• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN STILISTIKA KIDUNG WÊCATANTULAR KARYA SYEKH MAULANA LAWU WARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN STILISTIKA KIDUNG WÊCATANTULAR KARYA SYEKH MAULANA LAWU WARTA."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

KAJIAN STILISTIKA

KIDUNG WÊCATANTULAR

KARYA SYEKH MAULANA LAWU WARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Daerah

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh

WINDA PRASETYA NINGRUM

C0110070

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)

commit to user

(4)
(5)

commit to user

v

MOTTO

….nanging tamba sejatine ora liya mung awake dhewe…. (… akan tetapi obat yang hakiki berasal dari diri sendiri….)

(Gesang Martohartono)

Nadyan Jawa unggul ing olah rasa ananging nalar tetep sing utama

(Betapapun budaya Jawa unggul dalam dimensi rasa tak berarti

mengesampingkan rasionalitas)

(6)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:  Bapak, ibu, dan kedua adikku tercinta.  Suamiku terkasih.

(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian ini dengan judul Kajian Stilistika Kidung Wêcatantular Karya Syekh

Maulana Lawu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan

dan kesulitan. Namun dengan semangat, serta dorongan dan bantuan dari berbagai

pihak yang berupa bimbingan, arahan dan saran, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Drs. Riyadi Santosa, M. Ed, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni

Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan studi dan menyusun

skripsi.

2. Drs. Supardjo, M. Hum., selaku Ketua Jurusan Sastra Daerah Fakultas

Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

banyak memberikan kesempatan dan kemudahan bagi penulis untuk dapat

menyusun skripsi.

3. Dra. Dyah Padmaningsih, M. Hum., selaku sekretaris Jurusan Sastra

Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa yang telah memberikan arahan

(8)

4. Prasetyo Adi W.W., S.S, M.Hum., selaku pembimbing akademik yang

selalu memberikan motivasi agar penulis segera dapat menyusun dan

menyelesaikan skripsi ini.

5. Drs. Yohanes Suwanto, M.Hum., selaku pembimbing pertama, dengan

penuh kesabaran memberikan waktu, tenaga, petunjuk serta koreksi hingga

penyusunan skripsi ini terselesaikan.

6. Drs. Sri Supiyarno M.A., selaku pembimbing kedua, dengan penuh

kesabaran dan ketelitian memberikan bimbingan kepada penulis hingga

dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Sastra Daerah yang telah memberikan bekal

ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama studi di jurusan Sastra

Daerah.

8. Kepala dan Staf Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta

dan Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa atas fasilitas yang

diberikan, menunjang sarana berupa penyediaan referensi dan pelayanan

yang baik sehingga memberikan kelancaran kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Suamiku terkasih Dedhi Erfan Wijaya, serta bapak (Abdul Rohim), ibu

(Sri Sumirat) dan kedua adikku tercinta atas curahan kasih sayang yang

terus diberikan dan dorongan semangat serta doa hingga penulis bisa

(9)

commit to user

ix

10.Eyang Lawu (Syekh Maulana Lawu Warta) selaku pengarang Kidung

Wêcatantular yang telah memberikan izin kepada penulis untuk dapat

menggunakan karyanya sebagai objek penelitian.

11.Sahabat-sahabatku yang senantiasa menemani dan memberikan motivasi

agar cepat menyelesaikan skripsi ini.

12.Sedulur KKTT Wiswakarman, Komunitas Padunungan, Sanggar Saka

Gallery, dan komunitas-komunitas seni yang pernah penulis ikuti, terima

kasih atas kebersamaan yang dibangun selama ini.

13.Kepada semua pihak yang membantu penulis yang tidak dapat disebutkan

disini.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini masih

terdapat kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun

penulis demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.

Surakarta, 17 November 2014

(10)

DAFTAR ISI

DAFTAR TANDA, SINGKATAN, DAN LAMBANG ... xiii

ABSTRAK ... xv

2. Purwakanthi Guru Sastra (Aliterasi) ... 15

3. Purwakanthi Lumaksita ... 15

D. Diksi atau Pilihan Kata ... 16

(11)

commit to user

A. Pemanfaatan Bunyi Bahasa dalam Kidung Wecatantular karya Syekh Maulana Lawu Warta ... 39

1. Asonansi (Purwakanthi Guru Swara) ... 30

2. Aliterasi (Purwakanthi Gura Sastra) ... 48

3. Purwakanthi Lumaksita ... 66

(12)

1. Personifikasi ... 103

2. Metonimi ... 105

3. Epistrofa ... 108

4. Mesodiplosis ... 109

5. Metafora ... 109

6. Asindeton ... 112

7. Eufimismus ... 112

8. Enumerasia ... 113

D. Aspek Pencitraan dalam Kidung Wecatantular karya Syekh Maulana Lawu Warta ... 114

1. Citraan Penglihatan ... 114

2. Citraan Pendengaran ... 115

3. Citraan Perabaan ... 116

4. Citraan Gerak ... 117

BAB V PENUTUP ... 119

A. Kesimpulan ... 119

B. Saran ... 120

DAFTAR PUSTAKA ... 121

DAFTAR WEBSITE ... 124

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR TANDA, SINGKATAN, DAN LAMBANG

DAFTAR TANDA

1. - : Tanda hubung maksudnya bergabung dengan

2. (….) : Tanda oposional atau pelengkap 3. / : Garis miring menyatakan atau

4. /…/ : Pengapit ejaan fonem 5. {…} : Pengapit morfem

6. ‘…’ : Pengapit terjemahan 7. + : Dan

8. >< : Tanda sudut yang berkebalikan menandakan lawan kata

DAFTAR SINGKATAN

1. BUL : Bagi Unsur Langsung

2. Dkk : Dan kawan-kawan

3. FSSR : Fakultas Sastra dan Seni Rupa

4. KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

5. KWKSMLW : Kidung Wecatantular Karya Syekh Maulana Lawu Warta

6. PUP : Pilah Unsur Penentu

(14)

DAFTAR LAMBANG

1. e : Melambangkan bunyi vocal /e/ seperti kata gawe ‘membuat’ 2. ê : Melambangkan bunyi vokal /ε/ seperti kata santên ‘santan’

3. è : Melambangkan bunyi vokal /E/ seperti kata awèh ‘memberi’

(15)

commit to user

xv

ABSTRAK

Winda Prasetya Ningrum. C0110070. Kajian Stilistika Kidung Wêcatantular

Karya Syekh Maulana Lawu Warta. Skripsi: Jurusan Sastra Daerah untuk Sastra Jawa Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah pemanfaatan pola bunyi dalam Kidung Wêcatantular karya Syekh Maulana Lawu Warta? (2) Bagaimanakah kekhasan diksi dan aspek penanda morfologis dalam

Kidung Wêcatantular karya Syekh Maulana Lawu Warta? (3) Bagaimanakah

penggunaan gaya bahasa yang terdapat dalam Kidung Wêcatantular karya Syekh Maulana Lawu Warta? (4) Bagaimanakah aspek pencitraan yang terdapat dalam Kidung Wêcatantular karya Syekh Maulana Lawu Warta?

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan pemanfaatan pola bunyi dalam Kidung Wêcatantular karya Syekh Maulana Lawu Warta. (2) Mendeskripsikan kekhasan diksi dan aspek penanda morfologis dalam Kidung

Wêcatantular karya Syekh Maulana Lawu Warta. (3) Mendeskripsikan kekhasan

gaya bahasa yang terdapat dalam Kidung Wêcatantular karya Syekh Maulana Lawu Warta. (4) Menjelaskan aspek pencitraan dalam Kidung Wêcatantular karya Syekh Maulana Lawu Warta.

Jenis penelitian berbentuk deskriptif kualitatif, yaitu data-data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata. Data dalam penelitian ini adalah lirik dari Kidung Wêcatantular karya Syekh Maulana Lawu Warta . Sumber data dalam penelitian ini adalah data tulis yang berupa tulisan tangan dari Syekh Maulana Lawu Warta dan data lisan berupa pertanyaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lirik Kidung Wêcatantular karya Syekh Maulana Lawu Warta yang terdapat pada sumber data. Sampel data penelitian ini adalah lirik kidung yang berupa kata yang mengandung aspek bunyi, diksi atau pilihan kata, gaya bahasa, dan pencitraan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak kemudian ditindaklanjuti dengan teknik catat. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode distribusional dan metode padan. Metode distribusional digunakan untuk menganalisis aspek-aspek bunyi, dan diksi atau pilihan kata dengan teknik dasar BUL (Bagi Unsur Langsung). Sedangkan metode padan digunakan untuk menganalisis gaya bahasa dan pencitraan dengan teknik dasar Pilah Unsur Penentu (PUP). Adapun metode penyajian hasil analisis data menggunakan metode formal dan informal.

