• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA MENARA CERDAS DI TK PELANGI BAYANGKARA MEDAN T.A 2012 / 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA MENARA CERDAS DI TK PELANGI BAYANGKARA MEDAN T.A 2012 / 2013."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA

4-5 TAHUN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA

MENARA CERDAS DI TK PELANGI

BAYANGKARA MEDAN

T.A 2012/2013

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Prodi PG PAUD OLEH

SULASTRI NIM: 109098037

PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

SULASTRI, Nim 1090980. “Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak

Usia 4-5 Tahun Melalui Penggunaan Alat Peraga Menara Cerdas Di Tk Pelangi Bayangkara Medan T.A 2012 / 2013.

Masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif anak usia 4-5 tahun masih rendah sehingga perlu di tingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan alat peraga menara cerdas dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Penelitian ini dilaksanakan di TK Pelangi Bayangkara, jenis penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas.

Subjek dalam penelitian ini adalah penelitian ini adalah anak kelas A (Matahari) di TK Pelangi yang berjumlah 18 orang Tahun Ajaran 2012 – 2013. Penentuan kelas ini diambil berdasarkan hasil pengamatan terhadap kelas yang akan ditelitidan peneliti melihat rendahnya kemampuan kognitif anak masih rendah khususnya pada kegiatan menyusun kotak-kotak, serta kurangnya media dalam pembelajaran yang dilaksanakan guru pada anak di kelas ini serta guru kurang bervariasi menggunakan metode, sehingga anak kurang termotivasi dalam belajar. Pelaksanaan PTK dilakukan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, observasi meliputi aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Hasil penelitian pada siklus I menunjukan bahwa sebanyak 3 orang anak yang termasuk pada katagori sangat baik(16%), sebanyak 5 orang tergolong baik(22%), dan sebanyak 4 orang anak tergolong cukup(27%), 6 orang anak kurang. Hal ini menunjukan bahwasanya hasil belum mencapai criteria ke bersasilan, sehingga perlu di adakan perbaikan pada siklus II . Setelah tindakan siklus II dilakukan, maka terdapat 7 orang anak yang termasuk pada katagori sangat baik(BS)dengan persentase 75% sebanyak 9 0rang anak tergolong baik(B) dengan persentase 50%,sebanyak 2 orang tergoilong cukup (C) dengan persentase 11%. Hasil temuan penelitian tersebut di atas diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan alat peraga menara cerdas dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak usia 4-5 tahun di TK Pelangi Bayngkara Medan hal ini dapat di lihat dari 18 orang jumlah anak yang kemampuan kognitipnya tergolong baik adalah sebanyak 12 orang anak75%.

(7)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Batasan Masalah ... 4

1.4. Rumusan Masalah ... 4

1.5. Tujuan Penelitian ... 4

1.6. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 6

2.1. Kerangka Teori ... 6

2.1.1. Pengertian Kemampuan Kognitif ... 6

2.1.2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif ... 7

(8)

v

2.1.4. Alat Peraga Menara Cerdas ... 11

2.1.5. Pengertian Alat Peraga Menara Cerdas ... 13

2.1.6. Ciri – Ciri Alat Peraga Menara Cerdas ... 13

2.1.7. Karakteristik Alat Peraga Menara Cerdas ... 14

2.1.8. Prinsip Penggunaan Alat Peraga Menara Cerdas ... 14

2.1.9. Kelebihan Dan Kelemahan Dalam Penggunaan Alat Peraga Menara Cerdas ... 15

2.2 Kerangka Konseptual ... 16

2.3 Hipotesis ... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 18

3.1. Jenis Penelitian ... 18

3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 18

3.3. Subjek Dan Objek Penelitian ... 18

3.4. Operasional Variabel ... 19

3.5. Desain Penelitian ... 19

3.6. Prosedur Penelitian ... 20

A. Siklus I ... 21

B. Siklus II ... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27

(9)

vi

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 41

BAB V KESIMPULAN ... 43

5.1. Kesimpulan ... 43

5.2. Saran ... 44

(10)

vii

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 3.1 kreteria penilaian ... 26

