• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN PETANI TEBU DI DESA KWALA BEGUMIT, KECAMATAN STABAT, KABUPATEN LANGKAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN PETANI TEBU DI DESA KWALA BEGUMIT, KECAMATAN STABAT, KABUPATEN LANGKAT."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN PETANI TEBU DI DESA KWALA BEGUMIT KECAMATAN STABAT

KABUPATEN LANGKAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

RIVANDY PASARIBU NIM : 708221072

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan anugrahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Faktor-Faktor Produksi Terhadap Pendapatan Petani Tebu Di

Desa Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.”

Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk melihat pengaruh faktor-faktor produksi terhadap pendapatan petani tebu di desa kwala begumit, kecamatan stabat, kabupaten langkat.

Penulis mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada yang teristimewa kedua orang tua penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan mendoakan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan juga saudara kandung penulis yang telah memberikan motivasi dan bimbingan selama dalam proses penulisan karya ini.

Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini, khususnya kepada :

1. Bapak Prof DR Ibnu Hajar M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

(5)

ii

3. Bapak Drs. Thamrin,M.Si. selaku Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Ahmad Hidayat ,M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang membantu penulis dalam pemantapan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Edison Sagala, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahannya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta.

6. Bapak Lokot Muda Harahap, SE, MM selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi selama perkuliahan.

7. Teman-teman Manajemen 2008 (Dana, Ipan, Vandy, Erwin, Salomo, Erwin, Zul, Yandri, Adjo terima kasih buat kebersamaannya, All in larr, no fold) 8. Seluruh mahasiswa-mahasiswi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan (khususnya buat adik kelas 2010-2011, good luck juniors) Penulis telah berusaha sebaik-baiknya menyusun skripsi ini dan menyadari masih menyadari masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki lagi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan yang lebih lanjut dan perbaikan dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Desember 2012

(6)

ABSTRAK

Rivandy Pasaribu, NIM. 708221072. Pengaruh Faktor-Faktor Produksi Terhadap Pendapatan Petani Tebu Di Desa Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan Tahun 2012

Faktor-faktor produksi usaha tani mempunyai fungsi yang berbeda terhadap tingkat produksi dan pendapatan yang diterima petani. Semakin baik penggunaan faktor-faktor produksi, maka jumlah produksi yang dihasilkan juga semakin banyak sehingga pendapatan yang diterima petani semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar faktor produksi lahan, tenaga kerja dan modal mempengaruhi pendapatan petani tebu di Desa Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani tebu di Desa Kwala Bergumit, Kabupaten Langkat yang berjumlah 40 petani tebu dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan metode Total Sampling dengan jumlah sampel adalah keseluruhan dari populasi yaitu 40 petani tebu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur dengan mendahulukan pengujian normalitas data sebagai syarat melanjutkan analisis.

Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh hasil persamaan analisis jalur Y = 0,272 X1 + 0,332 X2 + 0,348 X3 + 0,616 . Berdasarkan uji statistik F

menunjukkan bahwa ketiga faktor-faktor produksi (lahan, tenaga kerja dan modal) berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani tebu di Desa Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat dengan Fhitung = 19,690 dan signifikan 0,000. Hasil uji statistik t menunjukan bahwa faktor lahan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani tebu dengan thitung = 2,101 dan signifikansi 0,043 (p<0,05), faktor tenaga kerja juga berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pendapatan petani tebu dengan thitung = 2,472 dan signifikansi 0,018 (p<0,05) dan faktor modal juga berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani tebu dengan thitung = 2,181 dan signifikansi 0,036 (p<0,05). Pengaruh langsung variabel lahan, tenaga kerja dan modal terhadap pendapatan petani adalah sebesar 7,4%, 11%, dan 12,1%. Hasil analisis menunjukkan bahwa besarnya kemampuan prediksi dari ketiga variabel independen (lahan, tenaga kerja dan modal) terhadap pendapatan petani adalah 62,1% yang ditunjukkan dari besarnya R Square, sisanya 37.9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.

Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor produksi (lahan, tenaga kerja dan modal) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani di Desa Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.

(7)

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

BAB. I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Pembatasan Masalah ... 7

1.4 Perumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

BAB. II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 KerangkaTeori ... 9

2.1.1 Faktor-Faktor Produksi ... 10

2.1.1.1 Lahan ... 10

2.1.1.1.1 Luas Lahan ... 11

2.1.1.1.2 Pengolahan Lahan ... 12

2.1.1.1.3 Topografi Lahan ... 13

2.1.1.1.4 Kesuburan Lahan ... 13

2.1.1.2. Tenaga Kerja ... 14

(8)

vi

2.1.1.2.2 Usia ... 17

2.1.1.2.3 Pendidikan ... 17

2.1.1.2.4 Pengalaman ... 18

2.1.1.3 Modal ... 20

2.1.1.3.1 Sumber Modal ... 21

2.1.1.3.2 Penggunaan Modal ... 23

2.1.2 Pendapatan ... 24

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 28

2.3 KerangkaBerpikir ... 30

2.4 Hipotesis ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Lokasi Penelitian ... 32

3.2 Populasi dan Sampel ... 32

3.2.1 Populasi ... 32

3.2.2 Sampel. ... 32

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 33

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.5 Teknik Analisis Data ... 36

3.5.1. Uji Normalitas ... 36

3.5.2. Analisis Jalur (Path Analysis) ... 37

3.5.4. Uji Hipotesis ... 39

(9)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Hasil Penelitian ... 42

4.1.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian. ... 42

4.1.2 Indentifikasi Responden. ... 43

4.1.3 Analisis Data Penelitian. ... 44

4.1.2.1 Uji Normalitas. ... 46

4.2 Analisis Jalur. ... 48

4.2.1 Kerangka Hubungan antara jalur (X1, X2,X3 terhadap Y) ... 50

4.2.2 Menguji Koefisien Secara Keseluruhan (Simultan). ... 51

4.2.3. Menguji koefisien jalur secara keseluruhan (Simultan).52 4.2.4. Menguji Koefisien Jalur Secara Individu (Parsial). ... 53

4.2.5. Menghitung Pengaruh Secara Proporsional... 55

4.2 Pembahasan . ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.1. Kesimpulan. ... 63

5.2. Saran. ... 63 DAFTAR PUSTAKA

(10)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...31

Gambar 3.1 Diagaram Jalur...37

Gambar 4.1 Normal P-Plot. ...49

Gambar 4.2 Histogram. ...49

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Pengukuran Likert ... 35

Tabel 3.2 Layout Angket ... 36

Tabel 4.1 Identifikasi Responden ... 43

Tabel 4.2 Skor Persentase Data Variabel Lahan (X1). ... 44

Tabel 4.3 Skor Persentase Data Variabel Tenaga Kerja (X2). ... 45

Tabel 4.4 Skor Persentase Data Variabel Modal (X3). ... 46

Tabel 4.5 Skor Data Variabel Pendapatan. ... 47

Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov. ... 48

Tabel 4.7 Coefficients. ... 50

Tabel 4.8 Model Summary. ... 51

Tabel 4.9 Anova. ... 52

Tabel 4.10 Coefficients. ... 53

Tabel 4.11 Correlations ... 55

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Sebagian besar penggunaan lahan di wilayah Indonesia diperuntukkan sebagai lahan pertanian dan hampir 50% dari total angkatan kerja masih menggantungkan nasibnya bekerja disektor pertanian (Husodo, dkk, 2004:23-24).

Selama krisis, usaha di sektor pertanian menunjukkan kinerjanya sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Dibandingkan dengan sektor-sektor yang lainnya, pertanian mengalami kontraksi yang sangat rendah selama masa krisis dan merupakan sektor yang paling awal bangkit dari masa krisis. Namun selama beberapa tahun terakhir kontribusinya semakin menurun sejalan dengan meningkatnya peranan sektor-sektor industri.

(13)

2

berputar di sekitar kegiatan sektor pertanian. Dengan demikian pembangunan sektor pertanian mempunyai peranan strategis dalam menjamin keamanan pangan penduduk, termasuk di dalamnya pembangunan sub-sektor perkebunan yang merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian secara keseluruhan.

Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam mengatasi krisis yang sedang terjadi. Keadaan inilah yang memperlihatkan bahwa sektor pertanian sebagai salah satu sektor yang handal dan mempunyai potensi besar untuk berperan sebagai pemicu pemulihan ekonomi nasional.

Tanaman tebu juga merupakan satu komoditas perkebunan yang sejak lama sampai sekarang mempunyai prospek yang baik dikembangkan secara komersial. Tanaman tebu adalah salah satu komoditas perkebunan penting yang ditanam untuk bahan baku utama gula. Tanaman tebu memang bukan tanaman yang berdiri sendiri. Artinya setelah dipanen, tebu harus mengalami pengolahan di pabrik sehingga menjadi gula, baru dapat dipasarkan. Dengan demikian masa penanaman tebu sangat tergantung pada masa-masa giling pabrik gula, hingga harus disesuaikan antara rendemen tebu yang paling tinggi dengan masa giling pabrik gula.

(14)

3

sebagai bahan bakar, bahan kertas atau bahan eternit. Hampir seluruh bagian tanaman tebu dapat dimanfaatkan

Hingga saat ini, gula merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia karena disamping sebagai salah satukebutuhan pokok masyarakat juga sebagai sumber kalori yang relatif murah.Berdasarkan penghitungan dari data hasil Susenas, konsumsi gula oleh rumahtangga cenderung mengalami peningkatan. Penurunan konsumsi terjadi pada tahun 1998 sebagai akibat dari tingginya peningkatan harga gula di pasar domestik. Namun periode berikutnya konsumsi gula kembali mengalami peningkatan. Sementara itu dari sisi penawaran, meskipun produksi gula nasional pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 diproyeksikan akan terus meningkat rata-rata sebesar 2,96% per tahun, namun produksi gula dalam negeri diperkirakan baru mampu memenuhi tingkat konsumsi gula rumah tangga, tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan industri. Pada tahun 2012 diperkirakan produksi gula sebesar 3,08 juta ton dan 2012 sebesar 3,1 juta ton. Kebutuhan gula oleh rumah tangga pada tahun 2012 diperkirakan sebesar 2,1 juta ton dan tahun 2013 sebesar 2,3 juta ton.

(15)

4

tahun. Namun demikian, keragaan ekspor impor gula tidak lepas dari kebijakan pemerintah.

Menurut Griffin (2006:14), saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources). Faktor-faktor produksi tersebut harus dikombinasikan oleh petani untuk memperoleh produksi atau pendapatan dalam usahatani.

Masing-masing faktor produksi tersebut mempunyai fungsi yang berbeda namun memiliki keterkaitan satu sama lain. Jika salah satu faktor tidak tersedia maka proses produksi tidak akan berjalan. Bila hanya tersedia tenaga kerja, modal, sumberdaya fisik dan kewirausahaan tanpa adanya sumberdaya informasi (keadaan pasar) maka hasil dari produksi tersebut tidak dapat disalurkan ke pasar dengan hasil yang memuaskan. Begitu pula dengan tidak adanya salah satu faktor-faktor produksi yang lainnya, otomatis hasil dari produksi atau pendapatan tidak akan maksimal atau bahkan dapat mengalami kerugian.

(16)

5

kerja dalam jumlah yang banyak dan jumlah biaya produksi yang semakin besar, dengan demikian petani akan mendapatkan hasil produksi yang semakin tinggi.

Seorang petani berkepentingan untuk meningkatkan penghasilan petaninya. Petani harus memaksimalkan produksinya dan mereka juga berkepentingan agar biaya produksi dapat ditekan serendah-rendahnya dengan memperhatikan keadaan pasar saat ini, sehingga ini dapat disebut sebagai usahatani yang efisien dan menguntungkan. Seorang petani juga harus memiliki keahlian kewirausahaan yaitu meliputi kemahiran untuk mengorganisir atau mengimplementasikan kegiatan manajemen berbagai faktor produksi (input) yang lain tersebut sehingga usahanya berhasil dan berkembang dengan baik dan dapat menyediakan barang yang bermutu kepada masyarakat.

Salah satu desa di Kabupaten Langkat yang menjadi daerah penghasil tebu terdapat di Desa Kwala Begumit dan merupakan desa yang terdapat pabrik gula milik negara. Masyarakat di desa ini banyak yang bermata pencaharian sebagai petani tebu.

(17)

6

(18)

7

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh faktor produksi lahan terhadap pendapatan petani tebu

2. Bagaimana pengaruh faktor produksi tenaga kerja terhadap pendapatan petani tebu

3. Bagamaina pengaruh faktor produksi modal terhadap pendapatan petani tebu

4. Bagamaina pengaruh faktor produksi lahan, tenaga kerja dan modal terhadap pendapatan petani tebu

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh faktor-faktor produksi (lahan, tenaga kerja, dan modal) terhadap pendapatan petani Tebu di Desa Kwala Begumit, Kabupaten Langkat.

1.4Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembahasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah faktor produksi

(19)

8

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar faktor produksi Lahan, Tenaga Kerja, dan Modal mempengaruhi pendapatan petani tebu.

1.6 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a) Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis terutama dalam mengaplikasikan ilmu dari bangku kuliah ke masyarakat atau lapangan.

b) Bagi petani, sebagai bahan pedoman bagi petani Tebu dalam rangka meningkatkan pendapatan.

c) Bagi Universitas Negeri Medan, sebagai tambahan literatur perpustakaan Universitas Negeri Medan di bidang penelitian, khususnya mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan petani tebu.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Alma Puji, Lestari. 2008. Analisis Usahatani Stroberi ( Studi Kasus: Desa Korpri Kec. Berastagi Kab . Karo). Fakultas Pertanian USU.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta

Bahua, Ikbal.2008. Jurnal Penyuluhan Institut Pertanian Bogor. ISSN: 1858-2664 Maret 2008, Vol. 4 No.1.

Daniel, M. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara: Jakarta.

Friyatno dan Sumaryanto. 2002. Efesiensi Faktor-faktor Produksi Dalam Usahatani. Jurnal Agribisnis. www.google.com.

Gitosudarmo, Indriyo. 2003. System Perencaan dan Pengendalian Produksi. Edisi Kedua. Penerbit BPFE: Yogyakarta.

Godam. 2003. Jurnal “ Pengertian / Defenisi Pasar dan Faktor Produksi”. Ilmu

Ekonomi Manajemen “. www.google.com.

Griffin, R. 2006. Business. New Jersey : Pearson Education. www.google.com. Hernanto, F. 2003. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya: Jakarta.

Husodo, Sapto. 2004. Jurnal Ilmu – Ilmu Pertanian. STTP: Yogyakarta. . 2002. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya: Jakarta.

Karyanto. 2008. Peluang Kerja dan Berusaha di Pedesaan. Jurnal Ekonomi Pembangunan 5 (2), 149.

Mankuprawira, Tb. Sjafri. 2009. Bisnis, Manajemen, dan SDM. Horison. Moehar. 2001. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Akasara: Jakarta. Mubyarto. 2000. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES: Jakarta.

Muliati. 2001. Pengaruh Penggunaan Faktor Produksi Terhadap Tingkat Pendapatan Usahatani Kedelai ( Studi Kasus: Usahatani Kedelai Desa Karang Anyer kec. Beringin Kab. Deli Serdang). Fakultas Pertanian UMSU.

(21)

Neni.2006. AnalisisBeberapaFaktor yang Mempengaruhi Total ProduksiKakao DI Provinsi Bali.Tesis: Bali.

Riduwan, Akdon. 2007. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung.

Soekartawi. 2002. Agribisnis. Teori dan Aplikasinya. Rajawali Pers Universitas Brawijaya : Jakarta.

2003. TeoriEkonomiProduksi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2002. Analisis Usahatani. Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press). 2002. PrinsipDasarEkonomiPertanian. Teori dan Aplikasi. Raja

Grafindo Persada : Jakarta.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeth. Sukirno. 2003. Prospek Berkebun Buah. Penebar Swadaya: Jakarta. Suratiyah, Ken. 2008. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya: Jakarta.

Tohir. 2001. Seuntai Pengetahuan Tentang Usahatani. PT. Bina Aksara Indonesia: Jakarta.

Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Gramedia Pustaka: Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir  ......................................................................31

Referensi

Dokumen terkait

menunjukkan jika plat resin akrilik yang direparasi dengan penambahan E- JODVV ¿EHU dengan volumetrik 7,4% menghasilkan kekuatan transversal tertinggi dibandingkan

Parameter pengujian yang digunakan adalah resistansi dan tegangan keluaran sensor, (ii) membuat rangkaian akuisisi data untuk menguji sensor dalam mendeteksi bahan

Batas kuantitasi merupakan konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima pada kondisi operasional

Dalam artikel ini, diberikan pemberian nomor pada MST topologi jaringan graf yang berbentuk graf wheel , graf helm dan graf lollipop.. Didapatkan

Hasil penelitian menunjukan 13,3% pangan jajanan anak sekolah mengandung Eritrosin dan 13,3% lainya mengandung Rhodamin B serta tidak ada hubungan yang signifikan antara

Instrumen penelitian yang digunakan adalah mengadopsi dari penelitian [13] dengan penilaian sesuai skala liker.Teknik analisis data yang digunakan melalui survei terhadap

Oleh sebab itu untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan khususnya materi pemerintahan pusat maka digunakan metode Guide Note Taking yang

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang... selaras dengan prinsip HAM yang berlaku universal, juga