• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAK TIKUM PERLAKUAN MEKANIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAK TIKUM PERLAKUAN MEKANIK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PERLAKUAN MEKANIK

FILTER TESTING UNIT

Oleh : Kelompok III

Oleh : Kelompok V

Kelas: 2A - TKPB

Anastasia Natalisa (121424008)

Andri Rismantara (121424009)

Anissa Trisakti S (121424010)

Apit Rian Saputra (121424011)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2014

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. H. Bintang Iwhan

Moehady, M.Sc

(2)

I. TUJUAN

1. Menghitung tahanan spesifik ampas (α) 2. Menghitung tahanan ampas (Rc)

3. Menghitung tahanan filter medium (Rm)

4. Menghitung laju filtrasi filtrat (dVdt )

5. Menghitung waktu filtrasi selama satu siklus (t)

II. LANDASAN TEORI II.1Filtrasi

Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang. Di dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari hanya sekedar jejak sampai persentase yang besar. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan, beberapa jenis akan dijelaskan di bawah ini.

Prinsip filtrasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Pada awalnya suspensi mengalir melalui medium filter, filtrat yang dihasilkan mempunyai laju alir besar tetapi kualitas filtrat tidak begitu jernih. Seiring dengan terbentuknya cake (padatan tertahan) maka laju filtrat makin menurun tetapi kualitas filtrat semakin jernih, hal itu disebabkan cake yang terbentuk berfungsi juga sebagai

s l u r r y

f i l t r a t

C a k e ( a m p a s )

(3)

penyaring. Lapisan cake yang terbentuk akan semakin tebal mengakibatkan laju filtrat makin kecil, oleh karena itu pada ketebalan tertentu harus dilakukan proses pengambilan cake.

Laju

Waktu

Agar suspensi bisa mengalir melalui medium filter maka dibutuhkan perbedaan tekanan yang signifikan. Ada dua cara yang dapat dilakukan : pertama suspensi dipompa (tekanan fluida sebelum medium filter lebih tinggi) atau cara kedua ruang filtratnya divakumkan sehingga suspensi tertarik menuju ruang filtrat melalui medium filter.

II.2Filter Testing Unit

Salah satu peralatan filtrasi batch yang penting adalah Filter Testing Unit, yang ditunjukkan oleh gambar, terdiri dari frame berisi filter media (filter cloth). Filter Testing Unit bergantung pada luas filter dan tekanan vakum yang digunakan. Umpan slurry di pompa dengan pompa peristaltik dan dialirkan melalui filter dalam tangki yang di vakum dan padatan menempel pada media filter. Satu siklus proses filtrasi sudah selesai, apabila pori-pori media filter pada frame sudah penuh (tertutup) oleh padatan.

S u s p e n s i ( s l u r r y )

c a k e ( a m p a s ) m e d i u m f i l t e r

f i l t r a t

(4)

II.3Dasar teori Proses Filtrasi Batch pada Tekanan Konstan

dt

dV=Aμ α Cs2

(−∆ P)V+

μ Rm

A(−∆ P)=Kp+B

(SI) (2-1) Dimana : Kp dalam (s/m6) (SI) dan B dalam (s/m3) (SI)

Kp= μ α Cs A2(−∆ P)

(SI) (2-2)

B= μ Rm A(−∆ P)

(SI) (2-3) Keterangan :

t = waktu filtrasi ( s )

V = volume filtrat yang dihasilkan saat t ( m3 )

 = koefisien tahanan cake (m/kg) Rm = koefisien medium filter ( m-1)

μ = viskositas filtrat (Pa s atau kg/m s ) A = luas total medium filter ( m2)

ΔP = perbedaan tekanan ( N/ m2 atau kg/m s2 )

Cs = konsentrasi slurry ( kg/m3 )

Grafik hubungan ∆t/∆V terhadap V rata-rata

Slope = Kp

dt dV (ms3)

intercept =B

Volume filtrat rata-rata

´

(5)

Untuk tekanan konstan, α konstan dan cake yang tidak dapat dimampatkan (incompressible), maka variabelnya hanya V dan t, sehingga integrasi :

Variabel-variabel yang mempengaruhi laju filtrasi :

 Perbedaan Tekanan aliran umpan masuk dan tekanan filtrat keluar (-∆P)

 Viskositas cairan (µ)

 Luas media filter / frame (A)

 Tahanan cake (Rc) dan tahanan medium filter (Rm) Laju Filtrasi :

dV dt =

A(−∆ P) (Rc+Rm)μ

(2-7) III. ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat

1. Seperangkat alat filter testing unit 2. Kertas saring

3. Pompa vakum 4. Jangka sorong 5. Stopwatch 6. Ember plastik 7. Gelas Ukur 8. Kertas timbang 9. Neraca teknis 10. Tachometer 3.2Bahan

(6)

2. Kapur (CaCO3) 300 gram

IV. PROSEDUR PERCOBAAN 1) Pembuatan slurry

2) Proses dalam Filter Testing Unit

masukkan

6 liter air ke dalam

tangki umpan

berpengaduk

masukkan 300 gram

kapur dan nyalakan

motor pengaduk

(± 400-450 rpm)

aduk hingga terbentuk

slurry yang homogen

Pasang kertas saring diatas flter glass, lalu letakkan pada

peralatan FTU.

Rapatkan sekrup, periksa sambungan

gasket, tangki pengaduk, pompa peristaltik, dan unit

penampung. Pastikan tidak ada

kebocoran.

Atur tekanan vakum yang dikehendaki.

Hidupkan pompa peristaltik

Catat waktu setiap 0,5 L (dan kelipatannya) fltrat

yang diperoleh.

Buka Filter glass yang dipasang. Hentikan proses

fltrasi setelah umpan habis.

(7)

V. PENGOLAHAN DATA

Jari – jari kertas saring = 24cm = 0,24 m Luas total medium filter = π . r2

= π . (0,24 m)2

= 0,18 m2

Viskositas filtrat air = 1000 kg/m s Berat tepung = 300 gram = 0,3 kg Volume air = 6 liter = 0,006 m3

Konsentrasi slurry = 0,0060,3kgm³

= 50 kg / m3

Grafik hubungan t/V terhadap V

0 0.01 0.01 0.02 0.02 0.03 0.03 0.04

f(x) = 2730443.02 x + 16775.86 R² = 0.69

Linear ()

Vol total (m³)

t/

(-∆P) (bar) Waktu

(s) Vol fltrat(m³) Vol fltrat bocor(m³) Vol total(m³) (s/m³)t/V

0 0 0 0 0

-0.03 302 0.005 0.0045 0.010 31789.47

-0.10 1336 0.010 0.0049 0.0149 89664.43

-0.12 1855 0.015 0.0051 0.0201 92288.56

-0.12 2242 0.020 0.0064 0.0264 84924.24

(8)

Persamaan grafik t/V vs V pada ∆P tetap → Vt =K2p V+B

Persamaan grafik t/V vs V y = 3E+06x + 16776

Slope = Kp2

3x106 = Kp

2 Kp = 6x106 s/m6

Intersep (B) = 16776

a. Mencari tahanan spesifk ampas (α)

 Pada −∆ P=¿ -0,12 bar = 1,2x104 kg/ms2

A2(−∆ P)Kp

μ Cs

¿ ¿

233280x104 kg m5s

5x104 kg2 m4s

α = 46656 m/kg

 Pada −∆ P=¿ -0,1 bar = 1x104 kg/ms2

A2

(−∆ P)Kp

μ Cs

¿ ¿

1944x106 kg m5s

5x104 kg 2 m4s

α = 38880 m/kg

 Pada −∆ P=¿ -0,03 bar = 3x103 kg/ms2

A2(−∆ P)Kp

μ Cs

(9)

5832x105 kg m5s 5x104 kg2

m4s

α = 11664 m/kg

b. Mencari tahanan cake (Rc)

 Pada α(-∆ P=0,12¯¿)= 46656 m/kg

Rc =

α . Cs .VA

Rc =

46656

m

kg ×50mkg3×0,0324m 3

0,18m2 Rc = 419904m-1

 Pada α(-∆ P=0,1¯¿)= 38880 m/kg

Rc =

α . Cs .VA

Rc =

38880

m

kg ×50kgm3×0,0324m 3

0,18m2 Rc = 349920m-1

 Pada α(-∆ P=0,03¯¿)= 11664 m/kg

Rc =

α . Cs .VA

Rc =

11664

m

kg ×50kgm3×0,0324m 3

0,18m2 Rc = 104976 m-1

c. Mencari tahanan media flter (Rm)

 Pada -∆P = -0,12 bar = 0,12x105 kg/ms2

Rm = BA(−∆ Pμ )

Rm = (16776 s/m3)(0,18 m2)(0,12x105 kg/ms2)

(1x103 kg/ms)

(10)

 Pada -∆P = -0,1 bar = 0,1x105 kg/ms2

d. Mencari waktu fltrasi

t=Kp2 V2+BV

t=6x10 6

2 (0,0324)2+(16776×0,0324) t=3149+543,54

t=3692,54s

e. Mencari laju fltrasi

(11)

dV

dt = 0,18m 2

×0,1x105kg/m s2 (349920m−1+30196,8m−1)1000kg/ms

dV

dt = 1800kgm/s 2 380116800kg/m2s dV

dt =4,735×10−6m 3 s

 Pada -∆P = -0,03 bar = 0,03x105 kg/ms2

dV dt =

A(−∆ P) (Rc+Rm)μ

dV

dt = 0,18m

2×0,03x105kg /m s2 (104976m−1

+9059,04m−1)1000kg/ms dV

dt = 540kgm/s 2 114035040kg/m2s dV

dt =4,735×10−6m 3 s

VI. PEMBAHASAN

(12)

Pembahasan oleh Andri Rismantara (121424009)

Pembahasan oleh Anissa Trisakti S (121424010)

Pembahasan oleh Apit Rian Saputra (121424011)

VII. KESIMPULAN

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Geankoplis, Christie.J, 1983, “Transport Process and Unit Operation”, Ally and Bacon,Inc, United State of America

http://www.scribd.com/doc/79573617/Filter-Testing-Unit

-∆P ( kg/m.s2)

Kp B α

( m/kg)

Rc (m-1)

Rm ( m-1)

Laju filtrasi (m3/s)

0,12 x 105 6 x 106 16776 46656 419904 36236,16 4,735 x 10-6

0,1 x 105 6 x 106 16776 38880 349920 30196,8 4,735 x 10-6

Gambar

Grafik hubungan ∆t/∆V terhadap V rata-rata
Grafik hubungan t/V terhadap V

Referensi

Dokumen terkait

Untuk penampilan sikap ketiga yaitu sense of political trust ditemukan bahwa sebagian besar sikap politik responden sangat baik dalam menyi- kapi pelaksanaan otoritas

Pada tahun 1999, ditetapkan UU no 52 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Lembata dan diresmikan oleh Gubernur NTT pada tahun 1999, maka Kabupaten Flores Timur terdiri

Kla- sifikasi tidak terbimbing dilakukan dengan pengelom- pokan piksel (cluster analysis) menggunakan metode Iso Data, sedangkan klasifikasi terbimbing dilakukan den- gan cara

Beberapa hambatan dalam pengukuran lisimeter secara observatif diantaranya: biaya perawatan dan operasional alat cukup mahal, sampel tanah pada lisimeter mudah terganggu sehingga

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data angket, tes hasil belajar dan dokumentasi, maka dapat penulis simpulkan. Gaya

Anak melakukan kegiatan sesuai dengan langkah-langkah yang ada di video yang telah ditonton denga melakukan praktik langsung dengan bahan yang sudah dipersiapkan sehingga anak

Penulis selanjutnya membandingkan kedua interpolasi ini dengan interpolasi orde tinggi yang diusulkan Newbery & Garrett [2], yaitu interpolasi polinom kuintik

Setelah breakdown di serahkan, bagian pemasaran akan berkoordinasi dengan pelanggan mengenai harga dan delivery kemasan, apabila pihak pelanggan menyetujuai maka bagian