• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selanjutnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Selanjutnya "

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

The Department of State acknowledges the receipt of the note of May 21, 1981, from the Embassy of the Republic of Indonesia concerning the text of the Agreement for Cooperation between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the United States of America on Peaceful Uses of Nuclear Energy signed in Washington, D. C. , June 30, 1980.

The Department of State confirms that the Government of the United States of America interprets the final paragraph of the English text to mean "Done in

Washington, this 30th day of June 1980, in duplicate in the English and Indonesian languages , both being equally authentic."

Department of State

(2)

セ@ 0

0 >

:!>. ᄋᄋセ@ . '.., ,,_ •

EMBASSY oF TaE RE .PU}.IJ.IC 01:· INDONESIA

The Erobassy ,,f the Republi(: of Jortoncs.i.rt p1.·0-sents its c ompliments to the Department of S i;atc antl bas the honour to r e fer the l atter to the closing paragraph

of

t h e English text of t:he aァイ・」ュ」セイQQ@ fo:r C·JOpe:r:at.::Lon BeLwHr:!rl. the gッカ・イュョヲッセオゥ Z@

of the Republ5.c of l.ndo·nesia an<.! L:he Government of the United Stnles of ャャNュ・セ、」。N@ 」ッョ」・イョゥNイLセ@ p・。ᄋZセヲオャ@ l1!;es o'E Nuclear. eョ・セNZーN[ケ@

signed in Washington, D. C. June JO, 1980.

The Emb ass y wishes ·to point out thu.t the closing parag:raph of the English t:e.xt, Zイセ[ZセN、ZゥNョ・[@ "Done a ·t Wasl1ingtol\

this 30t1a day of Juue, in dupl.1.cate11

shot1ld be セセ・N。N、@ in conjttnction 't-nth the draFt: tnx:l: ·in'Lt:l;1 l.r:rl hy both pat·tie;:; ,

as ヲッャャッキセZZZ@

11

DonC:' at. Wasbi11gton Lhis 3(H:h day of June l980, in

both ィ・ZゥNャエセ@ l.<.JUiilly autheni:ie".

Tb.c Embassy \.:rishes i.o have the 。ウウオQセ。ョ」Zエセ@ ft·orn the

llE>pa.l Lu1en o:l StaLe that such rcad.lng i.s <tl 1.:0 エZィセ@

under-sLuading of the U· セセ・セ@ States.

The Embassy <>f the R<-'publ·i c c;f Iurluuel'l ゥN[Zセ@ avai l.s Nlエセセセ@ I.L

assu:La nc cs of ゥエZセ@ 115 ァィセウイM consj dc,o)·atimt .

(3)

Persetujuan Kerjasama. an tara

Pemerintah Republik Indonesia dan

Pemerintah Amerika Serikat tentang

Penggunaan Tenaga Nuklir Untuk セ。ォウオ、 M m。ォウオ、@ Damai .

Pemerintah Republik Indonesia

dan

Pemerintah Amerika Serikat

Mengingat bahwa Indonesia dan Amerika Serikat kedua- duanya adalah Peserta p・セェ。ョ。ゥ。ョ@ mengenai Pencegahan Penyebaran Senjata- senjata Nuklir ( selanj uteya discbut " NPI'" ) dan berhasrat untuk mendorong kepatuhan

seca-ra

universal pacta NPI';

rrtenegaskan lagi kesanggupan mereka untuk menjamin bahwa perkem-bangpn internasional dan penggunaan tenaga nuklir untuk maksud- maksud

tla-mai dilaksanakan den@n pengaturan- penp:.aturan yang sedapat mungld.n akan

mendorone lebih jauh tujuan-tujuan NPr;

rrenepaskan dlll<ung'm mereka terhadap tujuan- tu,juan Badan

Atom Internasional (selanjutnya disebut "IAEA" ) ;

Mempertintlangkan kerjasama mereka dalam pengembangan, penggunaan

dan ー・ョーーNセNッQ。ウ。ョ@ peru:,gunaan tenaga nuklir untuk maksud- l!Bksud d.f.ln1ai sesuai dengan Persetujuan Kerjasama. antara Pcmerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat tentang Penggunaan t・ョ。セ@ Nuklir untuk Maksud-maksud Danru , tePtanggal 8 Juni 1960, sebagaimana telah diamendir ;

Ber hasrat untuk melanjutkan dan memperluas kerjasama nereka di-bidang ini; dan

f•'ler!f",ingat bahwa kegiatan nuklir secara dama.i harus dilakukan de-ngan tujuan untuk melindungi line-.kung,a.n hidup internasional dari ー・ョ」・セQQ。イ ᆳ

an radtoaktif, kimia dan termal ;

(4)

Pasal 1

Ruang Line;kuP Kerj asama.

l. Indonesia dan Alrerika Serikat akan bekerjasama. dalam penggu-naan tenaga nuklir untuk rraksud- maksud dama.1 sesuai dengan ketentuan-ketentuan ?ersPtujuan ini dan perjanjian- perjanjian , hukum nasional, pe:raturan dan persyaratan perizinan mereka masing- masing yang berlaku .

2 . Alih keterangan, ba.han, peralatan dan komponen dalam Persetu-juan ini dapat dilakukan seca:ra ャ。ョァウオョセイ@ antara Pihak- pihak atau mela-lui o:rang- oranp- yang diberi kuasa untuk itu. Pengalihan tersebut akan diatur dalam Persetujuan ini dan dalam sya:rat- sya:rat tanbahan yang da-pat disetujui oleh kedua Pihak .

Pasal 2

DefiniE:i

Untuk maksud- maksud perjanjian ini :

(a) . ''bahan basil samping" adalah setiap bahan radioaktif ( ke-cuali bahan nuklir khusus) yang dihasilkan atau dibuat radioaktif kare-na penyiflP'J<apan terhadap radiasi yang tirrbul pada proses perrbuatan atau pengeunaan bahan nuklir khusus ;

(b) . "komponen" adalah suatu bagian dnri peralatan atau barang-barang lain yang dlnyatakan demikian dengan pesetujuan kedua Pihak;

(c) . "peralatan" adalah setiap reaktor selain yang didisain a-tau dipakai terutarna untuk menpjla.silkan plutonium aa-tau uraniun 233, atau setiap barang lain yang dinyatakan demikian dengan persetujuan ke-dua Pihak;

(d) . "uranium diperkaya ti.ne;g1" adalah uranium yang diperkaya sampai (20%) dua puluh persen atau lebih , dal am isotop 235 ;

(e) . "uranium diperkaya rendah" adalah uranium yang diperkaya kurang cla.r:. (20%) dua puluh persen dalam isotop 235 ;

(f) . "komponen kri tis utarna" adalah setiap bae;ian atau ウ・ォ・ャッセ@

(5)

I

3

-(e;) . "bahan" adalah bahan sumber tenaga atom, bahan nukllr khusus

atau bahan セウゥャ@ samping, j_sotop radloaktif selain bahan hasil samping, 「セ@ han m:>derator atau setiap bahan lain scrracam itu yang dinyatakan demi.kian dengan persetujuan kedua Piha.k ;

(h) . "bahan m:>derator" adalah l l r berat , atau grafit atau berillum dengan kerrurnl.an yane; sesuai untuk dipakai dalam reaktor untuk memperlam-bat neutron berkecepatan tinggi dan mcnlngkatkan kemungkinan pembelahan ウセ@

l anjutnya , atau setiap bahan lain semacam ltu yang dinyatakan demj_kian de-nePJ1 perset·Jjuan kedua Pihak;

(i) . "Kedua Pihak" adalah Pemerintah Republlk Indonesia dan

Pe-me-rintah Amerika Serikat ;

(j) • "maksud- maksud damai" melj puti penggunaan ォ・エ・イ。ョセ。ョ L@ bahan , peralatan dan komponen di 「ゥ、。ョァ M 「ゥ、。ョセイN@ seperti riset , pent>angkitan tena-ga , kedokte::-an, pertanian dan industri tetapi tidak termasuk penggunaan dalam riset pada at au pengenbangan setiap alat peledak nukUr , a tau se-t i ap maksud milise-ter ;

(k) . "subyek hukum" adalah setiap individu atau setiap kesatuan yang tunduk pada jurisdiksi dari salah satu Pihak tetapi ttdak termasuk ke dua Pihak dalam persetujuan ini ;

(1) . "Persetujuan sebelurmya" adalah Persetujuan Kerjasarra antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Amerj_ka Serj_kat tentanr Peng-gunaan Tenaga Atom Untuk Maksud- maksud Darra1 yang ditandataneam pada 8

