28 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan & Jenis Penelitian
Metode penelitian merupakan cara bagaimana peneliti melakukan tahap-tahap penelitian dalam usaha mencari fakta-fakta di lapangan untuk
mengetahui hasil penelitian yang ingin didapatkan. Jenis penelitian yang digunakan dalam analisis ini adalah kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan dan tingkah laku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, organisasi tertentu dalam suatu konteks setting tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan menyeluruh. Menurut Bodgan dan Taylor (Moleong, 2000:3) menyatakan bahwa pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata terulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh beberapa ahli, model Van Dijk adalah model yang paling banyak dipakai. Analisis wacana kritis model van Dijk bukan hanya semata-mata mengalisis teks, tapi juga melihat bagaimana struktur sosial, dominasi dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat, dan bagaimana kognisi atau pikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks yang dianalisis. Dalam buku Analisis Wacana, Van Dijk menggambarkan wacana dalam tiga dimensi atau bangunan yaitu : teks, kognisi sosial dan konteks sosial (Eriyanto, 2001:224).
29 suatu tema tertentu. Pada level kognisi sosial dipelajari proses produksi wacana, yang melibatkan kognisi individu dari penulis atau penciptanya. Sedangkan aspek ketiga mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah yang mempengaruhi kognisi penulis atau penciptanya.
Studi ini melihat bagaimana video klip sebagai sebuah wacana mengemas pesan-pesan dalam konteks strategi komunikasi politik. Penulis
dalam melakukan penelitian ini akan menggunakan metode analisis wacana, karena analisis wacana dapat menjawab rumusan masalah yang dilontarkan oleh penulis, selain itu mengurangi subyektifitas dari penulis, dimana hasil yang didapat tidak hanya dari interpretasi melainkan melakukan analisis secara teks dari penyampaian pesan melalui video klip.
3.2 Unit Amatan dan Unit Analisa a) Unit amatan
Unit amatan ialah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan dan menjelaskan tentang unit analisis (Ihalauw, 2004: 178). Unit amatan dalam penelitian ini adalah narasi teks dan gambar dari video klip “Jokowi dan Basuki” What Makes You Beautiful One Direction (Parodi), karya CameoProject.
b) Unit analisis
30 3.3Jenis Data
1. Data primer
Data primer adalah data utama yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian (Kartono, 1991 :25). Dalam hal ini data primer yang digunakan peneliti adalah narasi teks lagu berjudul “Jokowi dan Basuki” What Makes You Beautiful One Direction (Parodi), karya CameoProject, beserta potongan gambar.
2. Data sekunder
Data Sekunder adalah data pendukung yang diperoleh melalui studi kepustakaan yang berupa bahan-bahan bacaan yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder meliputi; buku pustaka, jurnal penelitian yang relevan dan membantu penulis dalam melakukan penelitian, artikel majalah dan internet.
3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Analisis Isi Kualitatif
31 Tabel 3.1
Struktur teks menurut Teun A. Van Dijk
Struktur Wacana Hal yang Diamati Elemen
Struktur Makro TEMATIK (Apa yang dikatakan) Topik
Superstruktur SKEMATIK (Bagaimana pendapat disusun dan dirangkai)
Skema
Struktur Mikro SEMANTIK (Makna yang ingin
ditekankan dalam teks)
Latar, detail, maksud,
praanggapan, nominalisasi Struktur Mikro SINTAKSIS (Bagaimana pendapat
disampaikan)
Koherensi, bentuk kalimat, kata ganti
Struktur Mikro STILISTIK (Pilihan kata apa yang dipakai)
Leksikon
Struktur Mikro RETORIS (Bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan)
[image:4.595.99.572.163.607.2]Grafis, metafora, ekspresi
Tabel 3.1: Tabel struktur teks dari Analisis Van Dijk (Sumber, Eriyanto (2001: 228-229).
Van Dijk melihat suatu teks terdiri dari beberapa struktur/tingkatanyang masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya dalam tiga tingkatan. Pertama, struktur makro. Ini merupakan makna global/umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita. Kedua, superstruktur. Ini merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro adlah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecildari suatu tek yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase, dan gambar (Eriyanto, 2001:226). Kalau digambarkan maka struktur
32 3 dimensi yaitu: teks, kognisi sosial dan konteks sosial (Eriyanto, 2001:224).
Gambar 3.1: Model dari Analisis Van Dijk (Sumber, Eriyanto (2001: 225)
Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah struktur dari teks. Van Dijk memanfaatkan dan mengambil analisis linguistik tentang kosakata, kalimat, paragraph untuk menjelaskan dan memaknai suatu teks. Kognisi sosial merupakan dimensi untuk menjelaskan bagaimana suatu teks diproduksi oleh individu/kelompok pembuat teks. Cara memandang atau melihat suatu realitas sosial itu yang melahirkan teks tertentu. Sedangkan konteks sosial melihat bagaimana teks itu dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat atas suatu wacana. Analisis Van
Dijk menghubungkan analisis tekstual kearah analisis yang kompherensif bagaimana teks diproduksi, baik dalam hubungannya dengan individu dan masyarakat (Eriyanto, 2001:225).
3.4.2 Studi Pustaka
Studi pustaka adalah suatu teknik pengumpulan data denganmencari informasi dari data pustaka yang bisa mendukung penelitian. Data yang diperoleh dari berbagai referensi buku, jurnal dan karya ilmiah serta data-data lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini, studi kepustakaan sangat dibutuhkan karena melalui teknik ini peneliti dapat memperkuat penjelasan dalam memberikan penafsiran.
Konteks
33 3.5 Teknik Analisis dan Pengolahan Data
Analisis data menurut Patton (dalam Moleong, 2003:103), adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola kategori, dan satuan urutan dasar. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sepanjang penelitian berlangsung. Dalam penelitian kualitatif pengolahan data tidak harus dilakukan setelah data terkumpul, ataupun analisis data tidak mutlak dilakukan
setelah pengolahan data selesai. Pengolahan data dan analisis data dilakukan bersamaan selama proses penelitian. Dalam penelitian ini teknik analisa data yang
digunakan, yaitu:
1. Peneliti menentukan video klip yang kemudian dijadikan sebagai data dasar berupa lirik dan potongan gambar yang nantinya akan dikembangkan menjadi naratif.
2. Sajian dilanjutkan dengan pembuatan data deskriptif.
3. Peneliti menggunakan Analisis Wacana Kritis menurut Teun A. Van Dijk untuk menganalisis pesan.
4. Peneliti kemudian menyusun analisis yang diperoleh secara deskriptif dan melihat permasalahan dari penelitian.
5. Peneliti kemudian melakukan pemilihan konsep dalam penelitian serta teori sebagai kajian data-data yang digunakan sebagai bahan teori kepustakaan untuk memperkuat penelitian.
6. Peneliti melakukan pembahasan terhadap temuan penelitian.