• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL BAGI WANITA DALAM MASA ‘IDDAH DAN IHDÂD (PERSPEKTIF QIYÂS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUKUM PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL BAGI WANITA DALAM MASA ‘IDDAH DAN IHDÂD (PERSPEKTIF QIYÂS)"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Dalam masyarakat terdapat pandangan yang mengatakan bahwa wanita dalam masa iddah tidak dapat menjalankan ibadah haji, sedangkan dalam ajaran agama Islam menyatakan salah

Akan tetapi beberapa larangan bagi seorang perempuan yang menjalankan iddah dan ihdad bisa dicarikan beberapa alasan untuk menjadi sebuah hukum yang sesuai disetiap zaman

Sebagai contoh Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, jumlah hitungan masa ‘iddah yaitu apabila perkawinan

Madzhab Hanafi menyatakan bahwa seorang istri yang belum haid ketika ditalak oleh suaminya baik istri tersebut ditalak hidup atau talak mati maka wajib menjalani masa

Ustadz Surya Langka menegaskan lagi, ‘iddah yang berada dalam talak raj’i sebenarnya pasangan suami istri masih harus berada dalam satu rumah.Ini berkaitan

tiga kasus wanita tidak berhak atas nafkah dalam masa iddah; pertama, apabila putusnya perkawinan disebabkan akad yang tidak sah atau karena wath’ syubhah, karena dalam perkawinan

Sedangkan menurut istilah syara’ adalah nama waktu untuk menanti kesucian seorang istri yang ditinggal mati, atau diceraikan oleh suami, yang sebelum habis masa itu dilarang untuk

Akan tetapi syariat masih membolehkan wanita pekerja pabrik rokok dengan masa iddah dan ihdad untuk tetap bekerja dan menyesuaikan peraturan dari pabrik tersebut kebolehan untuk keluar