• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN ASPEK PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN DI TAMAN KANAK-KANAK SAHABAT PELANGI : Studi Kualitatif di TK Sahabat Pelangi, Kabupaten Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN ASPEK PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN DI TAMAN KANAK-KANAK SAHABAT PELANGI : Studi Kualitatif di TK Sahabat Pelangi, Kabupaten Bandung."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

i DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……….. i

LEMBAR PERNYATAAN ……… ii

KATA PENGANTAR ……….. iii

ABSTRAK ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah... 6

C. Pertanyaan Penelitian... 7

D. Penjelasan Istilah ... 8

E. Tujuan Penelitian... 10

1. Tujuan Umum ... 10

2. Tujuan Khusus ... 10

F. Manfaat Penelitian... 11

1. Manfaat Teoritis ... 11

2. Manfaat Praktis ... 12

BAB II EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KEMANDIRIAN ... 13

A. Kurikulum dan Pembelajaran... 13

1. Kurikulum ……….... 13

2. Pembelajaran ……… 19

3. Kurikulum dan Pembelajaran di Taman kanak-kanak ... 27

B. Kemandirian dan Pembelajaran Kemandirian di Taman Kanak-kanak ...………... 39

1. Pengertian kemandirian ... 39

2. Pentingnya Pembelajaran Kemandirian ………. 41

3. Tahapan Menuju Kemandirian ……….. 43

4. Pengembangan dan Target Kemandirian ... 47

5. Sarana dan Prasarana yang mendukung Pembelajaran Kemandirian ... 54

(2)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ii C. Pembelajaran Pembiasaan Kemandirian di Taman Kanak-kanak

... 58

1. Fungsi dan tujuan Pembelajaran Pembiasaan ... 58

2. Konsep Pembelajaran Pembiasan ... 60

3. Pembelajaran Perilaku Melalui Pembiasaan ... 61

4. Pelaksanaan Pembelajaran Pembiasaan Kemandirian... 62

D. Efektivitas Pembelajaran Kemandirian……… 66

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 73

A. Metode Penelitian ... 73

B. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 75

C. Teknik Pengumpulan Data ... 77

D. Teknik Analisis Data ... 82

E. Tahap-Tahap Penelitian ... 83

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 88

A. Profil Sekolah ... …... 88

1. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan TK Sahabat Pelangi ... 90

2. Waktu Pembelajaran dan Program di TK Sahabat Pelangi ………... 91

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 94

1. Rencana Pembelajaran Kemandirian di TK Sahabat Pelangi ... 94

2. Pelaksanaan Pembelajaran Kemandirian di TK Sahabat Pelangi ... …... 99

3. Evaluasi Pembelajaran……… 158

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pembelajaran di TK Sahabat Pelangi ………. 160

C. Pembahasan ... 167

1. Rencana Pembelajaran Kemandirian di TK Sahabat Pelangi ... 167

2. Pelaksanaan Pembelajaran Kemandirian di TK Sahabat Pelangi ... …... 171

3. Evaluasi Pembelajaran... 174

(3)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

iii

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 180

A. Simpulan ... 180

B. Rekomendasi ... 181

DAFTAR PUSTAKA... 185

(4)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

iv DAFTAR TABEL

Tabel halaman

2.1 Indikator Pencapaian Aspek Perkembangan Kemandirian Siswa ...

[image:4.612.120.525.125.637.2]

53 2.2 Tahapan Pengkembangan Penguasaan Keterampilan

...

53 4.1 Profil Kepala Sekolah dan Guru di TK Sahabat Pelangi

...

89 4.2 Jadwal Kegiatan Harian TK Sahabat Pelangi

………... 92 4.3 Jadwal Kegiatan Intrakulikuler TK Sahabat Pelangi

...

93 4.4 Rencana Kegiatan Pelaksanaan Target Kemandirian

...

99 4.5 Hasil Pengamatan Kemandirian Hari Pertama di TK

Sahabat Pelangi………. 100

4.6 Hasil Pengamatan Kemandirian Hari Kedua di TK Sahabat

Pelangi………...……. 115

4.7 Hasil Pengamatan Kemandirian Hari Ketiga di TK Sahabat

Pelangi………..……. 127

4.8 Hasil Pengamatan Kemandirian Hari Keempat di TK

Sahabat Pelangi………. 139

4.9 Hasil Pengamatan Kemandirian Hari Kelima di TK

Sahabat Pelangi………. 149

4.10 Sarana dan Prasarana yang Mendukung Pembelajaran Aspek Perkembangan Kemandirian di TK Sahabat Pelangi……….

(5)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

[image:5.612.116.528.147.582.2]

v DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

2.1. Dualistic Model ... 18

2.2 Interlocking Model ... 18

2.3 Concentric Model ... 18

(6)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

vi DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Rencana Kegiatan Siswa (Rencana Tahunan) ………. 2. Penilaian Perkembangan Kemampuan Anak (Rapot TK kecil) ………. 3. Penilaian Perkembangan Kemampuan Anak (Rapot TK besar)………..

4. Kegiatan Harian TK kecil ………

5. Kegiatan Harian TK besar ………...

6. Kegiatan Harian di Tema Kebutuhanku ……….. 7.

8. Foto Sarana dan Prasarana ………... 9. Foto Kegiatan yang Mengembangkan Kemandirian ………...

(7)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(8)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah dengan mengembangkan kemandirian. Melalui kemandirian, maka seorang individu akan dapat melakukan banyak hal tanpa harus banyak tergantung pada orang lain dan akan lebih berani untuk berkembang.

Kemandirian ini merupakan salah satu karakter yang menjadi target pendidikan di Indonesia. Berdasarkan UU Sisdiknas pasal 3 tahun 2003, tujuan pendidikan di Indonesia adalah :

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga untuk membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

Untuk mencapai peserta didik yang mandiri, maka diperlukannya pengembangan kemandirian yang dilakukan sejak dini, yaitu sejak usia Taman Kanak-kanak. Kemandirian yang harus dicapai seorang anak berbeda-beda tergantung dari tahapan perkembangan yang harus dicapainya. Kemandirian seorang anak usia empat tahun akan berbeda dengan kemandirian untuk anak usia tujuh belas tahun.

(9)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2 kemandirian untuk mengurus dirinya sendiri, sedangkan bagi anak usia sekolah dasar, kemandirian yang diharapkan tercapai adalah kemandirian untuk dapat belajar sendiri, sedangkan untuk anak sekolah menengah atas adalah untuk dapat belajar hidup mandiri.

Sebelum seorang anak memasuki tahapan untuk mandiri belajar sendiri atau hidup mandiri, sebelumnya mereka harus belajar untuk mengurus dirinya sendiri. Tugas kemandirian untuk mengurus diri sendiri ini harus dicapai ketika anak berusia enam tahun. Hal ini diungkapkan oleh Anderson et al (2007: 8) yaitu

most basic self-help skills are required by a child’s sixth birthday. Kemampuan

dasar yang harus dikuasai oleh anak hingga usia enam tahun adalah yang berhubungan dengan keterampilan fisik seperti memakai dan melepas baju, menyisir, melepas dan memakai sepatu, pergi ke toilet. Hal ini juga diungkapkan oleh Hurlock (1992), yaitu :

Penguasaan keterampilan yang dapat mengembangkan keterampilan tangan dan kaki yaitu seperti menyisir rambut, mandi, berpakaian sendiri, makan sendiri, menggunakan alat tulis, menggambar, menulis, menangkap dan melempar bola, melompat, naik sepeda, berlari cepat, memanjat, keseimbangan, berjalan di atas pagar atau dinding dan menari

(10)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3 dibandingkan keterampilan motorik yang mengembangkan keterampilan tangan dan kaki.

Berdasarkan hasil perbincangan dengan orangtua yang anaknya telah duduk di sekolah dasar, peneliti mendapatkan fakta bahwa dari sepuluh orang anak sekolah dasar masih terdapat enam orang yang masih disuapi, dimandikan, dan dipakaikan baju. Selain itu berdasarkan artikel yang ditulis oleh Widayanti (2010), mengungkapkan pembicaraan seorang ibu terhadap kondisi anaknya yaitu: “Seorang ibu sedang menyuapi anaknya yang sudah sekolah kelas 1 SD. Sambil memasukkan sendok ke dalam mulut sang anak, si ibu berkata, “Sudah besar

makan masih disuapi, pakai baju, sepatu, masih dibantu, mandi masih harus dimandikan. Kapan mau melakukan semuanya sendiri?” tanya sang ibu, sambil

terus menyuapi”. Dari cerita tersebut menunjukkan bahwa masih banyak anak

sekolah dasar yang masih belum dapat mengurus dirinya sendiri. Hal ini patut dipertanyakan tentang proses pembelajaran kemandirian saat mereka duduk di taman kanak-kanak.

(11)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4 Jika seorang anak menunjukkan hal tersebut, maka dapat dibayangkan apa yang akan terjadi ketika anak harus duduk di bangku sekolah dasar atau pun di jenjang yang lebih lanjut.

Jika melihat dari hasil penelitian pendahuluan di beberapa sekolah, banyak dari sekolah Taman Kanak-kanak yang menyatakan bahwa sekolah mereka mengajarkan kemandirian. Jika berpegang pada pernyataan dari setiap sekolah, maka seharusnya masalah kemandirian untuk mengurus diri sendiri telah selesai sebelum anak masuk sekolah dasar. Akan tetapi jika melihat hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumarmi (2009) dalam Isni Wulan (2010: 2) tentang tingkat kemandirian anak TK di sekolah yang ia teliti menunjukkan bahwa tingkat ketidakmandirian siswa TK di satu kelas mencapai 61,54%. Ketidakmandirian tersebut terlihat pada ketidakmampuan anak untuk mengkancingkan baju, menggambar, disuapi saat makan, dan masih ditunggui saat sekolah.

(12)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5 Pengembangan pendidikan budaya dan karakter sangat strategis bagi keberlangsungan dan keunggulan bangsa dimasa mendatang. Pengembangan itu harus dilakukan melalui perencanaan yang baik, pendekatan yang sesuai, dan metode belajar serta pembelajaran yang efektif. Sesuai dengan sifat suatu nilai, pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah usaha bersama sekolah; oleh karenanya harus dilakukan secara bersama oleh semua guru dan pemimpin sekolah, melalui semua mata pelajaran, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya sekolah.

Untuk melihat efektivitas pembelajaran kemandirian di sekolah Taman Kanak-kanak, maka peneliti akan meneliti pada satu sekolah untuk melihat secara mendalam tentang pembelajaran kemandirian yang dilakukan di satu sekolah. Sekolah yang dipilih oleh peneliti adalah sekolah TK Sahabat Pelangi. TK Sahabat Pelangi merupakan salah satu TK di Kabupaten Bandung yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan di sekolah mereka salah satunya adalah mengembangkan kemandirian anak.

