• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan prestasi belajar menggunakan media realia pada materi operasi hitung campuran siswa kelas IV SDN Danurejo I semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan prestasi belajar menggunakan media realia pada materi operasi hitung campuran siswa kelas IV SDN Danurejo I semester 2 tahun pelajaran 2011/2012."

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

viii ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN SISWA

KELAS IV SDN DANUREJO I SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh: MULYATI NIM. 101132027

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Danurejo 1 tentang materi operasi hitung campuran dengan menggunakan media realia tahun pelajaran 2011/2012 yang ditandai dengan peningkatan rata-rata nilai ulangan dan persentase siswa yang mencapai KKM.

Jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Danurejo 1 tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 27 siswa. Objek penelitian adalah peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika tentang materi operasi hitung campuran. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan tes tertulis. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan keadaan awal nilai rata-rata ulangan siswa kelas IV pada tahun ajaran 2010/2011 berada dibawah KKM yaitu 48,15 dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu 33,3%. Setelah menggunakan metode eksperimen, nilai rata-rata ulangan siswa pada siklus I menjadi 62,4 dan di siklus II menjadi 72,8. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I sebesar 62,9% dan pada siklus II 85,2%. Hasil uji t menunjukkan taraf signifikansi sebesar 0,00 > 0,05 pada peningkatan prestasi belajar dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Nilai tersebut menunjukkan peningkatan secara signifikan.

(2)

ix ABSTRACT

THE INCREASE OF LEARNING ACHIEVEMENT USING REALIA MEDIA ON THE MATERIAL ARITMETIC OPERATIONS MIX FOR

THE FOUR GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL DANUREJO 1 SECOND SEMESTER ACADEMIC YEAR 2011/2012

By:

MULYATI NIM. 101132027

This research aims to find out the enhancement students’ learning achievement using realia media method on the material arithmetic operations mix the four grade students of SDN Danurejo 1 in the second semester in academic year 2011/2012 which is marked with the escalation of the examination score average, and the student percentage that reach the KKM.

This research is a Classroom Action Research (CAR). The subject of this research is the four grade students of SDN 1 Danurejo 1 in academic year 2011/2012. This class consists of 27 students. The object of this research is learning achievement in arithmetic operations mix. Technique of data collection are written test. Method of data analysis is descriptive quantitative. This research consists of two cycles. Each cycle consists of plan, action, observation, and reflection.

The result showed in the initial codition that the examination score of the four grade students in academic year 2011/2012 is under the KKM that is 48.15 and the percentage of the students that have reached the KKM is 33,3%. After using exsperiment method the examination score average in the first cycle, that is 73,39 and in the second cycle to 81,42. The percentage of students numbers who have reached the KKM in the first cycle is 62,9% and the second cycle is 85,2%. Result of t test shows level of significance was 0,00 > 0,05 on enhancement of learning achievement from initial condition to cycle I and II. This score shows a significant increase.

(3)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN SISWA

KELAS IV SDN DANUREJO I SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukansebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

DisusunOleh: MULYATI

101132027

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

ii

SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN SISWA

KELAS IV SDN DANUREJO I SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Disusun oleh:

MULYATI NIM. 101132027

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I,

(Drs. Puji Purnomo, M.Si.) Tanggal, 15 Oktober 2012

Pembimbing II,

(5)

iii

SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN SISWA

KELAS IV SDN DANUREJO I SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Disusun oleh:

MULYATI NIM. 101132027

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal, 15 Oktober 2012

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama lengkap Tanda Tangan

Ketua : Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A. ...

Sekretaris : Elga Andriana, S.Psi., M.Ed. ...

Anggota 1 : Drs. Puji Purnomo, M.Si. ...

Anggota 2 : Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. ...

Anggota 3 : Dra. Haniek Sri Pratiwi, M.Pd. ...

Yogyakarta, 15 Oktober 2012

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

(6)

iv

HALAMAN MOTTO

Berjuang dan Berdoa

Jalani Hidup Dengan Sabar dan Ikhlas

Berusaha Untuk Berfikir Jernih, Berhati Bersih,

Berbicara Jujur Apa Adanya

Tidak Mudah Putus Asa

(7)

v

PERSEMBAHAN

1.Suamiku tercinta yang senantiasa menjadi

motivasi bagiku untuk menjadi yang terbaik

dan buah hatiku yang selalu menanti mama

di rumah

2.Cucuku tersayang

3.Keluarga

(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya yang saya tulis tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan pada daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 15 Oktober 2012

Penulis

(9)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : MULYATI

NIM :101132027

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang

berjudul: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN

SISWA KELAS IV SDN DANUREJO I SEMESTER 2 TAHUN

PELAJARAN 2011/2012 kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan

akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada

saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 15 Oktober 2012

Yang menyatakan

(10)

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN SISWA

KELAS IV SDN DANUREJO I SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh: MULYATI NIM. 101132027

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Danurejo 1 tentang materi operasi hitung campuran dengan menggunakan media realia tahun pelajaran 2011/2012 yang ditandai dengan peningkatan rata-rata nilai ulangan dan persentase siswa yang mencapai KKM.

Jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Danurejo 1 tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 27 siswa. Objek penelitian adalah peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika tentang materi operasi hitung campuran. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan tes tertulis. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan keadaan awal nilai rata-rata ulangan siswa kelas IV pada tahun ajaran 2010/2011 berada dibawah KKM yaitu 48,15 dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu 33,3%. Setelah menggunakan metode eksperimen, nilai rata-rata ulangan siswa pada siklus I menjadi 62,4 dan di siklus II menjadi 72,8. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I sebesar 62,9% dan pada siklus II 85,2%. Hasil uji t menunjukkan taraf signifikansi sebesar 0,00 > 0,05 pada peningkatan prestasi belajar dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Nilai tersebut menunjukkan peningkatan secara signifikan.

(11)

ix

ABSTRACT

THE INCREASE OF LEARNING ACHIEVEMENT USING REALIA MEDIA ON THE MATERIAL ARITMETIC OPERATIONS MIX FOR

THE FOUR GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL DANUREJO 1 SECOND SEMESTER ACADEMIC YEAR 2011/2012

By:

MULYATI NIM. 101132027

This research aims to find out the enhancement students’ learning achievement using realia media method on the material arithmetic operations mix the four grade students of SDN Danurejo 1 in the second semester in academic year 2011/2012 which is marked with the escalation of the examination score average, and the student percentage that reach the KKM.

This research is a Classroom Action Research (CAR). The subject of this research is the four grade students of SDN 1 Danurejo 1 in academic year 2011/2012. This class consists of 27 students. The object of this research is learning achievement in arithmetic operations mix. Technique of data collection are written test. Method of data analysis is descriptive quantitative. This research consists of two cycles. Each cycle consists of plan, action, observation, and reflection.

The result showed in the initial codition that the examination score of the four grade students in academic year 2011/2012 is under the KKM that is 48.15 and the percentage of the students that have reached the KKM is 33,3%. After using exsperiment method the examination score average in the first cycle, that is 73,39 and in the second cycle to 81,42. The percentage of students numbers who have reached the KKM in the first cycle is 62,9% and the second cycle is 85,2%. Result of t test shows level of significance was 0,00 > 0,05 on enhancement of learning achievement from initial condition to cycle I and II. This score shows a significant increase.

(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat,

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan

Kelas ini. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika

tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Y. B. Adimassana, M. A., selaku Koordinator Program Sarjana

Kependidikan Bagi Guru dalam Jabatan Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. Puji Purnomo M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah

memberikan arahan, dorongan, semangat, serta sumbangan pemikiran yang

penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II, yang telah

memberikan bantuan ide, saran, masukan, kritik, serta bimbingannya yang

sangat berguna selama penelitian ini.

6. Bapak Giyarto selaku karyawan Program SKGJ-PGSD Universitas Sanata

Dharma.

7. Ibu Isnadiyah, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Danurejo 1, yang

(13)

xi

8. Siswa kelas IV SD Negeri Danurejo 1 yang telah bersedia menjadi subjek

dalam penelitian ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima

sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan peneliti

lain.

Yogyakarta, 15 Oktober 2012

Penulis

(14)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Pemecahan Masalah ... 3

E. Batasan Pengertian ... 4

F. Tujuan Penelitian . ... 4

G. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian yang Relevan... 7

(15)

xiii

C. Media Realia ... 10

D. Pembelajaran Matematika... 15

E. Kerangka Pikir... 17

F. Hipotesis Tindakan. ... 18

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 19

B. Setting Penelitian ... 20

C. Rencana Tindakan ... 21

D. Instrumen Penelitian ... 25

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ... 32

G. Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 35

1. Proses ... 35

2. Hasil ... 45

B. Pembahasan ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 53

(16)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Penelitian ... 20

Tabel 2. Peubah dan Instrumen Penelitian... 26

Tabel 3. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ... 26

Tabel 4. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 26

Tabel 5. Rincian Pemberian Skor Soal Evaluasi ... 27

Tabel 6. Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ... 29

Tabel 7. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ... 30

Tabel 8. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa ... 32

Tabel 9. Hasil Uji t Satu Sampel Prestasi Belajar Siswa ... 46

Tabel 10. Hasil Uji t Dua sampel Prestasi Belajar Siswa ... 47

Tabel 11. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ... 48

(17)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 19

Gambar 2. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas ... 45

(18)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 56

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 57

Lampiran 3. Ringkasan Materi ... 73

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 81

Lampiran 5. Soal Evaluasi Siklus ... 85

Lampiran 6. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran ... 91

Lampiran 7. Data Mentah Soal Siklus ... 95

Lampiran 8. Indeks Kesukaran Soal... 97

Lampiran 9. Validitas Soal Siklus ... 99

Lampiran 10. Reliabilitas Soal Siklus ... 101

Lampiran 11. Notulen dan Daftar Hadir Refleksi ... 105

Lampiran 12. Data Prestasi Belajar Siswa ... 113

Lampiran 13. Hasil Kerja Siswa... 116

Lampiran 14. Surat Izin Penelitian ... 122

Lampiran 15. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian di SD ... 123

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting karena hampir semua kegiatan manusia berhubungan dengan matematika termasuk operasi hitung campuran yang nantinya diterapkan dalam kehidupan shari-hari.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok di sekolah dasar (SD). Oleh sebab itu, pemahaman konsep-konsep matematika perlu ditingkatkan agar siswa lebih mudah memahami materi yang diberikan oleh guru terutama tentang perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan. Pembelajaran matematika atau bidang studi lainnya dikatakan baik apabila tujuan pembelajaran yang akan dicapai (indikator) dapat tercapai. Supaya tidak abstrak maka pembelajaran matematika memerlukan media.

Berdasarkan hasil observasi peneliti, anak SDN Danurejo 1, Magelang semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 melakukan banyak kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan operasi hitung campuran bilangan bulat. Salah satu sebabnya guru dalam proses belajar mengajar kurang memahami atau memperhatikan karakteristik siswa. Guru selama ini mengajar secara klasikal sehingga menyamaratakan semua individu dalam kelas.

(20)

Siswa yang kurang seharusnya mendapat penanganan khusus, tidak mendapat penanganan/bimbingan sebagaimana mestinya sehingga siswa selalu mengalami kesulitan belajar, makin hari makin bertambah bebannya. Materi yang disampaikan guru kurang menarik karena diberikan secara abstrak, bahkan guru mengabaikan media pembelajaran dan alat peraga. Dengan demikian, siswa semakin merasa kesulitan untuk menyelesaikan soal-soal hitung operasi bilangan bulat.

Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata ulangan harian siswa SDN Danurejo 1 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 untuk mata palajaran matematika pada kompetensi dasar 5.4 Melakukan Operasi Hitung Campuran belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal, sedangkan KKM yang ditentukan yaitu 60. Dari 27 siswa yang tuntas hanya 9 anak atau sekitar 33,3% dengan nilai rata-rata kelas 49,81. Dari sini timbul masalah yang harus ditangani.

Untuk itu diperlukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Peneliti ingin mencoba mengatasinya dengan menggunakan media realia. Media jenis keping warna dapat membantu guru dalam menyampaikan pelajaran dan membantu siswa dalam belajar. Selain hal tersebut, media realia memberi kesan kuat dan menarik perhatian anak sehingga terdorong untuk lebih giat belajar. Dengan demikian, peneliti berharap media realia dapat meningkatkan prestasi belajar pada materi operasi hitung campuran siswa kelas IV SDN Danurejo 1 semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.

(21)

B. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti membatasi penelitian pada hal-hal sebagai berikut:

1. Masalah dalam penelitian ini difokuskan pada materi operasi hitung campuran dengan kompetensi dasar 5.4 Melakukan operasi hitung campuran.

2. Tidakan yang dipilih dalam penelitian ini adalah menggunakan media realia.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penggunaan media realia dalam upaya meningkatkan prestasi belajar dalam menyelesaikan soal-soal operasi hitung campuran bilangan bulat siswa kelas IV SDN Danurejo 1 Semester 2 Tahun pelajaran 2011/2012?

2. Apakah penggunaan media realia dapat meningkatkan prestasi belajar dalam menyelesaikan soal-soal operasi hitung campuran bilangan bulat siswa kelas IV SDN Danurejo 1 Semester 2 Tahun pelajaran 2011/2012?

D. Pemecahan Masalah

(22)

E. Batasan Pengertian

Supaya tidak menimbulkan persepsi yang berbeda mengenai masalah yang sedang dibahas maka perlu adanya batasan pengertian dalam penelitian ini.

1. Prestasi Belajar adalah hasil yang diraih/didapat setelah seseorang melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Prestasi Belajar juga berubahnya tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman belajar

2. Media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai sumber belajar. Media realia dapat berupa tumbuhan, hewan, benda-benda nyata di sekitar kita.

F. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media realia dalam upaya meningkatkan prestasi belajar dalam menyelesaikan soal-soal operasi hitung campuran bilangan bulat siswa kelas IV SDN Danurejo 1 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012.

(23)

G. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang penggunaan media realia dalam proses belajar mengajar Matematika, antara lain.

1. Bagi Peneliti

a. Membuka wawasan baru tentang media pembelajaran yang dapat digunakan selain metode ceramah yang biasa digunakan selama ini dan efektifitasnya

b. Merupakan pengalaman baru yang dapat dikembangkan untuk pembelajaran materi lain atau bidang studi lain bila memungkinkan c. Memiliki alternatif, metode pembelajaran lain selain metode yang biasa

digunakan sehingga pembelajaran dapat dilakukan dengan metode yang bervariasi dan tidak monoton.

2. Bagi Siswa

a. Memiliki pengalaman baru dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga diharapkan dapat mengurangi kejenuhan dan tidak monoton

b. Bila metode pembelajaran dilakukan secara berkesinambungan (tidak hanya sekali waktu penelitian dilakukan) pada materi-materi lain, prestasi belajar diharapkan dapat meningkat

c. Mengatasi anak yang kesulitan belajar dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan operasi hitung campuran bilangan bulat

(24)

3. Bagi Guru

a. Merupakan model pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai alternatif metode pembelajaran yang dapat digunakan dan dikembangkan

b. Diharapkan dapat memotivasi guru untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode yang sama atau metode yang lain, pada bidang studi lain, materi lain dan kelas yang lain

c. Memberi masukan kepada guru agar menyadari, dalam proses belajar mengajar selalu berpegang pada 4 pilar pendidikan.

4. Bagi Sekolah

Menambah dokumen hasil penelitian yang dapat menambah bahan bacaan di perpustakaan sekolah yang diharapkan dapat memberi inspirasi dan memacu guru melakukan penelitian yang sama maupun penelitian lain.

5. Bagi Prodi

(25)

7 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hasil penelitian yang relevan.

1. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Indri Indriyani (2011) yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Spesial Anak Melalui Penggunaan Media Realia” Deskripsi hasil penelitian yang ditunjukan sebelum diberikan tindakan kemampuan visual spasial anak dapat digambarkan secara presentase pada kategori perlu stimulus (PS) yaitu 22,3%, kategori dalam proses (DP) yaitu 16,9%, kategori berkembang baik (BB) yaitu sebesar 60,8%. Hasil akhir penelitian yang ditunjukan setelah diberikan tindakan, kemampuan visual spasial anak dapat digambarkan secara presentase pada kategori berkembang baik (BB) sebesar 84,1%, masih dalam proses (DP) 12,4%, masih membutuhkan stimulus (PS) adalah 3,5%.

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nirmala (2009) yang berjudul penggu yang berjudul “Penggunaan Media Realia Naan Media Realia Efeektif Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Bentuk Geometri Anak Usia TK”. Hal ini dapat ditunjukan anak

(26)

sudah dapat mengenal bentuk geometri, menyebutkan bentuk, membandingkan bentuk dan menguraikan bentuk.

Berdasarkan dua hasil penelitian yang relevan di atas, penggunaan media realia dapat meningkatkan prestasi belajar. Atas dasar itu, peneliti akan menggunakannya di SD Negeri Danurejo 1 untuk memverifikasi hasil penelitian tersebut.

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Winkel (1984: 162) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai.

Sedangkan Djamarah (1991: 19) mengemukakan bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan.

Jadi prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan atau mengerjakan kegiatan atau aktivitas tertentu. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang karena usahanya dalam belajar sesuatu. Setiap siswa mempunyai cara yang berbeda-beda dalam belajar untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

(27)

dipergunakan. Pemahaman tentang belajar tersebut hanyalah makna sempit saja.

Tirtonegoro (1984; 43) menyatakan bahwa pencapaian hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.

Prestasi belajar juga berubahnya tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman belajar. Sukirin berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku pada saat orang belajar maka responnya menjadi baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya menurut Sukirin tidak baik. Menurut Sukirin dalam bukunya yang berjudul “Pokok-pokok Psikologi Pendidikan” dikemukakan sebagai berikut : belajar adalah suatu kegiatan yang disengaja untuk mengubah tingkah laku sehingga diperoleh kecakapan baru (Sukirin, 1978: 36).

Dari beberapa pendapat tersebut dapat dirumuskan prestasi belajar adalah suatu proses kognitif yang terjadi secara aktif untuk memperoleh pengetahuan sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang diharapkan.

(28)

a) Faktor internal

Faktor internal berasal dari dalam individu yang belajar yang meliputi faktor fisik atau jasmani dan faktor mental psikologis. Faktor fisik misalnya keadaan badan lemah, sakit/ kurang fit dan sebagainya, sedang faktor mental psikologis meliputi kecerdasan/ intelegensi, minat, konsentrasi, ingatan, dorongan, rasa ingin tahu dan sebagainya.

b) Faktor eksternal

Faktor ini berasal dari luar individu yang belaja, meliputi faktor alam, fisik, lingkungan, sarana fisik.

c) Faktor pendekatan belajar

Aktivitas yang dilakukan siswa dalam belajar mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai siswa. Faktor pendekatan belajar merupakan suatu upaya belajar siswa yang menggunakan strategi dan metode belajar yang digunakan siswa. Strategi dan metode belajar digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Faktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Dengan demikian, semakin mendalam cara belajar siswa dengan menggunakan suatu strategi dan metode belajar maka prestasi yang diperoleh siswa semakin baik.

C. Media Realia

a) Pengertian Media Pembelajaran

(29)

menggunakan media sebagai channel.Melalui channel dapat dijadikan rangsangan bagi siswa dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, menarik perhatian dan merangsang respos siswa pada suatu mata pelajaran. Channel tersebut ditentukan setelah guru berkomunikasi dengan siswa agar channel yang digunakan sesuai dan cocok dengan keadaan siswa.

Kata “Media” secara harafiah adalah “perantara atau pengantar”. Pengertian media sebagai sumber belajar adalah “Manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan” (Djamarah dan Zein, 2006:136).

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar sangat penting. Ketidak jelasan guru dalam menyampaikan bahan pengajaran dapat terwakili dengan kehadiran media. Apabila tingkatan SD yang siswanya belum mampu berfikir abstrak, masih berfikir kongrit. Keabstrakan bahan pelajaran dapat dikongritkan dengan kehadiran media, sehinga anak didik lebih mudah mencerna bahan pelajaran daripada tanpa bantuan media. Dalam penggunaan media, perlu diperhatikan bahwa pemilihan media pengajaran haruslah jelas dengan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan., apabila diabadikan media pengajaran bukanya membantu proses belajar mengajar, tapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efesien.

(30)

membantu mempertegas bahan pelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar.

b) Fungsi Peranan Media Pengajaran

Fungsi media pengajaran sebagai sumber belajar, Nana Sudjana (dalam Djamarah, 2006: 152), Merumuskan fungsi media sebagai berikut :

1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat Bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

2. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar.

3. Media pengajaran, penggunaannya dengan tujuan dari sisi pelajaran. 4. Penggunaan media bukan semata-mata alat hiburan, bukan

sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.

5. Penggunaan media dalam pengajaran lebih dituangkan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap perhatian yang diberikan guru.

(31)

Ketika fungsi-fungsi media pengajaran itu diaplikasikan kedalam proses belajar mengajar, maka terlihatlah perannya sebagai berikut :

1. Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.

2. Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya.

3. Media sebagai sumber belajar bagi siswa.

c) Kriteria Pemilihan Media Pengajaran

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (dalam Djamarah dan Zein, 2006 : 150), mengemukakan beberapa kriteria dalam memilih media pelajaran, sebagai berikut:

1. Ketepatan dengan tujuan pengajaran.

2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran. Adanya media bahan pelajaran lebih mudah dipahami siswa.

