UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI
LOGARITMA DI KELAS X SMA PRIMBANA T.A 2013/2014
Oleh:
Hebri Anita Br Sinuraya NIM 409411014
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat MemperolehGelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
iv
KATA PENGANTAR
Dengan kerendahan hati penulis mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan karuniaNyalah penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini dengan baik .
Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Materi Logaritma Di Kelas X SMA Primbana T.A 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini dengan rendah hati dan tulus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. J. Ambarita, M. Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dalam membimbing serta memberikan saran-saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini juga penulis sampaikan kepada bapak Mulyono, S.Si, M.Si, Drs. Syafari, M.Pd, dan Ibu Dra. N. Manurung, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak saran kepada penulis selama penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.
Penghargaan juga disampaikan kepada Ibu Dina Sapriyana, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Primbana dan Ibu Elvrida, S.Pd selaku Guru Matematika SMA Primbana yang telah banyak membantu penulis selama melakukan penelitian.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada kak Santi, Eva Cronika Sister, Agriva, Rotua, Ita, Epi, teman-teman pelayan di KAKR dan juga sahabat-sahabat lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
v
Sinuraya, Rayzekki Sinuraya serta mama tengah saya R. Tarigan yang sudah berdoa dan memberi semangat dan dana dalam menyelesaikan studi di UNIMED. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan secara khusus buat Andos Nikky SM Sembiring yang selalu ada setiap saat untuk mendampingi,mendukung dan memotivasi penulis selama penulisan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan sripsi ini, namun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Agustus 2013
Penulis
iii
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI
LOGARITMA DI KELAS X SMA PRIMBANA T.A 2013/2014 OLEH
HEBRI ANITA BR SINURAYA (409411014)
Hasil observasi dan wawacancara dengan guru bidang study matematika kelas X SMA Primbana menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar masih dilakukan dengan pengajaran langsung berupa penyampaian materi lewat ceramah, latihan dan memberikan tuggas-tugas dan jarang sekali guru mengajak siswa untuk melakukan diskusi kelompok. Keadaan pembelajaran seperti ini menyebabkan siswa tidak aktif dan tidak mempunyai keterampilan dalam mengembangkan diri, sehingga hasil belajar siswa dalam materi logaritma masih rendah. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang masih rendah yaitu dari tes awal yang dilakukan peneliti hanya terdapat 11 orang siswa yang tuntas belajar dari 32 jumlah siswa secara keseluruhan (34,4%).
Untuk mengatasi permasalah diatas maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi logaritma di kelas X SMA Primbana pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dengan menerapkan model pembelajaran Kooperative Tipe STAD. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X1 SMA Primbana. Teknik pengumpulan data penelitian aktivitas belajar siswa mengunakan lembar observasi, sedangkan hasil belajar siswa dilakukan dengan mengunakan tes. Teknik analisis data dilakukan dengan tiga tahap, yakni mereduksi data, pemaparan data, dan penimpulan.
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan model pembelajaran Kooperative Tipe STAD diperoleh hasil analisis: (1) pada siklus I diperoleh 19 siswa (59,4%) yang telah mencapi tingkat ketuntasan belajar , sedangkan 13 siswa (40,6%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 67,7. (2) dari siklus II diperoleh 28 siswa (87,5%) yang telah mencapi tingkat ketuntasan belajar , sedangkan 4 siswa (12,5%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 75. (3) hasil observasi pelaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa pembelajaran matematika pada materi logaritma dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berjalan dengan baik.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Perumusan Masalah 6
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teori 7
2.1.1. Pengertian Belajar 7
2.1.2. Hasil Belajar 8
2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif 10
2.1.3.1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif 10
2.1.3.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 14
vii
Kooperatif Tipe STAD 23
2.1.5. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
terhadap Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa 24
2.1.6. Kajian Materi Logaritma 25
2.1.6.1. Definisi Logaritma 25
2.1.6.2. Menentukan Logaritma Suatu Bilangan 27 2.1.6.3. Menentukan Antilogaritma Suatu Bilangan 28
2.1.6.4. Sifat-Sifat Logaritma 29
2.2. Penelitian Relevan 31
2.3. Kerangka Konseptual 32
2.4. Hipotesis Tindakan 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 35
3.2. Subjek dan Objek Penelitian 35
3.2.1. Subjek Penelitian 35
3.2.2. Objek Penelitian 35
3.3. Jenis Penelitian 35
3.4. Prosedur Penelitian 35
3.5. Alat Pengumpulan Data 41
3.5.1. Tes 41
3.5.2. Observasi 41
3.6. Teknik Analisis Data 41
3.6.1. Reduksi Data 42
3.6.2 Paparan Data 42
3.6.3. Menarik Kesimpulan 42
3.6.3.1. Menganalisis Hasil Belajar 43
3.6.3.2. Menganalisis Hasil Observasi 45
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47
4.1. Hasil Penelitian 47
4.1.1. Siklus I 47
4.1.1.1. Permasalahan I 47
4.1.1.2. Alternatif Pemecahan 1 (Perencanaan Tindakan I) 49
4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I 49
4.1.1.4. Observasi I 52
4.1.1.5. Analisis Data I 52
4.1.1.5.1. Analisis Data Tes Hasil Belajar I 52 4.1.1.5.2. Analisis Data Hasil Observasi Proses Pembelajaran I 53
4.1.1.6. Refleksi I 54
4.1.2. Siklus II 55
4.1.2.1. Permasalahan I 55
4.1.2.2. Alternatif Pemecahan Masalah II 55
4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II 56
4.1.2.4. Observasi II 57
4.1.2.5. Analisis Data II 58
4.1.2.5.1. Analisis Data Tes Hasil Belajar II 58 4.1.2.5.2. Analisis Data Hasil Observasi Proses Pembelajaran II 59
4.1.2.6. Refleksi II 59
4.2 Deskripsi Peningkatan Hasil Belajar Siswa 60
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 64
5.1.Kesimpulan 64
5.2.Saran 64
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 15 Tabel 2.2 Perhitungan Perkembangan Skor Individu 21 Tabel 2.3 Perhitungan Perkembangan Skor Kelompok 22 Tabel 2.4 Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 22 Tabel 3.1 Pedoman Skala Lima Normal Absolute 43
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Observasi 46
Tabel 4.1 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Tes Awal 48 Tabel 4.2 Gambaran persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada
Tes Awal 48
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus I) 68 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus I) 73 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus II) 78 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus II) 83 Lampiran 5 Lembar Aktivitas Siswa I (Siklus I) 88 Lampiran 6 Lembar Aktivitas Siswa II (Siklus I) 92 Lampiran 7 Lembar Aktivitas Siswa I (Siklus II) 96 Lampiran 8 Lembar Aktivitas Siswa II (Siklus II) 100 Lampiran 9 Alternatif Jawaban Lembar Aktivitas Siswa I (Siklus I) 103 Lampiran 10 Alternatif Jawaban Lembar Aktivitas Siswa II (Siklus I) 105 Lampiran 11 Alternatif Jawaban Lembar Aktivitas Siswa I (Siklus II) 107 Lampiran 12 Alternatif Jawaban Lembar Aktivitas Siswa II (Siklus II) 109
Lampiran 13 Kisi-Kisi Tes Awal 111
Lampiran 14 Lembar Validitas Tes Awal 112
Lampiran 15 Tes Awal 114
Lampiran 16 Alternatif Penyelesaian Tes Awal 115
Lampiran 17 Kisi- Kisi Tes Hasil Belajar I 117
Lampiran 18 Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I 118
Lampiran 19 Tes Hasil Belajar I 120
Lampiran 20 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I 122
Lampiran 21 Kisi-Kisi Tes Hasil belajar II 124
Lampiran 22 Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II 125
Lampiran 23 Tes Hasil Belajar II 126
Lampiran 24 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II 127
Lampiran 25 Pedoman Penskoran Tes Awal 129
Lampiran 26 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 131 Lampiran 27 Pedoman Penskoran Tes Hasil belajar II 133
Lampiran 28 Analisis Hasil Tes Awal 135
xii
Lampiran 30 Daftar Kelompok Diskusi Siklus I 139 Lampiran 31 Analisis Hasil Evaluasi Tes Hasil Belajar I 141
Lampiran 32 Lembar Observasi Guru Siklus I 143
Lampiran 33 Daftar Kelompok Diskusi Siklus II 146 Lampiran 34 Analisis Hasil Evaluasi Tes Hasil Belajar II 148
Lampiran 35 Lembar Observasi Guru Siklus II 150
Lampiran 36 Daftar Nama Validator 152
Lampiran 37 Dokumentasi Penelitian 153
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi suatu negara agar dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya. Dengan SDM yang berkualitas maka dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga secara tidak langsung akan menjadikan bangsa tersebut semakin maju. Dengan kata lain majunya suatu negara ditentukan oleh majunya pendidikan dalam negara tersebut.
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam dunia pendidikan, karena dengan belajar matematika diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir, bernalar, mengkomunikasikan gagasan serta dapat mengembangkan aktivitas kreatif dan pemecahan masalah. Seperti yang dikemukakan oleh Cockroft (dalam Abdurrahman 2009:253) bahwa :
“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2)semua bidang memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3)merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.
Melihat betapa pentingnya mempelajari pelajaran matematika Pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia termasuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam bidang matematika. Namun saat ini kualitas Pendidikan Indonesia, khususnya dalam bidang matematika masih belum membahagiakan. Hal ini terlihat dari fakta yang ditemukan di lapangan berbeda dengan harapan. Seperti dijelaskan oleh Kunandar (2008:47) yaitu:
“Mutu pendidikan di Indonesia dianggap oleh banyak kalangan masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator. Pertama, lulusan dari
sekolah atau perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja
2
Mathematics and Science Study (TIMMS), lembaga yang mengukur hasil
pendidikan dunia, bahwa kemampuan matematika siswa Indonesia berada di deretan 34 dari 38 negara (data UNESCO).”
Rendahnya hasil belajar matematika di Indonesia disebabkan oleh banyak hal, salah satu penyebabnya adalah karena masih banyak siswa yang berpikir bahwa matematika adalah bidang studi yang sulit untuk dipelajari. Hal ini senada dengan pernyataan Abdurrahman (2009 :252) bahwa:
“Dari berbagai bidang studi yang diajarkan disekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar”.
Namun rendahnya hasil belajar siswa dalam bidang studi matematika tidak seutuhnya merupakan kesalahan dari siswa. Karena guru juga ikut terlibat dalam hal ini. Guru merupakan faktor penting dalam proses belajar mengajar, jadi peran guru bukan sekedar pemberi ilmu pengetahuan, tetapi juga rekan belajar, model pembimbing, fasilitator, dan mengubah kesuksesan siswa mempercepat belajar. Hal ini sesuai dengan penelitian Lazanov (dalam Syaiful, 2012:114) bahwa: “Pengaruh guru sangat jelas terhadap kesuksesan belajar siswa, kemampuan dan keterampilan baru akan berkembang jika diberikan lingkungan model yang sesuai”.
Dengan demikian guru diharapkan dapat memilih model yang sesuai dengan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tetapi kenyataannya masih banyak guru yang belum mampu melaksanakan variasi pembelajaran. Kebanyakan guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Dimana proses pembelajaran didominasi oleh guru, sehingga siswa tidak terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini senada dengan pernyataan Trianto (2009: 5 ) yaitu:
3
ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar)”.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru bidang studi matematika kelas X SMA Primbana pada tanggal 29 januari 2013, Ibu Elvrida mengatakan bahwa dalam materi logaritma masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam hal menyelesaikan soal-soal logaritma. Berdasarkan pengalaman Beliau selama mengajar di SMA Primbana khususnya pada soal logaritma yang penyelesaiannya mengugunakan lebih dari 2 sifat ada sekitar 75 % siswa yang tidak mampu untuk menyelesaikan soal tersebut. Hal ini juga terlihat dari hasi tes diagnostik yang dilakukan oleh peneliti terhadap siswa kelas X2 SMA Primbana.
Dimana dari tes diagnostik tersebut peneliti memperoleh data siswa yang memperoleh nilai 70 adalah 1 orang (2,94%), siswa yang memperoleh nilai 67,5 adalah 2 orang (5,88%), siswa yang memperoleh nilai 65 adalah 3 orang (8,82%), siswa yang memperoleh nilai 57,5 adalah 4 orang (11,76%), siswa yang memperoleh nilai 55 adalah 3 oarang (8,82%), siswa yang memperoleh nilai 52,5 adalah 1 orang (2,94%), siswa yang memperoleh nilai 50 adalah 2 orang (5,88%), siswa yang memperoleh nilai 47,5 adalah 9 orang (26,47%), siswa yang memperoleh nilai 45 adalah 4 orang (11,76%), siswa yang memperoleh nilai 42,5 adalah 2 orang (5,88%), siswa yang memperoleh nilai 40 adalah 1 orang (2,94%), siswa yang memperoleh nilai 35 adalah 1 orang (2,94%), dan siswa yang memperoleh nilai 32,5 adalah 1 orang (2,94%). Dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) adalah 70. Ini berarti ada 33 orang (97,05%) siswa tidak memenuhi KKM. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan. Jika hal ini dibiarkan tentu akan berdampak buruk pada hasil belajar matematika siswa.
Selain itu pada waktu wawancara beliau juga mengatakan bahwa metode yang digunakan selama ini dalam proses belajar adalah pengajaran langsung berupa penyampaian materi lewat ceramah, latihan dan memberikan tugas-tugas. Hal ini menunjukkan proses pembelajaran yang terjadi selama ini masih cenderung satu arah yaitu guru sebagai pusat pembelajaran (teacher oriented) dan
4
dalam mengembangkan diri, sehingga hasil belajar siswa dalam materi logaritma masih rendah.
Untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa maka akan dilakukan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK dilakukan untuk memecahkan masalah proses belajar mengajar yang selama ini terjadi dan dialami oleh guru dan siswa. Dengan melakukan PTK maka akan ditemukan alternatif pemecahan masalah tersebut sehingga masalah yang selama ini muncul dalam pembelajaran akan dapat diselesaikan secara aktif dan bijaksana.Menurut Kunandar (2008:48) mengatakan bahwa: “Dengan PTK kekurangan atau kelemahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar dapat teridentifikasi dan terdeteksi, untuk selanjudnya dicari solusi yang tepat”.
Salah satu model pembelajaran matematika yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement
Divisions) adalah model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan
model yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran matematika. Menurut Rusman (2011: 214) bahwa:
“ Model STAD (Student Team Achievement Divisions) adalah model yang
paling tepat untuk mengerjakan materi-materi pelejaran ilmu pasti, seperti perhitungan dan penerapan matematika, penggunaan bahasa dan mekanika, geogerafi dan keterampilan perpetaan, dan konsep-konsep sains lainnya”.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD di kembangkan oleh Robert E. Slavin, di mana pembelajaran tersebut mengacu pada belajar kelompok peserta didik. Dalam satu kelas peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok dengan anggota empat sampai lima orang, setiap kelompok haruslah heterogen. Sehingga dalam proses Pembelajaran ditunjukkan adanya kolaborasi antara beberapa pemikiran sehingga diperoleh pemahaman siswa yang lebih baik.
Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe
5
pengetahuan yang diperoleh dari belajar sendiri dan sharing dengan teman sekelompoknya, sehingga dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah matematika. Seperti yang dipaparkan oleh Slavin (2005:12) bahwa: “Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru”.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan pada kehadiran teman sebaya yang berinteraksi antar sesamanya sebagai sebuah tim dalam mempelajari materi dan mengajarkan tugas untuk mencapai tujuan yang sama, menumbuhkan keberanian, adanya kebersamaan, membangun rasa percaya diri, dan menghilangkan ketakutan terhadap matematika.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Materi Logaritma Di Kelas X SMA Primbana T.A 2013/2014”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran matematika di kelas masih monoton.
2. Proses Pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru sehingga menyebabkan siswa lebih cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran. 3. Rendahnya hasil belajar siswa untuk mata pelajaran matematika
khususnya logaritma
4. Siswa masih mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal
matematika khususnya logaritma
1.3. Batasan Masalah
6
model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi logaritma di kelas X SMA Primbana T.A 2013/2014.
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
“Apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi logaritma di kelas X SMA Primbana T.A 2013/2014?”.
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
peningkatan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi logaritma di kelas X SMA Primbana T.A 2013/2014.
1.6. Manfaat Penelitian
Sejalan dengan tujuan penelitian diatas, maka manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa yaitu dapat memperoleh model pengajaran yang baik, meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa pada materi logaritma.
2. Bagi guru yaitu sebagai bahan pertimbangan untuk menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses belajar mengajar 3. Bagi sekolah yaitu sebagai bahan informasi untuk digunakan menjadi
salah satu alternatif yang baik terhadap sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Bagi peneliti yaitu sebagai pengetahuan dan pegangan pada pembelajaran matematika yang nantinya dapat digunakan apabila sudah menjadi seorang guru.
64 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian tindakan kelas pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Model pembelajaran kooperatife tipe STAD (Student Team Achievement
Division) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
2. Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran menunjukkan peningkatan. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa dimana tes awal persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal masih 34,4% (belum tuntas) dengan nilai rata-rata 59,1 (kategori sedang) menjadi 59,4% dengan nilai rata-rata 67,7 (kategori sedang) pada siklus I dan di akhir siklus II persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal menjadi 87,5% (tuntas) dengan nilai rata-rata 75 (kategori sedang). Peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal dari siklus I ke siklus II adalah 28,1%.
5.2.Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe STAD dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagai alternatif dalam mata pelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru yang menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe STAD hendaknya memmperhatikan langkah-langkah model pembelajaran terutama pada pembagian kelompok sebaiknya guru memprioritaskan heterogenisme kelas dalam prestasi akademik, jenis kelamin ras atau etnik dan membimbing setiap kelompok secara merata dalam diskusi kelompok.
65
4. Kepada peneliti yang ingin melaksanakan penelitian dengan objek yang sama supaya memperhatikan kelemahan-kelemahan pada penelitian ini, sehingga diharapkan penelitian selanjudnya akan lebih baik.
66
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Daryanto, & Rahardjo, Mulyo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
Gava Media.
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Hudojo, Herman. (1988). Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud. Hasugian, Turian. 2009. Penerapan Pendekatan Kontekstual Berbasis Masalah
untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
SMA Tahun Ajaran 2009/2010. Medan: Skripsi FMIPA UNIMED.
Istarani. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Mediapersada.
. 2011. 58Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Kanginan, Marthen. 2007. Cerdas Belajar Matematika untuk Kelas X
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Grafindo Media
Pratama.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru . Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: PT Gramedia.
Nurkancana,W. 1980. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusman.2011. Model-Model Pembelajaran Mengebangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
67
Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta
CV.
Sanjaya, W. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Prenada Media.
Sharan, Shlomo. Handbook of Cooperative Learning. Yogyakarta: Familia (Grup Relasi Inti Media).
Slavin, R. E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media
Suprijono Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Winkel, WS. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Grasindo. Wirodikromo, Sartono. 2006. Matematika untuk SMA Kelas X. Jakarta: