• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INQUIRI PADA PELAJARA IPA KELAS V SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INQUIRI PADA PELAJARA IPA KELAS V SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin….

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Puji

syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat,

taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Upaya meningkatkan kreativitas belajar peserta didik dengan

menggunakan pendekatan Inquiri pada pelajaran IPA kelas V SD Negeri

No.104202 Bandar Setia” yang disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan dengan jurusan PPSD (Pendidikan Pra Sekolah dan

Sekolah Dasar) Program Studi PGSD S-1.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat

bantuan dan bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang

terhormat :

1. Bapak Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor UNIMED yang telah

memberikan kesempatan pada penulis melaksanakan studi di Universitas

Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

UNIMED.

3. Bapak Pembantu Dekan I, Bapak Pembantu Dekan II, dan Bapak

(6)

4. Bapak Khairul Anwar, M.Pd, selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED

dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed, selaku Sekretaris Jurusan PPSD FIP

UNIMED.

5. Bapak Drs. Elizon M.Pd, selaku Dosen Penasehat Akademik (PA).

6. Ibu Dra. Rosliana Sitompul, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang

telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, dan arahan kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

7. Ibu Dra. Piti Singarimbun, M. Pd, Ibu Dra. Masta Ginting, M. Pd, dan

Bapak Drs. Daitin Tarigan, M. Pd, selaku Dosen Penyelaras/Penguji yang

telah banyak memberikan bimbingan dan saran dalam perbaikan skripsi

ini.

8. Seluruh dosen-dosen akademik dan seluruh tenaga administrasi FIP

UNIMED.

9. Bapak Sunariadi, S.Pd, selaku kepala sekolah SD Negeri 104202 Bandar

Setia. Dan Ibu Sri Anita A.Ma, selaku wali kelas V-A SD Negeri 104202

Bandar Setia serta Bapak/Ibu guru yang telah banyak membantu penulis

selama penelitian.

10. Teristimewa, tercinta, dan tersayang penulis sampaikan buat ayahanda

(Fakhrizal), Ibunda (Cut Non Indriani) dan abangda Rendy Fadrika

sebagai rasa hormat saya dan terima kasih yang tak terhingga atas semua

pengorbanan, dukungan, dan do’a yang telah diberikan kepada penulis

selama ini sehingga dapat menyelesaikan studi di UNIMED.

11. Buat sahabat-sahabatku yang teristimewa Nanda Melisa, Lara Atika Sari,

(7)

12. Buat keluarga besar anak-anak B-1 Reguler Jurusan PPSD stambuk 2008,

buat teman-teman PPL, dan keluarga besar S-1 KKT Pendidikan

Matematika yang sudah membantu dan memberikan motivasi kepada

penulis selama penyelesaikan skripsi ini.

13. Guru-guruku kak Mira, kak Ema, kak Ria, dan kak Nita, teman-teman di

FORSADS SMA 15 Medan, KAMMI UNIMED, dan UKMI

AR-RAHMAN.

14. Seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan

motivasinya.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima, penulis

tidak dapat membalas kiranya tiada kata lain penulis ucapkan selain berserah ini

kepada Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

kejanggalan baik kata-kata maupun susunan kalimatnya, oleh sebab itu penulis

mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis dengan penuh harapan agar kiranya skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya, penulis

mengucapkan terima kasih.

Medan, Mei 2012 Penulis

(8)
(9)

ABSTRAK

Mayank Sari Fitricia. NIM : 108113042. Upaya Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Pendekatan Inquiri Pada Pelajara IPA Kelas V SD Negeri 104202 Bandar Setia.

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan pendekatan inquiri dapat meningkatkan kreativitas belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 104202 Bandar Setia ?

Subjek dalam penelitian tidakan kelas ini adalah peserta didik kelas V-A yang berjumlah 36 orang yang terdiri dari 16 peserta didik laki-laki dan 20 peserta didik perempuan di SD Negeri No. 104202 Bandar Setia. Objek dalam penelitian ini adalah pengaruh penggunaan pendekatan inquiri dalam meningkatkan kreativitas belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa pada pelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan inquiri di kelas V SD Negeri 104202 Bandar Setia.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan 2x pertemuan. Dalam setiap siklus dilakukan melalui 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket dan observasi. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus 1, peneliti terlebih dahulu mengamati proses pembelajaran awal siswa atau prasiklus yang bertujuan selain untuk mengetahui kreativitas belajar siswa juga untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi kreativitas belajar siswa dan angket kreativitas belajar siswa dengan indikator : memiliki keterampilan berpikir lancar, fleksibel, orisinal, mengelaborasi, menilai, memiliki rasa ingin tahu, imajinatif, merasa tertantang, berani mengambil resiko, dan memiliki rasa menghargai.

