PERBEDAAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI EKOSISTEM
DI SMA NEGERI 11 MEDAN
Oleh :
Hutri Purnama Sary Lubis 409341026
Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PERBEDAAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI EKOSISTEM
DI SMA NEGERI 11 MEDAN
Hutri Purnama Sary Lubis (NIM 409341026) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Kooperatif Tipe CIRC dengan Model Kooperatif Tipe STAD pada Sub Materi Ekosistem di Kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013. Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 9 kelas. Yang menjadi sampel penelitian ada 2 kelas (kelas 8 dan kelas X-9) dan pengambilan sampel ditentukan secara purposif sampling. Pada kelas pertama pembelajaran diadakan dengan menggunakan Model Kooperatif Tipe CIRC dan kelas kedua pembelajaran dilakukan dengan menggunakan Model Tipe Kooperatif Tipe STAD. Sebelum proses belajar mengajar dimulai, terlebih dahulu dilakukan pre test, dan setelah selesai pengajaran dilakukan post test. Uji validitas dari 40 butir soal ada 38 butir soal yang valid. Dengan demikian 30 butir soal yang digunakan sebagai pengumpul data hasil belajar siswa.
iv
THE DIFFERENT COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) MODEL WITH STUDENT TEAMS
ACIEVEMENT DIVISION (STAD) TO STUDENT LEARNING RESULT ON THE ECOSYSTEM
SUBMATERI AT SMA NEGERI 11 MEDAN
Hutri Purnama Sary Lubis (NIM 409341026) ABSTRACT
The aim of this research was to find out the differences between Cooperative Model Type CIRC with Cooperative Model Type STAD about Ecosystem Submateri in students’ Achievement of the X SMAN 11 Medan in 2012/2013 year. This type of research is experimental research.
The population of this research was entire of X year which included into 2 classes. The sample of the research was 2 classes, namely X-8 AND X-9, which was purposive sampling. For the first class, learning was used by using Cooperative Model Type CIRC and for the second class was Cooverative Model Type STAD. There are 38 questions was valid from 40 question as validity test.
Thus, there was 30 question used as the instrument to measure data of students’
achievement.
vii
2.1.2.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar 8 2.1.3. Hakekat Model Pembelajaran 9 2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.4.1. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.4.2. keterampilan Kooperatif 12 2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated
Reading And Composition (CIRC) 13
2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) 17
2.1.7. Pokok Bahasan Ekosistem 19
2.1.7.1. Komponen Ekosistem 19
2.1.7.2. Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya 21 2.1.7.3. Tipe-Tipe Ekosistem 25
viii 3.5. Jenis dan Rancangan Penelitian 34
3.6. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 35 3.7. Instrumen Pengumpulan Data 36 3.8. Uji Coba Instrumen Penelitian 38
3.8.1. Uji Validitas Tes 38 3.8.2. Uji Reabilitas Tes 38 3.8.3. Tingkat Kesukaran Tes 39 3.8.4. Daya Pembeda Tes 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 45 4.1. Hasil Penelitian 45
4.1.1. Analisis Test Hasil Belajar 45 4.1.2. Analisis Data Test Hasil Belajar 46 4.1.2.1. Data Post test 46 4.1.3. Uji Prasyarat Analisis Data 47 4.1.3.1.Uji Normalitas 47
ix
4.1.4. Uji Hipotesis 47
4.1.5. Ketuntasan Belajar 48
4.1.6. Ketercapaian Indikator 48
4.1.7. Observasi Aktivitas Siswa 50
4.2. Pembahasan 50
4.3. Temuan Penelitian 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55
5.1. Kesimpulan 55
5.2. Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 56
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Fase – fase pembelajaran kooperatif tipe CIRC 14
Tabel 2.2. Fase – fase pembelajaran kooperatif tipe STAD 18
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 34 Tabel 3.2. Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar 37 Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Post-test Siswa 46
Tabel 4.2. Pengujian Normalitas 47
Tabel 4.3. Perbedaan ketuntasan Belajar Siswa 48
Tabel 4.4. Perbedaan Ketercapaian Indikator 49
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Predasi 22
Gambar 2.2. Parasitisme 22
Gambar 2.3. Komensalisme 23
Gambar 2.4. Mutualisme 24
Gambar 2.5. Kompetisi 24
Gambar 2.6. Bioma gurun 25
Gambar 2.7. Bioma Padang Rumput 26 Gambar 2.8. Bioma hutan Hujan Tropis 26
Gambar 2.9. Hutan Gugur 27
Gambar 2.10. Taiga 27
Gambar 2.11. Tundra 28
Gambar 2.12. Ekosistem Air Tawar 29
Gambar 2.13. Ekosistem laut 29
Gambar 2.14. Ekosistem Estuari 30
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 58
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) 60 Lampiran 3. Kisi-Kisi Tes Objektif 86
Lampiran 4. Tes Hasil Belajar 87
Lampiran 5. Tabel Perhitungan Validitas Test 111 Lampiran 6. Tabel Perhitungan Reliabilitas Test 112 Lampiran 7. Tabel Perhitungan Taraf Kesukaran Soal 113 Lampiran 8. Tabel Perhitungan Daya pembeda Soal 114 Lampiran 9. Perhitungan Validitas Tes 115 Lampiran 10. Perhitungan Realibilitas Tes 116 Lampiran 11. Perhitungan Taraf Kesukaran Soal 117 Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Soal 118 Lampiran 13. Data Post test Kelas CIRC 119 Lampiran 14. Perhitungan Rata-Rata, Standart Deviasi,
dan Varians Data Pos-test Kelas CIRC 121 Lampiran 15. Data Post test Kelas STAD 122 Lampiran 16. Perhitungan Rata-Rata, Standart Deviasi,
dan Varians Data Pos-test Kelas STAD 124 Lampiran 17. Uji Normalitas Pos-test kelas CIRC 125 Lampiran 18. Uji Normalitas Pos-test kelas STAD 127
Lampiran 19. Uji Homogenitas 129
Lampiran 20. Uji Hipotesis 131
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Tujuan utama dunia pendidikan adalah untuk memajukan suatu negara dari
segala bidang dan aspek, tujuan ini tidak akan tercapai tanpa adanya sumber daya
manusia yang tangguh. Artinya sumber daya manusia yang menguasai
keterampilan, berbagai disiplin ilmu, dan teknologi.
Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang
sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan
dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi
belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan
dibutuhkan proses belajar. Proses belajar yang terjadi pada individu memang
merupakan sesuatu yang penting, karena melalui belajar individu mengenal
lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan, saat ini
berkembang berbagai model pembelajaran. Secara harfiah model pembelajaran
merupakan strategi yang digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar,
sikap belajar dikalangan siswa, mapu berpikir kritis, memiliki ketrampilan sosial,
dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal (Isjoni, 2009).
Sementara itu, dalam pengguanan metode pembelajaran terkadang guru
harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Penggunaan satu metode
pembelajaran lebih cenderung menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang
membosankan bagi anak didik. Jalan pengajaran pun tampak kaku. Anak didik
terlihat kurang bergairah belajar. Kejenuhan dan kemalasan menyelimuti kegiatan
belajar anak didik. Ini berarti metode tidak dapat difungsikan oleh guru sebagai
alat motivasi ekstrinsikdalam kegiatan belajar mengajar (Djamarah dan Zain,
2006).
Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana
bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara
tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru.
2
Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala
keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang
yang berlainan. Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anak didik yang
satu dengan yang lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologis dan biologis
(Djamarah dan Zain, 2006).
Pembelajaran Biologi yang dilakukan dengan benar dapat memberikan
peluang kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuannya, sehingga
pembelajaran tersebut dapat lebih mendekati kearah dan tujuan pembelajaran
dalam arti yang sesungguhnya. Namun, kenyataan ini dihadapkan pada masalah
klasik yang selalu dipertanyakan, yaitu menentukan bagaimana pembelajaran
Biologi dapat memberikan sumbangan secara utuh untuk pendidikan.
Berdasarkan fakta yang ada, tujuan pendidikan selalu mengarahkan siswa
pandai secara kognitif tanpa mempedulikan ranah apektif dan psikomotornya,
sehingga banyak materi pelajaran yang berkaitan dengan pengembangan sosial,
emosional, fisik kurang mendapat perhatian. Walaupun ada, orientasinya lebih
kepada kognitif, tidak ada apresiasi dan penghayatan yang dapat menumbuhkan
kegairahan belajar dan mendalami materi lebih lanjut. karena pendekatan kognitif
yang terlalu di tekankan kepada siswa sehingga mereka menganggap kepintaran
kognitif itu adalah segalanya untuk mendapatkan nilai tinggi. Hal ini mendorong
para siswa hanya berfokus untuk mengejar nilai dengan berbagai macam cara,
salah satunya dengan cara yang tidak jujur, seperti mencontek, menjiplak, dan
sebagainya.
