PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PROFESIONALISME
AUDITOR DAN SISTEM REWARD TERHADAP KINERJA
AUDITOR INSPEKTORAT PROVINSI
SUMATERA UTARA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
LISNAWATI NIM. 709330031
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Profesionalisme
auditor dan Sistem Reward terhadap kinerja Auditor Inspektorat provinsi Sumatera
Utara”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan penulisan ini, segala upaya maksimal telah penulis
berikan untuk mendapatkan hasil yang terbaik agar kelak dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak yang memerlukan. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
tidak terwujud tanpa adanya dukungan doa, bimbingan, pengarahan, bantuan, kerja
sama semua pihak yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
setulusnya kepada pihak yang telah memberikan bantuan, usaha, bimbingan serta
dorongan moral sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu,
semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasannya. Dengan ini ucapkan terima
kasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. La Ane, M.Si, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Pembanding Utama yang telah
memberikan kritik dan saran yang telah membangun dalam penyusunan skripsi
iii
5. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Pembanding
Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang telah membangun dalam
penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Azizul Kholis, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang
selalu memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Chandra Situmeang, SE, M.SM, Ak. Selaku Dosen Pembanding Utama
yang telah memberikan kritik dan saran yang telah membangun dalam
penyusunan skripsi ini.
8. Seluruh Dosen Akuntansi Pemerintahan yang selama ini member pelajaran dan
bimbingan kepada penulis dalam menjalankan perkuliahan sampai
menyelesaikan skripsi ini.
9. Seluruh pegawai dan staff adiministrasi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Medan.
10. Kedua Orangtua ku “Rokjen Ritonga dan Roma Ito Situmeang” yang senantiasa
menjadi penyemangat penulis untuk terus menyelesaikan skripsi ini.
11. Abangku tersayang Cakra solfador serta juga kedua adikku apriyani natalia dan
indri rezeki wati, yang selalu memberikan dukungan kepada penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
12. Seluruh pegawai Inspektorat Provinsi Sumatera Utara yang sangat membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Sahabat terbaik penulis Fatma Hayati Hutasuhut, Juni Rembulan Pane, Nova
Betries Situmorang dan Reza Handoko Lubis yang telah banyak membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Sahabat-sahabat seperjuangan penyelesaian skripsi, indah, sri fitria, sinta, giot,
nanda, devi, ridwan, rifka dan sari terimah kasih banyak atas kebersamaannya.
15. Buat yang katanya “Genk Cantik” dinda, lelan dan upeh makasih buat
iv
16. Buat Rury dan anawiyah makasih atas bantuannya dan kebersamaannya serta
kerelaannya didalam proses penulisan skripsi ini.
17. Teman-teman AKP, terimahkasih buat kebersamaannya selama perkuliahan.
18. Dan semua pihak yang memberikan dukungan dan doa kepada penulis yang tidak
dapat disebutkan satu per satu, Terimah kasih.
Akhirnya penulis merasa bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pihak yang memerlukan.
Medan, Maret 2013
Penulis
v
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori ... 8
BAB III METODE PENELITIAN 3.1Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26
3.2Populasi dan sampel ... 26
3.3Jenis dan Sumber Data ... 27
3.4Variabel penelitian dan Definisi Operasional ... 27
3.5Teknik Pengumpulan Data ... 31
vi
3.6.1 Model Analisis Data ... 31
3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 32
3.6.3 Analisis Regresi Berganda……….. 33
3.6.4 Pengujian Hipotesis………. 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 35
4.1.2 Gambaran Umum Responden……….. 36
4.2 Hasil Analisis Data ... 37
4.2.1 Statistik Deskriptif ... 37
4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 38
4.2.2.1 Uji Normalitas Data ... 38
4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas... 39
4.2.3 Uji Analisis Regresi ... 41
4.2.4 Uji Hipotesis ... 42
4.2.4.1 Uji F ... 42
4.2.4.2 Uji R ... 43
4.2.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 46
5.2 Saran ... 46
DAFTAR PUSTAKA ... 48
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
2.1 Daftar rincian penelitian terdahulu……… 22
3.1 Defenisi Operasional Variabel, indikator dan skala pengukurannya……. 29
3.2 Alternatif setiap jawaban……… 30
4.1 Distribusi dan pengembalian kuesioner………. 36
4.2 Profil Responden……… 37
4.3 Hasil Deskriptive variable……….. 38
4.4 Hasil uji normalitas……….. 39
4.5 Hasil uji regresi berganda……… 41
4.6 Hasil uji simultan……… 43
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.2 Kerangka Berpikir……… 23
i ABSTRAK
Lisnawati, NIM 709330031. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Profesionalisme
Auditor dan Sistem Reward terhadap Kinerja Auditor Inspektorat Sumatera Utara.
Skripsi, Jurusan Akuntansi, Kekhususan Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2013.
Permasalahan dalam penelitian ini apakah terdapat pengaruh positif tingkat pendidikan, profesionalisme auditor dan sistem reward terhadap kinerja auditor inspektorat Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat pendidikan, profesionalisme auditor dan sistem reward berpengaruh secara simultan terhadap kinerja auditor Inspektorat Sumatera Utara.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah auditor InspektoratProvinsi Sumatera Utara. Lokasi penelitian berada pada inspektorat Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah responden sebanyak 73 orang dengan menggunakan metode sensus.
Hasil Penelitian diperoleh nilai Fhitung 50,293 > Ftabel 2,911 dan p value pada signifikansi dengan level of significant (α) 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa secara simultan variable independen yaitu tingkat pendidikan, profesionalisme auditordansistem reward berpengaruhsignifikanterhadapkinerja auditor Inspektorat provinsi Sumatera Utara maka Ha diterima.
Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, profesionalisme auditor dan sistem reward berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja auditor Inspektorat Sumatera Utara.
Kata Kunci : Tingkat pendidikan, Profesionalisme Auditor, Sistem Reward, Kinerja Auditor
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam melakukan tugas audit, auditor harus mengevaluasi berbagai alternatif
informasi dalam jumlah yang relatif banyak untuk memenuhi standar pekerjaan
lapangan yaitu bukti audit yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan,
permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. Lebih lanjut IAI
menyatakan bahwa untuk dapat dikatakan kompeten, bukti audit terlepas dari
bentuknya harus sah dan relevan. Pertimbangan waktu dan biaya menyebabkan
auditor sulit untuk menggunakan semua informasi yang diperolehnya sebagai dasar
yang memadai untuk memberikan pendapat. Batasan waktu dan biaya berpotensi
menimbulkan masalah yang serius bagi auditor dalam penggunaan bukti, selain itu
semua bukti audit bercampur baik relevan sehingga auditor akan kesulitan untuk
memberikan pertimbangannya.
Memasuki era otonomi daerah dengan prinsip desentralisasi, perubahan yang
cukup fundamental terjadi di dalam mekanisme penyelenggaraan pemerintah sesuai
dengan konsep otonomi daerah yang tercantum di dalam Undang-Undang Nomor 22
Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah Daerah
dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2
“Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku”. Hal ini tentunya membawa perubahan juga terhadap pengelolaan
keuangan (fiskal) negara sehubungan dengan penyerahan kewenangan dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah mengatur sendiri mengenai pengelolaan
keuangan daerahnya.
Fungsi pengawasan mempunyai peranan yang sangat penting terutama untuk
melakukan pengawasan pada pengelolaan keuangan negara sehingga dapat berwujud
pemerintahan yang baik atau GCG (Good Corporate Governance) dan pemerintah
yang bersih (Clean Government). GCG tersebut mempunyai sepuluh prinsip, yaitu
Akuntabilitas (accountability), Pengawasan (controlling), Daya tanggap,
Profesionalisme (profesionalism), Efisiensi & Efektivitas (efficiency and effectivity),
Transparansi (transparancy), Kesetaraan, Wawasan ke depan, partisipasi
(participation) dan Penegakan Hukum.
Penelitian yang dilakukan oleh Adi Kurniawan Dwi Widiyanto & Indrawati
Yuhertiana dalam judul “Pengaruh Pendidikan, Pengalaman dan Pelatihan terhadap
Profesionalisme Auditor pemerintah yang bekerja pada Badan Pengawas Kota
Surabaya” menyebutkan bahwa Pengawasan yang dilakukan oleh auditor pemerintah
memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan efisiensi nasional, sehingga
auditor pemerintah harus menjaga dan senantiasa meningkatkan profesionalisme
dalam melaksanakan tugasnya, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adalah
3
seorang auditor dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman dalam kaitannya
melaksanakan tugas audit. Untuk membuktikan keahlian atau profesionalisme
seorang auditor harus memiliki pengalaman dalam praktek audit, karena auditor yang
tidak berpengalaman akan melakukan atribusi kesalahan lebih besar dibandingkan
auditor yang berpengalaman. Senada dengan hal tersebut Tubbs (1992) menunjukkan
bahwa semakin banyak pengalaman seseorang, maka hasil pekerjaan akan semakin
akurat dan lebih banyak mempunyai memori tentang struktur kategori-kategori yang
rumit. Dan Ashton menyebutkan Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman
merupakan komponen penting dari audit Expertise. Kinerja auditor pemerintah juga
dapat dipengaruhi oleh pelatihan-pelatihan yang diikuti. Pelatihan ini harus mencakup
aspek teknis maupun pengetahuan umum, karena dengan pelatihan akan dapat
meningkatkan reaksi positif yang ada pada akhirnya akan meningkatkan job
performance seseorang.
Sering ditemukan di dalam kenyataan bahwa kualitas hasil pemeriksaan yang
dilakukan oleh Inspektorat tersebut tidak berjalan secara efektif bahkan hasil
pemeriksaan tersebut belum memenuhi prinsip akuntansi. Hal ini dipengaruhi oleh
faktor bahwa hasil pengawasan Inspektorat tersebut di dalam pelaporannya kepada
Gubernur/ Bupati/ Walikota/ harus melalui Sekretariat Daerah (Sekda) adalah objek
pemeriksaan Inspektorat, sehingga dapat memberikan peluang intervensi terhadap
hasil pengawasan dan pemeriksaan tersebut. Faktor lainnya adalah kondisi Sumber
Daya Manusia (SDM) pada inspektorat yang masih memprihatinkan. Hal ini ini dapat
4
BAWASDA yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi hanya 10% dari
8.995 orang responden, kemudian jumlah staf Inspektorat Jenderal yang memiliki
latar belakang pendidikan akuntansi hanya 16% dari 2.308 orang responden. Artinya,
sangat sedikit SDM aparatur pengawasan yang memiliki pengetahuan teknis yang
relevan untuk melaksanakan mandat auditnya. Seharusnya dan seyogianya, sesuai
dengan fungsi Inspektorat yang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap
aspek-aspek yang beraneka ragam, maka Sumber Daya Manusianya juga harus
menguasai aspek-aspek tersebut yang antara lain adalah aspek pemerintahan,
keuangan, teknik, dan aspek lainnya. Bahkan pemeriksa sebaiknya memiliki tingkat
pendidikan yang lebih tinggi daripada tingkat pendidikan yang diperiksa dengan
kualitas yang dapat diandalkan dan memadai.
Auditor harus meningkatkan kinerjanya agar dapat menghasilkan produk audit
yang dapat diandalkan bagi pihak yang membutuhkan. Guna peningkatan kinerja,
hendaknya auditor memiliki sikaf professional dalam melaksanakan audit atas
laporan keuangan. Gambaran tentang profesionalisme seorang auditor menurut Hall
(1968) dalam Herawati dan Susanto, (2009) tercermin dalam lima hal yaitu:
pengabdian pada profesi, kewajiban social, kemandirian, kepercayaan terhadap
peraturan profesi dan hubungan dengan rekan seprofesi. Dengan profesionalisme
yang tinggi, kebebasan auditor akan terjamin.
Berbagai penghargaan yang diberikan kepada personal yang berhasil
meningkatkan keuntungan instansi adalah merupakan dukungan yang sangat
5
pemberian penghargaan berupa prestasi maupun materi yang diberikan kepada
personal secara tidak lansung dapat meningkatkan kinerja personal dan
menimbulkan daya saing antar personal untuk kemajuan diri dan instansi itu sendiri.
Inspektorat Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu bagian/ biro di
Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara yang mempunyai potensi daerah cukup tinggi.
Dengan adanya otonomi daerah, maka pemerintah pusat memberikan kewenangan di
dalam pengelolaan keuangan kepada pemerintah daerah. Oleh karena itu, maka di
dalam pelaksanaannya, Inspektorat Provinsi Sumatera Utara lebih meningkatkan
fungsi pengawasan atas penyelenggaraan fungsi pemerintah dan pembangunan agar
efektif dan efisien dengan orientasi pada kepentingan masyarakat
Berdasarkan hal tersebut maka penulis termotivasi melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Profesionalisme Auditor dan Sistem Reward terhadap kinerja Auditor Inspektorat provinsi Sumatera Utara”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dirumuskan masalah sebagai berikut :
a. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kinerja auditor Inspektorat
provinsi Sumatera Utara?
b. Apakah profesionalisme auditor berpengaruh terhadap kinerja auditor
6
c. Apakah sistem reward berpengaruh terhadap kinerja auditor Inspektorat
provinsi Sumatera Utara?
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas yang cukup luas,
maka penulis hanya membatasi penelitian ini pada pengaruh tingkat pendidikan,
profesionalisme auditor dan sistem reward terhadap kualitas auditor Inspektorat
provinsi Sumatera Utara.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang daan identifikasi masalah diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah tingkat pendidikan, profesionalisme
auditor dan sistem reward berpengaruh secara simultan terhadap kinerja Auditor
Inspektorat provinsi Sumatera Utara?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan pokok yang telah dikemukakan
di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh tingkat pendidikan, profesionalisme auditor dan sistem reward terhadap
kinerja auditor Inspektorat provinsi Sumatera Utara.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan dalam memahami peran
7
2. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi yang ingin mengkaji masalah
yang sama di masa yang akan datang.
3. Bagi Gubernur Sumatera Utara, sebagai bahan masukan dan pertimbangan bahwa
Inspektorat Provinsi Sumatera Utara memiliki peran yang strategis dan penting
dalam era otonomi daerah dewasa ini dalam menegakkan Good Corporate
Governance.
4. Bagi akademisi dan auditor, sebagai bahan masukan dan nilai tambah mengenai
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian, maka
penulis mengambil kesimpulan yaitu tingkat pendidikan, profesionalisme auditor dan
system reward berpengaruh secara simultan terhadap kinerja auditor Inspektorat.
Hasil tersebut sejalan dengan hasil yang dicapai oleh Batubara (2008) dimana secara
parsial tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kinerja auditor.
5.2 Saran
Peneliti mengajukan saran yakni sebagai berikut:
1. Penelitian berikutnya selain menggunakan teknik wawancara juga melengkapi
dengan data sekunder untuk mengukur kinerja auditor dengan melihat Kertas
Kerja Pemeriksaan (KKP), Program Audit dan Program Kerja Pemeriksaan
Tahunan (PKPT).
2. Peneliti berikutnya agar memperbanyak jumlah variable independen yang
digunakan misalnya seperti jenjang karir, gaya kepemimpinan instansi Inspektorat
misalnya gaya kepemimpinan dikelompokkan berdasarkan pada gaya
47
3. Penelitian ini hanya meneliti pada lingkup Inspektorat Provinsi Sumatera Utara
sehingga hasilnya berbeda jika digeneralisasi dengan auditor fungsional
Inspektorat yang terdapat pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara
terlebih jika karateristik auditor berbeda. Perbedaan tersebut ditinjau dari intensitas
jumlah pelatihan dan banyaknya pengalaman auditor dalam melaksanakan
48
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Michael and Murlis, Helen,2005, Reward Management, Fifth edition, Kogan Page, London.
Ashton, Allison H., (1991), “Experience Error Frequency Knowledge as Potencia”, The Accounting Review pp. 218-239.
Badan Pemeriksa Keuangan, 2007. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksa Keuangan Negara, Badan Pemeriksa Keuangan, Jakarta.
Badudu dan Sutan. (2002). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Batubara, Rizal Iskandar, 2008. Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Kecakapan Profesional, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi
Pemeriksa terhadap kualitas Hasil Pemeriksaan (Study Empiris pada
Bawasko Medan).
Flipo, EB, 1992, Manajemen Personalia, Edisi Keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Gibson, James L., Jhon M Ivancevich. Dan James H Donnelly Jr. 1993. Organisasi: Perilaku, Struktur dan Proses. Jilid 1. Edisi 5. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariat dengan program SPSS, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Herawati dan Susanto. (2009). Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.11 No.1
Ifada dan M. Ja’far. (2005). Pengaruh Sikap Profesionalisme Internal Auditor terhadap Peranan Internal Auditor dalam Pengungkapan Temuan Audit. Jurnal Bisnis,
Manajemen dan Ekonomi. Vol.7 No. 3
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah.
49
Keputusan Ketua LAN Nomor 239/IX.6/8/2003, tanggal 25 Maret 2003, tentang Perbaikan Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Kurniawan, Adi dan Indrawati Yuhertiana (2009). Pengaruh Pendidikan,
Pengalaman dan Pelatihan terhadap profesionalisme Auditor pemerintah (
Study empiris pada Bawasko Surabaya). Tesis, Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Universitas Diponegoro, FE-UNDIP, Semarang.
Madiasno, 1999, Otonomi Daerah yang berorientasi pada kepentingan public
Nacional Seminar Promoting Good Governance 1999. Departemen
Keuangan.
Mahsun, Mohammad, Firma Sulistyowati, dan Heribertus A.P. (2007). Akuntansi Sektor Publik. Edisi Kedua. BPFE: Yogyakarta.
Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi Ketiga. Salemba 4. Jakarta.
Mulyono, Agus (2009). Analisis Faktor-faktor Kompetensi Aparatur Inspektorat dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Inspektorat Kabupaten Deli Serdang. Thesis S2
Sekolah Pascasarjana Ilmu Ekonomi USU Medan.
Robbin, P. Stephen. 2001. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Edisi Bahasa Indonesia. PT Prenhallindo, Jakarta.
Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhofer, and James H. Scheiner, 2005. Sawyer’s Internal.
Trisnaningsih, Sri. 2007. Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar.
Tubbs, Richard. M., (1992), “The Affect of Experience on The Auditor’s Organization and Amount of Knowledge,” The Accounting Review, Vol 67. No.4 pp. 783-801.
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah. Junto Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999
Jo dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 Jo.