Juni 1960 sebagftimana telah diamendir;

(m) . "reaktor" adalah setiap alat , sclain senjata nuklir atau alat peledak nukllr lainnya, yang di dalamnya berlangsung reaksi perrbelahan se-cara berantai yang bertahankan diri dengan menggunakan uranium, plutonium, atau thoriu.'ll atau setiap korrbinasi daripadanya;

(n) . "data terbatas" adalah senna data tentang (1) disain , pcnt>uat-an atau penggunapcnt>uat-an senjata nukUr , (2) produksi bahpcnt>uat-an nuklir khusus , atau

(3) penggunaan bahan nukllr khusus untuk menghasilkan encrgi , tetapi tidak termasuk data dari satu Pj_hak yang telah di- deklasifikasikannya atau dike-luarkan dari katcgori data terbatas ;

(6)

bahan bakar nukllr, produksi air berat , a tau fabrikasi bahan bakar nuklir yang mengandung plutonium;

(p) . "teknologi nuklir sensjtif" adalah setiap keteranga.n (tenna.-suk keterangan yang terkandung dalam peralatan atau suatu komponen pen-ting) yang tidak dikenal umum dan yang penting bagi disain, konstrulc:..i , ヲセ@

br1 kasi , operasi atau perawatan setiap fasilitas nuklir sensitif atau ke-terangpn lain semacam itu yang dapat dinyatakan demikian dengan persetuju-an kedua Pihak;

(q) . "bahan sumber tenaga atom" adalah (1) uranium, thorium atau setiap bahan lain yanp: dinyatakan derni.kian denvm persetujuan kedua Pihak,

atau (2) bijih yang mengandung satu atau lebih bahan yang disebutkan ter-dahulu dalam kadar tertentu yang akan disetujui kedua Pihak dari waktu ke waktu;

(r) . ''bahan nuklir khusus " adalah (1) plutonium, uranium 233 , atau uranium yang diperkaya dalam isotop 235 , at au ( 2) setiap bahan lain yang dinyatakan demikian dengan peiT-etujuan kedua Pihak .

Pasal 3

Alih ketera.ngpn

1 . Keterangan tentang penggunaan tenaga nuklir untuk maksud- maksud

dama1 dapat dialihkan . Bidang- bidanp. yang dapat dicakup, tetapi tidak

ter-batas padanya, meliputi hal- hal sebaffii berikut :

(a) . pene;embangan , disain, konstruksi , operosi , nemeliharaan dan penggunaan reaktor serta eksperimen reaktor;

(b) . penyp;unaan bahan dalam riset fisika dan biologi , kedoktera.r , pertanian dan industri;

(c) . studi daur bahan bakar tentang cara-cara memenuhi kcbutuhan nuklir untuJ.: ma.ksud dama.i seluruh dunia d1 ms.sa yang akan datang, tenna.suk pendekatan multilateral untuk menjamin penyediaan bahan bakar n.lklir dan teknik yang memadai untuk pengelolaan linbah nuklir ;

(d) . pene-;mnnan dan sekuriti fisik dari bahan dan peralatan;

(7)

5

-(f) . penilaian terhadap peranan yang 、セー。エ@ dilakukan oleh tena.ga

nuklir dalam rencana energi na.sional ; dan

(g). eksplorasi dan pengcnt>anp-,an swrber uranium.

2. Persetujuan 1n1 tidak mensyaratkan pengalihan seti ap ketcrangnn

yang kedua ?ihak tidak diperkenankan untuk mengalihkannya.

3. Data terbatas tidak boleh dialihkan berda.sarkan Persetujuan ini .

4. Teknologi nuklir sensitif tldak boleh dialihkan berdasarkan

Per-setujuan ini kecual1 bila diatur dengan suatu arrandemen pada Persetujuan

ini .

Pasal 4

Penyerahan Bahan , Perala tan dan Komponcn

1. Bahan , peralatan dan komponen dapat diserahkan untuk penggunaan

yang sesuai denefl!l Persetujuan ini . Halaupun demikian fasilitas nuklir

sensitif dan komponen kritis utama tidak akan diserahkar berdasarkan

Per-setujuan ini , kecuali bila diatur dengan suatu amandemen pada Persetujuan

1n1.

2 . Uranium diperkaya renclah dapat di:=:erahkan untuk digunakan

se-baga1 bahan bakar dalam eksper lncn r•caktor dan c.J:.i 1 am r-cnktor, untuk koriVI:'£

si atau fabrikasi atau untuk tujuan lain serracaro itu yang dapat disetujui

oleh kedua Pihak .

3. Bahan nukllr khusus selain uranium diperkaya rendah dan bahan

yanfl dimaksud dalam ayat 6, apabila disetujui kedua Pihak , dapat

diserah-kan untuk penggunaan tertentu yang secara teknis dan ekonomis dibenarkan

atau yang dapat dibenarkan untuk penp;ent>angan dan peragaan daur bahan

ba-kar rcaktor untuk terjaminnya energi dan tujuan pencegahan penyebaran .

4 . Jumlah bahan nuklir khusus yang diserahkan berdasarkan

Persetu-juan ini , pada setiap saat tidak boleh melebihi jumlah yang disetujui

ke-dua Pihak , yang dibutuhkan untuk maksud- maksud sebagai berikut : penge'UI1aal1

dalam eksperimen reaktor atau pengisian bahan bakar reaktor, pelaksanaan

yang efisien dan kontinu dari eksperimen reaktor atau pengpperasian

reak-tor semacam itu, dan pencapaian tujuan lain yang dapat disetujui oleh

(8)

jumlah yang diperlul<an untuk tujuan ini , ma.ka Amerika Serlkat akan

mempu-nyai hal< untuk meminta kent>ali setiap uranium diperkaya tinggi yang

dise-rahkan berdasarkan Persetuj uan ini ( termasuk uranium diperkaya エセ@ yang

telah diiradiasi) yang menyebabkan kelebihan ini . Jika hak ini

dilaksana-kan , kedua Pihak akan membuat pengaturan komersial yang layak yang tidal<

akan tcrikat pada sesuatu persetujuan lebih lanjut antara kedua Pihak

se-perti yang telah ditentukan dalam' Pasal 5 dan 6.

5.

Setiap uranium diperkaya tinggi ケ。ョセ@ diserahkan sesuai dengan

Persetujuan ini tldak boleh ada pada suatu tingkat perkayaan dalam isotop

235 yang melebihi tingkat yang disetujui kedua Pihak yanp.; pcrlu untuk

tu-j uan yang tercantum dalam ayat 4.

6. Bahan nuklir khusus dalam j umlah keen dapat diserahkan untuk

digunakan sebagp.i contoh , standar, detektor , sasaran dan untuk tujuan

la-in yang disetujui kedua Pihak . Penyerahan sesuai dengpn セ。エ@ ini tidal< a

-kan terikat pada pent>atasan jumlah yang tersebut dalam ayat 4 .

7 . .1\rnerika Serikat al<an mengambil lanp)<ah-langkah yang perlu dan

yang layak untuk menjamin kepastian tersedianya bahan bakar nuklir untuk

Indonesia, tennasuk ekspor bahan nuklir rrenurut jadwal dan kemampuan

un-tuk melaksanakan kewajiban ini selarm masa berlakunya Persetujuan ini .

Pasal 5

Penyimpanan dan Penyerahan kepada pihak ketiPa

1 . Masing- masing Pihak menj amin bahwa plutonium a tau uranium 233

(kecuali yang terkandung dalam bahan bakar yanF" diiradiasi) atau uranium

diperkaya tinggi Yat1P' diserahkan ke dan berada di dalam jurisdiksinya

ber-dasarkan Persetujuan 1n1 , atau yang digunakan dalam, atau yang dihasilkan

dari pemakaian setiap bahan atau peralatan yane; diserahkan ke dan berada

di dalam jurisdiksinya berdasarkan Persetu,;uan ini harus disimpan hanya

da1am suatu fasilitas yang telah disetujui kedua Pihak terlebih dahulu.

2 . Masing-masing Pihak menjamin bahwa set.iap bahan, peralatan dan

komponen yar.g diserahkan ke dan berada di dalam j urisdiksinya berdasarkan

Persetujuan ini , dan setiap bahan nuklir khusus yang dihasilkan dari

pcrm-kaian setiap bahan tersebut atau peralatan tidak akan diserahkan kepada

(9)

jurisdiksi 7 jurisdiksi

-nya kecuali apabila disetujui kedua Pihak .