3. Media yang digunakan mudah diperoleh, mirah, sederhan dan praktis penggunaannya.

4. Keterampilan guru dalam menggunakan media dalam proses pengajaran.

5. Tersedia waktu untuk menggunakanya, sehinga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.

(32)

d) Media Realia

 Pengertian Media Realia

Rusman (2005: 2) semua media nyata yang ada di lingkungan alam, baik digunakan dalam kehidupan maupun yang sudah di awaetkan. Syaodih (2007:108 ) menambahkan bahwa media realia adalah bentuk perangsang nyata seperti orang, binatang, tumbuhan, benda-benda, peristiwa, yang dapat di amati oleh siswa. Media realia berupa benda nyata seperti tumbuhan, hewan, maupun benda-benda batuan.

Penggunaan media realia untuk menjelaskan suatu konsep atau prinsip lebih baik dibandingkan menggunakan alat tiruannya, karena siswa akan lebih tertarik mengamati benda yang sebenarnya, disamping dapat mendengar suara, mencium bau dan merabanya (Almustofa dalam http://www.ilmupengetahuan.net/media-realia.html). Media realia dalam pembelajaran sangatlah sesuai sebab dalam menampilkan pengalaman nyata bagi siswa. Dengan demikian, penggunaan media realia dalam proses belajar siswa akan lebih aktif, dapat mengamati, menangani, memanipulasi, mendiskusikan dan akhirnya dapat menjadi alat untuk meningkatkan belajar siswa untuk menggunakan sumber-sumber belajar serupa.

 Keuntungan Media Realia

(33)

keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan indera, menimbulkan gairah belajar. Syaodih (2007:119) menambahkan keuntungan media realia dalam pembelajaran yaitu:

 Dapat memberikan kesempatan maksimal mungkin pada anak untuk mempelajari sesuatu atau melaksanakan tugas-tugas dalam situasi nyata

 Memberi kesempatan pada anak untuk mengalami sendiri situasi yang sesungguhnya

 Melatih ketrampilan anak dengan menggunakan sebanyak mungkin alat indera

D. Pengajaran Matematika

1) Pengertian Pembelajaran Matematika

Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang bahan metematika yang dipelajari. Salah satu bentuk dari serangkaian kegiatan tersebut adalah menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran. Dalam hal ini menggunakan media gambar dipandang sesuai untuk membantu siswa dalam mencapai kompetensi dasar melakukan operasi hitung cmpuran bilangan bulat.

(34)

memiliki obyek kajian yang abstrak, matematika mendasarkan diri pada kesepakatan-kesepakatan, matematika sepenuhnya menggunakan pola pikir deduktif aksiomatis dan matematika dijiwai dengan kebenaran konsistensi. Nilai-nilai ini diperlukan dalam pengajaran matematika yang bertujuan untuk dapat menumbuhkembangkan dan membentuk pribadi siswa sehingga sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pembelajaran aktif matematika menunjukkan betapa pentingnya pemahaman para guru tentang teori–teori yang terkait dengan bagaimana siswa belajar dan mengamplikasikan teori tersebut di kelas. Hendaknya para guru dapat menggunakan dengan tepat keunggulan setiap teori belajar yang lain saling melengkapi.

Proses belajar yang menggunakan media atau alat peraga apapun bentuknya, akan memberikan pengalaman belajar yang kaya pada siswa, dapat memotivasi belajar siswa dengan aktif, kreatif dan menyenangkan sehingga proses maupun hasil belajar siswa menjadi lebih optimal.

2) Operasi hitung matematika

1. Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari 2. Menumbuhkan kemampuan siswa, yang dapat dialih gunakan, melalui

(35)

3. Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin

4. Operasi hitung matematika SD dimulai dari yang kongkrit ke hal yang abstrak, dan dari yang mudah ke yang sulit dari hal yang sederhana ke hal yang rumit/kompleks

3) Soal cerita matematika

Dalam kehidupan sehari-hari penerapan matematika ada dalam semua keilmuan. Maka kemampuan siswa dan keterampilan berhitung harus dikembangkan sehingga mampu mengubah soal cerita matematika kedalam kalimat matematika. Agar lebih mudah menyelesaikan permasalahan.

E. Kerangka Pikir

(36)

F. Hipotesis Tindakan

(37)

19 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian dengan menggunakan media gambar ini termasuk

penelitian tindakan (action research), karena penelitian ini digunakan untuk memperbaiki keadaan yang kurang memuaskan dan untuk meningkatkan

mutu pembelajaran yang ada di kelas. Menurut Lewin (dalam Kasbolah

2001:10) penelitian tindakan adalah penelitian yang merupakan suatu

lingkaran atau langkah-langkah (a spiral of steps) yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Langkah-langkah yang ada dalam rangkaian ini adalah :

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Gambar 1. Siklus Model Kurt Lewin PELAKSANAAN

SIKLUS I

PENGAMATAN PERENCANAAN

REFLEKSI

PERENCANAAN

SIKLUS II

PELAKSANAAN REFLEKSI

(38)

B. Seting Penelitian

1. Tempat penelitian : SD Negeri Danurejo 1 Brontokaan, Danurejo,

Mertoyudan, Kabupaten Magelang

2. Subjek penelitian : Siswa kelas IV (empat) sebanyak 27 siswa

3. Objek penelitian : Prestasi belajar menggunakan media relia

4. Waktu penelitian : Bulan Januari – Agustus Tahun Pelajaran 2011 /

2012

Jadwal Kegiatan dalam Penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agustus

1 Pengumpulan data kondisi awal √ √

2 Penyusunan proposal √ √ √

3 Ijin pengambilan data √

4 Pengambilan data √ √

5 Analisa data √

6 Penyusunan laporan √ √

7 Ujian skripsi √

(39)

C. Rencana Tindakan 1. Persiapan

1) Permintaan izin Kepala Sekolah Dasar Negeri Danurejo 1

Permintaan izin disini dimaksudkan agar kegiatan penelitian

dapat berjalan lancar oleh persetujuan pihak sekolah dan mendapatkan

data yang sesuai.

2) Wawancara

Wawancara disini dimaksudkan untuk mencari informasi

tentang kondisi awal prestasi siswa dan kendala-kendala yang dialami

guru dalam menyampaikan materi belajar. Informasi-informasi

diperoleh dengan hasil wawancara dari siswa kelas IV. Berdasarkan

wawancara tersebut maka didapatkan data nilai siswa kelas IV.

3) Identifikasi masalah

Setelah diperoleh data dari wawancara maka peneliti dapat

mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak

lanjutnya.

a. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya

Hal tersebut dilakukan dengan merumuskan isi dan materi dari

KD yang bermasalah sehingga diperoleh indikator yang bermasalah.

b. Menyusun rencana siklus

Rencana selanjutnya adalah dengan menentukan rencana

tindakan penelitian yang akan dilakukan dalam PTK.

