PARTISIPASI ORANGTUA DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM PENYULUHAN PARENTING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
POLA ASUH
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi orang tua dalam penyelenggaraan program penyuluhan parenting sebagai upaya meningkatkan pola asuh terhadap anak usia dini. Penelitian ini dilakukan di Lembaga Kober Kartina yang beralamat di Jl. Palintang Sekeburuy Kelurahan Pasirwangi Kecamatan Ujungberung Kota Bandung. Responden penelitian meliputi satu orang pengelola dan tiga respon den sebagai peserta program penyuluhan parenting yang merupakan staf organisasi persatuan orang tua murid (POM) yang diambil dari tingkatan pendidikan terendah sampai dengan tingkat pendidikan tertinggi begitu juga dalam hal tingkatan ekonomi yaitu dari tingkat ekonomi yang rendah, menengah dan cukup. Penelitian ini mendeskripsikan; 1) kegiatan partisipasi orang tua di dalam program penyuluhan parenting di KoberKartina; 2) mengetahui manfaat yang di dapat orang tua setelah mengikuti program
penyuluhan parenting, dan 3) mengetahui faktor-faktor pendukung dan
penghambat partisipasi orang tua dalam program penyuluhan parenting tersebut. Adapun metode dan teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dalam teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, studi dokumentasi, studi kepustakaan, dan triangulasi data. Hasil temuan penelitian menunjukan bahwa 1) pada program penyuluhan parenting, partisipasi orang tua belum maksimal karena partisipasi orang tua yang terjadi baru hanya sampai tahap kehadiran didalam setiap kegiatan yang diadakan dalam kegiatan program parenting, orang tua belum dilibatkan dalam pembuatan program maupun pembiayaan dalam setiap kegiatan penyuluhan program parenting, dalam
partisipasi ini orangtua belum menyadari tanggungjawab orangtua dalam
pembelajaran anaknya bahwa suksesnya pembelajaran anak marupakan
ABSTRACT
The organization of early childhood community ekspentasi there are problems that are too high for cognitive ability learners. This study aims to determine the participation of parents in the administration of parenting education program as an effort to improve their parenting to early childhood.. This study describes; 1) activities of parent participation in parenting education program in KoberKartina; 2) know the benefits that can be parents after parenting education program, and 3) determine the factors supporting and hindering the participation of parents in the parenting education program. The methods and data collection techniques used in this research is by using descriptive qualitative approach, the data collection techniques using interviews, observation, documentation studies, literature studies, and triangulation of data. Research findings show 1) parenting education programs, parent participation is not maximized because of the participation of parents who happen to a new stage in the presence of each of the activities held in the parenting program activities, 2) the benefits of the program to the parents that increased knowledge and insight will parenting parents towards their children better, 3) Supporting factors of this program is the support of the Foundation Kober Kartina which has facilitated the parents in increasing knowledge and insight regarding parenting, while an inhibiting factor in the program that is not maximal the cooperation on the implementation of the program of activities for the participation of parents new stage in the presence of such activities.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hak setiap warga negara, tidak terkecuali
pendidikan di usia dini yang merupakan hak warga negara dalam
mengembangkan potensinya sejak dini. Berdasarkan berbagai penelitian bahwa
usia dini merupakan pondasi terbaik dalam mengembangkan kehidupannya
dimasa depan. Selain itu pendidikan di usia dini dapat mengoptimalkan
kemampuan dasar anak dapat menerima proses pendidikan di usia-usia
berikutnya.
Dengan terbitnya Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), keberadaan pendidikan usia dini diakui secara
sah. Hal itu terkandung dalam bagian tujuh, pasal 28 ayat 1-6, di mana pendidikan
anak usia dini diarahkan pada pendidikan pra-sekolah yaitu anak usia 0-6 tahun.
Penjabaran lebih lanjut mengenai pendidikan anak usia dini mengacu pada
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisidiknas sebagai berikut:
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Hal ini membuktikan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan pondasi
yang sangat penting dalam menentukan kehidupan generasi masa depan bangsa
karena dengan mencetak generasi yang baik maka akan mengahasilkan generasi
yang berakhlak mulia dan generasi bangsa yang cerdas.
Permasalahan yang muncul dalam penyelenggaraan PAUD adalah
“ekspektasi” masyarakat yang terlalu tinggi terhadap aspek kemampuan kognitif
warga belajar, padahal PAUD adalah pendidikan yang berusaha mengembangkan
seluruh aspek perkembangan anak usia dini, sehingga anak siap melaksanakan
pendidikan di jenjang yang formal. Hal itu menunjukan bahwa pengembangan
PAUD harus lebih ditingkatkan agar tujuan pendidikan secara umum dapat
pemerintah dalam membina dan mengembangkan berbagai kebijakan tentang
PAUD harus dioptimalkan. Seperti yang dikemukan (dalam Depdiknas 2007, hlm.
1) yang memaparkan tujuan pendidikan anak usia dini sebagai berikut:
Demi menunjang tercapainya tujuan pendidikan, yakni mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Orang tua sebagai lingkungan pertama dan utama dimana anak
berinteraksi sebagai lembaga pendidikan yang tertua. Artinya disinilah dimulai
suatu proses pendidikan sehingga orang tua berperansebagai pendidik bagi
anak-anaknya. Lingkungan keluarga juga dikatakan lingkungan yang paling utama,
karena sebagian besar kehidupan anak berada di dalam keluarga, sehingga
pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga. Keluarga
sebagai lembaga pendidikan memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi dalam
perkembangan kepribadian anak dan mendidik anak dirumah, fungsi
keluarga/orang tua dalam mendukung pendidikan di sekolah.
Adapun menurut Hermawan (dalam
http://acepwahyuhermawan79.blog.com/peran-keluarga-dalam-mendidik-anak-dari-usia-dini-hingga-dewasa/, diakses tanggal 26 Desember 2014)berpendapat
bahwa fungsi keluarga dalam pembentukan kepribadian dan mendidikan anak di
rumah dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak, menjamin kehidupan emosional anak, menanamkan dasar pendidikan moral anak, memberikan dasar pendidikan sosial, meletakan dasar-dasar pendidikan agama, bertanggung jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan anak, memberikan kesempatan belajar dengan mengenalkan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan kelak sehingga ia mampu menjadi manusia dewasa yang mandiri, menjaga kesehatan anak sehingga ia dapat dengan nyaman menjalankan proses belajar yang utuh, memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memberikan pendidikan sebagai tujuan akhir manusia.
Sedangkan fungsi keluarga/orang tua dalam mendukung pendidikan anak
3
Orang tua bekerjasama dengan sekolah- sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua terhadap sekolah, sehingga sangat dibutuhkan kepercayaan orang tua terhadap sekolah yang menggantikan tugasnya selama diruang sekolah, orang tua harus memperhatikan sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan pengalaman, pengalamannya dan menghargai segala usahanya, orang tua menunjukkan kerjasama dalam menyerahkan cara belajar di rumah, membuat pekerjaanrumah dan memotivasi dan membimbing anak dalam belajar, orang tua bekerjasama dengan guru untuk mengatasi kesulitan belajar anak, orang tua bersama anak mempersiapkan jenjang pendidikan yang akan dimasuki dan mendampingi selama menjalani proses belajar di lembaga pendidikan.
Beberapa ahli berpendapat bahwa terdapat permasalahan yang dihadapi
orang tua dalam pola asuh, salah satunya menurut pendapat Gunawan (2005, hlm.
1) menegaskan bahwa “pola asuh orangtua memainkan peran yang sangat besar
dalam menentukan kepribadian untuk keberhasilan hidup seseorang dan perilaku
sehat”. Pola asuh yang dilakukan oleh orangtua kepada anaknya tentu saja
berbeda pada masing-masing keluarga. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai
macam faktor di antaranya adalah “latar belakang pendidikan orang tua, informasi
yang didapat oleh orang tua tentang kesehatan, cara mengasuh anak, kultur
budaya, kondisi lingkungan sosial, ekonomi dan lain-lain”. (Mutakim 2008, hlm.
25).
Upaya untuk membangun persamaan persepsi pola asuh orang tua
terhadap anak usia dini dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya
partisipasi yang dibangunoleh Lembaga terhadap setiap kegiatan yang berkaitan
dengan orang tua dalam program Lembaga.Hal ini diharapkan dapat menjalankan
fungsi keluargasecara maksimal, sehingga orang tua harus memiliki kualitas diri
yang memadai yang pada nantinya anak-anak akan berkembang sesuai dengan
harapan. Artinya,orang tua harus mampu memahami hakikat dan peran mereka
sebagai orang tua dalam membesarkan anak, membekali diri dengan ilmu
mengenai pola pengasuhan yang tepat, pengetahuan tentang pendidikan yang
dijalani anak, dan ilmu tentang perkembangan anak sehingga orang tua tidak salah
dalam menerapkan suatu bentuk pola pendidikan terutama dalam pembentukan
kepribadian anak yang sesuai denga tujuan pendidikan itu sendiri yaitu
mencerdasakan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini di Jl. Palintang Sekeburuy
salah satunya diselenggarakan oleh Yayasan Karya Bakti Nanda melalui
Kelompok bermain (KOBER)Kartina. Kondisi sosial ekonomi masyarakat
Sekeburuy sudah mulai berkembang setelah banyaknya berdiri komplek-komplek
perumahan sehingga mayoritas latar belakang pendidikan penduduknya menengah
ke atas, begitu pula keadaan orang tua murid di Kober Kartina inimerupakan
masyarakat/orang tua dengan taraf ekonomi menengah ke atas.
Kelompok Bermain Kartina berdiri pada tahun 2011, walaupun termasuk
Lembaga baru dalam pendidikan anak usia dini namun merupakan Lembaga
Pendidikan yang sangat potensial dilihat dari potensi lembaga tersebut yang
menjalin kemitraan dengan pesatuan orang tua murid (POM).
Merujuk pada hasil observasi awal peneliti, pada penyelenggaraan
pendidikan di Kober Kartina ternyata sudah terjalin kerja sama antara orang tua
dengan Lembaga, akan tetapi orang tua kurang berperan dalampartisipasi pada
kegiatan lembaga. Partisipasi orang tua dalam kegiatan dengan lembaga sangatlah
penting karena pendidikan anak yang paling utama dan pertama adalah di dalam
keluarga.Orang tua sangat berperan penting dalam setiap kegiatan Lembaga dalam
mengembangkan potensi anak. Kerjasama dengan orang tuayang sedang
dikembangkan oleh lembaga diantaranya,orang tua di ikut sertakan dalam setiap
kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga, diawali dari mulai perencanaan
sampai evaluasi yang dipimpin oleh ketua persatuan orang tua murid (POM).
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas,peneliti tertarik untuk
meneliti lebih lanjut mengenai “Partisipasi orang tua dalam penyelengaraan
program penyuluhan parenting sebagai upaya meningkatkan pola asuh”.
B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil studi lapangan, peneliti mencoba mengidentifikasi
tentang partisipasi orang tua dalam pelaksanaan kegiatan program di kober di
antaranya:
a.Kurangnya keterlibatan (partisipasi) orang tua dalam kegiatan
5
b.Program kegiatan yang ada di Lembaga di buat oleh Lembaga akan tetapi
orang tua kurang antusias dalam mengikuti kegiatan.
c.Orang tua kurang menyadari penting dan manfaat kegiatan kelembagaan
bagi anak dalam setiap kegiatan
d.Tingkat pengetahuan pola asuh orang tua yang masih kurang.
2. Rumusan Masalah
Dari berbagai hasil identifikasi masalah yang diuraikan di atas, dapat
diambil rumusan masalah yaitu: Bagaimana partisipasi orang tua dalam
penyelenggaraan program penyuluhan parenting sebagai upaya meningkatkan
pola asuh.
Rumusan masalah diatas akan dibatasi pada pertanyaan penelitiannya
sebagai berikut :
a.Bagaimana partisipasi orang tua dalam kegiatan program penyuluhan
parenting untuk meningkatkan pola asuh di Kober Kartina?
b.Bagaimana manfaatkegiatan program penyuluhan parenting dalam
peningkatan pola asuh orang tuaanak usia dini di Kober Kartina?
c.Faktor-faktor apakah yang menjadi pendukung dan penghambat dalam
program penyuluhan parenting untuk meningkatkan pola asuh?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum, beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
sebagai berikut:
1.Untuk mendiskripsikan kegiatan partisipasi orang tua di Kober Kartina
2.Untuk mengetahui manfaat bagi orang tua sebagai hasil partisipasi dalam
menyamakan presepsi pola asuh anak usia dini di Kober Kartina.
3.Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat partisipasi
orang tua dalam program penyuluhan parenting untuk meningkatkan pola
asuh.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diambil dari kegiatan penelitian ini diharapkan dapat
1. Secara praktis
a. Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu cara untuk mengetahui
bentuk partisipasi orang tua dalam menyamakan persepsi pola asuh
anak usia dini.
b. memberikan manfaat dan sebagai pedoman terhadap pendidikan
Lembaga dalam menjalin kekeluargaan dan penyamaan presepsi bagi
orang tua dalam pola asuh anak usia dini.
2. Secara teoritis
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta wawasan berpikir
khususnya bagi penulis umumnya bagi pihak lain yang memerlukan.
E. Sistematika Penulisan/Struktur Organisasi Skripsi
Sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
Bab I , berisi pendahuluaan yang mencakup : Latar Belakang
Masalah,Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan
Struktur Organisasi Skripsi
Bab II, berupa Kajian Pustaka dan Kerangka Pemikiran, yang secara garis
besarnya mencakup teori partisipasi, teori parenting dan teori Pola asuh.
Bab III, berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk
beberapa komponen berikut : Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian,
Desain Penelitan, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen
Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, serta Analisis Data.
Bab IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari dua hal utama, yakni :
Pengolahan atau Analisis Data dan Pembahasan atau Analisis Temuan yang
meliputi tentang gambaran mengenai penyuluhan parenting tentang pola asuh
layanan penyuluhan parenting, pemahaman orang tua terhadap penyuluhan
parenting, peranan orang tua dalam berperan serta dalam penyuluhan
parenting serta perubahan orang tua dalam pemahaman pola asuh anak
prestasi anak ketika sudah mengikuti penyuluhan parenting.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi, pembahasan dan temuan penelitian yang telah
diuraikan dimuka tentang Partisipasi orang tua dalam penyelenggaraan
program penyuluhan parenting sebagai upaya meningkatkan pola asuh, pada
bab ini penulis mengambil beberapa kesimpulan dan memberikan saran
sebagai berikut :
1. Partisipasi orang tua dalam program penyuluhan parenting ini belum
maksimal karena partisipasi orang tua peserta didik tersebut hanya baru
sampai tahap kehadiran didalam setiap kegiatan yang di adakan dalam
kegiatan program parenting, orang tua belum dilibatkan dalam pembuatan
program maupun pembiayaan dalam detiap kegiatan penyuluhan program
parenting.
2. Manfaat yang didapat orang tua setelah mengikuti kegiatan penyuluhan
parenting pola asuh, orang tua merasakan memiliki pengetahuan baik dari
segi akademik maupun merasakan mendapat ilmu pengetahuan, wawasan
dan dan mempunyai perubahan dalam mengatasi setiap permasalahan
anak maupun dalam hal menjaga emosional dirinya dalam menghadapi
anak lebih dapat menahan sifat temperamental. Sebagian besar peserta
yang sudah mengikuti penyuluhan parenting, memiliki perubahan pola
asuh terhadap anaknya kea rah yang lebih baik dari pola asuh terhadap
anak sebelumnya. Hal itu dapat dilihat dari segi kognitif, sfektif, dan
psikomotorik. Adapun perubahan pola asuh orang tua setelah mengikuti
penyuluhan parenting tentang pola asuh yaitu perubahan sikap pola asuh
yang dilakukan di dalam rumah lebih sabar dalam mendampingi anak
ketika anak mengalami permasalahan,selain itu juga terdapat perubahan
pada cara mendidik anak yaitu lebih menanamkan kemandirian,sosialis,
dan juga menanamkan sikap disiplin dalam berbagai hal.
3. Faktor pendukung dari program penyuluhan parenting ini yaitu adanya
dukungan dari pihak Yayasan Kober Kartina yang telah memfasilitasi
orang tua dengan tanpa melibatkan pembiayaan terhadap orang tua yang
mengikuti program penyuluhan parenting tersebut. Adapun sebagai faktor
penghambat dalam program penyuluhan parenting tersebut yaitu
partisipasi orang tua yang belum maksimal dalam keterlibatan kegiatan
program tersebut karena partisipasi orang tua baru pada tahap kehadiran
dalam kegiatan tersebut.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa saran yang akan
diberikan oleh peneliti kepada beberapa pihak yang bersangkutan dengan
penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagi orang tua sebagai peserta penyuluhan parenting.Bagi para orangtua
diharapkan dapat berpartisipasi dalam segala hal (terlibat dalam
keseluruhan) tentang program tersebut agar orang tua lebih mengerti
program penyuluhan parenting dengan sepenuhnya, penulis berharap
orangtua menyadari bahwa pembelajaran anak sepenuhnya merupakan
kewajiban orangtua dan tanggungjawab orangtua bukan tanggungjawab
tutor.
2. Bagi Pengelola program penyuluhan parenting Kober Kartina. Diharapkan
agar menambah program penyuluhan parenting yang lebih luas lagi bukan
hanya di dalam ruangan atau parenting classakan tetapi yang di luar
ruangan atau outdoor. Karena apabila dilihat dari segi peluang, sangat
antusiasnya orang tua peserta didik dalam mangikuti program penyuluhan
parenting tersebut. Lembaga Kober Kartina ini diharapkan memberikan
arahan-arahan mengenai program penyuluhan parenting kepada para pserta
yang sudah mengikuti program tersebut, agar mereka bisa memahami apa
itu program penyuluhan parentingdan merasakan penting untuk mengikuti
program penyuluhan parentingtersebut sehingga menjadi satu kebutuhan
DAFTAR PUSTAKA
Acep Wahyu Hermawan dalam blog.com Mendidik anak dari usia dini hingga
dewasa (online) tersedia: (http://acepwahyu hermawan 79.
blog.com/peran-keluarga-dalam-mendidik-anak-dari-usia-dini- hingga-dewasa)
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. (Online) tersedia: (https://nurfitriyanielfima. wordpress.com/ 2013/ 10/07/belajar-hasil-belajar/)
Anonymous, 2009, Undang-Undang No 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (online)
tersedia: (http://eprints. undip.ac.id/33243/10/DAFTAR_PUSTAKA.pdf)
Arif Muttaqin. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika (Online) tersedia: (http://digilib.
unimus.ac.id/files/disk1/147/ jtptunimus- gdl- inarotulul-7334-4-daftarp-a.pdf)
Brooks, Jane. (2011).The Process Of Parenting. Yogyakarta: Pustaka Pelajar (online) tersedia: (http://repository.upi.edu/6751/9/T_PD_1101578_Bibliography.pdf)
Depdikbud, 1997.Studi Kasus. Jakarta: Depdikbud (Online) tersedia: (http:// eprints. umk.ac.id/ 507/8/DAFTAR_PUSTAKA.pdf)
Desmawangga, Christopher (2003). Studi tentang partisipasi mahasiswa program
studi administrasi Negara dalam organisasi kemahasiswaan di fakultas ilmu social dan ilmu politik universitas mulawarman. Jurnal. Samarind: FISIP
UNMUL
Dwiningrum, S.I.A (2011). Desentralisasi dan partisipasi Masyarakat dalam
pendidikan. Yogyakarta : Pustaka pelajar
Dwi Yulianti.(2010) Bermain sambil Belajar Sains di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT Indeks (online) tersedia: (http://eprints.uny.ac.id/7778/4/bab%205%20-%2009111247009.pdf)
Eddy Hendrarno, 1983, Bimbingan dan Konseling Sekolah, Semarang : IKIP Semarang.
Gunarsa, S. D. (2004). Bunga rampai psikologi perkembangan dari anak sampai usia
lanjut Jakarta: BPK (Online) tersedia: (http://repository.usu.ac.id/bitstream/
123456789/ 37558/2/Reference.pdf)
Kamarubiani, N. (2014) Definisi Parenting (online) tersedia: http://paud-anak bermain belajar. blogspot.com/ 2013/ 12/ pengertian-dan-jenis-jenis-program. html?m=1
Kamil, M. (2007) Mengembangkan Pendidikan Nonformal melalui PKBM di
Indonesia (Sebuah Pembelajaran dari Komunikan di Jepang). Tsukuba:
Criced University of Tsukuba
Kemendiknas. (2011). Supervise akademik. Jakarta (online) tersedia: (http://
webcache.google usercontent.com/search?q=cache:qKbMIVv7dF4J:etd.
ugm.ac.id/ index.php%3Fmod%3Ddownload%26sub%3DDownloadFile%
26act%3Dview%26typ%3Dhtml%26file%3D327339.pdf%26ftyp%3Dpotong an%26tahun%3D2013%26potongan%3DS2-2013-327339-bibliography.pdf+ &cd=1&hl=id&ct=clnk&client=firefox-a)
Khairudin, H. (2008). Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Liberty (online) tersedia: (http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700202_bibliography.pdf)
Kotler, Philip, 2000.Marketing Management, The Millenium Edition, New Jersey: Prentice Hall International, Inc (online) tersedia: (http://digilib.its.ac.id/ public/ITS-Master-8632-9104201308-Bibliography.pdf)
Maccoby, Eleanor. 1980.Social Development: Psychological Growth and The
Parent-Child Relationship.New York: Harcourt Brace Jovanovich, Inc.
(online) tersedia: (http:// repository.maranatha.edu/7325/9/ 0330128_
References.pdf)
Mahmudisiwi. (2012). Memahami Konsep Partisipasi. (online). Tersedia:
http://mahmudisiwi. staff.ipb.ac.id/2012/03/08/memahami-konsep-partisipasi/. (29 Sepember 2014)
Miles, Mathew B. Michael Huberman. 1984.Qualitative Data Analysis: A
Sourcebook of New Methods. London: Sage Publication,Inc. (Online) tersedia:
(http://pkpp.ristek.go.id/ _assets/upload/docs/400_doc_10.pdf)
Malihah, Elly. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. (online). Tersedia: http://file.upi.edu/ Direktori/FPIPS/ M_K_D_U/196694251992032 _ELLY_ MALIHAH/ Dasar_Met_Penelt_Sos_% 26_pend_Elly_malihah, SPS/BAB_ VIII.pdf.(27 September 2014)
Moenir, 1998, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta, Bumi Aksara. (Online) tersedia: (http://tesisdisertasi.blogspot.com/2010/01/kumpulan-daftar-pustaka.html)
Moleong, Lexy. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya
105
Nasution, Z. (2009) Solidaritas Sosial dan Partisipasi Masyarakat Desa Transisi:
Suatu Tinjauan Sosiologis. Malang: Ummi Press
Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. (online) tersedia: (https://suwela.wordpress.com/2011/01/13/penulisan- laporan- ilmiah/)
Norhayati, Atik. (20011). Definisi Partisipasi. (online). Tersedia: http://WWW. majalah pendidikan,com/2011/05/definisi-partisipasi.html. (30 September 2014)
Notoatmodjo, Soekidjo(2007). Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Olim, A. (2011). Pendidikan Luar Sekolah sebagai alternative. (online).
Tersedia:http://WWW.
Wordpress.com/2001/03/01/pendidikan-luar-sekolah-sebagai-alternatif/#home-32
Pedoman Pendidikan Karakter pada Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat
Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Ditjen PAUDNI, Kemendiknas. 2011
Pidarta.M, (2014). Partisipasi warga belajar dalam program majlis taklim untuk
mendukung keberaksaraan. Bandung: Seminar PLSPM .
Purwanto, Ngalim (1995).Psikologi Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka (online) tersedia: (http://repository.uksw.edu/bitstream/handle/123456789/970/ T1_ 292008254_ Daftar%20Pustaka.pdf?sequence=7 )
Santrock, J. W. (2007). Psikologi Pendidikan (Edisi kedua). Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup (online) tersedia: (http://repository.usu.ac.id/
bitstream/123456789/25861/2/ Reference.pdf)
Sembiring, Rahmayani. (2012). Subjek Penelitian Partisipasi. (online). Tersedia: http:// rahmayanisembiring.blogspot.com/2012/subjek-penelitian. html. (1 Desember 2014)
Soelaeman, M.I. (1994). Pendidikan dalam keluarga. Bandung: Alfabeta (Online) tersedia: (http://digilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pls_999521_rina_ suryati_ bibliography.pdf)
Soemiarti Patmonodewo. 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta. (Online) tersedia: (http://newrasyba.blogspot.com/2012/01/skripsi-rabian-syahbana-daftar-pustaka.html)
Subastian, Andi (2012). Hubungan Tingkat Partisipasi Mahasiswa dalam Aktivitas
Organisasi Kemahasiswaan dengan Self Efficacy Mahasiswa di UPI. Skripsi
Sarjana pada UPI Bandung: tidak diterbitkan
Sudjana, D. (2001). Pendidikan Luar Sekolah: Wawasan, Sejarah, perkembangan
Falsafah dan Teori pendukung asas. Bandung: Falah Production
Sudjana, D. (2004). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah: Untuk Pendidikan
Non Formal dan pengembangan Sumber Daya Manusia Bandung: Rosda.
Sudjana, D. (2010) . Manajemen Program Pendidikan: untuk pendidikan non formal
dan pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah Production
Sudjana,D, (2010). Pendidikan Nonformal. Bandung: Falah production
Sugiono (Online) tersedia: (http://Widisudharta.Weebly.com. Akses 24 september 2014)
Sukma, C. (2009). Partisipasi dan Presepsi Tokoh Masyarakat terhadap Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) As-shodik Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Skripsi Sarjana pada UPI
Bandung: tidak diterbitkan
Sumiati. E (2013) Efektivitas kegiatan parentin dalam meningkatkan pola asuh
orangtua di Paud Sartika. Skripsi sarjana pada UPI Bandung: tidak
diterbitkan
Sutanto, (2008) Partisipasi Masyarakat dalam pelestarian Sungai Cikapundung
Melalui pengelolaan Sampah oleh Ibu-ibu Kelurahan Tamansari Kota Bandung. Skripsi Sarjana pada UPI Bandung: tidak diterbitkan
Syaodih, Nana. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Turinda, Azis. (2009) Pengertian Partisipasi. (online). Tersedia: http://turindraatp. blogspot.com/ 2009/06/pengertian-partisipasi.html. (30 september2014)
Ulwan, Abdullah Nashih. 1981. Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam. Semarang:
Asy-Syifa’ (Online) tersedia: (http://repo.iain-tulungagung.ac.id/299/6/
DAFTAR %20RUJUKAN. pdf)