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan di TK Sahabat Pelangi, peneliti melihat bahwa pada semester dua pada tahun ajaran 2010-2011, masih terlihat adanya ketidak mandirian yang ditunjukkan oleh anak-anak TK Sahabat Pelangi. Ketidak mandirian tersebut adalah masih ada beberapa yang masih perlu ditunggui oleh orangtuanya, terdapat beberapa anak yang ketika ingin ke toilet masih ditemani oleh guru, perlunya pendampingan dalam mengerjakan tugas, dan masih banyak yang belum dapat melepas dan menggunakan sepatu bertali.

(13)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6 lebih mandiri, tetapi memang masih ada beberapa anak yang masih belum mandiri. Hal ini sesuai dengan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti.

Melihat fenomena tersebut, menggugah peneliti untuk melakukan penelitian tentang pembelajaran kemandirian yang dilakukan di sekolah Taman Kanak-kanak khususnya di TK Sahabat Pelangi. Judul penelitian yang akan dilakukan adalah Efektivitas Pembelajaran Aspek Perkembangan Kemandirian di Taman Kanak-kanak Sahabat Pelangi.

B. Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada bagian latar belakang, maka masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah tentang efektifitas pembelajaran aspek perkembangan kemandirian yang dilakukan di sekolah Taman Kanak-kanak untuk mencapai target kemampuan mengurus diri sendiri (self help) khususnya di TK Sahabat Pelangi.

(14)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7 sebagainya. Seorang anak taman kanak-kanak dapat dikatakan mandiri jika ia dapat mengurus dirinya sendiri tanpa dibantu oleh orang lain, baik orangtua, keluarga, guru atau teman.

Suatu pembelajaran dapat dikatakan berhasil dan efektif ketika pembelajaran

yang diberikan memberikan efek positif bagi pelajar dan mencapai tujuan dari

pembelajaran yang telah ditetapkan. Pembelajaran aspek perkembangan kemandirian

dapat dikatakan efektif jika aspek perkembangan kemandirian dimasukkan dalam rencana

pembelajaran yang dibuat oleh guru, dilaksanakan dalam proses pembelajaran, dan ketika

dilakukan evaluasi terlihat bahwa anak-anak dapat mencapai indikator aspek

perkembangan kemandirian yang terdapat dalam kurikulum. Selain hal tersebut,

efektivitas pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu siswa, guru,

lingkungan, media pembelajaran dan sarana prasana.

Berdasarkan penjelasan di atas, rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah efektivitas pembelajaran aspek perkembangan kemandirian di Taman Kanak-kanak Sahabat Pelangi dalam

mengembangkan aspek perkembangan kemandirian?

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, penelitian di sekolah Taman Kanak-kanak Sahabat Pelangi, akan dibatasi pada :

1. Perencanaan pembelajaran aspek perkembangan kemandirian di TK Sahabat Pelangi yang meliputi : perencanaan tahunan, perencanaan semester, rencana kegiatan mingguan (RKM) dan rencana kegiatan harian (RKH)

(15)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

8 3. Evaluasi pembelajaran aspek perkembangan kemandirian di TK Sahabat

Pelangi

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran aspek perkembangan kemandirian di TK Sahabat Pelangi

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimanakah rencana pembelajaran aspek perkembangan kemandirian di sekolah TK Sahabat Pelangi yang meliputi rencana tahunan, rencana semester, rencana kegiatan mingguan (SKM) dan rencana kegiatan harian (SKM)? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran aspek perkembangan kemandirian

dilaksanakan? Permasalahan ini diuraikan dalam bentuk pertanyaan penelitian berikut :

a. Apakah guru melaksanakan kegiatan rutin, kegiatan spontan dan kegiatan terprogram?

b. Strategi apakah yang dikembangkan untuk mengajarkan kemandirian pada siswa Taman Kanak-kanak?

c. Media apa saja yang digunakan dalam pembelajaran kemandirian?

3. Bagaimanakah cara pengevaluasian pembelajaran aspek perkembangan kemandirian di TK Sahabat Pelangi?

4. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran aspek perkembangan kemandirian di TK Sahabat Pelangi?

(16)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

9 Untuk lebih memberikan penjelasan tentang istilah yang akan digunakan dalam penelitian ini sehingga tidak terjadi kesalahpahaman terhadap judul, maka penjelasan terhadap istilah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Efektifitas

Pembelajaran yang berasal dari kata instruction adalah menurut Gagne (1992:3) adalah as set of event that effect learners in such a way that learning is

facilitated. Sedangkan menurut Sanjaya (2009) pembelajaran adalah “usaha siswa

mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru”.

Pembelajaran yang dianggap efektif adalah pembelajaran yang dapat mencapai tujuan secara optimal sesuai dengan program perencanaan yang telah disusun. Dengan demikian, maka efektivitas implementasi kurikulum dapat diukur dari pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Sanjaya, 2009:349). Sedangkan menurut Hamalik (2008:170) “tingkat efektivitas suatu kurikulum ditandai oleh derajat keberhasilannya, yakni dalam bentuk perubahan perilaku para siswa”.

Dengan demikian efektifitas pembelajaran kemandirian adalah suatu keadaan dimana tercapainya perubahan perilaku siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran kemandirian dan program perencanaan pembelajaran kemandirian yang telah disusun.

2. Kemandirian

(17)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

10 4-6 tahun adalah kegiatan kemandirian untuk mengurus diri sendiri dan menjaga kebersihan diri. Kemandirian ini dilatih, ditunjukkan dan diingatkan oleh orangtua dan guru sehingga anak menjadi terbiasa dan muncullah kemampuan untuk menjaga kebersihan diri dan mengurus dirinya sendiri seperti memakai dan melepas baju, memakai dan melepas sepatu, makan dan pergi ke toilet sendiri.

3. Efektivitas Pembelajaran Aspek Perkembangan Kemandirian

Efektif pembelajaran aspek perkembangan kemandirian memiliki pengertian bahwa program pembelajaran aspek kemandirian kemandiri yang telah dirancang dan dilaksanakan dapat mengubah perilaku siswa taman kanak-kanak untuk lebih mandiri dalam menjaga kebersihan diri dan mengurus diri sendiri. Selain itu pembelajaran aspek perkembangan kemandirian dapat dikatakan efektif jika program perencanaan pembelajaran dapat dilaksanakan, adanya sarana dan prasarana yang mendukung, kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran aspek perkembangan kemandirian dan lain sebagainya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sukmadinata (2007:173), yaitu:

program evaluasi kurikulum bukan hanya mengevaluasi hasil belajar siswa dan proses pembelajarannya, tetapi juga desain dan implementasi kurikulum, kemampuan dan unjuk kerja guru, kemampuan dan kemajuan siswa, sarana, fasilitas dan sumber-sumber belajar, dan lain-lain.

E. Tujuan Penelitian

(18)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

11 Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas pembelajaran kemandirian yang dilakukan di Taman Kanak-kanak Sahabat Pelangi.

2. Tujuan Khusus

Tujuan yang lebih khusus dari penelitian ini adalah untuk:

a. Memperoleh gambaran mengenai perencanaan pembelajaran aspek perkembangan kemandirian yang terdapat di TK Sahabat Pelangi.

b. Memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan pembelajaran aspek perkembangan kemandirian, yang didalamnya tergambarkan tentang pelaksanaan kegiatan rutin, pelaksanaan kegiatan spontan, pelaksanaan kegiatan terprogram, strategi pembelajaran yang dilakukan, waktu pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan, dan pihak-pihak yang ikut terlibat dalam pembelajaran kemandirian di TK Sahabat Pelangi.

c. Memperoleh gambaran tentang pengevaluasian terhadap ketercapaian kemandirian siswa di TK Sahabat Pelangi

d. Memperoleh gambaran tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran kemandirian di TK Sahabat Pelangi.

F. Manfaat Penelitian

(19)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

12 Hasil penelitian ini secara teoritis dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi pengembang kurikulum sekolah dalam mengembangkan bidang pengembangan kemandirian di Taman Kanak-kanak.

2. Manfaat Praktis

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat yang berguna bagi TK Sahabat Pelangi untuk meningkatkan pembelajaran kemandirian di sekolah sehingga juga dapat meningkatkan kemandian anak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :

1. Peneliti, untuk mendapatkan pengalaman serta dapat lebih memahami tentang kurikulum, implementasi kurikulum dan evaluasi kurikulum serta pembelajaran sehingga dapat mengembangkan kurikulum dengan lebih baik. 2. Guru yang mengajar di TK Sahabat Pelangi sebagai bahan masukan untuk

dapat lebih meningkatkan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran aspek perkembangan kemandirian sehingga dapat meningkatkan kemandirian siswa. 3. Kepala Sekolah TK Sahabat Pelangi sebagai bahan pertimbangan dalam

membuat dalam mengembangkan dan mengarahkan perencanaan pembelajaran aspek perkembangan kemandirian sehingga lebih mempersiapkan kematangan siswa dalam hal kemandirian siswa untuk dapat siap memasuki jenjang yang lebih tinggi.

(20)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

13 secara umum khususnya pendidikan dalam aspek perkembangan kemandirian.

(21)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

73 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Setiap penelitian memiliki tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian akan diperoleh suatu data yang dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Melalui penelitian maka dapat ditemukan data-data yang sebelumnya belum pernah diketahui, adanya pembuktian dimana data yang diperoleh dapat digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan adanya pengembangan yang mana dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada. Oleh sebab itu diperlukan suatu metode penelitian yang dapat dipergunakan untuk memperoleh data, pembuktian serta pengembangan (Sugiyono, 2009)

A. Metode Penelitian

Pendekatan penelitian dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana pembelajaran kemandirian dilaksanakan di sekolah Taman Kanak-kanak terutama kemandirian untuk mengurus dirinya sendiri. Informasi yang diperoleh akan dipergunakan untuk menganalisa tentang efektivitas pembelajaran kemandirian yang dilaksanakan di TK Sahabat Pelangi.

(22)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

74 fenomenologis dari suatu masalah. Pendekatan kualitatif akan menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkrip, wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video dan lain sebagainya. Pendekatan kualitatif Sedangkan menurut Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif analisis yaitu suatu metode untuk menggambarkan keadaan objek yang diteliti sekaligus menguraikan aspek-aspek yang dijadikan pusat perhatian dalam penelitian. Penelitian ini juga mengandung arti bahwa data terurai dalam bentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka.

Metode penelitian deskriptif dalam penelitian menurut Nasution (1998:9) adalah dilakukan dengan mengumpulkan data deskriptif yang banyak dan dituangkan dalam bentuk laporan serta uraian, penelitian ini tidak mengutamakan angka-angka atau statistik. Karakteristik penelitian kualitiatif ditandai dengan adanya kegiatan untuk mengamati orang situasi nyata baik dalam lingkungan berinteraksi, maupun untuk memahami perilaku orang yang diamati tersebut.

(23)

kata-Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

75 kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong 1989:79).

Melalui penelitian deskriptif ini, maka data tentang pembelajaran kemandirian yang dilihat dari perencanaan pembelajaran kemandirian yang terdiri atas rencana tahunan, rencana semesteran, rencana mingguan dan rencana harian; pelaksanaan pembelajaran kemandirian yang mengungkapkan tentang kegiatan rutin kegiatan spontan dan kegiatan terprogram yang dilakukan oleh guru; pengevaluasian dan faktor-faktor yang menghambat efektivitas pembelajaran kemandirian di TK Sahabat Pelangi.

B. Lokasi dan Subyek Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi, tetapi disebut dengan social situation seperti yang disebutkan oleh Spradley dalam Sugiyono (2009:297) yang menyatakan bahwa :

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi social situation yang terdiri atas tiga elemen yaitu tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.

Situasi sosial yang dipilih oleh peneliti adalah di TK Sahabat Pelangi yang terletak di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Alasan digunakannya Taman kanak ini sebagai tempat penelitian, disebabkan Taman Kanak-kanak ini menyatakan bahwa mereka kemandirian merupakan salah satu tujuan pembelajaran yang ingin diajarkan.

(24)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

76 purposive sampling dalam menentukan sumber data yang akan diambil datanya.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Lincoln dan Guba (1985) dalam Sugiyono (2009:301)

Naturalistic sampling is, then, very different from conventional sampling. It is based on informational, not statistical, considerations. Its purpose is to maximize information, not to facilitate generalization.

Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) dalam Moleong (2007:157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lainnya. Oleh sebab itu sebagai data utama yang dapat dari kata-katanya dan dilihat tindakannya, maka subyek penelitian adalah

1. Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak yang merupakan pemimpin yang menggerakkan kegiatan yang dilakukan di sekolah, untuk memberikan gambaran tentang kurikulum pembelajaran kemandirian yang berlangsung serta dokumen kurikulum yang menunjangnya seperti silabus yang terdiri atas program semester, program mingguan dan program harian, serta sarana dan prasarna yang terdapat di sekolah.

2. Guru Taman Kanak-kanak, dimana guru yang membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan yang melakukan evaluasi dalam mengembangkan dan meningkatkan kemandirian siswa Taman Kanak-kanak

(25)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

77 4. Siswa TK Sahabat Pelangi, dimana mempunyai peran sebagai salah satu

indikator terhadap keberhasilan pembelajaran kemandirian di TK Sahabat Pelangi.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, interview (wawancara), angket, dokumentasi dan gabungan keempatnya (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini, yaitu untuk melihat efektivitas pembelajaran kemandirian, maka peneliti akan mengunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, interview dan studi dokumentasi. Untuk lebih menjelaskan teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti, berikut penjelasan tentang penelitian yang digunakan peneliti, yaitu:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan yang mendasar dalam penelitian kualitatif, sebab melalui pengamatan atau observasi, akan terlihat perilaku yang mucul dari yang diteliti dan memberikan makna bagi perilaku tersebut. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Marshall (1995) dalam Sugiyono (2009:310) yang menyatakan bahwa through observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior.

(26)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

78 Observasi terbagi atas dua klasifikasi yaitu obervasi berpartisipasi (participant observation), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt observation and covert observation) dan observasi yang tidak terstruktur (unstructured observation). Untuk observasi berpartisipasi Susan Stainback (1988) dalam Sugiyono (2009:310) membagi ke dalam empat bagian, yaitu passive participation, moderate participation, active participation, dan complete

participation.

Dalam penelitian ini, dilakukan observasi pasif (passive participation), dimana peneliti akan mengamati tanpa ikut terlibat dalam pembelajaran. Peneliti akan melakukan observasi terhadap pelaksanaan kemandirian yang dilaksanakan di sekolah sejak anak-anak datang ke sekolah hingga anak-anak pulang sekolah. Observasi yang akan dilakukan yaitu melihat tentang proses pelaksanaan pembelajaran kemandirian pada waktu :

1. Anak-anak datang ke sekolah. Pengamatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum tentang aktivitas kemandirian yang dilakukan oleh anak dan seluruh personil sekolah, aktivitas yang menggambarkan pelaksanaan pembelajaran kemandirian saat anak datang ke sekolah.

(27)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

79 3. Kegiatan inti. Pengamatan ini untuk mendapatkan gambaran tentang

aktivitas materi kegiatan kemandirian yang dilakukan pada kegiatan inti, serta gambaran aktivitas-aktivitas yang menggambarkan proses pelaksanaan pembelajaran kemandirian.

4. Kegiatan makan/istirahat. Pengamatan ini untuk mendapatkan gambaran tentang aktivitas kemandirian yang dilakukan siswa saat makan serta gambaran pelaksanaan pembelajaran kemandirian yang dilakukan guru dan siswa.

5. Kegiatan penutup. Pengamatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang aktivitas yang dilakukan oleh guru dan anak sehingga menggambarkan pembelajaran kemandirian yang dilakukan oleh siswa dan guru.

6. Pulang sekolah. Pengamatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan yang dilakukan siswa dan guru setelah siswa keluar dari kelas serta gambaran ada tidaknya pelaksanaan pembelajaran kemandirian. Alat yang digunakan untuk membantu peneliti dalam melakukan observasi adalah diri peneliti sendiri serta alat tulis yang membantu peneliti menuliskan kejadian-kejadian ataupun kegiatan-kegiatan baik yang mengembangkan ataupun tidak mengembangkan kemandirian di TK Sahabat Pelangi.

2. Wawancara

(28)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

80 pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam.

