• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI EKOSISTEMDI SMA NEGERI 11 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI EKOSISTEMDI SMA NEGERI 11 MEDAN."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI EKOSISTEM

DI SMA NEGERI 11 MEDAN

Oleh :

Hutri Purnama Sary Lubis 409341026

Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PERBEDAAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI EKOSISTEM

DI SMA NEGERI 11 MEDAN

Hutri Purnama Sary Lubis (NIM 409341026) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Kooperatif Tipe CIRC dengan Model Kooperatif Tipe STAD pada Sub Materi Ekosistem di Kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013. Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 9 kelas. Yang menjadi sampel penelitian ada 2 kelas (kelas 8 dan kelas X-9) dan pengambilan sampel ditentukan secara purposif sampling. Pada kelas pertama pembelajaran diadakan dengan menggunakan Model Kooperatif Tipe CIRC dan kelas kedua pembelajaran dilakukan dengan menggunakan Model Tipe Kooperatif Tipe STAD. Sebelum proses belajar mengajar dimulai, terlebih dahulu dilakukan pre test, dan setelah selesai pengajaran dilakukan post test. Uji validitas dari 40 butir soal ada 38 butir soal yang valid. Dengan demikian 30 butir soal yang digunakan sebagai pengumpul data hasil belajar siswa.

(4)

iv

THE DIFFERENT COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) MODEL WITH STUDENT TEAMS

ACIEVEMENT DIVISION (STAD) TO STUDENT LEARNING RESULT ON THE ECOSYSTEM

SUBMATERI AT SMA NEGERI 11 MEDAN

Hutri Purnama Sary Lubis (NIM 409341026) ABSTRACT

The aim of this research was to find out the differences between Cooperative Model Type CIRC with Cooperative Model Type STAD about Ecosystem Submateri in students’ Achievement of the X SMAN 11 Medan in 2012/2013 year. This type of research is experimental research.

The population of this research was entire of X year which included into 2 classes. The sample of the research was 2 classes, namely X-8 AND X-9, which was purposive sampling. For the first class, learning was used by using Cooperative Model Type CIRC and for the second class was Cooverative Model Type STAD. There are 38 questions was valid from 40 question as validity test.

Thus, there was 30 question used as the instrument to measure data of students’

achievement.

(5)

vii

2.1.2.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar 8 2.1.3. Hakekat Model Pembelajaran 9 2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.4.1. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.4.2. keterampilan Kooperatif 12 2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated

Reading And Composition (CIRC) 13

2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) 17

2.1.7. Pokok Bahasan Ekosistem 19

2.1.7.1. Komponen Ekosistem 19

2.1.7.2. Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya 21 2.1.7.3. Tipe-Tipe Ekosistem 25

(6)

viii 3.5. Jenis dan Rancangan Penelitian 34

3.6. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 35 3.7. Instrumen Pengumpulan Data 36 3.8. Uji Coba Instrumen Penelitian 38

3.8.1. Uji Validitas Tes 38 3.8.2. Uji Reabilitas Tes 38 3.8.3. Tingkat Kesukaran Tes 39 3.8.4. Daya Pembeda Tes 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 45 4.1. Hasil Penelitian 45

4.1.1. Analisis Test Hasil Belajar 45 4.1.2. Analisis Data Test Hasil Belajar 46 4.1.2.1. Data Post test 46 4.1.3. Uji Prasyarat Analisis Data 47 4.1.3.1.Uji Normalitas 47

(7)

ix

4.1.4. Uji Hipotesis 47

4.1.5. Ketuntasan Belajar 48

4.1.6. Ketercapaian Indikator 48

4.1.7. Observasi Aktivitas Siswa 50

4.2. Pembahasan 50

4.3. Temuan Penelitian 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55

5.1. Kesimpulan 55

5.2. Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 56

(8)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Fase – fase pembelajaran kooperatif tipe CIRC 14

Tabel 2.2. Fase – fase pembelajaran kooperatif tipe STAD 18

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 34 Tabel 3.2. Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar 37 Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Post-test Siswa 46

Tabel 4.2. Pengujian Normalitas 47

Tabel 4.3. Perbedaan ketuntasan Belajar Siswa 48

Tabel 4.4. Perbedaan Ketercapaian Indikator 49

(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Predasi 22

Gambar 2.2. Parasitisme 22

Gambar 2.3. Komensalisme 23

Gambar 2.4. Mutualisme 24

Gambar 2.5. Kompetisi 24

Gambar 2.6. Bioma gurun 25

Gambar 2.7. Bioma Padang Rumput 26 Gambar 2.8. Bioma hutan Hujan Tropis 26

Gambar 2.9. Hutan Gugur 27

Gambar 2.10. Taiga 27

Gambar 2.11. Tundra 28

Gambar 2.12. Ekosistem Air Tawar 29

Gambar 2.13. Ekosistem laut 29

Gambar 2.14. Ekosistem Estuari 30

(10)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 58

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) 60 Lampiran 3. Kisi-Kisi Tes Objektif 86

Lampiran 4. Tes Hasil Belajar 87

Lampiran 5. Tabel Perhitungan Validitas Test 111 Lampiran 6. Tabel Perhitungan Reliabilitas Test 112 Lampiran 7. Tabel Perhitungan Taraf Kesukaran Soal 113 Lampiran 8. Tabel Perhitungan Daya pembeda Soal 114 Lampiran 9. Perhitungan Validitas Tes 115 Lampiran 10. Perhitungan Realibilitas Tes 116 Lampiran 11. Perhitungan Taraf Kesukaran Soal 117 Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Soal 118 Lampiran 13. Data Post test Kelas CIRC 119 Lampiran 14. Perhitungan Rata-Rata, Standart Deviasi,

dan Varians Data Pos-test Kelas CIRC 121 Lampiran 15. Data Post test Kelas STAD 122 Lampiran 16. Perhitungan Rata-Rata, Standart Deviasi,

dan Varians Data Pos-test Kelas STAD 124 Lampiran 17. Uji Normalitas Pos-test kelas CIRC 125 Lampiran 18. Uji Normalitas Pos-test kelas STAD 127

Lampiran 19. Uji Homogenitas 129

Lampiran 20. Uji Hipotesis 131

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tujuan utama dunia pendidikan adalah untuk memajukan suatu negara dari

segala bidang dan aspek, tujuan ini tidak akan tercapai tanpa adanya sumber daya

manusia yang tangguh. Artinya sumber daya manusia yang menguasai

keterampilan, berbagai disiplin ilmu, dan teknologi.

Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang

sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan

dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi

belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan

dibutuhkan proses belajar. Proses belajar yang terjadi pada individu memang

merupakan sesuatu yang penting, karena melalui belajar individu mengenal

lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya.

Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan, saat ini

berkembang berbagai model pembelajaran. Secara harfiah model pembelajaran

merupakan strategi yang digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar,

sikap belajar dikalangan siswa, mapu berpikir kritis, memiliki ketrampilan sosial,

dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal (Isjoni, 2009).

Sementara itu, dalam pengguanan metode pembelajaran terkadang guru

harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Penggunaan satu metode

pembelajaran lebih cenderung menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang

membosankan bagi anak didik. Jalan pengajaran pun tampak kaku. Anak didik

terlihat kurang bergairah belajar. Kejenuhan dan kemalasan menyelimuti kegiatan

belajar anak didik. Ini berarti metode tidak dapat difungsikan oleh guru sebagai

alat motivasi ekstrinsikdalam kegiatan belajar mengajar (Djamarah dan Zain,

2006).

Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana

bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara

tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru.

(12)

2

Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala

keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang

yang berlainan. Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anak didik yang

satu dengan yang lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologis dan biologis

(Djamarah dan Zain, 2006).

Pembelajaran Biologi yang dilakukan dengan benar dapat memberikan

peluang kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuannya, sehingga

pembelajaran tersebut dapat lebih mendekati kearah dan tujuan pembelajaran

dalam arti yang sesungguhnya. Namun, kenyataan ini dihadapkan pada masalah

klasik yang selalu dipertanyakan, yaitu menentukan bagaimana pembelajaran

Biologi dapat memberikan sumbangan secara utuh untuk pendidikan.

Berdasarkan fakta yang ada, tujuan pendidikan selalu mengarahkan siswa

pandai secara kognitif tanpa mempedulikan ranah apektif dan psikomotornya,

sehingga banyak materi pelajaran yang berkaitan dengan pengembangan sosial,

emosional, fisik kurang mendapat perhatian. Walaupun ada, orientasinya lebih

kepada kognitif, tidak ada apresiasi dan penghayatan yang dapat menumbuhkan

kegairahan belajar dan mendalami materi lebih lanjut. karena pendekatan kognitif

yang terlalu di tekankan kepada siswa sehingga mereka menganggap kepintaran

kognitif itu adalah segalanya untuk mendapatkan nilai tinggi. Hal ini mendorong

para siswa hanya berfokus untuk mengejar nilai dengan berbagai macam cara,

salah satunya dengan cara yang tidak jujur, seperti mencontek, menjiplak, dan

sebagainya.

Ketika penulis mengamati dan mengadakan perbincangan terhadap

sejumlah guru Biologi di SMA Negeri 11 Medan, metode pembelajaran biologi

yang diterapkan oleh guru seringkali adalah metode ceramah. Hal ini terlihat dari

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang banyak menggunakan metode

ceramah.Metode ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar

dikelas, sehingga siswa menjadi pasif. Guru dijadikan sebagai satu-satunya

sumber informasi, sehingga kegiatan pembelajaran hanya mengutamakan aspek

(13)

3

menyebabkan hasil belajar siswa rendah, yakni tidak mendapatkan KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan oleh sekolah tersebut yaitu 68.

Untuk mengatasi masalah yang ada, penulis mencoba menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition

(CIRC) dan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) pada sub materi ekosistem di kelas X SMA

Negeri 11 Medan.

Penulis memilih materi ekosistem yang digunakan dalam penelitian ini

karena materi ekosistem merupakan materi pembelajaran memiliki cakupan yang

cukup luas sehingga terkadang waktu yang tersedia tidak mencukupi untuk

menuntaskan materi ini, dan rendahnya hasil belajar siswa pada materi ekosistem

sehingga hasil belajar siswa tidak mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah.

Oleh karena itu, pelajaran tersebut sebaiknya disampaikan dengan sistem diskusi

atau membuat kelompok diskusi dimana siswa turut berperan aktif untuk bertanya

dan dapat melibatkan seluruh siswa di kelas. Selain itu, waktu yang tersedia dapat

digunakan secara efektif dan cukup untuk menuntaskan sejumlah indikator yang

harus tercapai dalam materi ekosistem. Dari pernyataan tersebut Model

Kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Compositon (CIRC) dan tipe

Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan model yang tepat untuk

membahas materi ekosistem.

(14)

4

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dikemukakan beberapa

identifikasi masalah yaitu :

1. Nilai hasil belajar siswa masih rendah dan belum mencapai KKM.

2. Kurangnya motivasi dan keaktifan siswa pada saat proses belajar

mengajar yang berlangsung karena kurangnya keterampilan guru

memanfaatkan model pembelajaran yang efektif dan efisien.

3. Metode pembelajaran konvensional yang cenderung monoton yaitu

metode ceramah yang kurang diminati oleh siswa sehingga

mengakibatkan siswa tidak mampu menyerap materi pelajaran secara

maksimal.

4. Siswa masih banyak yang pasif sehingga kemampuan berpikir kritis yang

seharusnya dibiasakan sejak dini masih belum tercapai.

5. Kegiatan belajar siswa yang cenderung individual sehingga

mengakibatkan siswa kurang bersosialisasikan dengan sesamanya pada

saat proses belajar mengajar berlangsung.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diajukan, maka penelitian ini

dibatasi hanya pada masalah perbedaan model Cooperative Integrated Reading

And Composition (CIRC) dan Student Teams Achievement Division (STAD)

terhadap hasil belajar siswa pada sub materi Ekosistem di kelas XSMA Negeri 11

Medan.

1.4. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang diajukan, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini antara lain:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) pada sub materi

(15)

5

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Student

Teams Achievement Division (STAD) pada sub materi ekosistem di kelas

X SMA Negeri 11 Medan?

3. Bagaimana perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan

menggunakan model Cooperative Integrated Reading And Composition

(CIRC) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub

materi ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) pada sub materi

Ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub materi Ekosistem

di kelas X SMA Negeri 11 Medan.

3. Untuk mengetahui perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan

menggunakan model Cooperative Integrated Reading And Composition

(CIRC) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub

materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan.

4. Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa yang diajarkan dengan model

Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) pada sub materi

Ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan.

5. Untuk mengetahui Tingkat Pencapaian Indikator (TPI) siswa yang

diajarkan dengan Cooperative Integrated Reading And Composition

(CIRC) pada sub materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan.

6. Untuk mengetahui aktivitas siswa yang diajarkan dengan model

Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) pada sub materi

(16)

6

1.6. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi penulis sebagai

calon guru biologi nantinya dalam memilih dan memanfaatkan model

pembelajaran yang efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam menentukan model pembelajaran

sehingga dapat sedikit demi sedikit memperbaiki dan meningkatkan mutu

pembelajaran di kelas dan dapat meningkatkan taraf profesionalisme guru.

3. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang baik dalam

meningkatkan mutu pendidikan sekolah khususnya dalam belajar Biologi.

4. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan motivasi dan semangat

belajar serta semakin aktif dalam proses belajar mengajar yang mengarah

kepada tercapainya tujuan pembelajaran.

5. Sebagai bahan perbandingan yang relevan bagi penelitian selanjutnya.

1.7.Defenisi Operasional

1. Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar tertentu

dan fungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan

aktivitas belajar mengajar.

2. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus pada

penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam

memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

3. Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) adalah model

pembelajaran yang dirancang untuk siswa agar dapat mendalami atau lebih

memahami secara rinci dan detail dari apa materi yang diajarkan

kepadanya.

4. Student Teams Achievement Division (STAD) adalah model pembelajaran

yang dirancang untuk siswa agar tidak membosankan ketika mengikuti

proses belajar mengajar karena setiap siswa aktif untuk memaparkan

(17)

45

55 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran CIRC di

kelas X SMA Negeri 11 Medan diperoleh nilai rata-rata sebesar 74,833.

2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran STAD di

kelas X SMA Negeri 11 Medan diperoleh nilai rata-rata sebesar 70.

3. Perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

CIRC dan STAD adalah sebesar 6,90 % yang menunjukkan bahwa hasil

belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran CIRC lebih baik

daripada menggunakan model STAD pada sub materi Ekosistem di kelas

X SMA Negeri 11 Medan T.P. 2009/2010.

4. Ketuntasan belajar siswa pada kelas CIRC yang dinyatakan belum tuntas

belajar secara individual yaitu 25% dan tuntas secara klasikal 75 %

sedangkan pada STAD yang belum tuntas belajar sacara individual sebesar

47,5 % dan secara klasikal sebesar 52,5 %.

5. Ketercapaian indikator Pada kelas CIRC telah tercapai yaitu semua

indikator ≥ 75% sedangkan pada kelas STAD ada 3 indikator yang belum

tercapai yaitu sebesar 69,83%, 71,88% dan 68,75%.

6. Hasil observasi aktifitas siswa selama proses pembelajaran di kelas CIRC

berjalan lebih baik dibanding pada kelas STAD.

5.2. Saran

1. Bagi guru biologi umumnya dan guru biologi SMA Negeri 11 Medan

khususnya dapat mempertimbangkan penggunan model CIRC sebagai

model pembelajaran pada materi Ekosistem.

2. Bagi siswa dapat menerapkan model pembelajaran CIRC dalam

(18)

56

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., Winarni., E. W., (2004), Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas X, Esis, Jakarta.

Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., Winarni., E. W., (2006), Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas X, Esis, Jakarta.

Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., Winarni., E. W., (2007), Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas X, Esis, Jakarta.

Djamarah, S. B. dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Eko, S., (2011), Model Pembelajaran CIRC, http://santoso-eko. blogspot. com/2011/05/model-pembelajaran CIRC.html (diakses tanggal 7 Februari 2013).

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2011), Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed.

Hamdani., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Bandung.

Riandari, H., (2009), Theory and Application of Biology for Grade X of Senior High School and Islamic Senior High School, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.

Isjoni., (2009), Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Istarani., (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.

Jatmiko, A., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition) Disertai Media Komik Biologi Untuk Meningkatkan Minat Belajar Biologi Dalam Pelajaran Biologi Pada Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012., Skripsi FKIP, Universitas 11 Maret, Surakarta.

Nurkencana., (1986), Evaluasi Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya.

(19)

57

Pratiwi, D.A., Maryati, S., Srikini., Suharno., Bambang., (2006), Buku Penuntun Biologi SMA untuk kelas X, Erlangga, Jakarta.

Pujianto, S., (2008). Menjelajah Dunia Biologi 1. Platinum, Solo.

Purba, S., (2012), Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Ekosistem di kelas X SMA Swasta Dharma Pancasila Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Sardiman, A.M., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Semiyanto., (2011), Interaksi antar-organisme, http://semiyanto. blogspot. com/2011/08/interaksi-antar-organisme.html. (diakses tanggal 10 Februari 2013).

Soemanto, W., (2003), Psikologi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Malang

Sudjana., (2002), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sukmadianata, N.S., (2003), Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Jakarta

Suryosubroto, B., (2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Syamsuri, I., (2007), Biologi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Taufiqurrohman., (2012), Macam-macam Ekosistem, http://mediaekosistem. blogspot. com /2012/01/macam-macam ekosistem.html (diakses tanggal 10 februari 2013)

Gambar

Tabel 2.1. Fase  fase pembelajaran kooperatif tipe CIRC   Tabel 2.2. Fase Tabel 3.1. Rancangan Penelitian – fase pembelajaran kooperatif tipe STAD

Referensi

Dokumen terkait

Average total and medical costs increased and provider productivity decreased for both rural and urban cent- ers during each year of the study period, posing a two-edged challenge

[r]

Domain yang dipilih adalah mengenai cara-tujuan, yaitu membiasakan siswa untuk berinteraksi sosial dengan teman-teman agar memiliki sosialisasi yang baik adalah cara agar anak

Setelah dilakukan perhitungan analisis biaya, volume dan laba dimana pada tahun 2016 untuk perencanaan laba jangka pendek perusahaan, Bijimera Coffee and Roastery

ScdangkaD pooda komposit cup aqua 6engon =buk ternpurung lei..,. p menjadi

Untuk membuat berbagi pakai koneksi internet (internet connection sharing), minimal komputer yanga. diperlukan

yang tidak seksama dan cermat bukanlah seorang niagawan yang baik. Untuk melakukan segala sesuatu harus dilaksanakan tepat pada waktunya. Dan Anda harus melaksanakan pekerjaan

Metode Internal Rate of Return, diperoleh tingkat bunga sebesar 10.1% yang menyamakan nilai sekarang investasi rumah makan dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih rumah makan