jffiW,tr5"Fffi*e#F*ffi#*ffi
wnffiffitrn€sfffiffip*$*
ilfi*ffiG8t#[JH*tr*
,
'-I
*..
ffirfr83#gryrx#
H#!-"*H*
ffiffi
ffi
w.ffi#*r*
ffi
ffiffit"ffii
PArI*ffi
EFEKTIFITAS PBMBSRIAN ALPHA LIPGIC ACID
TERIIADAP
PT{OTOST&&S,S
RECOYERY
TIME PADA
PENDERITA
DTAB$TES
MELITUS
TESIS
Diajukan
sebagaieahh
satusyarat
untuk
Mendapatkan
gelarllokter
SpesialisMata
Oleh
DASRINAL
No.CHS.1562/0s
PROGRAM PENDIDII{AN DOKTER SPESIALIS MATA
ILMU KESHFIATAN MATA
FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
A!{DALAS
EFEKTIKTAS
****
"
hTUE..LIPOI€
A€2D
TEREA+AP
p.
r{'
ff."10.snnrss
&g-cgvxny,
ww*r***,'
PEhTDERITA
PIABETBS
MELITUS
Te$is'-DASEINAL
Ns.CHStl5mraS
Tesis
ini
elah
diperiksa &sr dis€q{iui oleh pcrnbin-Ibg€Nema
.Iabat**
T*rd*t*agan
/1
h.EiG*ry
$atsm*li,
Sp!{fi$
?cmb*rubingI
DaH.Ee*sar,
SpMff)
Pernbirrrbtngtr
EFFECTIVENESS
OFALPHA LIPOIC ACID
TO PHOTO
STRESS
RECOVERY
TIME IN
PATTENTSWITH
DIABETES
MELLITUS
Dasrinal
Department of Ophthalmology
Faculty of Medicine Andalas
University/DrM
Djamil HospitalABSTRACT
Purpose:
To know the effectiveness of alpha lipoic acid to improve PhotoStress Recovery Time (PSRT) va
lue in patients with Diabetes Mellitus
(DM)
Method:
Research method was experimental research on
patients
diagnosedwith
diabetesmellitus
inDepartment
of
Internal Medicine
of
Dr.
M.
Djamil
Padang conductedduring
June
toDecember
2010.
Researchsubjects
were
47
eyes
of
24
patients
with
a
Photo
StressRecovery Time (PSRT) value
which
longer than normal(>
2Oseconds).In
the
study, subjectswere given
alphalipoic acid
600
mg orally
oncedaily
for
45
days. Study
subjects werecontrolled every two weeks (15 days) and recorded their Photo Stress Recovery Time.
Results:
The subjects were 24 patients with DM that consisted
ol17
women andT men with the majoritygofession of the subiects were civil servants (45olo). Average total value of the initial PSRT of all
subjects
was
26.97
seconds,the
averagevalue
of
PSRTafter
administrationof
ALA
600rg/day
orallyfor
2 weeks was 23.77 seconds, after4
weeks average PSRT value was 20.25seconds and after
6
weeks average PSRT valuewas
19.68 seconds. lmprovement value ofPSRT were statistically significant with p = 0.000.
The
average final valueof
PSRT after administrationof ALA 600
mg/day orallyfor 45
daysaccording
to
age
distributionas in
the age group
4045
yearswith
a
value
of
PSRT
18.20*conds,
age group 46-50 years PSRT value 20.71 seconds, the group age 51-55 PSRT value20.61 seconds,
the
56-60 year age group PSRT values 19.61 seconds. Total average PSRTralue after
administrationot
AIA
600
mg/dayfor
45
days
was
19.68seconds
p = 0.138 (not significant).The average final PSRT value after administration of ALA 600 mg/day orally in relation
to
DMduration distributed as follows.
At
DM known < 24 months, the average PRST value was 19.96se@nds,
2548
months average PSRT value was 18.65 seconds, 49-72 months average PRSTvalue
was
19.96 seconds,>
72
months average PSRTvalue
is
18.92 seconds.The
totalChanges in blood sugar concentration after administration of ALA 600 mg/day from an average
initial blood sugar 256.43
i90.60
mg% after fourth week averagebloodsugar
concentrationdropped 164,13
t
35.76 mgo/o, p =.076 (not significant).Conclusion:
Ackninistration
of
Al-A
600 mg / dayorally
for 45
days
on 24
subjects
(47eyes)
patientswittl DM was significantly improves
the
Photo Stress
RecoveryTime
value (p = 0.00O). Therelationship
of
DMpatients'
age, duration
ofdiabetes
mellitus andchanges
in blood sugarconcentration by improving the
PSRT value
afier
administrationof
AtA
600
mg/day
for
45days was not statistically significant.
Keywords:
EF'EKTIFITAS PEMBERI
AI{ALPHA LIPOIC ACID TERIIADAP PHOTO
STRESSRECOVERY
TIME
PADA
PENDERITA DIABETES MELITUS
:
I)asrinal
Bagian
Ilmu
Kesehatan MataFakultas Kedokteran Universitas Andalas / RS
Dr M Djamil
ABSTRAK
Tujuan:
ldengetahui
efektifitas
pemberianAlpha Lipoic
Acid
terhadap perbaikannila.
Photo StressRecovery Time
(PSRT)
pada penderita DiabetesMellitus
(DM)
Metode:
Metode penelitian
yang
digunakan
adalahpenelitian
eksperimental terhadap penderitaDiabetes
Melitus yang
sudah
didiagnosadibagian
penyakit
dalam RSUPDr.
M.
Djamil
Padang yang dilakukan selama bulan Juni sampai Desember 2010. Subjek
penelitian
47 mataffi
24
pasien
dengannilai
Photo
Sfress Recovery Time (PSRT)yang
mern:anjang dari normal (>20detik).
Pada subjekpenelitian
diberikanAlpha Lipoic
Acid
600mg
secara oralsatu
kali
sehari selama 45had.
Subjek penelitiandikontrol
setiap dua minggu (15hari)
dandihitung rulai Photo Stress Recovery Time- rrya
Hrsil:
Subjek penelitian adalah
24
orang penderitaDM
yangterdiri
dan
17 orang wanita7
oranglaki-laki
dengan mayoritas pekerjaan subjek adalah PNS(45
%).Nilai
total
rata-rata PSRTawal semua subjek adalah 26,97 detik,
nilai
rata-rataPSRT
setelah diberikanALA
600 mg/ hari oral selama 2 minggu adalah 23,77detilq
setelah 4minggu
nilai
rata-rata PSRT adalahm25
detik
dan setelah6
minggu
nilai
rata-rata PSRT adalah 19,68detik.
Perbaikannilai
PSRT bermakna secara statistik dengan
p:0$00.
Nilai
akhir
rata-rata PSRT setelah diberikanALA
600mg/hari
secaraoral
selama45
had'menurut
distribusi
umur
adalah pada kelompokumur
40-45 tahun dengannilai
PSRT 18,20detik, kelompok
umur
46-50 tahunnilai
PSRT20,71detih
kelompok umur 51-55nilai
PSRT20"61
detik,
kelompok
umur
56-60
tahunnilai
PSRT
19,61detik.
Total
nha-rata PSRTstelah
diberian
ALA
600 mg/had
selama45
hari
adalah 19,68
detik
p:0,138
(tidak btrmakna).[Slai
akhir
rata-rata PSRT setelah pemberianALA
600mdhari
secara oraljika
dihubungkan€an
lama dikenalDM
terdistribusi sebagai berikut. Pada lama dikenalDM
<
24bulan
dai
rata-rata PSRT adalah 19,96detih
25-48bulan
nlai
rattrata
PSRTnya adalah 18,65detik,
49-72bulan
nilu
rata-rata PSRTnya
adalah 19,96detik,
>
72 bulan
rulai
rata-rataPSRT adalah 18,92
detik. Nilai
total
rata-rata PSRT dihubungkan dengan lama dikenalDM
adalah 19,68 detik,
p:A,644
(tidak bermakna)Fernbaban
gula
darah setelahdiberikan
ALA
600 mg/hari dari
rata-ratagula
darah awal?ffi,43+99,60
mg;a/o setelah minggu keIV
rata-mta gula darah menurun 164,13+35,76 mgYo,Ifici4pulan
:i
FemberianALA
600mg/hari oral
selarna45
had
pada24
subjek(47
nata)
penderitaDM
qengat bermakna nnempetbaiki
nilw
Photo,Sfress Recenery Time(gr},000).
Hubungan utr1urpendgrita
DM,
larnadikenal
DM
dan perubahan gula darah dengan perbaikannilai
PSRTsblrh
pemberianALA
600 mglhari selama 45 hari tidak bermakna secara statistik.fifi Kunci:
,.Xliabetes Melitus, Alpha
Lipoic Acid, Phato
Stress Reeovery ?ime (PSRT)F
t
KATA PENGAI\TAR
Assalammu'alaikum Wr.
Wb
Bismillahirrahmanirrahim.
Syukur
Alhamdulillah
penulis paqiatkan kehadiratAllah
SWT, karena berkat rahmatdanr karunia-Nya
penulis
dapat menyelesaikan penelitian dan pen)nrsunan tugasakhir
yangberjudul:
EFEKTIFITAS PEMBERIAN ALPHA LIPOIC ACID TERIIADAP
PHOTO,S?]REIS,S
RECOWRY TIME
PADA
PENDERITA DIABETES
MELITUS
Pada kesempatan
ini
penulis
menyarnpaikan rasahormat
dan ucapanterima
kasih5rang setulus-tulusnya kepada :
l.
Prof.
Dr.H. Khalilul
Rahman,SpM(K),
selaku Ketua Program Studi (KPS) ProgramPendidikan
Dokrer
Spesialis (PPDS)
Ilmu
KesehatanMata frkultas
kedokteranUniversitas Andalas
/
RS
Dr.
M.
Djarnil
Padang,yang telah
banyak membimbingpenulis
selamamengikuti
pendidikan serta membagi pengalaman dan nasehat yangsangat berguna bagi penulis
2.
Dr.
H.
Ardizal
Rahman,SpM(K),
selaku Ketua BagianI
SMF
Ilmu
Kesehatan MataFakultas Kedokteran Universitas Andalas
i
RS
Dr.
M.
Djamil
Padang,yang
telahbanyak
memberikan
bimbingan
selama
mengikuti pendidikan dan
pelaksanaanpenelitian
ini
3.
Dr.
llj.
Getry
Sukmawati,
SpIvI(K)
sebagaipembimbing
I
yang telah
banyakmemberikan bimbingan dan meluangkan
waltu
untuk memberikan bimbingan selamapendidikan, persiapan, pelaksanaan penelitian hingga pen5rusunan tugas akhir
ini
bisa4.
Dr.
H.
Heksan,SpM(K)
sebagai pembimbingII
yang telah meluangkan waktu untukmemberikan bimbingan selama pendidikan, persiapan, pelaksanaan penelitian hingga
penyusunan tugas akhir
ini
5.
Prof.
Dr.
H.
Ibrahim S, SpM(K)
yang telah banyak membimbing penulis
selamamengikuti pendidikan
6.
Prof.
Dr.
H.
Marias
Marianas,
SpM(K)
yang
telah
banyak membimbing
penulisselama mengikuti pendidikan
7.
Dr. H.Muslim,
SpM(K), Dr. H. Yaskur Syarif, SpM, Dr.Hj.
Kemala Sayuti,SpM(K),
Dr-
H.
M.
Hidayat, SpM,Dr.
Hj.
hayanti,
SpM,Dr
Harmen, SpM,Dr.
Hj.
Hendriati,SpM,
Dr. H.
Marjis,
SpM,Dr Andrini Ariesti,
SpM,Dr. Azwin Aziz,
SpM,
Dr.
SriHandayani Mega
Putri,
SpM,Dr.
Weni
Helvinda, SpM,Dr.
MardljasEffendi,
SpM,Dr Fitratul
Ilahi,
SpM danDr
HavrizaVitresia, SpM8.
Dr. Hj. Ellya
Thaher, SpM,Dr. Hj.
Sri Hartanti,
SpM,Dr. H.
Zlfun
Zunun,
SpM,Dr. Khairul
Sahid,SpM,
sebagai staf pengajardi BKMM
dan RS Achmad MuchtmBukittinggi,
yang telah
memberikanbimbingan dan
pengarahao selama rnengikutipendidikan
9.
Direktur
RSDr. M. Djamil
Padang yang telah menyediakan fasilitas selama penulismengikuti PPDS di Bagian
Ilmu
Kesehatan Mata10.
Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang
yang
telahmenyediakan fasilitas selama mengikuti PPDS di Bagian
Ilmu
Kesehatan Matall.
Teman-teman sejawat residendi
BagianIlmu
Kesehatan fulata Fakultas KedokteranUniversitas Andalas
/
RS.Dr. M. Djamil
Padang atas bantuan serta kerjasarna yangtelah terbina selanra
ini.
12. Rekan-rekan paramedik bangsal dan
poliklinik
BagianIlmu
Kesehatirn Mata RS Dr.Disamping
itu
terima kasih yang tak terhingga penulis ucapan kepada :13.
Almarhum
Ayah Muh.
Nagur
dan
Ibu
Darsimah
yang
telah
melahirkan,membesarkan,
mendidik
sertatak
henti-hentinya memberikan dorongandan do'a
kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan
ini
14. Papa
Arlis
dan Mama Asnimar yang telah
banyak memberikanmotivasi
bantuanmoril
dan materil dalam menyelesaikan pendidikanini
l5.Isteriku
tercinta
Ns.
Nita
Ariani,
S.Kep yang telah
mendampingipenulis
denganpenuh kesabaran, pengertian dan pengorbanan serta anak-anakku tercinta Kradiceck
Nozky
Danit
dan
SalmanaFilardhi
Danit
yang menjadi
sumber
inspirasi
dansemangat penulis dalam menyelesaikan pendidikan
ini
16.
Adik-adikku
tersayang dan Kakak serta adikipar
yang telah membantu dan memberidukungan
moril
dan do'a dalam penyelesaian pendidikanini
17- Terakhir kepada semua
pihak
yang namanyatidak
dapat dicantumkan satu persatu,yang telah memberikan bantuan
moril
danmateril
selama mengikuti pendidikanini.
Semoga
bantuan
Bapak,Ibu,
Sejawat dan Rekan-rekan mendapatkan pahala disisiAllah
SWT.Penulis menyadari bahwa penelitian
ini
masihjauh
dari kesempurnaan.Untuk itu
penuliskan saran dan
kritik
yangkonstru*Iif
untuk kesempurnaan tesisini.
Semoga
penelitian
ini
memberikankontribusi
yang bermanfaatbagi
Bagian/
SMFIhu
KesehatanMata
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/
RS.
Dr.
M.
Djamil
Fadmg pada khususnya serta dunia kedokteran pada umumnya.
Amien
Padang, Januari 201
I
DAFTAR
ISI
DAFTAR
rsr...
...iDAFTAR
GAMBAR
...ivDAFTAR
TABEL
....v
DAFTAR
GRAFIK.
...vi
BAB.I PENDAHULUAN
|.l-Latar
Belakang
...I
ll.Rumusan
Masalah
... 3l3.Tujuan
PenelitianL
TujuanUmrrm
...4b.
TujuanKhusus
...4l-4-ldanfaat
Penelitian
...4BA.BJI.
TINJAUAN PUSTAKA
2-1.
DiabetesMelitus
...52-l.l.Klasisfikasi
RetinotiDiabetikum
... 52-12-Patogenesis...
...62-1.2.1. Aldose Reductase
Inhibitor
dan JalurPolyol
...8Ll2.2.Inhibitor
Advanced Glycation End Products (AGEPs) ..."...92-l2.3.Inhibisi
DiacylglycerolPKC...
...11Ll.2.4.Inhibisi
Vascular Endothelium Growth factor(VEGF)....
...12?
?
Pemeriksaan Fungsimakula....
...12r2.l.Test
Photostress
...-...12222.
Mekanisme Kerja Photostres RecoveryTime...
...i...132.4. Terapi Antioksidan dan Reactive Oxygen
Species...
...21BAB.
III.
KERANGKA KONSEP,DEFINISI OPERASIONAL
DAN
HIPOTESA
3.l.KerangkaKonsep
...2232.Definisi
Operasional
...2333.
Hipotesa...
...23BAB.IV. METODE PENELITIAN
4-1. DesainPenelitian
...2442.
Tempat danWaktu
...2443.
Populasi dan Sampelpenelitian
...24,[.4.
Kriteria Inklusi
dan Eksklusi...,.
...25.[-5.
Alur
Penelitian
...264.6 "Cara dan Prosedur
Kerja
...274-7. Teknik Pemeriksaan
Photostress
... .274.t-
Pencatatan dan Pelaporan...
. .. . ....28BAB. V.
IIASIL
PENELITIAN
DAN
PBMBAHASAN
5.1. KarakteristikSampel.
....,...29
5.1.1. Umur dan Jenis
Kelamin..
...29
5.1.2.
Pekerjaan.
...30SlJenrbahan
PSRT Awal.Setelah PemberianALA
Pada PenderitaDM
PadaMinggu
Awal, Minggu keII, IV
dan KeVI
Pada Berbagai Distribusi KelompokUmur ...30
5i.
Perubahan PSRT Setelah PernberianALA
Pada PenderitaDM
PadaMinggu Awal
Minggu keII, IV
dan keVI
dihubungkan dengan Larna Dikenal sebagaiDM
.. ....33
BAB.VI. KESIMPULAI{
DAFISARAN
6-1.
Kesimpulan...
..."...38
62
Saran
...38
G3. Kelemahan
Fenelitian
...38DAFTAR
GAIVTBARCmbar.l.
Aldose R€&ddase danjalur
Polyol....
...9Gmbar.2.
Mekanisne
Intra Seluler Produksi Advanced Glycation EndProducts(AGEPs)...
...10Cmbar.3.
Mekanisme Potensiatr Overkoduksi
Mitokondria
SuperoxideYang
di
Induksi olehHiperglikemia...
...11G@bar.4.
Siklrm klasikRhodopsin
..,"...14C
mbax 5. Kerangka KonsepPenelitian.
.,,...22
6.
Alur
PenelitianDAF'TAR
TABEL
Tabel 1. Umur dan Jenis
Kelamin.
....28
Tabel2. Dishibusi
Sampel MenurutPekerjaan
...29
Tabel.3. Perubahao
Nilai
Rata-rata PSRT setelah PemberianALA
Pada PenderitaDM
Pada MingguAwal, Ke-II,
IV
dan KeVI
Pada Berbagai DistribusiKelompok
Umur
...30
Tabel4.
PerubahanNilai Rata-rata PSRT Setelah PemberianALA
Pada PenderitaDM
Pada Berbagai Kategori Lama DikenalDM
(anamnesa)...
...
...33TabelS.Perubahan Gula Darah setelatr Pemberian
ALA
..
...30
Tabel 6. Rata-rata
Nilai
PSRT awal dan Setelah PerneberianALA
pada PenderitaDAFTAR GRAFIK
Gralik
1. Hubungan Kelompok Urnur denganNilai
Rata-rata PSRT awal,Minggu
ke-II,
fV
dan Minggukw-VI
Setelah pemberianALA...
...32
Grafik 2. Perubahan
Nilai
Rata-rata Setelah PemberianALA
pada Kategori LamaDikenal
DM
(anamnesa)...".
...35
Grafik. 3. Perubahan
Nilai
Rata-rata FSRT selama PennberianALA
...
....,..3g
BAB
I
PENDAIIULUAl\[
l.l.Lntar
Belakang
Diabetes
Melitus
merupakan
salah satu penyakit metabolik yang
berpengaruhterhadap banyak organ didalam tubuh
kita
dan dapat menimbulkan kecacatan dan kematian(r).Penyakit
ini
akibat dari
berkurangnya sekresiinsulin
dan atau pengaruhinsulig
sehinggamenyebabkan
gangguan metabolisme karbohidrat,
lemak
dan
protein
yang
akanmenimbulkan komplikasi yang khronis.€'3)
Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO)
tahun 2004 melaporkan, 4,8 persen pendudukdi
seluruh dunia menjadi buta akibat komplikasi kronis diabetes
Mellitus
(DM) yaitu
retinopatidiabetik. Dalam urutan
penyebab kebutaan seca"raglobal, retinopati diabetik
menempatiuutan
ke-4
setelah kataralq glaukoma, dan degenerasi makula(AMD:
age-related maculardegeneration).(a)
Prevalensi diabetes melitus
(DM)
di USA
pada tahun1995,
l0
%o padausia diatas 60$un
dan 7,4Yo pada dewasa muda.(5'6)' Berbagaipenelitian epidemiologis
di
Indonesiqsekitar tahun 1980 menunjukkan sebaran prevalensi diabetes
melitus
antara 0,8 yodi
TanahToraja
sampai
6,1
Yo
yang
didapatkan
di
Manado. Penelitian
di
Jakarta
tahun
1982mendapatkan prevalensi
DM di
daerahurban
1,7 yo, meningkat menjadi5,7
yo pada tahun1993,
dan
pada
tahun 2001 menjadi
12,8
yo.Q)
Asman Manaf,
dkk(zoo5;tt)
dalampnelitiannya
mendapatkan prevalensi diabetes melitus di Sumatera Barat sebesar 5,2o/o.Gangguan penglihatan pada penderita diabetes dapat disebabkan oleh karena kelainan
refraksi,
kelainan lensa, glaukoma, kelainan pada
retina,
kelainan
makul.adan
vitreus.Penderita diabetes mempuyai kemungkinan
25
kali lebih
seringuntuk
terjadinya kebutaanPatogenesis
retinopati
diabetikumbelum
seluruhnya diketahui, diduga berhubunganerat
dengan lamanya menderita diabetes dankontrol
metabolik
penderita. Pada penderitadiabetes
fype
I
(Insulin
DependentDiabetica
Mellitus:
IDDM)
setelah5
tahun menderitadiabetes, 25oh ditemukan retinopati diabetikum, setelah 10 tahun 60
%
dan setelah 15 tahunadalah 80 %.
Untuk
typeII
(NonInsulin
Dependent DiabeticaMellitus:
NIDDM)
kurangdari
5
tahun
menderita diabetes,
dilaporkan
40
oZ retinopati diabetikum
bagi
yangmendapatkan
insulin,
24
yo bagi yang
tidak
mendapatkaninsulin. Angka
kejadiannyameningkat menjadi masing-masing 84 Yo dan53% setelah
l9
tahun. (7,8)Kelainan retina yang
ditemukan
adalahakibat komplikasi
kronis
DM
yarta NonProliferatif
Diabetik Retinopati
(NPDR)
dan
Proliferatif
Diabetik Retinopati
(PDR).Kelainan makula pada penderita
DM
disebut makulopati
diabetik yakni
pembengkakandaerah makula
retina
yang bisa ditemukan pada stadiumNPDR
maupun PDR.(e,1O) Edemamakula dapat
ditemukan
pada
l0%
dari
populasi diabetik,
NPDR yang
dalarnperkembangannya disertai edema makula akan menyebabkan turunnya tajam penglihatan.(ll)
Turunnya tajam
penglihatan merupakan gambaranpenuriruul fungsi
dari
rnakula.Fungsi
makutradapat diperiksa
salah satu
drantarunya denganPhoto
Stress Recovery7i*t.(12'13'ra) Pemeriksaan
Photo
Stress Recovery Time(PSRT)
adalah merupakan salah satuperneriksaan sederhana
dan mudah rmtuk deteksi
dini
fungsi
proses
reaksi
fotokirnia
(bleaching) dan proses regenerasi dari Retinal Pigmen
Epithelial
(RPE) retina.(r5'r6)Boedy
W dkk
tahun2005
melakukan penelitian test photostressdi
RSUDr
SoetomoSurab4ya didapatkan perbedaan yang bermakna secma statistik dengan p< 0,05 dimana waktu
rccovery
kelompok
NPDR
lebih
panjang (22,56detik)
dengan StandarDeviasi
(SD)
9,92dibandingkan
matanormal
(11,09 detik;.(tzl
Hafid
Ardy
dkk
dalam penelitian
di
RS M
Dja.qrl
Padangmelaporkan
Photo,sfress Recovery Timenta-rata
diatas norrnal(20
detik)dan pada kelompok
kontrol
didapatkan 12,4 detikdenganSD
8,92.
O"rrg*
spesifitas dansensifitas
dari
photo
stress recoverytime
cttkuptinggi
untuk
menentukan kelainan reaksifotokirnia pada penderita
DM
walaupun belum
terdapat
retinopati diabetikum
padafunduskopi.(r8)
Komplikasi
DM
mengakibatkan
terjadi
peningkatan stress
oksidatif
dimanakonsekuensinya
juga
meningkatkan
produksiradikal
bebas atauberkurangnya
pertahanananti
oksidan.
Stresolaidatif
ini
merupakan salah satu yang berperanterjadinya
kerusakanjaringan dan
sel,
melalui
beberapa prosesjalur
biomekanik(I8) Antisipasi
prosesbiomekanik
adalah dengan menambahkananti
oksidan
untuk
meryagafungsi
sel
tidakterganggu
seperti
Atpha LipoidAcid
(AtA;.
rtelALA
adalah
anti
oksidan
yang
merupakanko-faktor
multi
enzim yang
bekerjamerubah
acetyl-CoA
danSuccinyl-CoA
dari piruvat dan
ketoglutarateyang
merupakankomponen penting
dalam
SiklusKreb.
Secarafisiologis
ALA
disintesadihati
dan jaringanlain
yang berfungsi sebagai komponen essensial generasiATP
padamitokondria.
Keadaanhiperglikemia
padaDM
akan menimbulkan pembentukan Reactive Oxygen Speeies (ROS)melalui proses
glycoxidatior.
ROS dapatmerusak komponen sel seperti lemak pada rnembransel,
protein
danDNA.
Pada pankreas ROSjuga
dapat merusak selp
sehingga menggangusekresi insulin alami.(le20)
12.
RumusanMasalah
Bagainnana efektlfitas pemberian
Alpha Lipoic
Acid
terhadapPhoto
StressRecwery
I
13.
Tujuan
Penelitian
I
a.
Tujuanulnum
:-
Mengetatruiefektifitas
pernberianAlpha Lipoic Acid
(AL/t)
terhadap Photo,Srress Recovery
Tiae
(PSRT)
padapenderita diabetesmellitus (DM)
b.
Tujuan khusus :-
Melihat efektifitas
penrberianALA
pada PenderitaDM
terhadap PSRTdihubungkan dengan Distribusi
Umur
-
Melihat
efektifitas
pemberianALA
pada PenderitaDM
terhadap PSRTdihubungkan dengan Larna rnenderita
DM
-
Melihat
efektifitas
pemberianALA
pada PenderitaDM
terhadap PSRT dihubungkan dengan perubahan Gula Darahpenderita
DM
1.4.
Menfaet
Penelitiau
Dari penelitian
ini
diharapkan:-
Dapat mengetahuiefek
pernberianALA
terhadap PSRT pada penderitaDM
nnenunrt distribusi umur-
Dapat mengetahuiefek
pemberianALA
terhadap FSRTpada
penderitaDM
terhadap lama dikenal menderitaDM
-
Dapat rnengetahuiefek
pemberianALA
terhadap PSRTpada
penderitaDM
terhadap perubahan gula darah-
Dapat mengetahui efek pemberianALA
terhadapPSRT
penderitaDM
-
Management pernberiarrAlplw Lipoic Acid padapederita DM
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Diabetes
Melitus
Diabetes
melitus
(DIO
merupakan kelainan metabolik yang bersifatkronik
ditandaidanya
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Pada keadaanlanjut
dengankontrol
yang
kurangbaik disertai
adanya berbagaifaktor yang
berpengaruh dapat terjadikerusakan
pembuluh
darah besar
(macrovasculer)
dan
pembuluh
darah
halus(microvasculer).
Komplikasi
mikrovaskuler
ini
menyebabkan gangguan padaretina
yangdikenal sebagai retinopati diabetikum (diabetic
retinopatthy:
DR),
ini
dapat rnenyebabkankebutaan yang bersifat permanen.(2'2 I )
Secara
klinis
retinopati diabetikum
dapat berupa
aneurisma, rnelebarnya vena,pedarahan dan eksudat lemak.
Komplikasi
diabeteslain
padamatajuga meliputi
kelainankomea,
glaukom4
neovaskularisasiiris,
katarak maupun neuropati, akantetapi
retinopatidiabetikum merupakan
komplikasi
yangpaling umum
dengan prognosis yang kurangbaik
bagi pengli 6u1^n.Q1'n'n)
2.1.1.
Klasilikasi
Retinopati
Diabetikum
Klasifrkasi retinopati diabetikum
berdasmkao stadium atau perjalanan penyakitnyaadalah
:
Retinopati diabetikum diklasifikasikan menjadi tahap awal, Non-Proliferatif
Diabeticum
Retinopathy(NPDR),
dan tahap
lanjut, Proliferatif
Diabeticum
Retinopatthy3.
4.
I
Klasifikasi
Nonproliferatif
DiabeticumRetinopaty
(NpDR)
:l.
Retinopati non-proliferatif minimal:
terdapat
> I
tanda
berupa
dilatasi
vena,mikroaneurism4 perdarahan intraretina yang
kecil atau eksudat keras
2'
Retinopatinon-proliferatif ringan
sampai sedang: terdapat
>
I
tanda berupad'atasi
vena derajat ringan' perdarahan, eksudat keras, eksudat
lunak atau
IRMA
(intraretinal
mi cr ovas cular abnormal iti e s)
Retinopati non-proliferatif berat:
terdapatmikroaneurisma
pada
4
kuadranretina, dilatasi
venapada
2
rruadran, atauIntra
Retinal Microvasculer
Abnormality(IRMA)
pada 1 kuadran
Retinopati non-proriferatif
sangat berat: ditemukan>
2
hndapada retinopati
non_
Proliferatif
berat. Q4'2s,26)Klassifikas i pr o
liferatif
Diabe tic Retinapathy(pDR)
1.
FDRdini
Sudah mulai
terlihat
adarry aneovaskularisasi2.
PDR resikotinggi
o
Neovascurarization of theDrsc(NVD)>
r/3
_
r/2
daerahdiskus atauo
NVD
dan perdarahan preretina/ vitreuos, atauo
Neovascularization Elsewhere(NvE)
>
r/2
daerahdiskus
dan perdarahanpreretina/vitreous. Q4'26'27'28)
2.1.2. Patogenesis
Gangguan vaskurer pada retinopati diabetikum
berupa gangguan aliran, terganggunya
penneabilitas
kapiler'
dan
sumbatan
kapiler.
Pada awalnyaretinopati diabetikum
ditandaioleh perubahan struktur dan komposisi
sel pembuluh darah
mikro. sel
peran
penting
sebagaiblood
retinal
barrier.
Kerusakan sel-sel
,naot"t
tersebut
dapatmenyebabkan peningkatan permeabilitas vaskuler. Pada fase awal terjadinya edema makula
diabetik
terjadi
kerusakan
dan
kebocoran
blood
retinal barier
yang
mengakibatkanmenumpuknya cairan ekstra sel di makula.Qs'26'27'28'2e)
Perisit
merupakan
sel
yang penting dalam
pengaturan
perfirsi
kapiler
retina-Kerusakan
perisit
pada penderita diabetesakan meimbulkan
perubahanhemodinamik di
retina berupa gangguan autoregulasi
aliran
darah retina.Hilangnya
sel-selperisit
retinaini
merupakan gambaran pada retinopati diabetikum yang berakibat
timbulnya
mikroaneurisma@a
penderitaDM.
Gambaran lainnya yang bisa ditemukan pada retinopati diabetik adalahpenipisan membran basement
kapiler
dan penumpukan deposit matriks ekstra sel yang akanremperberat timbulnya gangguan hemodinamik pada retrw.Qs'27'28'2e'30'3r)
Ada
penelitian yang
membuktikan bahwa
proses
leukostasispada rotina ikut
berperanan
dalam
patogenesisretinopati diabetikum.
Sel
leukosit
memiliki
ukuran
lebihbesar, sitoplasma
yang lebih kaku, memiliki
kecenderunguntuk
melengket
ke
endotelmskuler dan merniliki
kapasitasyang
besar rnenghasilkantoksik
superoxidedan
enzimpoteolitik.
Padapenderita
diabetesterjadi
leukotasisretina,
yang
berpengaruh terhadapfugsi
endotel retina, perfusi retina,
angiogenesisretina dan
permeabilitas
vaskuler.Fenelitian pada hewan percobaan menrmjukan bahwa kebocoran vaskuler dan daerah perfusi
berkaitan dengan leukostasis retina. Q7'282e'30'3t)
Sumbatan pada kapiler menimbulkan
iskemik
padarettna dan menstimulasi VasculerMotelial
Growth
Factor {VEGF)
untuk
rnembentuk neovaskuler. Prosesini
terjadi
padaProlferatf
Diabeticum Retinopathy(PDR).
Pertumbuhan fibrovaskuler kearahvitreus
bisaI
Mekanisme
patologi yang
mendasarkomplikasi mikrovaskuler
pada diabetes yaituI
kelemahan endotel
kapiler
retin4
renalglomeruli
mesangiar dan
jaringan
saraf. pada tahunt
1966 penemuan
polyol
pathway
menjelaskan mekanisme
patologi yang ditimbulkan DM.
I
Melalui potyol
pathway
ini
dihasilk anAdvanced Grycation End
products(AGEps), pratein
I
Kinsse
c-
p
(PKc
-B)' hexosaninepathway
dan gabungan produks
i
superoxida.Hasil akhir
I
dari mekanisme
jalur
diatas adalahtimbulnya
"Reactive oxygen
species,,(Ros).
.(27,2.s,2s[1)
I
2.l.2.l.Atdose
ReductoseInhibitor
dan
polyol pathway
I
Polyol
pathway
mengurangitoksik
aldehid
yang
disebabkanoleh
RoS
untukJ
nensin-aktifkan
alkohol (Gambar.l). Aldose
reducrase
(AR)
bertanggungjawab
rerhadap
I
nroses awal dari
rate-limiting
step'
Glukosadireduksi menjadi sorbitol dan fruktosa merarui
[ '"*
ini'
namunAR
mempuyaiaffinitas
rendah terhadap glukosa pada konsenhasi normal.
I
Peninskatan
glukosa intraseluler akan
meningkatkan
afinitas
AR
dan
menimbulkan penunman
Nicotinamid Adenine Dinucleotide
Phosphoryrated
Hidrasi (NADpH)
yang
signifikan' Aktifitas
gluthatione
reductase
mereduksi
GSH beke{a
sebagai mekanismeutama merusak
RoS
unfuk
menurunkanstres
oksidatif intra
sel.
penurunanNADpH
danpeningkatan hasil aktifitas
GSH reduktiase, mengakibatkan peningkatkan stress oksidatif
yang
akan menyebabkan terganggunya fungsi dari sel. . @,2s,30,31)
Aldose reductase
inhibition (ARD
menyerupai
target
ideal untuk
menurunkan efekyang merugikan
dari hasil
aktifitas
polyot
pathway.
Namun
dari
penelitian
klinis, ARI
NAS+
FJADHGambar.l
: Aldose reduktiase danjalur
polysl.(a)L1.2.2. Inhibifor
AGEPs
Advanced Glycation End Producls (AGEPs) adalah kelompok heterogen dari protein
yang mengalami
modifikasi
protein,lipid,
asam nukleat yangterlibat
dalam proses penuiuulrlen penderita diabetes. Pada hiperglikemia intra seluler produk-produk
ini
terutama dibentukmelalui reaksi non enzyrnatik (
Maillard
reaction) arfiaragroup asan amino dan glukosa atauderivat
glukosareaktif
yang dikenal
sebagaidicarbonyl
(Gambar.2).
Hiperglikemia juga
menghasilkan
AGEPs melalui
polyol pathttay yang
berasaldad
stresoksidatif.
AGEpsrerubah
protein intra
dan extra seluler sertafungsi dari
sel. ReseptorAGEP (RAGE) juga
berikatan dengan AGEPs menimbulkan aktifasi Nuclear
transcriptional Factor-
kB
(NF-kB)
dari
berbagai
sitokinin,
pro
koagulator
dan
faktor
pro
inflamasi dan
'peningkatani.*wo: Ghqcsre e6[
rc{qdt,r
#
F'tr
Ff.ct#{Hs
Gr$ndfile{*Brt
rnd<ytokkxr
[image:26.481.19.386.61.300.2]l$,ac{qthag'*,' mL.ti!n*a, {€{l
Gambar.
2
: Mekanisme intra seluler produksi advanced glycation end-product (AGE)(4)Penelitian pada populasi diabetes menunjukan AGEPs berhubungan dengan terjadinya
retinopati dan beratnya retinopati,neuropati, nefropati juga komplikasi makrovaskuler. RAGE
juga
terdapat
dalam bentuk soluble (sRAGE) dalam sirkulasi
dan
diduga
berperanmembersihkan
AGEPs
dari
sirkulasi oleh
karena mencegahikatan
dengantarget
seluler.Diabetes
tipe
II
mempuyai kadar sRAGE
lebih
rendah dibandingkannon
diabetik
yangmenunjukan regulasi
sRAGE
yang menunrn padahiperglikemia.
Strategiuntuk
mencegahefek AGEPs disamping
kontrol
terhadap glikemia,juga
penurunan intake AGEPs eksogen.Inhibisi
pembentukanAGEPs
mencegahprosling
AGEPs memperkuat pemindahan AGEPdan penurunan stress oksidatif. G'30'3r'32)
Ltatrs
ft
kf,rgFfis
i
*
lS*S
,,t
J
In{r*thelnia.q$
Ll23.Inhibisi
Diacylglycerol Protein Kinase C(PKC)
PKC
terdiri
dari kelompok
T2 seronine/threonine kinase yangterlibat
dalarn sinyalfuaseluler
yang
berhubungan dengan berbagaifungsi vaskuler, kardia, immunologi
dantr*gsi
sistemik lainnya.
Diacylglycerol (DAG)
adalahaktifator
sebahagian besar bentukFKC.
PembentukanDAG
de novo
meningkat dengan peningkatan glukoseintra
sel
yanghmudian
menimbulkan peningkatan aktifitasPKC-gllP2
dan PKC-6 (Gambar. 3). PKCjuga
daktifasi
oleh growth
factor
dansuper
oxydeyang
dirangsangoleh
hiperglikemia
danpembentukan
AGE. PKC-pl-2
terutama bertanggungjawab
terhadapefek
merusak padaEtin4
neural
danjaringan renal. PKC
meningkatkanproduksi
matrix extra
seluler
danryulasi
berbagaisitokinin
inflamasi yang lebih
jauh
merusakmakro
danmikro
vaskuler.11rSJ)31,32,33)
f
eeucn'!**nWFidi
Gambar.3 : Mekanisme potensial over produksi mitokodria superoxide yang dinduksi oleh
hiperglikemia.(a)
2.1.2.4.
Inhibisi
vas culor
Endothelium
GrowthFactor (VEGF)
VEGF
merupakanglikoprotein yang produksinya
mengalami
peningkatan padakeadaan hiperglikemia terutama melalui PKC pathway. VEGF menimbulkan efek pada retina
melalui
reseptor
tyrosine kinase
VEGFR-I
dan VEGFR-2
(Shen
et
al
1993;
Ferrara2004;0itutip dari pustaka a. Kemudian
terjadi
stimulasi angiogenesis dan permeabilitaskapiler
danpeningkatan kebocoran.
Kadar
VEGF
vitreus rnenunjukan beratnya neovaskularisasi padaretinopati dibetikum dan penurunan photokoagulasi. Terapi sistemik VEGF tidak praktis oleh
karena
VEGF
merupakanhal
vital
dalam proses angiogenesis padamiokard
dan waund healing .g'27'2e'30)2.2. Pemeriksaan Fungsi
Makula
Makula
merupakan area sentral retina dengan diameter sekitar 5mm
yang berwarnakekuningan. Dibagian tengah terdapat cekungan yang diseb
$
dengarrfovea dengarrdiameter1,5
mm
yang banyak mengandung sel cone berfungsi pada penglihatan sentral yang terletakkira-kira
4,0mm
temporal dan 0,8mm inferior
darioptik
disk. Bagian luardaifovea
yaitu
prafovea
dengan lebarnya 0,5 mrn yang terdiri dari lapisan ganglion, inner nucleardanauter
plexiform. Bagian terluar
dari
fovea
yaitu peri
fovea
denganlebarnya
1,5mm.
Makulaterlihat berwarna
kuning
karena mengandunglutein
dan zeanthin. Kerusakan daerah makulaakan nnengakibatkan gangguan penglihatan
sentral
@7)a. Photostress Recovery
Time
(PSRT)Photostres test adalah suatu tes yang menggambarkan
fungsi
adaptasiretina
setelahmendapat cahaya secara mendadak. Test
ini
merupakan pemeriksaan yang praktis, murah dansederhana
yang
dapatdipakai
menilai fungsi
makula.
Hasil
pemeriksaan photostress testberupa pengukuran
waktu
pemulihanmakula
setelahdi
sinari
cahaya.Fungsi
pemulihanditetapkan
dalam periode waktu yang akurat.
Dasar mekanisme
t",
irri
adalah
reaksifotokimia yang
dihubungkan dengan perubahan ambangpenglihatan dan kembalinya
ke
tingkat
preadaptasi yangdi
korelasikan dengan resintesis pigmenpenglihatan
pada RetinaPigmen Epithelium (RPE). G7,18'33)
b. Mekanisme
Kerja
Photostress Recovery TimeCahaya yang sampai
ke
retina
akan menimbulkan reaksi pada segmenluar rod
danGone.
Disisni
cahaya
akan
diabsorbsi
oleh
molekul-molekul rhodopsin
suatu
pigmenfotoreseptor
peka
cahaya.Dalam
organel-organel fotoreseptoryang utuh,
terdapat
duakejadian
penting
untuk
terjadinya
mekanismereaksi
yaitu
responelektrik
(earty
receptorpotential)
dan siklus light-struc molekul-molekul
pigrnen dalam membran.Mekanismenya
adalah sebagai
berikut '
(18'33'34.3s)Di
dalam diskus
mernbran segmenluar
fotoreseptoryang
mengandung rhodopsinterdapat
suatu signal
kimia
akibat
perubahan permeabilitasyang dikenal
denganinternql transmiter yang diperankan terutama oleh ion Ca*2 Menurut Hagins, absorpsi
cahaya
oleh
rhodopsin memicu pelepasanion-ion
kalsium
kedalamruang
eksternadiskus
yang
kemudian melekatke
membran plasma fotoreseptor dengan menutupsodium
channels-
Aliran
sodium berkurang kedalam
fotoreseptor
dan
timbul
hiperpolarisasi
relatif
membran plasma segmen luar fotoreseptor.Melalui
mekanismeyang belum diketahui,
timbul
impuls-impuls neuronal yang kemudian ditransmisikanmelewati sinap sel bipolar fotoreseptor ke sepanjang
jalur
visual. (1s,34'3s)Ketika rctina
(dark-adaptedretina)
terpapar
aleh
cahay4pigmen-pigmen
visual(rhodopsin)
dari
sel-selrod
dan cone mengabsorysi cahaya tersebut dan kernudianterjadi
dekompensasi yang cepat dari rhodopsin dengan melepaskan isomerall-trans
1.
retinal
dari apoprotein,opsin
Penguraianini
melalui
suatu tahap-tahap atau short-lived intermediate (eambar. 4)1I-CIS
RETINAL
+
Opsin
t+
l1-cis
vit
A
t+
11-cis
vit
A
esterRHODOPSIN
TSOMERASE
Alkohol
dehydrogenase DPNEnzim
Esterifikasi4ALL.TRANS
RETINAL
+
Opsin
t*
All-trans
vit
A(retinol)
t+
all-tranwit
A ester(retinyl
ester)Rhodopsin yang terkonsentrasi
di
dalam segmenluar
membran selrod
akanmengabsorpsi cahaya. Rhodopsin yang terkena cahaya akan mengalami penguraian
yang
sangat
cepat
ke
dalam bentuk
aktif
rhodopsin
yaitu
meta-rhodopsin
II.
Rhodopsin
aktif
ini
memulai reaksi rnengontrolinflow
kation
kedalam segmen luarsel rod.
Target reaksi
ini
adalah suatu
pintu
saluran
kation,
cyclic
GuanosineMonophosphate
(
cGMP)
yang berlokasi
di
membran
luar
segmenlum
sel
rod.Saluran
ini
mengontrol aliran ion Na dan Ca ke dalam sel rod. (I8'34'3s)3.
Dalam keadaan gelap, salurancGMP
ini
dalam keadaan terbuk4sehinggaaliran ion
Na
dan Camelalui
saluranini
dipertahankan keseimbangannyaoleh
pompaNqK-ATPse dalam segmen dalam dan
Na/trk-Ca
exchanger dalam segmen luar rnembran,dimana keduanya membutuhkan
energi.
Depolarisasi
sel rod
minyebabkanI
'transmitter glutamate'
dilepaskandari terminal
sinapnya,,"hnggu
memulai
signalI
neural penglihatan. (rs'34,3s)
I
secara
biokimiawi
proses yang terjadi setelah rhodopsin diaktifasi oleh cahayaI
adalahmolekul
kedua 'transducin' menjadi
aktif
yang
selanjutnya
menyebabkanI
perubahan 'guanosine diphosphate(GDP), menjadi
'guanosine hiphosphate (GTp).I
Satumolekul
rhodopsin dapat mengaktifkan seratusmolekul 'transducin,
yang dapatI
meningkatkan
reaksi. Transducin kemudian mengaktifkan protein ketiga,
rodI
phosphodiesterase(rod
PDE) yang menghidrolisa cGMP menjadi S-nonsiklikGMp.
I
Jumlah cGMP yang berkurang akan menutup pintu saluran
ioq
sehingga menghambatI
masuknya
ion
Na
dan Ca dan menimbulkan hiperpolarisasi selrod.
HiperpolarisasiI
akan menghambat pelepasan glutamate's dari terminal sinap.(18'34'35)
I
4-
Sebaliknya,
bila
cahayadihilangkan,sel rod kembali
dalannkondisi
gelap denganI
tilangnya
kaskade reaksi. Rhodopsin tidakdiaktifkan
olehfosforilasi
C-terminal olehI
*odopsinkinase dibantu
oleh
ikatan arrestin. 'Transducin'
dinonalctifkan
olehI
hidrolisa
GTP
menjadi
GDP oleh
akdfitas transducin
intrisic
GTpase,
yangI
*lanjutnya
meng-inaktifkanPDE.
Guanylate cyclase suatu enzim yang mensintesaI
"oMP
dari
GTP,diaktifkan
karena berkurangnyajumlah
Ca intraselakibat
saluranI
*enutup. Aksi
enzimini
dibanhr oleh guanylate cyclase-assisting proteins (GCAps).I
I
Level cGMP
meningkat,
pintu
saluran menutup
dan sel
rod
rnengalami
re-I
I
a.Polarisasi. (r8'34'3s)I
Waktu
pemulihan
dari photostress
test
ini
terganfung
dari
nilai
resynthesisfintopigment
danfungsi antaruphotoreceptors dan Retinal PigmentEpithelium(RpE).
padatasus makulopati yang mengenai lapisan retina bagian
luar
(outerretinal)
danlthoroid
akantrlihat
photostress recovery/lrae
(PSRT) yang memanjang.Apabila penyebab
penunrrumrisus
yang berasaldari
lapisanretinal
ganglion sel atau pusatvisual
yanglebih
tinggi
akandidapat PSRT dalam batas normal.(I7'l8'35)
z3.Anti
oksidanZat
arfii oksidan adalah substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikalbebas. Radikal bebas merupakan
jenis
oksigen yangmemiliki
tingkatreaktif
yangtinggi
dansecara
alami
ada didalam tubuh sebagaihasil dari
reaksibiokimia
di
dalam tubuh. Radikalbebas dapat merusak sel
tubuh
apabila tubuh kekuranganzat
anti oksidan atau saat tubuhtelebihan
radikal
bebas. Radikal bebas dapat merusak membran sel,
merusak dan merubahDNA.
(36)Dasarmekanisme ket'anya antioksidan dapat dibedakan menjadi3 yaitu ; (36)
a- Antioksidan primer
Antioksidan
ini
berfungsiuntuk
mencegah terbentuknyaradikal
bebas baru karenad4pat merubah
radikal
bebas menjadimolekul
yang berkurang dampak negatifnya sebelummpat
bereaksi(Winarsi,
2005). Tubuh dapat rnenghasilkan antioksidan berupa enzim yangoktif
bila
didukung oleh nutrisi
pendukung atau
mineral
yang disebut
juga
ko-faktor. Antioksidan primer yang berperan sebagai kofaktoryaitu
:l- Superolrsids dismutase (SOD)
Antioksidan
ini
merupakanenzim yang bekerja
bila
ada mineral-mineral
seperti tembaga, mangan yang bersumber pada kacang-kacanguul, padi-padian.7 - Glutathione peroksidase
Enzim
tersebut mendukung
aktivitas enzim SOD
bersama-samadengan
enzimkatalPqe dan menjaga konsentrasi oksigen
akhir
agar stabil dantidak
berubah menjadipro-oksida+. Glutathione sangat penting sekali melindungi selaput-selaput sel.
L
KqtalaseErzim
katalasedi
samping mendukung aktivitas enzim SODjuga
dapat mengkatalisapuUanan
berbagai rnacam peroksida dan radikal bebas menjadi oksigen danair
(Arulselvanfu
Subramarian,2007).f,. Antioksidan sekunder
Antioksidan
sekunder merupakan senyawa yang berfungsi menangkapradikal
bebasfu
mencegah terjadinya reaksi berantai sehinggatidak terjadi
kerusakan yanglebih
besar.NUffioh antioksidan sekunder
fralah
vitarnin E,vitamin
C,
dan
betakarotenyang
dapatfreroleh
dari buah-buahan.r* Antioksidan tersier
Antioksidan tersier rnerupakan senyawa yang memperbaiki sel-sel dan
jaringan
yangnak
karena seranganradikal
bebas. Biasanya yang termasukkelompok
ini
adalah enzimi" 2005). Stres oksidatif menyebabkan ketidakseimbangan dalam sistem pembentukan
fu
penangkapanradikal
bebas sehingga menurunkanaktivitas
antioksidan(Kaleem
dkk.,Pari dan
Latha,2005).
Secara umum reaktivitas oksigen pada sel ditangkap oleh enzimidan. Penyakit diabetes
melitus
dapat menginduksi perubahanjaringan
dan aktivitasantioksidan.
Agen hipoglikemik
herbal beraksi pada penangkapan rnetabolit oksigenttu
meningkatkan sintesis molekul antioksidan (Mahdi dkk., 2003;. (36)ltrikut
ini
beberapa anti oksidan yang sering dipakai :LAfiho
LipoicAcid (ALA)
*Alpha
Lipoic
Acid'(AtA)
rnerupakan antioksidan yangberperan terhadap reaksi
ffiifuogenase
mitochondria.Lipoat
atau turunannya sepertidihydrolipoat,
bereaksi denganlhigen
reaktif
seperti radikal superoxide,hydroxyl,
asam hypochlprous, peroxyl dan oksigenggal (O,1. (:z:sl
!
Antioksidan
harus mengandung beberapa aspeft ; (3s)I
-
Spesifik mengikat radikatbebasI
-
Akrif
mengikat metalI
-
Berinteraksi dangan antioksidanlain
I
-
Mempunyai efek terhadap tampitan genI
Dalam mempertimbangkan pemakaian antioksidan
sebagai preventif dan terapi harus
I
mmperhatikan:
I
-
Absorbsi danbioavailabiliry
I
|
*
Konsentrasi di jaringan, sel dan cairan extraselulerI
J
-
Lokasi ( kerjadi
aqueous dan atau membran
)
I
n"lam
beberapapenelitian,
ALA
rnerupunyaiefek
terhadapuptake
glukosa pada|
***
DM
tipe
II
danDM
tipe
I.
Komplikasi
diabetes seperti katarak dan polineuropati,&lbat
adarryaradikal
bebas oksigen, pada pasien diabetesterdapatpeningkatan serurn asam
bdbiturat
dibandingkan pasien
non
diabetes.
sejak
terbukti
ALA
dan
DHLA
dapat
menghambat reaksi
biologi
yangdiinduksi
diabetes,hubungan
antara stressoksidatif
padatomplikasi
diabetes dan antioksidanALA
dan asamdihidrofilik
sangat msrarik.(37.3s)
Efek
ALA
padadiabetes adalah . Q7.3e)1.
Uptake glukosapadaDM
tipeII
Salah satu patogenesis utama pada
DM
tipe
II
adalah resistensi terhadap insulin.Umumnya
DM
tipe
II
hiperinsulinemia
ini
tidak
dianjurkan terapi
insulin.Meningkatnya
aksi
insulin
pada transport
aktif
glukosa
pada
otol
tubuh
merupakan dasar
beberapa
penelitian
dalam menilai
keberhasilan
terapi.
Henriksen
dkKl994)
(diL:utipdri
kepustakaan 3e)
dahm
penelitiannya rnendapatkandengan pengobatan
ALA
meningkatkan uptake glukosa(
2-deoxyglukosa)pada
pasien dengan
atau
tanpa
adarryainsulin.
Pengobatanakut
denganALA
100mglkgbb
selamaI
hari,
dankronik
30
mg&gbb
selarnal0
hari
meningkatkaninsulin
dengan menstimulasi2
-deoxyglukosa padaotot
epitrochlearislebih
dari50
%
pada keduaterapi.
Padapenelitian
ini
diduga suplaiALA
eksogen dapatmeningkatkan
ALA
endogenmenjadi normal.
Disamping
itu ALA
bereaksi
dengan
sulfhydryl
seluler, yang
terlibat
dalam
pengaturanstimulasi
transportglukosa-
insulin.2.
Reaksi glycation dan AteroslerosisGlycation
dari
protein merupakan dasar dari kelainandiabetes dan
radikal
bebasterlibat
dalam proses
ini.
walaupun
beberapamekanisme
diduga
sebagaipatogenesis terjadinya
komplikasi
diabetes kronis, glycationprotein
dan oksidasiglukosa( glycooxidation) merupakan hipotesa yang paringmungkin.
3'
Padapolineuropati
diabetes,ALA
bekerja menurunkanaliran
darilt
endoneuraldan
tekanan oksigen.
Hipoksia
endoneural berhubungan dengan peningkatanstress
oksidatif
dan
berpengaruhterhadap
terganggunya kecepatan hantaransyaraf' Antioksidan
sepertiglutation
dapat mencegah neuropatipada
binatangpercobaan dan
ALA
menginduksi penyebaran neurit padakultur.
penelitianklinis
terhadap suplemen
ALA
pada neuropatiDM
dan penggunaffnya pada keadaanini
telah disetujui
di
Jerman. Satupenelitian
doubleblind kontrol
plasebo denganpemberian
ALA
200mg/hari selama
2l
han menyebabkan berkurangnya gejala
klinis,
sebelum pengobatan terdapat6
pasien dengannyeri
sedang dan4
pasiendengan
nyeri
berat. Setelah pengobatan5
pasien tanpanyeri, 4
pasien. dengannyeri
sedang danhanya
r
pasien
nyeri
berat. Disamping perbaikanklinis
yangnyata, pengukuran
neurofisiologi,
seperti sensasigetar
dan kecepatan harfiamnsyaraf.
t
"Alpha Lipoic
Acid"mempunyai
efek terhadap pencegahano*
o"nuouatan diabetes.
I
-Alpha
Lipoic
Acid"
mencegah kerusakan sel B pada
DM tipe
l.
Ini
meningkatkan uptake
I
dt'kosa
pada
DM
tipe
2,
menglrarrrbatreaksi glycation pada
beberapapasien
EfekI
mtioksidannya secara
khusus
bermanfaat memperlambat
neuropati
diabetes
danf
::-x;:*.vi,aminA,
I
Karotenoid berinteraksi dengan
vitamin
c,
vitamin E,
dan selenium sebagai zatanti
t
oksidan' Karoten berperan dalam meningkatkan sistem immunitas tubuhmelalui
eftk
antiI
oksidan-vitamin
A
juga
menjamin
perkembangankulit
yang
sehat, rnembran mukosa,I :ffi tr,ll
'*t"**
lvmphoid'
dan
semuahal
vang berhubungan dengan sistemI
I
3.vitamin
CI
I
I
"itamin
c
bersama dengan
vitamin
E
dapatmelindungi
sel
dari
perlawananI
peroksidasi lemak didalam sel.vitamin
cjuga
dapat berfungsi sebagai pencegah kanker. (3e)I
I
r.
vi**io
n
I
I
sebagai
anti
oksidan
yang
sangatkuat,
Vitamin
E
bekerjadengan
eara mencan,bereaksi, dan merusak
rantai
reaksiradikal
bebas. Beberapa manfaat penggabungan fungsianti oksidan
vitamin
E
antaralain
dapat mencegah kanker, penyakithati,
dan memperbaikisistem kekebalan tubuh.(3e).
5. Selenium
untuk
mempertahankananti
oksidan,
SeleniumSelenium
merupakan
mineral penting
yang
berfungsikesehatan
dan
mencegahpenyakit.
sebagai bagian
dari
I
***
dalam sistem pertahanan tubuh. Dalam kapasitas anti oksidannru,
,"l"rri*
bekerja
I *u
dengan vitamin E untuk mencegah terladinyakerusakan sel tubuh.(3e)
I
I
a
zA.Terapi
antioksidan
dan ROSI
I
nos
merupakan
produk
akhir
jalur
patogenik
hexosamine
pathway
dan
I
I
nnenvebabkankerusakan
mikrovaskuler.
RoS
menjadi target
terapi
pada
komplikasiI
J
mikrovaskuler pada diabetik' Penelitianklinis
pada pasien diabetik yang diberi suplemen antiI
I
oksidantradisional
(vitamin
c,
E)
menunjukanmarker
stresoksidatif
dapat menurunkanI
I
tomplikasi
mikrovaskuler.RoS
berperan dalam menginduksijalur
utamadari
komplikasiN
I
diabetik danterdiri
dari
produk akhirjalur
yang dapat menerangkan mengapaanti
oksidannadisional mengalami kegagalan.
vitamin
E dan antioksidan lainnyaterutama
berperan caranon enzimatik terhadap produk akhir
RoS
oleh karenaitu
efek terbatas hanya pada bahagianproduk akhirnya yang mengalami kerusakan. (a)
ALA
dapat mereduksimarker
oksidasi pada pasien diabetes dengankontrol
yangjelek
dan pasien sindromametabolik.
Suatu meta analisis pada pasien diabetes menunjukan
bahwa 600 mg
ALA
signifikan
memperbaiki diabetic peripheral neuropathy(DpN) (Ziegler
€f al 2006). Penelitian terbaru pada pasien
DM tipe
ldan2
yang diterapi denganALA
(600-1800) selama 5
minggu
dilakukan evaluasi terhadap efek padaDpN
menunjukan perbaikanterha{ap
hal nyeri
dan
neuropatiyang
dinilai
dengantotal
sympton score (TSS),
score
perbaif5an neuropati (NCS;. t+l
BAB
III
KERANGKA
KONSEP,
DEFINISI
OPERASTONAL
DAN I{IPOTESA
3.1.
Kerangka
Konsept1
DM
@Aa4itc,qv
ksl€rdsnGartgguaa reakri fotokinlia dan gangguae r€ge.ne{asi
pigrren epiret retinn (RpF)
Gambar.5. Kerangka Konsep penelitian
32.
Definisi Operasional
Diabetes
Melitus
:
Pasien sudah didiagnosa Diabetesmelitus pada
poliklinik
Penyakit Dalam yang dikonsulkan ke
poli
mata.Photo stress
Recovery
: Suatutes
yang menggambarkan fungsi adaptasi retinaTime
(PSRT)
setelah mendapat cahaya sec:ra mendadak.waktu
pemulihan makula :waktu
yang diperlukan bagi penderita(dalam
detik)
untuk dapatmembaca
angka pada Snellen
chart
pada
baris yang
dicapai
sebelum disinari
dengan cahaya dari penlight(
melihatjeras
2
dari
3
huruf
karnr snellen
setelahdiberikan
cahaya)(N <
20detik). Mernanjang > 20
detik
dicatatwaktu yang didapat.33.Ilipotesa
o
H0
:
tidak
terdapat pengaruh pemberianAlpha Lipoic
Acid
terhadapphoto stress recovery
time
padapenderita diabetes mellituso
lll
:
terdapat pengaruh pernberianAtpha
Lipoic
acid
terhadapphoto
stress recovery time padapenderita diabetes melitus
BAB
IV
II{ETODE
PENELITIAN
4.1. Desain
Penelitian
Penelitian
ini
merupakan eksperimentalprospektif
dengan photostress recovery timememanjang pada penderita diabetes melitus sebelum
diberi *Alpha Lipoic
Acid,
dan setelahdiberi "Alpha Lipoic
Acid'
.4.2.
Tempat
danWaktu
penelitian
Penelitian dilalrukan pada Bagian
Ilmu
Kesehatan Mata RSUPDr M Djamil
padangdan
Poli Ilmu
PenyakitDalam
Sub BagianEndokrinologi.
waktu
penelitian bulan
Juni
-Desember 2010.
4.3. Popmlasi
dan
Sampelpenelitian
a. Populasi
Populasi penelitian adalah semua penderita Diabetes
Melitus
b. Sampel
Sampel
penelitian
adalah semua penderita DiabetesMelitus
yang datang berobat kepoliklinik
Ilmu KesehatanMatayang
didiagnosa dan dikonsulkan dariIlmu
penyakit DalamRS
Dr
M
Djamil
Padang dengan photostress recoverytime
yang memaqiang pada bulanAgustus
-
September 2010(Minimal
34 subjek penelitian)Jumlah sampel dalam penelitian
ini
ditentukan berdasarkan rumusNr:
Nz :
t\a+Zll2xs;fl
(",lr)t
N
:
Besar subjekZa
:
Tingkat kemaknaan (ditetapkan peneliti):
1,64ZB
= Power penelitian (ditetapkan peneliti):
I,2g
Xr-Xz
= selisih minimal rerata yang dianggap berrnakna:
puataka:
Jsa
:
standar deviasi (dari penelitian sebelumnya/pustaka):9.92
(1,64
+
1,28)2x9,92
2N1:
N2:
:
33,56:34
1
5'
4.4.
Kriteria
Inklusi
danEkslusi
a.
Kriteria inklusi
-
Bersedia dan setujuikut
serta dalampenelitian
dan menyanggupi untukmematuhi aturan pemeriksaan yang akan dilakukan
-
Penderita yang
sudah didiagnosa DiabetesMelitus
dengan funduskopibelum ditemukan tanda-tanda retinopati
DM
dengan photostress recoverytime memanjang
-
Tajam
penglihatan dengankoreksi terbaik
mencapai 20/20 atauBCVA
20/2A dengan Snellen chart.
-
Mata yang diambil
sebagai subjek penelitian adalah photostres recoverytime yang memanjang
e
20 detik)-
Usia 4040
tahunb.
Kriteria
eksklusi-
Terdapat kelainan pada segmen anterior (proses inflamasi,infeksidlt)
-
Terdapat kelaianan
saraf
nervus
optikus
dengan
pemeriksaanfunduskopi
4.5,Alur Penelitian
Terdapat kekeruhan pada
dengan funduskopi
Kelainan
makula.
media
optik
yang
rnempersulit
diagnosa
-?--'L---r---J
m
r:+
a.
Bahan
danAIat
l.
2.
J.
4.
[image:42.493.27.465.34.621.2]5.
Gambar.
6.AIur
Penelitian
Slit Lamp merk top con
Snelen chart
Oftalmoskop Direct merk Welch
Allyn
Pen
light
Stop watch
6.
Alphalipoic
acid(Alanox
600 mg@Darya varya)4.6. Cara dan
Prosedur
Kerja
a.
Sebelum dilakukan pemeriksaan terhadap sampel yang memenuhi kriteria,diterangkan terlebih dahulu tentang tujuan dari penelitian
ini
dan secara lisandirninta persetujuannya menjadi subyek dalam penelitian
ini.
b.
Setelah mendapat persetujuan, maka data-datapasien dan hasil pemeriksaanyang sudah dilalflrkan, dicatat dalam status khusus penelitian
c.
Dilalarkan pemeriksaan rnata: segrnen anteriord-
Lakukan pemeriksaan taiarnpenglihatan kemudian lakukanphoto
stressrecovery
time padakedua mata subjek penelitian
e.
Mata
dengan pemanjanganphoto
stressrecovery
time
ambil
sebagai subjekpenelitian, catat hasil yang didapat sesuai pada status penelitian
f.
Diberikan obat
ALA
600
mglhari
selama45
hai^, makanobat
dianjurkan pagisesudah makan pagi
g.
Pasien diberi tahu supayadatangkontrol setiap 2 mingguh.
Lakukan kembali pemeriksaan setiap kontrol dari (e)i.
Pemeriksaan dilakukan pada ruangan yang samaj.
Lakukan pencatatan.4.7.
Teknik
pemeriksaan Photo stressPasien duduk
dikursi,
periksa tajam penglihatan dengan snelen chartpadajarak 6
mdengp4 atautarrpakoreksi berikan cahayadengan pen
light
denganjarak
2-3 mmdari komeaselam4 10 detik- Setelah lampu pen
light
dimatikan segera pasien membaca huruf pada kartusnelen satu tingkat lebih
tinggi
dari penglihatan terbaik sebe