PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN TIPE KEPRIBADIAN
TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA
KELAS X SMA NEGERI 1 SIANTAR
KAB. SIMALUNGUN
Oleh :
RUTH MELARTY SIMARMATA NIM : 8116122016
Digunakan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
Pernyataan Tidak Melakukan Plagiat dan Memalsukan Data
Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Ruth Melarty Simarmata NIM : 8116122016
Program Studi : Teknologi Pendidikan
Judul Tesis : Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tipe Kepribadian Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMa Negeri 1 Siantar Kab. Simalungun
dengan ini menyatakan bahwa :
1. benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain
2. saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan tesis saya 3. saya tidak ada merubah atau memalsukan data penelitian saya
Jika ternyata dikemudian hari terbukti saya telah melakukan salah satu hal di atas, maka saya saya bersedia dikenai sanki yang berlaku berupa pencopotan gelar saya. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Medan, Agustus 2013 Saya yang membuat pernyataan
i
ABSTRACT
RUTH MELARTY SIMARMATA. NIM 8116122016. The Effect Of Instructional Strategy And Personality Type On Students Of Grade X Social Science Learning Achievement Of Economic Of SMA Negeri 1 Siantar Kab. Simalungun. Thesis. Education Technology, Post Graduate School The State University Of Medan, 2013
Based on data the average value of the economic semester examimation of class X in SMA Negeri 1 Siantar Kab. Simalungun in the academic year 2010/2011 the average value of the results obtained by 70 students studying economics but in the year 2011/2012 happens to the average value of the results of the economic studies that is 65. This is caused by the lack of the ability of teachers to implement learning strategies appropriate to the characteristics of students who are taught. This study is subjected to : (1) finding the difference between students taught by student team achievement division instructional strategy and expository instructional strategy (2) finding the difference between student Economy who have ability of ekstrovert and introvert, and (3) the interaction between instructional strategy and personality type in effecting the students achievement of Economic.
This research is quasi experiment. The population for this study was 267 students from six classes of SMA Negeri 1 Siantar Kab. Simalungun, and 78 students from two classes were taken as sample using random sampling. Before doing the treatment, the sample was given an personality test to diffentiate the kind of the students. The learning achievement test applied in testing hypothesis were tried to know the validity and reliability of the test. The result is of 46 test items there is 40 test items that fulfill the requirement (valid). The data analysis method applied in this research is descriptive statistic to present the data and inferential statistic for testing the hypothesis. The hypothesis were tested using 2 way Anova. Before the application of analysis, the normality test for the data was conducted by Liliefors and Variance homogeneity test by Fisher and Barlett test and than Scheffe test.
The result of the data analysis proved that (1) the results of students studying of economic is taught by student team achievement division instructional strategy is higher than the students with Ekspository instructional strategy, it is shown by Fcount= 15.695 > Ftable= 3.970 on significant level ∝= 0.05with dk = (1.74). (2) Students, the results of studying of economic students which have ekstovert higher than students with introvert. It is shown by Fcount = 70.574 > Ftable = 3.970 on significant level ∝= 0.05with dk = (1.74), and (3) there was interaction between instructional strategy and personality type in Economic affect students learning outcomes. It is shown by Fcount = 6.246 > Ftable= 3.970 on significant level ∝= 0.05with dk = (1.74).
The results of this research show that in order to crease the learning achievement of Economic, the student team achievement division instructional strategy is a superior strategy for the students who have the higher early ability level. While for the students who have the lower early ability is preferred taught by ekspository instructional strategy.
ii
ABSTRAK
RUTH MELARTY SIMARMATA. NIM 8116122016. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tipe Kepribadian Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Siantar Kab. Simalungun. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Pasca Sarjana Negeri Medan 2013.
Berdasarkan data nilai rata-rata ujian semester ekonomi kelas X di SMA Negeri 1 Siantar Kab. Simalungun pada tahun ajaran 2010/2011 nilai rata-rata hasil belajar ekonomi siswa diperoleh 70 akan tetapi pada tahun 2011/2012 terjadi penurunan nilai rata-rata hasil belajar ekonomi yaitu 65. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kemampuan guru menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa yang diajar. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui perbedaan hasil belajar Ekonomi siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori. (2) Mengetahui perbedaan hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki tipe kepribadian eksovert dan tipe kepribadian introvert, dan (3) Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan tipe kepribadian siswa terhadap hasil belajar Ekonomi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi penelitian 267 orang yang berasal dari 6 kelas yaitu kelas X SMA Negeri 1 Siantar Kab. Simalungun, sedangkan sampel seluruhnya 78 orang yang terdiri dari dua kelas dengan menggunakan cluster random sampling. Sebelum perlakuan diberikan, terlebih dahulu sampel penelitian diberikan tes tipe kepribadian untuk membedakan jenis tipe kepribadian yang dimiliki siswa. Tes hasil belajar yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui validitas dan reabilitas tes. Hasil yang diperoleh dari 46 soal yang diujicobakan, sebanyak 40 saja yang memenuhi persyaratan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan statistik inferensial untuk menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan Anava 2 jalur yang sebelumnya, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas data dengan uji Lilliefors dan uji homogenitas varians dengan uji Fisher dan uji Bartlett dan dilanjutkan dengan uji Scheffe.
Hasil analisis data diperoleh; (1) hasil belajar Ekonomi siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi daripada hasil belajar Ekonomi siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori. Hal ini ditunjukkan Fhitung = 55.28 dan Ftabel= 3.970 untuk taraf signifikansi ∝= 0.05 dengan derajat dk (1.74). (2) hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert lebih tinggi daripada hasil belajar Ekonomi siswa dengan tipe kepribadian introvert. Hal ini ditunjukkan Fhitung = 57.94 dan Ftabel= 3.970 untuk taraf signifikansi ∝= 0.05 dengan derajat dk (1.74), dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan tipe kepribadian siswa dalam mempengaruhi hasil belajar Ekonomi. Hal ini ditunjukkan Fhitung = 7.14 dan Ftabel= 3.970 untuk taraf signifikansi ∝= 0.05 dengan derajat dk (1.74).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Ekonomi, strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD tepat digunakan bagi siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert. Siswa yang memiliki tipe kepribadian introvert lebih efektif dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan kasih karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Adapun judul tesis ini adalah Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tipe Kepribadian Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1
Siantar Kab. Simalungun.
Tesis ini dapat diselesaikan atas bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dosen Pembimbing tesis saya, Prof. Dr. Efendi Napitupulu,M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Prof. Dr. Abd. Hasan Saragih ,M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penulisan tesis.
Pada kesempatan ini juga saya mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd, Dr. R. Mursid, M.Pd dan Dr. Eko Nugrahadi, M.Si yang telah memberikan masukan terhadap tesis ini baik dari segi teori, penulisan maupun metodologinya, sehingga tesis ini dapat menjadi tesis yang baik dan berguna dalam pengembangan ilmu pembelajaran yang efektif.
Terima kasih saya ucapkan kepada yang saya hormati:
iv
2. Lembaga Program Pascasarjana, Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Para Asisten Direktur, Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan, dan Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan, para staf administrasi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang banyak memberikan bantuan untuk kelancaran studi dan penyelesaian tesis ini.
3. Bapak dan Ibu dosen PPs Unimed umumnya dan Bapak dan Ibu dosen Prodi Teknologi Pendidikan khususnya yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam kepada penulis sehingga bermanfaat bagi peningkatan wawasan dan kreatifitas.
4. Bapak Rahab Siadari, S.Pd M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Siantar Kab. Simalungun, Ibu Romada P. Situmorang, S.Pd dan Ibu Nellywati Lubis, S.Pd selaku guru bidang studi.
5. Rekan-rekan Mahasiswa Angkatan XX, Program Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan khususnya Eva Juliyanti, Kak Flora, Kak Berlian, Ibu Elfrida, Kak Tio Simanjuntak, dan Kak Neni Ketaren.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa tesis ini masih perlu perbaikan dalam rangka penyempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Medan, Agustus 2013
Penulis
v
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS……... 15
A. Kajian Teoretis ……….... 15
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Ekonomi……….... 15
1.1 Hakikat Belajar………... 15
1.2 Hakikat Hasil Belajar Ekonomi………... 19
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ………...……. 23
2.1 Strategi Pembelajaran Kooperatif……..………... 27
2.2 Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD……….. 33
2.3 Strategi Pembelajaran Ekspositori……..………... 41
A. Tempat dan Waktu Penelitian ……….. 64
B. Populasi dan Sampel Penelitian ……….... 64
1. Populasi………...…………. 64
2. Sampel………..………... 65
C. Metode Penelitian………..……… 65
D. Desain Penelitian ……….………. 66
E. Variabel dan Definisi Operasional Variabel……….. 66
F. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ………... 69
G. Pengontrolan Perlakuan……….… 71
1. Validitas Internal……… 72
vi
H. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian……..…. 74
1. Teknik Pengumpulan Data……….……. 74
2. Instrumen Penelitian ….………. 74
2.1 Hasil Belajar Ekonomi….………. 74
2.2 Tipe Kepribadian….………. 75
3. Uji Coba Tes Hasil Belajar dan Tes Tipe Kepribadian.…. 76 3.1 Uji Coba Tes Hasil Belajar.……….. 76
3.2 Uji Coba Tes Tipe Kepribadian.……….. 79
I. Hasil Uji Coba Instrumen……..………. 80
J. Teknik Analisis Data ………. 83
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….…….. 85
A. Hasil Penelitian……….... 85
1. Deskripsi Data Hasil Belajar Ekonomi Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD………..… 85
2. Deskripsi Data Hasil Belajar Ekonomi Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori……….… 86
3. Deskripsi Data Hasil Belajar Ekonomi Yang Memiliki Tipe Kepribadian Ekstrovert………... 88
4. Data Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Memiliki Tipe Kepribadian Introvert……… 89
5. Data Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Tipe Kepribadian Ekstrovert……….. 90
6. Data Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Tipe Kepribadian Introvert……… 92
7. Data Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Tipe Kepribadian Ekstrovert……….………..………….. 94
8. Data Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Tipe Kepribadian
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN………..…….. 113
A. Simpulan………..……… 113
B. Implikasi………...……...……… 114
C. Saran ………...……… 119
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ujian Semester Ekonomi Kelas X di SMA Negeri 1 Siantar Kab. Simalungun………..6 Tabel 2.1 Pedoman Pemberian Skor Perkembangan Individu…………... 38 Tabel 2.2 Kriteria Penghargaan Kelompok……….………. 38
Tabel 2.3 Sintaks Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD…….… 40 Tabel 2.4 Sintaks Strategi Pembelajaran Ekspositori….………….……. 46
Tabel 3.1 Distribusi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Siantar
Kab. Simalungun Tahun Ajaran 2012/103…..……….. 64 Tabel 3.2 Desain Penelitian Faktorial 2x2…………...……..……..……. 66
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Ekonomi……….….…..……. 74
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Tipe Kepribadian………..…………. 76
Tabel 3.5 Kriteria Koefisien Reliabilitas……….………..…. 80 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD... 85 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori…………..… 87 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang
Memiliki Tipe Kepribadian Ekstrovert…….……… 88 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang
Memiliki Tipe Kepribadian Introvert…….…………..………... 89 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Tipe Kepribadian Ekstrovert………..……….. 91 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Tipe Kepribadian Introvert………..……….… 92 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Tipe Kepribadian Ekstrovert………... 93 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Tipe Kepribadian Introvert………... 95 Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Ekonomi Berdasarkan
Strategi Pembelajaran…………..………. 96 Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Ekonomi Berdasarkan
Tipe Kepribadian………..… 96 Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Ekonomi Berdasarkan
Interaksi Strategi Pembelajaran dan Tipe Kepribadian……… 97 Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Strategi Pembelajaran Ekspositori……...…... 98 Tabel 4.13 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel
viii
Kepribadian Introvert………..……... 98 Tabel 4.14 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Diajar
Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD…… 86 Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Diajar
Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori………. 87 Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang
Memiliki Tipe Kepribadian Ekstrovert…...……….. 89 Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Memiliki
Tipe Kepribadian Introvert...………....… 90 Gambar 4.5 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Diajar
Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Tipe Kepribadian Ekstrovert……….... 91 Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Diajar
Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Tipe Kepribadian Introvert………... 93 Gambar 4.7 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Diajar
Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Tipe Kepribadian Ekstrovert………. 94 Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Diajar
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran……….………... 125
Lampiran 2 RPP Strategi Pembelajaran dan Skenario Pembelajaran.…… 129
Lampiran 3 Soal Tes Hasil Belajar………... 189
Lampiran 4 Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar …………...……..……… 195
Lampiran 5 Instrumen Tipe Kepribadian…………... 202
Lampiran 6 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian………...……. 203
Lampiran 7 Hasil Analisis Data Penelitian………..…..… 207
Lampiran 8 Tabel Statistik………..………... 234
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam usaha mewujudkan
sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang dapat berkompetensi di era
globalisasi dalam rangka mensukseskan pembangunan yang senantiasa mengalami
perubahan sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional tercantum amanat untuk melaksanakan pendidikan yang berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi individu yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Tingkat keberhasilan pembangunan nasional di segala bidang sangat
bergantung pada penataan pendidikan yang baik khususnya peningkatan kualitas
SDM sebagai aset bangsa dalam memaksimalkan perkembangan seluruh potensi
yang dimiliki. Mengingat peran pendidikan begitu penting dalam usaha untuk
membina dan menbentuk SDM yang berkualitas, masalah mutu pendidikan
menjadi pusat perhatian yang menyebabkan pemerintah dan masyarakat berusaha
keras untuk meningkatkan kualitas pendidikan, hal ini ditunjukkan dengan
berbagai usaha dan kebijakan pemerintah yaitu penyempurnaan kurikulum,
2
secara nasional, penyempurnaan Undang-Undang khususnya Undang-Undang
Guru dan Dosen, peningkatan dari segi jumlah sekolah, dan penyediaan sarana
belajar yang mendukung kelangsungan kegiatan belajar mengajar yang lebih
efektif.
Tetapi, usaha yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat seperti yang
diuraikan tersebut belum mencapai hasil yang memuaskan, hal ini disebabkan
karena mutu pendidikan di Indonesia relatif masih sangat rendah dan tidak
memenuhi kompetensi yang diharapkan. Indikasi rendahnya mutu pendidikan di
Indonesia dapat dilihat dari beberapa komponen yaitu kualitas lulusan yang masih
rendah, kurangnya mutu pendidik/guru, belum diterapkannya 8 Standar Nasional
Pendidikan pada semua jenjang pendidikan, serta sarana dan prasarana pendidikan
yang kurang memadai. (Ahmad,2013:3) (dalam
http://www.scribd.com/doc/138035981/Permasalahan -Pendidikan-Di-Indonesia).
Selain itu, dari Data UNDP tahun 2000 tentangHuman Development
ReportatauHuman Development Indeksmenunjukkan dari 174 negara, Indonesia
berada pada posisi ke-109. Sedangkan pada tahun 2003 IPM Indonesia merosot
lagi dari 0,684 menjadi 0,0682; hal ini menyebabkan peringkat Indonesia di antara
175 negara juga merosot; dari posisi ke-109 menjadi posisi ke-112. Isnaini (2012)
(dalam http://sumsel.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=11542).
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Pengamat Ekonomi Priyono (2012)
(dalam
http://www.tribunnews.com/tribunners/2012/05/06/kesalahan-paradigma-pendidikan-di-indonesia). mengemukakan bahwa bekal kecakapan yang diperoleh
3
yang dipelajari di lembaga pendidikan hanya terfokus pada teori sehingga
mengakibatkan peserta didik kurang kreatif dan inovatif.
Kondisi seperti ini tidak boleh didiamkan begitu saja, harus ada upaya
yang sistematis untuk membangun dan memperbaiki sektor pendidikan agar
mampu memberi peluang yang cukup luas bagi SDM dalam meningkatkan
kualitas dirinya yaitu dengan cara perbaikan pelaksanaan proses belajar mengajar
di sekolah dengan mengacu pada kurikulum yang ada.
Tujuan utama diselenggarakannya proses belajar mengajar adalah demi
tercapainya keberhasilan siswa dalam belajar, dalam upaya mewujudkan tujuan
tersebut, perlu dikembangkan iklim belajar mengajar yang konstruktif bagi
perkembangan potensi kreatif siswa seiring dengan berkembangnya suasana
kebiasaan, dan strategi pembelajaran yang dilandasi dengan kepahaman tentang
ilmu pengetahuan serta implikasinya dalam kegiatan belajar mengajar bagi para
guru di sekolah.
Guru yang visioner dan inovatif sangat dibutuhkan dalam berperan
mengelola dan menciptakan pembelajaran. Pengelolaan kegiatan belajar mengajar
yang dimaksud merupakan proses pembelajaran utuh dan menyeluruh yang
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembelajaran dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan (Daryanto 2009:173).
Untuk itulah, seorang guru dituntut untuk dapat melaksanakan dan mengelola
kegiatan belajar mengajar agar tujuan dalam pendidikan dapat tercapai dan dapat
4
Guru merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan siswanya.
Guru dituntut untuk bisa kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa. Usaha ini harus dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan hasil belajar.
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran yang
bervariasi dan menarik dalam menyampaikan materi pelajaran. Menggabungkan
suatu metode dengan metode lainnya sehingga didapatkan suatu metode yang
tepat sesuai dengan karakteristik siswa dan strategi pembelajaran yang digunakan
guru hendaknya dapat diterima siswa yang memiliki gaya belajar yang
berbeda-beda khususnya dalam mempelajari mata pelajaran Ekonomi di kelas.
Mata Pelajaran Ekonomi diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri pada
tingkat SMA. Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan
sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, kosumsi, dan
distribusi. Luasnya ilmu ekonomi dan terbatasnya waktu yang tersedia membuat
standar kompetensi dan kompetensi dasar dibatasi dan fokus pada fenomena
ekonomi yang ada di sekitar siswa, sehingga siswa dapat merekam peristiwa
ekonomi yang terjadi di sekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk
kehidupan yang lebih baik. Adapun ruang lingkup dari mata pelajaran ekonomi
meliputi aspek-aspek: (1) Perekonomian; (2) Ketergantungan; (3) Spesialisasi dan
Pembagian Kerja; (4) Perkoperasian; (5) Kewirausahaan; dan (6) Akuntansi dan
Manajemen. Keseluruh aspek-aspek tersebut diselenggarakan dalam proses
5
Namun sejauh ini pendidikan kita khususnya pada pembelajaran ekonomi
masih jauh dari yang diharapkan. Pembelajaran didominasi pada pandangan
bahwa pengetahuan sebagai perangkat pembelajaran yang diterapkan sekolah
selama ini masih menggunakan strategi yang lama (secara ekspositori) yaitu
dengan menggunakan strategi pembelajaran berupa penyampaian materi pelajaran
secara lisan ataupun diskusi tanpa menguraikan lebih mendalam materi yang di
pelajari dan juga kurang memperhatikan karakteristik siswa. Guru mengajar
cenderung menyampaikan pelajaran yang telah tercantum dalam buku pelajaran
(text book oriented) dan belum menekankan pada proses berpikir siswa secara
mandiri. Diskusi yang dibahas terkadang tidak sesuai dengan konteks dan isu-isu
yang sedang berkembang dalam masyarakat terutama yang berhubungan dengan
ekonomi.
Selain itu, kelas masih berfokus pada guru (teacher centered) sebagai
sumber belajar utama dan ceramah menjadi metode pembelajaran yang paling
sering digunakan. Dalam metode pembelajaran seperti ini siswa kurang
diberdayakan karena siswa hanya menerima informasi dari guru. Guru cenderung
bersikap otoriter yang menyebabkan suasana belajar menjadi kaku. Siswa jarang
mengajukan pertanyaan tentang materi yang dipelajari dalam proses pembelajaran
walaupun mereka belum memahami materi yang dipelajari. Ketidakpahaman ini
mengakibatkan siswa tidak dapat menjelaskan kembali apa yang telah dipelajari.
Pendek kata proses pembelajaran sangat membosankan. Hal tersebut disebabkan
oleh pengajaran di Indonesia yang hanya berpedoman pada sebuah kurikulum
6
kesulitan dalam belajar karena tidak ada sekolah yang sesuai dengan kemampuan
intelektual mereka (Drost, 2002:1)
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Siantar
Kabupaten Simalungun juga ditemukan bahwa nilai rata-rata ujian semester
ekonomi yang masih rendah dengan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 65.
Ini dapat dilihat pada hasil ujian semester kelas X pada empat tahun terakhir pada
Tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1. Nilai Rata-Rata Ujian Semester Ekonomi Kelas X di SMA Negeri 1 Siantar Kab. Simalungun
Sumber : Tata Usaha SMA Negeri 1 Siantar Kab. Simalungun
Pada tabel 1.1 di atas menunjukkan hasil belajar ekonomi siswa kelas X
masih belum mencapai hasil yang maksimal meskipun telah mencapai nilai KKM
yaitu 65. Bahkan berdasarkan daftar kumpulan nilai rapor semester pertama
Tahun Ajaran 2012/2013 terdapat seorang siswa yang belum mencapai nilai
KKM. Dari keseluruhan siswa yang ada yaitu siswa kelas ܺଵ-ܺ diperoleh nilai
terendah 62 dan nilai tertinggi 90, selebihnya hanya dapat mencapai nilai KKM
sebesar 65 yang cenderung kurang memuaskan. Hal tersebut diduga disebabkan
oleh berbagai faktor diantaranya; siswa menganggap pelajaran ekonomi identik
dengan perhitungan yang sulit dipahami dan hapalan yang sulit untuk diingat
karena banyak istilah-istilah ekonomi yang sulit dimengerti. Guru cenderung
7
ekonomi dilaksanakan pada jam pelajaran terakhir di sekolah yang mengakibatkan
kurangnya gairah belajar siswa, siswa mengantuk di dalam kelas, dan cenderung
diam apabila guru mengajukan pertanyaan atau meminta pendapat siswa
mengenai materi yang telah diajarkan bahkan ada beberapa siswa bercerita dengan
teman lainnya pada saat guru menjelaskan pelajaran yang menyebabkan suasana
belajar di kelas menjadi ribut. Jika diberikan latihan kerja kelompok tidak semua
siswa berpartisipasi dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Bahkan
bila diadakan diskusi kelompok di dalam kelas hanya beberapa siswa saja yang
aktif karena banyak siswa yang beranggapan tidak mampu berkomunikasi dengan
baik dalam mengungkapkan pendapatnya dan kurang percaya diri sehingga siswa
cenderung menarik diri dalam diskusi dan semakin pasif dalam belajar. Menurut
Hamalik (2000:1) keadaan ini mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai
taraf maksimal.
Selain itu, meskipun guru telah menerima sertifikasi akan tetapi faktanya
guru belum sepenuhnya mengenal dan menguasai berbagai strategi pembelajaran
inovatif yang telah ada sehingga mengakibatkan kurangnya kemampuan
mendesain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan kemampuan
dalam pengelolaan kelas. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut
perlu dilaksanakan suatu strategi pembelajaran yang variatif, interaktif, dan
menyenangkan agar hasil belajar Ekonomi siswa mengalami peningkatan.
Berbagai strategi pembelajaran telah diperkenalkan oleh para ahli dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Sanjaya
8
strategi pembelajaran berbasis masalah, strategi pembelajaran peningkatan
kemampuan berpikir, strategi pembelajaran kooperatif, strategi pembelajaran
kontekstual CTL dan strategi pembelajaran afektif. Dari keseluruhan strategi
pembelajaran tersebut, tidak ada strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik
dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi
pembelajaran bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian, pertimbangan
pertama dalam penggunaan strategi pembelajaran yang akan diterapkan di kelas
adalah tujuan apa yang harus dicapai.
Dalam proses pembelajaran di kelas, guru dituntut untuk mampu
melibatkan seluruh siswa. Siswa tidak hanya berperan sebagai penerima
informasi, akan tetapi siswa diharapkan mampu menjadi pencari informasi,
mandiri serta mampu berinteraksi dengan siswa lainnya dalam menyelesaikan
permasalahan belajar yang dialami setiap siswa. Untuk mewujudkan hal tersebut,
diperlukan strategi pembelajaran yang mampu melibatkan seluruh siswa untuk
turut aktif dalam kegiatan pembelajaran salah satunya dengan menggunakan
Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement
Divisions).
Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan strategi
pembelajaran kooperatif yang sederhana, mudah diterapkan dalam pembelajaran
pada umumnya dan cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan
pembelajaran kooperatif. Strategi STAD dalam aplikasi sintaksnya memiliki
9
rekognisi tim (Slavin, 1995:71). Strategi pembelajaran ini mengacu pada
pembelajaran kelompok yaitu guru menyajikan informasi akademik baru kepada
siswa dengan menggunakan persentase verbal/teks. Anggota tim menggunakan
lembar kegiatan/perangkat pembelajaran yang lain untuk memahami bahan
pelajaran melalui tutorial, kuis, dan diskusi. Oleh karena itu, untuk mencapai
tujuan kelompok setiap anggota kelompok harus membantu teman kelompoknya
yang dapat mendorong kelompok itu mencapai tujuannya. Sehingga, seluruh
siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran dan dapat berdampak pada kualitas
interaksi dan komunikasi antar siswa sebab siswa di dalam kelompoknya saling
membantu temannya yang mengalami kesulitan memahami pelajaran dalam upaya
mencapai hasil belajar yang memuaskan pada setiap kelompok. Strategi
pembelajaran kooperatif tipe STAD ini mampu melatih siswa dalam
menumbuhkan kemampuan berpikir secara mandiri.
Selain strategi pembelajaran yang tepat, untuk perolehan hasil belajar yang
maksimal juga dipengaruhi kemampuan guru dalam mengenal dan memahami
karakteristik siswa, sebab hal tersebut sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
proses belajar yang dilaksanakan sehingga guru dapat menyesuaikan dengan
strategi pembelajaran yang akan digunakan di dalam kelas. Salah satu
karakteristik siswa yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar
adalah tipe kepribadian.
Eysenck (1970:2) berpendapat kepribadian sebagai gabungan dari fungsi
nyata dan fungsi potensial pola organism yang ditentukan oleh faktor keturunan
10
empat macam fungsional, yaitu sektor kognitif (intelegensi), sektor konatif
(karakter), sektor afektif (tempramen), dan sektor somatik (konstitusi). Eysenck
mengemukakan tipe kepribadian terdiri dari tipe ekstovert dan introvert. Tipe
kepribadian ekstrovert-introvert didasarkan pada perbedaaan respon-respon,
kebiasaan-kebiasaan, dan sifat-sifat yang ditampilkan oleh individu dalam
melakukan relasi interpersonal (Eysenck, 1970:15). Individu yang tergolong
ekstrovert cenderung tampak lebih bersemangat, mudah bergaul bahkan terkesan
impulsif dalam menampilkan tingkah laku mereka. Sedangkan individu yang
tergolong introvert akan lebih berorientasi pada stimulus internal dibandingkan
dengan individu yang tergolong ekstrovert, hal ini membuat individu yang
tergolong introvert cenderung lebih pemalu, memiliki kontrol diri yang kuat, dan
memiliki keterpakuan terhadap hal-hal yang terjadi dalam diri mereka.
Berbagai permasalahan psikologi yang menjadi karakteristik siswa
berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang dialami siswa. Proses
pembelajaran yang dilaksanakan harus memperhatikan karakteristik siswa
sehingga mampu mencapai hasil belajar yang diharapkan. Karakteristik siswa ini
pula yang menjadi salah satu pertimbangan untuk menentukan model
pembelajaran, media pembelajaran dan metode pembelajaran yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran.
Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai
pengaruh strategi pembelajaran dan tipe kepribadian terhadap hasil belajar
Ekonomi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan menerapkan strategi
11
semua tipe kepribadian yang dimiliki siswa, agar setiap detik pembelajaran yang
berlangsung tidak membosankan dan memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan gejala yang diamati
peneliti, maka timbul beberapa pertanyaan yang dapat di identifikasi sebagai
permasalahan yaitu : (1) Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
siswa SMA Negeri 1 Siantar Kab. Simalungun? (2) Apakah perbedaan strategi
pembelajaran yang diberikan berpengaruh terhadap hasil belajar Ekonomi siswa?
(3) Bagaimanakah tipe kepribadian siswa SMA Negeri 1 Siantar Kab.
Simalungun? (4) Apakah tipe kepribadian siswa mempengaruhi hasil belajar
Ekonomi? (5) Apa strategi pembelajaran yang tepat digunakan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran Ekonomi? (6) Apakah dalam pembelajaran
perlu diadakan pengelompokkan berdasarkan tipe kepribadian siswa? (7) Bentuk
pengelompokkan yang bagaimakah yang efektif dan efisien? (8) Urutan kegiatan
pembelajaran yang bagaimanakah yang lebih tepat untuk membantu proses belajar
siswa dalam mata pelajaran Ekonomi? (9) Bagaimanakah sebaiknya strategi
pembelajaran yang dilaksanakan sehingga siswa SMA Negeri 1 Siantar Kab.
Simalungun kelak berkompeten? (10) Strategi pembelajaran yang bagaimanakah
yang sebaiknya dipakai untuk tipe kepribadian siswa yang berbeda? (11) Apakah
terdapat perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran ekspositori dengan siswa yang dibelajarkan
dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams
12
yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dengan siswa yang memiliki tipe
kepribadian introvert? (13) Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran
dengan tipe kepribadian dalam mempengaruhi hasil belajar Ekonomi?
C. Pembatasan Masalah
Dari pertanyaan yang terdapat dalam identifikasi masalah, maka masalah
yang akan dicari pemecahannya melalui penelitian ini dibatasi pada hal-hal
berikut : Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan strategi pembelajaran ekspositori. Sedangkan tipe
kepribadian siswa dibedakan atas tipe kepribadian ekstrovert dan tipe kepribadian
introvert dan hasil belajar Ekonomi dibatasi pada kelas ܺଵ dan kelas ܺସ
semester genap di SMA Negeri 1 Siantar Kab. Simalungun dengan aspek
yang diukur dibatasi pada aspek kognitif. Sedangkan materi ajar Ekonomi
dibatasi pada (1) Memahami Investasi, dan (2) Memahami Uang dan
Perbankan, dengan sub tema: (1) Kurva Permintaan Investasi. (2) Permintaan
dan Penawaran Uang. (3) Peran Bank Umum dan Bank Sentral. Dan (4)
Kebijakan Pemerintah di Bidang Moneter.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar Ekonomi siswa yang dibelajarkan
dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan hasil belajar
13
2. Apakah ada perbedaan hasil belajar Ekonomi antara siswa yang memiliki
tipe kepribadian ekstovert dengan hasil belajar Ekonomi siswa yang
memiliki tipe kepribadian introvert?
3. Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dan tipe kepribadian
terhadap hasil belajar Ekonomi?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
pengaruh aplikasi strategi pembelajaran dan tipe kepribadian terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, sedangkan secara khusus tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Ekonomi siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe
STAD dan hasil belajar Ekonomi siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki
tipe kepribadian ekstrovert dan hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki
tipe kepribadian introvert.
3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dengan tipe
14
F. Manfaat Penelitian
Secara teoritis hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat
antara lain:
1. Menambah pengetahuan tentang teori-teori yang berkaitan dengan strategi
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada
pembelajaran Ekonomi.
2. Sumbangan pemikiran bagi guru khususnya guru Ekonomi dalam
memahami karakteristik siswa.
3. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi lembaga pendidikan
sebagai aplikasi teoritis dan teknologi pembeajaran dan bahan
perbandingan bagi peneliti lain yang akan membahas dan meneliti hal
yang sejenis.
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi:
1. Bahan masukan yang positif bagi pendidikan dan meningkatkan proses
pembelajaran khususnya mata pelajaran Ekonomi.
2. Memberikan gambaran khususnya bagi guru SMA tentang efektivitas dan
efisiensi aplikasi strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik siswa
pada pembelajaran Ekonomi.
3. Peningkatan kompetensi guru dalam menciptakan pembelajaran yang
113
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan-simpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Adanya perbedaan hasil belajar Ekonomi siswa yang dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan rata-rata hasil belajar
Ekonomi siswa yang lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa
yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori. Dengan
demikian strategi pembelajaran lebih efektif diterapkan dalam
pembelajaran Ekonomi guna meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Adanya perbedaan hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki tipe
kepribadian ekstrovert dengan rata-rata hasil belajar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki
tipe kepribadian introvert.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan tipe kepribadian siswa.
Untuk siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert akan lebih efektif
dalam meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa jika menggunakan
strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD, sedangkan untuk siswa yang
memiliki tipe kepribadian introvert, strategi pembelajaran ekspositori lebih
efektif dalam meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa dibandingkan
114
B. Implikasi
Pertama, hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh strategi
pembelajaran terhadap hasil belajar Ekonomi. Hal ini dapat dimaklumi karena
melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yang dapat menggiring keberhasilan
dan ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian
konsekuensinya apabila strategi pembelajaran yang kurang tepat dalam
pembelajaran tentu akan berakibat kurangnya partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran.
Melalui penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata hasil belajar
Ekonomi siswa lebih tinggi dengan menggunakan strategi pembelajaran
kooperatif tipe STAD daripada dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
ekspositori. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kooperatif tipe
STAD lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar Ekonomi karena dalam
pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa
cenderung lebih aktif untuk mempelajari ilmu yang diperoleh dengan
mendiskusikan secara bersama-sama utnuk mencapai tujuan pembelajaran.
Konsekuensi dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap hasil
belajar Ekonomi berimplikasi kepada guru untuk melaksanakan strategi
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dengan menggunakan strategi pembelajaran
kooperatif tipe STAD diharapkan guru dapat membangkitkan dan memotivasi
115
menciptakan suasana belajar yang interaktif dan efektif dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tipe kepribadian
berpengaruh terhadap hasil belajar Ekonomi. Siswa dengan tipe kepribadian
ekstrovert memiliki rata-rata hasil belajar Ekonomi lebih tinggi dibandingkan
dengan tipe kepribadian introvert. Pernyataan tersebut memberikan penjelasan dan
penegasan bahwa tipe kepribadian signifikan memberikan pengaruh dalam
meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa.
Siswa dengan tipe kepribadian ekstrovert akan lebih dapat menerima
materi ajar dibandingkan dengan tipe kepribadian introvert karena dengan ciri tipe
kepribadian ekstrovert yang dapat memanfaatkan kesempatan yang ada, bertindak
cepat, optimis, agresif, cepat, serta membutuhkan lingkungan kerja yang beraneka
ragam dan berorientasi pada tindakan. Sedangkan tipe kepribadian introvert
memiliki ciri pendiam, pemalu, yang relatif terpisah dari orang lain dan secara
emosional menarik diri.
Konsekuensi logis dari pengaruh tipe kepribadian terhadap hasil belajar
Ekonomi berimplikasi kepada guru Ekonomi untuk melakukan identifikasi dan
prediksi dalam menentukan tipe kepribadian yang dimiliki siswa. Apabila tipe
kepribadian siswa dapat dikelompokkan maka guru dapat menerapkan
rencana-rencana pembelajaran dan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
karakteristik siswa. Di samping itu guru juga dapat melakukan tindakan-tindakan
lain misalnya untuk siswa dengan tipe kepribadian ekstrovert diberikan materi
116
sedangkan siswa dengan tipe kepribadian introvert diberikan materi-materi
remedial yang bertujuan memberikan pemahaman dan penguasaan kepada siswa
terhadap materi pelajaran. Dengan demikian siswa diharapkan mampu
membangun dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhakn dalam menyelesaikan persoalan belajar untuk memperoleh hasil
belajar Ekonomi yang lebih baik. Di samping itu siswa diharapkan mampu untuk
meningkatkan retensinya dengn cara menemukan materi-materi penting bukan
karena diberitahukan guru.
Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari aspek tipe kepribadian
adalah memberikan pemahaman kepada guru dalam memilih strategi
pembelajaran harus mempertimbangkan tipe kepribadian siswa. Dengan adanya
tipe kepribadian dalam diri siswa akan berperan terhadap reaksi positif atau
negative yang aka dilakukannya dalam merespon suatu ide, gagasan atau situasi
tertentu dalam pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu strategi
pembelajaran yang diterapkan guru akan efektif atau tidak tentunya tergantung
dari karakteristik siswa.
Perbedaan tipe kepribadian juga berimplikasi kepada guru di dalam
memberikan motivasi, membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. Bagi
siswa dengan tipe kepribadian ekstrovert, hal tersebut tidaklah menjadi sebuah
kesulitan bagi guru dalam motivasi, membangkitkan minat dan motivasi bealajar
siswa, tetapi bagi siswa dengan tipe kepribadian introvert maka guru perlu
memberikan perhatian yang lebih dan kontiniu di dalam memberikan motivasi,
117
pemberian motivasi, membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa akan
efektif apabila hubungan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa tercipta
dan terjalin secara kondusif sebelumnya. Secara khusus bagi siswa-siswa yang
mengalami kesulitan belajar maka guru Ekonomi dapat bekerjasama dengan guru
bimbingan dan konseling untuk menanganinya.
Perbedan tipe kepribadian berimplikasi kepada guru dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas. Tindakan yangdapat dilakukan guru adalah dengan
menerapkan konsep belajar tutorial sesama murid dimana guru mengarahkan
dengan membentuk kelompok diskusi dalam kelas dimana siswa dengan tipe
kepribadian ekstrovert dapat membantu siswa yang memiliki tipe kepribadian
introvert, dengan demikian kegiatan pembelajaran bagi siswa dengan tipe
kepribadian introvert dapat terbantu dalam memahami materi pelajaran.
Ketiga, hasil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi strategi
pembelajaran dan tipe kepribadian terhadap hasil belajar Ekonomi. Interaksi
tersebut terindikasi dari siswa dengan tipe kepribadian ekstrovert dan dibelajarkan
dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD memperoleh hasil belajar
Ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
ekspositori. Sedangkan siswa dengan tipe kepribadian introvert yag dibelajarkan
dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih rendah dibandingkan
yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran kooperatif tipe
118
ekstrovert, sedangkan strategi pembelajaran ekspositori lebih tepat digunakan bagi
siswa dengan karakteristik tipe kepribadian introvert.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil
belajar Ekonomi dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh
guru dan tipe kepribadian yang dimiliki siswa. Dalam hal ini antara guru dan
siswa mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil
belajar Ekonomi itu sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil
belajar Ekonomi yang maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi
pembelajaran dan tipe kepribadian perlu menjadi perhatian secara bersama-sama.
Interaksi strategi pembelajaran dan tipe kepribadian berimplikasi kepada
guru dan siswa. Untuk guru, agar dapat memahami dan tentunya melaksanakan
dengan baik penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
pembelajaran di kelas karena melalui penelitian ini terbukti efektif untuk
meningkatkan hasil belajar Ekonomi. Sedangkan untuk siswa agar selalu berupaya
meingkatkan tipe kepribadian dan yang terpenting adalah mendisiplinkan diri
119
C. Saran
Dari hasil temuan-temuan penelitian sebelumnya maka dapatlah
disampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada guru Ekonomi disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran
kooperatif tipe STAD sebagai strategi pembelajaran alternatif dalam
pembelajaran Ekonomi. Strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD telah
mampu meningkatkan hasil belajar Ekonomi menjadi lebih tinggi.
2. Kepada guru sebagai perancang pembelajaran memperhatikan karakteristik
siwa dalam merancang pembelajaran sehingga dengan demikian guru
menetapkan pilihan strategi pembelajaran yang lebih sesuai untuk
dilaksanakan, bagi siswa dengan tipe kepribadian ekstrovert disarankan untuk
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD, sedangkan siswa
dengan tipe kepribadian introvert disarankan menggunakan strategi
pembelajaran ekspositori.
3. Peneliti yang akan melakukan penelitian di bidang yang sejenis hendaknya
memperhatikan keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian ini agar
hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan seperti melakukan control
terhadap variabel bebas di luar variabel yang akan diteliti sehingga dapat
menghindari ancaman validitas internal dan validitas eksternal.
4. Untuk kesempurnaan ini, disarankan kepada peneliti untuk mengadakan
penelitian lanjutan dengan melibatkan variable moderator lain, seperti IQ,
sikap, minat, gaya berpikir, pengetahuan variable dan lain-lain, sehingga dapat
120
DAFTAR PUSTAKA
Adji, dkk. 2007. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Ahmad, F. Makalah Permasalahan Pendidikan di Indonesia. http://www.scribd.com/doc/138035981/Permasalahan-Pendidikan-Di-Indonesia(Diakses pada tanggal 03 Februari 2013)
Aiken, L.R. 1993. Personality: Theories Research and Applications. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall
Anderson, dkk. 2001. ATaxonomy for Learning Teaching and Assesing. Addison Wesley Longman. Inc
Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara
Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, S. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Azwar. S. 1995. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Atkinson, R.L. & Hilgard. 1991. Pengantar Psikologi. (Alih bahasa: Dra. Nurdjanah Taufiq Dra. Rukmini Barhana). Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama
Bloom, B.S. 1976. Human Characteristics and School Learning. New York: McGraw-Hill Company
Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif Teori dan Praktek Dalam Pengembangan Profesionalisme Bagi Guru. Jakarta: Publisher
121
Drost, J. 2002. “On Going Formation bagi Seorang Guru”. KOMPAS. 14 Februari 2002
Eysenck, H.J. 1970. Personality: Theory and Research. Canada: John Wiley and Sons, inc
Gagne, R.M., & Briggs. L.J. 1979. Principles of Instructional Design. New York: Holt Rinehart and Winston
Gagne, R.M. 1985. The Conditions of Learning and Theory of Instruction. New York: Holt, Rinehart and Winston Company
Gerlach, V.S., & Ely, D.P. 1980. Teaching and Media A Systematic Approach. New Jersey: Prentice Hall Inc
Gulo, W. 2002. Strategi dan Pembelajaran. Jakarta:Grasindo
Hall, C.S. & Lindzey, G. 1978. Theories of Personality: Third Edition. New York: John Wiley & Sons
Hall, C.S., & Lindzey, G. 1993. Theory of Personality. (Terjemahan A. Supratika). Jogjakarta: Kanisius
Hamalik, O. 2000. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : PT Sinar Baru Algensindo
Hamalik, O. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hamalik, O. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara
Hjelle, L.A., & Ziegler, D.J. 1992.Personality Theories. Singapore: McGraw Hill Book
Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA Press
122
Isnaini, M. . Pendidikan Sebagai Penentu Kualitas Bangsa (Sebuah Kajian
Politik Pendidikan Nasional).
http://sumsel.kemenag.go.id/file/file/TULISAN/qzgb1327301598.htm.
(Diakses pada tanggal 11 Februari 2013)
Johnson, D & Johnson, R. 1994. Leading the Cooperative School. Edina MN: Interaction Book Company
Johnson & Johnson. 2001. Psikologi Kelompok. Jakarta : Balai Pustaka
Kagan, R.H. 2000. Action in Elementary School: An Introduction. USA: John
Kemp, J.E. 1995. Planing, Producing and Using Instructional Technologies. New York: Harper Collins
Killen, R. 1998. Effective Teaching Strategies: Lesson From Research and Practice, second edition. Australia: Social Science Press
Lie, A. 2004. Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo
Lie, A. 2008. Kooperatif Learning. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Maddi, S.R. 1980. Personality Theories: Comparative Analysis. Illionois : The Dorsey Press
Meenakshi & Shahila, Z. 2012. A Study on the Relationship Between Extroversion-Introversion and Risk Taking in the Context of Second Language Acquisition. International Journal of Research Studies in Language Learning
Micheal, M.V.W. 2010. Do Student Teams Achievement Divisions Enchance Economic Literacy? An Quasi-experimental Design. International Journal. Departemen of Curriculum Studies, Faculty of Education, University of the Free State, Bloemfontein, South Africa
123
Pervin, L. A. 1993. Personality: Theory and Research, Sixth Edition. Singapore: John Wille & Sons, Inc
Poedjiadi, A. 2005. Sains Teknologi Masyarakat; Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung: Remaja Rosdakarya
Priyono. B. 2012. Kesalahan Paradigma Pendidikan di Indonesia.
www.tribunnews.com/2012/05/06/kesalahan-paradigma-pendidikan-di-indonesia). (Diakses tanggal 11 Februari 2013)
Reigeluth, C.M. 1983. Instructional Design Theories and Models An Overview of Their Current Status. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publisher
Riyanto,Y. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kecana
Rohani, A & Ahmadi, A. 1995. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Romizowski, A.J. 1981. Design Instructional System. London: Kogan
Rustaman, et, al. 2003. Common Text Book Strategi Belajar mengajar Biologi. (Edisi Revisi). Bandung: JICA-IMSTEP-UPI
Sad’yah, C. 2009. Ekonomi 1 Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sarwono, S.W. 1995. Teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Grafindo Persada
Siagian, S.P. 1986. Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi. Jakarta: Gunung Agung
Siregar, E & Nara, H. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia
Siregar, Rosliana. 2010. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi Terhadap hasil Belajar Matematika di SMP Negeri 11 Medan.
Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
124
Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice, (seconded). Boston: Allyn and Bacon
Slavin, R.E. 2000. Educational Psychology, Theory and Practice. Allyn & Bacon United State of America
Slavin, R.E. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media
Spears, H. 1955. Principles of Teaching. New York: Printing Hall
Sugandi, A.S. 2002. Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika Melalui Model belajar Kooperatif Tipe Time Assisted Individualization (TGI) Pada Siswa Sekolah Menengah Umum. Tesis pada PPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Sujanto, A. 1986. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Aksara Baru
Sukardi. 2009. Ekonomi 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Suparman, A. 1997. Desain Instruksional. Jakarta: PAU UT
Suparman, A. 2001. Desain Instruksional. Jakarta: Pau Dirjen Dikti Depdikbud
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Kontruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius
Suryabrata, S. 1982. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali
Suryabrata, S. 2000. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Suryabrata, S. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Suryabrata, S. 2003. Pengembangan Alat Ukur Psikologi. Yogyakarta: Penerbit Andi
Suryabrata, S. 2007. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Raja Grafindo Persada