TEMA : EKSPRESIONIS
LAPORAN TUGAS AKHIR (JAR 801)
Disusun Oleh:
FAUZAN AKBAR
NIM.0904104010089
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
ABSTRACT
BANDA ACEH ART MARKET
by
Fauzan Akbar
NIM: 0904104010089
Art Market in Aceh is one attempt to unify the craftsmen and artists that exist in Aceh, as well as for promotion and introduction of Acehnese culture and arts crafts typical of Aceh. In it will be produced and introduced a variety of crafts produced by local craftsmen in Aceh, as well as some knowledge of the craft and artistry. This place is for all Acehnese, especially the district of Aceh Besar and Banda Aceh also foreign tourists and domestic tourists who come to Aceh. The problem studied is the use of land in the area of Art Market in Aceh so as to accommodate all the activities in it.
Location and design of Art Market is located in the region of Aceh Jalan Sultan Iskandar Muda, Ulhee Lheu, . The main objective of this design is to make a place that can unite craftsmen and artists Aceh and promotion as well as a place to learn various crafts and arts that exist in Aceh.
This design process begins with a field study approach by looking at the physical condition of the site design, literature studies and comparative studies from various sources about the object type associated with Art Market. The next stage is to identify problems that arise in the design with consideration of site conditions, local
government regulations and design criteria. The problems in the analysis and found the solution which then used the concept in designing the Art Market, with the Theme Art is an expression of human feelling with Expresionits style
The resultsreportedin the form ofa conceptof planningand pre-designas a guidein the design ofArt Market building in Aceh.
PASAR SENI
Oleh
Fauzan Akbar
NIM: 0904104010089
Pasar Seni merupakan salah satu usaha untuk menyatukan para perajin dan seniman yang ada di Aceh, serta untuk ajang promosi dan pengenalan hasil kebudayaan Aceh berupa kerajinan dan kesenian khas Aceh. Di dalamnya akan diproduksi dan diperkenalkan berbagai karya kerajinan yang dihasilkan oleh perajin lokal Aceh, serta beberapa pengetahuan tentang kerajinan dan kesenian tersebut. Tempat ini ditujukan bagi seluruh masyarakat Aceh, masyarakat kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh juga wisatawan asing serta wisatawan nusantara yang datang ke Aceh. Permasalahan yang dikaji adalah memanfaatkan lahan di area Pasar Seni sehingga mampu mengakomodir segala aktivitas yang ada di dalamnya.
Lokasi perancangan Pasar Seni terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda Ulhee Lheu, Banda Aceh. Tujuan utama dari perancangan ini adalah menjadikan suatu tempat yang dapat menyatukan para perajin dan seniman Aceh dan sebagai tempat promosi serta mempelajari berbagai hasil kerajinan dan kesenian yang ada, serta sebagai wadah inovasi bagi bara seniman yang ingin berkreasi.
Proses perancangan ini diawali dengan pendekatan studi lapangan dengan melihat kondisi fisik dari lokasi perancangan, studi literatur dan studi banding dari berbagai sumber mengenai objek sejenis yang berhubungan dengan Pasar Seni. Tahap selanjutnya yaitu mengidentifikasi masalah yang timbul dalam perancangan dengan pertimbangan kondisi tapak, peraturan pemerintah setempat dan kriteria perancangan. Permasalahan tersebut di analisis serta ditemukan pemecahannya yang selanjutnya dijadikan konsep dalam merancang Pasar Seni, dengan tema Art is an expression of huma feelling( seni adalah ekspresi perasaan manusia) yang mengkonsepkan kawasan tersebut menjadi atraktif bagi pengunjung dengan mengadaptasi konsep-konsep Ekspresionisme Arsitektur.
Hasil laporan berupa suatu konsep perencanaan dan pra rancangan sebagai pedoman dalam perancangan bangunan Pasar Seni.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Laporan Tugas Akhir ini berjudul “PASAR SENI DI BANDA ACEH“ ditulis untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat untuk menyelesaikan pendidikan program sarjana pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.