Terdapat beberapa macam wawancara menurut Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2009:319) yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.

a. Wawancara terstruktur. Wawancara ini adalah jika peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan diperoleh. Dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan. Pada wawancara ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama dan dilakukan pencatatan.

b. Wawancara semiterstruktur. Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam katagori in depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari jenis wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-ide.

c. Wawancara tidak terstruktur. Wawancara ini adalah wawancara yang

bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

(29)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

81 peneliti akan menggunakan wawancara tidak terstruktur untuk mendapatkan gambaran secara besar tentang pembelajaran kemandirian yang dilakukan di sekolah. Selanjutnya untuk mendapatkan informasi lebih mendalam tentang perencanaan pembelajaran kemandirian, pengevaluasian dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kegiatan pembelajaran kemandirian, peneliti akan melakukan wawancara semiterstruktur.

Alat yang digunakan untuk membantu peneliti untuk mendapatkan data dari hasil wawancara adalah alat tulis dan alat perekam, sehingga hasil pembicaaran yang dilakukan ketika bersama guru, kepala sekolah dan orangtua atau pengasuh dapat terekam dengan baik.

3. Studi dokumentasi.

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari sesorang. Teknik ini digunakan sebagai data penunjang sebab tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang tinggi.

Studi dokumentasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang visi misi, perencanaan pembelajaran yang dilakukan untuk setiap semester setiap minggu dan setiap harinya, serta evaluasi pembelajaran yang terdapat di TK Sahabat Pelangi.

(30)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

82 kurang mendukung pembelajaran kemandirian serta sarana dan prasana yang menunjang pembelajaran kemandirian.

4. Triangulasi

Triangulasi dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi dilakukan selain untuk mengumpulkan data juga sekaligus menguji kredibilitas data dengan mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber.

Triangulasi yang dilakukan ketika peneliti yaitu ketika mendapatkan data-data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi, kemudian peneliti akan melihat keterkoneksian antara data yang diperoleh melalui teknik-teknik tersebut. Melalui triangulasi tersebut dapat terlihat data yang saling mendukung satu dengan yang lain sehingga peneliti akan memperoleh data yang mendukung peneliti dalam melihat keefektifan pembelajaran kemandirian yang dilakukan di TK Sahabat Pelangi.

D. Teknik Analisis Data

(31)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

83 dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan ini kemudian dikatagorisasikan pada langkah-langkah berikut. Katagori-katagori itu dibuat sambil melakukan koding. Tahap akhir dari analisa data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data.

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan katagorisasi untuk memudahkan peneliti melihat data dengan jelas. Pengkatagoriannya berdasarkan pada hasil wawancara, hasil observasi dan dokumentasi. Setelah itu hasil itu tersebut dikatagorikan lagi sesuai dengan perencanaan pembelajaran kemandirian, pelaksanaan kemandirian setiap hari pengamatan, evaluasi pembelajaran serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi efektivita pembelajaran kemandirian.

E. Tahap-Tahap Pelaksanaan Penelitian

Langkah-langkah penelitian yang dilakukan peneliti mengacu pada pendapat Moleong (2007) yaitu pra lapangan, pelaksanaan studi, analisis data dan pelaporan hasil penelitian.

1. Pra lapangan

(32)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

84 mengumpulkan bahan-bahan yang terkait dengan permasalahan yang dijadikan fokus dalam penelitian ini. Sedangkan dalam kegiatan observasi pendahuluan, peneliti mengobservasi kegiatan pembelajaran secara umum untuk dijadikan bahan melakukan kegiatan observasi selanjutnya.

Persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap kegiatan pra lapangan, antara lainnya :

a. Mempersiapkan diri dengan membaca berbagai macam literatur yang berhubungan dengan kurikulum, evaluasi, pembelajaran di Taman Kanak-kanak, kurikulum PAUD Formal 2007, Kurikulum Berbasis Kompetensi TK/RA 2003, Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Pembiasaan di Taman Kanak-kanak, teori tentang kurikulum dan pembelajaran, teori-teori perkembangan dan teori-teori-teori-teori kemandirian.

b. Setelah melakukan kajian literatur, peneliti kemudian membuat bahan observasi dan wawancara pendahuluan yang digunakan untuk observasi awal.

c. Studi pendahuluan, dimana peneliti melakukan observasi ke sekolah untuk mendapatkan data awal dan mempersiapkan untuk pengambilan data selanjutnya.

(33)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

85 2. Kegiatan pelaksanaan studi

Kegiatan ini merupakan aktivitas pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti di tempat melalui kegiatan observasi, wawancara dan pendokumentasian. Melalui kegiatan ini akan didapatkan data tentang hasil wawancara tentang perencanaan pembelajaran di TK Sahabat Pelangi; dokumen perencanaan tahunan; dokumen perencanaan pembelajaran yang terjadi untuk setiap semester, setiap minggu dan setiap harinya; hasil observasi tentang pelaksanaan pembelajaran secara umum, pelaksanaan pembelajaran kemandirian dimana terdapat kegiatan rutin, kegiatan terprogram, dan kegiatan spontan; dokumen pelaksanaan pembelajaran kemandirian; dokumen laporan hasil perkembangan siswa; dokumen sarana dan prasaran yang menunjang pembelajaran kemandirian; hasil observasi kemandirian siswa; serta hasil wawancara dengan orangtua atau pengasuh tentang pelaksanaan pembelajaran kemandirian di sekolah, di rumah serta hambatan dalam pelaksanaannya.

3. Kegiatan analisis data

(34)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

86 Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara serta data dokumentasi yang diperoleh, kemudian dikelompokkan dan dilakukan katagorisasi. Pengelompokkan dan katagorisasi berdasarkan pada data tentang:

a. Perencanaan pembelajaran kemandirian, yang didalamnya terdapat hasil dokumentasi dan wawancara tentang perencanaan pembelajaran yang dilakukan di TK Sahabat Pelangi serta dokumen silabus yang terdiri atas perencanaan semester, perencanaan mingguan dan perencanaan harian serta hambatan dan yang menunjang ketidak berhasilan atau keberhasilan perencanaan pembelajaran di TK Sahabat Pelangi.

b. Pelaksanaan pembelajaran, dimana terdapat data tentang hasil observasi kegiatan yang dilakukan setiap harinya, pelaksanaan kegiatan rutin, kegiatan terprogram, dan kegiatan spontan; strategi pembelajaran yang dilakukan; media yang digunakan; dan kondisi, situasi atau tindakan yang kurang mendukung keberhasilan pembelajaran kemandirian.

c. Evaluasi pembelajaran, dimana di dalamnya terdapat hasil wawancara dan studi dokumentasi tentang proses pengevaluasian, waktu-waktu pengevaluasian, format laporan hasil perkembangan siswa, komponen yang dievaluasi serta hal-hal yang dapat menghambat atau menunjang keberhasilan evaluasi.

(35)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

87 observasi tentang faktor sarana prasarana yang terdapat di TK Sahabat pelangi serta efektivitas penggunaan sarana dan prasarana yang ada.

(36)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

180 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari temuan-temuan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah pembelajaran kemandirian di TK Sahabat Pelangi adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran di TK Sahabat Pelangi tidak memenuhi standar perencanaan pembelajaran yang baku. Kurang tegasnya Kepala sekolah sebagai pemimpin di TK Sahabat Pelangi dan kurangnya koordinasi dengan guru dalam penyusunan perencanaan pembelajaran, serta kurangnya pemahaman dari seluruh personil sekolah menyebabkan penyusunan perencanaan pembelajaran secara umum khususnya perencanaan pembelajaran kemandirian di TK Sahabat Pelangi tidak dapat dilaksanakan dengan baik.

(37)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

181 3. TK Sahabat Pelangi tidak melakukan evaluasi keseluruhan kecuali terhadap hasil belajar anak. Evaluasi yang kurang menyeluruh ini menyebabkan pembelajaran aspek perkembangan kemandirian untuk mencapai target kemandirian yang terdapat dalam kurikulum nasional maupun kurikulum sekolah TK Sahabat Pelangi kurang terkembangkan dengan baik. Hal yang menyebabkan tidak dilakukannya evaluasi secara keseluruhan adalah karena seluruh personil sekolah belum memahami arti dari evaluasi secara utuh.

4. Faktor guru, siswa, lingkungan dan sarana prasarana di TK Sahabat Pelangi cukup mendukung keberhasilan ketercapaian kemandirian anak di beberapa target kemandirian, tetapi masih terdapat beberapa faktor yang perlu untuk lebih diperhatikan dan ditingkatkan agar pembelajaran kemandirian di TK Sahabat Pelangi lebih meningkat, seperti kualitas dari sarana prasarana serta pemahaman orangtua atau pengasuh terhadap pembelajaran kemandirian.

B. Rekomendasi

Jika melihat dari hasil simpulan yang telah dipaparkan diatas, maka rekomendasi yang dapat diberikan bagi pihak sekolah untuk dapat lebih meningkatkan pembelajaran secara umum khususnya pembelajaran kemandirian di TK Sahabat Pelangi adalah sebagai berikut :

(38)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

182 Taman Kanak-kanak. Perlu dilakukannya pelatihan dalam pembuatan perencanaan khususnya dalam pembuatan pemetaan rencana semester dan rencana mingguan yang memetakan seluruh komponen yaitu tema, bidang pengembangan, kompetensi dasar, indikator dan hasil belajar sehingga tersusun secara sistematis. Selain itu kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah TK Sahabat Pelangi perlu melakukan koordinasi yang lebih dan memberikan ketegasan yang lebih terhadap guru, sehingga di TK Sahabat Pelangi untuk masalah waktu serta pelaksanaan pembuatan perencanaan pembelajaran yaitu silabus yang lebih lengkap, sehingga adanya panduan dalam melaksanakan program pembelajaran.

(39)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

183 sekolah juga perlu mengingatkan satu sama lain untuk selalu memberikan motivasi atau teguran ketika guru, kepala sekolah, siswa atau orangtua melakukan suatu tindakan negatif, sehingga pembelajaran di TK Sahabat Pelangi lebih efektif.

3. Untuk pengevaluasian, Kepala sekolah sebagai manajer sekolah perlu memimpin untuk melakukan evaluasi secara keseluruhan baik tentang perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, media dan strategi yang digunakan untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Selain itu juga diperlukan evaluasi terhadap manajemen sekolah yang terdapat di TK Sahabat Pelangi, sehingga seluruh proses pendidikan yang terjadi di TK Sahabat Pelangi dapat lebih meningkat dan menjadi lebih baik.

4. Untuk menekan faktor-faktor lain yang kurang mendukung keberhasilan pembelajaran kemandirian, diharapkan seluruh personil TK Sahabat Pelangi menggunakan secara efektif sarana dan prasarana yang ada, serta perlu dilakukan koordinasi dan peningkatan pemahaman yang lebih baik dengan orangtua atau pengasuh untuk dapat lebih bekerjasama melakukan pembelajaran kemandirian di sekolah maupun di rumah, sehingga anak TK Sahabat Pelangi dapat lebih mandiri lagi.