Berdasarkan analisis data observasi pada kondisi awal diperoleh 7 orang memiliki kreativitas belajar baik (19,44%), 1 orang memiliki kreativitas belajar cukup (2,78%), 5 orang memiliki kreativitas belajar kurang (13,89%), 25 orang memiliki kreativitas belajar sangat kurang (69,44%). Pada siklus I mengalami perubahan yaitu : 6 orang memiliki kreativitas belajar sangat baik (16,67%), 13 orang memiliki kreativitas belajar baik (36,11%), 15 orang memiliki kreativitas belajar cukup (41,67%), 2 orang memiliki kreativitas belajar kurang (5,56%). Dan pada siklus II persentase kreativitas belajar siswa semakin meningkat dan sesuai dengan persentase yang ingin dicapai pada tingkat kreativitas belajar siswa, yaitu : 10 orang memiliki kreativitas belajar sangat baik (27,78%), 21 orang memiliki kreativitas belajar baik (58,33%), 3 orang memiliki kreativitas belajar cukup (8,33%), 2 orang memiliki kreativitas belajar kurang (5,56%). Sedangkat berdasarkan analisis data yang diperoleh dari angket pada siklus I adalah : 21 orang memiliki kreativitas belajar baik (58,33%), 13 orang memiliki kreativitas belajar cukup (36,11%), 2 orang memiliki kreativitas belajar kurang(5,56%). Dan pada siklus II diperoleh : 11 orang memiliki kreativitas belajar sangat baik (30,56%), 21 orang memiliki kreativitas belajar baik (58,33%), 4 orang memiliki kreativitas belajar cukup (11,11%).

(10)
(11)

v

2.1.2 Iere-Iere Kreatevetas ... 11

2.1.3 Peranan Kreatevetas dalam Belajar ... 14

2.1.4 Pendekatan Inquere ... 15

2.1.5 Langkah-Langkah Melaksanakan Pendekatan Inquere ... 19

2.1.6 Kelenehan dan Kelemahan Pendekatan Inquere .. 21

2.1.7 Pemnelajaran IPA de SD ... 22

2.1.8 Matere Pokok Gaya Magnet ... 26

2.2 Kerangka Berpeker ... 28

(12)

ve

BAB III METODE PENELITIAN... 32

3.1 Jenes Peneletean ... 32

3.2 Sunjek dan Onjek Peneletean ... 32

3.3 Lokase dan Waktu Peneletean ... 32

3.4 Operase Vareanel Peneletean ... 33

3.5 Prosedur Peneletean ... 33

3.6 Teknek Pengumpulan Data... 39

3.7 Teknek Analeses Data ... 41

3.8 Jadwal Peneletean ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Hasel Peneletean ... 43

4.1.1 Deskreptor Keadaan Awal ... 43

4.1.2 Deskrepse Seklus I ... 45

4.1.3 Deskreptor Seklus II ... 55

4.2 Pemnahasan Peneletean ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

5.1 Kesempulan ... 68

5.2 Saran ... 69

(13)

vee

DAFTAR TABEL

Tanel 2.1 Tahap Pemnelajaran Inquere ... 19 Tanel 3.1 Kreterea Penelaean... 41 Tanel 3.2 Jadwal Peneletean ... 42 Tanel 4.1 Persentase Kreatevetas Belajar Seswa Berdasarkan Lemnar

Onservase Kondese Awal ... 44 Tanel 4.2 Persentase Kreatevetas Belajar Seswa Berdasarkan Lemnar

Onservase Seklus I... 51 Tanel 4.3 Hasel Onservase Kegeatan Mengajar Guru Selama Seklus I ... 52 Tanel 4.4 Persentase Kreatevetas Belajar Seswa Berdasarkan Angket

pada Seklus I ... 53 Tanel 4.5 Persentase Kreatevetas Belajar Seswa Berdasarkan Lemnar

Onservase Seklus II ... 62 Tanel 4.6 Hasel Onservase Kegeatan Mengajar Guru Selama Seklus II ... 63