Dalam proses penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat bimbingan, bantuan dan arahan dari berbagai pihak terutama dari pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam penulisan laporan ini. Pada kesempatan ini, terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan atas segala bantuan, bimbingan dan dorongan yang diberikan dengan tulus dan ikhlas kepada :
1. Ibu Ir. Izziah, M.Sc. Ph.D selaku Ketua Jurusan Arsitektur dan Bapak Zahrul Fuady, ST, MT selaku Sekretaris Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.
2. Ibu Evalina Z,ST, MURP, selaku dosen wali, terima kasih atas bimbingan dan arahan kepada penulis selama ini.
3. Bapak Irfandi ST, MT selaku dosen koordinator mata kuliah Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.
4. Bapak DR.Safwan Yusuf ST, M.Eng selaku dosen pembimbing dan Ibu Zahriah, ST. MT selaku dosen co pembimbing yang juga telah berkenan memberikan arahan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.
Hasnah yang merupakan motivasi utama bagi penulis. Terimakasih untuk doa, semangat, dan selalu mendampingi penulis hingga akhirnya laporan Tugas Akhir ini selesai. Thank’s to be here for me.
7. Abang, dan Kakak, Bang Fandi Ardiansyah ,ST dan Dr.Dirna Maya Sari, yang selalu ada disaat penulis membutuhkan bantuan dan motivasi. 8. Serta untuk rekan-rekan seperjuangan, mahasiswa arsitektur angkatan
2009 dan pihak lain yang telah banyak membantu penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun guna perbaikan dan kesempurnaan penulis dalam membuat laporan lainnya.
Akhir kata, dengan mengharap ridha Allah SWT, penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi pihak lain yang memerlukannya. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Banda Aceh, 25 April 2014 Penulis,
LEMBAR PENGESAHAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR SKEMA ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I Pendahuluan ... 1
I.1.Latar Belakang ... 1
I.2.Rumusan Permasalahan... 3
I.3. Lingkup Pelayanan dan Tujuan Objek Rancangan ... 3
I.3.1.Lingkup Layanan ... 3
I.3.2.Tujuan Objek Rancangan ... 3
I.4. Batasan Skala Pelayanan ... 4
BAB II Tinjauan Objek ... 5
II.1. Judul Dan Definisi Objek... 5
II.1.1.Judul Objek ... 5
II.1.2.Definisi Objek ... 5
II.1.3.Pengertian Objek Rancangan ... 6
II.1.4.Jenis Produk Kerajinan ... 6
II.2.Korelasi Objek rancangan dengan Tuntutan Kebutuhan ... 10
II.3.Fasilitas ... 10
II.4 Analisis Fungsional ... 11
II.4.1 Analisis Pemakai ... 11
II.4.4 Program Ruang ... 25
II.4.5 Analisis Besaran Ruang ... 25
BAB III Tinjauan Site ... 54
III.1.Karakter Site ... 54
III.2.Potensi Site ... 55
III.3. Peraturan Tata Ruang Pemerintah Setempat ... 56
III.4.Analisis Site ... 57
III.4.1. Analisis Sirkulasi dan Pencapaian ... 58
III.4.2. Analisis Vegetasi ... 58
BAB IV Tema dan Konsep Rancangan ... 60
IV.1.Tinjauan Tema ... 60
IV.1.1.Latar Belakang Pemilihan Tema ... 60
IV.1.2.Pengertian Tema ... 60
IV.2. Teori Yang Mendasari Tema ... 61
IV.3. Konsep Perancangan ... 63
IV.3.1.Konsep Dasar ... 63
BAB V Aplikasi Konsep Rancangan ... 64
V.1.Konsep Gubahan Massa Dan Ruang Luar ... 64
V.1.1 Konsep Penataan Massa ... 64
V.1.2 Konsep Sirkuasi ... 64
V.2. Konsep Vegetasi ... 65
V.2.1 Tanaman Peneduh ... 65
V.2.2 Tanaman Pengarah ... 66
V.2.3 Tanaman Hias ... 67
BAB VI Utilitas dan Struktur ... 68
VI.1.Sistem Utilitas ... 68
VI.1.1. Air Bersih Dan Air Kotor ... 68
VI.1.2.Sistem Pembuangan Sampah ... 68
VI.1.3.Sistem Penghawaan Buatan ... 69
VI.1.4.Sistem Pencahayaan ... 69
VI.1.5.Sistem Instalasi Listrik ... 69
VI.1.6. Sistem Pencegahan Penanggulangan Kebakaran ... 70
VI.1.7. Sistem Penangkal Petir ... 73
VI.1.7. Sistem Komunikasi ... 74
VI.2. Sirkuasi Horizontal dan Vertikal ... 74
VI.3. Sistem Struktur ... 76
VI.3.1. Struktur Bawah (Pondasi) ... 76
VI.3.2. Struktur Tengah ... 77
VI.3.3. Struktur Atas (Atap) ... 77
VI.4. Material ... 78
DAFTAR PUSTAKA ...
