• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Pembuatan Rempeyek Bercita Rasa Daun Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Studi Pembuatan Rempeyek Bercita Rasa Daun Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Rempeyek

Rempeyek atau peyek adalah sejeni denga at juga berasal dari bahan pangan hewani berukuran kecil, seperti sebagai makanan pelengkap, fungsi rempeyek sama denga

(Wikipediaa, 2009).

Rempeyek mudah didapatkan dan banyak dijual di warung makan, pasar, ataupun di pasar swalayan.Rempeyek sangat cocok dimakan sebagai menu pelengkap lauk dan pauk. Rempeyek tidak hanya gurih dan enak tetapi juga memiliki harga yang cukup terjangkau. Itulah mengapa rempeyek sangat digemari masyarakat Indonesia sebagai makanan khas nusantara (Ulya dan Rusman, 2012).

Daun Kayu Manis

(2)

cassia, Cinnamomum burmanni, dan Cinnamomum cullilawan. Berikut uraian keempat jenis kayu manis tersebut.

1. Cinnamomum burmanni, daunnya kecil dan kaku dengan pucuk berwarna merah. Umumnya tanaman yang tumbuh di dataran tinggi warna pucuknya lebih merah dibanding di dataran rendah. Kulitnya abu-abu dengan aroma khas dan rasanya manis.

Gambar 1. Daun kayu manis (Cinnamomum burmannii)

2. Cinnamomum zeylanicum, selain kulit, daun dan akarnya pun mengandung minyak atsiri. Daun yang dikeringkan di tempat teduh atau diangin-anginkan selama tiga hari mengandung 1,5-2% minyak atsiri dengan kadar 70-95% eugenol dan 5% sinamat aldehida.

3. Cinnamomum cassia, karakter C. cassia sangat berbeda dengan C.zeylanicum maupun C.burmanni. Warna pucuknya bervariasi dari hijau muda sampai hijau kemerahan.

(3)

(Rismunandar dan Paimin, 2001).

Tabel 1. Kadar minyak dan sifat fisika kimia minyak daun kayu manis Cinnamomum burmanni, Cinnamomum cassia, dan Cinnamomum zeylanicum.

Karakteristik Minyak Cinnamomum burmanni

Sumber: Ma’mun dan Hidayat., (1996).

Selain itu, kayu manis memang memiliki efek farmakologis yang dibutuhkan dalam obat-obatan. Kulit batang, daun, dan akarnya dapat dimanfaatkan sebagai obat antirematik, peluruh keringat (diaphoretik), peluruh kembungperut atau flatulensi (carminative), meningkatkan nafsu makan (istomachica), dan menghilangkan sakit (Rismunandar dan Paimin, 2001).

Minyak atsiri dari C. burmanni memiliki komponen utama sinam-aldehida dan dehidrokarveol asetat. Minyak atsiri C. burmanni mengandung sinamil aldehida, eugenol, linalool, kariofilena, dan asam sinamat. Senyawa lain yang ditemukan adalah flavonoid, tanin, triterpenoid dan saponin. Komponen utama minyak atsiri daun C. burmanni adalah linalool 24,33 %, sinamilasetat 10,75 %, kariofilena 9,08 %, dan trans-sinamaldehid 7,29 % (Gunawan dan Mulyani, 2004).

Tepung Beras

(4)

Komposisi Jumlah

Kalori (kal) 364,0

Protein (g) 7,0

Lemak (g) 0,5

Karbohidrat (g) 80,0

Air (g) 12,0

P (mg) 140,0

Kalsium (mg) 5,0

Bagian yang dapat dimakan (%) 100,0

dikukus, digoreng, dibakar, atau sebagai campuran. Tepung beras dapat diolah menjadi makanan pokok yang terkenal dengan nama “bihun” atau “mihun” (rice noodle) (Tarwotjo, 1998). Komposisi kimia tepung beras (per 100 gram bahan) terdapat pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2. Komposisi kimia tepung beras (per 100 gram bahan)

Fe (mg) 0,8

Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R.I., (1996). Tapioka

Tapioka adalah pati yang diperoleh dari ekstraksi ubi kayu melalui proses pemarutan, pemerasan, penyaringan, pengendapan pati, dan pengeringan. Dalam pembuatan tapioka ditambahkan natrium metabisulfit untuk memperbaiki warna sehingga tapioka menjadi putih bersih (Astawan, 2003).

(5)

Tabel 3. Komposisi kimia tapioka (per 100 gram bahan)

Komposisi Jumlah

Kalori (Kal) 365,0

Protein (g) 0,5

Lemak (g) 0,3

Karbohidrat (g) 86,6

Air (g) 12,0

P (mg) 0,0

Kalsium (mg) 0,0

Fe (mg) 0,0

Bagian yang dapat dimakan (%) 100,0

Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R.I., (1996).

Bahan yang Ditambahkan Garam

Penambahan garam dalam pengolahan pangan, selain sebagai pemberi cita rasa, juga berfungsi sebagai pengawet tergantung pada konsentrasi yang ditambahkan. Adapun mekanisme garam sebagai pengawet adalah: 1) Garam bersifat higroskopis, dimana garam akan menyerap kandungan air pada bahan, sehingga tidak dapat digunakan oleh mikroba untuk pertumbuhannya, 2) Garam bersifat osmotik, dimana garam akan menyerap air pada dinding sel bakteri sehingga terjadi plasmolisis (pemecahan dinding sel), 3) NaCl dimana Cl- akan bersifat toksin bagi mikroba (Syarief dan Irawati, 1988).

(6)

Garam dapur (NaCl) merupakan komponen bahan makanan yang penting. Makanan yang mengandung kurang dari 0,3% natrium akan terasa hambar sehingga tidak disenangi (Winarno, 2004).

Gula

Gula adalah suat komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk makanan at gurih. Rasa gurih yang ditimbulkan karena tercampurnya sedikit gula dan sedikit garam (Wikipediab, 2010).

Bumbu-bumbu

Bumbu dapat berupa bahan yang sebagian besar berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bumbu digunakan untuk memberi rasa, bau dan warna pada masakan. Bumbu masakan yang umum digunakan pada masakan yaitu garam, lada (merica), ketumbar, jintan, pala, jahe, kencur, salam dan sereh (Maryati, 2000).

Bawang putih termasuk tanaman rempah yang bernilai ekonomi tinggi karena memiliki beragam kegunaan. Manfaat utama bawang putih adalah sebagai bumbu penyedap masakan yang membuat masakan menjadi beraroma dan mengundang selera. Meskipun kebutuhan untuk bumbu masakan hanya sedikit, namun tanpa kehadirannya masakan akan terasa hambar (Herman, 2000).

(7)

Bumbu berasal dari tumbuh-tumbuhan yang sebaiknya digunakan dalam keadaan basah, sedangkan rempah biasanya kering. Bumbu dan rempah mempunyai nilai gizi yang sangat kecil dalam bentuk protein dan karbohidrat, tetapi beberapa diantaranya dapat dipergunakan untuk mempertinggi nilai vitamin, rasa, dan bau yang sedap pada makanan. Selain itu bumbu dan rempah dapat memberi variasi warna dan rasa sehingga terjadi beraneka macam masakan (Marwanti, 2000).

Reaksi Pencoklatan

Reaksi pencoklatan adalah perubahan warna menjadi kecoklatan pada saat diolah atau selama penyimpanan yang terjadi pada bahan dan produk pangan, pembentukan warna coklat tersebut dapat dipicu oleh aktivitas enzim atau reaksi kimia. Reaksi pencoklatan terdiri dari reaksi pecoklatan enzimatis dan non enzimatis (Feri, 2010).

Pada umunya ada tiga jenis reaksi pencoklatan non-enzimatis, yaitu reaksi Maillard, karamelisasi dan pencoklatan akibat oksidasi dari vitamin C(Winarno, 2004).

Reaksi Maillard

(8)

penggorengan maka terjadi reaksi pencoklatan pada bahan pangan (Winarno, 2004).

Reaksi Maillard pertama kali diterangkan oleh seorang ahli kimia Maillard pada tahun 1912. Ia melihat terjadinya pigmen coklat melanoidin jika larutan gula dan glisin dipanaskan. Reaksi yang terjadi antara gula reduksi dan glisin ini selanjutnya dikenal sebagai reaksi Maillard. Reaksi Maillard bisa terjadi antara amina, asam amino dan protein dengan gula reduksi, aldehid atau keton (Susanto dan Saneto, 1994).

Pembuatan Rempeyek Pelayuan daun kayu manis

Tujuan pelayuan adalah untuk mengurangi kadar air daun hingga 70% (persentase ini bervariasi dari satu wilayah dengan yang lain). Daun ditempatkan di dalam kotak yang diberi blower. Kemudian udara dialirkan dari blower untuk mengeringkannya secara keseluruhan. Proses ini memakan waktu 12 hingga 17 jam. Pada akhir pemrosesan daun menjadi layu dan lunak (Foodinfo, 2009).

Penghancuran daun kayu manis

(9)

Pembuatan adonan

Kapasitas hidrasi menunjukkan jumlah air yang dapat diserap oleh tepung. Sifat demikian memberi pengaruh besar terhadap sifat adonan yang terbentuk. Kapasitas hidrasi tepung terigu 191,55% lebih kecil dari pada kapasitas hidrasi tapioka yaitu 333,30%. Tepung yang memiliki kapasitas hidrasi besar memerlukan jumlah tepung yang lebih sedikit untuk mencapai konsistensi adonan yang sama dibandingkan tepung yang berkapasitas hidrasi lebih kecil (Sutardi dan Supriyanto, 1996).

Penggorengan

Proses pencetakan dimaksud untuk memperoleh bentuk dan ukuran yang lebih seragam dan lebih menarik. Keseragaman ukuran penting untuk memperoleh penampakan dan penetrasi panas yang merata sehingga memudahkan proses penggorengan dan menghasilkan produk garing dengan warna yang lebih seragam (Winarno, 1989).

Minyak goreng berfungsi sebagai penghantar panas, penambah rasa gurih, dan penambah nilai kalori bahan pangan. Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu suhu pemanasan minyak sampai terbentuk akrolein yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan. pada umumnya suhu penggorengan adalah 177-211oC (Winarno, 2004).

Pengemasan

(10)

kerusakan fisik, air, oksigen dan sinar, dan harus berfungsi benar, efisien dan ekonomis dalam proses pengepakan (Buckle, dkk., 2009).

Plastik yang digunakan untuk pengemasan umumnya terbuat dari turunan senyawa selulosa (cellophane), selulosa-asetat, poliamida (nylon), poliester-resin (Mylar,Scotch-Pak), polietilen-resin, polipropilen-resin, stiren-resin, polivinillidin klorida (saran) dan polivinil klorida. Plastik tersebut digunakan masing-masing menurut kegunaannya dan jenis bahan baku. Pemilihan plastik sebagai bahan pengemas dikarenakan plastik harganya murah, mudah dibentuk, ringan dan tembus pandang. Jadi konsumen dapat melihat bahan secara seutuhnya (Potter, 1986).

Penelitian Rempeyek

Gambar

Gambar 1. Daun kayu manis ( Cinnamomum burmannii)
Tabel 1.   Kadar minyak dan sifat fisika kimia minyak daun kayu manis
Tabel 2. Komposisi kimia tepung beras (per 100 gram bahan)
Tabel 3. Komposisi kimia tapioka (per 100 gram bahan)

Referensi

Dokumen terkait

Nama dan alamat produsen: Produk pangan industri rumah tangga wajib mencantumkan nama perusahaan dan alamat meliputi nama kota, kode pos, dan Indonesia .(8) Setengah

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pandangan aktivis gender UIN Maliki Malang tentang hadits “ Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin”, mengetahui

examining the way people use language in different social. context provides a wealth people of information, as

Air tanah merupakan cadangan air yang sangat penting untuk memenuhi hajat hidup masyarakat dan keperluan industri. Berdasarkan penelitian geohidrologi berbagai daerah

Pengetahuan keluarga ini bila ditingkatkan dengan baik maka faktor pemenuhan gizi pada bayi yaitu pemberian MP-ASI sesuai usia akan terlaksana, ibu akan termotivasi untuk

Salah satunya adalah karena saya merasa anak bungsu kami masih tidak bisa ditinggal, di samping itu kami juga sudah pernah mengikuti banyak kegiatan-kegiatan dan

Apakah gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian guru Pendidikan Agama Islam pada SMP di

keberhasilan, tetapi banyak pula yang berakhir dengan kegagalan. B.Saran Gerakan Kiri di Klaten pada tahun 1960-an memang kontroversial. Di satu sisi, berbagai pihak yang berkuasa,