Ketika penulis mengamati dan mengadakan perbincangan terhadap
sejumlah guru Biologi di SMA Negeri 11 Medan, metode pembelajaran biologi
yang diterapkan oleh guru seringkali adalah metode ceramah. Hal ini terlihat dari
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang banyak menggunakan metode
ceramah.Metode ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar
dikelas, sehingga siswa menjadi pasif. Guru dijadikan sebagai satu-satunya
sumber informasi, sehingga kegiatan pembelajaran hanya mengutamakan aspek
3
menyebabkan hasil belajar siswa rendah, yakni tidak mendapatkan KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan oleh sekolah tersebut yaitu 68.
Untuk mengatasi masalah yang ada, penulis mencoba menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition
(CIRC) dan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) pada sub materi ekosistem di kelas X SMA
Negeri 11 Medan.
Penulis memilih materi ekosistem yang digunakan dalam penelitian ini
karena materi ekosistem merupakan materi pembelajaran memiliki cakupan yang
cukup luas sehingga terkadang waktu yang tersedia tidak mencukupi untuk
menuntaskan materi ini, dan rendahnya hasil belajar siswa pada materi ekosistem
sehingga hasil belajar siswa tidak mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah.
Oleh karena itu, pelajaran tersebut sebaiknya disampaikan dengan sistem diskusi
atau membuat kelompok diskusi dimana siswa turut berperan aktif untuk bertanya
dan dapat melibatkan seluruh siswa di kelas. Selain itu, waktu yang tersedia dapat
digunakan secara efektif dan cukup untuk menuntaskan sejumlah indikator yang
harus tercapai dalam materi ekosistem. Dari pernyataan tersebut Model
Kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Compositon (CIRC) dan tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan model yang tepat untuk
membahas materi ekosistem.
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dikemukakan beberapa
identifikasi masalah yaitu :
1. Nilai hasil belajar siswa masih rendah dan belum mencapai KKM.
2. Kurangnya motivasi dan keaktifan siswa pada saat proses belajar
mengajar yang berlangsung karena kurangnya keterampilan guru
memanfaatkan model pembelajaran yang efektif dan efisien.
3. Metode pembelajaran konvensional yang cenderung monoton yaitu
metode ceramah yang kurang diminati oleh siswa sehingga
mengakibatkan siswa tidak mampu menyerap materi pelajaran secara
maksimal.
4. Siswa masih banyak yang pasif sehingga kemampuan berpikir kritis yang
seharusnya dibiasakan sejak dini masih belum tercapai.
5. Kegiatan belajar siswa yang cenderung individual sehingga
mengakibatkan siswa kurang bersosialisasikan dengan sesamanya pada
saat proses belajar mengajar berlangsung.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diajukan, maka penelitian ini
dibatasi hanya pada masalah perbedaan model Cooperative Integrated Reading
And Composition (CIRC) dan Student Teams Achievement Division (STAD)
terhadap hasil belajar siswa pada sub materi Ekosistem di kelas XSMA Negeri 11
Medan.
1.4. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah yang diajukan, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) pada sub materi
5
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Student
Teams Achievement Division (STAD) pada sub materi ekosistem di kelas
X SMA Negeri 11 Medan?
3. Bagaimana perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan
menggunakan model Cooperative Integrated Reading And Composition
(CIRC) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub
materi ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) pada sub materi
Ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub materi Ekosistem
di kelas X SMA Negeri 11 Medan.
3. Untuk mengetahui perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan
menggunakan model Cooperative Integrated Reading And Composition
(CIRC) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub
materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan.
4. Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa yang diajarkan dengan model
Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) pada sub materi
Ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan.
5. Untuk mengetahui Tingkat Pencapaian Indikator (TPI) siswa yang
diajarkan dengan Cooperative Integrated Reading And Composition
(CIRC) pada sub materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 11 Medan.
6. Untuk mengetahui aktivitas siswa yang diajarkan dengan model
Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) pada sub materi
6
1.6. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi penulis sebagai
calon guru biologi nantinya dalam memilih dan memanfaatkan model
pembelajaran yang efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam menentukan model pembelajaran
sehingga dapat sedikit demi sedikit memperbaiki dan meningkatkan mutu
pembelajaran di kelas dan dapat meningkatkan taraf profesionalisme guru.
3. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang baik dalam
meningkatkan mutu pendidikan sekolah khususnya dalam belajar Biologi.
4. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan motivasi dan semangat
belajar serta semakin aktif dalam proses belajar mengajar yang mengarah
kepada tercapainya tujuan pembelajaran.
5. Sebagai bahan perbandingan yang relevan bagi penelitian selanjutnya.
1.7.Defenisi Operasional
1. Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar tertentu
dan fungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan
aktivitas belajar mengajar.
2. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam
memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
3. Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) adalah model
pembelajaran yang dirancang untuk siswa agar dapat mendalami atau lebih
memahami secara rinci dan detail dari apa materi yang diajarkan
kepadanya.
4. Student Teams Achievement Division (STAD) adalah model pembelajaran
yang dirancang untuk siswa agar tidak membosankan ketika mengikuti
proses belajar mengajar karena setiap siswa aktif untuk memaparkan
45
55 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran CIRC di
kelas X SMA Negeri 11 Medan diperoleh nilai rata-rata sebesar 74,833.
2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran STAD di
kelas X SMA Negeri 11 Medan diperoleh nilai rata-rata sebesar 70.
3. Perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
CIRC dan STAD adalah sebesar 6,90 % yang menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran CIRC lebih baik
daripada menggunakan model STAD pada sub materi Ekosistem di kelas
X SMA Negeri 11 Medan T.P. 2009/2010.
4. Ketuntasan belajar siswa pada kelas CIRC yang dinyatakan belum tuntas
belajar secara individual yaitu 25% dan tuntas secara klasikal 75 %
sedangkan pada STAD yang belum tuntas belajar sacara individual sebesar
47,5 % dan secara klasikal sebesar 52,5 %.
5. Ketercapaian indikator Pada kelas CIRC telah tercapai yaitu semua
indikator ≥ 75% sedangkan pada kelas STAD ada 3 indikator yang belum
tercapai yaitu sebesar 69,83%, 71,88% dan 68,75%.
6. Hasil observasi aktifitas siswa selama proses pembelajaran di kelas CIRC
berjalan lebih baik dibanding pada kelas STAD.
5.2. Saran
1. Bagi guru biologi umumnya dan guru biologi SMA Negeri 11 Medan
khususnya dapat mempertimbangkan penggunan model CIRC sebagai
model pembelajaran pada materi Ekosistem.
2. Bagi siswa dapat menerapkan model pembelajaran CIRC dalam
56
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., Winarni., E. W., (2004), Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas X, Esis, Jakarta.
Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., Winarni., E. W., (2006), Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas X, Esis, Jakarta.
Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., Winarni., E. W., (2007), Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas X, Esis, Jakarta.
Djamarah, S. B. dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Eko, S., (2011), Model Pembelajaran CIRC, http://santoso-eko. blogspot. com/2011/05/model-pembelajaran CIRC.html (diakses tanggal 7 Februari 2013).
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2011), Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed.
Hamdani., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Bandung.
Riandari, H., (2009), Theory and Application of Biology for Grade X of Senior High School and Islamic Senior High School, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.
Isjoni., (2009), Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Istarani., (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.
Jatmiko, A., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition) Disertai Media Komik Biologi Untuk Meningkatkan Minat Belajar Biologi Dalam Pelajaran Biologi Pada Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012., Skripsi FKIP, Universitas 11 Maret, Surakarta.
Nurkencana., (1986), Evaluasi Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya.
57
Pratiwi, D.A., Maryati, S., Srikini., Suharno., Bambang., (2006), Buku Penuntun Biologi SMA untuk kelas X, Erlangga, Jakarta.
Pujianto, S., (2008). Menjelajah Dunia Biologi 1. Platinum, Solo.
Purba, S., (2012), Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Ekosistem di kelas X SMA Swasta Dharma Pancasila Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sardiman, A.M., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Semiyanto., (2011), Interaksi antar-organisme, http://semiyanto. blogspot. com/2011/08/interaksi-antar-organisme.html. (diakses tanggal 10 Februari 2013).
Soemanto, W., (2003), Psikologi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Malang
Sudjana., (2002), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sukmadianata, N.S., (2003), Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Jakarta
Suryosubroto, B., (2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Syamsuri, I., (2007), Biologi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Taufiqurrohman., (2012), Macam-macam Ekosistem, http://mediaekosistem. blogspot. com /2012/01/macam-macam ekosistem.html (diakses tanggal 10 februari 2013)