(40)

d. Menyusun silabus, RPP dan LKS

e. Membuat kisi-kisi dan soal untuk tes atau evaluasi pada siklus I dan

II

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus 1) Siklus I

(1) Rencana tindakan

a. Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan materi operasi

hitung campuran

c. Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4

orang.

d. Siswa mengerjakan operasi hitung campuran yang ada dalam

LKS di depan kelas secara bergantian

e. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan

operasi hitung campuran tersebut

f. Masing-masing kelompok dibagikan sejumlah gambar tidak

berwarna dari operasi hitung campuran.

g. Siswa diminta menyelesaikan operasi hitung campuran

berdasarkan gambar

h. Siswa menampilkan hasil kerja kelompoknya di depan kelas

i. Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok bersama-sama

(2) Pelaksanaan Tindakan

(41)

(3) Observasi

a. Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mencatat hal-hal

penting yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pada lembar

observasi

b. Memeriksa LKS

(4) Refleksi

a. Mengidentifikasikan kendala yang dihadapi, kekurangan dan

temuan-temuan lain selama kegiatan pembelajaran

b. Membicarakan dengan teman sejawat atau guru kelas tentang

kendala yang dihadapi, kekurangan, dan temuan-temuan lain

selama kegiatan pembelajaran

c. Membandingkan hasil yang sudah dicapai dengan indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan untuk merencanakan

kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

2) Siklus II

(1) Rencana Tindakan

a. Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengingat kembali

pelajaran pada pertemuan sebelumnya

b. Siswa masuk dalam kelompok, jumlah dan anggota

(42)

c. Guru bertanya jawab tentang materi pada pertemuan

sebelumnya pada setiap kelompok

d. Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang operasi hitung

campuran

e. Guru membagikan gambar yang menarik atau berwarna-warni

tentang operasi hitung campuran.

f. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengerjaan

operasi hitung campuran berdasarkan gambar.

g. Siswa diminta menyelesaikan operasi hitung campuran

berdasarkan gambar

h. Siswa mengisi lembar kerja dalam kelompok kemudian

dikumpulkan

i. Siswa mengerjakan soal-soal tes yang sudah disiapkan oleh guru

secara individual

(2) Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana tindakan

(3) Observasi

a. Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mencatat hal-hal

penting yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pada lembar

observasi

(43)

(4) Refleksi

a. Mengidentifikasikan kendala yang dihadapi, kekurangan dan

temuan-temuan lain selama kegiatan pembelajaran

b. Membicarakan dengan teman sejawat atau guru kelas tentang

kendala yang dihadapi, kekurangan, dan temuan-temuan lain

selama kegiatan pembelajaran

c. Membandingkan hasil yang sudah dicapai dengan indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan untuk merencanakan siklus

yang selanjutnya.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian hasil seorang guru menggunakan alat pengukur yang

disebut tes. Bentuk instrumen yang digunakan berupa bentuk tes yaitu bentuk

tes pilihan ganda. Tes yaitu suatu alat pengukur untuk yang berupa

serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja dalam suatu yang

distandarisasikan, dan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan

hasil belajar individu atau kelompok. Biasanya yang digunakan untuk

mengukur kemampuan siswa adalah jenis tes prestasi belajar dan tes

kemampuan belajar (Masidjo,1995:38-39). Tes pilihan ganda adalah bentuk

penilaian yang terdiri atas suatu pernyataan atau pertanyaan dan sejunlah

(44)

Tabel 2: Peubah dan Instrumen Penelitian

No Peubah Indikator Data Pengumpul an

Nilai tes Tes tertulis Lembar tes/ulangan siswa

Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis yaitu pilihan ganda. Soal tes mengacu pada kisi-kisi soal. Soal tes berjumlah 20 nomor dikerjakan pada akhir setiap siklus. Dengan ketentuan Skor 1 jika jawaban benar dan skor 0 jika jawaban salah. Berikut adalah kisi-kisi soal dan juga rincian pemberian skor.

Tabel 3. Kisi-kisi Soal Evaluasi pada Siklus I

No Indikator Tingkat Kesulitan

Mudah sekali Mudah Sedang 1

Menentukan hasil operasi hitung campuran bilangan bulat.

2,3,4,6,10,11,13,17 14 1,5

2 Menentukan penggunaan

bilangan positif. 9,12 8,18,19

3

Menentukan dengan tepat penggunaan bilangan negatif.

16 7,15,20

Tabel 4. Kisi-kisi Soal Evaluasi pada Siklus II

(45)

Tabel 5. Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II No Jenis Soal Jumlah Soal Skor Maksimal

Tiap Soal

Jumlah skor maksimal

1 Tes objektif 20 1 20

Jumlah 20

E. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas

Masidjo (2010:242) menyatakan validitas suatu tes adalah taraf

sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya

diukur. Suatu tes dikatakan valid dapat dilihat dari keadaan dirinya dan

setelah diperbandingkan dengan suatu tes lain yang telah valid. Apabila

setelah diperbandingkan menunjukkan kesesuaian mengenai hal atau

apa yang mau diukur, dikatakan tes tersebut memiliki taraf validitas

tertentu.

Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan dan apabila dapat mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006:168). Azwar (2009:5)

suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas

yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau

memberikan hasil ukur yang sesuai maksud dilakukannya pengukuran

(46)

Rumus korelasi yang dapat digunakan untuk menghitung

validitas instrumen adalah rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, dengan rumus angka kasar yaitu :

= .∑ −(∑ )(∑ )

∑ 2(∑ )2( ∑ 2(∑ )2

Keterangan :

rxy : Koefisien validitas

x : Jumlah skor dalam sebaran x

y : Jumlah skor dalam sebaran y

xy : Jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan

x2 : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

y2 : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y

N : Banyaknya subyek

Uji coba validitas soal tes tiap siklus akan dilaksanakan di SD

Negeri Danurejo 1 Kelas IV. Pengujian validitas tiap soal tes akan

menggunakan SPSS 16. Soal yang valid akan digunakan sebagai soal

evaluasi tiap siklus.

a. Perangkat pembelajaran

Di bawah ini adalah hasil validasi instrumen pembelajaran meliputi

silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar. Instrumen pembelajaran ini

(47)

Hasil penghitungan validasi perangkat pembelajaran adalah sebagai

berikut.

Tabel 6. Skor Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran

No Perangkat

pembelajaran

Expert judgement Hasil

1 Silabus Kepala SDN Danurejo 4,4

Ahli dari SD N Pasuruhan 1

4,3

Guru SD N Danurejo 1 4,3

Ahli dari SD N Pasuruhan 1

4,6

Guru SD N Pasuruhan 1 4,2

Rata-rata 4,36

2 RPP Kepala SDN Danurejo 4,3

Ahli dari SD N Pasuruhan 1

4

Guru SD N Danurejo 1 4,2

Ahli dari SD N Pasuruhan 1

4,2

Guru SD N Pasuruhan 1 4,3

Rata-rata 4,2

3 LKS Kepala SDN Danurejo 4,3

Ahli dari SD N Pasuruhan 1

4,6

Guru SD N Danurejo 1 3,6

Ahli dari SD N Pasuruhan 1

3,7

(48)

Rata-rata 4,28 4 Bahan Ajar Kepala SDN Danurejo 4,2

Ahli dari SD N Pasuruhan 1

4,4

Guru SD N Danurejo 1 4,2

Ahli dari SD N Pasuruhan 1

4,6

Guru SD N Pasuruhan 1 5

Rata-rata 4,48

Tabel 7. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran

No Skor Kriteria

1 4,2-5 Sangat baik

2 3.4-4,1 Baik

3 2,6-3,3 Cukup

4 1,8-2,5 Kurang baik

5 1-1,7 Sangat kurang baik

Dari hasil skor penghitungan rata-rata validasi perangkat

pembelajaran (silabus, RPP, LKS, bahan ajar) di atas, diperoleh skor

rata-rata silabus adalah 4,36 dengan kriteria sangat baik. Skor rata-rata

RPP adalah 4,2 dengan kriteria sangat baik. Skor rata-rata LKS adalah

4,28 dengan kriteria sangat baik. Skor rata-rata bahan ajar adalah 4,48

dengan kriteria sangat baik. Dari penghitungan di atas, diperoleh skor

(49)

penghitungan tersebut termasuk dalam kriteria sangat baik, sehingga

perangkat pembelajaran ini layak digunakan untuk penelitian.

b. Validasi Instrumen Soal

Untuk menghitung validitas soal peneliti menggunakan program

SPSS 16.0. Validitas soal evaluasi di uji empiris pada siswa kelas V

SD N Danirejo 1. Alasan peneliti memilih siswa kelas V karena mata

pelajaran Matematika materi operasi hitung campuran sudah pernah

diajarkan. Hasil uji empiris dapat dilihat pada lampiran.

