• Tidak ada hasil yang ditemukan

REFUNGSIONALISASI TENTARA NASIONAL INDONESIA TAHUN 1998-2008.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "REFUNGSIONALISASI TENTARA NASIONAL INDONESIA TAHUN 1998-2008."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

REFUNGSIONALISASI TENTARA NASIONAL INDONESIA

TAHUN 1998-2008

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Sejarah

Oleh

NOVRISA YULINDA BURHAN NIM 1008911

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

REFUNGSIONALISASI TENTARA NASIONAL INDONESIA

TAHUN 1998-2008

Oleh

NOVRISA YULINDA BURHAN

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Novrisa Yulinda Burhan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

(3)

Halaman Pengesahan Skripsi NOVRISA YULINDA BURHAN

REFUNGSIONALISASI TENTARA NASIONAL INDONESIA TAHUN 1998-2008

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Drs. Suwirta, M.Hum NIP. 19621009 199001 1 001

Pembimbing II

Dr. Encep Supriatna, M.Pd NIP. 19760105 200501 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Sejarah

(4)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III ini peneliti akan memaparkan metode penelitian yang digunakan

untuk mengkaji dan menjawab segala permasalahan yang berhubungan dengan tema

penelitian skripsi yaitu REFUNGSIONALISASI TENTARA NASIONAL INDONESIA

TAHUN 1998-2008. Dalam penyusunan karya ilmiah atau khususnya disini penulisan

skripsi sangatlah diperlukan suatu proses penelitian yang dilakukan sebelumnya.

Dimana suatu penelitian yang baik memerlukan suatu proses yang baik pula, seperti

halnya dalam penulisan skripsi ini untuk mendapatkan hasil yang baik suatu

penelitian haruslah melewati beberapa tahapan dalam penelitian atau yang disebut

dengan metode penelitian yang akan mempermudah proses penelitian tersebut.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis akan menggunakan metode historis,

dimana menurut Ismaun dalam bukunyaSejarah Sebagai Ilmu (2005:34) metode

sejarah merupakan rekonstruksi imajinatif tentang gambaran masa lampau

peristiwa-peristiwa sejarah secara kritis dan analitis berdasarkan bukti-bukti dan data

peninggalan masa lampau. Rekonstruksi sejarah yang dilakukan harus menggunakan

bukti-bukti dan sumber sejarah yang sebelumnya telah di kritisi dan di analisis,

karena dalam hal ini tidak semua sumber sejarah dapat langsung dinyatakan sebagai

suatu fakta sejarah. Sumber sejarah tersebut harus dilihat secara objektif karena tidak

jarang dalam penulisan sejarah seringkali munculnya suatu subjektivitas yang dapat

dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan dari penulis tersebut dan membuat

penulisan sejarah menjadi tidak objektif kembali.

Menurut Gottschalk di dalam bukunya Mengerti Sejarah (1986, hlm. 32)

dikatakan bahwa metode sejarah yaitu proses menguji dan menganalisa secara kritis

rekaman dan peninggalan masa lampau. Di dalam suatu penelitian sejarah

(5)

metode penelitian sejarah tersebut akan membuat peneliti lebih mudah mendapatkan

suatu kebenaran. Untuk mengindari suatu subjektivitas, maka di dalam penulisan

sejarah terdapat langkah-langkah yang berbeda dengan penelitian yang lainnya yang

harus dilalui oleh peneliti dan dikenal dengan metode sejarah.

Terdapat beberapa langkah yang harus dilewati oleh peneliti sejarah, yang mana

menurut Ismaun (2005, hlm. 34) terdapat 4 langkah kerja yang harus dilewati oleh

sejarawan untuk menuliskan kembali kisah masa lampau berdasarkan bukti-bukti

sejarah yang ada. Empat langkah penelitian tersebut yaitu:

1. Mencari jejak-jejak masa lampau (Heuristik), yaitu merupakan suatu

kegiatan untuk mencari sumber-sumber untuk mendapatkan suatu data atau

materi sejarah (Sjamsuddin, 2007:86). Dalam tahapan ini seorang peneliti

haruslah menggunakan kemampuan berfikirnya untuk mengatur strategi,

karena tahapan ini adalah tahapan yang memerlukan tenaga, waktu dan biaya

ekstra bahkan kadang kala pun harus menyita perasaan. Sebelum melakukan

tahapan ini diperlukan suatu perencanaan, dimana dan bagaimana cara kita

untuk mendapatkan bahan-bahan tersebut. Pada tahap ini penulis

akanmencari dan mengumpulkan sumber sejarah yang berkaitan dengan

tema penelitian reformasi TNI terutama yang berhubungan dengan

refungsionalisasi TNI yang dilakukan dalam tubuh TNI dari tahun

1998-2008. Heuristik yang akan penulis dengan melakukan studi litelatur melalui

buku-buku, jurnal, dan artikel yang berhubungan dengan tema penelitian

skripsi ini.

2. Meneliti jejak-jejak tersebut secara kritis (Kritik), merupakan suatu kegiatan

analitis yang harus dilakukan oleh peneliti terhadap sumber-sumber sejarah

baik tulisan maupun konten dari sumber sejarah tersebut. Kegiatan ini

(6)

dari kesubjektivitasan suatu sumber. Dimana sumber-sumber yang di

dapatkan oleh peneliti haruslah diuji keakuratannya agar dapat menjadi suatu

hasil penelitian yang baik dan dapat dipercaya. Pada tahapan kritik ini akan

dilakukan suatu kritik sumber, proses peneltian akan dibagi menjadi dua

langkah, yaitu :

a. Kritik ekstern atau kritik luar untuk melihat dan menilai ontentisitas

sumber sejarah. Dalam kritik ekstern akan dipersoalkan bahan dan

bentuk sumber, asal dokumen, kapan dibuatnya, dibuat oleh siapa,

keaslian sumber dan perubahan yang terjadi pada sumber tersebut.

b. Kritik intern atau kritik dalam, pada tahapan kritik intern ini cukup

berbeda dengan tahapan pada kritik ekstern. Dimana dalam kritik

intern yang akan dijadikan persoalan penting adalah kredibilitas dari

suatu sumber sejarah dengan melihat isi, kredibilitas sang pembuatnya.

Untuk menguji kredibilitas suatu sumber akan diadakan penilaian

instrinsik terhadap sumber dengan mempersoalkan hal tersebut.

kemudian diambil suatu fakta-fakta sejarah melalui perumusan data

yang didapat setelah dilakukannya kritik tersebut (Ismaun, 2005, hlm.

50).

3. Interpretasi, tahapan ini merupakan tahapan yang mana peneliti harus

memberikan penafsirannya sendiri terhadap suatu peristiwa dari beberapa

sumber yang didapatkan dan yang telah dilakukan kritik. Peneliti akan

membuat suatu penafsiran dalam bentuk deskripsi dan analitis kritis terhadap

sumber tersebut. fakta-fakta yang didapatkan dalam sumber sejarah tersebut

akan dikaitkan dengan fakta-fakta yang lainnya sehingga akan ditemui satu

(7)

4. Historiografi, setelah tahapan heuristik, kritik dan interpretasi dilakukan

maka akan dilanjutkan dengan tahapan terakhir yaitu penulisan sejarah.

Ketika sejarawan memasuki tahap menulis, maka ia mengerahkan seluruh

daya pikirannya, bukan hanya keterampilan teknis, penggunaan kutipan dan

catatan tetapi yang terutama penggunaan pikiran kritis dan analisisnya

karena ia pada akhirnya harus menghasilkan suatu sintesis dari seluruh hasil

penelitiannya atau penemuannya itu dalam suatu penulisan yang utuh (

Sjamsuddin, 2007, hlm.156). Penulis dalam tahapan ini akan berusaha untuk

membuat suatu hasil penelitian mengenai :Refungsionalisasi Tentara

Nasional Indonesia Tahun 1998-2008.

Teknik yang digunakan dalam penelitian sejarah ini yaitu dengan

menggunakan studi litelatur, untuk mengumpulkan segala informasi maka

teknik ini dilakukan dengan menggumpulkan buku-buku, jurnal, arsip dan

artikel-artikel yang berkaitan dengan tema skripsi ini. Selain itu penulis juga

akan mendatangi tempat-tempat yang diharapkan akan membantu dan

memberikan informasi mengenai penelitian skripsi ini, seperti ke Markas

Besar TNI, Arsip Nasional, dan perpustakaan di kantor-kantor TNI. Menurut

Wood Grayyang dikutip dari buku Metodologi Sejarah tahun 2007 dikatakan

bahwa melakukan penelitian sebaiknya peneliti harus melewati enam

langkah penelitian, yaitu :

a. Memilih suatu topik yang sesuai,

b. Mengusut semua evidensi (bukti) yang relevan dengan topik,

c. Membuat catatan tentang itu apa saja yang dianggap penting dan relevan dengan topik yang ditemukan ketika penelitian sedang berlangsung (misalnya dengan menggunakan system cards), sekarang dengan adanya fotokopi, komputer, internet, menjadi mudah dan membuat system cards“ ketinggalan jaman”.

(8)

e. Menyusun hasil-hasil penelitian (catatan fakta-fakta) ke dalam suatu pola yang benar dan berarti yaitu sistematika tertentu yang telah disiapkan sebelumnya,

f. Menyajikannya dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikannya kepada para pembaca sehingga dapat dimengerti sejelas mungkin (Sjamsuddin, 2007, hlm. 89).

Pada bab Metode Penelitian ini, penulis akan membaginya kedalam tiga bagian

yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penulisan laporan penelitian.

3.1 Persiapan Penelitian

Pada tahapan ini ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh penulis, dimana

penulis terlebih dahulu harus menentukan dan memilih topik yang akan dijadikan

sebagai tema penelitian, pemilihan dan penentuan topik ini pun dilakukan dengan

berbagai pertimbangan dengan membaca beberapa litelatur yang dijadikan pilihan

tema dalam penelitian ini. Setelah mendapatkan dan memantapkan hati dengan

memilih satu tema maka penulis melanjutkan ke langkah selajutnya yaitu dengan

mengumpulkan sumber yang dapat dijadikan sebagai sumber penelitian, dengan

mengumpulkan beberapa buku-buku, jurnal, dan artikel yang berkaitan dengan tema

penelitian. Setelah tahapan tersebut dilalui maka peneliti pun mengajukan suatu judul

pada bulan Desember 2013kepada Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi jurusan

Pendidikan Sejarah (TPPS). adapun langkah-langkah yang dilalui sebagai persiapan

penelitian yaitu :

3.1.1 Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian

Penentuan dan pengajuan tema penelitian ini merupakan suatu langkah awal

yang menentukan perjalanan penulisan skripsi ini, dimana ketertarikan penulis

(9)

TNI karangan dari Ahmad Yani Basuki. Buku tersebut didapatkan dari seorang

kerabat yang memiliki profesi sebagai anggota TNI ketika penulis sedang berkunjung

kerumahnyapada pertengahan bulan November 2013. Buku tersebut berisikan suatu

gerakan reformasi yang dilakukan dalam tubuh TNI beriringan dengan dilakukannya

reformasi dan Indonesia meninggalkan masa Orde Baru. Buku ini menunjukan

kegiatan TNI yang menunjukan bahwa TNI akan melakukan suatu perubahan internal

TNI. Dalam salah satu subbab buku ini terdapat pemaparan mengenai

refungsionalisasi TNI dan disinilah muncul suatu ketertarikan terhadap tema tersebut.

Tema refungsionalisasi TNI yang masih berlangsung hingga saat ini cukup

menarik untuk di angkat menjadi sebuah tema skripsi dan untuk dilakukan penelitian

secara lebih mendalam.Tema ini dianggap menarik karena setelah masa Orde Baru

dan masuk ke reformasi tidak banyak masyarakat yang mengetahui bahwa TNI pun

melakukan reformasi di dalam tubuhnya dan mengembalikan kepada fungsi awal dari

TNI. Maka dari itu disela-sela waktu penulis mencoba mencari beberapa sumber atau

litelatur yang sekiranya dapat menunjang penelitian skripsi ini. Selain itu dilakukan

juga konsultasi dan berdiskusi dengan beberapa dosen dan teman-teman mengenai

tema penelitian ini.

Setelah dilakukannya diskusi dan konsultasi ke beberapa pihak yang akhirnya

membuat penulis yakin terhadap tema ini makadari itu penulis memutuskan untuk

mengajukan sebuah judul kepada Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi jurusan

Pendidikan Sejarah UPI Bandung yaitu “REFUNGSIONALISASI TENTARA NASIONAL INDONESIA TAHUN 1998-2008”. Pengajuan judul ini dilakukan pada akhir tahun 2013 tepatnya pada bulan Desember, yang mana pengajuan ini akan

dilanjutkan dengan pembuatan suatu proposal pengajuan tema yang selanjutnya akan

(10)

3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini merupakan suatu proses kerangka dasar yang harus

dibuat berisikan acuan dasar dalam penulisan laporan. Setelah mendapatkan beberapa

sumber ketika pra-penelitian maka akan dilanjutkan kepada pembuatan proposal

penelitian yang dimulai pada pertengahan bulan Desember 2013 dengan mengikuti

aturan-aturan yang telah ditentukan oleh jurusan Pendidikan sejarah. Dimana

proposal yang akan diajukan haruslah berisikan beberapa aspek yaitu :

a. Judul penelitian,

b. Latar belakang masalah penelitian,

c. Rumusan masalah penelitian serta batasan masalah,

d. Tujuan penelitian,

e. Manfaat penelitian,

f. Kajian pustaka,

g. Metode dan teknik penelitian,

h. Struktur Organisasi Skripsi, dan

i. Daftar pustaka

Proposal penelitian yang telah disusun maka selanjutnya akan diserahkan

kepada tim TPPS, dan setelah disetujui maka selanjutnya akan diadakan seminar

proposal. Sebelum dilakukannya seminar setiap mahasiswa peserta seminar haruslah

menghubungi para calon dosen pembimbing. Seminar proposal pun akhirnya

diadakan pada tanggal 10 Januari 2014 di Labolatorium Pendidikan Sejarah, lantai 4

gedung FPIPS-UPI Bandung. Seminar dilakukan dengan jumlah 10 peserta seminar,

seminar dilakukan dihadapan tim TPPS dan para calon dosen pembimbing. Seminar

(11)

apakah judul skripsi yang diajukan pantas untuk dilanjutkan dan maju kepada tahapan

selanjutnya kepada penelitian selanjutnya atau tidak.

Saat seminar proposal tersebut dilakukan, penulis mendapatkan banyak kritikan

dan saran dari beberapa dosen, dimana judul yang diajukan dapat saja dilanjutkan dan

telah disetujui dengan syarat harus diperbaiki beberapa hal di dalamnya, seperti

perbaikan di dalam latar belakang, judul yang harus dikaji ulang rentang tahun yang

akan diteliti, dan dalam rumusan masalah terdapat perubahan urutan penempatan

rumusan. Dengan begitu harus dilakukan revisi terhadap proposal tersebut, yang

mana setelah mendapatkan masukan yang sangat berarti akhirnya terjadi beberapa

perubahan dalam proposal tersebut yang nantinya akan dilanjutkan kepada penulisan

skripsi. Dimana setelah di revisi maka judul penelitian pun terjadi perubahan menjadi

:“Refungsionalisasi Tentara Nasional Indonesia Tahun 1998-2008”.

Setelah judul proposal disetujui dan dilakukannya revisi terhadap proposal,

maka pada tanggal 16 Januari 2014 keluarlah sebuah surat kesediaan para

pembimbing untuk menjadi pembimbing dari penulisan skripsi ini dengan nomor

surat 01/TPPS/JPS/PEM/2014 dengan diketahui oleh Ketua Jurusan yaitu Prof. Dr. H.

Dadang Supardan, M.Pd dan Ketua TPPS Drs. H. Ayi Budi Santosa, M.Si.

3.1.3 Mengurus Perizinan

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis sangatlah membutuhkan banyak sumber

dan berbagai litelatur yang berkaitan dengan tema penelitian skripsi. Karena penulis

menggunakan studi litelatur, dengan begitu maka dibutuhkan banyak sumber yang

relevan baik berbentuk buku, jurnal atau artikel yang akan membantu untuk

menganalisis mengenai refungsionalisasi TNI ini. Untuk mempermudah jalan

(12)

yang nantinya akan mempermudah dalam mendapatkan sumber. Administrasi disini

dimaksudkan berupa surat pengantar keterangan penelitian skripsi dari universitas

yang nantinya akan ditanda tangani oleh Pembantu Dekan 1 FPIPS UPI. Surat

tersebutdibuat pada awal bulan Februari 2014, yang mana nantinya akan ditunjukan

kepada pihak-pihak yang nantinya akan membantu peneliti dalam penyusunan skripsi

ini.

3.1.4 Menyiapkan Perlengkapan Penelitian

Persiapan perlengkapan penelitian adalah salah satu hal yang kadang tidak

dianggap penting oleh sebagian orang, padahal apabila kita sadari perlengkapan

penelitian adalah salah satu faktor yang mendukung suatu kelancaran penelitian.

Dimana perlengkapan ini nantinya sangat membantu dalam proses penelitian

berlangsung agar dapat menghasilkan penelitian sesuai dengan yang diharapkan,

persiapan perlengkapan ini telah dilakukan pada bulan Februari 2014. Adapun

perlengkapan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

a. Surat perizinan

b. Buku catatan

3.1.5 Proses Bimbingan

Proses bimbingan merupakan salah satu proses yang wajib dan tidak boleh

terlewatkan dalam penyusunan skripsi ini, dimana proses bimbingan merupakan salah

satu proses yang mana seorang mahasiswa dapat mendiskusikan hasil karya tulisnya

kepada dosen pembimbing. Dosen pembimbing yang membimbing jalannya skripsi

ini merupakan dosen yang telah ditunjuk pada saat seminar proposal pada bulan

(13)

dalam menyelesaikan skripsi ini yaitu Drs. Suwirta, M. Hum sebagai pembimbing 1

dan Dr. Encep Supriatna, M. Pd sebagai pembimbing 2.

Dengan dilakukannya bimbingan maka penulis akan mendapatkan berbagai

masukan dan kritikan dari para pembimbing baik itu dari sistematika penulisan

maupun dari isi skripsi ini. Untuk masalah waktu dan tempat bimbingan biasanya hal

ini akan ditentukan oleh dosen pembimbing. Untuk proses bimbingan dilakukan pada

pertengahan Januari 2014 setelah dilaksanakannya seminar proposal. Pada saat itu

baik pembimbing I dan pembimbing II menyatakan bahwa penelitian ini sudah dapat

dilanjutkan kepada bab 1.

Proses bimbingan ini sempat terhenti dan tersendat dimana pada bimbingan

selanjutnya dilakukan di bulan Maret 2014 dan berhenti kembali karna berbagai

alasan, setelah penelitian tersebut berhenti selama tiga bulan maka penelitian

akhirnya dilanjutkan pada bulan Agustus 2014secara bertahap. Proses bimbingan ini

dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan hingga sampai pada bab5, yang

mana dengan begitu bab demi bab akan terdapat suatu benang merah yang akan terus

menyambung dan tidak terputus yang tentunya sudah dianggap baik pula oleh

pembimbing.

3.2 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian adalah salah satu bagian yang terpenting dalam

penelitian ini, dimana disinilah suatu penelitian akan berjalan dan terlihat metode

penelitian yang akan diterpakan pada penelitian tersebut. dimana terdapat beberapa

tahapan yang harus dilalui dalam penelitian ini yaitu pengumpulan sumber, kritik

sumber, penafsiran sumber dan historiografi.

(14)

Heuristik merupakan langkah awal di metode sejarah yang harus dilakukan

peneliti dalam melakukan penelitian, dimana hal ini dilakukan untuk mengumpulkan

segala sumber sejarah yang dapat dijadikan sebagai suatu informasi atau suatu data

dalam proses penyusunan skripsi. Peneliti melakukan pencarian sumber dengan

diadakannya suatu studi litelatur yaitu mencari sumber-sumber yang dianggap relevan dan berhubungan dengan judul “Refungsionalisasi Tentara Nasional Indonesia Tahun 1998-2008”dari beberapa buku, jurnal, dokumen atau arsip dan artikel.

Dimana pencarian sumber ini dilakukan dengan mengunjungi beberapa tempat

seperti beberapa toko yaitu Gramedia, Toga Mas dan Lawang Buku. Beberapa

perpustakaan pun didatangi seperti perpustakaan Universitas Padjajaran,Batu Api,

Universitas Pendidikan Indonesia, Univesitas Indonesia, CSIS, BAPUSIPDA,

Dissejarah, KAA, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Perpustakaan

Nasional, Perpustakaan Badan Pembekalan TNI dan peneliti pun mendatangi

beberapa pameran buku yang diadakan di sekitar wilayah Bandung seperti pameran

buku UNPAD Dipati Ukur dan Land Mark. Selain itu melakukan pencarian data

dengan jurnal yang valid dan sesuai dengan masalah yang dikaji. Adapun

sumber-sumber yang didapatkan dan dianggap relevan yaitu :

a. Koleksi perpustakaan pribadi, dimana perpustakaan ini merupakan milik

dari salah seorang kerabat yang berprofesi sebagai anggota TNI. Ketika

mengunjungi kediaman pribadinya pada bulan Desember 2013 penulis

mendapatkan tiga buah buku mengenai TNI yang salah satu dari buku

tersebut akhirnya dijadikan sumber dari penelitian skripsi ini. Buku

tersebut berjudul Reformasi TNI Pola, Profesionalitas, Refungsionalisasi

Militer Dalam Masyarakat Kajian historis di masa krisis 1998–2007 Karya

(15)

b. BAPUSIPDA, perjalanan ini dilakukan pada bulanFebruari 2014. Dalam

kunjungan di perpustakaan ini diperoleh dua buku yang menjelaskan

mengenai reformasi TNI yang mana kedua buku tersebut dianggap relevan

karena dapat membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Kedua buku

tersebut yaitu :

1. Buku yang berjudul Reformasi TNI Perspektif Baru Hubungan

Sipil-Militer di Indonesia karya dari Yuddy Chrisnandi.

