BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini manusia dituntut untuk bergerak cepat, dan tak jarang pekerjaan membuat kita harus berpindah tempat untuk suatu jangka waktu tertentu. Terkadang kita juga membutuhkan suatu liburan ketika kita sudah bosan dalam menghadapi rutinitas sehari-hari.
Pada saat kita berpergian, menata barang bawaan menjadi salah satu kesulitan tersendiri. Oleh karena itu sudah banyak produk tas yang dikembangkan, mulai dari ukuran kapasitas yang bermacam-macam, bahan yang digunakan, dan juga ada brand tertentu yang menjual prestige ketika orang membeli produknya.
Salah satu inovasi terbaru tas koper adalah dengan membuat tas koper di jadikan satu dengan papan seluncur (skateboard). Ada juga yang membuat koper yang bisa diduduki dan pegangan tangan menjadi sandaran kursinya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja yang dibutuhkan untuk merancang produk baru? 2. Bagaimana desain konsep koper ringkes?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara membuat dan merancang sebuah produk baru 2. Untuk mengetahui konsep koper ringkes.
1.4 Batasan Masalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Koper
Kegunaan koper paling utama adalah untuk memudahkan orang dalam membawa barang bawaan saat berpergian, dengan menggunakan roda sehingga beban yang dirasakan akan jauh berkurang dibandingkan dengan membawa tas punggung ataupun tas samping.
Koper yang beredar dipasaran sekarang ini mempunyai banyak variasi, mulai dari bahan koper yang biasanya ada soft case (kain), atau hard case (polimer), lalu ada berbagai macam ukuran kapasitas yang ditawarkan. Ada juga yang dilengkapi dengan kunci dengan angka untuk keamanan. Lalu ada juga yang menggunakan 2 roda dan 4 roda.
Inovasi yang paling baru saat ini adalah dengan menggabungkan koper dengan papan luncur (skateboard). Ada juga yang mengembangkan koper yang bisa diduduki dan menggunakan pegangannya sebagai sandaran kursi.
2.2 Perkembangan
Koper yang biasa digunakan biasanya berbentuk kotak dengan 2 atau 4 roda dibawahnya, serta pengangan tangan yang bisa di panjang pendekkan sesuai
(a) (b)
(c) (d)
BAB III
PENGEMBANGAN DAN PEMILIHAN KONSEP
3.1 List Of Requirment
Dalam pengembangan konsep dibutuhkan daftar kebutuhan yang digunakan untuk memfokuskan pengembangan konsep alternatif. Berikut daftar kebutuhan dan detail spesifikasinya:
Tabel 3.1 List of Requirment Koper Ringkes
perubahan S/H Uraian Kebutuhan Penanggung Jawab 20 Maret
2016 1. Model praktis Tim desain
S
a. Rak dapat disusun dalam waktu kurang dari 30 detik
S b. Roda koper harus bisa berputar 360 derajat S c. Terdapat pegangan pada sisinya
2. Berat
S a. Berat koper ketika kosong maksimal 3 kg Tim Desain S b. kapasitas koper minimal 80 liter
3. Permukaan kuat Tim desain
H tidak cepat rusak
S
minimal dapat menahan beban dari luar 100kg
4. perawatan
Tim desain dan
S a. ada garansi 1 tahun Manufaktur H b. tahan lama
S c. komponen dapat dibeli (roda koper, resleting, dll) H d. mudah dibersihkan
5. ergonomis Tim desain
H a. handle koper nyaman dipegang H b. mudah digunakan
6. Biaya Seluruh tim
3.2 Konsep Referensi
Produk referensi (existing) yang saya pilih adalah koper bernama Eminent move air (Gambar 3.1), dengan spesifikasi sebagai berikut
Kapasitas: 66 liter
Dimensi: 68 x 43 x 24 cm Berat: 3.1 kg
Bahan : polycarbonate Garansi : 5 tahun
Gambar 3.1 Produk Referensi
3.3 Konsep Alternatif
Dari hasil konsep koper yang dikembangkan, dikerucutkan menjadi 2 buah alternatif konsep yaitu :
Tabel 3.2 Morphologi Chart
1
66 liter 85 liter
2
2 roda 4 roda
3
Polypropylene Fiber ABS
4
Tiang terpisah dengan kain pemisah, sehingga
Konsep A
Kapasitas koper pada konsep A adalah sebesar 66 liter, dengan material polypropylene untuk hardcasenya, untuk material tiang penyangga serta pegangan menggunakan besi, baik pada konsep A maupun B. Lalu terdapat 2 roda pada belakang koper dan penyangga pada bagian depan. Yang paling membedakan dari konsep B adalah letak tiang dan kain yang nantinya berfungsi sebagai rak. Pada konsep A kain di kaitkan pada keempat tiang seperti terlihat pada table 3.2.
Konsep B
Pada konsep B, kapasitas koper adalah 85 liter, menggunakan material Fiber ABS untuk hardcasenya, menggunakan 4 roda pada bagian bawah koper, serta tiang dan kain sudah menjadi 1, sehingga ketika menarik kain, secara otomatis tiang juga akan terangkat.
3.4 Seleksi Konsep
Karena terdapat 2 buah konsep koper ringkes yang berbeda, maka dilakukan seleksi antara konsep referensi (yang sudah ada), Konsep koper ringkes A, Konsep koper ringkes B.
Tabel 3.2 Matrik ekivalensi konsep penopang gallon
N
o Kriteria Bobot (%)
Total 100 325 380 285 Nilai Relatif 32,8 % 38,4% 28,8 %
Ranking 2 1 3
Dengan penjelasan sebagai berikut :
1 = sangat kurang bagus dari konsep referensi 2 = kurang bagus dari konsep referensi 3 = sama dengan konsep referensi 4 = lebih bagus dari konsep referensi 5 = sangat lebih bagus dari konsep referensi
3.5 Konsep Terpilih
BAB IV
PERANCANGAN KOMPONEN
4.1. Nomer dan Nama Bagian Produk
Nama Komponen:
1. Tiang penyangga Koper Ringkes 2. Kain Pemisah Koper Ringkes
3 2
4 1
3. Handle Koper Ringkes 4. Roda Koper Ringkes
4.2 Analisa Teknik (Tegangan Manual dan Simulasi)
Pada sub-bab kali ini akan dianalisa tegangan yang terjadi pada handle koper ringkes secara perhitungan manual maupundengan simulasi menggunakan software Catia. Pemilihan handle untuk di analisa karena bagian ini yang paling sering mengalami kerusakan.
4.2.1 Analisa Tegangan Manual
5) ∑ Fx=−Fx+Rx2
6) ∑ Fy=−W
2 −Fy+Ry2
There are 6 equations and 6 unknown variables
Fy=−W+
(
W Ө = 16,3˚ (min degree of movement)
tan16,3˚ = 654 Newton
Ry1=Ry2=W 2 =
191,25Newton
2 = 95,625 Newton
4.2.1 Analisa Tegangan dengan Simulasi
Analisa tengangan dilakukan pada bagian handle pada Koper Ringkes karena dirasa handle mendapatkan gaya yang besar dari berat koper yang akan ditariknya. Untuk melakukan analisa tegangan ini digunakan software Catia.
Setelah melalui tahap meshing agar didapatkan hasil yang teliti, maka pada bagian handle di atas di beri gaya sebesar 10 Newton pada arah z (ke atas) dan 5 Newton pada arah x (kesamping, seperti ketika tangan kita menggenggam handle dan menariknya).
Von Mises Analysis
Estimate Local Eror
Gambar 4.4 Bagian yang diprediksi terjadi kegagalan Displacement Analysis
Dari hasil analisa tegangan, maka didapatkan hasil perubahan displacement sebesar 0,0 mm dan Von Misses stress maksimum 6,85e + 004 N/m2. Hal ini dirasa sangatlah kecil dan tidak bisa terlihat oleh kasat mata, sehingga tidak banyak berpengaruh pada desain yang telah dirancang. Hanya saja diprediksi terjadi kegagalan pada seperti ditunjukkan gambar 4.4 sebesar 3,72e – 007 J.
4.3 Desain Akhir
Desain akhir yang diperoleh adalah sebagai berikut:
4.4 Design For Manufacturing (DFM) dan Design For Assembly (DFA)
Untuk pembuatan produk ini terdapat 2 buah komponen utama yang dianalisa (gambar 4.6). Yaitu tiang penyangga (ditunjukkan dengan nomor 1) dan juga hardcase (ditunjukkan dengan nomer 2) dari koper ringkes. Pembahasan dapat dilihat pada table 4.1.
Gambar 4.5 Desain Akhir Koper Ringkes
Gambar 4.6 Komponen yang akan dianalisa
No Komponen DFM DFA
1. Tiang penyangga
Komponen tiang penyangga Koper Ringkes terbuat dari stainless less dan diproses
2. Hardcase Komponen Hardcase Koper Ringkes terbuat dari Fiber
4.5 Analisis RULA
Analisa RULA (Rapid Upper Limb Assessment) digunakan pada saat
menggunakan panglon. Posisi penggunaannya adalah berdiri dengan posisi tangan bersiap menerima air dari lubang gallon air.
1
2
4.4.1 Analisa RULA dengan Catia
Dengan mengunakan simulasi catia pada tangan kiri diperoleh nilai RULA = 3
Dari simulasi CATIA diperoleh bahwa nilai final score adalah 3. Angka 3 menunjukkan bahwa konsep produk tersebut masih membutuhkan inverstigasi lanjut dan beberapa perubahan mungkin dapat dilakukan untuk perbaikan konsep agar lebih layak dipakai konsumen.
Gambar 4.7 Posisi penggunaan
4.4.2 Analisa RULA dengan Perhitungan Manual
• Grup A
• Upper Arm = 15-30o (score = 2) • Lower Arm = 60o (score = 2) • Wrist = 15o (score = 2)
• Wrist Twist = mid-range (score = 2)
• Total Score A = 3 2
2
2
2
3
1
2
4 1
1 4
1
1
1
0
2
• Grup B
• Head/Neck = 10o (score =
1)
• Trunk = 20o (score =1)
• Leg = Supported (score = 1)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang ada ,disimpulkan sebagai berikut :
1. Konsep yang terpilih dari dua konsep alternatif adalah konsep B.
2. Dari analisa RULA yang dilakukan, ditunjukkan nilai = 4 untuk postur tubuh pada saat menggunakan Koper Ringkes. Sehingga perlu adanya investigasi lebih lanjut dan jika dimungkinkan mengubah desain sehingga dapat memperbaiki nilai RULA yang telah didapat.
5.2 Saran
Dalam mengembangkan produk, terdapat beberapa saran dari penulis sebagai berikut :
1. Pendaftaran kriteria seleksi perlu diamati dari kecenderungan minat konsumen sehingga produk yang akan dikembangkan nanti dapat menjual di pasaran.
2. Perancangan konsep alternatif sebaiknya menggunakan metode brainstorming dengan berdasarkan pada kriteria seleksi yang telah ditentukan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Batan, I. Made Londen. 2007. Diktat Mata Kuliah Pengembangan Produk. ITS. Surabaya
Batan, I. Made Londen. 2012. Desain Produk. Guna Widya. Surabaya Material property data (www.efunda.com) Accessed 10 May 2015
Material property data (www.matweb.com) Accessed 10 May 2015