Hasil analisis data adalah sebagai berikut. Pemanfaatan pola bunyi bahasa yang dipakai dalam Kidung Wêcatantular karya Syekh Maulana Lawu Warta, ditemukan adanya asonansi atau purwakanthi guru swara, aliterasi atau purwakanthi guru sastra, dan purwakanthi lumaksita. Pemakaian diksi atau pilihan kata dalam lirik Kidung Wêcatantular yaitu pemakaian sinonim, antonim, tembung saroja, tembung plutan, tembung garba, kata-kata kawi, dan ragam literer penanda morfologis. Pemakaian gaya bahasa yang terdapat dalam lirik Kidung Wêcatantular antara lain personifikasi, metonimi, epistrofa, mesodiplosis, metafora, asindeton, eufemismus, enumerasia. dan pemakaian pencitraan dalam lirik Kidung Wecatantular karya Syekh Maulana Lawu Warta citra penglihatan, pendengaran, perabaan, dan gerak.

(16)

SARIPATHI

Winda Prasetya Ningrum. C0110070. Kajian Stilistika Kidung Wêcatantular

Karya Syekh Maulana Lawu Warta. Skripsi: Jurusan Sastra Daerah untuk Sastra Jawa Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Prêkawis ingkang dipunrêmbag ing panalitèn mênika inggih punika (1) Kadospundi mupangatipun perangan swantên wontên ing Kidung Wêcatantular anggitanipun Syekh Maulana Lawu Warta? (2) Kados pundi perangan diksi lan perangan morfologis wontên ing Kidung Wêcatantular anggitanipun Syekh Maulana Lawu Warta? (3) Kados pundi panganggenipun lêlewaning basa wontên Kidung Wêcatantular anggitanipun Syekh Maulana Lawu Warta? (4) kados pundi perangan citra wontên ing Kidung Wêcatantular anggitanipun Syekh Maulana Lawu Warta?

Ancasipun panalitèn inggih punika: (1) ngandharakên mupangatipun perangan swantên wontên ing Kidung Wêcatantular anggitanipun Syekh Maulana Lawu Warta. (2) ngandharakên perangan diksi lan pèrangan morfologis wontên ing Kidung Wêcatantular anggitanipun Syekh Maulana Lawu Warta. (3) ngandharakên panganggenipun lêlewaning basa wontên Kidung Wêcatantular anggitanipun Syekh Maulana Lawu Warta. (4) ngandharakên perangan citra wontên ing Kidung Wêcatantular anggitanipun Syekh Maulana Lawu Warta.

Jinising panalitèn wujudipun deskriptif kualitatif, inggih punika data-data ingkang sampun awujud têmbung. Data panalitèn mênika têmbang Kidung Wêcatantular anggitanipun Syekh Maulana Lawu Warta. Sumber data panalitèn mênika data tulis awujud naskah transkrip anggitanipun Syekh Maulana Lawu Warta lan data lisan awujud pertanyaan. Populasi panalitèn inggih punika sêdaya têmbang Kidung Wêcatantular anggitanipun Syekh Maulana Lawu Warta. Sampel data saking panalitèn inggih mênika sêdaya têmbang Kidung Wêcatantular ingkang awujud têmbung ingkang ngandhut purwakanthi, diksi utawi pamilihing têmbung, panggangenipun imbuhan lan têmbung rangkêp, lêlewaning basa, lan citra. Dene cara ngêmpalakên data dipun-ginakakên metode simak dipunlajêngakên kanthi teknik catat. Metode ingkang dipun-ginakakên kangge ngandharakên data inggih punika metode distribusional saha metode padan. Metode distribusional kaginakakên kangge ngandharakên purwakanthi lan diksi utawi pamilihing basa kanthi teknik dasar BUL (Bagi Unsur Langsung). Saha metode padan kaginakakên kangge ngandharakên lêlewaning basa, lan citra kanthi teknik dasar PUP (Pilah Unsur Penentu). Metode penyajian hasil analisis data ing panalitèn punika migunakakên metode formal saha metode informal.

