• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Gunaksa - Kecamatan Dawan - Kabupaten Kunaksa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Gunaksa - Kecamatan Dawan - Kabupaten Kunaksa."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : GUNAKSA

KECAMATAN : DAWAN

KABUPATEN/KOTA : KLUNGKUNG

NAMA MAHASISWA : KADEK ASPRILA ADI SURYA

FAK/PS : HUKUM/ILMU HUKUM

NIM : 1303005224

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA 2016

PUSAT PENGELOLAAN KKN

(2)

ii HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang kami kerjakan, maka kami :

No. Nama Mahasiswa No. Mahasiswa Tanda Tangan

1. Ni Made Anggi Septiarana 1301505002 1...

2. I Made Hardi Wira Dharma 1302305038 2... 3. Pande Pt. Mega Rahma

Wulandari

1303005039 3...

4. Kadek Asprila Adi Surya 1303005224 4... 5. Putu Surya Pranata Putra 1304205017 5...

6. Putu Bagus Widhiatma Pratama

1304205071 6...

7. Putu Ari Sri Lestari Eka Ningsih

1304505074 7... 8. Bella Marisol Mazarello Baru

G.

1305315104 8...

9. Ida Ayu Lidya Kusuma Dewi 1306305007 9... 10. Ni Wayan Dewi Mas Yogi

Pertiwi

1306305008 10...

11. I Kadek Jati Asmara 1306305081 11...

12. Ni Nyoman Desi Arisandy 1307105082 12... 13. Ni Luh Putu Mega Wahyuni 1308105008 13...

14. I Gede Seka Suyoga 1308405020 14...

15. Ni Made Raraswati Dewi 1309005029 15...

16. I Made Pila Antara Putra 1311305035 16... 17. Ni Wayan Santiasih 1321205009 17...

18. Ni Wayan Sukma Taraning Rahayu

1314511045 18...

(3)

iii Desa Gunaksa, 28 Agustus 2015 Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui

I Ketut Budiarta Dr. Wayan Nata Septiadi, ST., MT

Kepala Desa DPL Desa Gunaksa

Mengetahui/Menyetujui

(4)

iv KATA PENGANTAR

Om Swastiastu

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan Program Pendampingan Keluarga (PPK) ini tepat pada waktunya. Program ini merupakan program khusus bagi mahasiswa KKN-PPM untuk mendampingi serta membantu keluarga kurang mampu dalam memecahkan masalah yang dihadapi seperti masalah kesehatan, kebersihan lingkunga n, pendidikan, manajeman keluarga, ekonomi keluarga, penaatan rumah tangga dan lain sebagainya . Diharapkan tulisan ini dapat memberikan masukkan kepada pemerintah setempat untuk lebih memperhatikan dan mesenjahterakan masyarakat yang tergolong kurang mampu.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan senantiasa memberkahi segala usaha kita.

Om Santhi, Santhi, Santhi Om

Gunaksa, 27 Agustus 2016

(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1Profil Kluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:5).

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah salah satu kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi yang

dilaksanakan di luar kampus, dalam waktu, mekanisme kerja dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empiric-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan mmberi serta saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dengan masyarakat (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:6).

Ada beberapa macam program KKN PPM, diantaranya program pokok, program pokok tambahan dan program bantu. Program pokok adalah program yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa KKN PPM. Mahasiswa yang bersangkutan bertangungjawab penuh atas program tersebut, baik secara ilmiah maupun operasional. Program pokok terdiri dari dua jenis program, yaitu program pokok tema dan non tema (program pendapingan keluarga) (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2014:23)

(6)

yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:62)

Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari serta mengawasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:62).

Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertingalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Dalam program ini setiap mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga yang tergolong rumah tangga miskin atau keluarga pra-sejahtera (Buku

Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:62)

Secara administratif, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten

Klungkung memiliki 7 banjar, yaitu Banjar Patus, Banjar Tengah, Banjar Bandung, Banjar Nyamping, Banjar Kebon, Banjar Babung, Banjar Buayang.

Pelaksanaan Program Keluarga Dampingan dilaksanakan di ke 7 banjar, tercatat di Desa Gunaksa sendiri terdapat +/- 300 KK (Kepala Kelurga) yang dikategorikan miskin/kurang mampu/pra-sejahtera. Oleh karena itu kegiatan ini dilaksanakan di 7 banjar. Salah satu KK kurang mampu/Rumah Tangga Miskin (RTM) di Banjar

Identitas keluarga :

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket

1 I Wayan Suwitra KK 33 tahun SLTA/Sederajat Wiraswasta

2 Ni Wayan Suarti Istri 29 Tahun SLTASederajat Wiraswasta

3 Ni Putu Windi Pratiwi

Anak 10 Tahun SD/Sederajat Pelajar/Mahasi swa

(7)

Kumala Sari swa

5 Komang Cakra Ari Krisna

Anak 5 bulan Tidak/belum sekolah

Belum/tidak bekerja

6 Ni Nengah Rusti Orang tua 52 Tahun Tamat

SD/Sederajat

Petani/pekebun

7 I Nengah Pageh Orang tua 55 Tahun Tamat SD/Sederajat

Petani/pekebun

Keluarga dampingan in terdiri atas 7 orang yakni Bapak Suwitra sebagai Kepala keluarga dan Ibu Suarti sebagai istri, mereka memiliki 3 anak yaitu Winda, Kadek dan Komang, selain itu mereka juga dibantu oleh kedua orang

tuanya yaitu Ni Nengah Rusti dan I Nengah Pageh untuk bekerja memenuhi kebutuhan sehari-hari.

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Sumber Penghasilan

Sumber Penghasilan Keluarga dari Bapak Suwitra dan Ibu Suarti sebagai petani, penjahit ceper serta menyewakan Audio ini tidak menentu berkisar sekitar Rp 1.500.000/bulan terbilang sangat kurang, mengingat bahwa Bapak Suwitra memiliki tanggungan 3 anak yang belum menikah serta kedua orang tuanya. Selain itu kedua orang tua dari Bapak Suwitra pun ikut membantu perekonomian

keluarga dengan bertani di sawah dan mendapatkan penghasilan berkisar Rp 800.000/bulan.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga Kebutuhan sehari-hari

(8)

dan shampoo. Sedangkan, untuk air keluarga bapak Suwitra memilih untuk mandi di Sungai karena belum adanya saluran PDAM sedangkan untuk mencuci perabotan rumah tangga, ibu Suarti terpaksa membeli air bersih sebesar Rp 1.000/jerigen.

Pendidikan

Kemudian untuk kebutuhan sekolah anak-anaknya bapak Suwitra biasa membelikan buku sekolah saat awal semester dengan membeli bazaar buku yang diadakan pihak sekolah. Untuk biaya sekolah untungnya kedua anak bapak Suwitra mendapatkan beasiswa.

Kesehatan

Ditinjau dari segi kesehatan Keluarga Bapak Suwitra sudah mendapatkan kartu JKBM yang dapat digunakan apabila sakit sehingga tanggungan biaya kesehatan sudah dapat terbantu.

Sosial

Dilihat dari segi pengeluaran sosial Keluarga Bapak Suwitra, pengeluaran yang harus dibayar yaitu sembako Rp 100.000/bulan karena banyaknya anggota keluarga yang dimiliki dan biaya listrik

(9)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1Permasalahan Keluarga

Berdasarkan hasil wawancara serta pengamatan yang dilakukan, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Keluarga Bapak Suwitra diantaranya sebagai berikut.

2.1.1 Masalah Ekonomi

Perekonomian keluarga bapak Suwitra termasuk kurang karena banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi oleh keluarga bapak Suwitra. Permasalahan perekonomian yang dihadapi oleh keluarga Bapak Suwitra adalah pendapatan yang didapat tidak tetap dikarenakan penghasilan dari pekerjaan Bapak Suwitra dan istri cenderung tidak pasti sehingga terkadang sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama untuk memenuhi kebutuhan membayar kebutuhan makanan yang banyak sebesar Rp 120.000/hari.

2.1.2 Masalah Kesehatan

Selain itu, Bapak Suwitra sendiri memiliki masalah terhadap kesehatan ayahnya dimana sang ayah memiliki penyakit kencing manis. Untuk masalah kesehatan dari hewan ternak bapak Suwitra juga perlu diperhatikan karena Sapi yang yang dimiliki bapak Suwitra sama sekali belum pernah di vaksin dan diberikan obat cacing dan anjing yang dimiliki bapak Suwitra pun belum pernah di suntik rabies.

2.1.3 Masalah Administrasi Keluarga

(10)

yang dapat dikembangkan tentunya sangat dibutuhkan administrasi keluarga tersebut. Keluarga bapak Suwitra belum memiliki administrasi keluarga karena kesibukan bapak suwitra serta ibu Suarti mencari nafkah.

2.2Masalah Prioritas

(11)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1Program

Dengan memprioritaskan masalah-masalah yang telah diidentifikasi

selanjutnya masalah tersebut akan dicarikan pemecahannya agar tujuan dari KK

dampingan ini dapat tercapai yaitu menyejahterakan KK dampingan serta

meningkatkan tingkat perekonomian. Pemecahannya harus disesuaikan dengan

kemampuan dari KK yang didampingi dapat terlaksana dengan baik. Adapun

beberapa kegiatan yang bisa dilakukan guna membantu memecahkan masalah

yang terjadi pada Bapak Suwitra adalah selama KKN, penulis selaku mahasiswa

membantu memberi wawasan dan motivasi kepada Bapak I Wayan Suwitra, agar

mampu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Adapun kegiatan yang

dilakukan selama kegiatan pendampingan keluarga adalah :

a. Memberikan Edukasi Tentang Kesehatan

Memberikan edukasi kepada keluarga bapak Suwitra mengenai bahaya

penyakit demam berdarah, cara-cara mencegahnya dan mendeteksi

gejala-gejalanya. Serta memberikan edukasi mengenai PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat) seperti cara mencuci tangan yang benar, cara duduk yang benar dan lain

sebagainya. Selain itu juga memberikan informasi mengenai pentingnya sarapan

sebelum memulai beraktifitas. Kemudian memberikan informasi mengenai

pentingnya keberadaan saluran air PDAM dalam suatu rumah guna kebersihan

(12)
[image:12.595.236.412.83.243.2]

Gambar 1. Kamar mandi keluarga bapak Suwitra yang tidak memiliki saluran PDAM

b. Peningkatan Perekonomian Keluarga

memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan perekonomian keluarganya dengan melakukan usaha-usaha yang

bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Salah satunya dengan

cara mencari sendiri bahan-bahan pembuatan ceper sehingga mengurangi

pengeluaran yang digunakan untuk membeli slepan karena dilingkungan sekitar

rumah bapak Suwitra banyak terdapat pohon kelapa. Selain itu juga melihat

rumah bapak Suwitra yang banyak terdapat pohon jepun juga dengan cara

menjual bunga jepun kering yang nantinya dapat memantu perekonomian

keluarga.

[image:12.595.203.438.539.715.2]
(13)

c. Membantu Pembuatan Administrasi Keluarga

Memberikan bantuan dalam mengurus kelengkapan dan persyaratan untuk

memproses akta perkawinan, akta kelahiran serta kartu keluarga. Serta membantu

pengajuan pembuatan akta dan KK ke Kantor Desa dan kantor catatan sipil hingga

[image:13.595.204.437.234.411.2]

selesai.

Gambar 3. Kartu keluarga bapak Suwitra yang belum lengkap

3.2Jadwal Kegiatan

No Tanggal Waktu Durasi Kegiatan

1 2 Agustus 2016

19.00-22.00

3’ Bertemu dengan kepala Desa untuk

pembagian KK dampingan

2 3 Agustus 2016

11.00-15.00

4 Bertemu dengan klian dusun banjar

patus untuk pembagian KK

dampingan

3 8 Agustus 2016

08.00-12.00

4’ Survei alamat keluarga KK dampingan bapak Wayan Suwitra

(14)

15.00 keluarga bapak Wayan Suwitra

5 12 Agustus 2016

17.00-20.00

3’ Perkenalan dengan keluarga bapak Wayan Suwitra

6 13 Agustus 2016

07.00-11.00

4’ Mengetahui dan mencari tahu informasi detail bapak Wayan

Suwitra

7 14 Agustus 2016

08.00-11.00

3’ Mengidentifikasi masalah – masalah secara umum yang dihadapi bapak

Wayan Suwitra

8 16 Agustus 2016

14.00-16.00

2’ Berbincang – bincang dengan istri bapak Wayan Suwitra, Ibu Wayan

Suarti

9 17 Agustus 2016

15.00-21.00

6’ Berbincang – bincang dengan istri bapak Wayan Suwitra, Ibu Wayan

Suarti dan kedua orang tua yaitu

bapak I Nengah Pageh dan ibu Ni

Nengah Rusti

10 18 Agustus 2016

14.00-20.00

6’ Berbincang – bincang dengan anak-anak dari keluarga bapak Wayan

Suwitra

11 19 Agustus 2016

13.00-19.00

7’ Berbincang – bincang dengan Ibu

Wayan Suarti mengenai

perekonomian keluarga

12 20 Agustus 2016

14.00-20.00

6’ Memberikan informasi mengenai potensi ekonomi yang dapat

dilakukan oleh keluarga bapak

(15)

13 21 Agustus 2016

13.00-19.00

6’ Berbincang – bincang dengan keluarga bapak Wayan Suwitra

14 22 Agustus 2016

16.00-20.00

5’ Berbincang – bincang mengenai anak – anak dari keluarga bapak Wayan Suwitra

15 23 Agustus 2016

14.00-20.00

6’ Mengidentifikasi potensi ekonomi yang dimiliki keluarga bapak Wayan

Suwitra

16 24 Agustus 2016

13.00-18.00

5’ Memberikan edukasi mengenai bahaya DBD dan PHBS kepada

keluarga bapak Wayan Suwitra

17 25 Agustus 2016

13.00-20.00

7’ Berdiskusi dengan keluarga bapak Wayan Suwitra

18 26 Agustus 2016

15.00-20.00

5’ Memotivasi Ibu Suarti untuk mulai mencari bahan ceper sendiri

19 27 Agustus 2016

13.00-20.00

7’ Berfoto dan memberikan kenang-kenangan sebagai tanda perpisahan

dengan keluarga bapak Wayan

(16)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN

KELUARGA

4.1 Pelaksanaan

4.1.1 Waktu

Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam

Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa

yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke

keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 19 kali

dengan total waktu kunjungan selama 96 jam.

4.1.2 Lokasi

Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang

telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Gunaksa,

Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Lokasi spesifik dari pelaksanaan

kegiatan ini adalah rumah bapak Wayan Suwitra di Banjar Patus, Desa Gunaksa,

Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung.

4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII

Universitas Udayana di Desa Gunaksa. Kegiatan yang dilakukan berupa

kunjungan ke rumah keluarga Bapak Wayan Suwitra. Selama kunjungan tersebut,

dilakukan obrolan-obrolan santai bersama anggota keluarga untuk menciptakan

suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang

mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke

keluarga dampingan dilakukan sebanyak 19 kali selama sebulan, dimana

kunjungan rata-rata 3-9 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan

mencapai 96 jam.

(17)

Hasil dari pendampingan keluarga Bapak Wayan Suwitra yaitu :

1. Perekonomian Keluarga

Untuk masalah perekonomian, ibu Suarti dan bapak Suwitra akan mencari

bahan ceper sendiri untuk mengurangi pengeluaran dan menambah

pendapatan perekonomian keluarga

2. Edukasi Kesehatan

Keluarga bapak Suwitra sekarang mengetahui bahaya dari penyakit DBD

dan cara mencegah hal tersebut dan juga mulai menerapkan PHBS

mengingat bapak Suwitra memiliki anak-anak yang masih kecil yang

sangatlah rentan terhadap penyakit. Serta keluarga bapak Suwitra

mengetahui pentingnya terdapat saluran air PDAM dan akan menyetujui

akan adanya saluran air PDAM.

3. Administrasi Keluarga

Untuk administrasi keluarga sekarang keluarga bapak Suwitra telah

memiliki administrasi yang lengkap sehingga kedepannya anak-anak

bapak Wayan Suwitra tidak akan kesulitan dalam melanjutkan jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Tidak terdapat kendala yang berarti dalam melakukan kegiatan pendampingan

keluarga dengan keluarga bapak Wayan Suwitra, karena istrinya yang menjadi

wiraswasta membuat ceper selalu berada dirumah sehingga tidak terjadi kesulitan

(18)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil pendampingan selama sebulan yang telah penulis lakukan, maka

penulis dapat menyimpulkan masalah yang dialami oleh Keluarga Dampingan

Wayan Suwitra ialah kesulitan ekonomi dikarenakan penghasilan yang tidak

menentu dan kesulitan akan terjadi disaat anak-anak mereka tumbuh besar dan

menginjak bangku pendidikan yang lebih tinggi, disaat itu keluarga Wayan

Suwitra akan memerlukan biaya pendidikan yang besar mengingat jarak kelahiran

anak–anak mereka cukup dekat.

5.2 Rekomendasi

Dalam masalah yang akan dihadapi keluarga bapak Wayan Suwitra, penulis

menyarankan agar istri bapak Wayan Suwitra yakni ibu Wayan Suarti untuk

mencari sendiri bahan yang akan digunakan untuk membuat ceper dan tidak

membeli karena dapat menekan pengeluaran sehingga dapat membantu

perekonomian keluarga. Penulis sarankan juga untuk mempersiapkan kebutuhan

biaya pendidikan anak-anaknya untuk menabung sejak sekarang, agar nanti

disaatnya tiba mereka tidak kebingungan dan dapat menyekolahkan

(19)
(20)

Denah Rumah Keluarga Bapak Suwitra

Keterangan :

1. Tempat tidur

2. Dapur

3. Kamar mandi

4. Pelinggih 1

2

Gambar

Gambar 2. Ibu Suarti sedang membuat ceper dan canang dengan membelibahan-bahan
Gambar 3. Kartu keluarga bapak Suwitra yang belum lengkap

Referensi

Dokumen terkait

Pada salah satu menu yang ada pada website ini pengguna dapat melakukan permohonan untuk melakukan pemasangan perangkat jaringan secara online sehingga mempermudah

Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori penunjang yang akan digunakan untuk merancang aplikasi verifikasi berdasarkan pola pembuluh darah dengan metoda

Wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arab.. ٣ ةرﺎﻬﻣ مﻼﻜﻟا ﻚﻟﺬﻟو ﻢّﻠﻌﻳ سرﺪﻣ ﺔﻐﻠﻟا نوﺪﺑ ةرﺎﻬﻣ عﺎﻤﺘﺳﻻا ﺎﻌﺒﻄﻓ ﱂ سرﺎﳝ ﺾﻌﺑ ﲔﺳراﺪﻟا سرﺪﺑ ﺬﻫ ﻩ ةرﺎﻬﳌا ﻦﻣو ﱠﻢــَﺛ ﻢﻫ نوﺮﻌﺸﻳ

Special Issue of Marketing Intelligence & Planning was devoted to this potentially damaging “academic-practitioner divide” (Brennan, 2004) and another in the Journal of

As the reference they is only used to refer to violent extremists, I conclude that violent extremists, specifically Al Qaeda and its affiliates, are considered as the other

AN ALLS IS PENYEBAB BLOCKING CALL DAN DROPPED CALL PA DA HARI RA YA IDUL EITRI2012 TERHADAP UNJUK KERJA CDMA 2000-IX.. Budihardja Murtiunta , Andreas

Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.. Customer Service dan Loyalitas Pelanggan (Studi pada Kantor Pos

[r]