LAMPIRAN ...
Skema II.1. Struktur Organisasi Pasar Seni ... 20
Skema VI.1. Sistem distribusi air bersih ... 68
Skema VI.2. Saluran Air Kotor ... 68
Skema VI.3 sistem pembuangan sampah ... 69
Skema VI.4 Sistem Instalasi Listrik ... 70
Gambar II.1. Kerajinan Gerabah ... 7
Gambar II.2. Kerajinan Sulaman Bordir Aceh... 7
Gambar II.3. Kerajinan Sulaman Bordir Aceh... 7
Gambar II.4. Kerajinan Anyaman Rotan ... 8
Gambar II.5. Kerajinan Rencong ... 8
Gambar II.6. Kerajinan Kerawang Gayo ... 8
Gambar II.7. Kerajinan Anyaman Pandan ... 9
Gambar II.8. Kerajinan Batik Aceh ... 10
Gambar III.1. Peta tata ruang wilayah Banda Aceh ... 54
Gambar III.2. Batasan dan kondisi eksisting tapak ... 55
Gambar III.3. Tata Letak Massa ... 57
Gambar III.4. Sirkulasi Kendaraan ... 58
Gambar IV.1. Heydar Aliyev Cultural Centre ... 62
Gambar IV.2. Zaha Hadid ... 62
Gambar V.1. Konsep Penataan Massa ... 64
Gambar V.2. Konsep Penataan Sirkulasi ... 65
Gambar V.3. Pohon Mahoni ... 66
Gambar V.4. Pohon Bunga Kuning ... 66
Gambar V.5. Pohon Palem Raja ... 66
Gambar V.6. Pohon Glondoing Tiang ... 66
Gambar V.7. Palem Kipas ... 67
Gambar V.8. Pakis Haji ... 67
Gambar V.9 Rumput Jepang ... 67
Gambar V.10. Kembang coklat Putih ... 67
Gambar VI.1. Smoke detector ... 66
Gambar VI.2. Hidrant Halaman... 66
Gambar VI.3. Sprinkel ... 67
Gambar VI.4. Pemadam CO2 ... 67
Gambar VI.5. Penangkal Petir Konvensional 1 ... 67
Gambar VI.7. Tangga ... 75
Gambar VI.8. Ramp ... 75
Gambar VI.9. Lift Barang ... 75
Gambar VI.10. Sirkulasi Horizontal ... 76
Gambar VI.2.1. Pondasi Tiang Pancang ... 77
Gambar VI.2.2. Rangka Ruang ... 78
Gambar VI.2.3. Plat Beton ... 78
BAB I
Pendahuluan
I.1. Latar Belakang
Kekayaan seni budaya adalah kekayaan yang tiada ternilai harganya. Kekayaan seni budaya sudah sepatutnya kita tampilkan sebagai kebanggaan akan ciri-ciri khas suatu daerah. Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya, mempunyai kebudaayan yang khas dari masing-masing provinsinya. Kebudayaan tersebut dapat berupa rumah tradisional, adat istiadat, tarian, musik, peninggalan sejarah, kerajinan, dll. Provinsi Aceh yang tertimpa musibah gempa dan Tsunami tersebut. Setelah bencana tersebut, kota Banda Aceh semakin menuju ke arah perkembangan yang cukup baik. Berbagai upaya dilakukan untuk memulihkan kota Banda Aceh seperti di bidang pariwisata.
Kota Banda Aceh menjadi salah satu tujuan wisata bagi wisatawan. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara yang berkunjung ke kota Banda Aceh. Walaupun pada tahun 2009 menuju tahun 2010 terjadi penurunan jumlah wisatawan, akan tetapi pada tahun 2011 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Banda Aceh bertambah mencapai 165.792 orang,. Jumlah ini naik dibandingkan tahun 2010.1 Dari data tersebut memperlihatkan peningkatan dari minat wisatawan berkunjung ke Banda Aceh.
1
Tahun 2011 pemerintah telah mencanangkan kota Banda Aceh untuk kegiatan Visit Banda Aceh. Tujuan Visit Banda Aceh tentu saja untuk menarik minat wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara berkunjung ke kota Banda Aceh. Berbagai kegiatan dilaksanakan untuk mensukseskan program Visit Banda Aceh. Program ini memperkenalkan kebudayaan Aceh kepada para wisatawan.
Hasil karya kerajinan aceh menjadi salah satu kebudayaan yang patut dilestarikan dan diperkenalkan. Kerajinan yang ada di Aceh mencerminkan unsur-unsur tradisional, dari unsur-unsur yang unik (khas kedaerahan). Berbagai kerajinan dengan corak khas Aceh menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Aceh. Upaya peningkatan produksi kerajinan Aceh dapat melestarikan dan memperkenalkan hasil kerajinan Aceh kepada wisatawan. Kerajinan Aceh juga menjadi pilihan cinderamata bagi wisatawan. Hasil karya kerajinan tersebut berupa kerajinan gerabah, tenun, sulaman, anyaman, rencong, kerawang gayo, batik Aceh dll.
Kerajinan Aceh mulai dipamerkan di dalam maupun di luar negeri. Ini menjadi salah satu upaya memperkenalkan kebudayaan Aceh khususnya pada produk kerajinannya. Pada dasarnya pemerintah telah memperhatikan nilai-nilai kebudayaan kerajinan melalui Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANAS) merupakan wadah berhimpunnya segenap pemangku kepentingan seni kerajinan di Indonesia. Hampir di setiap kabupaten di Aceh sudah terdapat Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANASDA).
I.2. Rumusan Permasalahan
1. Belum ada suatu wadah yang menampung semua aktifitas yang berkaitan dengan memperkenalkan produk kerajinan Aceh kepada masyarakat baik dalam segi promosi, penjualan, pameran dan peragaan pembuatan produk kerajinan yang nantinya pengunjung dapat terlibat langsung dalam proses pembuatannya.
2. Bagaimana merancang Pasar Seni Banda Aceh dengan kegiatan dan fasilitas yang kompleks
3. Bagaimana merancang Pasar Seni Banda Aceh yang dapat menumbuhkan kembali antusias masyarakat akan kerajinan Aceh
I.3. Lingkup Pelayanan dan Tujuan Objek Rancangan
I.3.1. Lingkup Layanan
Pasar Seni Banda Aceh merupakan suatu wadah yang direncanakan untuk menampung kegiatan kerajinan Aceh, yang meliputi kegiatan promosi dan pemasaran. Juga peragaan proses pembuatan kerajinan yang diperagakan oleh pengrajin dan para pengunjung dapat ikut memperagakan proses pembuatan kerajinan.
I.3.2. Tujuan Objek Rancangan
Tujuan yang ingin dicapai dari proyek perencanaan dan perancangan Pasar Seni Banda Aceh ini adalah:
1. Melestarikan sekaligus memperkenalkan kebudayaan Aceh khususnya hasil kerajinan dan kesenian Aceh kepada wisatawan dan juga kepada generasi mendatang.
3. Mengembangkan sektor pariwisata di Provinsi Aceh dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
I.4. Batasan Skala Pelayanan
Mengingat masalah tentang Pasar Seni Banda Aceh sangat luas, maka pembahasan dibatasi hanya dalam lingkup teknis perencanaan Pasar Seni Banda Aceh dengan batasan kegitan promosi, workshop,studio, pameran,pertunjukan dan penjualan kerajinan, dalam hal ini proses pembuatan kerajinan bukan dalam skala besar akan tetapi hanya untuk peragaan saja. Perencanaan dikaitkan dengan topik dan tema Ekspresionis dengan bentuk yang dinamis sehingga konsep ini dapat menampilkan bangunan yang representatif.
BAB II
Tinjauan Objek
II.1. Judul Dan Definisi Objek
II.1.1. Judul Objek
Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, perlu dilakukan sebuah gambaran umum tentang objek. Untuk memberi suatu batasan yang pasti terhadap rancangan, serta mempertemukan kesamaan persepsi sebagai titik tolak bagi pemahaman selanjutnya.
Penjelasan objek perancangan ini adalah sebagai berikut : 1. Nama objek : Pasar Seni Banda Aceh
2. Status objek : Rekaan/fiktif
3. Pemilik objek : Swasta dan Pemerintah 4. Sumber dana : Investor
5. Sifat objek : Pariwisata
II.1.2. Definisi Objek
Judul perancangan ini adalah Pasar Seni Banda Aceh. Secara terminologi, judul tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Pasar
Pengertian pasar secara umum menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah tempat untuk orang berjual beli atau melakukan transaksi. Sedangkan dalam bahasa Inggris nya pasar disebut Market, Hal ini menunjukan makna yang berkaitan dengan sarana untuk berdagang atau menjual sesuatu.
2. Seni
Seni menurut Thomas Munro (Mikke Susanto, 2002:101) adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya.
3. Banda Aceh
Kota Banda Aceh adalah salah satu kota sekaligus ibu kota provinsi Aceh, Indonesia. Sebagai pusat pemerintahan, Banda Aceh menjadi pusat segala kegiatan ekonomi, politik, sosial dan budaya
II.1.3. Pengertian Objek Rancangan
Berdasarkan pengertian terminologi di atas, maka dapat diartikan Pasar Seni Banda Aceh adalah suatu wadah atau tempat transaksi jual beli hasil karya seni yang juga memiliki fasilitas sebagai penunjang kegiatan seni seperti ruang pameran (eksibisi) serta area untuk pergelaran yang terletak di kota Banda Aceh.
II.1.4 Jenis Produk kerajinan
Pasar Seni Banda Aceh ini merupakan pusat kerajinan yang memiliki nilai jual yang dapat membantu sektor perdagangan bagi Aceh. Oleh karena itu produk-produk kerajinan yang dipromosikan, diinformasikan dan dipasarkan merupakan produk kerajinan yang berkualitas dan juga memiliki ciri khas Aceh.
1. Klasifikasi produk-produk kerajinan yang diproduksi di Pasar Seni Banda Aceh ini adalah :
a. Jenis Gerabah
Gambar II.1 Kerajinan Gerabah
Sumber : http://andine-andhine.blogspot.com/2011/05/gerabah.html
b. Jenis Sulaman (bordir)
Sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang.
Gambar II.2 Kerajinan Sulaman Bordir Aceh
Sumber : http://rumohaksesoris.wordpress.com/2011/11/10/baju-motif-aceh/
c. Jenis tenun
Tenun adalah tenunan kain dari helaian benang pakan dan benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan kedalam zat pewarna alami. Produknya berupa, songket dll
Gambar II.3 Kerajinan Tenun Aceh
sumber : http://www.penjahitkebaya. Kerajinan Sulaman Bordir Aceh com
Anyaman rotan adalah proses menyilangkan bahan-bahan daripada tumbuh-tumbuhan (rotan) untuk dijadikan satu rumpun yang kuat dan boleh digunakan. Produknya berupa keranjang, tudung saji, tampah dll.
Gambar II.4 Kerajinan Anyaman Rotan
sumber : http://penanamanmodal-lubuklinggau.blogspot.com/
e. Rencong
Rencong adalah senjata tradisional Aceh
Gambar II.5 Kerajinan Rencong sumber : http://www.moreindonesia.com
f. Kerawang gayo
Kerawang gayo kerajinan bordir masyarakat Gayo, Aceh Tengah
Gambar II.6 Kerajinan Kerawang Gayo
sumber : http://hendricitradaulay.drupalgardens.com/content/kerawang-gayo
g. Anyaman pandan
Anyaman rotan adalah proses menyilangkan bahan-bahan daripada tumbuh-tumbuhan (pandan) untuk dijadikan satu rumpun yang kuat dan boleh digunakan. Produknya berupa k tikar, tas, dll.
Gambar II.7 Kerajinan Anyaman Pandan Sumber : http://www.terubuk.com
h. Batik aceh
Gambar II.8 Kerajinan Batik Aceh
Sumber : http://www.indonesiaberprestasi.web.id/?p=2433
II.2. Korelasi Objek rancangan dengan Tuntutan Kebutuhan
Pasar Seni Banda Aceh merupakan tempat wisata yang banyak diminati wisatawan baik wisatawan dalam negeri maupun wisatawan luar negeri. Banda Aceh dalam pengembangannya di bidang pariwisata membutuhkan suatu wadah yang dapat menampung suatu semua hal yang berkaitan dengan kerajinan Aceh. Wadah tersebut dapat melestarikan kesenian Aceh. Selain itu masyarakat juga memerlukan suatu tempat wisata yang selain berfungsi sebagai rekreasi juga sebagai tempat yang bisa memberikan pengetahuan tentang kesenian Aceh khususnya kerajinannya.
II.3. Fasilitas
- Kegiatan Utama
- Retail ( Menjual hasil kerajinan dan barang Seni)
- Pembuatan Kerajinan (workshop)
- Sarana Edukasi ( studio)
- Pameran
- Pertunjukan ( concert hall) - Pengelolaan
- Fasilitas Penunjang
- Foodcourt
- Ibadah
- Utilitas dan Pelayanan Servis
- Parkir
- Plaza
II.4. Analisa Fungsional
Analisa fungsional yang dipaparkan berkaitan dengan fungsi bangunan yaitu, jenis pengguna, kebutuhan ruang, organisasi ruang, dan program ruang.
II.4.1. Analisis Pemakai
1. Pengelola
Pengelola adalah pemilik atau pihak yang bertugas untuk melakasanakan kegiatan yang menyangkut pengelolaan dan merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan bangunan.Pihak-pihak tersebut adalah :
a. Direktur b. Wakil direktur c. Manager Operasional d. Bag. Administrasi e. Bag. Ketenagakerjaan f. Bag. penyewaan
g. Bag. Pemasaran dan perdagangan h. Bag. Keuangan
2. Pengunjung
a. Pengunjung Banda Aceh : pengunjung yang menetap di Banda Aceh
b. Pengunjung Nusantara : pengunjung dari Indonesia baik dari dalam Aceh (diluar Banda Aceh) atau pun dari luar Aceh
c. Pengunjung Mancanegara : pengunjung dari luar negeri
3. Pengrajin
Pengrajin adalah orang yang menciptakan atau menghasilkan produk kerajinan. Pengrajin ini berasal dari home-home industri dari kabupaten-kabupaten di Provinsi Aceh. Para pengrajin terdiri dari :
1) Pengrajin Gerabah
2) Pengrajin Anyaman Rotan 3) Pengrajin Anyaman Pandan 4) Pengrajin Sulaman (bordir) 5) Pengrajin Rencong
6) Pengrajin Tenun
7) Pengrajin Kerawang gayo 8) Pengrajin Batik Aceh
4. Seniman
5. Penjual/penyewa
Pihak yang menyewa gallery yang tersedia di Pasar Seni Banda Aceh untuk menjual produk kerajinan Aceh dari home-home industri yang ada di Provinsi Aceh.
6. Petugas Utilitas dan Pelayanan Servis
Pihak yang mengurus kegiatan pelayanan servis dan utilitas bangunan serta kegiatan penunjang lainnya yang mendukung kegiatan di Pasar Seni Banda Aceh yang terdiri dari :
b. Cleaning servis c. Teknisi ME d. Satpam e. Tukang parkir
f. Petugas perpustakaan
II.4.2 Analisis Kegiatan Pemakai
Dengan berpedoman pada kegiatan yang dilakukan di Pasar Seni, maka pemakai bangunan dapat dikelompokan sebagai berikut :
1. Pengunjung
Sesuai dengan bangunan yang berfungsi rekreatif, edukatif, dan komersil, maka bangunan ini diperuntukkan bagi masyarakat umum baik local maupun daerah, wisatawan (domestik dan mancanegara),serta bagi elemen pendidikan seperti pelajar dan mahasiswa yang berkecimpung dalam dunia kerajinan dan kesenian. Masyarakat umum dan wisatawan dapat memanfaatkan wadah ini sebagai salah satu tujuan wiasatawan dan perbelanjaan yang bersifat rekreatif dan edukatif, sedangkan pelajar dan mahasiswa memanfaatkan pasar seni sebagai salah satu media guna memperoleh informasi dan data pengunjung dalam kaitannya dengan pendidikan kerajinan serta eksplorasi tentang kesenian.
2. Pengelola Administrasi
mengatur pelaksanaan seminar dan konfrensi tentang kerajinan dan kegiatan pergelaran seni.
3. Pengelola Teknis
Pengelola teknis merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap teknis kegiatan produksi produk, pemakaian alat-alat produksi, mobilitas bahan, produk jadi, system distribusi barang, utilitas, dan kelengkapan teknis bangunan. Dalam hal ini pihak pengelola teknis adalah pihak yang mengurusi segala peralatan dan perlengkapan dalam kegiatan produksi, reparasi dan penyimpanan hasil kerajinan, lighting (pencahayaan), packaging, dan transportasi.
4. Pengrajin dan Seniman
II.4.3 Analisis Jumlah Pemakai
Jumlah pemakai bangunan yang terdiri dari pengunjung, pengelola administrasi, pengelola teknis, pengrajin dan seniman perlu diperhitungkan dalam perancangan Pasar Seni.Dari jumlah pemakai ini dapat diketahui besaran/luasan ruang yang dibutuhkan bangunan dalam menampung dan mewadahi berbagai kegiatan di dalamnya.
1. Pengunjung
Pemerintah kota Banda Aceh kini sedang gencar-gencarnya menggalakkan program Visit Aceh yang dilakukan di setiap tahunnya. Program ini telah dilakukan pada tahun 2011 hingga sampai saat ini.Program tahunan ini merupakan sebuah program mempromosikan pariwisata Aceh sebagai tujuan wisata baik dalam taraf regional maupun Internasional.Dalam hal ini pemerintah Aceh terus mengupayakan berbagai hal yang mendukung pencapaian visi tersebut.Salah satunya dengan membuat berbagai objek wisata yang dapat dikunjungi oleh masyarakat setempat maupun wisatawan asing dan local yang di dukung oleh pihak-pihak swasta.Pasar Seni yang direncanakan pada kawasan Taman Ratu Safiatuddin hadir sebagai salah satu objek wisata dan lahan perdagangan yang menjadi salah satu media alternative pusat berbelanja barang barang seni yang unk serta menjadikan sebuah kawasan kesenian yang berbeda dari yang sebelumnya.
menggunakan asumsi masyarakat umum 50%, pelajar/mahasiswa 30%, dam wisatawan (asing dan local) 20%.
