BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (Clasroom
Action Research) yang dilakukan oleh guru bekerjasama dengan peneliti
(kolaborasi). Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian tindakan
(action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
dikelasnya. (Suhasimi Arikunto, 2007: 58). Jadi dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang mengacu pada
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sebagai upaya
untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Pelaksanaan PTK seperti yang dikemukakan oleh Suhasimi Arikunto
(2006: 16) terdiri atas tiga rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam siklus
yaitu, perencanaan (planing), pelaksanaan (acting) dan pengamatan
(observing) serta refleksi (reflecting).
3.2 Setting dan Subjek Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri
Kutowinangun 12 yang terletak di depan balai desa Bendoyo di Jl. Wuni
Bendoyo gang 1 no 20 Karang Pete Salatiga pada siswa kelas IV SD
semester II tahun ajaran 2014/2015.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian tidakan kelas adalah siswa kelas IV SD Negeri
Kutowinagun 12 Salatiga dengan jumlah 20 siswa yang terdiri atas 7 siswa
perempuan dan 13 siswa laki-laki. Hasil pengamatan awal yang dilakukan
di SD Negeri Kutowinagun 12 Salatiga, pada mata pelajaran IPA masih
banyak mengalami kesulitan. Hal ini terlihat dari rendahnya nilai mata
pelajaran IPA yaitu rata-rata nilai 54,5 sedangkan KKM yang ditentukan
3.2.3 Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitan dapat dilihat tabel 3.1 jadwal penelitian
sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan dalam
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2013:38). Variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua yaitu variabel
bebas dan variabel terikat.
3.3.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam
penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran guided
Guided discovery merupakan suatu model alternatif untuk
memfasilitasi siswa belajar secara aktif, menekankan pada pengalaman
langsung siswa untuk menemukan prinsip-prinsip atau konsep-konsep,
sementara tugas utama guru adalah menjadi fasilitator, pembimbing belajar
dan memberikan masalah untuk dipecahkan oleh siwa sendiri.
3.3.2 Variabel Terikat
Variabel Terikat (Sugiono, 2011: 39) adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam
penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa kelas IV
semester II tahun ajaran 2015.
Hasil belajar : merupakan suatu output berupa
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran
yang diwujud nyatakan dalam bentuk angka.
3.4 Rencana Tindakan
Model penelitian tindakan kelas yang akan peneliti gunakan mengikuti
metodologi penelitian tindakan kelas dari C Kemmis dan Mc Taggart
(Arikunto, 2006:98) yaitu terdiri dari 3 tahap yaitu rencana, tindakan dan
observasi serta refleksi. Proses daur penelitian tindakan kelas dari C
Kemmis dan Mc Taggart dapat digambarkan seperti bagan di bawah ini.
Gambar 3.1
Berdasarkan bagan penelitian akan dilaksanakan melalui siklus I dan
siklus II, sebelum dilaksanakan penelitian menyusun suatu perencanaan
mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan
pembelajaran. Setelah perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan
suatu pengamatan/observasi mengenai jalannya tindakan dalam
pembelajaran, setelah tindakan akan dilaksanakan refleksi berdasarkan hasil
pengamatan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan kekurangan
yang ditemukan pada tindakan siklus I kemudian diperbaiki pada siklus II.
Berikut adalah rincian- rincian dari setiap tindakan :
3.4.1 Siklus 1
Perencanaan Tindakan
a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah.
b. Merancang skenario pembelajaran RPP (terlampir) dan menyusun tes
yang akan digunakan.
c. Menyiapkan materi untuk kegiatan pembelajaran diskusi berkelompok
dalam pembelajaran guided discovery.
d. Merencanakan personal yang akan dilibatkan dalam penelitian yaitu
dengan guru kelas yang mengajar pada tempat penelitian dilakukan.
e. Merencanakan tes formatif (terlampir).
Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
a. Guru membuka pelajaran, melakukan apersepsi, dan memotivasi siswa
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan
langkah-langkah model pembelajaran guided discovery.
c. Guru memberikan masalah sederhana berupa pertanyaan berkaitan
dengan materi energi bunyi.
d. Guru membimbing siswa merumuskan hipotesis berdasarkan
permasalahan.
e. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok dimana tiap kelompok terdiri 6-7
orang siswa.
f. Guru menyampaikan materi secara singkat, membagikan LKS dan alat
kepada tiap-tiap kelompok dan tugasnya adalah mengamati dan
melakukan percobaan. tugas guru adalah membimbing.
g. Setelah siswa selesai melakukan percobaan, siswa berdiskusi menjawab
soal LKS dan membuat kesimpulan bersama kelompok.
h. Masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan
hasil diskusinya.
i. Guru dan siswa membahas hasil diskusi dan diakhiri dengan kesimpulan/
menemukan konsep.
j. Guru bersama siswa mengevauasi langkah-langkah kegiatan penemuan
yang telah dilakukan dan memberikan penguatan konsep.
k. Siswa memberikan evaluasi berupa tes formatif setelah siswa menerima
materi dan melaksanakan kegiatan diskusi kelompok.
Kegiatan observasi (Pengamatan) dilakukan bersamaan dengan
implementasi tindakan, kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana
pengumpulan data aktivitas guru dan siswa dalam implementasi tindakan
dengan menerapkan model pembelajaran guided discovery. Dalam kegiatan
ini melibatkan teman sejawat yang lebih senior dan lebih berpengalaman
dalam mengajar di kelas, oleh karena itu dalam penelitian ini kegiatan
observasi melibatkan guru kelas III. Pelaksanaan kegiatan observasi
bertujuan mengetahui pelaksanaan dalam implementasi tindakan.
Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mencatat semua temuan baik kelemahan dan
kelebihan yang terdapat pada siklus I, selanjutnya untuk mengadakan
perbaikan pada siklus II.
3.4.2 Siklus II
Perencanaan Tindakan
a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada
siklus I.
b. Merancang kembali skenario pembelajaran RPP (terlampir), tes yang
akan yang akan digunakan, pedoman observasi dan menyiapkan materi
c. Merencanakan personal yang akan dilibatkan dalam hal ini yang dipakai
masih sama seperti pada siklus I.
d. Merancang kembali tes formatif.
Pelaksanaan tindakan dan Pengamatan
a. Guru membuka pelajaran, melakukan apersepsi, dan memotivasi siswa
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan
langkah-langkah model pembelajaran guided discovery.
c. Guru memberikan masalah sederhana berupa pertanyaan berkaitan
dengan materi energi bunyi.
d. Guru membimbing siswa merumuskan hipotesis berdasarkan
permasalahan.
e. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok dimana tiap kelompok terdiri 6-7
orang siswa.
f. Guru menyampaikan materi secara singkat, membagikan LKS dan alat
peraga pada KD “Membuat Model Penerapan Konsep Perubahan Gerak” kepada tiap-tiap kelompok dan tugasnya adalah mengamati dan
melakukan percobaan, tugas guru adalah membimbing.
g. Setelah siswa selesai melakukan percobaan, siswa berdiskusi menjawab
soal LKS dan membuat kesimpulan bersama kelompok.
h. Masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan
hasil diskusinya.
i. Guru dan siswa membahas hasil diskusi dan menarik kesimpulan/
menemukan konsep.
j. Guru bersama siswa mengevaluasi langkah-langkah kegiatan penemuan
yang telah dilakukan dan memberikan penguatan konsep.
k. Siswa diberikan evaluasi berupa tes formatif setelah siswa menerima
materi dan melaksanakan kegiatan diskusi kelompok.
Kegiatan observasi (Pengamatan) dilakukan bersamaan dengan
implementasi tindakan, kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana
pengumpulan data aktivitas guru dan siswa dalam implementasi tindakan
ini melibatkan teman sejawat yang lebih senior dan lebih berpengalaman
dalam mengajar di kelas, oleh karena itu dalam penelitian ini kegiatan
observasi melibatkan guru kelas III. Pelaksanaan kegiatan observasi
bertujuan mengetahui pelaksanaan dalam implementasi tindakan.
Refleksi
Pada akhir siklus II ini, melalui model pembelajaran guided discovery
hasil dari analisai dicatat bahwa apakah pada setiap tahapan sudah
menunjukan peningkatan hasil atau belum. Hai ini dilakukan untuk
meningkatkan hasil belajar agar siswa lebih baik dan meminimalkan
kekurangan-kekurangan yang masih ada. Dengan demikian pelaksanaan
selanjutnya dapat lebih optimal. Setelah akhir siklus II melalui model
pembelajaran guided discovery diharapkan hasil belajar mata pelajaran IPA
pada siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 12 Semester II Tahun Ajaran
2014/2015 dapat meningkat dan potensi siswa dapat ditumbuh kembangkan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini bersumber dari interaksi guru dan siswa
dalam pembelajaran IPA dan berupa tindakan belajar atau perilaku belajar
yang dihasilkan dari tindakan mengajar. Instrumen penelitian yang
digunakan berupa butir-butir soal dan lembar observasi aktivitas siswa dan
ketrampilan guru. Sedangkan teknik pengambilan data dilakukan dengan 3
teknik yaitu:
a. Tes
Menurut Poerwanti (2008) yang dimaksud dengan tes adalah
seperangkat tugas yang harus dikerjakan oleh siswa untuk mengukur tingkat
pemahaman dan penguasaan terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan
dan sesuai dengan tujuan tertentu. Tes tertulis diberikan kepada siswa secara
individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes ini dilaksanakan
pada setiap akhir pembelajaran siklus I dan siklus II untuk mengukur hasil
belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 12 Salatiga. Adapun
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Siklus 1 dan Siklus II
Standar
- Menyebutkan sumber energi panas yang ada di lingkungan sekitar.
2, 4,8,10
- Menjelaskan pengertian sumber energi panas.
1,9,11
- Menunjukan perpindahan panas secara konveksi, konduksi dan radiasi.
- Menjelaskan Pengertian sumber energi bunyi
12,19,20
- Menjelaskan perambatan bunyi melalui zat padat, gas dan cair.
- Menjelaskan pengaruh udara terhadap gerak benda.
b. Dokumentasi
Sugiyono (2008) berpendapat bahwa dokumentasi merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlaku. Dokumen dapat berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya momentum dari seseorang. Pengumpulan data
dengan mengambil bukti-bukti berupa dokumen. Doumen-dokumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data jumlah siswa dan rekap nilai
dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Semester II SD Negeri
Kutowinangun 12. Teknik pengambilan data dengan dokumentasi ini
juga digunakan untuk pengambilan data pelaksanaan kegiatan
pembelajaran siklus I dan siklus II yaitu dalam bentuk foto-foto kegiatan
guru dan siswa di kelas saat menerapkan model pembelajaran guided
discovery.
c. Observasi
Menurut Poerwanti (2008) observasi merupakan kegiatan
mengevaluasi proses dan hasil belajar dapat dilakukan secara formal
yaitu dengan menggunakan instrumen yang sengaja dirancang untuk
mengamati unjuk kerja dan kemajuan siswa, maupun dapat dilakukan
secara informal yaitu tanpa menggunakan instrument observasi. Dalam
penelitian ini jenis instrument yang digunakan yang digunakan pada saat
observasi yaitu chek list. Menurut Sanjaya (2013: 274) check list adalah
pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek yang diamati.
Dengan pedoman tersebut observer memberi tanda cek (√) untuk
menentukan ada atau tidaknya sesuatau berdasarkan pada pengamatan.
Check list digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama
kegiatan pembelajaran guided discovery pada mata pelajaran IPA.
Adapun lembar observasi aktivitas guru dan siswa dalam menerapkan
model pembelajaran guided discovery pada siklus I disajikan dalam tabel
Tabel 3.3
Lembar Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Guided Discovery
No Langkah-langkah Model Pembelajaran Guided Discovery oleh Guru
Ya Tidak
I. Tahap Kegiatan Awal
1. Guru mengucapkan salam dan mengkondisikan siswa
untuk belajar
2. Guru menggali pengetahuan awal siswa (apersepsi)
3. Guru memotivasi siswa
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
di capai hari ini
5. Guru menjelaskan langkah-langkah model
pembelajaran guided discovery
II. Tahap Kegiatan Inti
1. Guru mengemukakan suatu permasalahan
2. Guru membimbing siswa merumuskan hipotesis
berdasarkan permasalahan yang telah diberikan
3. Guru membimbing siswa melakukan kegiatan
penyelidikan/pengematan dan diskusi untuk
memperoleh informasi yang diperlukan
4. Guru membimbing siswa berdiskusi, menjawab LKS
dan membuat kesimpulan
5. Guru membimbing siswa untuk mempresentasikan
hasil penyelidikan/pengamatan
III. Tahap Penutup
1. Guru mengajak siswa mengevaluasi kegiatan
penyelidikan/pengamatan dan memberikan penguatan
konsep
2. Guru memberikan tugas lanjut dan memberikan soal
Tabel 3.4
Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Guided Discovery
No Aspek yang diamati Ya Tidak
I Pra Pembelajaran
1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing
2. Kesiapan menerima pembelajaran
II Kegiatan Awal Pembelajaran
1. Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan
kompentensi yang hendak dicapai
2. Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi
3. Siswa mampu menjawab rumusan masalah
III Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penjelasan Materi Pembelajaran
1. Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan cara penggunaan media
2. Aktif bertanya saat proses belajar mengajar berlangsung
3. Adanya interaksi positif antar siswa selama kegiatan penemuan
B. Strategi Dalam Model Pembelajaran
1. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan penemuan bersama
kelompok
2. Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan guru
3. Siswa bekerjasama dengan anggota kelompok untuk
mengerjakan lembar kerja yang diberikan guru
4. Siswa bekerjasama dengan anggota kelompok untuk
mengerjakan LKS yang diberikan guru
5. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses
pembelajaran
6. Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan
7. Siswa merasa senang menerima pelajaran
C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar 1. Adanya interaksi positif siswa terhadap materi yang
disajikan dengan didukung media
2. Ketertarikan siswa terhadap materi yang dipelajari
setelah terlibat secara aktif dalam kegiatan penemuan
3. Siswa semakin jelas dengan materi yang dipelajari
setelah terlibat sevara aktif dalam kegiatan penemuan
D. Penilaian Proses dan Hasil
1. Siswa membuat kesimpulan dari kegiatan percobaan
2. Siswa mempresentasikan hasil
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.6.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2002: 144). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan
dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi
rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang
dimaksud. Untuk mengetahui tingkat validitas suatu item yaitu dengan
melihat angka pada corrected item-total correlation.
Untuk menguji validitas suatu instrumen dalam penelitian ini
dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0, dengan kriteria suatu item instrumen
dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,20. (Ali, 1978: 105). Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan
apakah item valid atau tidak. Pedoman nilai koefisien korelasi menurut Ali,
Tabel 3.5
Kriteria Penilaian Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 – 0.20 Dianggap tidak ada validitas 0.21 – 0.40 Validitas Rendah
0.41 – 0.60 Validitas Sedang 0.61 – 0.70 Validita Tinggi 0.81 – 1.00 Validitas Sempurna
Untuk menguji validitas soal menggunakan program SPSS 16.0 Dari
hasil uji validitas soal formatif yang dilakukan dua kali pada siswa kelas IV
SD Negeri Sidorejo Lor 5 Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa.
Hasil uji validitas soal pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di
berikut ini.
a. Siklus I
Sebelum dilakukan uji validitas, jumlah soal yang dibuat berjumlah
25 soal pilihan ganda, kemudian diujikan kepada siswa yang berjumlah
26 orang. Setelah dihitung menggunakan SPSS 16.0 menghasilkan soal
valid berjumlah 20 soal. Hasil validitas dapat dilihat pada tabel 3.6 :
Tabel 3.6
Uji Validitas Soal Siklus I
Soal Formatif Siklus 1
Valid Tidak Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 24, 25
13, 18, 21, 22, 23
Berdasarkan tabel 3.6 di diketahui dari 25 butir soal yang valid ada
20 item yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16,
17, 19, 20, 24, 25 dan soal tidak valid 5 yaitu soal nomor 13, 18, 21, 22,
b. Siklus II
Pada siklus II jumlah soal yang dibuat oleh peneliti berjumlah 25
soal pilihan ganda, kemudian diujikan kepada siswa yang berjumlah 26
orang. Setelah dihitung menggunakan SPSS 16.0 menghasilkan soal
valid berjumlah 20 soal.
Tabel 3.7
Uji Validitas Soal Siklus II
Soal Formatif Siklus 1I
Valid Tidak Valid
1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 23, 24, 25
4, 5, 16, 19, 21
Berdasarkan tabel 3.7 diketahui dari 25 butir soal yang valid ada
21 item yaitu soal nomor 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18,
20, 23, 24, 25 dan soal tidak valid 4 yaitu soal nomor 4, 5, 16, 19, 21.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran
terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (
Syaifuddin Azwar, 2000 : 3). Instrumen butir soal yang tidak reliabel maka
tidak dapat konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran ini tidak
dapat dipercaya. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan
program SPSS 16.0 for windows.
Menurut Azwar ( Purnomo, 2012: 34), untuk menentukan tingkat
reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dilihat pada tabel 3.7
Tabel 3.8
Kriteria Tingkat reliabilitas
Indeks Interprestasi
α ≤ 0,7 Tidak dapat diterima
0,7 ≤ α ≤ 0,8 Dapat diterima
0,8 ≤ α ≤ 0,9 Reliabilitas bagus
α ≥ 0,9 Reliabilitas menyenangkan
Berdasarkan teknik alpha pada tabel 3.8 nilai reliabilitas instrumen
yang dapat diterima harus lebih dari 0,7. Berikut ini tabel hasil uji
reliabilitas istrumen sebelum penelitian pada siklus I dan siklus II adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.9
Hasil Reliabilitas Soal Formatif Siklus 1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.854 20
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 3.9 menunjukkan bahwa
instrumen ini diujikan pada 26 siswa sedangkan hasil reliabilitasnya dapat
dilihat pada kolom Cronbach’s Alpha sebesar 0,854 yang menyatakan
tingkat reliabilitasnya bagus, sedangkan kolom N of Items menunjukkan
jumlah soalnya yaitu 20. Hal ini membuktikan bahwa soal sudah termasuk
dalam kriteria reliable bagus. Sehingga data yang digunakan adalah reliabel
Tabel 3.10
Hasil reliabilitas soal evaluasi Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.880 20
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 3.10 menunjukkan bahwa
instrumen ini diujikan pada 26 siswa sedangkan hasil reliabilitas
menunjukkan bahwa pada kolom Cronbach’s Alpha sebesar 0,880 yang
menyatakan tingkat reliabilitasnya bagus, sedangkan kolom N of Items
menunjukkan jumlah soalnya yaitu 20. Hal ini membuktikan bahwa soal
sudah reliabel yang termasuk dalam kriteria reliabel bagus. Data yang
digunakan adalah reliabel dan dapat digunkan untuk penelitian.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan teknik statistik sederhana yakni
teknik deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil belajar dari siklus I
dan siklus II yang meliputi prosentase ketuntasan belajar, nilai tertinggi,
nilai terendah, dan rata-rata dengan menggunakan KKM ≥ 65.
Analisis kuantitatif digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes yang dilaksanakan setiap akhir
siklus. Untuk analisis data kuantitatif dilakukan penskoran pada tes yang
diberikan kepada siswa dalam mengukur pengetahuannya mengenai materi
tentang energi
Untuk pengolahan data hasil tes diperoleh dengan cara menjumlahkan
skor yang diperoleh kemudian dibagi skor ideal kemudian dikalikan
Tabel 3.11 Kualifikasi Nilai Siswa
Nilai Kualifikasi
≥ 65 Tuntas
< 65 Tidak Tuntas
3.8 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penggunaan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dinyatakan dapat berhasil meningkatkan hasil belajar apabila 80%
dari jumlah keseluruhan 20 siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 12