Asil panalitèn inggih punika purwakanthi ing cakêpan têmbang Kidung Wêcatantular punika dipunpanggihakên purwakanthi swara, purwakanthi sastra, purwakanthi lumaksita. Pamilihing têmbung ingkang dipunangge antawisipun dasanama, kosok balèn, tembung saroja, tembung plutan, tembung garba, panggènanipun têmbung kawi. Pèrangan morfologis dipunpanggihakên imbuhan saha têmbung rangkêp. Lêlewaning basa dipunpanggihakên personifikasi, metonimi, epistrofa, mesodiplosis, metafora, asindeton, eufimismus, saha enumerasia. Citra ing cakêpan têmbang Kidung Wêcatantular karya Syekh

(17)

commit to user

xvii

ABSTRACT

Winda Prasetya Ningrum. C0110070. Stilistika Study Work Kidung

Wêcatantular of Syekh Maulana Lawu Warta. Thesis: Regional Literature

Department for Java Literature Faculty of Literature and Fine Arts University March Surakarta.

Issues discussed in this study were (1) How does the use of sound patterns in the Kidung Wêcatantular of Syekh Maulana Lawu Warta? (2) What aspects of the peculiarities of diction, and morphological markers in the Kidung Wêcatantular of Syekh Maulana Lawu Warta? (3) How does the use of a style that is contained in the Kidung Wêcatantular of Syekh Maulana Lawu Warta? (4) What aspects of the imagery contained in the Kidung Wêcatantular of Syekh Maulana Lawu Warta?

The purpose of this study is: (1) Describe the use of sound patterns in the Kidung Wêcatantular of Syekh Maulana Lawu Warta. (2) Describe the peculiarities of diction, and morphological markers in the Song aspects of the Kidung Wêcatantular of Syekh Maulana Lawu Warta. (3) Describe the stylistic peculiarities contained in the Kidung Wêcatantular of Syekh Maulana Lawu Warta. (4) Describe the imaging aspects of the Kidung Wêcatantular of Syekh Maulana Lawu Warta.

Type a descriptive qualitative research, the data collected in the form of words. Sources of data in this study is a data write ballad lyrics that form the work of Sheikh Maulana Lawu News in which there are aspects of sound, diction, or word choice, style, and imaging. The population in this study were all Wêcatantular Song lyrics Lawu News Maulana Sheikh works contained in the data source. The sample of this research is that carol lyrics containing the word form aspects of sound, diction, or word choice, style, and imaging. Data collection was performed by the method and then refer to the technical note ditindaklanjuti. The method used to analyze the data is distributional method and unified method. The method used to analyze the distributional aspects of the sound, and diction or choice of words with the basic techniques BUL (Element For Direct). While the match method is used to analyze the style of language and imagery with the basic techniques Determinants Segment Element (PUP). The method of presentation of results analyze data using formal and informal methods.

The results of the data analysis are as follows. Utilization of the sounds of the languages spoken in the Wêcatantular of Syekh Maulana Lawu Warta, found a teacher purwakanthi assonance or swara, alliteration or purwakanthi literature teacher, and purwakanthi lumaksita. The use of diction or choice of words in the lyrics of the Song Wecatantular the use of synonyms, antonyms, Tembung Saroja, Tembung plutan, Tembung garba, kata-kata Kawi , and a variety of literary morphological markers. The use of a style that is contained in the lyrics of the Kidung Wêcatantular such as personification, metonymy, epistrofa, mesodiplosis, metaphor, asindeton, eufemismus, enumerasia. And the use of imagery in the lyrics of the Wêcatantular of Syekh Maulana Lawu Warta image sight, hearing, touch, and movement.

Referensi

Dokumen terkait

bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara lain: Gerakan Separatis dengan lepasnya Timor Timur dari Indonesia yang dimulai dengan

Hasil regresi model sigmoid menunjukkan bahwa dimensi panjang tubuh mencapai titik infleksi pada umur kurang dari satu minggu dan dimensi panjang yang paling cepat mencapai

Orang Kelantan, walau pun yang berkelulusan PhD dari universiti di Eropah (dengan biasiswa Kerajaan Persekutuan) dan menjawat jawatan tinggi di Kementerian atau di Institusi

Zat ini diklasifikasikan sebagai sama berbahayanya dengan debu mudah terbakar oleh Standar Komunikasi Bahaya OSHA 2012 Amerika Serikat (29 CFR 1910.1200) dan Peraturan Produk

• Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata

Field research adalah sumber data yang diperoleh dari lapangan penelitian yaitu mencari data terjun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data yang kongret

Metode yang digunakan untuk steganografi dalam penelitian adalah Low Bit Encoding dengan enkripsi

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler