menit. Kemudian siswa yang mengikuti pascates harus sama dengan jumlah siswa yang mengikuti prates. Pascates diberikan secara tertulis dengan instrument berupa soal uraian.

3.4.2 InstrumenPengumpulan Data

Instrumenpengumpulan data adalahalatyang digunakanuntukmengumpulkan

data dalamsuatupenelitian.Instrumenpengumpulan data

dalampenelitianiniadalahsebagaiberikut.

Bentuk tes yang digunakan yaitu berupa tes subjektifkemampuan menulis karangan deskripsi. Format testersebutadalahsebagaiberikut.

1) Prates

Buatlah karangan deskripsi dengan ketentuan di bawah ini:  Minimal tigaratus kata

 Tema karangan kecelakaan pesawat sukhoi superjet 100

2) Pascates

Buatlahkarangandeskripsidenganketentuan di bawahini:  Minimal tigaratus kata

 TemaKarangankecelakaan pesawat sukhoi superjet 100

Beberapa aspek yang dinilai dalam tes menulis karangan deskripsi antara

lain: (1) diksi (pemilihan kata), (2) ejaan dan tanda baca, (3) kalimat efektif, (4)

(23)

(7) menunjukan objek yang ditulis, (8) imajinasi.(Sumber: diadaptasidariBasuki,

[image:23.595.107.471.205.625.2]

1997:38―40)

Tabel 3.4

Kriteria Aspek Penilaian Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi No Aspek yang Dinilai Rentang Nilai Bobot Nilai

1 2 3 4

a) 1. 2. 3. 4. b) 1. 2. 3. 4 Aspek Kebahasaan

Diksi (pemilihan kata)

Ejaan dan tanda baca

Kalimat efektif Keruntutan Paragraf Aspek Deskripsi Kesesuaian judul/tema dengan isi Keterlibatan pancaindera

Menunjukkan objek yang

ditulis Imajinasi 2 2 3 1 1 2 2 2 8 8 12 4 4 8 8 8

Jumlah 15 60

(Sumber: diadaptasidariBasuki, 1997:38―40)

Keterangan :

(24)
[image:24.595.123.546.188.367.2]

Kurang (K) : Nilai 1

Tabel 3.5

KategoriPenilaianKaranganDesripsi

SkalaNilai Kategori

85 – 100 70 – 84 55 – 69 40 – 54 <40

SangatBaik (SB) Baik (B)

Cukup (C) Kurang (K)

SangatKurang (SK)

Keterangan pedoman penilaian tes keterampilan menulis karangan deskripsi

sebagai berikut.

a. Aspek Kebahasaan

a) Diksi (pemilihan kata)

4 = pilihan katanya tepat, arti kata dan pemilihan bahasanya sesuai,

sertamemiliki gaya bahasa yang menarik dan bervariasi.

3 = pilihan katanya tepat, arti kata dan pemilihan bahasanya sesuai, tetapi

gaya bahasanya kurang menarik dan bervariasi.

2 = ada sedikit pemilihan kata yang kurang tepat, arti kata dan bahasanya

sesuai tetapi gaya bahasanya kurang menarik.

1 = banyak pilihan kata yang tidak sesuai serta arti kata dan ragam bahasa

tidak sesuai.

(25)

4 = tidak ada kesalahan ejaan dan tanda baca.

3 = penerapan ejaan baik, menguasai aturan penulisan, ada terdapat sedikit

kesalahan tanda baca yang menunjukan ketidakcermatan.

2 = penerapan ejaan kurang baik serta terdapat kesalahan tanda baca

yangmenunjukan ketidakcermatan.

1 = penerapan ejaan tidak baik dan terdapat banyak kesalahan tanda baca.

c) Kalimat efektif

4 = semua kalimat yang digunakan merupakan kalimat efektif sehingga

makna yang disampaikan di setiap kalimat jelas.

3 = ada beberapa kalimat kurang efektif sehingga makna yang

disampaikankurang jelas atau bertele-tele.

2 = sebagian kalimat yang digunakan tidak efektif sehingga makna yang

disampaikan kurang jelas atau bertele-tele.

1 = penggunaan kalimat efektif sangat kurang sehingga makna

yangdisampaikan tidak jelas.

d) Keruntutan Paragraf

4 = tidak ada pengulangan ide pokok dan tidak kalimat yang menyimpang

dari ide pokok.

3 = tidak ada pengulangan ide pokok namun penggunaan kalimat masih

adayang menyimpang dari ide pokok.

2 = ada sedikit pengulangan ide pokok serta penggunaan kalimat masih

(26)

1 = banyak terdapat pengulangan ide pokok serta penggunaan kalimat

yangmenyimpang dari ide pokok.

b. Aspek Deskripsi

a) Kesesuaian judul dengan isi

4 = isi sesuai dengan judul, sesuai dengan objek yang diamati, dan cukupjelas.

3 = isi cukup sesuai dengan judul, cukup sesuai dengan objek yang diamati,dan

cukup jelas.

2 = isi kurang sesuai dengan judul, sesuai dengan objek yang diamati, dan

kurang jelas.

1 = isi tidak sesuai dengan judul, tidak sesuai dengan objek yang diamati, dan

tidak jelas.

b) Keterlibatan pancaindera

4 = melibatkan semua pancaindera (penglihatan, peraba,

pendengaran,penciuman, dan perasa/pengecap).

3 = hanya melibatkan empat pancaindera.

2 = hanya melibatkan tiga pancaindera.

1 = hanya melibatkan dua atau kurang dari dua pancaindera.

c) Menunjukkan objek yang ditulis

4 = menunjukkan objek secara keseluruhan.

(27)

2 = hanya menunjukkan letak dan warna objek.

1 = hanya menunjukkan letak objek dan tidak menunjukkan objek

secarakeseluruhan.

d) Imajinasi

4 = terdapat empat jenis majas atau lebih di dalam karangan deskripsi yang

menunjukkan proses imajinatif yang kreatif.

3 = terdapat tiga jenis majas di dalam karangan deskripsi yang

menunjukkanproses imajinatif yang cukup kreatif.

2 = terdapat dua jenis majas di dalam karangan deskripsi yang

menunjukkan proses imajinatif yang kurang kreatif.

1 = tidak terdapat majas atau lebih di dalam karangan deskripsi yang

(28)

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis data yang telah dilakukan, serta berdasarkan rumusan masalah, dan hipotesis pada bab pendahuluan diperoleh simpulan sebagai berikut.

1) Kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas XI Jurusan Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 13 Bandung sebelum mendapatkan perlakuan menggunakan media diorama papercraft memiliki rata-rata sebesar 50,84. Pada data pretest diperoleh nilai tertinggi sebesar 62 dan nilai terendah sebesar 39. Hal tersebut didasarkan pada data yang diperoleh dari hasil penilaian karangan siswa.

(29)
(30)

Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis memiliki beberapa saran yang diharapkan menjadi masukan positif untuk kepentingan dunia pendidikan. Semoga saran-saran yang penulis berikan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan sehingga menciptakan produk-produk yang terbaik. Saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut.

1) Guru Bahasa dan Sastra Indonesia dapat memanfaatkan media diorama papercraft sebagai salah satu alternatif media pembelajaran dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Berdasarkan pada penelitian ini, media diorama papercraft mampu memberikan peningkatan yang cukup signifikan dalam proses pembelajaran menulis karangan deskripsi.

2) Dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya guru dapat memilih, menentukan, atau menggunakan teknik, metode, dan media yang tepat dan bervariasi agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif dan menyenangkan.

3) Penelitian ini terbatas pada penggunaan media diorama papercraft dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian lanjutan mengenai penerapan media ini dalam pembelajaran lainnya, untuk membuktikan keefektifan media diorama papercraft.

