• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Perbaikan Tata Letak Storage (Studi Kasus di PT. "X", Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Usulan Perbaikan Tata Letak Storage (Studi Kasus di PT. "X", Bandung)."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri farmasi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, penulis menemukan bahwa storage yang bermasalah adalah storage Unit 1. Pada storage Unit 1, penulis melihat bahwa tata letak bahan baku yang tidak teratur dan produk-produk tidak tersusun berdasarkan jenisnya sehingga masih bercampur. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam menemukan bahan baku dengan cepat. Selain itu banyak bahan baku yang rusak sehingga bahan baku menjadi tidak terpakai lagi yang menyebabkan kerugian pada perusahaan. Oleh karena itu, penulis ingin memperbaiki tata letak storage tersebut agar mempermudah pengambilan dan penyimpanan produk.

Dalam melakukan perancangan tata letak, penulis terlebih dahulu melakukan perhitungan kapasitas maksimum storage yang dibutuhkan untuk semua bahan baku dengan menggunakan proporsi. Perhitungan selanjutnya adalah perhitungan luas lantai yang digunakan untuk mengetahui besarnya luas yang dibutuhkan masing-masing produk di storage. Tahap selanjutnya adalah perhitungan frekuensi penyimpanan atau pengambilan per satuan waktu. Tahap terakhir, yaitu perancangan tata letak berdasarkan dedicated storage policy. Dedicated storage policy dipilih karena adanya pengelompokan penyusunan produk. Hal ini menyebabkan produk tidak menyebar dan disimpan berdasarkan prioritas frekuensi keluar masuknya produk. Dedicated storage dimulai dari perhitungan skala prioritas setiap produk. Perhitungan skala prioritas digunakan untuk menentukan produk yang ditata di dekat pintu karena produk lebih cepat keluar masuk storage. Tahap kedua adalah penentuan ukuran luas storage bays untuk menghitung jumlah lokasi penyimpanan (sel) yang diperlukan untuk setiap produk. Tahap ketiga adalah perhitungan jumlah sel yang tersedia di storage dan menghitung jumlah sel yang diperlukan untuk semua produk. Tahap keempat adalah penempatan bahan baku sesuai dengan skala prioritas yang telah dihitung sebelumnya. Setelah mengetahui posisi bahan baku di storage, maka dilakukan penyesuaian dari tata letak storage usulan dengan agar produk dengan kategori yang sama tidak berpencar dan agar lebih berdekatan sehingga pada saat pencarian dan pengambilan bahan baku tidak terlalu lama. Setelah penyesuaian tata letak storage usulan, maka dilakukan perhitungan jarak sebelum penyesuaian dan sesudah penyesuaian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bahwa setelah dilakukan penyesuaian prioritas masing-masing produk tidak berubah.

(2)

v Universitas Kristen Maranatha 2.1.2 Fungsi dan Peranan Gudang...…... 2-2 2.1.3 Kegiatan Operasional dan Performasi Gudang...…... 2-4 2.2 Perencanaan Tata Letak Fasilitas...………. 2-5

2.2.1 Terminologi Fasilitas, Tata Letak Fasilitas, dan Perancangan Tata Letak Fasilitas ...……...… 2-5 2.3 Perencanaan Tata Letak Gudang...………. 2-6 2.5.1 Tujuan Perencanaan Tata Letak Gudang... 2-6 2.5.2 Prinsip-prinsip Area Penyimpanan... 2-7 2.5.3 Perencanaan Ruang / Luas Gudang... 2-8 2.5.4 Metode Penyimpanan... 2-11 2.5.5 Langkah-langkah Pengerjaan Fixed Storage atau Dedicated

Storage... 2-13 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

(3)

vi Universitas Kristen Maranatha

4.1 Data Umum Perusahaan... 4-1 4.1.1 Sejarah Perusahaan... 4-1 4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan... 4-2 4.1.3 Struktur Organisasi... 4-2 4.2 Jam Kerja Perusahaan...……...………. 4-6 4.3 Data Bahan Baku di Storage... 4-7 4.4 Kategori Bahan Baku... 4-8 4.5 Dimensi Alat Penyimpanan... 4-9 4.4.1 Dimensi Pallet... 4-9 4.4.2 Dimensi Botol...4-9 4.4.3 Dimensi Rak... 4-9 4.5 Dimensi Material Handling... 4-10 4.6 Data Permintaan Bahan Baku... 4-11 4.7 Data Persediaan Bahan Baku... 4-14 4.8 Layout Awal Storage... 4-17 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

(4)

vii Universitas Kristen Maranatha 5.1.4 Perhitungan Frekuensi... 5-6 5.1.5 Perancangan Layout Usulan...5-8 5.1.6 Perhitungan dengan Dedicated Storage Policy... 5-9 5.2 Analisis... 5-18

5.2.1 Analisis Pengelompokkan Bahan Baku... 5-18 5.2.2 Analisis Kapasitas Maksimum... 5-18 5.2.3 Analisis Luas Lantai dan Frekuensi... 5-19 5.2.4 Analisis Pintu Storage... 5-20 5.2.5 Analisis Metode Penyimpanan dan Pengambilan Bahan Baku dari Storage... 5-20 5.2.6 Analisis Penyusunan Storage...5-22 5.2.7 Analisis Penyusunan Tata Letak...5-23 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ….……...……... 6-1 6.2 Saran ...…...……… 6-2

(5)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

4.1 Jam Kerja Karyawan 4-6

4.2 Data Bahan Baku Unit 1 4-7

4.3 Kategori Bahan Baku Unit 1 4-8

4.4 Data Permintaan Bahan Baku 4-11

4.5 Data Persediaan Bahan Baku Tahun 2011 4-14

4.6 Data Persediaan Bahan Baku Tahun 2012 4-15

4.7 Data Persediaan Bahan Baku Tahun 2013 4-16

5.1 Kapasitas Maksimum 5-2

5.2 Luas Lantai 5-5

5.3 Frekuensi By Volume(In) 5-6

5.4 Frekuensi By Volume(Out) 5-7

5.5 Total Frekuensi 5-7

5.6 Skala Prioritas 5-10

5.7 Jumlah Sel untuk Setiap Produk 5-10

5.8 Keterangan Warna dan Prioritas 5-12

5.9 Perbandingan Jarak Sebelum dan Sesudah Penyesuaian 5-17

5.10 Rangkuman Kapasitas Maksimum Tiap Kategori 5-18

5.11 Rangkuman Luas Lantai Tiap Kategori 5-19

5.12 Rangkuman Frekuensi By Volume Tiap Kategori 5-19

5.13 Skala Prioritas Tiap Kategori 5-23

(6)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Hierarki Perencanaan Fasilitas 2-6

3.1 Bagan Alir Penelitian 3-2

3.2 Bagan Alir Pengolahan Data 3-5

4.1 Struktur Organisasi Departemen Produksi PT.X 4-2

4.2 Pallet 4-9

4.3 Rak Penyimpanan 4-10

4.4 Trolley 4-10

4.5 Layout Storage 4-17

5.1 Gambaran Posisi Rak 5-1

5.2 Layout Saat Ini 5-8

5.3 Layout Usulan 5-9

5.4 Jumlah Langkah Antar Sel 5-11

5.5 Seluruh Sel di Storage 5-12

5.6 Sel pada Tingkat Atas dan Tengah 5-12

5.7 Sel pada Tingkat Bawah 5-13

5.8 Penataan Berdasarkan Skala Prioritas pada Tingkat Atas 5-14 5.9 Penataan Berdasarkan Skala Prioritas pada Tingkat Tengah 5-14 5.10 Penataan Berdasarkan Skala Prioritas pada Tingkat Bawah 5-15

5.11 Penyesuaian Layout Akhir Sel Tingkat Atas 5-16

5.12 Penyesuaian Layout Akhir Sel Tingkat Tengah 5-16

5.13 Penyesuaian Layout Akhir Sel Tingkat Bawah 5-17

5.14 Cara Pengambilan Produk Untuk Rak Tingkat Atas 5-21 5.15 Cara Penyimpanan dan Pengambilan Produk Di Atas Pallet 5-21

(7)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam sebuah pabrik, terdapat fasilitas-fasilitas yang mendukung berjalannya proses produksi pabrik tersebut. Salah satunya adalah fasilitas pelayanan pabrik. Fasilitas pelayanan pabrik mutlak diperlukan untuk menunjang kegiatan produksi. Dari banyak fasilitas pabrik yang ada, storage dan warehouse merupakan fasilitas yang sangat diperlukan karena di fasilitas ini semua bahan baku dan barang jadi disimpan terlebih dahulu sebelum dilakukan proses lebih lanjut. Jika storage bermasalah, maka lantai produksi pun akan ikut bermasalah. Oleh karena itu, pengaturan storage sangat dibutuhkan agar pada saat pengambilan ataupun penyimpanan bahan baku akan menjadi lebih mudah.

PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri farmasi. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam obat, dimulai dari obat OTC (obat warung), ETICHAL (obat resep dokter), dan VETERINARY (obat hewan). Jumlah bahan baku yang dibutuhkan pun sangat banyak sehingga diperlukan storage yang luas.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, penulis menemukan storage yang bermasalah yaitu storage Unit 1. Pada storage Unit 1,

(8)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1.2Identifikasi Masalah

Penulis mengamati storage Unit 1 di PT. X. Permasalahan yang terjadi adalah belum adanya pengaturan lokasi yang tetap dalam penyimpanan produk di storage sehingga menyebabkan kesulitan dalam pencarian bahan baku, tidak teraturnya layout storage, dan penempatan susunan produk di storage dilakukan secara acak yang mengakibatkan ada kemungkinan tidak terambilnya bahan baku yang lama dan menjadi rusak sehingga tidak terpakai lagi.

1.3Pembatasan Masalah Dan Asumsi

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian dapat lebih spesifik dan tidak terlalu luas. Adapun pembatasan masalah yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Alat Material Handling yang diamati hanya trolley karena untuk lift barang, lokasinya tetap dan tidak berubah.

2. Data persediaan yang digunakan adalah data tahun 2011 hingga tahun 2013.

3. Data rata-rata permintaan yang digunakan adalah data tahun 2011 hingga tahun 2013.

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Luas storage selama penelitian tetap .

2. Ukuran dari pallet tetap. 3. Ukuran dari botol tetap. 4. Ukuran dari rak tetap.

1.4Perumusan Masalah

Penulis merumuskan masalah yang ada, agar hasil penelitian yang didapatkan mendekati kondisi optimal. Adapun perumusan masalah yang hendak diteliti adalah:

(9)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 2. Bagaimana seharusnya tata letak storage yang sebaiknya digunakan

untuk perusahaan saat ini?

3. Kelebihan apa saja yang dapat diperoleh oleh perusahaan melalui tata letak storage yang diusulkan?

1.5Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi kekurangan dari tata letak storage yang sedang diterapkan oleh pihak perusahaan saat ini.

2. Mengusulkan tata letak storage yang sebaiknya digunakan untuk perusahaan saat ini.

3. Mengemukakan kelebihan yang dapat diperoleh oleh perusahaan melalui tata letak storage yang diusulkan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan penelitian adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN

Penulis memaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penulis memaparkan teori-teori yang digunakan sebagai dasar penelitian dan digunakan dalam membantu pemecahan masalah yang ada.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

(10)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Penulis melakukan pengumpulan informasi dan data perusahaan yang diteliti yaitu berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan data-data lainnya yang menunjang penelitian ini.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Penulis melakukan pengolahan data yang telah diperoleh dari pengumpulan data, kemudian dianalisis. Hasil yang dianalisis akan menjadi acuan dalam melakukan usulan terhadap perusahaan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

(11)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kekurangan dari tata letak storage yang diterapkan oleh perusahaan saat ini yaitu produk-produk masih bercampur sehingga menyebabkan kesulitan dalam mencari bahan baku. Penempatan bahan baku menyebar dan tidak pada satu wilayah tertentu sehingga memungkinkan produk yang disimpan berpindah lokasi penyimpanannya setiap waktu. Selain itu perusahaan dalam pengambilan bahan baku masih secara acak. Bahan baku yang pertama disimpan menjadi terakhir dikeluarkan sehingga dapat mengakibatkan ada kemungkinan bahan baku yang tanggal kadaluarsa lebih cepat menjadi rusak dan tidak dapat digunakan.

2. Tata letak storage yang tepat digunakan untuk perusahaan saat ini adalah layout usulan yang telah dibuat karena lokasi produk sudah pasti. Layout usulan yang disarankan penulis menggunakan dedicated storage policy. Dedicated storage policy dipilih karena adanya pengelompokan penyusunan

produk sehingga produk tidak menyebar. Hasil tata letak usulan dapat dilihat pada gambar 5.10, gambar 5.11, dan gambar 5.12.

(12)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6.2 Saran

(13)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Apple, M. James; “Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Edisi Ketiga”,

Institut Teknologi Bandung, 1990.

2. Francis, R.L., McGinnis, Leon F., White, John A.; “Facility Layout and Location: An Analytical Approach”, Prentice-Hall, 2nd ed., 1992.

3. Frazelle, E. H.; “World-Class Warehousing and Material Handling, McGraw-Hill Companies, Inc, 2002.

4. Heragu, Sunderesh; Facilities Design, 3rd ed, Taylor and Francis Group, LLC,

2008.

5. Ho, Yeng-Chin, Wee, Hui Ming and Chen, Hsiao Ching; “A Geometric Design of Zone-Picking in a Distribution Warehouse”, Springer-Verlag Berlin Heidelberg, 2005.

6. Mulcahy, David E.; “Warehouse and Distribution Operation Handbook

International Edition”, McGraw Hill, New York, 1994.

7. Smith, B. Spencer.; “Computer Based Production and Inventory”, Prentice-Hall International Inc., 1989.

8. Tompkins,et al.; Facilities Planing, 2nd ed., New York : John Wiley and Sons,

Inc., 1996.

Gambar

Gambar Judul

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu potensi wisata unggulannya adalah adanya habitat Hiu Paus.Namun berdasarkan dengan observasi awal, didapat hasil bahwa belum adanya upaya pemerintah

[r]

jalan yang berdebu dan penuh resiko namun subyek merupakan individu yang juga memperhtaikan penampilannya. Hal ini terbukti dari kebiasaannya untuk merapikan

[r]

Melalui ciri-ciri konsisten yang diamalkan dalam kehidupan sehariannya iaitu dari aspek mempunyai akhlak dan peribadi yang mulia, berpengetahuan tinggi dalam bidang

Lampirkan bukti kemampuan Bahasa Inggris atau bahasa lain yang dipersyaratkan. Lampirkan surat keterangan berbadan sehat dari Dokter Rumah

Anak kelompok B telah menunjukkan kemampuan untuk tidak mudah terpengaruh terhadap ajakan orang lain seperti yang ditunjukkan oleh percakapan yang dilakukan oleh

Di benua Amerika Utara, anafilaksis (gejala alergi parah yang melibatkan beberapa sistem organ termasuk gejala pada kulit, pem- bengkakan pada kerongkongan dan tekanan darah