Pasal 6

Pemrosesan Ulang dan Pengayaan

1. Masing- ma.sing Pihak menjamin ba.hwa bahan yang diserahkan ke

dan berada j i dalam jurisdiksinya berdasarkan Persetujuan ini dan bahan

yang digunakan dalam, atau yang dihasilkan darl perra.kaian setiap bahan

a tau peralatan yang diserahkan ke dan berada di dalam j urisdiksinya be£

dasarkan Persetujuan ini tidak boleh diproses ulang kecuali apabila

di-setujui kedua Pihak.

2 . M=:l.sing- ma.sing Pihak menjamin bah\'la setiap plutonium, uranium

233 ,

uraniu11 diperkaya tinggi at au bahan sumber yang diradiasi atau

ba-han nuklir khusus yang diserahkan ke dan berada di dalam j urisdiksir>.ya

berdasarkan Persetujuan ini, atau yang digunakan dalam, atau yang

diha-silkan roolalui perra.kaian setiap bahan atau peralatan yang diserahkan ke

dan berada di dalam j urisdiksinya berdasarkan Persetuj uan ini tidak boleh

diubah bentuk atau isinya selain dengp.n iradiasi atau iradiasi lanjutan ,

kecuali apabila disetujui kedua Pi.ha.k .

3. Mll>ing- ma.sing Pihak menjamin bahwa uranium yang diserahkan ke

dan berada di dalam jurisdiksinya berdasarkan Persetujuan ini dan

ura-nium yang dipakai dalam setiap peralatan yang dlscrahkan kc dan bcrada

di dalam jurisdiksinya berdasarkan Persetujuan ini tidak boleh

diper-kaya setelah penyerahan , kecuali apabila disetujui kedua Pihak .

Pasal 7

Sekuriti Fisik

l. セゥョァMイNャGゥウゥョァ@ Pihak menjamin bahwa sekuritl flsik yang merradai

akan dipertahankan terhadap setiap bahan dan peralatan yang dlserahkan

ke dan berada di dalam jurisdiksinya berdasarkan Persetujuan in.:. dan te!:_

hadap setiap bahan nuklir khusus yang digunakan dalam atau yang

dihasil-lffin rmll'llu1 ーpNセュォ。ゥ。ョ@ sP.tiap hahan Bt;:m pPrnlBt.l'ln yRne tl1sPl"l'lhkl'ln kP. nl'ln

(10)

2 . Pihak- pihak renyetujui tiru!;\<at pelaksanaan seku.riti fisik yang tercantum dalam lampiran, yang dapat diubah denp;an persetujuan bersama kedua Pihak. Kedua Pihak akan rempertahankan usaha-usaha sekuriti fisik yang memadai sesuai dengan エゥョァォ。エ M エゥョ・セエ@ tersebut .

Usaha- usaha 1n1 akan renberikan perlindungan yang sekurang-kuranPJlYa se-tara dengan rekomendasi yang tercantum dalam dokumen IAEA INFCIRC/225/

Revisj on 1 tentang perlinch.mgpn fisik bagi bahan nuklir , a tau dalam tiap re'Tlsl darl dokumen tersebut yang disetujui oleh kcdua Pihak.

3.

Peninjauan kembali dan konsultasi mengenai memadai atau tidal{-nya usaha- usaha sekuriti fisik ケ。ョセ@ dipertahankan sesuai dengan pasal ini dapat diadakan oleh kedua Pihak secara berkala dan tilama.na sala.h sa.tu Pihak berpendapat bahwa revisi itu diperlukan セュエオォ@ mcmpcrtahankan

seku-ri ti fisik yang mermdai .

4 • Masinp',-rmsing Pihak akan menunj uk badan atau instansi yane; berwenane; yane; rempunyai tanggung ja\'lab untuk menjamin dapat dipenuhinya tingl<at sekuriti fisik seca...-.a_ mene.dai , dan yang mcmpunyal tanggung ja\'lab

untuk mcne;loordinasik.o.n tanggapan dan operosi pengu.;"tt.aan kenbali dalam hal penggunaan atau penanganan secara tidak sah bahan yang diatur dalam Pasal lnl . Vfasing- masing Pihak jugp. akan mcnW'ljuk terrpat kontak dalam badan nasionalnya セュエオォ@ bekerja sana dalam hal pengpngkutan ke luar ne-geri dan hal-hal lain yang menjadi ォ・ー・ョエゥョセ@ bersama.

5.

Ketentuan Pasal ini a.kan dllaksanakan sederaikian rupa sehingga renghindari hanbatan, ー・ョセュ、。。ョ@ atau campur tangan yang tidal< sernestinya dalam kegiatan nuklir kedua. Pihak dan agar sej alan dengan praktek

pe-ョセャッャ。。ョ@ yang disyaratkan bagi pelaksanaan program nuklir mereka secara ekonomis dan aman.

Pasal 8

Penggunaannya tidak untuk peledak atau militer

r·lasing- masing Pihak menjamin bahwa bahan, peralatan atau korrpo-nen yanp; diserahkan ke dan berada di dalam jur:!.:::diksinya berdasarkan Per-setujuan 1ni dan ba.han yang digunakan dalarn, atau dihasilkan relalui

pe-maka.Hu 1 ba1an, peralatan atau konponen yane; discrahkan ke dan berada di

(11)

un 9 un

-tuk setiap alat pelcdak nuklir, un-tuk rlset atau ー・セュ「。ョァ。ョ@ setiap alat peledak nuklir, atau untuk tujuan militcr.

Pasal 9

Penga.nanan

1. Kerjasama berdasarkan Persetujuan ini memerlukan adanya pelak-sanaan pengamanan IJ\Ef\ terhadap semua kefiatan nuklir dalam wilayah hukum Indonesia, di bawah jurisdiksinya atau yang dilaksanakan dalam penga\'las-annya d1 rmnapun juga . Pelaksanaan darl suatu persetujuan pengamanan se-suai dengan Pasal III ( 4) dari NPI' harus dianggpp memenuhi persyaratan yang tercantum dalam kalimat eli atas .

2 . Bahan yang diserahkan kepada Indonesia berdasarkan Persetujuan ini dan setiap bahan sumber tenaga atom atau bahan nuklir khusus yang di-gunakan dalam atau dihasilkan melalui pemakaian bahan, peralatan atau ォッセ@

ponen yang diserahkan harus dikenakan ー・ョセ@ sesuai dengan Persetuju-an Persetuju-antara I:1donesi.a dPersetuju-an IAEA untuk pclaksanaan pengarranan yang berkaitan

、・セ@ NPI' .

3. aセゥャ。@ Indonesia atau Amerika Serikat menyadari adanya

keada-an yang memnjukkan bah>va IAEA karena suatu alasan tidak atau tidak alran

melaksanaka"l pene,-amanan sesuai dengan persetujuan yang ditentukan dala.!T' ayat 2, salah satu Pihak akan merrberitahukan kepada Pihak yang lain dan

untuk menjamin kontinuitas pengamanan yanp- efektif, kedua Pihak harus ウセ@

gera rrengadakan pengp.turan ya.ne; scsuai denr;an prinsip dan prosedur peng-amanan IAEA dan dengan lingkup yang disyaratkan oleh ayat tersebut dan

yang memberikan j aminan yang setaraf der18jm j aminan yang dimaksudkan oleh

sistem yang digantik.annya.

4 . Masing-masing Piha.k menjamin akan melakukan usaha.- usaha yang

diperlukan untuk memelihara dan mempermudah pelaksanaan pengamanan yang

eli tentukan dalam Pasal ini .

5. セQ。ウQョァMュ。ウゥョァ@ Pihak akan ュ・セ@ dan memelihara suatu sistem pembukuan dan ー・ョセキ。ウ。ョ@ atas semua bahan yang diserahkan bcrdnsarkan pセ@

setuj uan in! dan setiap bahan yana digunakan dalam atau dihasilkan mela-lui pemakaian bahan , peralatan at au komponcn yang diserahkan , yang prose-durnya harus sebanding dengpn prosedur yang tercantum dalam dokumen IAEI\

(12)

I

i

yang disetujul oleh kedua Pihak .

6.

Atas permintaan salah satu Pihak, Pihak yang lain akan

mclapor-kan atau mengizinkan IAEA untuk melaporkan kepada Pihak yang meminta ten-tang keadaan dar1 semua bahan yang diatur oleh Persetujuan ini.

7.

Ketcntuan-ketentuan dar1 Pasal ini akan dilaksanakan sedemikian rupa untuk mcn¢11ndarkan harrbatan , penundaan a tau campur ta.ngp.n yang tidak semestinya dalam kegiatan nuklir kedua Pihak dan agar sej alan clengan praktek pengelolaan yang disyaratkan bagi pelaksanaan program nuklir mere-ka secara ekonomis dan aman.

Pasal 10

Pengp.wasan ganda oleh penyedia

Jika suatu persetujuan antara salah satu pihak deng:m negara lain atau dengan suatu kelompok negara, memberikan kepada negpra atau kelompok negp.ra tersebut hak yang sama seperti yang tcrcantum dalam pasal

5, 6

dan

7

berkenaan dengan bahan , alat dan komponen yang tercakup dalam ー・イウ・エオェセ@

an ini, rraka atas permintaan salah satu pihak, kedua Pihak dapat

menyetu-jui bahwa pelaksanaan hak- ha.k tersebut akan dila.kukan oleh negpra lain atau f.elompok negara lain yang dimaksud .

Pasal 11

Penghentian Kerjasama

L Jika salah satu pihak sewaktu-1t1aktu sesudah berlakU1Ya

Perse-juan ini :

a . tidak merra.tuhi ketentuan dalam pasal

5, 6, 7, 8,

a tau

9,

a tau b . rrengakhiri , ment>atalkan atau rrelanggar su<"'tu persetujuan peng-ar;anan dengan IAEII., rra.ka pihak Yarl8 lain akan memperol""h hak untuk meng-hentikan kcrjasama lebih lanjut berdasarkan Persetujuan ini dan bcrhak untuk merninta kembali semua bahan, alat dan komponen yang telah

diserah-kan berdasarkan persetujuan ini dan tiap bahan nul<lir l<hu.cu.e: y31lg di

hasilkan karena pemakaiannya.

2 . Jika Indonesia sewaktu- waktu sesudah berlakunya persetujuan 1n1

(13)

11

-3. Jika sa1al1 satu pihak me1aksanakan ha.knya berdasarkan pasa1 1ni untuk meminta kembali setiap bahan, alat atau komponen, rraka setelah pemin-dahan dar1 wilayah p1hak yang lain, ia harus membayar kemba.li kepada pihak yang lain harga pasaran yang layak dari bahan, alat a tau ォッセョ・ョ@ tersebut . Apabila hak 1ni dilaksanakan, kcdua Pihak akan meni:luat pene;aturan yang; 1a-yak yang mungkin diperlukan, yang tidal< akan terikat pacta sesuatu persetu-juan 1ebih lanjut antara kedua Piha.k seperti yang te1al1 ditentukan dalam pasa1

5

dan

6.

Pasal 12

Berakhirnya Persetu.juan terdahulu

l. Persetujuan Kerjasama antara Pemer1ntal1 Republik Indonesia dan Pemerintah 1\ncriko.Scrikat tentang Penggunaan Tenaga Atom Untuk Maksud

maksud Damai, yang ditanda tangani 8 Junl 1960, sebagpima.na te1al1 dia.rmndir, akan berakhlr pada tanggal Persetujuan ini mu1ai berlaku.

2 . Kerjasana yang telah dimulai berdasarkan Persetujuan yang ter-dahulu akan terus berlangsung sesuai dengan ketentuan-ketentuan Persetuju-an ini . Kete:1tuan Persetujuan 1ni akan ber1aku untuk bahan dan alat yang tercantum dalam Persetujuan' terdahulu.

Pasa1 13

Konsultasi dan Pcrlindungan Lingkungan Hidup

l. Kedua Pihak berusaha untuk berkonsultasi atas permintaan salah satu pihak セ・ョエ。ョァ@ penafsiran atau pelaksanaan Persetujuan 1ni dan pengem-bangp.n kerjasama 1eb1h lanjut di bidang penggunaan tenaga nuklir untuk セ@

sud- rra.ksud danai . Apabila tirrtlul pel"bedaan pendapat antara kedua Pihak te!!_ t<.>.ng penafsL""an atau pelaksanaan Persetujuan ini , kedua Pihak akan berkon-sultasl dengan tuj uan untuk mencari pcnyc1csalan secara bersahabat .

2 . Kedua Plhak akan berkonsulLasi, berkenaan dengan ォ・ァゥ。エ。ョMォ・ァゥ。セN@

an berdasarkan Persetuj aun ini, untuk mengidentifikasi akibat yang me-ny;mglmt 11 nglmne;;:m hi t'lup i nte-rnasional yane timbul dari kegiatan- kegiatan

(14)

keg!.atan penggunaan nuklir yang bersifat damai berdasarkan Perset.ujuan ini

dan masa1ah- masa1ah kesehatan dan keselamatan yang berkaitan dengan itu.

Pasa1 14

Mulai Berla!runya Persctujuan dan Janrr,ka waktu

l. Masing- rnaslng Pihak harus rneni)erikan kepada Pihak lain perrberi-tahuan tertulis tentang telah dlpenuhinya persyaraian perundang- undanga.n bagi. ber1akunya Persetujuan ini .

Persetujuan ini rm.1lai ber1aku pada tanggal perrberitahuan yang terakhir dan akan tetap berlaku untuk jangka waktu sepuluh (10) tahun . Jangka waktu in1 dapat diperpanjang dengan suatu jangka waktu menurut kesepakatan kedua Pi-hak sesuai jenszp.n peraturan perundang- undangan masine;- masing.

2 . vJa1aupun terjadi suatu penangguhan, perm.ltusan atau イNN・ョセゥイ。ョ@

Persetujuan atau setiap kerjasama yang tirrbul dari padanya karena suatu alasan , maka pasal- pasa1

5, 6, 7,

8 , 9 dan 11 akan tetap berlaku selama

setiap bahan , alat atau komponen yang diatur oleh pasal- pasal tersebut エセ@

tap berada Ji w11ayah Pihak ya:nrr bersangkutan atau berada di dalam juris-diksi atau pengawasannya di rmnapun , atau sampai suatu waktu yang dise-pakati kedua Pihak bahwa bahan, alat atau komponen tersebut tidak 1agi berguna untuk suatu ォ・セ。エ。ョ@ nuklir di11hat dari sep;l. ー・ョセ N@

SEBAGAI BUKTI, persetujuan ini telah ditandatangani o1eh waki1- wakil ber-kuasa penuh dari kedua Perrerintah .

DIDUAT di Washington , D.

c.

pada tane.J';l1 30 Juni 1980 da1am rangkap dua, dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inge;ris , yang kedua-duanya mempunyai ke-kuatan yang sama .

UNTUK PEMERINTAH REFUBLIK INIXlNESIA , UNI'UK PEMERIN'J'AH AMERIKA SERIKAT,

(15)

T.ABEL KATEGORI BAHAN BAKAR NUKr..TI1

================================================================================================================,==========

3ahan

1 . Plutonium a , f ,

2 . Uranium - 235d

3 . Uranium - 233

Bentuk K a t e g o r i

I II

Tidak diiradiasi b ' 2 kg atau lebih Kurang dari 2 kg tetapi

'

lebih 500 gram

Tidak d.iiradiasi b

- Uranium diperkaya dengan

20%235

U

atau lebih

' 5 kg atau lebih

Kurang

dari

5

kg tetapi

' - Uranium diperkaya dengan 10% 235u tetapi kurang dari 20% - Uranium diperkaya dengan

pe-ngayaan di atas kadar 235

u

yang terdapat di alam, tetapi ' kurang dari 10% 235

u.

Tidak diiradiasi ' 2 kg atau 1ebih

'

1ebih dari 1 kg. ' 10 kg atau 1ebih

III

500 gram atau

' kurang c

' l kg atau kurang c

' Kurang dari 10 kgc

' 10 kg atau lebih

' 500 gram atau kurangc Kurang dari 2 kg tetapi

1ebih dari 500 gram

'

]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]Z]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]Mセ]]]]]]]]]]]]] ᄋ]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]@ a . Senrua p1t:tonium kecuali plutonium dengan kadar isotop lebih da""i 30% dalarn plutonium 238 .

(16)

c . Kurang dari kuantitas yang berarti secara radiologi harus dike(:ualikan .

d . Uranit.UT: ala'Tl, uranium susut kadar dan thorium serta jumlah uranium yang diperkaya kurang dari 10% yang tidak rrasuk dalam Kategorl III ha!'WS dilindungl. sesua1 dengan praktek r.anajenen yang baD<.

e . Bahan bakar yang telah d.i.iradiasi ha.rus dilindungl. sebaEJll Kategori I , II atau III bergantung pada Kategori dari bahan bakar setelum dipakai .

Akan tetapi bahan bakar yang kalau dilfrl.at dari kandun.g;an baha'1 dapat- belahnya sebelum dii ra.diasi ternasuk sebagpi Kate-gori I atau II, KateKate-gorinya hanya diturunkan satu tingkat , bila tingkat radiasi bahan bakar melebihi 100 rad/jam pada j arak 1 neter tanpa penahanal1 radiasi .

f . Instansi Yang Ben1enang suatu negara ha.T'US menentukan bila terdapat ancaman yang tepercaya terhadap penyebaran plutonium

dengan itikad buruk.

(17)

LAMP IRAN

Sesuai 、・セ@ pasal

7

ayat 2, tingkat yang disetujul bagi sekuriti fisik yang :lijamin oleh instansi yane: bel"'l1enang untuk pemakaian,

penyim-panan dan ー・セァォuエ。ョ@ dari bahan-bahan yang tercantum dalam tabel

terlam-pir akan meliputi sekurang- kurangnya ciri- ciri perlindungan sebagai ber-ikut :

Kategori III .

Pcmakaian dan penyimpanan d1 dalam suatu daerah d1 mana akses di-awasi .

Pengangkutan dengan perlakuan- perlakuan khusus termasuk peneatt.II'a!:!. pengaturan yang terlebih dahulu dilakukan antara pengirim, penerina dan

pengangkut, dan persetujuan yang terlebih dahulu dari badan- badan yang tunduk pada j urisdiksi dan peraturan negara penyedia dan negfU'a penerirra, berturut- turut dalam hal pengangkutan intcrnasional dengan menetapkan wak-tu, tempat dan prosedur tentang pengalihan tane;gung jawab ー・ョセァォオエ。ョ N@

Kategori II .

Pemakaian dan penyimpanan d1 dalam daerah yang dilindun,Y. di mana akses diawasi , yaltu suatu daerah dalam pengrumtan terus menerus oleh penjae;a-penjae;a atau alat elektronik, dikelilingi dengm penghalane;- peng-halang fisi:<: dengpn jumlah jalan nasuk yang terbatas dengan penf:P.1'1asan yang セイ・ュ。、。ャNL@ a tau suatu daerah dengan tinp:J<at perlindungan fisik yang setara .

p・セオエ。ョ@ dengan perlakuan-perlakuan khusus termasuk pengaturCI!!. perlgfituran yan[" terlebih dahulu dilakukan antara pengiri.m, penerima dan

pengangkut, dan persetujuan yang terlebih dahulu dari badan-badan yang tunduk pada jurisdiksi dan peraturan ョ・セ@ penyedia dan negara per.er:im, berturut- turut dalam hal pengangkutan internasional , 、・ョセ@ セイ・ョ・エ。ーォ。ョ@

waktu, tempat dan prosedur tentang pengalihan tanggung jawab pengangkutan . Kategori I.

Bahan dari kategori in1 harus dlllndungi dengan sistem yang mem-punyai keandalan tinggi terhadap penegunaan yang tidal< sah sebagai berikut :

Penggunaan dan penyimpanan d1 dalam daerah dengan perlindunganyang ketat yaitu dacrah perlindungpn seperti ditetapkan untuk kategpri II yang aksesnya ter'batas pada orang-orang yang telah dipastikan ketepercayaannya

(18)

Tirrla.kan-tindakan khusus dalam hubW18(m ini harus ditujulam pada pendeteksian dan pencegphan terjadinya suatu serangan, ma.suknya ora11g se-cara tidak sah atau pemindahan bahan secara ti dak sah .

Di

samping pengangkutan dengan perlakuan khusus seperti tersebut

di atas W1tuk pengpngkutan bahan kategori II dan III perlu pengamatan se-cara terus menerus oleh satuan- satuan pengawal dengan kondisi yang dapat

menjam1n hubungan yang erat dengan satuan tang>.:;ap keamanan yang memadai .

(19)

..

KESEPAKATAN MENGENAI BEEERAPA HAT I

Selama. berlangsungnya ー・セ@ mengenai Persetujuan Kerjasarra antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerlntah Amerlka SerJkattentang Penc;gunaan Tenaga Nuklir Untuk Maksud- Imksud Danai (untuk selanjutnya 、ゥウセ@

but "Persetujuan") yang ditandatane;ani pada hari 1n1 , telah tercapai pe-ngertian bersarra , yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan daripada Persetuj

uan ,

sebagai berikut :

Cakupan Persetuj uan

Bahan , peralatan dan komponen- komponcn yang diserahkan dari wilayah P1hak yang satu ke wilayah Pihak yang lain untuk tujuan darra.i , baik secara langsung atau melalui suatu negara ketiga, hanya akan dianggap telah dise-rahkan berdasarkan Persetujuan ini setelah ada konfirmasi dari instansi pe-merintah yang berwena.ng dari Pihak penerirre. kepada instansi pemerintah yanr; bei\'lena.ng dar1 P1hak penyedia, bahwa bahan, peralatan dan komponen tersebut tunduk pada Persetujuan ini .

Untuk pelaksanaan hak- hak yang diperinci dalam pasal-pasal

5,

6,

dan 7 berkenaan dengan bahan nuklir khusus yang dihasilkan melalui

pe'""lgou-naan bahan yang diserahkan berdasarkan Persetujuan in1 dan tidak dipergu-nakan dalam atau dihasilkan melalui pengguna.an peralatan yang diserahkan berdasarkan Persetujuan, dalam praktek hak- hak tersebut akan diterapkan

pada bap-;tan bahan nuklir khusus yang dihasilkan yanP; セイオー。ォ。ョ@

perbanding-an dari bahperbanding-an yperbanding-ang diserahkperbanding-an yperbanding-ang digunakperbanding-an dalam produksi bahperbanding-an nuklir khusus tersebut ternadap j umlah keseluruhan bahan yanp; dipergunakan , dan

dernil<ian juj2p. untuk generasi selanj utnya .

Penepmanan

Jika salah satu Pihak menyadari adanya keadaan seperti tersebut

da-lam pasal 9 ayat 3, setelah berkonsultasi dengan Indonesia , Ameri.ka Seri.kat akan dlizinkan untuk melakukan kegi.atan- kegi.at;an yang tersebut di bawah ini kecuali jika Amerika Serikat menyetujui bahwa kebutuhan untuk melakukan ke-giatan-keg:.atan tersebut telah dipenuhi dengan diterapkannya ー・ョセ@

IAEA sesua: dengpn pet1€fituran tersebut dalam pasal 9 ayat 3 :

(20)

yang digunakan di dalam atau dihasilkan セャ。ャオゥ@ penr;gunaan ba-han atau peralatan tersebut .

( 2) . rrensyaratkan perawatan dan ー・セ、。。ョ@ catatan dan laporan yang

bersangkutan dengan tmksud rrembantu rrenjamin adanya pencatatan bahan yang diserahkan bcrdasarkan Persetujuan dan setiap bahan surrber tenaga atom atau bahan nuklir khusus yanp: digunakan

di-dalam atau dihasilkan rrelalui penggunaan bahan pcralatan atau komponen yang dikirimkan tersebut , dan

(3; .

menunjuk petugas- petugas , setelah berkonsultasi dengan Indone-sia , yang akan rrempunyai akses ke semua エ・セ。エ@ dan data yang diperlukan untuk ー・セゥエオョァ。ョ@ bahan termaksud dalam ayat (2) , untuk memeriksa setiap peralatan atau fasilitas yang tersebut dalam ayat (1) , dan untuk memasang alat- alat dan rnerrbuat ー・セ@

kuran tersendiri yang diperlukan untuk ュ・ョヲGェQゥエオョセ@ bahan terse-but . Petugps- petugas terseterse-but akan disertai ol eh pctueas- petu-gas yang ditunjuk oleh Indonesia.

Berkenaan dengpn pasal 9, tela.h ditetapkan bahwa keterangan disain yang berkaitan dengan pengpmanan untuk peralatan baru atau fasilitas di

ma-na peng;:unanan diper1ukan berdasarkan Persetujuan, akan diserahkan kepada

IAEA dalam waktu yang tepat atas permintaannya.

Pengaturan Peralihan

Berkenaan dene;an pasa1

7

ayat 1 dan 2 'llalaupun sebagian besar fasi-lltas di Amerika Serikat rrenppdakan perlindun!lP!l fisik yang: scbanding de-ngan yane ditetapkan untuk bahan- bahan yang diklasifikasikan sebagai kate!l;£ ri II dan III di dalam tabe1 terlampir pada Lampiran , peraturan di Amerika Serikat yang berkenaan dengan perllndune;an fisik dari bahan-bahan tersebut

tidal< rrensyaratkan pelaksanaannya hlngga Juli 198o .

Jika calon penerima bahan dari kateb"'ri II dan III yang diser-clhkan sesuai dengan Persetu,juan tidal< me1akukan per1indungpn fisik yang sekurang-kurang-nya sebandinr- dengan yang tercantum da1am INFCIRC/225/Revislon 1, Amer•ika

Ser ikat akan rrcmberitahukan hal tersebut kepada Indonesia sebe1um pengp.pal-an dari bahpengp.pal-an tersebut dan akan mencari penr.;aturan sernentara ケセ@ memuaskan

(21)

3

-Berkenaan denRPJ1 pasal 12 ayat- 2 dengf'}.n maksud untuk memudahkan

pe-nerapan dari ketentuan- ketentuan Persetujuan, kedua Pihak akan

suatu daf'tar dar1 bahan dan peralatan yanp- dimaksud .

menyusun

UNlUK PEl>1ERINTAH REPUBLIK INOONESIA UNIUK PEY.ERINI'AH AMERIKA SERIKA':"

(22)

THE GOVERNMENT OF TRE UNITED S'I'ATES OF AMERICA CONCERNING PEACEFUL USES OF NUCLEAR ENERGY

The Government of the Republic of Indonesia and the Government of the United States of America,

Mindful that both Indonesia and the United States are Parties to the Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear weapons (hereinafte r referred to as "NPT " ) and desire to promote universal adherence to the NPT ;

Reaffirming their commitment to ensuring that the inter-national development and use of nuclear eneray for peaceful purposes are carried out under arrangements which will to the maximurr possible extent further the objectives of the NPT;

Affirmina their support of the objectives of the Inter-national Atomic Enerqy Aqency (hereinafter referred to as "IAEA");

Considering their cooperation in the development, use and control of peaceful uses of nuclear energy pursuant to the Agreement for Cooperation between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the United States of America Concerning Civil Uses of Atomic Energy , signed June 8 , 1960, as amended ;

Desiring to continue and expand their cooperation in this field; and

Mindful that peaceful nuclear activities must be under-taken with a view to protectina the international environment from radioactive , chemical and thermal contamination ;

(23)

Article l

Scope of Cooperation

1. Indonesia and the United States shall cooperate in

the use of nuclear energy for peaceful purposes in accordance

with the provisions of this Agreement and ther applicable

treaties, national laws, regulations and license requirements.

2. Transfers of information, material, equipment and

components under this Agreement may be undertaken directly

between the Parties or through authorized persons. Such

transfers shall be subject to this Agreement and to such

additional terms and conditions as may be agreed by the

Parties.

Article 2 Definitions

For the purposes of this Agreement:

(a) "byproduct material" means any

radio-active material (except special nuclear material)

yielded in or made radioactive by exposure to the

radiation incident to the process of producing or

utilizing special nuclear material;

(b) "component" means a component part of

equipment or other item, so designated by

agree-ment of the Parties;

(c) "equipment" means any reactor other

than one desiqned or used primarily for the

formation of plutonium or uranium 233, or any

other item so desiqnated by agreement of the

(24)

enriched to twenty (20) percent or greater in

the isotope 235;

(e) "low enriched uranium" means uranium

enriched to less than twenty (20) percent in

the isotope 235;

(f) "major critical component" means any

part or group of parts essential to the operation

of a sensitive nuclear facility ;

(q) "material" means source material,

special nuclear material or byproduct material,

radioisotopes other than byproduct material,

moderator material, or any other such substance

so designated by agreement of the Parties;

(h) "moderator material" means heavv

water, or graphite or beryllium of a purity

suitable for use in a reactor to slow down hiqh

velocity neutrons and increase the likelihood

of further fission, or any other such material

so designated by agreement of the Parties;

(i) "Parties" means the Government of the

Republic of Indonesia and the Government of the

United States of America;

(j) "peaceful purposes" include the use of

information, material, equipment and components

in such fields as research , power generation,

medicine, agriculture and industry but do not

include use in, research on or development of

any nuclear explosive device , or any military

(25)

(k) "person " means any individual or any

entity subject to the jurisdiction of either

Party but does not include the Parties to this

Aareeme nt;

(1) "previous Agreement " means the

Agree-ment for Cooperation between the GovernAgree-ment of

the Republic of Indonesia and the Government of

the United States of America Concerning Civil

Uses of Atomic Energy , signed June 8 , 1960, as

amended;

(m) "reactor" means any apparatus, other

than a nuclear weapon or other nuclear explosive

device , in which a self-sustaining fission chain

reaction is maintained by utilizing uranium ,

plutonium or thorium, or any combination thereof ;

(n) "restricted data" means all data

concerning (1) design , manufacture or utilization of nuclear weapons , (2) the production of special nuclear material , or (3) the use of special

nuclear material in the production of energy ,

but shall not include data of a Party which it

has declassified or removed from the category of

restricted data;

(o) "sensitive nuclear facility " means any

facility designed or used primarily for uranium

enrichment , reprocessing of nuclear fuel , heavy

water production , or fabrication of nuclear fuel

(26)

any information (including information

incorpo-rated in equipment or an important component)

which is not in the public domain and which is

important to the design, construction,

fabrica-tion, operation or maintenance of any sensitive

nuclear facility, or other such information

which may be so designated by agreement of the

Parties;

(q) "source material" means (1) uranium,

thorium, or any other material so designated

by agreement of the Parties, or (2) ores

containing one or more of the foregoing

materials in such concentration as the Parties

may agree from time to time;

(r) "special nuclear rna teri al" means ( 1)

plutonium, uranium 233, or uranium enriched in

the isotope 235, or (2) any other material so

desiqnated by agreement of the Parties .

Article 3

Transfer of Information

1. Information concerning the use of nuclear energy for

peaceful purposes may be transferred. Fields which may be

covered include, but shall not be limited to, the following:

(a) development , design, construction,

operation, maintenance and use of reactors and

(27)

(b) the use of material in physical and

biological research, medicine, agriculture and

industry ;

(c) fuel cycle studies of ways to meet

future worldwide civil nuclear needs, including

multilateral approaches to guaranteeing nuclear

fuel supply and appropriate techniques for

management of nuclear wastes ;

(d) safeguards and physical security of

material and equipment7

(e) health, safety and environmental

considerations related to the foregoing ;

(f) assessing the role nuclear power may

play in national energy plans7 and

(g) exploration for and development of

uranium resources .

2. This Agreement does not require the transfer of any

information which the Parties are not permitted to transfer.

3. Restricted data shall not be transferred under this

Aqreement.

4, Sensitive nuclear technology shall not be

trans-ferred under this Agreement unless provided by an amendment

(28)

Transfer of Material, Equipment and Components

1. Material , equipment and components may be

trans-ferred for applications consistent with this Agreement.

However, sensitive nuclear facilities and major critical

components shall not be transferred under this Agreement

unless provided by an amendment to this Agreement .

2. Low enriched uranium may be transferred for use as

fuel in reactor experiments and in reactors, for conversion

or fabrication, or for such other purposes as may be agreed

by the Parties.

3. Special nuclear material other than low enriched

uranium and material contemplated under paragraph 6 may, if

the Parties aqree, be transferred for specified applications

whPrP technically and economically justified or where

justi-fied for the development and demonstration of reactor fuel

cycles to meet energy security and non-proliferation

objectives.

4. The quantity of special nuclear material

trans-ferred under this Agreement shall not at any time be in excess

of the quantity the Parties agree is necessary for any of the

followinq purposes: use in reactor experiments or the loading

of reactors, the efficient and continuous conduct of such

reactor experiments or operation of such reactors, and the

accomplishment of other purposes as may be agreed by the

Parties. If high enriched uranium in excess of the quantity

required for these purposes exists in Indonesia, the United

(29)

enriched uranium transferred pursuant to this Aqreement

(including irradiated high enriched uranjum) which contributes

to this excess . If this riqht is exercised, the Parties shall

make appropriate commercial arrangements which shall not be

subject to any further agreement between the Parties as

other-wise contemplated under Articles 5 and 6.

5. Any high enriched uranium transferred pursuant to

this Agreement shall not be at a level of enrichment in the

isotope 235 in excess of levels to which the Parties agree

are necessary for the purposes described in paragraph 4.

6. Small quantities of special nuclear material may be

transferred for use as samples, standards, detectors, targets

and for such other purposes as the Parties may aqree .

Transfers pursuant to this paragraph shall not be subject to

the quantity limitations in paragraph 4.

7 . The United States shall take such actions as

neces-sary and feasible to ensure a reliable supply of nuclear fuel

to Indonesia, including the export of nuclear material on a

timely basis and the availability of the capacity to carry

out this undertaking during the period of this Aqreement.

Article 5

Storage and Retransfers

1. Each Party guarantees that any plutonium or uranium

233 (except as contained in irradiated fuel elements) or high

enriched uranium transferred to and under its jurisdiction

pursuant to this Aoreement or used in or produced through the

use of any material or equipment transferred to and under its

jurisdiction pursuant to this Agreement shall be stored only

(30)

or components transferred to and under its jurisdiction

pursuant to this Agreement and any special nuclear material

produc ed through the use of any such material or eguipment

shall not be transferred to unauthorized persons or , unless

the Parties agree , beyond its territorial jurisdiction.

Article 6

Reprocessing and Enrichment

1. Each Party guarantees that material transferred to

and under its iurisdiction pursuant to this Agreement and

material used in or produced through the use of any material

or equipment transferred to and under its jurisdiction

pursuant to this Agreement shall not be reprocessed unless

the Parties aqree .

2. Each Party guarantees that any plutonium , uranium

233 , high enriched uranium or irradiated source or special

nuclear material transferred to and under its jurisdiction

pursuant to this Agreement or used in or produced through the

use of any material or equipment transferred to and under its

iurisdiction pursuant to this Agreement shall not be altered

in form or content, except by irradiation or further

irradia-tion, unless the Parties agree .

3 . Each Party guarantees that uranium transferred to

and under its jurisdiction pursuant to this Aoreement and

uranium used in any eauipment transferred to and under its

jurisdiction pursuant to this Agreement shall not be enriched

(31)

Article 7 Physical Security

1. Each Party guarantees that adequate physical

security shall be maintained with respect to any material and

eouipment transferred to and under its jurisdiction pursuant

to this Aqreement and with respect to any special nuclear

material used in or produced through the use of any material

or equipment transferred to and under its jurisdiction

pursuant to this Aqreement.

2. The Parties agree to the levels for the application

of physical security set forth in the Annex, which levels may

be modified by mutual consent of the Parties. The Parties

shall maintain adequate physical security measures in

accord-ancc with cuch levels. These measures shall as a minimum

provide protection comparable to the recommendations set

forth in IAEA document INFCIRC/225/Revision 1 concerning the

physical protection of nuclear material, or in any revision

of that document agreed to by the Parties .

3. The adequacy of physical security measures

main-tained pursuant to this Article shall be subject Lo review

and consultation by the Parties periodically and whenever

either Party is of the view that revised measurP.S may be

(32)

ties having responsibility for ensuring that levels of

physical security are adequately met and havinq responsibility

for coordinating response and recovery operations in the event

of unauthorized use or handling of material subject to this

Article . Each Party shall also desiqnate points of contact

within its national authorities to cooperate on matters of

out-of-countrv transportation and other matters of mutual

concern.

5. The provisions of this Article shall be implemented

in such a manner as to avoid hampering, delay or undue

inter-terence in the Parties ' nuclear activities and so as to be

consistent with prudent management practices required for the

economic and safe conduct of their nuclear programs .

Article 8

No Explosive or Military Application

Each Party guarantees that no material, equipment or

component transferred to and under its jurisdiction pursuant

to this Agreement and no material used in or produced through

the use of any material , equipment or components transferred

to and under its jurisdiction pursuant to this Agreement

shall be used for any nuclear explosive device, for research

on or development of any nuclear explosive device, or for any

(33)

A-cticle 9

Safeguards

1 . Cooperation under this Agreement shall require the

application of IAEA safeguards with respect to all nuclear

activities within the territory of Indonesia , under its

jurisdiction or carried out under its control anywhere .

Implementation of a safeguards agreement pursuant to Article

I I I ( 4) of the NPT shall be considered to fulfill the require

-ment stated in the foreqoing sentence .

2. Material transferred to Indonesia pursuant to this

Agreement and any source or special nuclear material used in

or produced through the use of any material, equipment or

components so transferred shall be subject to safeguards in

accordance with the Aqreeme nt between Indonesia and the IAEA

for the application of safequards in connection with the NPT .

3. If Indonesia or the United States becomes aware of

circumstances which demonstrate that the IAEA for any reason

is not or will not be applying safeguards in accordance with

the agreement as provided for in paragraph 2, the Party shall

inform the other and , to ensure effective continuity of

safe-quards , the Parties shall immediately enter into arrangements

which conform with IAEA safeguards principles and procedures

and with the coverage required by that paragraph and which

provide assurance equivalent to that intended to be secured

by the system they replace .

4. Each Party guarantees it shall take such measures

as are necessary to maintain and facilitate the application

(34)

accounting for and control of all material transferred pursuant

to this Aqreement and any material used in or produced through

the use of any mater ial , equipment or components so tranferred ,

the procedures of which shall be comparable to those set forth

in iセea@ document INFCIRC/153 (corrected) , or in any revision of

that document agreed to by the Parties.

6. Upon the request of either Party, the other Party

shall report or permit the IAEA to report to the requesting

Party on the status of all inventories of any materials subject

to this Agreement .

7. The provis i ons of this Article shall be implemented

in such a manner as to avoid hampering, delay or undue

inter-ference in the Parties ' nuclear activities and so as to be

consistent with prudent rna. naqement practices required for the

economic and safe conduct of their nuclear programs .

Article 10

Multiple Supplier Controls

If an agreement between either Party and another nation

or group of nations provides such other nation or group of

nations rights equivalent to any or all of those set forth

under Articles S , 6 , or 7 with respect to material , equipment

or components subject to this Agreement , the Parties may,

upon the request of either of them , aqree that the

implementa-tion of any such rights will be accomplished bv such other

(35)

Article 11

Cessation of Cooperation

1 . If either Party at any time following entry into

force of this Aqreement

(a) does not comply with the provisions of

Articles 5 , 6, 7, 8, or 9 , or

(b) terminates , abrogates or materially

violates a safeguards agreement with the IAEA ,

the other Party shall have the rights to cease further

coopera-tion under this Agreement and to require the return of any

material , equipment and components transferred under this

Agreement and any special nuclear material produced through

their use .

2. If Indonesia at any time following entry into force

of this Aqreement detonates a nuclear explosive device , the

United States shall have the same rights as specified in

paragraph 1 .

3 . If either Party exercises its riqhts under this

Article to require the return of any material , equipment or

components , it shall , after removal from the territory of the

other Party , reimburse the other Party for the fair market

value of such material , equipment or components . In the

event this right is exercised, the Parties shall make such

other appropriate arrangements as may be required which shall

not be subject to any further agreement between the Parties

(36)

Previous Agreement Terminated

1. The Agreement for Cooperation between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the United States of America Concerning Civil Uses of Atomic Energy siqned June 8, 1960, as amended, shall terminate on the date this Aqreement enters into force.

2. Cooperation initiated under the previous Agreement shall continue in accordance with the provisions of this Agreement. The provisions of this Agreement shall apply to material and equipment subject to the previous Agreement.

Article 13

Consultations and Environmental Protection

l. The Parties undertake to consult at the request of either Party regarding the interpretation or implementation of this Aqreement and the development of further cooperation in the field of peaceful uses of nuclear energy. If differ-ences arise between the Parties concerning interpretation or implementation of this Agreement , the Parties shall consult with a view to resolving them amicably.

(37)

Article 14

Entry into Force and Duration

1 . Each Party shall provide the other Party with

written notification that it has complied with its legal

requirements for entry into force of this Aqreement . This

Aqreement shall enter into force on the date of the latter

notification and shall remain in force for a period of ten

(10} years. This term may be extended for such additional

periods as may be aqreed between the Parties in accordance

with treir legal requirements .

2 . Notwithstanding the suspension, termination or

expiration of this Agreement or any cooperation hereunder for

any reason , Articles 5, 6, 7, 8 , 9 , and 11 shal l continue in

effect so long as any material , equipment or components

subject to these Articles remains in the territory of the

narty concerned or under its jurisdiction or control anywhere ,

or until such time as the Parties aqree that such material,

equipment or components are no longer useable for any nuclear

(38)

by their respective governments , have signed this Agreement. day

ッヲ セ@

DONE at Washington this 1980 , in duplicate .