Tanel 4.7 Persentase Kreatevetas Belajar Seswa Berdasarkan Angket

pada Seklus II ... 64 Tanel 4.8 Hasel Keseluruhan Persentase Kreatevetas Belajar Seswa

(14)

veee

DAFTAR GAMBAR

Gamnar 1 (a) Gaya Gares Magnet dan (n) Pola Gares yang Denentuk

Sernuk Bese ... 27

Gamnar 2 Kerangka Berpeker ... 30

Gamnar 3 Desaen Peneletean Tendakan Kelas Menurut Kemmes dan

Mc. Taggart ... 34

Gamnar 4 Guru menyampaekan tujuan pemnelajaran dan melakukan

apersepse untuk mengarahkan peserta dedek pada matere

yang akan depelajare ... 47

Gamnar 5 Guru memnage peserta dedek dalam kelompok kecel yang

terdere dare 4 orang teap kelompok ... 48

Gamnar 6 Perwakelan kelompok memnacakan hasel deskusenya

dalam memnentuk hepoteses ... 48

Gamnar 7 Guru menuleskan hepoteses yang relevan dengan permasalahan

dan menjade preoretas penyeledekan ... 48

Gamnar 8 Seswa menyusun langkah-langkah yang sesuae dengan hepoteses

yang akan delakukan ... 49

Gamnar 9 Guru memnemneng peserta dedek mengurutkan

langkah-langkah perconaan ... 49

(15)

ex

Gamnar 11 Seswa mempersentasekan hasel eksperemen ... 50

Gamnar 12 Guru memnemneng peserta dedek dalam memnuat kesempulan. 50

Gamnar 13 Seswa mengese angket kreatevetas ... 50

Gamnar 14 Seswa memnuat hepoteses nersama kelompoknya ... 58

Gamnar 15 Guru menuleskan hepoteses yang relevan dengan

Permasalahan dan yang menjade preoretas penyeledekan... 58

Gamnar 16 Guru mengatur tempat duduk peserta dedek ... 58

Gamnar 17 Seswa menyusun langkah-langkah yang sesuae dengan

hepoteses yang akan delakukan ... 59

Gamnar 18 Guru memnemneng peserta dedek mengurutkan

langkah-langkah perconaan. ... 59

Gamnar 19 Alat dan nahan yang akan degunakan untuk melakukan

perconaan ... . 59

Gamnar 20 Guru memnemneng peserta dedek mendapatkan enformase

melalue perconaan ... 60

Gamnar 21 Perwakelan kelompok memnacakan hasel perconaannya ... 60

Gamnar 22 Guru dan seswa memnuktekan hepoteses melalue

perconaan dan memnuat kesempulan ... 60

Gamnar 23 Guru memnerekan apresease kepada seswa ... 61

Gamnar 24 Guru memnemneng seswa untuk mengsese angket ... 61

Gamnar 25 Grafek Rata-Rata Kelas pada Kondese Awal, Seklus I,

(16)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lamperan 1 Jadwal Peneletean... 73

Lamperan 2 Daftar Nama Seswa Kelas V-A SD Negere 104202 Bandar Setea Kecamatan Percut See Tuan Jalan Bandar Setea Pasar 15 ... 74

Lamperan 3 Rencana Pelaksanaan Pemnelajaran Seklus I Pertemuan I ... 75

Lamperan 4 Rencana Pelaksanaan Pemnelajaran Seklus I Pertemuan II ... 81

Lamperan 5 Rencana Pelaksanaan Pemnelajaran Seklus II Pertemuan III ... 86

Lamperan 6 Rencana Pelaksanaan Pemnelajaran Seklus II Pertemuan IV ... 92

Lamperan 7 Lemnar Onservase Guru Seklus I ... 97

Lamperan 8 Lemnar Onservase Guru Seklus II ... 98

Lamperan 9 Pedoman Penskoran Onservase Kreatevetas Belajar Seswa ... 99

Lamperan 10 Lemnar Onservase Seswa Kondese Awal ... 103

Lamperan 11 Lemnar Onservase Seswa Seklus I ... 107

Lamperan 12 Lemnar Onservase Seswa Seklus II ... 111

Lamperan 13 Lemnar Angket Kreatevetas Belajar Seswa Seklus I ... 115

Lamperan 14 Lemnar Angket Kreatevetas Belajar Seswa Seklus II ... 118

Lamperan 15 Lemnar Laporan Pratekum Seklus I ... 121

(17)

xe

Lamperan 17 Data Hasel Onservase Kondese Awal ... 125

Lamperan 18 Data Hasel Onservase Seklus I ... 127

Lamperan 19 Data Hasel Onservase Seklus II ... 129

Lamperan 20 Data Hasel Angket Seklus I ... 131

Lamperan 21 Data Hasel Angket Seklus II ... 132

Lamperan 22 Surat Izen Peneletean ... 134

(18)
(19)