2. Reliabilitas

Menurut Masidjo (2010:310), reliabilitas suatu tes adalah taraf

dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya

yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil.

Reliabilitas pada dasarnya menunjukkan pada konsep sejauh mana

suatu pengukuran dapat dipercaya dan tetap.

Uji reliabilitas tes akan menggunakan teknik belah dua atau

gasal genap. Hasil suatu tes dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama

adalah gasal dan bagian kedua adalah genap. Hasil uji reliabilitas dapat

dilihat dilampiran.

(50)

Keterangan :

rtt : Koefisien reliabilitas rgg : Koefisien gasal – genap rbb : Koefisien belahan I dan II

F. Teknik Pengumpulan Data

Tes hasil belajar diperlukan untuk mengukur prestasi belajar siswa kelas

IV SD N Danirejo 1 dengan menggunakan media gambar. Data untuk

prestasi belajar diperoleh melalui tes tertulis. Tes ini berbentuk pilihan ganda

yang berjumlah 20 soal. Tes ini diberikan pada akhir siklus I dan siklus II.

G. Analisis Data

Teknik analisis data penelitian tindakan kelas ini adalah analisis

kuantitatif. Data tersebut diperoleh dari hasil post tes pada siklus I dan siklus

II dari hasil siswa menyusun bilangan secara urut serta hasil tes evaluasi yang

diberikan peneliti.

Tabel 8. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa No Peubah Indikator Kriteria Keberhasilan

(51)

 Cara menghitung peningkatan prestasi belajar

1. Penyekoran

Benar : 1

Salah : 0

2. Menghitung jumlah skor setiap siswa

3. Menghitung nilai setiap siswa dengan rumus:

4. Menghitung Nilai Rata-rata

Ket : ∑N = Jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa n = Jumlah seluruh siswa

5. Menghitung persentase siswa yang telah mencapai KKM, dengan

rumus:

6. Uji normalitas K-S dengan SPSS 16.0, untuk mengetahui apakah data

kondisi awal, siklus I, dan siklus II tersebut normal atau tidak.

7. Uji-t satu sampel dengan SPSS 16.0, untuk mengetahui apakah

peningkatan prestasi belajar siswa pada kondisi awal dengan siklus I

signifikan atau tidak.

Nilai Akhir = jumlah skor setiap siswa x 5

Nilai rata-rata (N) = n

N

(52)

8. Uji-t berpasangan dengan SPSS 16.0, untuk mengetahui apakah

peningkatan prestasi belajar siswa siklus I, dan siklus II signifikan

(53)

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

a. Siklus I

1) Perencanaan

Untuk menilai prestasi belajar siswa dalam pembelajaran

matematika, peneliti menyusun silabus, RPP, LKS, bahan ajar, kisi-kisi tes

formatif, soal-soal tes formatif. Peneliti juga menyiapkan media, alat dan

bahan yang digunakan pada pertemuan pertama yaitu garis bulangan,

manik-manik dua warna, potongan kertas 2 warna bentuk persegi panjang, juga

berbentuk lingkaran sehingga semua siswa bisa aktif dan tidak ada yang

hanya diam saja.

2) Pelaksanaan

a) Pertemuan Pertama Siklus I

Kegiatan pertama dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2012.

Sebelum masuk kelas siswa terbiasa bersalaman dengan Bapak / Ibu

(54)

dahulu di depan kelas dan ketua kelas menyiapkan barisan, kemudian

memilih barisan siswa yang paling tertib masuk kelas terlebih dahulu.

 Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan salam dan doa,

dilanjutkan presensi kepada siswa. Setelah itu peneliti memberi

motivasi akan pentingnya materi belajar matematika dengan

menyampaikan tujuan kegiatan hari ini. Supaya siswa senang belajar,

peneliti mengajak siswa untuk bernyanyi sambil menggambar

sehingga menghasilkan gambar panda yang lucu, terbentuk dari

angka-angka atau lambang bilangan.

 Kegiatan Inti

Peneliti menggambar garis bilangan dan menanyakan kepada siswa

nama angka yang terdapat pada sebelah kanan nol dan

angka-angka yang terdapat pada sebelah kiri nol. Peneliti juga menanyakan

tentang lawan bilangan misalnya 5 lawan bilangannya …. Dan -5

lawan bilangannya ….. Sehingga siswa mampu menyimpulkan bahwa

penjumlahan bilangan dengan lawan bilangannya hasilnya selalu nol.

 Kegiatan Penutup

Peneliti memberikan soal-soal latihan untuk dikerjakan secara

kelompok dengan batas waktu yang ditentukan juga memberikan soal

tes yang harus dikerjakan secara individu. Peneliti bersama siswa

(55)

teman terdekatnya. Selanjutnya guru memberikan penilaian kepada

siswa.

b) Pertemuan Kedua Siklus I

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2012. Sebelum

masuk, siswa terbiasa bersalaman terlebih dahulu kepada Bapak dan

Ibu Guru di halaman sekolah. Setelah bel berbunyi, siswa berbaris

terlebih dahulu di depan kelas. Ketua kelas menyiapkan barisan dan

barisan yang paling bagus masuk terlebih dahulu.

 Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, guru memberi salam dan dilanjutkan doa bersama

menurut kepercayaan masing-masing. Dilanjutkan presensi siswa.

Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

agar senang belajar matematika dengan menyanyi seperti pada

pertemuan I yaitu lagu Hujan Rintik-rintik sebagai berikut :

Hukan rintik-rintik, laut bergelombang

Adik minta roti, diberi onde-onde

Dua lingkaran, setengah lingkaran

Tiga tambah tiga sama dengan enam

Enam kali enam tiga puluh enam

(56)

 Kegiatan Inti

Peneliti menuliskan pola bilangan di papan tulis sambil meminta

siswa untuk menjawab atau menentukan hasil pola bilangan tersebut.

Siswa mengerjakan soal-soal latihan di papan tulis secara bergiliran

dan yang lain mengerjakan soal latihan di buku masing-masing.

Setelah dirasa cukup, peneliti memberikan soal tes formatif untuk

dikerjakan secara individu dengan batas waktu yang telah ditentukan.

Setelah selesai mengerjakans soal tes formatif, peneliti memberikan

penilaian.

 Kegiatan Penutup

Peneliti memberikan refleksi kepada siswa.

