• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Media Visual pada Siswa Kelas 3 SD Negeri Lem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Media Visual pada Siswa Kelas 3 SD Negeri Lem"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

38 4.1 Deskripsi Pra Siklus

Penelitian ini dilakukan di SDN Lemahireng 01 Kabupaten Semarang Kecamatan Bawen. Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 3 SDN Lemahireng 01 Kabupaten Semarang Kecamatan Bawen Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah 29 siswa, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Permasalahan pada siswa kelas 3 ini adalah hasil belajarnya yang masih rendah dalam pembelajaran Matematika. Dari 29 siswa terdapat 17 siswa yang mendapat nilai di bawah 65 atau belum mencapai KKM yang ditentukan. Karateristik siswa kelas 3 ini adalah berumur 9 tahun sampai 10 tahun yang dimana taraf berpikir siswa adalah tahap berpikir konkrit. Sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai buruh pabrik.

(2)

Hasil belajar Matematika siswa pada pra sikus dapat di lihat pada tabel 11 Tabel 11

Hasil Belajar Matematika Siswa Pra Siklus

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan

≤ 65 17 59% Tidak Tuntas

≥ 65 12 41% Tuntas

Jumlah 100%

Nilai Rata-rata 68

Nilai Tertnggi 89

Nilai Terrendah 54

Dilihat dari tabel 11 diketahui bahwa hasil belajar siswa pra siklus pada mata pelajaran Matematika, sebanyak 17 siswa (59%) tidak tuntas dengan nilai ≤ 65, sedangkan siswa yang tuntas hanya 12 siswa (41 %) dengan nilai ≥ 65.

Hasil belajar Matematika siswa pada pra siklus bila disajikan dalam diagram batang, dapat dilihat pada gambar 3:

(3)

4.2 Deskripsi Hasil Siklus 1 4.2.1 Perencanaan Tindakan 1

Pembelajaran pada siklus 1 dilaksanakan melalui 2 pertemuan dengan rincian tindakan sebagai berikut :

a. Pertemuan 1

Setelah mendapatkan informasi pada saat melakukan wawancara dan observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 3 mengenai materi ajar yang akan disajikan dan media untuk penunjang pembelajaran untuk digunakan. Sebelum melakukan tindakan pada siklus 1 pertemuan 1, maka peneliti menyiapkan semua yang diperlukan untuk memunjang proses pembelajaran, diantaranya RPP pertemuan 1 sesuai langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD, lembar kerja siswa, kuis, lembar observasi, media pembelajaran berupa gambar benda berbentuk bangun datar dan media pembelajaran berupa tusuk sate dan potongan stereofom yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung pada siswa kelas 3. Peneliti merancang RPP pertemuan 1 dengan pokok bahasan “ Keliling bangun datar persegi” dengan materi yang akan disampaikan yaitu keliling bangun datar persegi kemudian menentukan tujuan pembelajaran : melalui pengamatan benda-benda di sekitar kelas yang bernetuk bangun datar persegi, siswa dapat menyebutkan sifat dari persegi, melalui penjelasan dari guru tentang keliling persegi, siswa dapat menghitung keliling bangun datar persegi, melalui diskusi, siswa dapat memaparkan hasil kerja mengitung keliling bangun datar.

Setelah menentukan tujuan pembelajaran kemudian guru menetapkan durasi waktu proses pembelajaran yaitu (2x35) menit dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dimana dalam kegiatan inti sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD yang terdiri dari 6 tahap yaitu : penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok, presentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, kuis, penghargaan prestasi tim.

(4)

ini, kegiatan apa yang paling kalian suka, kesutitan apa yang ditemui. Guru juga memberikan motivasi dan pesan kepada siswa sebelum menutup peembelajaran. b. Pertemuan 2

Perencanaan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan 2 adalah sebagai perbaikan dari kekurangan/kelemahan pada pertemuan 1 maka perencanaan pertemuan 2 masih sama dengan pertemuan 1 tetapi ada yang membedakan adalah materi pelajaran yaitu mengenai “ keliling bangun datar persegi panjang”. Sebelum melakukan siklus 1 pertemuan 2, maka peneliti menyiapkan semua sesuatu yang menunjang pada saat proses pembelajaran diantaranya RPP pertemuan 2, lembar kerja siswa, kuis, lembar observasi, soal evaluasi, dan media pembelajaran berupa alat percobaan mainan lego yang digunakan kelompok sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Peneliti merancang RPP pertemuan 2 dengan pokok bahasan “keliling bangun datar persegi panjang” kemudian peneliti menentukan tujuan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu :melalui pengamatan benda-benda di sekitar yang berbentuk persegi panjang, siswa dapat menyebutkan sifat dari bangun datar persegi panjang, melalui penjelasan dari guru dan menggunakan media pembelajaran, siswa dapat menghitung keliling persegi panjang, dengan berdiskusi siswa dapat mengerjakan soal cerita dan memaparkan hasil kerja. Pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan inti sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD : penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian tim, presentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, kuis, penghargaan prestasi tim dengan alokasi waktu (2x35) menit.