(31)
(32)

DAFTAR PUSTAKA

AlwasilahdanAlwasilah.(2005). PokoknyaMenulis. Bandung: KiblatBukuUtama. Anwar, Yuli Yulianita. 2011. Pengaruh Penggunaan Media Diorama Terhadap

Kemampuan Menulis Karangan Narasi Sugestif. Skripsi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia FPBS UPI : Tidak Diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pengajaran. Jakarta: Raja GrafindoPersada. Basuki, Imam Agus. 1997. EvaluasiPengajaranBahasa Indonesia. Malang:

DepdiknasUniversitasNegeri Malang.

DepartemenPendidikan. (2002). KBBI. Jakarta: BalaiPustaka.

Djiwandono, Soenardi. (2008). Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: Indeks.

Fraenkel dan Wallen. (2006). How to Design and Evaluate Research in Education. New York: Mc.Graw Hill Pub.

Haryalesmana,Devid 2008. Pengertian Media Pembelajaran. [Online]

http://www.guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media-pembelajaran [22 Desember 2011]

Irman, Mokhamad dkk. (2008). Bahasa Indonesia untuk SMK/MAK Program Keahlian 2. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Karlina, Silpi. 2010. Keefektifan Penggunaan Media DVD Film Sang Pemimpi dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi : Penelitian Pra- Eksperimen terhadap Siswa Kelas X Akomodasi Perholtelan II SMK Pasundan Putra Cimahi Tahun Ajaran 2010/2011.Skripsi

PendidikanBahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI : Tidak Diterbitkan. Keraf, G. 1982. Tata Bahasa Indonesia. Ende : Nusa Indah.

(33)

Mudyaharjo. 1996. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : Universitas Terbuka, Depdikbud.

Perdana,Julius 2008. Sukhoi Superjet 100 Papercraft Design. [Online]

http://paper-replika.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7740:sukh oi-superjet-100-papercraft&catid=49:aircraft&Itemid=200764 [22 Juli 2012]

Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Depdikbud. 1984. Politik Bahasa Nasional 2. Jakarta : PN Balai Pustaka.

Ridwan, Mohammad. 2009. Pengertian Menulis. [Online]. Tersedia: http://batrasiaku.blogspot.com/2009/04/pengertian-menulis.html [21 Desember 2011]

Sadiman, Arief S. dkk. (2011). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Sudjana dan Rivai.(2009). TeknologiPengajaran. Bandung: SinarBaruAglesindo. Sudjana, Nana. (2005). Media Pengajaran. Bandung: SinarBaruAglesindo.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. (1994). Menulis: SebagaiSuatuKeterampilanBerbahasa. Bandung: Angkasa.

Gambar

Tabel 3.1 Desain Metode Penelitian Eksperimen
Tabel 3.3 Tabel Guilford
tabel denganrumus:
tabeldengandkdantarafkesalahantertentu.Dalamhaliniberlakuketentuanbila
+3

Referensi

Dokumen terkait

An Analysis Of Character Values In Narrative Texts In A Bse/Buku Sekolah Elektronik (Electronic Textbook) Of English For Senior High School.. Universitas Pendidikan Indonesia

Konsep – konsep perkawinan Hindu telah diatur dalam kitab suci khusunya Manawa Dharmasastra sloka 20 – 42, yang terdiri dari delapan jenis perkawinan yaitu

 No ponto 10 indique o montante total de impostos sobre os salários pagos à Direcção Nacional dos Receítas Domésticos durante o ano 2015.  No ponto 20 indique o montante total

He continued with an explanation of the Transition Support Program (TSP), a framework for budgetary support from the Development Partners, for 3 years. He provided a brief report

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas IV SD Negeri Panancangan 2 Kota Serang Provinsi Banten, melalui penerapan model sains teknologi

Kemampuan mahasiswa PPL dalam perencanaan Pembelajaran menurut persepsi guru pamong pada kriteria baik untuk indikator merencanakan pengelolaan, indikator

Mengamati: pengertian bank dan lembaga keuangan bukan bank, fungsi bank dan lembaga keuangan bukan bank jenis, prinsip kegiatan usaha, dan produk bank dan lembaga keuangan

Sistem pengendalian jarak jauh tersebut sangat efisien digunakan untuk mengatasi gangguan pada jaringan distribusi listrik tegangan menengah 20 kV yang menggunakan jaringan