• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISLAM PRESPEKTIF STRATEGI PENGUATAN TRUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ISLAM PRESPEKTIF STRATEGI PENGUATAN TRUS"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

HARSANTO, SE, SKom

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ISLAM BATIK

SURAKARTA

(2)

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal yang terpenting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah mempertahankan kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Persoalan merek memang menjadi salah satu persoalan yang harus dipantau secara terus menerus oleh setiap perusahaan. Merek-merek yang kuat, teruji, dan bernilai tinggi terbukti tidak hanya sukses mengalahkan hitungan rasional, tetapi juga canggih mengolah sisi-sisi emosional konsumen. Untuk mempertahankan kepercayaan konsumen terhadap merek (Trust In A Brand), merek harus memiliki kualitas dan karisma. Agar memiliki karisma merek harus mempunyai aura, harus konsisten, kualitasnya harus dijaga dari waktu ke waktu.

(3)

sebuah merek tertentu, dan tidak berpindah ke lain merek meskipun ada merek lain untuk produk serupa yang mungkin kualitasnya relative sama dan harhanya jauh lebih murah.

Persaingan sengit antara perguruan tinggi plat merah (PTN) maupun plat hitam (PTS) menjadikan seringnya pihak pihak kampus melakukan terobosan

cemerlang guna menyiasati pengambilan kesempatan pasar yang tersedia. Jika kita lihat banyaknya PTN yang brutal layaknya algojo berjualan asongan dengan tanpa sungkan dan rasa toleransi terhapat PTS yang semakin hari makin tersenggal-sengal bernafas mempertahankan diri dari amukan algojo berjualan

asongan. Terlebih lagi pemerintah secara tidak adil meng-anak emaskan PTN

dengan segenap fasilitas baik beasiswa dosen yang dengan mudahnya diberondongkan bak pelor bermesiu, juga masih ditambahkan dengan dana-dana

penelitian, maupun hibah yang sangat mudahnya digelontorkan, apalagi PTN masih dinyamankan dan dimudahkan diluar instrument penerimaan mahasiswa baru melalui ujian masuk perguruan tinggi negeri bersama, mereka masih dengan rakusnya bebas buka lapak program Swadana, atau program Vokasi Diploma tiga

atau program profesi lainnya. Sudah pasti bisa dihitung jumlah pemasukan PTN adalah sudah pasti maha dasyat, lalu bagai mana pihak PTS dapat bertahan diladang yang sudah tandus dieksploitasikan oleh PTN ?, maka harus segera dilakukan inovasi-inovasi yang cukup radikal tetapi tetap terjaga legalitas –nya.

(4)

sesuatu menjadi lebih mudah. Pada era globalisasi sekarang kecepatan dan kemudahan menjadi bagian penting dalam memenangkan persaingan, oleh karena itu teknologi seperti internet berperan disini. Banyak masyarakat yang dulu tidak terlalu bergantung oleh teknologi terpaksa harus beralih dan beradaptasi jika tidak mau tertinggal. Dengan kekuatan teknologi seperti internet memperoleh berbagai manfaat seperti memperoleh informasi dengan cepat, melakukan pembelian secara online, bertukar informasi secara online dan lain-lain. Berhubungan dengan internet, perusahaan maupun Perguruan tinggi swasta pada zaman seperti sekarang

wajib memiliki sebuah website, karena dengan bantuan website perusahaan maupun Perguruan tinggi swasta dapat menyebarkan informasi mengenai segala informasi kepada masyarakat secara cepat dan mudah tanpa harus mengeluarkan biaya marketing yang besar. Proses pemasaran melalui website ini yang biasa disebut e-marketing.

Kelebihan internet paling pokok jika dimanfaatkan secara baik sebagai media marketing Perguruan tinggi swasta adalah informasi dan promosi tentang seluk-beluk Perguruan tinggi swasta tersebut, dapat diakses dimana saja dan kapan saja oleh semua orang yang terhubung ke media internet, daerah yang dicakup pun global seluruh dunia. Selain itu e-marketing juga dapat mengurangi biaya

advertising yang tidak perlu, seperti biaya penggunaan kertas secara berlebihan

untuk menyebar brosur atau pamphlet sebanyak mungkin tanpa strategi yang jelas, tanpa mengetahui target customer.

(5)

penting pada perguruan tinggi swasta, oleh karena itu harus dijaga hubungan baik terebut, salah satunya dalam bidang marketing yang biasa disebut relation marketing. Relation marketing dapat diartikan sebagai usaha pengenalan produk

baik barang atau jasa yang dimiliki perusahaan maupun perguruan tinggi kepada calon pelanggan, dimana tujuan pemasaran bukan hanya memberikan informasi dan pengenalan produk, melainkan menarik minat calon pelanggan dalam hal ini adalah mahasiswa sebagai pihak konsumen atau calon konsumen, untuk membina hubungan dengan institusi sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan. Banyak upaya dalam relationship marketing seperti, menyediakan sarana komunikasi dua arah melalui social media atau website perusahaan untuk menampung feedback, kritik atau saran. Kumpulan dari feedback, kritik atau saran yang diberikan pelanggan dapat digunakan oleh perusahaan sebagai usulan dalam memperbaiki kualitas baik pelayanan, produk dan lain-lain agar lebih baik dan tidak terulang kesalahan yang sama di masa datang.

Selain itu, dengan membaca dan menganalisis kumpulan saran dan kritik yang pelanggan berikan kepada perusahaan (baik itu dalam bentuk testimonial, review, komentar-komentar atau hasil polling atau survey yang perusahaan adakan

(6)

ke orang-orang terdekatnya sebagai badan usaha yang kredibel dan berkualitas, sehingga jumlah pelanggan baru pun terus meningkat berkat adanya word-to-mouth promotion (promosi dari mulut ke mulut) atau viral marketing gratis yang

dilakukan secara sukarela oleh pelanggan-pelanggan loyal yang puas dengan produk atau jasa dari perusahaan.