(5)

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan 1

Pelaksanaan pada siklus 1 yang dilaksanakan terdiri dari dua pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 70 menit (2x35 menit). Pertemuan 1 dilaksanakan padahari Selasa, 12 Mei 2015, dan pada pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Mei 2015.

a. Pertemuan 1

Pada awal pembelajaran guru melakukan kesiapan kepada siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, memberikan salam, berdoa menurut kepercayaan masing-masing, dan melakukan komunikasi kehadiran, kemudian dilanjutkan dengan pemberian apersepsi, yaitu guru bertanya kepada siswa “Coba anak-anak perhatikan benda-benda berbentuk kotak atau persegi di ruangan ini, sebutkan benda tersebut?” dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta pemberian motivasi kepada siswa agar antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Setelah kegiatan awal selesai dilakukan, maka selanjutnya masuk pada kegiatan inti yang menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Pada langkah Penyampaian Tujuan dan Motivasi. Guru memberikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai yaitu menyebutkan dan menghitung keliling persegi, kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa berupa bercerita tentang benda yang berbentuk persegi yaitu sebuah televisi, kemudian di minta mengamati benda-benda di sekitar kelas, di minta menyebutkan benda tersebut lalu menuliskannya.

Pada langkah Pembagian Tim. Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok yang didalamnya terdapat 4-5 siswa, pembagian kelompok dilakukan secara heterogen yang mana dalam sebuah kelompok di bagi secara adil meliputi :jenis kelamin tingkat kecerdasan siswa dan ras/suku.

Pada langkah Presentasi dari Guru. Guru melakukan penyampaian materi

(6)

rumus keliling persegi, selanjutnya guru memberikan contoh cara menemukan keliling persegi dan menyelesaikan contoh soal dengan ukurang 4 x 4 cm.

Pada langkah Kegaiatan Belajar dalam Tim. Pada tahap ini tiap-tiap kelompok telah diberikan tugas dan meminta menyelesaikan tugas yang sudah diberikan yaitu membuat sebuah bangun datar menggunakan media dari stereofom kemudian di tusuk menggunakan tusuk sate dan menjawab lembar kerja siswa, dalam kegiatan ini semua siswa harus saling bekerja sama dengan kelompoknya tidak boleh tergantung kepada siswa lain, begitu juga sebaliknya. Setiap siswa yang sudah mengerti cara menghitung keliling persegi diharapkan membantu teman sekelompoknya agar bisa menemukan dan menghitungnya.

Pada langkah Kuis. Setelah siswa mengerti cara menemukan dan menghitung keliling bangun datar persegi, sekarang guru memberikan kuis untuk mengukur pemahaman siswa apakah benar sudah menguasai materi tersebut, kuis ini ada peraturannya setiap siswa harus mengerjakan sendiri dan tidak boleh saling bekerja sama antar teman sekelompok.

Pada langkah Penghargaan Prestasi Tim. Pada tahap ini setelah wakil siswa dalam kelompok melakukan presentasi di depan kelas maka untuk menghargai usaha yang telah dilakukan guru memberikan sebuah penghargaan, tujuannya adalah agar siswa termotivasi untuk belajar lebih giat dan menumbuhkan rasa berani atau percaya diri pada saat menyampaikan hasil/pendapat.

Kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, kemudian memberikan siswa motivasi dan pesan setelah itu menutup pembelajaran.

b. Pertemuan 2

(7)

Bagaimana bentuknya?” dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta pemberian motivasi kepada siswa agar antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Setelah kegiatan awal selesai dilakukan, maka selanjutnya masuk pada kegiatan inti yang menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Pada langkah Penyampaian Tujuan dan Motivasi. Guru memberikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai yaitu menyebutkan dan menghitung keliling persegi panjang, kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa berupa menampilkan gambar benda-benda bangun datar kemudian ditempelkan di papan tulis selanjutnya mengajak siswa menyebutkan benda mana yang termasuk bangun datar persegi panjang.

Pada langkah Pembagian Tim. Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok yang didalamnya terdapat 4-5 siswa, pembagian kelompok dilakukan secara heterogen yang mana dalam sebuah kelompok di bagi secara adil meliputi :jenis kelamin tingkat kecerdasan siswa dan ras/suku.

Pada langkah Presentasi dari Guru. Guru melakukan penyampaian materi pembelajaran tentang menyebutkan dan menghitung keliling bangun datar persegi panjang serta memancing siswa untuk berani menyebutkan bagaimana cara menemukan rumus keliling persegi panjang, selanjutnya guru memberikan contoh cara menemukan keliling persegi panjang dan menyelesaikan contoh soal dengan ukurang 6 x 4 cm.

(8)

Pada langkah Kuis. Setelah siswa mengerti cara menemukan dan menghitung keliling bangun datar persegi panjang, sekarang guru memberikan kuis untuk mengukur pemahaman siswa apakah benar sudah menguasai materi tersebut, kuis ini ada peraturannya setiap siswa harus mengerjakan sendiri dan tidak boleh saling bekerja sama antar teman sekelompok.

Pada langkah Penghargaan Prestasi Tim. Pada tahap ini wakil siswa dalam kelompok melakukan presentasi di depan kelas maka untuk meghargai usaha yang telah dilakukan maka guru memberikan sebuah penghargaan, tujuannya adalah agar siswa termotivasi untuk belajar lebih giat dan menumbuhkan rasa berani atau percaya diri pada saat menyampaikan hasil/pendapat.

Kegiatan akhir guru memberikan soal evaluasi, siswa mengerjakan, kemudian setelah semua selesai soal evaluasi di bahas, di analisa, selanjutnya guru menyimpulkan hasil pembelajaran bersama dengan siswa dan memberikan pesanmotivasi kepada siswa, diakhiri dengan menutup pembelajaran.

4.2.3 Hasil Pengamatan dan Observasi Siklus 1 a. Pertemuan 1

Hasil pengamatan saat pelaksanaan pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 adalah sebagai berikut :

1. Pada kegiatan awal guru sudah memberikan apersepsi dan juga sudah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan akan tetapi belum memberikan motivasi agar siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran, saat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah baik hanya saja satu langkah yang belum dilakukan yaitu pemberian penghargaan prestasi tim. 2. Pengelolaan kelas sudah cukup baik hal ini bisa terlihat dari saat pembentukan kelompok siswa tidak ada yang melakukan protes dan saat guru memberikan apersepsi semua siswa memperhatikan.

(9)

4. Dalam kegiatan kelompok masih ada siswa yang belum terlibat dalam mengikuti percobaan dan diskusi kelompok, kemudian hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan lembar kerja siswa.

5. Guru belum melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa. 6. Belum melakukan kegatan meminta siswa menuliskan benda apa saja yang termasuk dalam bangun datar persegi.

7. Masih ada beberapa siswa yang kurang tertib dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, seperti ada yang berbicara dengan teman sebangkunya saat melakukan percobaan, mengganggu kelompok lain, selalau ada beberapa siswa yang ijin keluar ke kamar kecil.

8. Siswa sebenarnya sudah berani saat maju ke depan melakukan presentasi tetapi saat menyampaikan hasil kerja masih di bimbing oleh guru dalam penyampaian berbicara di depan kelas.

Pada saat melakukan pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 berlangsung, peneliti tidak hanya mengambil dokumentasi tetapi juga melakukan pengamatan bagaimana jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi/pengamatan yang telah di buat. Lembar observasi/pengamatan tersebut meliputi lembar pengamatan kinerja guru dan lembar pengamatan observasi siswa selama proses pembelajaran.

(10)

b. Pertemuan 2

Hasil pengamatan saat pelaksanaan pembelajaran siklus 1 pertemuan 2 sudah menampakan hasil yang baik. Hasil observasi/pengamatan yang dilakukan selama siklus 1 pertemuan 2 adalah sebagai berikut :

1. Pada kegiatan awal guru sudah melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai, akan tetapi guru belum memberikan motivasi kepada siswa untuk menumbuhkan rasa antusias dalam mengikuti pembelajaran.

2. Guru sudah menerapkan langkah-langkah dari pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan memberikan penghargaan prestasi tim yang pada pertemuan 1 belum dilakukan.

3. Guru belum melakukan kegiatan bertanya jawab kepada siswa mengenai bagaimana cara mengitung bangun datar persegi panjang.

4. Siswa sudah mulai berantusias dalam menikuti pembelajaran Matematika dan ikut berperan aktif dalam kelompok.

5. Masih ada siswa yang kurang tertib dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD,saat melakukan percobaan belum semua siswa terlibat mengikuti dan hanya beberapa siswa yang menjawab lembar kerja siswa.

6. Siswa sudah mulai berani menyampaikan hasil kerja sendiri taanpa harus di bimbing guru dalam berbicara.

Pada saat melakukan pembelajaran siklus 1 pertemuan 2 berlangsung, peneliti tidak hanya mengambil dokumentasi tetapi juga melakukan pengamatan bagaimana jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi/pengamatan yang telah di buat. Lembar observasi/pengamatan tersebut meliputi lembar pengamatan observasi guru dan lembar pengamatan observasi siswa selama proses pembelajaran.

(11)

pada siklus 1 kemudian akan diperbaiki kekurang dan kelemahannya pada siklus 2.

4.2.4 Hasil Tindakan Siklus 1

Hasil tindakan pada pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada siklus 1 berupa hasil belajar siswa.

a. Hasil Belajar Siswa

Pada pelaksanaan pertemuan 1 dan pertemuan 2 di siklus 1 guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Guru memberikan evaluasi siklus 1 pada pertemuan 2. Hasil belajar siswa pada siklus 1 dapat di lihat pada tabel 4.2 :

Tabel 12

Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus 1

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan

≤ 65 9 31% Tidak Tuntas

≥ 65 20 69% Tuntas

Jumlah 29 100%

Nilai Rata-rata 79

Nilai Tertnggi 100

Nilai Terrendah 47

(12)

Gambar 4 Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus 1

Berdasarkan tabel 12, diketahui siswa yang tuntas 20 siswa (69%) dan siswa yang tidak tuntas 9 siswa (31%).

4.2.5 Refleksi Siklus 1

Setelah melaksanakan semua kegiatan pembelajaran pada siklus 1 dari pertemuan 1 dan pertemuan 2 maka langkah selanjutnya adalah diadakannya refleksi dari segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi di ambil dari hasil lembar obsevasi pada pertemuan 1, pertemuan 2, dan hasil belajar siswa pada akhir pembelajaran pertemuan 2 silkus 1. Hasil dari refleksi siklus 1 yang masih terdapat kekurangan dan kelemahan nantinya akan diperbaiki untuk terapkan pada siklus 2. Berdasarkan hasil analisis data yang dperoleh melalui hasil lembar observasi siklus 1 maka diperoleh antara lain sebagai berikut :

a. Dalam kegiatan pembelajaran guru melakukan cek kehadiran, memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, memanfaatkan media pembelajaran dan pada kegiatan inti sudah menerapkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

(13)

pembelajaran, sedangkan pada pertemuan 2 mendapatkan persentase 84% mnunjukkan bahwa 100% siswa telah melaksanakan kegiatan dalam praktek pembelajaran.

c. Masih ada siswa yang kurang tertib dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, seperti ada yang berbicara dengan teman sebangkunya saat melakukan percobaan kemudian masih ada siswa yang belum terlibat dalam mengikuti percobaan dan diskusi kelompok, kemudian hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan lembar kerja siswa.

d. Pada saat guru menjelaskan materi dan mulai bertanya kepada siswa, tidak ada satupun yang berani tunjuk jari, harus guru terlebih dahulu memancing siswa dengan menunjuk salah satu siswa menjawab.

e. Hasil belajar rata siklus 1 pada penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai 79, siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa ( 69%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 9 siswa (31%) dengan nilai berada di bawah KKM yaitu 65.

Dari permasalahan yang terjadi pada saat pelaksanaan pembelajaran siklus 1 maka perlunya diadakan perbaikan untuk dilaksanakan pada tindakan di siklus 2, maka hal-hal yang perlu diperbaiki pada tahap pelaksanaan siklus selanjutnya adalah sebagai berikut :

a. Guru melakukan cara agar siswa semangat/antusias dalam bertanya yang berkaitan dengan materi yang belum jelas/belum dipahami.

b. Guru seharusnya menumbuhkan cara agar siswa yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi kelompok bisa ambil bagian dalam kegiatan tersebut. c. Guru harus menertibkan siswa yang suka berbicara hal yang lain dengan

teman saat berlangsungya diskusi, mengganggu teman, dan siswa yang suka minta ijin ke kemar kecil.

(14)

e. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran dan percaya diri saat mempresentasikan hasil kerja.

4.3 Deskripsi Hasil Siklus 2

Kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada pembelajaran siklus 1 akan dimasukkan dalam rencana pembelajaran pada siklus 2 sebagai penyempurnaan dan tidakan lanjut dari kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada siklus 1. Siklus 2 dilaksanakan 2 kali pertemuan.

4.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus 2 a. Pertemuan 1

Sebelum melakukan tindakan pada siklus 2 pertemuan 1, maka peneliti menyiapkan semua yang diperlukan untuk memunjang proses pembelajaran, diantaranya RPP pertemuan 1 sesuai langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD, lembar kerja siswa, kuis, lembar observasi, media pembelajaran berupa gambar benda berbentuk bangun datar dan media pembelajaran berupa mainan lego yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung pada siswa kelas 3. Peneliti merancang RPP pertemuan 1 dengan pokok bahasan “Luas bangun datar persegi” dengan materi yang akan disampaikan yaitu luas bangun datar persegi kemudian menentukan tujuan pembelajaran : melalui gambar yang ditampilkan guru, siswa dapat menyebutkan macam-macam bentuk bangun datar, dengan meminta mengamati sekitara kelas, siswa dapat menemukan benda mana saja yang berbentuk bangun datar persegi, dengan ceramah mengenai luas persegi, siswa dapat mengerjakan menghitung soal cerita tentang luas persegi, melalui diskuasi, siswa dapat memaparkan hasil kerja menghitung luas persegi.

(15)

Dalam kegiatan akhir dilakukan dengan merefleksi semua kegitan yang dilakukan yaitu menarik kesiumpulan melibatkan siswa mengenai luas bangun datar persegi. Guru juga memberikan motivasi dan pesan kepada siswa sebelum menutup peembelajaran.

b. Pertemuan 2

Perencanaan pembelajaran pada siklus 2 pertemuan 2 adalah sebagai perbaikan dari kekurangan/kelemahan pada pertemuan 1 maka perencanaan pertemuan 2 masih sama dengan pertemuan 1 tetapi ada yang membedakan adalah materi pelajaran yaitu mengenai “ luas bangun datar persegi panjang”. Sebelum melakukan siklus 2 pertemuan 2, maka peneliti menyiapkan semua sesuatu yang menunjang pada saat proses pembelajaran diantaranya RPP pertemuan 2, lembar kerja siswa, kuis, lembar observasi, soal evaluasi, dan media pembelajaran berupa alat percobaan mainan puzzle yang digunakan kelompok sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Peneliti merancang RPP pertemuan 2 dengan pokok bahasan “luas bangun datar persegi panjang” kemudian peneliti menentukan tujuan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu :melalui gambaryang ditampilkan guru, siswa dapat menyebutkan macam-macam bentuk bangun datar, melalui penjelasan dari guru tentang luas bangun datar persegi panjang, siswa dapat menemukan cara menghitung luas bangun datar persegi panjang, dengan ceramah tentang luas pesegi panjang siswa, dapat mengerjakan menghitung soal cerita tentang luas persegi panjang, melalui berdiskusi, siswa dapat memaparkan hasil kerja menghitung luas persegi panjang. Pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan inti sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD : penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian tim, presentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, kuis, penghargaan prestasi tim dengan alokasi waktu (2x35) menit.

(16)

hasil pembelajaran, kemudian pemberian pesan dan motivasi sebelum menutup pembelajaran.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus 2

Pelaksanaan tindakan siklus 2 dilakukan sebagai tindak lanjut, pemantapan, dan penyempurnaan pada siklus 1. Pelaksanaan siklus 2 terdiri dari dua pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Dari masing-masing pertemuan berlangsung selama 70 menit (2x35 menit). Pertemuan pertama dilakukan pada hari Senin, 25 Mei 2015, dan pada pertemuan kedua dilakukan pada hari Selasa, 26 Mei 2015.

a. Pertemuan 1

Pada awal pembelajaran guru melakukan kesiapan kepada siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, memberikan salam, berdoa menurut kepercayaan masing-masing, dan melakukan komunikasi kehadiran, kemudian dilanjutkan dengan pemberian apersepsi, yaitu guru bertanya kepada siswa “Coba anak-anak perhatikan bentuk langit-langit atap, tahukah ada berapa jumlahnya?” dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta pemberian motivasi kepada siswa agar antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Setelah kegiatan awal selesai dilakukan, maka selanjutnya masuk pada kegiatan inti yang menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Pada langkah Penyampaian Tujuan dan Motivas. Guru memberikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai yaitu menyebutkan dan menghitung luas persegi, kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa berupa guru menggambar sebuah rumah siswa di minta menebak ada bangun datar apa saja yang terdapat pada gambar tersebut, kemudian di minta mengamati gambar yang di bawa guru, di minta menyebutkan benda tersebut.

(17)

heterogen yang mana dalam sebuah kelompok di bagi secara adil meliputi :jenis kelamin tingkat kecerdasan siswa dan ras/suku.

Pada langkah Presentasi dari Guru. Guru melakukan penyampaian materi pembelajaran tentang menyebutkan dan menghitung luas bangun datar persegi serta memancing siswa untuk berani menyebutkan bagaimana cara menemukan rumus keliling persegi, selanjutnya guru memberikan contoh cara menemukan luas persegi dan menyelesaikan contoh soal dengan ukurang 10 x 10 cm.

Pada langkah Kegaiatan Belajar dalam Tim. Pada tahap ini tiap-tiap kelompok telah diberikan tugas dan meminta menyelesaikan tugas yang sudah diberikan yaitu membuat sebuah bangun datar menggunakan media mainan lego dan menjawab lembar kerja siswa, dalam kegiatan ini semua siswa harus saling bekerja sama dengan kelompoknya tidak boleh tergantung kepada siswa lain, begitu juga sebaliknya. Setaip siswa yang sudah mengerti cara menghitung keliling persegi diharapkan membantu teman sekelompoknya agar bisa menemukan dan menghitungnya.

Pada langkah Kuis. Setelah siswa mengerti cara menemukan dan menghitung luas bangun datar persegi, sekarang guru memberikan kuis untuk mengukur pemahaman siswa apakah benar sudah menguasai materi tersebut, kuis ini ada peraturannya setiap siswa harus mengerjakan sendiri dan tidak boleh saling bekerja sama antar teman sekelompok.

Pada langkah Penghargaan Prestasi Tim. Pada tahap ini wakil siswa dalam kelompok melakukan presentasi di depan kelas maka untuk meghargai usaha yang telah dilakukan maka guru memberikan sebuah penghargaan, tujuannya adalah agar siswa termotivasi untuk belajar lebih giat dan menumbuhkan rasa berani atau percaya diri pada saat menyampaikan hasil/pendapat.

(18)

b. Pertemuan 2

Pelaksanaan tindakan siklus 2 pada pertemuan 2 sebagai tindak lanjut dan perbaikan terhadap proses pembelajaran siklus 2 pertemuan 1. Pada awal pembelajaran guru melakukan kesiapan kepada siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, memberikan salam, berdoa menurut kepercayaan masing-masing, dan melakukan komunikasi kehadiran, kemudian dilanjutkan dengan pemberian apersepsi, yaitu “Siapa yang tahu lapangan volly, ada yang pernah menghitung berapa ukuran keseluruhan dari lapangan tersebut?” dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta pemberian motivasi kepada siswa agar antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Setelah kegiatan awal selesai dilakukan, maka selanjutnya masuk pada kegiatan inti yang menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Pada langkah Penyampaian Tujuan dan Motivasi. Guru memberikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai yaitu menyebutkan dan menghitung luas persegi panjang, kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa berupa guru menggambar rumah, menampilkan gambar benda-benda bangun datar kemudian ditempelkan di papan tulis selanjutnya mengajak siswa menyebutkan benda mana yang termasuk bangun datar persegi panjang.

Pada langkah Pembagian Tim. Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok yang didalamnya terdapat 4-5 siswa, pembagian kelompok dilakukan secara heterogen yang mana dalam sebuah kelompok di bagi secara adil meliputi :jenis kelamin tingkat kecerdasan siswa dan ras/suku.

Pada langkah Presentasi dari Guru. Guru melakukan penyampaian materi pembelajaran tentang menyebutkan dan menghitung luas bangun datar persegi panjang serta memancing siswa untuk berani menyebutkan bagaimana cara menemukan rumus luas persegi panjang, selanjutnya guru memberikan contoh cara menemukan luas persegi panjang dan menyelesaikan contoh soal dengan ukurang 15 x 10 cm.

(19)

diberikan yaitu mmbuat bangun datar persegi panjang dengan menggunakan media mainan puzzle kemudian menjawab lembar kerja siswa, dalam kegiatan ini semua siswa harus saling bekerja sama dengan kelompoknya tidak boleh tergantung kepada siswa lain, begitu juga sebaliknya. Setaip siswa yang sudah mengerti cara menghitung luas persegi diharapkan membantu teman sekelompoknya agar bisa menemukan dan menghitungnya.

Pada langkah Kuis. Setelah siswa mengerti cara menemukan dan menghitung luas bangun datar persegi panjang, sekarang guru memberikan kuis untuk mengukur pemahaman siswa apakah benar sudah menguasai materi tersebut, kuis ini ada peraturannya setiap siswa harus mengerjakan sendiri dan tidak boleh saling bekerja sama antar teman sekelompok.

Pada langkah Penghargaan Prestasi Tim. Pada tahap ini wakil siswa dalam kelompok melakukan presentasi di depan kelas maka untuk meghargai usaha yang telah dilakukan maka guru memberikan sebuah penghargaan, tujuannya adalah agar siswa termotivasi untuk belajar lebih giat dan menumbuhkan rasa berani atau percaya diri pada saat menyampaikan hasil/pendapat.

Kegiatan akhir guru memberikan soal evaluasi, siswa mengerjakan, kemudian setelah semua selesai soal evaluasi di bahas, di analisa, selanjutnya guru menyimpulkan hasil pembelajaran bersama dengan siswa dan memberikan pesan motivasi kepada siswa, diakhiri dengan menutup pembelajaran.

4.3.3 Hasil Pengamatan dan Observasi Siklus 2 a. Pertemuan 1

Hasil pengematan selama melaksanakan pembelajaran siklus 2 pertemuan 1 adalah sebagai berikut :

(20)

2. Guru sudah memberikan penghargaan prestasi tim dan sudah membuat semua anggota kelompok bekerja aktif dalam melakukan percobaan dan menjawab lembar kerja siswa.

3. Guru sudah membuat siswa melakukan kegiatan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami.

4. Masih ada beberapa siswa yang belum bisa tertib dalam mengikuti proses pembelajaran dan pada saat melakukan percobaan dalam kelompok.

Pada saat melakukan pembelajaran siklus 2 pertemuan 1 berlangsung, peneliti tidak hanya mengambil dokumentasi tetapi juga melakukan pengamatan bagaimana jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi/pengamatan yang telah di buat. Lembar observasi/pengamatan tersebut meliputi lembar pengamatan kinerja guru dan lembar pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Hasil observasi/pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap guru dan aktivitas siswa secara keseluruhan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilihat pada lampiran (lembar observasi guru dan siswa siklus 2 pertemuan 1). Berdasarkan hasil dari lembar observasi pembelajaran Matematika sudah diterapkan dengan baik dan siswa mengalami peningkatan dalam kegiatan belajar menunjukkan bahwa 75% siswa telah melaksanakan pembelajaran.

b. Pertemuan 2

Pada siklus 2 pertemuan 2 proses kegiatan pembelajaran telah berlangsung. Hasil pengamatan selama melaksanakan pembelajaran siklus 2 pertemuan 2 adalah sebagai berikut :

1. Dalam kegiatan kelompok siswa sangat aktif dalam bekerjasama kemudian sudah dapat mempertanggungjawabkan hasil dari lembar kerja siswa dalam diskusi kelompok.

2. Siswa sudah memiliki kepercayaan diri untuk berani melaporkan hasil diskusi yang telah dilakukan menggunakan bahasa sendiri.

(21)

4. Guru sudah memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih berantusias mengikuti proses pembelajaran yang selanjutnya.

Pada saat melakukan pembelajaran siklus 2 pertemuan 1 berlangsung, peneliti tidak hanya mengambil dokumentasi tetapi juga melakukan pengamatan bagaimana jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi/pengamatan yang telah di buat. Lembar observasi/pengamatan tersebut meliputi lembar pengamatan kinerja guru dan lembar pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Hasil observasi/pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap guru dan aktivitas siswa secara keseluruhan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilihat pada lampiran (lembar observasi guru dan siswa siklus 2 pertemuan 2). Berdasarkan hasil dari lembar observasi kinerja guru sudah sangat baik dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD karena semua aspek telah diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Pada hasil observasi siswa jumlah dari skor meningkat menjadi 96 menunjukkan bahwa hampir 100% siswa telah melaksanakan pembelajaran.

4.3.4 Hasil Tindakan Siklus 2

Hasil tindakan pada pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada siklus 2 berupa hasil belajar siswa.

a. Hasil Belajaar Siswa

Guru memberikan evaluasi siklus 2 pada pertemuan 2. Hasil belajar Matematika siswa pada siklus 2 dapat di lihat pada tabel 4.3 :

Tabel 13

Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus 2

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan

≤ 65 0 0% Tidak Tuntas

≥ 65 29 100% Tuntas

Jumlah 29 100%

Nilai Rata-rata 86

(22)

Nilai Terrendah 67

Hasil belajar Matematika siswa siklus 2, bila disajikan dalam diagram batang dapat dilihat pada gambar 5

Gambar 5 Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus 2 Berdasarkan tabel 13 dan dan gambar 5 dapat diketahui bahwa hasil belajar Matematika siswa telah mencapai ketuntasan 100% sesuai dengan KKM.

4.3.5 Refleksi Siklus 2

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 2 dari pertemuan 1 dan pertemuan 2 maka diadakan refleksi pada siklus 2 ini digunakan sebagai bahan pemantapan dengan membandingkan apakah tindakan terjadi peningkatan dari siklus 1. Berdasarkan hasil data yang melalui lembar observasi pada siklus 2, maka diperoleh antara lain sebagai berikut:

(23)

Sedangkan pada pertemuan 2 semua aspek sudah dilakukan oleh guru, jadi pada silkus 2 sebagian besar aspek guru dalam mengajar pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah dilakukan.

b. Hasil observasi pada lembar siswa pada siklus 2 juga mengalami peningkatan dibandingkan pada saat siklus 1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Pada pertemuan 1 hasil observasi presentasi 73 % dikarenakan ada 3 aspek yang masih mendapat skor 3 yaitu 75% siswa melaksanakan dalam praktek pembelajaran kemudian 5 aspek tidak di hitung karena evaluasi tidak dilakukan pada pertemuan 1, sedangkan pada pertemuan 2 persentase 100% yaitu dilaksanakan oleh hampir semua siswa dalam praktek pembelajaran. c. Hasil belajar rata siklus 2 pada penelitian ini menunjukkan bahwa

rata-rata nilai 86 tuntas sebanyak 29 siswa (100%) dengan nilai berada di atas KKM yaitu 65.

d. Dalam kegatan kelompok siswa aktif dalam bekerja sama dan sudah dapat mempertanggungjawabkan hasil percobaan dan menjawab lemabar kerja siswa pada saat diskusi kelompok.

e. Siswa sudah percaya diri dan berani untuk melaporkan hasil percobaan serta memaparkan lembar kerja siswa.

4.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dipaparkan tentang hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus 1, siklus 2, maka dapat di lihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal-hal yang dapat di lihat peningkatannya yaitu pada hasil belajar siswa.

4.4.1 Hasil Belajar Siswa

(24)

Tabel 14

Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

No Kriteria Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

1 Tuntas 12 41 20 69 29 100

2 Tidak Tuntas 17 59 9 31 0 0

Jumlah 29 200 29 100 29 100

Dari tabel 14 dapat di lihat adanya peingkatan hasil belajar yang tuntas. Terbukti pada pra siklus yang tuntas 12 siswa (41%), sedangkan setelah siklus 1 jumlah siswa yang tuntas ada 20 siswa (69%) dan setelah siklus 2 jumlah siswa yang tuntas ada 29 siswa (100%). Ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Secara lebih rinci, perbandingan hasil belajar pada pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 dapat di lihat pada gambar 6:

(25)

Peningkatan hasil belajar tersebut, karena pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan dari pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Trianto (2007) yaitu: aktivitas siswa dan guru selama belajar mengajar terjadi interaksi atau kerjasama, siswa cenderung aktif dalam pembelajaran, dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap kosep, kemampuan kerjasama siswa terbangun, meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik dan membantu siswa menumbuhkan berpikir kritis.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD juga menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pemebalajaran. Menurut Slavin dalam (2005:57) pembelajaran STAD lebih menekankan kerjasama antar siswa. Kelas dibagi menjadi kelompok belajar yang terdiri dari siswa-siswa yang bekerjasama dalam satu perencanaan kegiatan mengajar. Setiap anggota kelompok diharapkan dapat bekerjasama secara positif satu sama lain dan bertanggungjawab baik kepada dirinya maupun pada anggota dalam satu kelompok.

(26)

pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan presentasi belajar.

Gambar

Tabel 11
Tabel 12 Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus 1
Gambar 4 Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus 1
Tabel 13 Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus 2
+3

Referensi

Dokumen terkait

m Tugas mandi ri mampu menjelaskan dan menguraikan secara rinci proses gangguan system pencernaan dan Penyakit pada sistem pencernaan mampu menjelaskan gangguan

Dinas Pendidikan Kabupaten memilih dan menetapkan satu orang guru laki-laki dan satu orang guru perempuan sebagai calon penerima penghargan guru sekolah dasar berdedikasi

Berdasarkan berbagai data yang telah di- peroleh dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus I, siklus II, dan siklus III, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode

Pada hasil pengujian nilai tengah diketahui bahwa berat basah tanaman kentang hitam paling baik adalah pada pemberian dosis pemupukan D3 yaitu sebesar 9 gram per

Salah satu peralatan filtrasi batch yang penting adalah Filter Testing Unit, yang ditunjukkan oleh gambar, terdiri dari frame berisi filter media (filter cloth). Filter Testing

Penelitian ini bertujuan untuk mengidenti fi kasi efektivitas teknik rawat luka modern dan Luka konvensional Dressing terhadap kadar Interleukin 1 (IL-1) dan Interleukin 6 (IL-6)

The existence of this solutions is still kept putting the death pe- nalty in criminal law, whereas the effectiveness of the death penalty is scientifically still in

Lembar pengamatan, digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran Matematika materi penjumlahan bilangan bulat dengan