21
BAB III
PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM
Pada bab ini akan dibahas tentang perancangan dan realisasi sistem dari setiap modul yang dibuat. Blok Diagram alat yang dibuat ditunjukkan oleh Gambar 3.1.
UART
Gambar 3.1. Blok Diagram Alat Keseluruhan.
Secara garis besar pertama kali sinyal dikuatkan di Penguat Elektrokardiogram, penguat Elektrokardiogram berfungsi untuk memperkuat tegangan yang langsung berasal dari suatu sensor atau tranduser secara akurat. Penguat Elektrokardiogram adalah penguat tertutup, maka tidak perlu dipasang rangkaian umpan balik seperti halnya dengan penguat operasional[10]. Supaya sinyal masukan tetap maka diperlukan rangkaian penyangga atau buffer. Kemudian diolah di Notch Filter dengan gyrator. Sinyal di buffer dan diteruskan di rangkaian DC offset dan diteruskan di A/D Converter Mikrokontroler dan ditampilkan di layar PC.
3.1. Cara Kerja Alat
Alat ini nantinya akan menampilkan sinyal isyarat jantung seseorang di layar PC. Alat ini terdiri dari modul penguat elektrokardiogram, modul buffer, modul Dc offset untuk menaikkan offset gelombang elektrokardiogram sehingga seluruh komponen gelombang elektrokardiogram menjadi positif
Penguat Elektrokardiogram
Buffer
PC
A/D Converter
Mikrokontroler DC offset Buffer
22
dan dapat dibaca oleh ADC mikrokontroler, modul ADC mikrokontroler, modul mikrokontroler sebagai pengolah data, PC sebagai penampil isyarat sinyal janyung.
3.2. Perancangan dan Realisasi Perangkat Keras
Perancangan dan realisasi perangkat keras pada skripsi ini dibagi dalam beberapa bagian yaitu :
3.2.1 Pengujian Perangkat Keras Secara Terpisah
1. Modul Penguat Elektrokardiogram
2. Modul Notch filter dengan gyrator
3. Modul Dc-offset
4. Modul Rangkaian Penyangga / Buffer
3.2.1.1. Modul Penguat Elektrokardiogram
Modul ini digunakan untuk membaca elektrokardiogram dari pengguna.Sinyal dibaca dengan menggunakan kabel lead dimana pada ujungnya ditempeli elektroda yang ditempelkan pada tangan kanan, tangan kiri, dan kaki kanan.
Gambar 3.2.Kabel lead.
23
Gambar 3.4.Penempatan Elektroda pada tubuh manusia [11].
Gambar 3.5.Rangkaian penguat AD620.
Pin inverting dihubungkan ke tangan kanan, pin non-inverting dihubungkan ke tangan kiri. Sedangkan kaki kanan dihubungkan ke
ground. Penguatan ditentukan sebesar 100 kali, dengan output yang
diharapkan sekitar 130mV, dengan input sekitar 1,3mV maka diperlukan dengan penguatan sebesar 100 kali maka output yang diharapkan sekitar 130 mV dapat terpenuhi.
Output
+ V2 9V + V1 9V
R Leg L Arm R Arm
IN+ IN- V+
V-OUT REF RG RG
U1 AD620
24
Gambar 3.6. Rangkaian Notch Filter 50Hz [4].
1 10 100 1k 10k
Ref=Ground X=frequency(Hz) Y=voltage(db)
d
Sehingga nilai resistornya ditentukan persamaan berikut :
3.2.1.2.Modul Notch filter dengan gyrator
Notch Filter digunakan untuk menyaring frekuensi jala-jala PLN sebesar
50Hz. Gambar untai dan perhitungannya adalah sebagai berikut :
25
Penurunan Fungsi Transfer orde 2 melalui persamaan matematis Sistem Elektrik
Dalam gambar dibawah ditunjukkan sebuah sistem rangkaian elektrik yang terdiri dari R, L dan C, dimana sebagai tegangan input adalah e dan arus output adalah i.