Marketing merupakan hal awal yang dilakukan untuk dapat memperkenalkan perusahaan ke calon konsumen sehingga konsumen tertarik untuk membina hubungan dengan perusahaan. Topik e-marketing masih relevan untuk dibahas sekarang ini, karena e-marketing merupakan tahap awal yang harus dikuasai terlebih dahulu, sebelum bisa melangkah ke tahap yang selanjutnya dalam dunia bisnis. Apalagi e-marketing selalu berkembang mengikuti perkembangan teknologi dan informasi.

Universitas Islam Batik merupakan badan usaha legal penyelenggara jasa pendidikan tinggi perlu melakukan penguatan kepercayaan publik terhadap

keungulan kompetitif Fakultas Ekonomi Manajemen Strata Satu Dan Pasca Sarjana Menggunakan E-Marketing Dan Sosial Media

B. INDENTIFIKASI MASALAH

(7)

yang akan dijualnya pun tidak dilarang dalam Islam, hanya saja bagaimana cara dan apa yang menjadi kata-kata dalam promosi tentu sangat diperhatikan. Kata-kata manis yang penuh dengan obral janji dalam sebuah slogan Merek tentunya bertujuan untuk merayu, bahkan membius masyarakat hingga mereka mau membeli produk yang ditawarkan. Persoalannya, apakah semua janji yang dikemas dalam slogan akan direalisasikan atau tidak? Tidak sedikit perusahaan yang hanya mengobral janji dalam slogan-slogan Brand mereka, tanpa memperhatikan apakah kualitas produk yang diiklankan sudah benar-benar sesuai dengan realitasnya? Berangkat dari fenomena tersebut, penulis ingin mengkaji lebih jauh apakah Branding juga harus memiliki etika? Kalau ya, etika yang bagaimanakah yang sepatutnya digunakan, dan bagaimana Islam memberikan rambu-rambu dalam etika “Branding”?

(8)

Islam Batik Surakarta, karena tidak adanya satu sumber terpusat yang bisa mereka percaya.

Oleh karena itu solusi yang bisa diberikan adalah membangun suatu alat yang dapat memberi pengaruh Trust In A Brand keunggulan kompetitif Fakultas Ekonomi Manajemen Strata Satu Dan Pasca Sarjana Menggunakan E-Marketing Dan Sosial Media sebagai alat pemasaran berbasis teknologi Informasi dengan

cakupan bebas ruang dan waktu serta menggunakan batasan etika etika bisnis

Sesuai dengan harapan atas terbangunnya Trust In A Brand keunggulan kompetitif Fakultas Ekonomi Manajemen Strata Satu Dan Pasca Sarjana di Universitas Islam Batik Surakarta, maka topik bahasan penulisan tesis yang akan ditulis, dibatasi pada topik bahasan tertentu yaitu :

A. MEMBANGUN E-MARKETING BERBASIS PORTAL WEB RESMI yang berfungsi sebagai salah satu media pemasaran untuk Universitas Islam Batik Surakarta adalah mempertimbangkan karakteristik merek (brand characteristic), karakteristik perusahaan (company characteristic),

karakteristik konsumen merek (consumer brand characteristic) secara bersama-sama berpengaruh terhadap loyalitas merek (brand loyalty).

B. MEMBANGUN PORTAL E-KULIAH ONLINE

(9)

C. KEBIJAKAN MEMUNCULKAN MATA KULIAH PROFESI KEWIRAUSAHAAN DAN KULIAH PRAKTEK (KP) BERBASIS WIRAUSAHA ON LINE WEB BASE

Sebagai upaya keunggulan kompetitif Mata kuliah profesi berbasis wirausaha On line web base pada Fakultas Ekonomi Manajemen strata satu (S1) dengan cara pihak Universitas memberikan tempat server portal yang terorganisir dari awal pendaftaran ruang simpan portam web sampai dengan pendaftaran nama alamat domain

D. MEMBANGUN SERVER SMS GATEWAY UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA

Sebagai media interaksi dan informasi dua arah baik untuk mahasiswa, calon mahasiswa, serta dosen tetap yayasan maupun dosen tidak tetap termasuk para mitra bisnis Universitas Islam Batik Surakarta.

(10)

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pada indentifikasi masalah tersebut diatas, maka masalah umum yang dialami oleh Universitas Islam Batik Surakarta sebagai penyedia layanan jasa pendidikan tinggi dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah membangun e-marketing berbasis Portal web yang berfungsi sebagai salah satu media pemasaran dapat melakukan penguatan brand characteristic (karakteristik merek), company characteristic (karakteristik perusahaan), consumer brand characteristic (karakteristik konsumen merek) secara

bersama-sama berpengaruh terhadap brand loyalty (loyalitas merek).

2. Apakah dengan Portal Web E-kuliah online sebagai pusat rujukan bahan kuliah mahasiswa Strata satu (S1) dan Pasca Sarjana untuk semua Mata kuliah yang sedang berlangsung pada tiap semester berjalan tersebut berpengaruh terhadap brand loyalty (loyalitas merek dan nama baik) dari pihak Mahasiswa aktif Universitas Islam Batik Surakarta maupun mahasiswa kampus lain sehingga menjadi salah satu rujukan bahan kuliah nasional

3. Apakah program keunggulan kompetitif Mata kuliah profesi Kewirausahaan dan Kuliah Praktek (KP) berbasis wirausaha On line web base pada Fakultas Ekonomi Manajemen strata satu (S1) berpengaruh terhadap brand loyalty (loyalitas merek dan nama baik) dari pihak pengguna pruduk lulusan

Universitas Islam Batik Surakarta

(11)

tetap termasuk para mitra bisnis Universitas Islam Batik Surakarta tersebut membawa berpengaruh terhadap brand loyalty (loyalitas merek dan nama baik) dan Trust In A Brand untuk Universitas Islam Batik Surakarta.

5. Apakah penggunaan Teknologi Digital Library On line Web Base sebagai sumber referensi keilmuan bebas ruang dan waktu sehingga dapat di akses oleh para mahasiswa, dosen dan karyawan Universitas batik Surakarta maupun sebagai pusat rujukan referensi nasional antar perguruan tinggi tersebut membawa berpengaruh terhadap brand loyalty (loyalitas merek dan nama baik) dan Trust In A Brand untuk Universitas Islam Batik Surakarta.

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Menganalisa proses marketing yang sudah dilakukan dan sedang berjalan pada Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Islam Batik Surakarta untuk mengetahui apa saja yang akan dibutuhkan untuk membangun e-marketing. 2. Menganalisa pasar untuk mengetahui target pelanggan yang tepat.

3. Menganalisa penggunaan e-marketing berbasis web yang berfungsi sebagai salah satu media pemasaran untuk perusahaan.

4. Menganalisa penggunaan portal e-kuliah kuliah online sebagai pusat rujukan bahan kuliah mahasiswa Strata satu (S1) dan Pasca Sarjana untuk semua Mata kuliah yang sedang berlangsung pada tiap semester berjalan di Universitas Islam Batik Surakarta

(12)

6. Menganalisa penggunaan Teknologi Digital Library On line Web Base sebagai sumber referensi keilmuan

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Praktis

Memperluas pangsa pasar, dengan membangun e-marketing perusahaan

dapat menjangkau pasar yang lebih luas, dikarenakan tingginya penggunaan internet di indonesia sehingga memungkinkan informasi yang disebar akan

dibaca oleh pengguna internet.

Mempermudah penyampaian informasi, dengan membangun e-marketing

berbasis web perusahaan dapat dengan mudah menyampaikan informasi tentang produk perusahaan tersebut dibandingkan dengan menggunakan media cetak.

Mengurangi biaya pemasaran, dengan membangun e-marketing berbasis

web perusahaan diharapkan dapat menghemat biaya dengan mengurangi pemakaian kertas untuk brosur dan pamphlet setiap bulannya.

2. Manfaat Akademik

(13)

Menggunakan E-Marketing Pada Fakultas Ekonomi Manajemen Strata Satu Dan Pasca Sarjana Universitas Islam Batik Surakarta

F. DESKRIPSI TEORI

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran menurut kotler adalah : Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan menawarkan serta secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut Lamb, hair dan Mc Daniel (2001:6) mengemukakan bahwa : Pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.

2. Bauran Pemasaran

Sofjan Assauri (1996 : 181) mengemukakan bahwa : Strategi bauran pemasaran adalah bagian dari stategi pemsaran (marketing strategy) dan berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur-unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat di kendalikan pimpinan perushaan, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran. Unsur variabel strategi bauran pemasaran adalah Produk (product), Harga (price), Saluran distribusi (place), Promosi (promition).

(14)

 Menurut American Marketing Association dalam buku Rangkuti (2003:2)

mengemukakan bahwa: ”Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol rancangan,atau kombinasi yang dapat mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual agar dapat membedakan produk tersebut dari produk pesaing.

 Menurut Lamb & Mc Daniel (Lamb, 2001 : 421) mengemukakan bahwa :

”merek adalah suatu nama, istilah, simbol, desain atau gabungan keempatnya yang mengidentifikasikan produk para penjual dan

membedakannya dari produk pesaing.”

 Menurut Kotler (2000:460) Merek dapat memiliki enam level pengertian

yaitu Atribut, Manfaat, Nilai, Budaya, Kepribadian

4. Pemakai

Menurut Kotler, didalam buku Simamora (2003 : 3)

a. Manfaat merek bagi perusahaan :

 Merek memudahkan penjual untuk mengelola pesanan dan menelusuri

masalah masalah yang timbul

 Merek dan tanda dagang akan secara hukum melindungi penjualan dari

(15)

 Merek memberikan peluang bagi penjual untuk mempertahankan

kesetiaan konsumen terhadap produknya, dimana kesetian konsumen akan melindungi penjual dari pesaing seta membantu memperketat pengendalian dalam merencanakan strategi bauran pemasaran

 Merek dapat membantu penjual melakukan segmentasi pasar

5. Manfaat penguatan brand image merek bagi konsumen :

a. Memudahkan untuk mengenali mutu

b. Dengan adanya penguatan merek atau nama institusi tertentu, maka konsumen (pengguna jasa pendidikan/mahasiswa) dapat meningkatkan status dan prestisenya atas penyandang status atau Alumni pengguna jasa pendidikan tersebut

b. Manfaat merek bagi mitra dunia usaha (pengguna produk lulusan) :

 Mengidentifikasi Ciri khusus produk lulusan dan pada penempatan

bidang kerja

 Meningkatkan tingkat kepercayaan mitra pengguna lulusan sebagai

pilihan bagi para mitra dunia usaha

6. Kepercayaann Merek (Trust in a brand)

(16)

kepuasan konsumen serta diimbangi kinerja produk beserta atribut- atributnya secara fungsional kepercayan terhadap merek atau trust in a brand (kepercayaan merek) sebagai kemauan rata- rata konsumen untuk bergantung kepada kemampuan dari sebuah merek dalam melaksanakan segala kegunaan dan fungsinya.