BABBI

B

PENDAHULUANB

B

B

1.1

LatarBBelakangBMasalahB

Tujuan pendidikan nasional menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3

tentang Sistem Pendidikan Nasional salah satunya adalah membentuk

karakteristik peserta didik yang kreatif dan mandiri. Oleh karena itu, di dalam

proses pembelajaran di sekolah guru perlu melatih siswa berpikir dan bertindak

kreatif dan mandiri. Hal ini juga diperkuat dengan kurikulum yang digunakan

yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dimana kurikulum ini dikembangkan

dari kurikulum berbasis kompetensi yang dalam kegiatannya siswa tidak hanya

dituntut untuk mampu mengembangkan pengetahuan kognitifnya saja, tetapi juga

dalam aspek afektif dan psikomotorik.

Salah satu kurikulum yang dipelajari di sekolah adalah Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) yang diajarkan di Sekolah Dasar, mulai dari kelas rendah walaupun

dasar-dasarnya saja, sampai di kelas tinggi. IPA adalah serangkaian hasil kegiatan

manusia berupa pengetahuan, gagasan, konsep yang terorganisasi tentang alam

sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara

lain penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan. Dari pengertian

di atas jelaslah bahwa IPA bukan hanya produk tetapi juga proses, IPA diajarkan

sebagai pengetahuan dan cara kerjanya yaitu merupakan proses dan produk.

Pembelajaran IPA bukan hanya menekankan pada banyaknya konsep yang

(20)

konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi lebih kepada bagaimana agar peserta didik

berlatih untuk berfikir kreatif menemukan konsep-konsep tersebut. Namun

faktanya di lapangan proses pemikiran kreatif pada pembelajaran IPA jarang

dilatihkan. Dalam pelaksanaannya peserta didik masih menggunakan sistem

menghapal konsep dan mencari jawaban yang benar terhadap soal-soal yang

diberikan.

Ada sebuah kata mutiara yaitu “Guru kreatif-peserta didik mengerti, guru

inovatif-peserta didik senang dan guru antusias-peserta didik semangat”. Mata

pelajaran IPA oleh sebagian besar peserta didik masih merupakan pelajaran

angan-angan, mereka merasa sulit untuk memahami materi-materi IPA sehingga

harus dihafalkan semua dan meringkas semua teori yang ada di buku. Alhasil

peserta didik menjadi tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran yang

diberikan oleh guru. Padahal tujuan utama pembelajaran IPA adalah membantu

peserta didik memperoleh ide, pemahaman, dan keterampilan esensial sebagai

warga negara. Keterampilan esensial yang perlu dimiliki peserta didik adalah

kemampuan mengamati benda dan lingkungan sekitar, kemampuan

mendengarkan, kemampuan berkomunikasi secara efektif, menanggapi dan

memecahkan masalah secara efektif. Agar tujuan pembelajaran IPA di SD

berhasil, guru perlu menciptakan suasana belajar yang dapat menumbuhkan rasa

percaya diri anak, mengembangkan sikap serta perilaku kreatif dan inovatif pada

peserta didik sehingga belajar akan menjadi lebih bermakna. Suasana belajar

seperti tersebut dapat diperoleh melalui belajar penemuan konsep yang ditunjang

dengan adanya strategi yang bervariasi dalam pelaksanaan belajar mengajar di

(21)

IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis. Di dalam Ilmu Pengetahuan Alam, peserta didik dituntut memahami

konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam, melalui kegiatan-kegiatan dari

mengamati sampai menarik simpulan, sehingga terbentuk sikap kritis dan ilmiah,

sehingga IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Proses pembelajarannya menekankan

pada pemberian pengalaman langsung untuk membangkitkan kompetensi peserta

didik agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Kenyataan yang

ditemukan pada pembelajaran IPA di SD Negeri No.104202 Bandar Setia

pembelajaran IPA selalu disajikan secara verbal melalui kegiatan ceramah dan

text book oriented dengan keterlibatan peserta didik yang minim dan kegiatan

pembelajaran hanya berorientasi kepada guru, sehingga pelajaran IPA kurang

menarik perhatian peserta didik dan terasa sangat membosankan.

Selain itu dalam proses belajar dan mengajar Ilmu Pengetahuan Alam di

sekolah, banyak guru menyampaikan materi secara informatif (klasikal) dengan

ceramah. Pembelajaran klasikal merupakan pembelajaran yang paling disenangi

oleh guru karena cara ini mudah dilaksanakan. Pada pembelajaran klasikal

umumnya komunikasi terjadi searah, yaitu dari guru ke peserta didik, dan hampir

tidak terjadi sebaliknya. Sehingga partisipasi peserta didik menjadi kurang dan

peserta didik kurang aktif dalam mengungkapkan serta mengekspresikan gagasan

dalam kegiatan pembelajaran. Padahal berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), proses pembelajaran yang harus dikembangkan oleh

guru-guru di sekolah salah satu diantaranya adalah pembelajaran yang menekankan

(22)

Untuk menjelaskan bahwa IPA sebagai produk yang terdiri dari konsep,

prinsip, hukum, dan teori yang sebagian merupakan sesuatu yang abstrak,

diperlukan suatu cara yang dapat mengaplikasikan teori menjadi suatu fakta

sehingga konsep yang dituangkan tidak hanya bersifat teoritis saja. Dimana

strategi yang digunakan tersebut dapat membuat peserta didik menjadi lebih aktif

dan kreatif dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran akan menjadi

lebih bermakna, salah satunya adalah menggunakan pendekatan inquiri.

Pendekatan inquiri merupakan pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan

dasar dan mengembangkan cara berfikir ilmiah yang menempatkan peserta didik

lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan

masalah. Peserta didik betul-betul ditempatkan sebagai subjek belajar. Peranan

guru dalam pendekatan inquiri adalah pembimbing belajar dan fasilisator belajar

sehingga pembelajaran akan menjadi bermakna.

Berlakunya kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi yang telah direvisi

menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan

paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran. Salah satu perubahan paradigma

pembelajaran tersebut adalah orientasi pembelajaran yang semua berpusat pada

guru (teacher centered) beralih berpusat pada murid (student centered),

metodologi yang semua lebih didominasi ekspositori berganti ke partisipatori, dan

pendekatan yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah menjadi

kontekstual. Satu hal lagi bahwa KTSP merupakan suatu pembelajaran yang pada

dasarnya tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori dan fakta tetapi juga

aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian materi pembelajaran tidak

(23)

tetapi juga tersusun atas materi yang kompleks yang memerlukan analisis,

aplikasi, dan sintesis. Untuk itu guru harus bijaksana dalam menentukan suatu

model yang sesuai yang dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas yang

kondusif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan yang

diharapkan. Guru harus dapat menciptakan pembelajaran yang lebih variatif,

inovatif, dan konstruktif dalam merekonstruksi wawasan pengetahuan dan

implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta

didik.

Kreativitas bukanlah sebuah kualitas istimewa milik beberapa gelintir

orang terpilih. Kreativitas ada pada diri semua orang. Sekolah dan guru perlu

mengadopsi dan mengaplikasikan sebuah pendekatan yang mendukung

perkembangan kreativitas jika hendak mendidik peserta didik menjadi anak-anak

kreatif.

Suatu pembelajaran pada umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan

melalui model-model pembelajaran yang termasuk rumpun pemprosesan

informasi. Hal ini dikarenakan model-model pemprosesan informasi menekankan

pada bagaimana seseorang berfikir dan bagaimana dampaknya terhadap cara-cara

mengolah informasi. Apalagi dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa

kesejahteraan masyarakat dan negara bergantung pada sumbang kreatif dari

masyarakat, untuk itu perlulah sikap dan perilaku dipupuk sejak dini pada peserta

didik yang kelak mampu menghasilkan pengetahuan baru.

Untuk mewujudkan hal itu salah satu caranya adalah dengan menggunakan

pendekatan inquiri. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengambil judul

(24)

dengan menggunakan pendekatan Inquiri pada pelajaran IPA kelas V SD Negeri

No.104202 Bandar Setia”

1.2

IdentifikasiBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan oleh peneliti,

maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yaitu :

1. Proses pemikiran kreatif pada pembelajaran IPA jarang dilatihkan.

2. Peserta didik masih menggunakan sistem menghapal konsep dan mencari

jawaban benar terhadap soal-soal yang diberikan.

3. Peserta didik tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran yang diberikan

oleh guru.

4. Pembelajaran disajikan secara verbal dimana proses kegiatan pembelajaran

hanya berorientasi kepada guru.

5. Kurangnya partisipasi peserta didik dalam pembelajaran karena tidak ada

komunikasi timbal balik antara guru dengan peserta didik.

6. Peserta didik tidak aktif dalam mengungkapkan dan mengekspresikan

gagasan dalam kegiatan pembelajaran.

B

1.3

PembatasanBMasalahB

Bertolak dari identifikasi masalah, maka peneliti merasa perlu membatasi

pada satu permasalahan penelitian yang akan didalami. Permasalahan penelitian

itu dibatasi pada meningkatkan kreativitas belajar peserta didik dengan

menggunakan pendekatan inquiri pada pelajaran IPA materi pokok gaya magnet

(25)

1.4

RumusanBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

dikemukakan, diperoleh suatu perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu :

”Apakah dengan menggunakan pendekatan inquiri dapat meningkatkan kreativitas

belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 104202

Bandar Setia ?”

1.5

TujuanBPenelitianB

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk meningkatkan kreativitas belajar peserta didik pada mata pelajaran

IPA.

2. Meningkatkan motivasi guru untuk menggunakan pendekatan inquiri pada

mata pelajaran IPA.

3. Menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan pada

pelajaran IPA.

4. Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dalam mengungkapkan

pendapat.

1.6

ManfaatBPenelitianB

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peserta didik, guru, sekolah dan

peneliti. Adapun manfaat penelitian ini adalah:

(26)

a. Untuk meningkatkan kreativitas belajar peserta didik pada mata

pelajaran IPA.

b. Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dalam mengungkapkan

pendapat.

2. Bagi guru :

a. Memberi informasi untuk menyelenggarakan pembelajaran inovatif

dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan dengan

menggunakan pendekatan inquiri dalam kegiatan pembelajaran.

b. Memperbaiki proses belajar mengajar IPA di kelas.

c. Meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan pendekatan

inquiri dalam pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif, dan

menarik peserta didik sehingga peserta didik lebih cepat dan mudah

memahami konsep.

3. Bagi Sekolah

Untuk memberi informasi kepada kepala sekolah mengenai

pentingnya variasi strategi pembelajaran dalam meningkatkan hasil

belajar. Diharapkan pada masa yang akan datang tidak ada guru yang

hanya bisa mengajar dengan metode ceramah.

4. Peneliti

a. Hasil penelitian ini nanti secara teoritis diharapkan dapat

memberikan sumbangan kepada pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam, umumnya pada peningkatan mutu pendidikan Ilmu

(27)

b. Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai rujukan bagi peneliti

yang akan datang.

c. Secara khusus penelitian ini memberikan kontribusi pada strategi

pembelajaran berupa penggeseran dari paradigma mengajar menuju

ke paradigma belajar yang mementingkan pada proses untuk

Referensi

Dokumen terkait

Motivasi Belajar yang tinggi antara siswa perempuan dan siswa laki-laki terjadi dikarenakan adanya dorongan intrinsik dan ekstrinsik yang membuat siswa mempunyai motivasi belajar

11 FREDDY SIAGIAN, S.Kom SMA NEGERI 17 SURABAYA UTARA SMP TARUNA JAYA I SURABAYA JL.. WIJAYA KUSUMA NO.48 SURABAYA ,

Akad sahih adalah akad yang telah memenuhi rukun dan syarat-syarat akad. Hukum dari akad sahih ini adalah berlakunya seluruh akibat hukum yang ditimbulkan akad itu dan mengikat

Universitas

Obyek penelitian adalah populasi dan jenis bakteri pada tempe dari kedelai yang dibungkus plastik dengan lama fermentasi 1-4 hari.. Parameter dalam penelitian ini adalah populasi

The objectives of this final report are to explain the activities of job trainee as a tourist guide in Mangkunegaran Palace, to describe the roles of tourist

Penulisan karya tulis ilmiah ini mengambil kasus di Instalasi Gawat Darurat RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten pada tanggal 29 November 2011.Metode yang diambil

SEA BEAM 1050 D Multibeam Sonar merupakan jenis multibeam yang dapat digunakan pada kedalaman laut tidak lebih dari 3000 m..