Tabel 3.2 jadwal rencana pelaksanaan penelitian ... 26

Tabel 4.1 data awal perkembangan kognitif anak... 28

Tabel 4.2 rekapitulasi perkembangan kognitif anak sebelum tindakan ... 28

Tabel 4.3 hasil observasi kegiatan pembelajaran pada siklus 1 ... 31

Tabel 4.4 data perkembangan kognitif anak pada siklus 1 ... 32

Tabel 4.5 rekapitulasi tingkat kemampuan kognitif anak pada siklus 1 ... 32

Tabel 4.6 hasil observasi kegiatan pembelajaran penelitian pada siklus 1 .... 36

Tabel 4.7 perkembangan kognitif anak pada siklus 2 ... 37

Tabel 4.8 rekapitulasi tingkatperkembangan kognitif anak pada siklus 2 ... 38

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN

Gambar 1. Skema Penelitian Tindakan Kelas Model Suhsrsimi Arikunto .... 20

Gambar 2. Lokasi Penelitian TK Pelangi Bayangkara ... 27

Gambar 3. Guru membimbing anak dalam bernyanyi untuk membuka pelajaran atau kegiatan ... 30

Gambar 4. Grafik tingkat perkembangan siklus 1 ... 33

Gambar 5. Guru sedang memeriksa hasil kerja anak ... 35

Gambar 6. Guru melihat res pon anak pada saat melakukan kegiatan ... 37

Gambar 7. Tingkat perkembangan kognitif anak siklus 2 ... 39

(12)

vii

LAMPIRAN

Rencana Kegiatan Mingguan ( RKM ) ...

Rencana Kegiatan Harian ( RKH ) Siklus 1 ...

Rencana Kegiatan Harian ( RKH ) Siklus 2 ... 1

Lembar Observasi Aktivitas Peneliti Selama KBM Siklus 1 Pertemuan 1 .. 2

Lembar Observasi Aktivitas Peneliti Selama KBM Siklus 1 Pertemuan 2 .. 3

Lembar Observasi Aktivitas Peneliti Selama KBM Siklus II Pertemuan 1 .. 4

Lembar Observasi Aktivitas Peneliti Selama KBM Siklus II Pertemuan 2 .. 5

Lampiran Observasi Kemampuan KognitifAnak Siklus I Pertemuan I ... 6

Lampiran Observasi Kemampuan Kognitif Anak Siklus I Pertemuan 2 ... 7

Lampiran Observasi Kemampuan Kognitif Anak Siklus II Pertemuan I ... 8

Lampiran Observasi Kemampuan Kognitif Anak Siklus II Pertemuan 2 ... 9

Daftar Nama Anak Kelompok A TK Pelangi Bayangkangkara AMedan ... 10

Teks Lagu Anak-Anak Siklus I ... 11

Tabulasi Lembar Observasi Kemampuan KognitifAnak Siklus I Pertemuan I ... 12

Tabulasi Lembar Observasi Kemampuan Kognitif Anak Siklus I Pertemuan 2 ... 13

Tabulasi Lembar Observasi Kemampuan Kogniti Anak Siklus II Pertemuan I ... 14

Tabulasi Lembar Observasi Kemampuan Kongnitif Anak Siklus II Pertemuan 2 ... 15

Surat Izin Penelitian Dari UNIMED ... 16

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Taman kanak-kanak merupakan pendidikan pra sekolah yang menyelenggarakan

pembelajaran pada anak dengan model belajar sambil bermain.Untuk itu guru di tuntut

mampu merancang dan melakukan pembelajaran yang menarik supaya anak gemar

melakukan permainan khususnya dalam mengembangkan potensi yang dimiliki anak salah

satu di antaranya adalah mengembangkan kemampuan kognitif anak.

Kemampuan Kognitif merupakan suatu proses dan produk pikiran untuk mencapai

pengetahuan berupa aktivitas mental seperti mengingat, menyimbolkan mengkatagorikan,

memecahkan masalah, menciptakan dan berfantasi.

Perkembangan kognitif adalah perkembangan kemampuan atau kecerdasan otak anak

dan kemampuan kognitif berkaitan dengan pengetahuan kemampuan berpikir dan

kemampuan memecahkan masalah.Kemampuan kognitif juga erat hubunganya dengan anak

dapat berpikir, karena dengan kemampuan kognitif anak dapat memahami kegiatan yang

mempengaruhi hidupnya. Perkembangn kognitif harus di rangsang dari sejak usia dini agar

daya pikir anak dapat berkembang seperti mengenal bentuk, warna, mengkatagorikan,

memecahkan masalah sesuai dengan bertambahnya usia anak.