7. Loyalitas Merek (Brand Loyalty)

Menurut Darmadi Durianto (2001:62) Brand Loyalty (loyalitas merek) merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek tesebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lain. Loyalitas merek menunjukkan adanya suatu ikatan antara pelanggan dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai dengan adanya Konsumen yang loyal terhadap suatu pembelian ulang dari pelanggan. merek memiliki ciri- ciri sebagai berikut :

a. Memiliki komitmen pada merek tersebut.

b. Berani membayar lebih pada merek tersebut bila dibandingkan dengan merek yang lain.

c. Akan merekomendasikan merek tersebut pada orang lain.

d. Dalam melakukan pembelian kembali produk tersebut tidak melakukan pertimbangan.

(17)

f. Mereka dapat menjadi semacam juru bicara dari merek tersebut dan mereka selalu mengembangkan hubungan dengan merek tersebut

8. E -marketing dan Media Sosial

Pemasaran on-line menurut Philip Kotler (2006) adalah pemasaran yang dilakukan melalui sistem komputer online interaktif yang menghubungkan pihak pembeli dan penjual secara elektronik, Ada dua jenis saluran pemasaran online : a. Layanan On-line Komersial, Internet layanan yang menawarkan informasi dan layanan pemasaran on-line kepada pelanggan yang membayar biaya bulanan, seperti America on-line, Compuserve dan Prodigy.

b. Internet, Web global jaringan komputer yang luas dan berkembang pesat yang tidak mempunyai manajemen dan kepemilikan sentral.

Layanan on-line menjadi begitu popular, disebabkan oleh beberapa pertimbangan sebagai berikut :

1. Kemudahan

Para pelanggan dapat memesan produk 24 jam sehari dimanapun mereka berada. Mereka tidak harus berkendara, mencari tempat parkir, dan berjalan melewati gang yang panjang untuk mencari dan memeriksa barang-barang. 2. Informasi

Para pelanggan dapat memeroleh setumpuk informasi tentang perusahaan, produk, dan pesaing tanpa meninggalkan kantor atau rumah mereka.

3. Rongrongan yang lebih sedikit:

Para pelanggan tidak perlu menghadapi atau melayani bujukan atau faktor-faktor emosional, mereka juga tidak perlu menunggu dalam antrian.

(18)

a. Baik perusahaan besar maupun kecil dapat melakukannya, karena biaya yang dikeluarkan tidak mahal.

b. Tidak ada keterbatasan riil untuk tempat iklan, berbeda dengan media cetak dan siaran.

c. Akses dan pengambilan informasi yang cepat dibandingkan dengan surat dan fax.

d. Situs itu dapat dikunjungi oleh siapa saja didunia dan kapan saja. e. Belanja dapat dilakukan secara pribadi dan cepat

Selain kelebihan, layanan on-line juga memiliki kelemahan,

a. pemasaran on-line tidak selalu cocok untuk setiap perusahaan juga tidak selalu cocok untuk setiap produk.

b. Internet kurang bermanfaat untuk produk dan jasa dimana pembelanja mencari kenyamanan pemesanan yang lebih besar (misalnya buku dan musik) atau biaya yang lebih rendah (misalnya, perdagangan saham dan pembaca berita).

c. Internet kurang bermanfaat untuk produk-produk yang harus disentuh atau diperiksa sebelumnya. Tetapi hal itupun ada terkecualian. Siapa yang berfikir bahwa orang akan memesan komputer yang mahal dari Dell atau Gateway tanpa melihat dan mencoba sebelumnya.

(19)

Secara etimologis, kata ”etika” berasal dari bahasa Yunani, ”ethos”. Kata yang berbentuk tunggal ini berarti “adat atau kebiasaan “. Bentuk jamaknya adalah “ta etha” – artinya adat kebiasaan (Bartens, 1993: 4; De Vos, 1987 : 39). Istilah etika dibatasi pada asal-usul kata seperti yang disebutkan diatas, etika dapat diartikan sebagai ilmu tentang apa yang bisa dilakukan manusia atau ilmu yang mempelajari adat kebiasaan. Beberapa ahli memberikan batasan etika sebagai berikut:

a. Etika ialah teori tentang perbuatan manusia, yaitu ditimbang menurut baik dan buruknya (Langeveld, t.t : 206).

b. Etika ialah ilmu pengetahuan tentang kesusilaan atau moral (De Vos 1987 : 1)

c. Ethic (From Greek, ethos, “character”) is the systematic study of the nature of value concept, ‘good’, ’bad’, ’ought’, ’right’, ’wrong’, etcand of the general principles which justify us in applying them to anything; also called ”moral philosophy”, (from latin mores,’custom’). The present article is not problem apart from their historical setting. (Encyclopedia Britanica, 1972:752)

(20)

Berdasarkan beberapa definisi yang disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa “etika” adalah ilmu yang membicarakan masalah baik dan buruknya perilaku manusia dalam kehidupan bersama.” Jelaslah bahwa sebagai sebuah istilah, etika sekurang-kurangnya mengandung pengertian, yakni [1] sebagai ilmu, dan [2] pedoman bagi baik-buruknya perilaku. Sebagai ilmu, etika berati suatu disiplin pengetahuan yang mereflesikan masalah-masalah moral atau kesusilaan secara kritis dan sitematis. Etika sebagai ilmu, menurut Sudarminta (1933), biasanya dipahami sebagai cabang ilmu filsafat; filsafat moral. Sebagai pedoman baik buruknya perilaku, etika adalah nilai-nilai, norma-norma, dan asas-asas moral yang ipakai sebagai pegangan yang umumnya diterima bagi penentuan baik-buruknya perilaku manusia atau benar-salahnya tindakan manusia sebagai manusia. Sehubungan dengan sebagai rumusan pengertian etika diatas, perlu pula kiranya diberikan beberapa catatan, yakni, walaupun dalam Encylopedia Britanica etika dengan tegas dinyatakan sebagai filsafat moral yaitu studi yang sistematis mengenai sifat dasar konsep-konsep tentang nilai baik, buruk, harus, benar, salah, dan sebagainya, tetap saja kurang dapat memberikan gambaran yang lengkap tentang bagaimana etika apat digunakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

10. Gabungan antara Etika, Moral, dan Moralitas menurut Pndangan Islam

(21)

dasarnya sama dengan "moral", hanya ada nada lebih abstrak. Kita berbicara tentang "moralitas suatu perbuatan", artinya, segi moral suatu perbuatan atau tentang baik-buruk perbuatan itu. Oralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk (Bertens, 1993: 7).

Dengan kata lain, moralitas adalah kualitas perbuatan manusiawi sehingga perbuatan itu disebut benar atau salah, baik atau jahat (Sumaryono, 1995: 20). Etika meliputi semua tindak-tanduk pribadi dan sosial yang dapat diterima, mulai dari tata aturan "sopan santun sehari-hari" hingga pendirian yang menentukan jenis pekerjaan kita; siapa yang menjadi sahabat-sahabat; serta cara-cara kita berhubungan dengan keluarga dan orang lain. Sebaliknya, moralitas sifatnya lebih khusus, dan merupakan bagian dari hukum etika. Kegunaannya pun khusus. Orang yang tidak memenuhi janji lisan, kita anggap orang yang tidak dapat dipercaya atau "tidak etis". Jadi, bukan "tidak bermoral". Tetapi, menyiksa anak-anak atau meracuni menantu atau mertua, kita sebut sebagai tindakan yang tidak bermoral (jadi, ada penekanan pada unsure keseriusan pelanggaran).

(22)

mengenai bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia. Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran moral yang berbentuk petuah-petuah, nasihat, wejangan, peraturan, perintah, dan semacamnya yang diwariskan secara turun-temurun melalui agama atau kebudayaan tertentu tentang keharusan manusia untuk hidup secara baik agar ia benar-benar menjadi manusia yang baik. Moralitas adalah tradisi kepercayaan, dalam agama atau kebudayaan, tentang perilaku yang baik dan buruk (Magnis-Suseno, 1988: 14; Beauchamp dan Bowie eds., 1983: 1; Keraf, 1993: 20). Etika, seperti yang dikatakan Magnis-Suseno (1988:14), bukanlah sumber tambahan bagi ajaran moral melainkan filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Dengan kata lain, etika adalah ilmu, bukan ajaran. Jadi, etika dan ajaran-ajaran moral tidak berada di tingkat yang sama. Ajaran morallah yang mengatakan bahwa kita harus hidup, bukan etika, melalui Etika hendak memahami mengapa kita harus mengikuti ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita dapat mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral

11. Internet

Menurut Randal dan Latulipe (1995), internet adalah singkatan Dari interconnection networking yang secara sederhana bisa diartikan sebagai

(23)

akselerasi hyperekponensial yang sulit dibayangkan, sehingga membentuk sebuah komunitas yang memanfaatkan internet secara maksimum untuk kepentingan hidupnya salah satunya adalah untuk kepentingan berkomunikasi tanpa batas ras, bangsa, geografi kelas dan batasan-batasan lainnya.

Menurut Sari (2009), internet adalah manifestasi material usaha manusia terus menerus untuk mencapai suatu era dimana induksi pengetahuan dan kebudayaan manusia mencapai suatu kesempurnaan alamiahnya, sehingga diramalkan membawa dampak terjadinya ledakan komunikasi dan ledakan besar aktifitas ekonomi antar negara yang terjadi secara virtual.

12. Website

Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang

menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dan lain-lain. Dalam sisi pengembangannya, website statis hanya bisa

(24)

pengguna maupun pemilik. Berkembangnya penggunaan website saat ini merupakan kabar yang menggembirakan bagi banyak praktisi information technology (IT).

Situs website diperlukan untuk berbagai kepentingan berkaitan dengan penyampaian informasi mulai dari perusahaan besar atau kecil, lembaga pemerintahan, pendidikan, dunia hiburan dan masih banyak lagi. Website merupakan sarana yang efektif untuk melakukan promosi produk dan jasa sehinggan cukup banyak perusahaan penjualan barang dan jasa yang membuat website sebagai e-commerce. Menurut Sari (2009) untuk menganalisis keberhasilan sebuah situs, kepastian data perlu dilihat beberapa informasi, antara lain :

1. Frekwensi pengunjung

2. Lamanya pengunjung berada di sebuah situs 3. Lamanya pengunjung di tiap halaman situs 4. Hal-hal yang diminati pengunjung

5. Kode negara yang melakukan pemesanan.

13. Implementasi Etika menurut Pndangan Islam

(25)
(26)

Etika Bisnis Islam Etika menurut Al-awani (2005:4) merupakan model prilaku yang hendaknya diikuti untuk mengharmoniskan hubungan manusia, meminimalkan penyimpangan, dan berfungsi untuk kesejahteraan masyarakat. Etika yang terdapat dalam literature bisnis berdasarkan pada pendapat mengenai etika bisnis. Secara spesifik hal tersebut diklasifikasikan ke dalam bidang bisnis sebagai berikut :

1. praktek etika bisnis; 2. individu dan organisasi;

3. tanggung jawab social dan prinsip perusahaan 4. tanggungjawab social dan praktek perusahaan; 5. prinsip etika ekonomi pasar;

6. etika dalam praktek accounting dan auditing;

7. etika dalam Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol.2, No.2, Oktober 2012 ISSN: 2088-981X 160 | Chairiawaty praktek marketing;

8. etika dalam praktek manajemen personal, dan (9) etika dalam praktek investasi.

9. Sedangkan moralitas dalam Islam sangat banyak dalam jangkauan luas dan komprehensif

(27)
(28)

lain yang menjadi kompetitor. Dalam iklan atau brnading, seharusnya yang ditonjolkan adalah keunggulan produk yang akan diluncurkan secara real. Branding atau Iklan, jujurkah? Pertanyaan ini muncul ketika kita tahu betapa besarnya uang yang berputar dalam lingkaran bisnis itu. Pada dasarnya iklan-iklan memiliki tujuan utama memasarkan produknya saja, dengan target meningkatnya pencitraan yang ujung-ujungnya penjualan meningkat. Perkara kualitas barang/produk bias dipertanggungjawabkan atau tidak adalah urutan ke sekian, atau bahkan tidak ada sama sekali dalam daftar. Kalau ini yang terjadi, maka sebenarnya yang sedang berlangsung upaya-upaya pembodohan bagi komsumen. Bahkan sebenarnya yang terjadi kemudian adalah hukum pasar, saling klaim, saling menjelekkan kompetitor dan saling berpropaganda keunggulan dirinya dibanding yang lain. Pada kenyataannya tidak sedikit pelabelan sebagai iklan yang tidak mengindahkan etika. Kondisi seperti ini sebetulnya dapat dihindari, bilamana dan hanya bila para “produsen” atau korporasi mengaplikasikan “etika” dalam mengiklankan dirinya, yang sebenarnya melekat dalam Branding (terutama dalam slogan) itu adalah lembaga atau organisasi yang mewahadinya. Etika Islam memberikan rambu-rambu dalam menyampaikan pesan-pesan dalam branding atau iklan sebagai berikut:

a. Ikhlas (Keikhlasan)

(29)

dan ketulusan motivasi, sebagimana tertera dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 5, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepadaNya dalam menjalankan agama dengan lurus. b. Tha’ah (Ketaatan/Komitmen)

Branding yang digunakan harus senantiasa mengikuti aturan yang berlaku atau arahan perusahaani yang berkenaan dengan kampanye sebagai bentuk keta’atan kepada ulil amri.“Dan diantara manusia ada orang yang menggunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu memperoleh azab yang menghinakan (QR. Luqman:6)

c. Uswah (Keteladanan)

Menampilkan dan menyampaikan kegiatan perusahaan harus dengan cara dan eteladanan yang terbaik. Di antara etika branding yang terbaik dan simpatik adalah mengedepankan keunggulan produk atau jasa tanpa menjelekkan dan mengejek produk atau jasa dari perusahaan lain. Rasulullah bersabda,” Sesungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat sebaik-baiknya dalam segala urusan. Selain itu iklan yang efektif iklan dengan cara menggunakan bahasa dan prilaku yang memikat dan menarik simpati orang.

d. Siddiq (Kejujuran)

(30)

dengan kebohongan, dan berbohong adalah salah satu dosa besar. Sabda Rasulullah,” Berpeganglah kamu pada kejujuran, karena jujur itu menunjukkan kamu pada kebaikan, dan kebaikan itu merupakan jalan menuju surga.”

e. Ukhuwah (Persaudaraan)

Branding bukanlah arena untuk memuaskan selera dan hawa nafsu. Perkataan yang diucapkan, symbol-simbol yang ditampilkan harus senantiasa mencerminkan persaudaraan, tidak boleh berprasangka buruk apalagi melontarkan tuduhan-tuduhan yang tidak beralasan, yang akan menimbulkan ketegangan dan perseteruan yang menggaggu persaudaraan. Firman Allah dalam QS. Al Hujarat 10-12,m “Sesungguhnya orang-orang mu’min itu bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” Sedangkan sabda Rsulullah,” Mencaci maki seorang muslim adalah suatu kefasikan, dan membunuhnya adalah suatu kekafiran.” f. Tarbawy (Edukatif) Branding juga merupakan sebuah sarana pendidikan yang harus menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan kesantunan, disamping sebagai sarana dakwah yang memiliki makna mengajak dengan cara persuasif, tidak memaksa atau mengintimidasi. Oleh karena itu branding harus memiliki komitmen terhadap nilai-nilai edukatif. Firman Allah dalam QS. Al Baqarah 256 jelas menyatakan, ”Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam, sesungguhnya telah jelaslah jalan yang benar daripada jalan yang salah.”

f. Tawadlu (Rendah Hati)

(31)
(32)
(33)

merek (brand image) karena citra merek merujuk pada bagaimana persepsi konsumen akan suatu merek. Identitas merek juga sangat berkaitan erat dengan apa yang disodorkan oleh pemasar yang dikirimkan bersamaan dengan sumber-sumber informasi yang lain dan kemudian melalui media komunikasi sinyal-sinyal ini dikirimkan kepada konsumen. Branding sebagai strategi pemasaran pada umumnya bertujuan membentuk image sebuah produk atau layanan yang bias mengesankan masyarakat. Iklan sebagai sebuah branding memang dianggap menjadi ebuah alat yang paling efektif dan efisien dalam mempromosikan produk atau layanan kepada masyarakat. Oleh karena itulah, agar iklan menjadi sebuah media yang efektif dan efesien untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat, maka perkataan atau pesan yang akan diiklankan harus mengandung nilai kebenaran,kejujuran, tegas, keikhlasan, kepastian, dan kekonsistenan dengan tidak meninggalkan kehalusan kata-kata yang hendak disampaikan, dalam arti bahwa kata-kata yang akan diiklankan tidak menyinggung seseorang, atausebuah kaum atau kelompok tertentu (Qawlan Sadidan, Qawlan Baligho; Qawlan Karieman, dan Qawlan Layyinan). Inilah etika iklan politik menurut Islam.

(34)

Identitas suatu merek adalah pesan yang disampaikan oleh suatu merek melalui bentuk tampilan produk, nama, simbol, slogan, iklan, dsb. Identitas merek berkaitan erat dengan citra merek (brand image) karena citra merek merujuk pada bagaimana persepsi konsumen akan suatu merek. Identitas merek juga sangat berkaitan erat dengan apa yang disodorkan oleh pemasar yang dikirimkan bersamaan dengan sumber-sumber informasi yang lain dan kemudian melalui media komunikasi sinyal-sinyal ini dikirimkan kepada konsumen. Branding sebagai strategi pemasaran pada umumnya bertujuan membentuk image sebuah produk atau layanan yang bisa mengesankan masyarakat. Iklan sebagai Sebuah branding memang dianggap menjadi sebuah alat yang paling efektif dan efisien dalam mempromosikan produk atau layanan kepada masyarakat. Oleh karena itulah, agar iklan menjadi sebuah media yang efektif dan efesien untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat, maka perkataan atau pesan yang akan diiklankan harus mengandung nilai kebenaran,kejujuran, tegas, keikhlasan, kepastian, dan kekonsistenan dengan tidak meninggalkan kehalusan kata- kata yang hendak disampaikan, dalam arti bahwa kata-kata yang akan diiklankan tidak menyinggung seseorang, atau sebuah kaum atau kelompok tertentu (Qawlan Sadidan, Qawlan Baligho; Qawlan Karieman, dan Qawlan Layyinan). Inilah etika iklan politik menurut Islam.

(35)

calon mahasiswa, maupun pesaing perguruan tinggi swasta se-Solo Raya atau dilingkungan kopertis wilayah VI.

Implementasi dari kebijakan Strategi Penguatan Trust In A Brand Keunggulan Kompetitif Menggunakan E-Marketing Pada Fakultas Ekonomi Manajemen Strata Satu Dan Pasca Sarjana Universitas Islam Batik Surakarta, lebih spesifikasi adalah dapat di implementasikan dalan program kerja dengan tema “Do The Best and Be Religius”

Saran sebagai sumbangsih pemikiran yang dapa\t dagendakan sebagai bagian dari rancangan pemasaran team pemasaran Universitas Islam Batik Surakarta, diharapkan tidak hanya dilakukan hanya pada event mendekati tahun ajaran baru, saja, karena kebijakan pemasaran yang hanya dilakukan sekadar berorientasi “berburu” sisa-sisa calom mahasiswa yang notanene ‘buangan’ dari kampus PTN atau PTN besar, akan tetapi Universitas Islam Batik Surakarta, sudah mulai melakukan pemasaran sosial dan publikasi dengan melakukan pengembangan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, melalui :

1. Pendekatan kemitraan dengan masyarakat 2. Pembinaan bidang-bidang ekonomi kerakyatan 3. Pembinaan kesehatan Masyarakat

4. Pembinaan Penjaminan Mutu Pendidikan

(36)

Untuk lebih jelas maka dapat dijabarkan ragam implementasi dari pemasaran sosial dan publikasi dengan melakukan pengembangan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, melalui :

1. Pendekatan kemitraan dengan masyarakat

Kemitraan dengan masyarakat dalam hal ini dapat dilakukan dalam wujud kepekaan atas event besar yang melibatkan masyarakat dalam skala besar antara lain:

A. Pemilukada (pemilihan umum Kepala Daerah)

Universitas Islam Batik Surakarta mencoba ikut melibatkan diri secara aktif dalam pelaksanaan sosialisasi proses menuju Pemilukada, misalkan melakukan kerjasama dengan KPU (komisi Pemilihan umum) untuk melakukan penyususnan iklan layanan masyarakat tentang ‘apa, bagaiman, kapan’ Pemilukada akan dilaksanakan.

B. Perubahan kebijakan Harga Elpiji dan Tabung Gas Elpiji

Universitas Islam Batik Surakarta ikut melibatkan diri secara aktif dalam pelaksanaan sosialisasi penggunaan tabung elpiji 3 Kg sebagai tabung bersubsidi untuk masyarakat keluarga kecil, usaha mikro (warung/kedai) dan tidak untuk para pelaku industri dengan melakukan penyebaran brosur, Pamflet, atau spanduk iklan layanan masyarakat tentang ‘tabung gas 3 kg bersubsidi’

2. Pembinaan bidang-bidang ekonomi kerakyatan

Sosialisasi dan Pembinaan Kewirausahaan sebagai bentuk upaya eksperimental prenueship dari Universitas Islam Batik Surakarta dengan melibatkan diri secara

(37)

mahasiswa atau masyarakat sekitar kampus sebagai upaya penguatan pilar ekonomi kerakyatan. Bentuk pengembangan eksperimental prenueship dari Universitas Islam Batik Surakarta, antaralain dapat dilakukan dengan :

 Pembuatan Direktori Portal Web Base E-Marketing wirausaha kaleng dan

tong bekas Pasar Kabangan surakarta

 Pelatihan dan pengembangan model pemasaran e-marketing wirausaha

kaleng dan tong bekas pasar kabangan surakarta

 Pembuatan Direktori Portal Web Base emarketing pada bursa minggu

-pasar mobil bekas ‘Sriwedari’ sebagai sentra ekonomi rakyat dan bisnis kemitraan universitas islam batik surakarta

 Pendirian Lembaga pengembangan dan pemasaran sosial bisnis inovasi

Manajemen dan Teknologi Sistem Informasi Mandiri Bermartabat, sebagai gerakan anti campus agreement melalui pengembangan laboratorium komputer berbasis free open source software, untuk sekolah-sekolah setingkat SMA, SMK, SMP, SD se-Soloraya

 Pembentukan pusat pengembangan pembelajaran interaktif anak usia dini

berkebutuhan khusus (ABK) berbasis teknologi informasi free opensource, sebagai upaya kepedulian atas dicanangkannya kota Solo sebagai kota layak anak

 Pembentukan Majelis Swadaya Masyarakat Pemberdaya Teknologi

(38)

edukasi dan modul kerja pembelajaran teknologi informasi berbasis free opensource

 Pembentukan Lembaga keuangan Non Bank, misalkan BMT Universitas

Islam Batik, dengan sasaran pemberian modal kredit usaha rakyat

3. Pembinaan kesehatan Masyarakat

Kemitraan dengan masyarakat dalam bentuk pembinaan kesehatan masyarakat, hal ini dapat dilakukan dalam wujud kepekaan kampus terhadap kebutuhan layanan kesehatan antara lain:

 Ikut serja dalam sosialisasi jaminan kesehatan melalui BPJS-kesehatan

sebagai upaya dukungan kebijakan pemerintah Indonesia dari perguruan tinggi

 Keterlibatan LDK (lembaga dakwah Kampus) ikut serta dalam

penggalangan kitanan masal untuk warga kurang mampu, dengan menggandeng Ikatan Dokter Indonesia, atau rumah sakit sekitar kota Solo raya.

 Sosialisasi penggunaan ragam alat kontrasepsi dan perawatan alat

reproduksi wanita dalam upaya penekanan angka kematian Ibu dan anak  Pembentukan klinik kesehatan Mahasiswa, hingga dikembangkan sebagai

(39)

4. Pembinaan Penjaminan Mutu Pendidikan

Bentuk pembinaan Penjaminan Mutu Pendidikan masyarakat, hal ini dapat dilakukan dalam wujud kepekaan kampus terhadap kebutuhan layanan Mutu Pendidikan masyarakat antara lain:

 Berperan aktif dalam sosialisasi pelaksanaan kurikulum 2013 dengan

melakukan kegiatan workshop pembelajaran interaktif kurikulum 2013 pada guru-guru se eks karisidenan Surakarta

 Membuat event Pelatihan dan pengembangan e-learning untuk

sekolah-sekolah sebagai upaya peningkatan jaminan Mutu Pendidikan

 Membangun Portal Web E-belajarmandiri online sebagai pusat rujukan

bahan mata pelajaran dan latihan soal untuk sekolah setingkat SD, SMP, SMA, SMK, sehingga berpengaruh terhadap brand loyalty (loyalitas merek dan nama baik) Universitas Islam Batik Surakarta.

 Membantu Implementasi penggunaan Teknologi Server SMS Gateway

untuk sekolah setingkat SD, SMP, SMA, SMK pada eks karisidenan Surakarta sebagai media interaksi dan informasi dua arah baik untuk siswa, orang tua, guru.

 Membantu Implementasi penggunaan Teknologi Digital Library On line

(40)

5. Pembinaan kemitraan saling menguntungan dengan media masa dan media cetak

Bentuk pembinaan kemitraan saling menguntungan dengan media masa dan media cetak, hal ini dapat dilakukan antara lain dalam wujud layanan informasi pendidikan tinggi untuk masyarakat yang lebih luas hingga jangkauan luar kota, luar pulau, atau bahkan luar negeri, dengan melakukan kemitraan :

 Publikasi Akreditasi Perguruan tinggi dalam even tahun baru ajar, dan even

penerimaan mahasiswa baru dan Publikasi media masa pengukuhan Guru besar baru Universitas Islam Batik Surakarta

 Publikasi media masa Keberhasilan atas pemberian dana dari Dikti, atau

pemerintah bahkan dana dari luar negeri atas Penelitian, Pengabdian masyarkat sebagai bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi Universitas Islam Batik Surakarta

 Publikasi media masa event Pelatihan dan pengembangan e-learning untuk

sekolah-sekolah sebagai upaya peningkatan jaminan Mutu Pendidikan  Publikasi media masa Implementasi Portal Web E-belajarmandiri online

pada sekolah setingkat SD, SMP, SMA, SMK, sehingga berpengaruh terhadap brand loyalty (loyalitas merek dan nama baik) Universitas Islam Batik Surakarta.

 Publikasi media masa Implementasi penggunaan Teknologi Server SMS

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun hasil analisis kesesuaian lahan (lokasi) dalam penelitian ini telah memberikan alternatif lokasi yang sangat layak (S1), layak (S2), dan tidak layak (N)

selaku Dosem Pembimbing dan Ketua Program Studi Magister Manajemen STIE Perbanas Surabaya yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan semangat sampai

Pengembangan Bromo- Tengger- Semeru Penyiapan Objek Wisata Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Pembangunan Fasilitas Umum dalam Kawasan Penyediaan BBM dan

Sistem ini menggunakan 6 buah sensor diantaranya: anemometer, mekanik arah angin, LM-35, DT- Sense Barometric Pressure & Temperature Sensor, dan DT-Sense Humidity Sensor,

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap workload dan workpace pada karyawan Kantor Cabang Perusahaan “X”, didapatkan hasil karyawan condong ke arah

menghormati leluhurnya, sedangkan Tindakan Komunikatif yang terdapat dalam upacara Hajat Sasih yaitu berbentuk perintah, pernyataan, permohonan dan perilaku nonverbal.

Akan tetapi, kita dapat melakukan tindakan yang bijaksana terhadap diri kita sendiri, keluarga dan juga masyarakat luas agar  yang bijaksana terhadap diri kita sendiri, keluarga

Biota uji yang digunakan adalah benih ikan lele sangkuriang ( Clarias gariepinus ) dengan panjang awal ± 5,0 cm dan berat awal ± 1,26 gram, yang diamati dalam penelitian ini