2. Buku yang berjudulHubungan Sipil-Militer di Indonesia Pasca ORBA

ditengah Pusaran Demokrasi karya Arif Yulianto.

c. Perpustakaan Dissejarah, dilakukan pada bulan Februari 2014 yang

manapada perpustakaan Dissejarah ini ditemukan pula lima buku yang

dianggap dapat dijadikan salah satu sumber yang membantu penyusunan

skripsi ini. Kelima buku tersebut dapat membantu peneliti dalam menjawab

mengapa TNI saat ini harus dilakukan perbaikan di dalam tubuh TNI

tersebut dan mengetahui bagaimana sejarah dari TNI tersebut. Buku-buku

tersebutyaitu :

1. Buku pertama adalah salah satu karya dari A. H Nasution dengan judul

TNI Tentara Nasional Indonesia

2. Buku kedua datang dari Ulf Sundhaussen dengan judul Politik Militer

Indonesia 1945-1967 Menuju Dwi Fungsi.

3. Buku ketiga,berjudul TNI-AD Dahulu, Sekarang dan Masa Depan

karya dari Kadi.

4. Buku keempat yang berjudul Sejarah TNI-AD 1974-2004ditulis oleh

Markas Besar TNI

5. Buku terakhir yaituSejarah TNI Jilid V (1984-2000) ditulis oleh

(16)

d. Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, kunjungan pada

perpustakaan UPI ini dilakukan secara berkala diawali dengan kunjungan

diawal November 2013, tetapi saat itu sempat terhenti dan dimulai kembali

kunjungan pada bulan Agustus dan dilakukan terus menerus hingga saat

ini. Dalam kunjungan tersebut ditemukan dua buku yang dapat membantu

penulis yaitu :

1. Buku pertama datang dari Samuel P yang berjudul Prajurit dan

Negara Teori dan Politik Hubungan Militer-Sipil

2. Buku kedua berjudul Langkah-Langkah Perjuangan Kita Sayidiman

Suryohadiprojo.

3. Buku ketiga berjudul Sistem Politik Indonesia Kestabilan, Peta

Kekuatan Politik dan Pembangunan yang ditulis oleh Drs. Arbi Sanit

e. Pameran Land Mark, pada pameran yang diadakan di Land Mark pada

bulan Maret 2014, dalam pencarian suber kali inisaya menemukan dua

buku yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini, kedua buku tersebut

yaitu:

1. Buku pertama berjudul Politik Militer Dalam Transisi Demokrasi

Indonesia, yang mana buku ini merupakan kumpulan dari artikel yang

ada di dalam suatu kantor berita KontraS.

2. Buku kedua berjudul Jalan Terjal Menuju Demokrasi karya dari

Sutradara Gintings.

f. Perpustakaan Museum Konfrensi Asia-Afrika, kunjungan ini diawali pada

Februari 2014 dan sempat terhenti. Akhirnya kunjungan ke perpustakaan

ini dilanjutkan kembali pada bulan Agustus dan terus menerus hingga saat

ini. Dalam kunjungan ini didapatkan cukup banyak buku yang dapat

(17)

1. Indonesia Baru dan Tantangan TNI karya dari Agus Wirahadikusumah

2. Menudju Tentara Rakjat karya dari A. H Nasution

3. Dwifungsi ABRI Perkembangan dan Peranannya dalam Kehidupan

Politik di Indonesia karya Soebijono, dkk

4. Hubungan Sipil-Militer dan Konsolidasi Demokrasi karya Larry

Diamond dan Marc F

5. Militer dalam Politik karya Eric A Nordlinger

6. Bila ABRI Berbisnis karya Indria Samego

7. Sistem Politik Indonesia buku ini ditulis oleh Inu Kencana Syafiie

g. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), kunjungan ke ANRI ini

dilakukan pada pertengahan tanggal 16 September 2014. Dalam kunjungan

ini ditemukan satu arsip mengenai reformasi TNI yang datang dari Dewan

Pertimbangan Agung Republik Indonesia pada tahun 1998-1999.

h. Perpustakaan Nasional, kunjungan Perpustakaan Nasional ini dilakukan

pada tanggal 17 September 2014 yang mana dalam kunjungan ini saya

mendapatkan beberapa buku, buku-buku tersebut yaitu :

1. Buku dari Fahruz zaman yaitu Mahasiswa Menggugat (Potret Gerakan

Mahasiswa Indonesia 1998),

2. Buku yang berjudul Dari Orde Baru Indonesia Baru lewat Reformasi

Total dari Sri Bintang Pamungkas,

3. Buku yang selanjutnya yaitu Militer Kembali ke Barak Sebuah Studi

Komparatif dari Talukder Maniruzzaman,

4. Buku terakhir yaitu dari Yuddy Chrisnandi yang berjudul Kesaksian

(18)

i. Perpustakaan Badan Pembekalan TNI, kunjungan dilakukan pada tanggal

18 September 2014 dan selama kunjungan tersebut didapatkan beberapa

buku yaitu:

1. Sejarah Singkat Perjuangan ABRI 1945-1990 ditulis oleh Markas

Besar ABRI

2. Laporan Dasawarsa Reformasi Internal TNI 1998-2008 ditulis oleh

Markas Besar TNI

3. Menuju TNI Profesional dan Dedikatifkarya Djoko Suyanto

3.2.2 Kritik Sumber

Pada tahapan ini akan dilakukan suatu tahapan lanjutan dari tahapan awal yaitu

tahapan heuristik, dimana pada tahap ini segala sumber sejarah yang didapatkan baik

itu berbentuk buku, jurnal, artikel atau dan dokumen akan dilakukan suatu proses

kritik. Dimana semua data yang terdapat pada sumber sejarah tersebut tidak boleh

langsung diakui kebenarannya, semua sumber sejarah tersebut harus melewati

tahapan analisis dan kritis baik kritik internal maupun kritik eksternal. Dimana

keduanya nanti akan menguji suatu ke validitasan dan ke akuratan data dari sumber

sejarah tersebut sehingga dapat dianggap sebagai suatu fakta sejarah dan dapat

dibedakan data yang benar maupun data yang tidak benar. adapun kritik yang

dilakukan dalam penelitian ini yaitu :

a. Kritik Eksternal

Kritik eksternal merupakan cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap

(19)

Maksudnya disini analisis akan dilakukan uji kebenaran terutama dalam aspek

otentisitasdimana akan diuji keaslian sumber atau sumber yang melaporkan hal yang

benar mengenai sesuatu objek dan itegritas suatu sumber tersebut.

Kritik eksternal dilakukan guna mengetahui kelayakan sumber yang digunakan

sebelum mengkaji isi dari sumber tersebut, selain itu kritik sumber pun dilakukan

untuk meminimalisir adanya subjektivitas. Sumber-sumber yang digunakan dalam

penyusunan skripsi ini berupa sumber buku, jurnal dan artikel yang mana penulis dari

beberapa sumber tersebut merupakan orang-orang yang memang berasal dari

kalangan TNI itu sendiri. Terdapat pula buku-buku dan artikel yang diterbitkan oleh

lembaga-lembaga yang berhubungan langsung dengan kalangan TNI, jadi secara

tidak langsung kredibilitas dari sumber yang digunakan tidak perlu dikhawatirkan

kembali. Hanya saja karena terlalu banyaknya sumber yang didapatkan penulis

langsung dari kalangan TNI tersebut maka disini sangatlah diperlukan objektivitas

yang tinggi dari penulis.

b. Kritik Internal

Berbeda dengan kritik eksternal, kritik interal akan lebih mengakaji suatu sumber sejarah dari bagian “dalam” sumber sejarah tersebut, maksudnya disini jika sebelumnya kritik eksternal lebih mengkaji bagian bagian otentisitas suatu sumber

maka kritik internal akan lebih menganalisis dari kebenaran isi sumber sejarah

tersebut sebagai lanjutan dari kritik eksternal. Adapun buku-buku yang akan

dilakukan kritik internal yaitu :

1. Reformasi TNI Perspektif Baru Hubungan Sipil-Militer di Indonesiasebuah

karya dari Yuddy Chrisnandi, yang mana buku ini menyajikan mengenai

peran TNI dalam perpolitikan dan selain itu buku tersebut lebih mengkaji

kepada hubungan sipil-militer yang dianggap memiliki daya tarik tersendiri,

(20)

Indonesia dalam kurun waktu yang panjang. Kajian dalam buku ini pun

difokuskan pada hubungan sipil-militer di masa tiga pemerintahan pasca

presiden Soeharto.

2. Reformasi TNI Pola, Profesionalitas, Refungsionalisasi Militer Dalam

Masyarakat Kajian historis di masa krisis 1998–2007 Karya Dr. Ahmad

Yani Basuki. Buku ini merupakan hasil dari disertasi yang mengkaji dan

meneliti Reformasi TNI dari prespektif sosiologi di tengah-tengah

banyaknya kajian aspek politik.

3. Hubungan Sipil-Militer di Indonesia pasca Orba di Tengah Pusaran

Demokrasi karya dari Arif Yulianto, dimana buku ini menyajikan mengenai

hubungan sipil-militer yang terjalin, selain itu buku ini pun melihat

bagaimana pola profesionalisme para kalangan militer.

4. Dari ‘Reformasi Militer’ Menuju ‘Transformasi Pertahanan’ :Tantangan

dan Prospek ke Depan Volume 1 nomor 3,karyadari Evan A. Laksmana.

Jurnal ini berisikan tentang penegasan ulang pencapaian signifikan reformasi

TNI selama ini yang terfokus hanya pada persoalan peran sosio-politik

militer, legislasi pertahanan, perluasan agenda keamanan, anggaran dan

teknologi pertahanan.

5. Perlunya Reformasi Pertahanan Paska Reformasi Sektor Keamanan 1998–

2010 karya Koesnadi Kardi, M.Sc, RCDS Vol. 1 No. 3. Jurnal ini berisikan

tentang bagaimana suatu reformasi TNI harus terus di dukung dari seluruh

elemen bangsa seperti DPR, Pemerintah, Judikatif, Pers, Lembaga Kajian

dan LSM yang mendukung reformasi TNI untuk terus mendorong reformasi

pertahanan.

(21)

Setelah mengumpulkan sumber dan melakukan kritik terhadap sumber tersebut

maka langkah selanjutnya akan dilakukan suatu penafsiran sumber atau interpretasi.

Interpretasi merupakan bagian dimana penulis akan memberikan suatu penafsiran

terhadap sumber sejarah yang sebelumnya telah dilakukan proses kritik, dimana prose

situ akan menghasilkan suatu data-data yang sudah diyakini kebenarannya atau sudah

dapat dikatakan fakta sejarah. Setelah fakta-fakta tersebut dilakukan penafsran maka

fakta tersebut akan terbentuk menjadi suatu rekonstruksi sejarah yang di dalamnya

akan menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya.

Interpretasi dilakukan oleh penulis sebagai salah satuusaha untuk mewujudkan

rangkaian fakta yang berkaitan satu dengan yang lain dan menetapkan artinya dan

usaha untuk menetapkan makna yang saling berhubungan dari fakta yang satu dengan

fakta yang lain. Proses menyusun, menghubungkan antara satu fakta sejarah dengan

fakta sejarah yang lain, sehingga menjadi satu kesatuan yang dapat dimengerti dan

bermakna. Tujuannya agar data yang ada mampu untuk mengungkap permasalahan

yang ada sehingga diperoleh pemecahannya. Penggunaan konsep dan teori yang

berasal dari ilmu bantu lainnya pun membantu penulis dalam menyusun skripsi ini,

seperti penggunaan teori sosiologi yaitu teori Fungsional Struktural yang membantu

penulis dalam melihat suatu permasalahan dari penelitian ini.

3.2.4 Historiografi

Historiografi merupakan tahapan terakhir yang harus dilakukan dalam suatu

penelitian sejarah, dimana pada tahap ini akan dilakukan suatu kegiatan penulisan

sejarah dari hasil melalui tahapan-tahapan yang sebelumnya telah dilewati dengan

melakukan heristik, kritik dan interpretasi. pada bagian ini pula penulis akan

menyajikan semua sumber informasi yang telah menjadi suatu fakta yang nantinya

(22)

Historiografi merupakan proses penyusunan hasil interpretasi dalam bentuk tulisan yang utuh di dalam sebuah skripsi yang berjudul “Refungsionalisasi Tentara Nasional Indonesia Tahun 1998-2008”. Dalam tahap ini peneliti harus mengerahkan segala daya pikir dan kemampuan untuk menuangkan segala hal yang ada dalam

penelitian sehingga dapat menghasilkan sebuah tulisan yang memiliki standar mutu

dan menjaga kebenaran sejarahnya, yang mana dalam hal ini penulis akan diberikan

suatu kebebasan dalam menuliskan semua hasil penelitian.

Pada tahapan ini penulis mencoba memaparkan beberapa langkah kegiatan

yang dilakukan sehingga dapat menjadi karya tulis ilmiah yang sesuai dengan

ketentuan keilmuan yang berlaku di dalam UPI, dimana penulisan skripsi ini

diharapkan penelitian dapat memberikan hasil yang baik, yang dapat dipertanggung

jawabkan dan dapat memberikan banyak manfaat bagi para pembacanya. Adapun

sistematika penulisan skripsi tersebut akan dibagi ke dalam lima bagian yang memuat

pendahuluan, landasan teori, metodologi penelitian, pembahasan, dan terakhir adalah

kesimpulan. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:

Pada bab satu yaitu merupakan bab pendahuluan, merupakan suatu bagian

pendahulu dalam mengkaji mengenai Refungsionalisasi TNI yang di dalamnya

akan dipaparkan mengenai latar belakang penelitian yang dijadikan alasan bagi

penulis untuk mengangkat tema tersebut, dalam latar belakang ini pula dapat

terlihat suatu kesenjangan yang nantinya akan dijadikan suatu permasalahan

peneltian. Selain itu dalam bab ini terdiri dari rumusan masalah yang di dalamnya

terdapat batasan masalah yang menunjukan permasalah inti yang akan ditelaah

oleh penulis. Tujuan penulisan dan manfaat penulisan pun akan dipaparkan dalam

bab ini, dengan begitu akan menunjukan maksud dan tujuan beserta manfaat dari

penelitian ini, dan terdapat pula sistematika penulisan sebagai acuan dalam

(23)

Pada bab kedua ini merupakan landasan teori yang di dalamnya akan

dipaparkan beberapa konsep dan teori yang dianggap penulis relevan dan

mendukung sehingga dapat digunakan dalam penulisan skripsi ini. Selain itu

dalam bab ini pula dipaparkan beberapa penelitian terdahulu dengan maksud untuk

menjadi suatu perbandingan bagi peneliti terhadap penelitiannya. Penelitian

terdahulu tersebut dapat berbentuk buku-buku, jurnal dan artikel yang berkaitan

dengan refungsionalisasi TNI.

Pada babketiga ini akan dipaparkan mengenai langkah-langkah serta teknik

yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini, metode penelitian dalam penulisan

skripsi ini pun akan dipaparkan. Dimana akan dipaparkan beberapa tahapan dalam

penelitian sejarah yang bertujuan mendapatkan suatu hasil penelitian sejarah yang

dapat dipertanggung jawabkan baik dari isinya dan ke kredibilitasannya.

Pada bab keempat ini, akan dilakukan suatu penulisan sejarah setelah beberapa

langkah penelitian telah dilewati terutama setelah data di kritisi baik dari kritikan

internal maupun eksternal. Fakta-fakta sejarah yang telah didapatkan dan di

interpretasikan akan dituliskan menjadi suatu kronologi sejarah pada bab ini.

Segala penjelasan yang ada pada bab ini merupakan suatu jawaban dari rumusan

masalah yang terdapat pada bab 1, dimana pada bab ini si setiap subbabnya akan

menjawab pertanyaan dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan pada bab

1. Pemaparan yang akan dijelaskan dalam bab ini yaitu ; pertama, menganalisis

latar belakangi dilakukannya Refungsionalisasi TNI pada akhir pemerintahan Orde

Baru,; kedua, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dalam

refungsionalisasi TNI; ketiga, menganalisis paradigma baru TNI yang terbentuk

dari refungsionalisasi TNI pada masa Reformasi dan yang terakhir yaitu

(24)

Pada bab terakhir yaitu kesimpulan ini akan berisikan penafsiran atau

pemaknaan yang dihasilkan oleh peneliti sebagai jawaban atas pertanyaan yang

diteliti.Serta sebagai inti dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan

menguraikan hasil-hasil temuan penulis tentang permasalahan yang dikaji pada.

Selanjutnya untuk melengkapi penulisan penelitian dan menghindarkan

penelitian ini dari plagiarisme, maka pada bagianselanjutnya terdapat daftar

pustaka yang akan dicantumkan beberapa sumber-sumber baik dalam bentuk buku,

jurnal, artikel maupun dokumen yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini.

Dimana penyusunan daftar pustaka ini harus mengikuti aturan dan sesuai dengan

peraturan yang telah diberlakukan di Universitas Pendidikan Indonesia, hal ini

diberlakukan untuk menghindari suatu penulisan karya ilmiah dari Plagiarisme.

Selain itu pada bagian terakhir pun akan dilengkapi bagian yang menunjukan

semua dokumen yang digunakan dalam penulisan skripsi ini. Dimana setiap

lampirannya akan diberikan nama dokumen, agar mempermudah untuk membaca

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Pada bab terakhir ini, peneliti akan memaparkan mengenai kesimpulan dan

rekomendasi dari penulisan skripsi yang berjudul " Refungsionalisasi Tentara

Nasional Indonesia Tahun 1998-2008". Kesimpulan tersebut merujuk pada

jawaban permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh penulis pada bab

sebelumnya. Terdapat tiga hal yang penulis simpulkan berdasarkan

permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu:

Pertama, Angkatan bersenjata terutama angkatan darat pada masa Orde

Baru dianggap sebagai salah satu pilar utama dalam rezim Soeharto. Menyadari

bahwa militer merupakan kekuatan yang paling terorganisir, solid dan secara

cultural bersikap hierarki dan komando, maka ABRI dalam hal ini dijadikan

sasaran utama untuk melancarkan Soeharto dalam melangengkan kekuasaannya

melalui pola budaya politik patrimonial. Lebih dari tiga dekade bangsa Indonesia

berada dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto, pada masa keberadaan militer

diperkuat dengan adanya fungsi dan keterlibatan militer dalam bidang sosial

politik Indonesia. Militer masa Orde baru dipahami memiliki dua fungsi yang

diperkuat dengan adanya doktrin Dwifungsi ABRI yang datang dari pemikiran

awal Jenderal Besar TNI yaitu Jenderal Abdul Haris Nasution.

Diberlakukannya konsep Dwifungsi ABRI, dalam hal ini milter memiliki

fungsi dalam fungsi Hankam dan Sospol. Seiring dengan berjalannya waktu

peran ABRI pada masa Orde Baru semakin terlihat terutama dalam bidang

kekaryaan ABRI dan penempatan perwira-perwira ABRI dalam jabatan-jabatan

penting dalam pemerintahan baik dari tingkat daerah hingga nasional. Dalam hal

ini dengan dijalankannya konsep Dwifungsi ABRI selama lebih dari 30 tahun,

(26)

Sorotan tajam yang diberikan beberapa kalangan terhadap militer

dikarnakandukungan penuh yang diberikan ABRI kepada partai Golongan Karya

dan keberpihakkan militer terhadap kekuasaan Soeharto. Dalam hal ini ABRI

tidak akan segan-segan untuk bersikap represif dalam menghadapi segala kritkan

yang ditunjukkan untuk pemerintahan yang dijalani Presiden Soeharto. Pada

masa akhir Orde Baru, bangsa Indonesia dihadapi beberapa rangkaian peristiwa

yang pada akhirnya membuat masyarakat memberikan pandangan buruk kepada

militer pada saat itu. Menyikapi keadaan politik yang semakin memburuk

setelah memasuki bulan Mei 1998 dengan ditandainya terjadi krisis yang

menjerat kehidupan masyarakat Indonesia dan disusul dengan demonstrasi

mahasiswa membuat citra militer semakin memburuk dengan mencuatnya isu

penculikan para aktivis pro-demokrasi.

Rangkaian peristiwa pada masa akhir Orde baru ini pun membuat segenap

rakyat Indonesia yang pada saat itu diwakili oleh mahasiswa Indonesia menuntut

didakannya reformasi nasional secara menyeluruh dalam berbagai system yang

ada dalam pemerintahan. Tututan reformasi ini pun ditunjukan kepada kalangan

militer yang dianggap harus melakukan reformasi internal dalam tubuh militer.

Adapun yang menjadi penyebab utama dilakukannya suatu reformasi dalam

internal TNI yaitu karna kuatnya desakan masyarakat yang tidak lagi

menghendaki militer berpolitik, yang menuntut dilakukannya suatu Dwifungsi

ABRI. Desakan ini sejalan dengan kesadaran yang dimiliki oleh internal militer

yang memandang dirinya perlu melakukan suatu redefinisi Dwifungsi ABRI

agar tidak didominasi militer di lembaga-lembaga sipil seperti kekaryaan ABRI.

Kedua, berakhirnya kekuasaan Soeharto yang sudah berjalan selama 32

tahun menandakan bahwa masa Orde Baru pun berakhir dan bangsa Indonesia

mulai memasuki Reformasi. Dalam hal ini dijalankan suatu reformasi nasional

(27)

internal ABRI yang terus dijadikan sorotan utama masyarakat Indonesia.

Agenda reformasi ABRI ini pun dijalankan dengan merengfusionalisasikan

fungsi TNI, dalam hal ini kalangan militer dituntut untuk kembali kepada tugas

ABRI yang sebenarnya dan militer tidak dibenarkan untuk turut campur kembali

ke dalam perpolitikan Indonesia dan kembali menjadi alat kekuasaan kekuatan

politik manapun. Militer pun harus mengakhiri keberpihakkannya terhadap

Golkar pada masa sebelum reformasi, selain itu militer pun dituntut untuk tidak

mencampuri kebijakan politik pemerintah sipil dan tidak terlihat pada

persoalan-persoalan yang tidak ada kaitannya dengan tugas pertahanan atau keamanan.

Dengan sadar dan jujur militer telah menangkap tuntutan perubahan yang

terus berkembang dengan melakukan tinjauan reflektif atas perannya di masa

lalu dan pentingnya merumuskan perannya di masa yang akan datang. Melalui

pencanangan reformasi internal TNI, militer ingin menunjukkan bahwa mereka

bersungguh-sungguh menarik diri dari politik. Di sisi lain, masyarakat pun

semakin berani menyuarakan pendapatnya menuntut militer tidak lagi terlibat

dalam urusan politik yang sudah dijalaninya bersamaan dengan berjalannya

rezim Soeharto

Bagi militer, reformasi merupakan suatu tantangan sekaligus peluang bagi

militer untuk melakukan reformasi internal dalam membangun

profesionalismenya kembali.Pada masa awal reformasi, banyak

perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuh ABRI terutama dalam tataran konsep dan

organisatoris. Reformasi internal TNI dilakukan secara gradual dan berlanjut

sejalan pula dengan dinamika reformasi nasional, kalangan militer secara

dinamis mengimplementasikan reformasi internalya. Terdapat banyak kebijakan

yang dikeluarkan oleh TNI dalam menjalankan reformasi internalnya yang sudah

(28)

Ketiga, tuntutan reformasi terhadap militer pada masa Orde Baru

diwujudkan dengan adanya agenda untuk melaksanakan reformasi militer dengan tindakan awal diadakannya suatu seminar mengenai “Peran ABRI pada

Abad XXI”, yang mana seminar ini diadakan untuk menunjukan kepada semua

kalangan mengenai keseriusan militer untuk merubah dirinya dan menjadi yang

diharapkan oleh masyarakat Indonesia.

Berbagai kebijakan dikeluarkan dan dijalankan oleh kalangan militer

dalam jangka waktu sepuluh tahun dari tahun 1998 hingga tahun 2008.Dalam

hal ini, TNI harus dapat memulihkan kepercayaan dan kehormatannya dan TNI

diharapkan berperan hanya dibidang pertahanan keamanan. Reformasi militer

dalam membentuk paradigma baru terhadap kalangan milter dijalankan dengan

mendekatkan diri kepada masyarakat Indonesia dan menjauhkan diri dari segala

urusan di bidang Hankam.

Dalam hal ini, seiring dengan berjalannya reformasi berbagai kalangan

dari dalam militer maupun masyarakat sipil telah melihat adanya suatu

perubahan yang terjadi di dalam internal militer, tetapi perubahan yang terjadi

pun tidak dapat dikatakan terlalu besar karena dalam perjalananya para perwira

militer memang telah kembali ke dalam tugas awalnya tetapi hal ini pun

dipatahkan dengan tindakan para perwira militer yang melakukan hal yang

dianggap tidak baik dengan adanya konflik TNI dan Polri yang berlangsung

terus-menerus dan terkadang melukai kalangan masyarakat sipil. Tetapi, dalam

hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa TNI telah menjawab komitmenya dengan

melakukan perubahan dari paradigma lama yang sarat dengan pendekatan

kendali langsung ke arah paradigma baru yang menunjukan konsistensi tekad

TNI untuk berperan dalam mengembangkan dan membangun kemampuan

(29)

Keempat, reformasi TNI yang dilakukan secara gradual atau secara

bertahap, implementasi dalam reformasi tersebut pun terus dilakukan dan terus

berkembang sejak tahun 1998 hingga mencapai tepat sepuluh tahun

dilakukannya reformasi yaitu tahun 2008, terdapat lebih dari tiga puluh poin

kebijakan yang diberlakukan dalam proses reformasi internal TNI. Proses

reformasi ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak terutama dari

para perwira TNI yang mendukung dilakukannya reformasi. Seluruh kebijakan

yang dikeluarkan, dalam hal ini bertujuan untuk membentuk suatu paradigma

baru masyarakat terhadap militer dan dalam perjalanannya terdapat beberapa

kebijakan sudah tercapai sesuai dengan tujuannya.

Di tengah upaya melakukan perubahan format politik pada era reformasi,

TNI telah menunjukan keseriusannya untuk kembali ke dalam peran militernya

sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat. Selama satu dekade jalannya

reformasi militer dengan menjalankan berbagai kebijakan militer pun

mengfokuskan perannya kedalam peranan Hankam dan tidak lagi banyak turut

campur diluar bidang Hankam seperti politik dan ekonomi.

5.2 Rekomendasi

Penelitian ini diharapkan oleh penulis dapat memberikan suatu

ketertarikan kepada para peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian

terhadap reformasi yang dijalankan oleh internal TNI sejak tahun 1998, yang

mana penelitian ini sebenarnya dapat dikatakan cukup menarik karena hingga

detik ini reformasi internal militer masih terus dilakukan untuk mencapai

cita-cita militer sesuai dengan apa yang diharapkan oleh berbagai pihak.

Melalui penelitian ini diharapkan bahwa para pembaca hasil penelitian ini

akan ikut tertarik untuk melihat bagaimana perkembangan reformasi yang

(30)

sikap TNI yang memang telah kembali ke dalam perannya sebagai seorang

prajurit dalam kata lain yaitu apakah militer telah kembali ke barak atau

kalangan militer kembali tergoda dan melupakan perannya kembali di bidang

Hankam dan ikut berkecimpung kembali ke politik.

Penelitian selanjutnya pun dapat dilakukan untuk melihat para perwira

menengah yang berkuasa di dalam internal militer, dalam hal ini lebih

khususnya untuk melihat latar belakang dari para perwira tersebut yang nantinya

akan mempengaruhi setiap keputusan yang dikeluarkan dan berdampak kepada

perkembangan reformasi militer pada masa yang akan datang. Selain itu,

diharapkan terdapat penelitian lainnya yang dapat mengisi kekurangan dari

penelitian ini.

Manfaat yang dapat diambil dari penulisan skripsi ini yaitu skripsi ini

diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca, baik untuk kalangan

akademisi maupun para pembaca pada umumnya mengenai keadaan Indonesia

pada masa transisi Orde Baru ke Reformasi, yang mana di dalamnya kemelut

permasalahan tidak hanya berkutat pada tuntutan untuk Presiden yang menjabat

saat itu yaitu Presiden Soeharto mundur dari jabatannya. Lebih dari itu kemelut

permasalahan pun menyerang ke dalam ranah militer yang mendapatkan kritikan

tajam untuk melakukan reformasi dan refungsionalisasi sejalan dengan reformasi

nasional.

Melalui penelitian ini pula diharapkan dapat memberikan pemahaman baru

dan informasi baru bahwa kalangan militer telah melakukan perubahan yang

tidak lagi membawanya ke dalam dunia perpolitikan Indonesia. Penelitian ini

pun memberikan referensi baru bagi kalangan yang ingin mengetahui secara

mendalam bagaimana suatu reformasi dapat berjalan dan dikung oleh beberapa

kalangan yang menginginkan perubahan dalam internal TNI. Penelitian ini pun

(31)

pada tema penelitian ini dan diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Adam, A. W. (2009). Pelurusan Sejarah Indonesia. Yogyakarta: Ombak.

Ali, dan Andi S. (2012). Studi Kebijakan Pemerintah. Bandung : PT. Refika Aditama.

Azhar, Haris. (2005). Politik Militer dalam Transisi Demokrasi Indonesia Catatan KontraS Paska Perubahan Rezim 1998. Jakarta :Kontra S.

Basuki, A. Y. (2013). Reformasi TNI Pola, Profesionalitas dan Refungsionalisasi Militer dalam Masyarakat Kajian Historis di Masa Krisis 1998-2007. Jakarta : PPSN.

Budiardjo, M. (1981). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.

Chrisnandi, Y. (2005). Reformasi TNI Prespektif Baru Hubungan Sipil-Militer di Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Darmono, B. (2010). Keamanan Nasional Sebuah Konsep dan Sistem Keamanan bagi Bangsa Indonesia. Jakarta: Sekretariat Jenderala Dewan Ketahanan Nasional.

Fadhly, F. Z. (1999). Mahasiswa Menggugat: Potret Gerakan Mahasiswa Indonesia 1998. Bandung: Pustaka Hidayah.

Ganeswara, G. M. dkk. (2002). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bandung CV Yasindo Multi Aspek.

Gintings, S. (2006). Jalan Terjal Menuju Demokrasi Catatan Kritis Seorang Politisi. Jakarta: IPCOS.

Gottschalk, L. (1986). Mengerti Sejarah. Jakarta: UI-Press.

Ismaun. (2005). Sejarah Sebagai Ilmu. Bandung: Historia Utama Press.

Jenkins, D. (2010). Soharto & Barisan Jenderal ORBA Rezim Militer Indonesia 1975-1983. Depok: Komunitas Bambu.

(33)

Kansil dan Christie S.T. (2008). Sistem Pemerintahan Indonesia Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Lemhannas. (1997). Ketahanan Nasional. Jakarta: PT. Balai Pustaka.

MABES TNI. (2000). Sejarah TNI Jilid II (1950-1959). Jakarta : MABES TNI Pusat Sejarah dan Tradisi TNI.

MABES TNI. (2000). Sejarah TNI Jilid IV. Jakarta: Mabes TNI Pusat Sejarah dan Tradisi.

Nasikun. (2011). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Nasution, A H. (1963). TNI Tentara Nasional Indonesia. Jakarta: Ganaco NV.

Raho, B. (2007). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Ricklefs, MC. (2008). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi.

Ritzer, dan Douglas J. G. (2012). Teori Sosiologi Modern Edisi Keenam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rodee, CC. (2009). Pengantar Ilmu Politik. Jakarta: Rajawali Pers.

Santoso, dkk. (2014). Sejarah Reformasi TNI. Jakarta: Pusat Sejarah TNI.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Soebijono, dkk. (1992). Dwifungsi ABRI Perkembangan dan Peranannya dalam Kehidupan Politik di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Soekanto, S. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Soeyanto, D. (2007). Menuju TNI Profesional dan Dedikatif. Jakarta: Pusat Penerangan TNI.

Sundhaussen, U. (1986). Politik Militer Indonesia 1945-1967 Menuju Dwi Fungsi ABRI. Jakarta: LP3ES.

Suryohadiprojo, S. (1986). Langkah-Langkah Perjuangan Kita. Jakarta: UI Press.

(34)

Syafiie, IK dan Azhari. (2010). Sistem Politik Indonesia. Bandung: PT. Rifeka Aditama.

Syafiie, IK . (1996). Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: Pustaka Jaya.

Wirahadikusumah, A. (1999). Indonesia Baru dan Tantangan TNI. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Yulianto, A. (2002). Hubungan Sipil–Militer di Indonesia Pasca ORBA Ditengah Pusaran Demokrasi. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada.

JURNAL :

Kardi, K. (2010). Perlunya Reformasi Pertahanan Paska Reformasi Sektor Keamanan 1998–2010. Indonesian Review Reformasi Sektor Keamanan & Media. 1 (3). Hlm. 38-40.

Laksmana, E. (2010). Dari ‘Reformasi Militer’ Menuju ‘Transformasi Pertahanan’ : Tantangan dan Prospek ke Depan. Indonesian Review Reformasi Sektor Keamanan & Media. 1(1), hlm. 1-12.

Yuda, D. (2010). Reformasi Sektor Keamanan Pemerintahan SBY 2004-2009: Sebuah Review. Indonesian Review Reformasi Sektor Keamanan & Media. 1(5), hlm.41-52.

INTERNET :

Adnan, A. (2011). Militer dan Hak Asasi Manusia. [Online]. Tersedia : m.kompasiana.com/post/read/352847/2/militer-dan-hak-asasi-manusia.html. [diakses pada 28 Agustus 2014].

Doni. (2012). Teori Kekuasaan. [Online]. Tersedia: http://donipengalaman9.wordpress.com/2012/11/16/teori-kekuasaan/

[diakses pada 28 Agustus 2014].

(35)

Tn. (2008) .Sejarah TNI. [Online]. Tersedia :https://serbasejarah.wordpress.com/2008/12/18/sejarah-tni/. [diakses pada 28 Agustus 2014].

Tn. (2014) .Sejarah TNI . [Online]. Tersedia : www.tni.mil.id/pages-10-sejarah-tni.html . [diakses pada 28 Agustus 2014].

Tn. (2014). Pengertian dan Definisi Reformasi. [Online]. Tersedia

:mobelos.blogspot.com/2014/02/pengertian-dan-definisi-reformasi.html?m=1. [diakses pada 28 Agustus 2014].

Tn. (2004). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004. [Online]. Tersedia : www.sjdih.depkeu.go.id∕fulltext∕2004∕34tahun2004.htm. [diakses pada 28 Agustus 2014].

Referensi

Dokumen terkait

AMP siklik merupakan sesuatu second messenger inhibitor yang berperan mengurangi reaktivitas trombosit dengan cara menurunkan ikatan agonis terhadap reseptor

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif antara kualitas akses modal BTN terhadap pengembangan usaha pada usaha mikro kecil dan menengah (studi kasus

PerubahanStrukturSosialEkonomidariEkonomiPertanisankeEkonomiIndustr ipadaMasyarakatDesaKubangwunguKecamatanKetangguganKabupatenBr ebesTahun 1969-2010 .Jurnal: Journal of

Sistem Pengendalian Intern meliputi struktur organisasi dan segala cara serta tindakan dalam suatu perusahaan yang saling terkoordinasi dengan tujuan untuk menjaga keamanan

Akar tanaman ditumbuhkan dalam substrat padat anorganik yang sarang ( porous ) atau tidak sarang, dibuat dari zarah-zarah tegar ( non-collapsing ) berdiameter kurang daripada 3

Strategi awan Microsoft adalah untuk membangun sebuah platform awan yang mana pengguna dapat memindahkan aplikasi mereka ke dalam cara yang sempurna, dan

Peningkatan motivasi belajar dengan implementansi metode point dibuktikan dari beberapa hal berikut yakni : ketekunana mahasiswa terhadap tugas yang diberikan oleh dosen,

Dari ketiga model persamaan diatas baik model altman, springate dan zmijewski maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2011