FOR THE 'GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA :

Signed

FOR THE 'GOVERNMENT OF THE UNITED STATES OF AMERICA :

Signed

(39)

ANNEX

Pursuant to paragraph 2 of Article 7, the agreed levels

of physical security to be ensured by the competent national

authorities in the use , storage and transportation of the

materials listed in the attached table shall as a minimum

include protection characteristics as below.

Cateoory III

Use and storage within an area to which access is

controlled .

Transportation under special precautions including prior

arrangements among sender, recipient and carrier, and prior

agreement between entities subject to the jurisdiction and

regulation of supplier and recipient states, respectively, in

case of international transport specifying time, place and

procedures for transferring エイ。ョウセIイエ@ responsibili t y.

Cateqory II

Use and storage within a protected area to which access

is controlled, i.e., an area under constant surveillance by

guards or electronic devices, surrounded by a physical barrier

with a ャゥセゥエ・、@ number of points of entry under appropriate

control, or any area with an equivalent level of physical

protection.

Transportation under special precautions including prior

arrangements among sender, recipient and carrier, and prior

agreement between entities subject to the jurisdiction and

regulation of supplier and recipient states, respectively, in

case of international transport, specifying time , place and

(40)

Material in this category shall be protected with highly

reliable systems against unauthorized use as follows:

Use and storage within a highly protected area, i . e., a

protected area as defined for Category II above, to which, in

addition , access is restricted to persons whose

trustworthi-ness has been determined , and which is under surveillance by

guards who are in close communication with appropriate

response forces . Specific measures taken in this context

should have as their objective the detection and prevention

of any assault , unauthorized access or unauthorized removal

of material .

Transportation under special precautions as identified

above for transportation of Categories II and III materials

and, in addition, under constant surveillance by escorts and

under conditions which assure close communication with

(41)

'

....

TABLE: CATEGO RIZATION OF NUCLEAR MATERIAL« ·,

...

Material Form I Cltccory II Ill

.

I. Plu tonium•.f Unirndillcdb 2 kc: or more Leu than 2 k' but more SOO 'or Jesse

エィセョ@ SOO 1

2. Unnium-2JSd Unirr•diatcdb

'

I - ur:i.;, ium enriched to '20%

2"U or more S kg or more Less th•n S kc: but more I k11 or Jesse

lh1n I kl

- uranium enriched to 10% "'U but

'

-

10 k& or more Lus Uun I 0 セ[L」@

leu th1n 20%

'

- uranium enriched.1t>:,ve natural, but

-

-

10 k& or more

less than 10%u1U

.

3. Urallium-233 Unitradiatcdb lltaor more Less than 1 k& but more SOO & or lusC:

than 5001

- - - · - - - - · - ·

-'

'

• A ll plutonium uctpl I hoi with ls.olopl< conctnlratlon ucuclln1 10" In plu lol\ho,..l )ft.

セ@ J..4Jitr lal f\Ol hud i tled In a nee lor or malcrhlltudlaltd tn • uutot bwC with • uchat fon 1tftl equal to Of ln1 than 100 ndsJhour at ont tntlf'r utuhltldtd. c leu than a uiJ iotoalc t U)' • f: nUic anl quantity should be ••c mple:d.

d Holunl \Hinlum, dtpltlt .S uunlu"' a nd Chorlum and quonllllu or uranium . . okhrd lo lrn chu 10 % no I h llln 1 l" Calr:o ry Ill •hould br p<otrcl•d Ill

accorchncC" whh prudent Lセョ。GイョエQh@ pucllcc-.

ltud !alrd '"'' Jhould b• C'IO IC'Cttd u c。エイセoヲjG@ I, II Of Ill iGiu」ャセオ@ " ' ' ' " ' ' ' dtp rn dlna Of\ lhc CllfiOff or tht ftuh rutl. U nwtver. rvct which by 'flrlvt or ht

. oflc ln •l fln•lc "utnl al conltnl h iョ」ャオ、・Bセ@ at Cstrcorr 1 or ll b•f'orc hud lstlon tho1.1ld onlt bt ttductd ont CaltiOfJ' le-nt. whUt エィセ@ udhtlo n lc•tl hom lht

M M エセイャ@ .. ,c·cC'dt t 00 u d t/h at on« rnttn vnd,ltldC'cl. • I Tile Stolt'• comprlrnl a\011\orlly oho .. ld 、」 ャ イイュ ャ ョセ@ lllhoro It a cudlblr thrul lo dhprn• pl .. 」ッセャオュ@ molr•olrnct,. Thc Slalc •t.ould '"'" opply phJIICII

proltciiOI\. rtqlroltrf,(ft\1 tor catr&OtJ I. nor IU of ftVCit•r matt••··· . , II dttmt •P&>•optialt and whho-.. It CUd to 11\.t plvtonlum quan•••r l l) tCtfltd Yndt"f

t«h uco,or)' 1\crrln, to lhc phHoni .. m holopco In lhooc q•nnllliu ond foomt dolumi•rclll' the Stalc lo fall wilMa lilt scope or the cOtdiblc ditpu .. t lhoret, I

I

I. \

(42)

During the negotiation of the Aoreement for Cooperation

between the Government of the Republic of Indonesia and the

Governrrent of the Onited States of America Concerning

Peaceful Uses of Nuclear Energy (hereinafter referred to as

" Agreement") signed today , the following understandings,

which shall be an integral part of the Agreement, were

r-eached .

CoveragP of Agreement

Material, equipment and components transferred from the

territory of one Party to the territory of the other Party

for peaceful purposes, whether directly or throuqh a third

country, shall be regarded as having been transferred

pursuant to the Agreement only upon confirmation by the

appropriate government authority of the recipient Party to

the appropriate qovernment authority of the supplier Party,

that such material, equipment or components shall be subject

to the Agreement.

For the purpose of implementing the rights specified in

Articles 5, 6 and 7 with respect to special nuclear material

produced through the use of material transferred pursuant to

the Aqreement and not used in or produced through the use of

equipment transferred pursuant to the Agreement, such rights

shall in practice be applied to that proportion of special

nuclear material produced which represents the ratio of

transferred material used in the production of the special

nuclear material to the total amount of material so used, and

(43)

Safeguards

If either Party becomes aware of circumstances referred

to in paragraph 3 of Article 9 , following consultation with

Indonesia , the United States shall be permitted to conduct

the activities listed below unless the United States agrees

that the need to conduct such activities is being satisfied

by the application of IAEA safeguards under arrangements

pursuant to paragraph 3 of Article 9:

(1) to review in a timely fashion the

design of any equipment transferred pursuant

to the Agreement, or of any facility which

is to use , fabricate, process or store any

material so transferred or any special

nuclear material used in or produced through

the use of such material or equipment;

(2) to require the maintenance and

production of records and of relevant

reports for the purpose of assisting in

ensuring accountability for material

trans-ferred pursuant to the Agreement and any

source material or special nuclear material

used in or produced through the use of any

material , equipment or components so

(44)

tion with Indonesia, who shall have access to

all places and data necessary to account for

the mater

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan penelitian yang berjudul “Penerapan strategi Self-management untuk meningkatkan penyesuaian diri di sekolah pada siswa kelas X MIA 3 SMA

Pada saat tidak sempat sarapan, kamu menggantinya dengan jajan di sekolah:.. Jika ya, makanan jajanan apa yang paling sering

Untuk mengatasi masalah tersebut dapat diciptakan suatu sistem yang dapat mengendalikan tingkat kecerahan layar monitor laptop secara otomatis serta peringatan

Pada setiap sesinya memiliki fokus yang berbeda dan mengacu pada pelaku bullying yang akan dikembangkan, meliputi: (1) Meningkatkan kemampuan pengendalian diri

%enis-jenis kecelakaan kerja nis kecelakaan kerja akibat pekerjaan galian akibat pekerjaan galian dapat berupa tertimbun tanah, dapat berupa tertimbun tanah, terseng tersengat

Simulasi yang dilakukan menggunakan Network Simulator 3 (NS 3) untuk membandingkan protokol routing DSDV dan OLSR. Pembatasan simulasi akan dijelaskan sebagai berikut.

Perangkat repeater GSM memerlukan sebuah antena yang memiliki gain besar terutama pada antena penerima, salah satu antena yang memiliki karakteristik gain besar adalah antena

Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa: variabel MHP secara signifikan terbukti berpengaruh terhadap kepuasan dibuktikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,000, koefisien jalur