Dengan menerapkan hukum Kirchoff pada rangkaian diperoleh persamaan sebagai berikut :
( )+ ( ) + ( ). = ( )
……….(3.1) Transformasi Laplace persamaan (3.1) adalah
. ( ) + . ( ) + ( ) = ( ) ……….(3.2) Dengan demikian Fungsi transfer dari rangkaian elektrik diatas adalah:
( )
( )= ……….(3.3)
Diagram Blok hubungan input dan output dari sitem diatas ditunjukan pada blok dibawah ini :
+ + = !
+ + = !
!" = =
= #!$
#!%+ #!%+ !%= !
26
()
(
=
()
(
=
+** *…...…(3.4)
Perhitungan Notch Filter :
Pertama – tama untuk merancang notch filter yang perlu diperhatikan adalah berapa nilai notch depth atau pelemahan dari notch filter yang ingin dibuat. Dari gambar notch depth digambarkan pada titik lengkung pada fo. Kemudian menghitung faktor kualitas dari rangkaian serta nilai dari resistor, kapasitor, induktor..
27
Notch depth q = 20 log ,1 + -. [dB] =20 log (1+ %%)
=20 log 101 =40,0864 Db
R2 >> R1 maka R2 = 2k2 Ω
Q = &/0"
- = &/0" - = 0" ∆0
= 2%
(2&,2456,2)
= 2%
2
= 10
R3 =
%7)4
= % ,))89%% 4 =::,:::% = 1 Ω
L = 1 ;
&/0"
= 1 (&/.2%% ) = - 5, 2:% = 0,03183 H
C = (&/0") = %,%- <-(&/.2%) = - 5 ,5:2% = 3,183 . 10 -4 = 0,3183 mF
28 Yc:-42.00 Yd:-39.98
a-b: 49.59 c-d:-2.022
Ref=Ground X=frequency(Hz) Y=voltage(db) d c
b a
A
Gambar 3.9. Rangkaian Notch Filter 50Hz dengan Gyrator [3].
29
+ U1 OPAMP5
+ U2 OPAMP5
C1 1
9V
9V -9V
-9V R4
1
R2 1
R3 1
R5 1
Perhitungan Notch Filter dengan gyrator :
Induktor simulasi
• Pengertian Konverter dan Inverter
Untuk menunjukkan dua jaringan port, impedansi input Zin dua port jaringan ini diberikan oleh:
Inverter Jaringan: Di mana A = D = 0
=>= @ =?
Converter Jaringan: Di mana B = C = 0
30
• Gyrator
Simbol rangkaian dari gyrator dengan Matrix-T sebagai berikut:
Impedansi input dari girator ketika ZL impedansi beban terhubung ke port output diberikan oleh:
Untuk yang ideal girator, r1 = r2 = r dan dalam hal ini kita memiliki hubungan sebagai berikut:
! = BC &
! + !& = 0
!&= BC Penerapan gyrator
Dari gambar di atas terlihat : ! = , + (. + !& = E(
F! G = HE0 E0 I J!& E&K
31
• Realisasi induktasi
L Ground = satu port jaringan
= L!
Contoh Realisasi L Ground
Zin
Untuk mewujudkan L Ground, ada dua pilihan :
=
>M( M NO9OPN N8
Z1 Z2 Z3 Z4 Z5
R 1/SC r r r
R r r 1/SC r
=> = L#& 89 P = #& 9 P
8
32
Maka berdasarkan rangkaian yang digunakan maka dapat dihitung sebagai berikut:
• Bagian gyrator
Berdasarkan nilai-nilai komponen rangkaian terlihat bahwa semua resistor gyrator memiliki nilai yang rendah yang dapat menjadi masalah bagi kinerja penggerak op-amp. Walaupun sebagian besar op-amp memang memiliki kinerja penggerak keluaran yang baik namun perangkat catu daya yang kecil tidak memiliki kinerja penggerak keluaran yang baik. Untuk mengatasi masalh ini, nilai resistansi dari resistor R4,R2,R3, dan R5 dapat ditingkatkan dengan faktor pengali tertentu dengan ketentuan faktor pengali gabungan dari R4,R3, dan R5 adalah sama dengan faktor pengali R2 [3]. Maka faktor pengali ditentukan 300.
Maka :
R1= R2=R3=1 Ω x 300 = 300 Ω
C= &/0Q =
33
3.2.1.3. Modul DC offset
Agar dapat digunakan sebagai masukan pada mikrokontroler, maka sinyal keluaran dari untai ecg harus berada di antara 0 V - 5 V. Oleh karena itu dirancang sebuah untai DC offset .
Berdasarkan hasil pengujian notch filter yang telah dilakukan keluaran tertinggi pada frekuensi 1 Hz dengan masukan sebesar 1000mVpp diperoleh keluaran sebesar 920mVpp. Maka tegangan DC offset yang diperlukan sebesar 500mVolt.
Nilai 500mVolt dipilih dengan pertimbangan bahwa: 5V
Ref=Ground X=833m/Div Y=voltage
d c
b a
34
Gambar 3.12. Rangkaian Dc offset dengan penguatan.
Hasil pengujian notch filter yang telah dilakukan keluaran tertinggi pada frekuensi 1 Hz dengan masukan sebesar 1000mVpp diperoleh keluaran sebesar 920mVpp. Agar sinyal dapat terbaca maka tegangan dioffsetkan sebesar 500mVolt sehingga sudah tidak ada yang negatif. Dipakai pembagi tegangan:
Gambar 3.11. Rangkaian Pembagi Tegangan. Rangkaian dan perhitungannya sebagai berikut : Jika, Dari pembagi tegangan bisa kita hitung nilai komponen yang diperlukan. Dibutuhkan tegangan 500 mVolt dan V masukan sebesar 5 Volt ,maka,
& = %,2
2
35
Rangkaian ini berfungsi untuk menambah offset tegangan sinyal elektrokardiogram sehingga sinyal elektrokardiogram menjadi positif dan dapat diterima oleh ADC pada mikrokontroler. Penguatan dirumuskan sebagai berikut :
Av = 1 + 5 -= 1 +5RR = 5x
Dengan tegangan DC offset sebesar 500mVolt dan menggunakan penguatan 5 kali maka DC offsetnya menjadi 2,5Volt. Maka ayunan sinyal sebesar 5Vpp dan dirasa sudah cukup besar untuk dilanjutkan ke ADC.
3.2.1.4 Modul rangkaian penyangga atau Buffer
Gambar 3.13. Rangkaian Buffer / Penyangga.
Rangkaian buffer adalah rangkaian yang menghasilkan tegangan output sama dengan tegangan inputnya. Dalam hal ini seperti rangkaian common colektor yaitu berpenguatan = 1. Fungsi dari rangkaian buffer pada peralatan elektronika adalah sebagai penyangga, dimana prinsip dasarnya adalah penguat arus tanpa terjadi penguatan tegangan [24].
Pada nilai R yang terpasang pada rangkaian buffer tersebut, biasanya akan memiliki fungsi yang berguna untuk membatasi arus yang di akan keluarkan oleh rangkaian buffer ini.
36
Gambar 3.14. Rangkaian Mikrokontroler ATMega32.
Gambar 3.15. Diagram alir program mikrokontroler. 3.2.2. Pengujian Perangkat Keras Keseluruhan
Pengujian perangkat keras secara keseluruhan dilakukan dengan menggabungkan keseluruhan modul yang disertai dengan dokumentasi gambar.
3.3 Perancangan dan Realisasi Perangkat Lunak
3.3.1. Modul Mikrokontroler
Pada skripsi ini menggunakan mikrokontroler keluarga AVR dengan chip ATMega32. Berikut ini adalah gambar rangkaiannya :
Diagram alir program mikrokontroler : START
Sampling ADC
37
Source codenya sebagai berikut menggunakan Code Vision AVR : #include <mega32.h>
#include <stdio.h> #include <delay.h>
#define ADC_VREF_TYPE 0x60
unsigned char read_adc(unsigned char adc_input) {
ADMUX=adc_input | (ADC_VREF_TYPE & 0xff); delay_us(10);
ADCSRA|=0x40;
while ((ADCSRA & 0x10)==0); ADCSRA|=0x10;
return ADCH; }
void main(void) {
….. ….. …..
while (1) {
putchar(read_adc(0));
delay_ms(10)
};