3) Observasi

Saat proses pembelajaran berlangsung guru melakukan observasi. Dari

hasil observasi pertemuan pertama, siswa sedikit ramai, bingung dalam

melaksanakan tugas dari guru, pengaturan tempat duduk masing-masing

kelompok masih bingung. Hasil observasi pertemuan kedua, siswa tidak lagi

gaduh seperti pertemuan pertama, ada beberapa anak yang masih kurang

percaya diri untuk mengerjakan sendiri dan berusaha bertanya pada teman.

4) Refleksi

Pada pertemuan pertama Siklus 1, anak-anak masih sedikit ramai dan

(57)

masing-masing kelompok masih bingung. Untuk mengatasi hal tersebut,

ketika dibagi kelompok maka peneliti memberi tanda pada meja untuk

masing-masing kelompok 1, 2, 3, 4 dan 5. Dengan demikian siswa akan

mudah mencari kelompok dan akan mudah mengatur tempat duduk antar

kelompok juga tidak terlalu berdesakan. Dalam tugas ini masih ada beberapa

siswa yang bingung akan tugas yang harus dikerjakan. Kemungkinan guru

kurang jelas dalam memberi petunjuk dan masih buru-buru karena mengejar

waktu untuk menyelesaikan target pembelajaran. Untuk mengatasi hal

tersebut, peneliti menjelaskan lagi tentang tugas-tugas yang harus dikerjakan.

Pada pertemuan kedua, sudah ada kemajuan. Siswa tidak lagi gaduh

seperti pertemuan pertama, peneliti juga sudah lebih tenang tidak

terburu-buru dalam mengajar. Pada pertemuan kedua ini, siswa mengerjakan tes

formatif secara individu, ada beberapa anak yang masih kurang percaya diri

untuk mengerjakan sendiri dan berusaha bertanya pada teman. Peneliti secara

periodik mengingatkan siswa untuk lebih teliti dalam mengerjakan soal-soal

dan boleh bertanya apabila soal kurang jelas, tapi bukan bertanya tentang

jawaban soal. Selesai mengerjakan tes formatif, jawaban dikoreksi bersama

dengan cara menukarkan hasil tes kepada teman terdekat. Dilanjutkan guru

memberikan penilaian, hasilnya ada yang sudah tuntas dan ada beberapa anak

(58)

b. Siklus II

1) Perencanaan

Untuk menilai prestasi belajar siswa dalam pembelajaran

matematika, peneliti menyusun silabus, RPP, LKS, bahan ajar, kisi-kisi soal

tes formatif, soal-soal tes formatif, kunci jawaban dan kriteria penilaian.

Peneliti juga menyiapkan media, alat bahan yang digunakan pada pertemuan

pertama dan kedua yaitu garis bilangan, manik-manik dua warna, gambar

kancing baju berwarna, potongan kertas berbentuk persegi panjang dan

lingkaran dalam dua warna. Diharapkan semua siswa aktif, tidak ada yang

diam saja.

Pelajaran diawali dengan salam dan doa bersama, dilanjutkan

presensi siswa. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Peneliti

memberikan motivasi kepada siswa agar senang dan semangat mengikuti

pelajaran. Peneliti mengajak siswa untuk menyanyikan lagu Hujan

Rintik-rintik yang sudah dihafal siswa. Peneliti memberikan beberapa pertanyaan

kepada siswa yang ditulis di papan tulis. Beberapa anak mengerjakan di

papan tulis teman yang lain mengerjakan di buku masing-masing. Siswa

memberikan tanggapan atas jawaban yang diberikan siswa di papan tulis.

Peneliti memberikan penguatan.

Selanjutnya peneliti memberikan soal tes formatif yang harus

dikerjakan secara individu dalam batas waktu yang sudah ditentukan. Setelah

selesai, hasil pekerjaan dikoreksi bersama dengan cara menukarkan pekerjaan

(59)

memberikan penilaian. Peneliti melakukan analisa penilaian tentang

ketuntasan belajar. Anak yang belum tuntas diberi perbaikan dan yang sudah

tuntas diberikan pengayaan.

Peneliti mengadakan refleksi tentang kegiatan yang telah

dilaksanakan. Apakah siswa senang, bingung, biasa saja terhadap pelajaran

yang sudah dilakukan? Siswa diminta tanggapannya. Jika waktu

memungkinkan, tanggapan dapat ditulis. Jika waktu tidak memungkinkan,

tanggapan diberikan secara lisan.

2) Pelaksanaan

a) Pertemuan Pertama Siklus II

Kegiatan pertama dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2012.

Sebelum masuk kelas siswa terbiasa bersalaman dengan Bapak / Ibu

Guru di halaman sekolah. Setelah bel berbunyi, siswa berbaris terlebih

dahulu di depan kelas dan ketua kelas menyiapkan barisan, kemudian

memilih barisan yang paling tertib masuk kelas terlebih dahulu. Guru

mengawali pelajaran dengan salam dan doa, dilanjutkan presensi

siswa. Setelah itu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.

Peneliti memberikan motivasi kepada siswa agar senang dan

bersemangat mengikuti pelajaran dengan menyanyikan lagu Mari

Belajar Berhitung. Peneliti menunjukkan beberapa kertas dan warna,

juga manik-manik, dekak-dekak yang masing-masing dua warna

sambil tanya jawab dengan siswa. Misalnya 1 kertas merah mewakili 1

(60)

Peneliti memberikan soal-soal tes yang harus dikerjakan secara

individu dengan batas waktu yang sudah ditentukan. Setelah selesai,

peneliti bersama siswa mengoreksi hasil pekerjaan mereka dengan

cara menukarkan kepada teman terdekatnya. Selanjutnya guru

memberikan penilaian kepada siswa.

b) Pertemuan Kedua Siklus II

Kegiatan kedua dilaksanakan pada tanggal 06 Juni 2012, seperti

biasanya sebelum masuk kelas siswa bersalaman dengan Bapak / Ibu

Guru di halaman sekolah. Setelah bel berbunyi siswa berbaris terlebih

dahulu di depan kelas dan ketua kelas menyiapkan barisan.

Pelajaran diawali dengan salam dan do’a bersama, dilanjutkan

presensi siswa. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

Peneliti memberikan motivasi kepada siswa agar senang dan semangat

mengikuti pelajaran. Peneliti mengajak siswa untuk menyanyikan lagu

hujan rintik yang sudah dihafal siswa. Peneliti memberikan beberapa

pertanyaan kepada siswa yang ditulis di papan tulis. Beberapa anak

mengerjakan di papan tulis teman yang lain mengerjakan di buku

masing-masing. Siswa memberikan tanggapan atas jawaban yang

diberikan siswa di papan tulis. Peneliti memberikan penguatan.

Selanjutnya peneliti memberikan soal tes formatif yang harus

dikerjakan secara individu dalam batas waktu yang telah ditentukan.

(61)

menukarkan pekerjaan masing-masing dengan teman yang ada di

sampingnya, kemudian peneliti memberikan penilaian. Peneliti

melakukan analisa penilaian tentang ketuntasan belajar. Anak yang

belum tuntas diberi perbaikan dan yang sudah tuntas diberi pengayaan.

Peneliti mengadakan refleksi tentang kegiatan yang telah

dilaksanakan. Apakah siswa senang, bingung, biasa saja terhadap

pelajaran yang sudah dilakukan. Siswa diminta tanggapannya. Jika

waktu memungkinkan tanggapan ditulis. Jika waktu tidak

memungkinkan tanggapan diberikan secara lisan.

3) Observasi

Saat proses pembelajaran berlangsung guru melakukan observasi. Dari

hasil observasi pertemuan pertama, sudah lebih tertib dalam

melaksanakan tugas dari guru, pengaturan tempat duduk tidak menjadi

masalah lagi, siswa juga lebih aktif untuk berinteraksi dengan guru. Hasil

observasi pertemuan kedua, peneliti sudah lebih tenang dalam

menyampaikan materi pelajaran, tidak terburu-buru, siswa lebih aktif

merespon tugas peneliti.

4) Refleksi

Pada pertemuan pertama siklus dua, anak-anak sudah lebih tertib

dalam melaksanakan tugas dari guru. Pengaturan tempat duduk tidak

(62)

dengan cepat membentuk kelompok. Siswa juga lebih aktif untuk

berinteraksi dengan guru, dan tidak lagi merasa takut mencoba mengerjakan

tugas pekerjaan di papan tulis, jika mendapat tugas. Bahkan beberapa anak

tunjuk jari untuk mengerjakan di papan tulis atau menjawab pertanyaan dari

guru. Hasil tes pada pertemuan pertama siklus dua ini juga lebih baik.

Meskipun masih tetap ada beberapa anak yang belum tuntas dan

kemungkinan memang mereka tergolong anak yang lamban dalam

menguasai mata pelajaran.

Pada pertemuan kedua siklus dua, peneliti sudah lebih tenang dalam

menyampaikan materi pelajaran, tidak terburu-buru. Begitu juga siswa lebih

aktif merespon tugas peneliti, ketika diberikan beberapa pertanyaan sebelum

tes formatif diberikan. Anak juga lebih percaya diri dalam mengerjakan

tugas tes formatif. Peneliti selalu mengingatkan siswa agar lebih teliti dalam

membaca soal, dan meneliti lagi jawaban bagi yang sudah selesai jika

waktunya masih ada. Dan memberikan semangat untuk percaya diri, pasti

bisa tidak usah berusaha untuk bertanya pada temannya dan kejujuran pasti

lebih baik. Hasil tes, dikoreksi bersama dengan cara menukarkan pekerjaan

dengan temannya. Peneliti memberikan penilaian dan hasilnya lebih banyak

(63)

2. Hasil Prestasi Belajar Siswa

a. Hasil prestasi belajar siswa kondisi awal, siklus I, dan siklus II

Berdasar hasil penghitungan, terbukti ada peningkatan rata-rata nilai

siswa dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM. Rata-rata nilai siswa

pada kondisi awal adalah 48.15 meningkat menjadi 62,4 pada siklus I. Dari

siklus I ke siklus II mengalami peningkatan menjadi 72,8. Persentase jumlah

siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal prestasi belajar adalah

sebanyak 33,3%, selanjutnya mengalami kenaikan pada siklus I menjadi

62,9%. Dari siklus I ke siklus II juga mengalami kenaikan menjadi 85,2%.

(64)

Gambar 3: Peningkatan Capaian KKM

b. Uji t Prestasi Belajar Kondisi Awal dengan Siklus I

Tabel 9. Uji t Satu Sempel Prestasi Belajar One-Sample Test

Test Value = 48.15

t Df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

SIKLUS1 4.386 26 .000 14.25741 7.5753 20.9395

Dari tabel diatas, hasil uji-t satu sampel tersebut menunjukan nilai t hitung

adalah sebesar 4.386 dengan sig 0.000. Karena sig < 0.05 maka dapat disimpulkan

(65)

c. Uji t Prestasi Belajar Siklus I dengan Siklus II

Tabel 10. Hasil Uji t Dua Sampel Prestasi Belajar Siswa

Paired Samples Test

-1.03704E1 8.97924 1.72806 -13.92244 -6.81830 -6.001 26 .000

Dari tabel diatas, hasil uji-t berpasangan tersebut menunjukan bahwa

rata-rata perbedaan antara nilai1 dengan nilai2 adalah sebesar -1.0370. Hal

tersebut berarti ada peningkatan nilai prestasi belajar sesudah intervensi

dengan peningkatan sebesar 1.03704.

Nilai t hitung adalah sebesar -6.001dengan sig 0.000. Karena sig >

0.05 maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai sebelum dan sesudah

perlakuan adalah sama (tidak berbeda). Dengan demikian dapat dinyatakan

bahwa perlakuan mempengaruhi nilai prestasi belajar anak dalam kelas secara

signifikan.

B. Pembahasan

Hasil peningkatan prestasi pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat

(66)

Tabel 11. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar

No Peubah Indikator Kondisi

awal

siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 12. Rangkuman Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

No Nama Siswa Siklus 1 Siklus 2

1 Nurkholis 65 70

12 Siti Yulaekah 75 85

13 Valyutri 50 65

14 Vikri 70 80

15 Yayang 85 95

16 Navira 70 80

(67)

18 Muhamad 75 80

Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika tahun pelajaran

2010/2011 masih tergolong rendah. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata ulangan

siswa dan presentase siswa yang mencapai KKM masih rendah. Nilai rata-rata

ulangan siswa adalah 48,15 dengan persentase jumlah siswa yang mencapai

KKM 33,3% atau 9 siswa dari 27 siswa. Peneliti menduga bahwa selama ini

guru masih cenderung menggunakan metode ceramah. Guru mengajar secara

klasikal dengan menyamaratakan kemampuan siswa. Selain hal tersebut,

materi disampaikan secara abstrak dan tidak menarik, bahkan guru

meniadakan adanya alat peraga sebagai media pembelajaran. Hal ini

bertentangan dengan Muhibbin Syah (2001: 132) yang menjelaskan bahwa

faktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor

pendekatan belajar siswa salah satunya adalah metode yang digunakan oleh

guru.

Setelah diberi tindakan dengan menggunakan media realia, siklus I

Gambar

Gambar 2. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas .........................................
Gambar 1. Siklus Model Kurt Lewin
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 2: Peubah dan Instrumen Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sikap terhadap budaya organisasi P.T Garudafood pada karyawan bagian Corporate Human Capital.. Aspek budaya organisasi pada penelitian

Dengan demikian, pada kesempatan tugas perancangan desain interior ini saya tertarik untuk membuat sarana Kiddy School and Camp, dimana sarana ini tidak hanya bersifat

Hasil penelitian sebagai berikut: (1) nilai karakter pelaut yang sudah dikembangkan pada taruna Pertikepel adalah nilai karakter pelaut disiplin; (2) nilai- nilai karakter

 Dengan diberi contoh gerakan oleh guru, siswa dapat melakukan gerak koordinasi kepala, tangan, dan kaki sesuai hitungan dengan benar..  Dengan diberikan teks cerita tentang

Penanganan limbah Puskesmas menunjukkan, kondisi yang kurang layak lebih banyak pada Puskesmas di daerah sangat terpencil dibandingkan dengan daerah terpencil atau bisa, di

Tapi apa yang terjadi ketika berita itu saya sampaikan pada kawan saya bekas mayor itu, dia cuma menjawab dengan senyum mengejek, “Beberapa hari yang lalu dia minta permisi pada

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, sesuai dengan apa yang telah direncanakan,yaitu pembelajaran disajikan dalam dua kali pertemuan (4x35 menit).Dalam suatu

Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi (Joint National Committee On Detection, Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure, Usa,