Kemampuan kognitif yang di laksanakan di Taman Kanak-kanak harus dirancang

secara sistematis sesuai pembelajaran agar proses pembelajaran menarik dan anak menjadi

aktif sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai. Untuk itu guru harus menggunakan alat

peraga yang tepat supaya kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancar,Salah satu kegiatan

untuk mengembangkan kognitif anak adalah bermain atau menggunakan permainan baik itu

(14)

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar sambil bermain,khususnya dalam

mengembangkan bentuk, warna,mengkategorikan suatu benda dapat digunakan menara

cerdas, kaerna alat permainan menara cerdas tergambar warna warni bentuk yang bermacam

ragam dan ukuran yang bervariasi.

Menurut Eli Maslikhah ( 2010 ) Defenisi menara cerdas adalah alat peraga yang terdiri kotak-kotak yang disusun sedemikain rupa supaya dapat digerakan, kemudian laci untuk menyimpan kartu dan benda-benda pendukung lainnya yang akan digunakan untuk bermain sambil belajar. Kotak-kotak diwarnai kuning, biru, merah, hijau, agar lebih menarik laci juga dilengkapi dengan musik untuk relaksasi.

Guru PAUD dituntut mampu membuat alat peraga, yang memiliki warna yang cerah,

sederhana dan menarik. Salah satu contoh alat peraga yang menarik yaitu alat peraga menara

cerdas karena menara cerdas dapat merangsang kecerdasan kognitif anak usia dini.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis di TK Pelangi Bayangkara

Medan, guru jarang menggunakan alat peraga menara cerdas, dalam proses pembelajaran.

Hal ini disebabkan karena terbatasnya alat permainan yang tersedia di sekolah, dan guru juga

mengakui kurang terampil membuat alat peraga yang di butuhkan dalam proses

pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran sebagian anak menguasai alat permainan

tertentu dan tidak diberikan kesempatan pada temanya untuk menggunakan alat permainan

tersebut. Disisi lain ada juga permainan yang tersedia tidak disukai anak. dalam permainan

anak masih mengalami kesulitan dalam menyusun alat permainan menara cerdas melainkan

mereka asik bermain dengan suka hati,dan kurang terarah.

Dalam melakukan proses pembelajaran guru masih mengalami kesulitan untuk

merangsang anak bermain dan bercakap-cakap. Hal ini dapat disebabkan kurangnya

penguasaan perbendaharaan kata-kata anak, sebagian besar orang tuanya selalu menunggu

didepan kelas sehingga anak tampak manja.

Berdassarkan masalah di atas peneliti menyadari perlu perbaikan proses pembelajaran,

(15)

cerdas. karena dengan menggunakan alat peraga menara cerdas dapat menambah

pengetahuan seperti, mengenal bentuk, warna, menyusun bagian bagian dari suatu gambar

yang bermakna, melatih kesabaran tekun dan sungguh sungguh.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini yang

berjdul “Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun Melalui

Penggunaan Alat Peraga Menara Cerdas Di Tk Pelangi Bayangkara Medan”

1.2. Identifikasi Masalah

1. Guru kurang terampil dalam membuat alat peraga

2. Guru masih mengalami kesulitan merangsang anak bermain dan bercakap-cakap

dalam melaksanakan pembelajaran

3. Anak berebut pada alat permainan tertentu dan tidak memberi kesempatan pada

murid lainya untuk menggunakan alat permainan tersebut

4. Rendahnya kemampuan anak dalam memecahkan masalah pada saat

berlangsungnya pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identipikasi masalah di atas peneliti membatasi masalahnya

adalah:”Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun Melalui

Penggunaan Alat Peraga Menara Cerdas Di TK Pelangi Bayangkara Medan”.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam peneliti ini adalah ‘apakah dengan penggunaan alat

peraga menara cerdas dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak usia 4-5 tahun di TK

(16)

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh

alat peraga menara cerdas dalam meningkatkan kemampuan kognitf anak usia 4-5 thn di TK

Pelangi Bayangkara Medan”.

1.6. Manfaat Penelitian

1. Bagi anak:

Dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak

2. Bagi guru:

Sebagai bahan masukan untuk menggunakan alat peraga menara cerdas dalam

pembelajaran kususnya yang berkaitan dengan perkembangan kognitif anak.

3. Bagi sekolah:

Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk memfasilitasi alat permainan-permainan

yang di butuhkan di sekolah

4. Bagi Peneliti:

Menambah wawasan dan pengalaman bahwa melalui alat peraga menara cerdas dapat

meningkatkan perkembangan kognitif anak usia 4-5 tahun.Sebagai bahan dan

informasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut, khususnya yang berkenaan

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga menara cerdas dapat

meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam kegiatan menyusun

kotak-kotak

2. Hasil penelitian pada saat tes awal (pre tes) ada 9 siswa atau sebesar50

% yang memiliki tingkat kognitif yang kretiria kurang dan 9 siswa

atau sebesar 50 % yang memiliki tingkat kognitif yang kretiria kurang

sekali dengan nilai rata-rata 11,86.

3. Pada siklus I jumlah anak yang baik sekali 3 anak atau (16% )dan 5

anak berkreterian baik, 4(B )anak berkretiria sedang dan 6 anak

berkretiria kurang .

4. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari tes hasil

kemampuan anak siklus I ke tes hasil kemampuan siklus II terjadi

peningkatan. Hasil tes inilah yang menunjukkan bahwa kemampuan

anak usia 4-5 tahun di TK Pelangi Bayangkara Medn hal ini dapat di

lihat dari 18 orang jumlah anak yang kemampuan kognitifnya

(18)

5.2. Saran

1. Guru diharapkan dalam mengajarkan sering menggunakan Alat Peraga

menra cerdas agar anak terlibat aktif dalam pembelajaran.

2. Bagi pihak sekolah agar dapat menambahkan sarana dan prasarana pelajaran untuk meningkatkan kualitas belajar dan memberikan

dorongan kepadaguru agar menggunakan Alat peraga pembelajaran

yang sesuai dengan kebutuhan pelajaran, salah satunya adalah alat

peraga menara cerdas

(19)

48

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2010. prosedur penelitian satuan pendekatan praktik. Jakarta

: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Akasara.

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar.Bandung : Yrama Widya

Dewi, Rosmala.2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed

Djuharie setiawan.2001. Panduan Penulisan Skripsi Tesis Disertasi. Bandung:

Yrama Widya

Murniati, Endyah. 2012. Mengajarkan Matematika Dengan Fun.Yogyakarta:

Mentari Pustaka

Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Slameto.2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi.Jakarta: Rineka

Cipta

Sudibyo,Bambang.2009. Peraturan Kementrian Pendidikan Nasional Tentang

Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Mentri Pendidikan Nasional

Wibowo,Agus. 2012. Pendidikan Karakter Usia Dini (Strategi Membangun

Karakter Di Usia Dini). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tim Dosen PAUD,2010. Bahan Ajar Metode pengembangan kogtnitif. Medan:

Unimed

Yamin,Martinis dan Sanan Sabri Jamilah. 2010. Panduan Pendidikan Anak Usia

Dini PAUD. Jakarta: GP Press

Yus,Anita.2011. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-kanak.

Jakarta: Kencana

http://weblog-pendidikan.blogspot.com20/09/08/.alat-peraga-dalam-pembelajaran..html

Gambar

Tabel 3.1 kreteria penilaian ...........................................................................
Gambar 1. Skema Penelitian Tindakan Kelas Model Suhsrsimi Arikunto .... 20

Referensi

Dokumen terkait

Fixture adalah elemen penting dari proses produksi massal seperti yang diperlukan dalam sebagian besar manufaktur otomatis untuk inspeksi dan operasi perakitan

Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif untuk mengetahui pengaruh intensitas shalat berjamaah terhadap perilaku Penyesuaian diri yang normal (well adjusment)

Hasil penelitian ini adalah (1) bahasa sapaan yang digunakan dalam tuturan seputar anak kos di desa Pabelan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo, yaitu

C.. Pendapatan usaha tani dalam kajian ini adalah nilai ekonomi komoditi yang diusahakan berupa tanaman kayu dan tanaman obat dalam jangka waktu analisis. Asumsi yang digunakan

Hasil data lapangan pada lokasi penelitian di daerah Rajamandala dijumpai adanya 6 satuan batuan dimana berdasarkan analisis biostratigrafi nannoplankton di 6 satuan batuan tersebut

Mivel a 2-AG legfőbb szintetizáló enzime a DGL-α, ezért logikus volt azt feltételezni, hogy az enzimet tartalmazó dendrittüskékre érkező serkentő szinapszisokban

• Walikota Jakarta Ulara melaporkan bahwa Kapuk muara dan Kamal Muara lerkena banjir yang lebih parah daripada kelapa gading, perlu unluk meninggikan langgul dan menambah pompa..

Berpindahnya hak milik atas tanah karena dialihkan atau pemindahan hak harus dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh dan dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah