• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING PADA RAIHAN BAKERY AND CAKE SHOP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING PADA RAIHAN BAKERY AND CAKE SHOP."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

RIWAYAT HIDUP

(3)

OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGANMENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING PADARAIHAN BAKERY

AND CAKE SHOP

Efril Maemunah Siregar (082244510004)

ABSTRAK

Metode Goal Programming merupakan solusi optimum masalah meminimumkan biaya produksi dan memaksimalkan pendapatan penjualan. Model LP agar total memaksimalkan pendapatan penjualan Max Z = 6000 X1 + 31000 X2, meminimalkan biaya produksi Min Z = 50923065,14 X1 + 13681137,12 X2. Dengan persamaan ��+��+��+=�.

(4)

vi

2.3Model dan Perumusan Goal Programming 17

2.4Sistem Produksi 19

2.5Peramalan 23

2.6Penjadwalan Mesin 25

2.7Penjadwalan Tenaga Kerja 25 2.8Aplikasi Komputer ( Program Lindo) 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28

3.1Tempat dan Waktu Penelitian 28

(5)

vii

3.3Prosedur Penelitian 28

BAB IV PEMBAHASAN 28

4.1Pengumpulan Data 30

4.2Pengolahan Data 38

4.2.1 Perhitungan biaya bahan baku 38 4.2.2 Perhitungan Biaya Overhead Pabrik 40 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan 49

5.2Saran 49

(6)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 : Pembagian tenaga kerja setiap stasiun 30

Tabel 4.2 : Daftar bahan baku 30

Tabel 4.3 : Kapasitas maksimalDaftar bahan baku 31 Tabel 4.4 : Data waktu proses per adona produk (dalam satuan menit) 32

Tabel 4.5 : Jenis dan jumlah mesin 32

Tabel 4.6 : Kapasitas produksi maksimal tiap mesin 33

Tabel 4.7 : Data volume penjualan 33

Tabel 4.8 : Data biaya bahan baku roti bingkusan/hari 33 Tabel 4.9 : Data biaya bahan baku brownis/hari 34 Tabel 4.10: Data biaya bahan baku ambon/hari 35

Tabel 4.11: Biaya overhead 35

Tabel 4.12: Biaya kualitas roti bungkusan 36

Tabel 4.13: Biaya kualitas brownis 36

Tabel 4.14: Total biaya bahan baku roti bungkusan /hari 37 Tabel 4.15: Total biaya bahan baku brownis/hari 38

(7)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang masalah

Keberhasilan sebuah teknik operasi riset pada akhirnya diukur berdasarkan penyebaran penggunaannya sebagai sebuah alat pengambilan keputusan (Hamdy A. Taha 1862). Teori optimasi sangat aplikatif pada permasalahan-permasalahan yang menyangkut pengoptimalan, baik itu kasus maksimasi atau minimasi. Ada banyak metode-metode optimasi yang berkembang mengikuti perkembangan terutama dibidang industri, perdagangan dan bidang bidang lain yang juga menggunakan teori optimasi. Di dunia perdagangan, teori optimasi dapat digunakan untuk memaksimumkan pendapatan atau meminimumkan biaya yang dikeluarkan.

Pemrograman linier adalah salah satu teknik operasi riset yang paling banyak digunakan di Amerika menurut penelitian Turban, Russel, Cox, dan lain-lain. Disamping itu teknik ini telah menjadi dasar pengembangan teknik operasi riset yang lain seperti Goal Programming, Binary Integer Programming atau

Zero-one Programming. Juga teknik ini telah digunakan untuk menyelesaikan operasi riset yang lain seperti Transportation, Markov Analysis dan Dual Programming (Siswanto, 2007). Pada pemrograman linier terdapat banyak metode yang sering digunakan dalam penyelesaian model yaitu metode eliminasi digunakan untuk model dua kendala, substitusi digunakan untuk model dengan dua kendala, metode grafik digunakan untuk model dengan dua variabel dengan mencari titik potong, metode pendekatan pembulatan, dan metode simpleks.

Metode simpleks jelas berbeda dengan Goal Programming, simpleks fungsinya hanya mengandung satu tujuan sedangkan Goal programming

(9)

seberapa jauh tujuan itu dicapai dan menggabungkan variabel simpangan dalam fungsi tujuan (Siswanto 2007).

Pada tahun 1961, A.Charnes dan W.M Cooper mulai mempopulerkan model Goal Programming. Model ini mampu menyelesaikan kasus-kasus pemrograman linier yang memiliki lebih dari satu sasaran hendak dicapai dan fungsi kendala merupakan tujuan. Model Goal Programming merupakan perluasan model pemrograman linier, sehingga seluruh asumsi, notasi, formulasi model matematis, prosedur perumusan model dan penyelesaiannya tidak berbeda hanya saja Goal Programming merupakan bentuk permasalahannya (Siswanto 2007).

Jika dalam pemrograman linier tujuannya adalah memaksimasi atau meminimasi, maka goal programming tujuannya adalah meminimumkan penyimpangan-penyimpangan dari tujuan-tujuan tertentu. Ini berarti bahwa semua masalah Goal Programming adalah masalah minimasi. Karena penyimpangan-penyimpangan dari tujuan-tujuan itu diminimumkan, sebuah model Goal Programming dapat menangani aneka ragam tujuan dengan dimensi atau satuan ukuran yang berbeda. Tujuan-tujuan yang bentrok juga dapat diselesaikan. Jika terdapat banyak tujuan, prioritas atau urutan ordinalnya dapat ditentukan dan proses penyelesaian Goal Programming itu akan berjalan sedemikian rupa sehingga tujuan dengan prioritas tertinggi dipenuhi sedekat mungkin sebelum memikirkan tujuan-tujuan dengan prioritas yang lebih rendah (Sri mulyono, 2002).

(10)

Programming kendala-kendala itu merupakan sarana untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai.

Sasaran-sasaran itu merupakan dalam hal ini dinyatakan sebagai kendala. Sebagai contoh, memaksimalkan pendapatan penjualan, meminimalkan biaya produksi dan memaksimalkan hasil produksi.Mewujudkan suatu sasaran, mengusahakan agar nilai ruas kiri suatu persamaan kendala sama dengan nilai ruas kanannya. Keberadaan sebuah kendala sasaran selalu ditandai oleh kehadiran variabel deviasional sehingga setiap kendala sasaran pasti memiliki variabel deviasional.Oleh karena itu, model Goal Programming lebih berperan dalam hal ini dibandingkan metode simpleks karena sasaran yang hendak dicapai dalam permasalahan ini adalahbanyak tujuan sasaran yang hendak dicapai (multiple objective) sedangkan simpleks hanya mengandung satu tujuan (single objective).

Dalam menyelesaikan kasus-kasus manajemen yang memiliki lebih dari satu sasaran hendak dicapai digunakan Goal Programming, sebagai contoh kasusnya adalah perusahaan roti. Dalam sebuah perusahaan, manajemen operasi dan produksi secara umum dapat diartikan sebagai pengarahan dan pengendalian berbagai kegiatan yang mengolah berbagai jenis barang dan jasa tertentu. Manajemen operasi dan produksi dalam sebuah perusahaan berkaitan erat dengan sistem operasi dan produksinya. Manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, untuk mengelola secara optimal, factor-faktor produksi atau sumber daya manusia, mesin dan bahan baku yang tersedia.

(11)

roti yang diproduksi yaitu : cake pisang, bika ambon, roti tawar, spong pandan, bolu gulung, srikaya, fruit cake, lapis legit, abon, pizza, kelapa coklat, sosis tusuk, strawberry keju, toping coklat, coklat keju, pisang coklat, kelapa keju, mickey mouse, blueberry, kelapa kismis, toping ceres, toping jagung, Roti Bungkusan segitiga, nanas, sosis cup, stick buah, dorayaki, banana spide, skipy, pudding, roll bread, risol luar, martabak, lemper, kalatak, lapis lonceng, bolu zebra, brownies, spong coffe, muffin pisang keju, tarcis, cake labu, rainbow cake, tart dan blackforrest.

Raihan bakery berusaha untuk memaksimalkan volume produksi agar dapat yang optimal, dari roti yang diproduksi, roti yang banyak diminati konsumen adalah brownies dan roti bungkusan. Untuk itu agar jumlah produksi mencapai target, perusahaan harus memikirkan perencanaan produksi untuk mengurangi produksi cacat tapi tetap mengoptimalkan keuntungan.

Raihan bakery and cake shop memiliki tujuan yang ingin dicapai, yaitu: memaksimalkan pendapatan penjualan, meminimalkan biaya produksi, memaksimalkan hasil produksi, memaksimalkan jam kerja regular dengan memaksimalkan utilitas mesin dalam memenuhi tujuan perusahaan yang mempunyai aspek-aspek yang berbeda untuk itu diperlukan sebuah metode yang dapat memberikan solusi optimal dari tujuan-tujuan tersebut. Metode Goal Programming mampu menyelesaikan masalah optimal dengan tujuan lebih dari satu, permasalahan-permasalahan itulah yang menjadi tujuan atau sasaran yang ingin dicapai. Berdasarkan permasalahan diatas penulis mengambil judul penelitian ini dengan “Optimasi Perencanaan Produksi dengan Metode Goal Programming (Studi Kasus pada Raihan Bakery And Cake Shop) ”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana suatu perencanaan produksi agar dapat memenuhi jumlah permintaan pasar yang optimal?

(12)

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Data yang diambil adalah periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012.

2. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode goal programming.

3. Jenis roti yang di ambil adalah brownies dan roti bungkusan (roti abon sapi, roti abon ayam, roti double abon, roti sosis cup, roti manis, roti dorayaki, roti hot sosis, dan donat abon).

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaiman suatu perencanaan produksi agar dapat memenuhi jumlah permintaan pasar yang optimal.

2. Untuk mengetahui bagaimana mengoptimalkan keuntungan di Raihan Bakery and cake shop dengan menggunakan metode Goal Programming.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dari pembahasan masalah ini adalah: 1. Bagi perusahaan

Sebagai salah satu bahan masukan dan pertimbangan bagi Raihan bakery dan cake shop dalam membuat suatu optimasi perencanaan sehingga didapat hasil produksi dan keuntungan maksimal.

2. Manfaat bagi penulis

(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil keimpulan yaitu:

1. Jumlah optimal produk yang sebaiknya diproduksi untuk periode mendatang untuk mendapatkan keuntungan maksimal untuk produk Roti Bungkusan sebanyak 21000 kotak/bulan dan untuk brownis sebanyak 5190 kotak/bulan.

2. Total kontribusi berdasarkan sasaran memaksimalkan pendapatan penjualan, untuk Roti Bungkusan dan brownis adalah sebesar Rp 167.520.000. Dengan selisih perbedaan pendapatan dengan yang didapatkan perusahaan apabila menggunakan metode goal programming

adalah sebesar Rp17.520.000.

3. Berdasarkan sasaran meminimalkan biaya produksi yaitu sebesar Rp116.282.426. Dengan selisih perbedaan biaya kualitas dengan menggunakan metode goal programming sebesar Rp 14.237.574.

4. Berdasarkan sasaran meminimalkan biaya kualitas yaitu sebesar Rp 77.866.680. Dengan selisih perbedaan biaya kualitas dengan menggunakan metode goal programming sebesar Rp 7.933.320.

5.2 Saran

(14)

50

DAFTAR PUSTAKA

A.Taha, Hamdi. 1968. Operations Research. London: Macmillan Publishing Company.

Aminudin. 2005. Prinsip-prinsip Riset Operasi. Jakarta:Erlangga.

Dimyati Tjuju dan Ahmad Dimyati. 2002. Model-model Pengambilan Keputusan. Bandung: Sinar Baru Aglesindo.

Ginting, Rosnani. 2007. Sistem produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hiller, Frederick S, dkk. 1990. Pengantar Riset Operasi(Edisi Kelima). Jakarta: Erlangga.

J. Supranto M.A. 1990. Teknik Riset Pemasaran dan Penjualan. Jakarta: PT. Meltra Putra.

Kakay, Thomas J. 2008. Pemrograman Linier. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Mulyono, Sri. 2002. Riset Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

Nasution, Arman Hakim. 1999. Perencaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: PT. Candimas Metropole.

Prawirosentono, Suyadi. 2005. Riset Operasi Dan Ekonofisika. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Schroeder, Roger G. 1997. Manajemen Operasi Pengambilan Keputusan dalam Suatu Fungsi Operasi. Erlangga. Jakarta.

Siswanto. 2007. Operation Research. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Subagyo, Pangestu .1986. Dasar-dasar Operasional Research. Yogyakarta: Penerbit BPFE Yogyakarta.

Suprapto, Johanes. 2006. Riset Operasi (Untuk Mengambil Keputusan). Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.

Tampubolon, Dr. Manahan P., 2004, Manajemen Operasional (Operation Management), Ghalia Indonesia, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaturan penyambungan jalan masuk yang diatur dalam Peraturan Daerah ini sebagai upaya pengaturan penggunaan (Rumaja) atau Ruang Milik Jalan (Rumija) dan di Ruang Pengawasan

Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian terhadap festival Banyuwangi dalam prespektif merdeka belajar, khususnya penerapan dalam pembalajaran seni budaya, festival

1. Banyak potensi di Sub Rayon 08 SMA Lampung Timur yang pada saat ini belum dimanfaatkan secara optimal, namun dengan model pembelajaran bebas mampu

Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa secara simultan ada hubungan antara keterampilan metakognitif dan psikomotorik terhadap sikap mahasiswa

Kuesioner memuat pertanyaan tentang data diri responden (umur, golongan, dan jabatan), jenis layanan yang pernah diperoleh dari BKD Provinsi Bali, sepuluh pernyataan tentang

b) Metal Contact adalah bagian terluar dari chip. Metal contact ini terbuat dari logam tembaga yang lentur untuk melindungi chip internal yang berada didalamnya.

Hence, the Indonesian financial services sector provides us with the opportunity to study the various factors that influence business strategy and performance of service firms

Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita menjadi rumah sakit pelayanan dan pendidikan subspesialistik kesehatan reproduksi perempuan, neonatal dan anak di tingkat ASEAN