(40)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

184 yang siap dari segala aspek termasuk dalam aspek perkembangan kemandirian sehingga mereka lebih siap untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan menjadi anak-anak yang diharapkan bangsa.

(41)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

185 DAFTAR PUSTAKA

Anderson, et all. (2007). Self Help Skill for People with Autism. A systematic Teaching Approach. Woodbine House. USA

Baker, Bruce L dan Brightman, Alan J. (1997). Steps to Independence. Teaching everyday Skill to Children with Special Need. Brookespublishing, Baltimore.

Balibang Kemendiknas (2010). Bahan Pelatihan. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. [Online] Tersedia:

http://www.puskur.net/index.php?option=com_content&view=category&lay out=blog&id=56&Itemid=64

Balitbang Kemendiknas (2007). Konsep Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Formal. Pusat Kurikulum Departemen Pedidikan Nasional, Jakarta

Berne, Sue (2003). Starting School. How to Help Your Child Be Prepared. Finch Publishing, Sidney. Australia.

Gagne, Robert M dan Briggs, Leslie J. (1974). Principles of Instruction Design. USA. Holt, Rinehart and Winston.

Budiman, Nandang (2010). Perkembangan Kemandirian Pada Remaja [Online] Tersedia : file.upi.edu/...NANDANG_BUDIMAN/PERKEMBANGAN_...

Depdiknas (2003). Standar Kompetensi Kurikulum 2004 Pendidikan Anak Usia Dini TK dan RA. Pusat Kurikulum Departemen Pedidikan Nasional, Jakarta.

(42)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

186 Tersedia : http://www.scribd.com/doc/17413295/Pembelajaran-Pembiasaan-Di-Tk#fullscreen:on

Hamalik, Oemar (2008). Manajemen Pengembangan Kurikulum. Penerbit Rosda dan Sekolah Pascasarjana UPI. Bandung

Hamalik, Oemar (2009). Proses Belajar Mengajar. Penerbit Bumi Aksara. Bandung

Hamalik, Oemar (2008). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Remaja Rosda Karya. Bandung

Hurlock, Elizabeth B. (1992). Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hurlock, Elizabeth B. (1991). Perkembangan Anak Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Higtower, Elaine (2005). Sindrom Anak Manja. Prestasi Pustakaraya, Jakarta.

Isni Wulan (2010: 2). Skripsi : Hubungan Antara Komunikasi Orangtua dengan Kemandirian Anak Usia Prasekolah di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 7 Semarang. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jacobson, et all (2009). Methods for Teaching: Metode-metode Pengajaran Meningkatkan belajar siswa TK – SMA. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

(43)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

187 Linney, Kenney (2007). Raising an Independent Child:Foster Self-Confidence and Leadership via Consistent Parenting Rules [Online] Tersedia : http://www.suite101.com/content/raising-your-independent-child-a25293

Majid, Abdul (2008). Perencanaan Pembelajaran. Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Penerbit Rosda, Bandung

Moeslichatoen (2004). Metode Pengajaran dai Taman Kanak-kanak. Rineka Cipta dan Depdikbud.

Moleong, Lexy J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Penerbit Rosda, Bandung.

Mulyasa, H.E. (2009).Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan :Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Penerbit Bumi Aksara. Bandung.

Oliva, Peter. F (1992). Developing The Curriculum. Third edition. New York. Harper Collin Publishers.

Pancarwati, Rezeki E. (2010). Skripsi : Upaya Guru Dalam Membimbing Kemandirian Anak Taman Kanak-Kanak (Studi Kasus Di Tk Dharma Wanita Doyong Kecamatan Miri Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2009/2010). Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Poerwandari, Kristi E. (2005). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Penerbit Perfecta. LPSP3. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Print, Murray (1993). Curriculum Development and Design. Sydney. Allen an Unwin

(44)

Terra Kurnia Desita, 2012

Efektifitas Pembelajaran Aspek...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

188 Sanjaya, Wina (2009). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Sugiyono (2009). Metode Penelitian Pendidikan.Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sukmadinata, Nana S, (1997). Pengembangan Kurikulum. Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya, Bandung

Tyler, R.W. (1949). Basic Principles of Curriculum and Instruction. Chicago: The University of Chicago Press.

Gambar

Tabel halaman
Gambar  halaman

Referensi

Dokumen terkait

Koefisien distribusi 90 Sr pada adsorpsi kesetimbangan isotermal linier dalam tanah dari daerah Lemah Abang dan Genggrengan dapat digunakan sebagai salah satu data masukan

Setelah dilakukan perbaikan oleh guru pada tahap mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan materi dengan cara meningkatkan keterampilan bertanya dan membina

KAJIAN YURIDIS HAK MEWARIS ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN POLIGAMI DI BAWAH TANGAN MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM. JURIDICAL ANALYSIS TO THE INHERITANCE RIGHTS OF A CHILD WHO

- Untuk mengetahui apakah kadar Bensorsak pada okky jelly drink rasa jambu dan okky jelly drink rasa mixberry memenuhi standar mutu yang sudah ditetapkan. - Untuk mengetahui kadar

Model transformasi gelombang, termasuk model difraksi yang berdasarkan pada teori gelombang linier, diformulasikan dengan anggapan bahwa potensial aliran gelombang

[r]

[r]

bermunculan, maka semakin meningkat pula persangian dalam dunia klub perbulutangkisan ini. Para klub bulutangkis akan bersaing untuk menarik para atlet agar bisa masuk