Table II.1 jumlah pelajar Provinsi Aceh2
Tahun SD SMP SMA Jumlah
2006-2007 677.495 183.751 91.110 952.352
2007-2008 691.044 187.462 92.932 971.402
2008-2009 704.864 191.174 94.790 990.828
2009-2010 718.961 194.997 96.685 1.010.643
Berdasarkan table tersebut , dapat diperkirakan bahwa kenaikan jumlah pelajar sebesar 2% tiap tahunnya. Selain itu, dengan peningkatan rata-rata jumlah penduduk di tiap-tiap daerah Tk. II adalah 5,12%, maka dari angka tersebut diperoleh proyeksi antara jumlah pelajar dan masyrakat umum di tiap-tiap daerah Tk.II di Provinsi Aceh pada tahun 2015, sebagai berikut :
Table II.2 jumlah penduduk Provinsi Aceh tahun 2010 dan proyeksi di tahun 20153
2 Aceh Dalam Angka, BPS, Tahun 2010 3
Aceh Singkil 102.213 107.528 19.355 88.137
Aceh Selatan 202.003 212.507 38.251 174.256
Aceh Tenggara 178.852 188.152 33.867 154.952
Aceh Timur 359.280 377.962 68.033 302.929
Aceh Tengah 175.329 184.446 33.200 151.246
Aceh Barat 172.296 181.255 32.625 148.630
Bireun 389.024 409.253 73.665 335.558
Aceh Utara 529.746 557.292 100.312 456.980
Aceh Barat Daya 125.991 132.542 23.857 108.685
Gayo Lues 79.592 83.730 15.071 68.659
Tamiang 250.992 264.043 47.527 216.516
Nagan Raya 138.670 145.880 26.258 119.622
Aceh Jaya 76.892 80.890 14.560 66.330
Bener Meriah 121.870 128.207 21.936 106.271
Langsa 148.904 156.647 28.196 128.451
Lhokseumawe 170.504 179.370 32.286 147.084
Subulussalam 67.316 70.816 12.746 58.070
Angka pengunjung diambil dari jumlah penduduk yang berdomisili di Banda Aceh dan sekitarnya, semua kabupaten yang ada di Aceh. Selain itu , juga tidak semua penduduk di kawasan tersebut bberkunjung ke Pasar Seni ini.
ditinjau dari banyaknya jumlah sekolah di tiap-tiap daerah yang dimaksud, maka jumlah pengunjung Pasar Seni dari kalangan masyarakat umum dan pelajar adalah :
Masyarakat Umum : Jumlah penduduk non Pelajar ( Banda Aceh 15% + Aceh Besar 10% + Sabang 5% + Kabupaten lain 5%)
: Jumlah Penduduk ( 29.011 + 30.212 +1.322 + 33.425)
: 93.970 orang per tahun
: 257 orang per hari
Pelajar /Mahasiswa : Jumalah Pelajar ( Banda Aceh 50% + Aceh Besar 20% + Sabang 10% + kabupaten lan 0,5%)
: Jumlah Pelajar ( 21.228 + 13.264 + 580 + 36.696)
: 71.758 orang per tahun
: 196 orang per hari
Disamping masyarakat umum dan pelajar/ mahasiswa, para wisatawan (domestik dan mancanegara perlu dipertimbangkan dalam perencanaan bangunan kedepannya.Para pengunjung yang berasal dari kalangan wisatawan ini biasanya berkunjung untuk fungsi rekreatif saja.
Tabel II.3 Jumlah Wisatawan Lokal dan Wisatawan Mancanegara yang datang ke Aceh4
Berdarakan dari jumlah pengunjung wisatawan Lokal dan Mancanegara di atas, maka diperoleh sumsi persentase rata-rata kenaikan jumlah wisatawan Lokal dan Mancanegara yang berkunjung ke Aceh tiap tahunnya yaitu, 9,78% untuk kenaikan jumlah wisatawan Lokal, dan 16,23% untuk kenaikan jumlah wisatawan Mancanegara. Sehingga proyeksi secara kasar kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Aceh pada tahun 2015 dapat diproyeksikandengan menghitung persentase pergerakan jumlah wisatawan tiap tahunnya. Maka dapat diperoleh data sebagai berikut :
Tabel II.4 Proyeksi Jumlah Wisatawan Lokal dan Mancanegara yang datang ke Aceh
No Tahun Wiasatawan
Lokal
Wisatawan
Mancanegara
1 2014 782.325 21.606
2 2015 858.836 25.112
Wisatawan : 5% x (jumlah wisatawan lokal + wisatawan mancanegara)
: 5% x (858.836 + 25.112)
: 5% x (883.948)
: 44.197 pengunjung per tahun = 121 pengunjung per hari.
Jadi jumlah totalpengunjung dari seluruh kalangan per hari adalah : 257 +196 +121=574 orang/hari.
Perhitungan jumlah pengelola didasarkan kepada jumlah direksi dan staf yang bekerja dan bertugas dalam melaksanakan kegiatan yang menyangkut
pengelolaan, pemeliharaan serta pengawasan terhadap fasilitas.
Struktu organisasi pengelola Pasar Seni secara umum adalah sebagai berikuT
Skema II.1 Struktur Organisasi Pasar Seni
Direktur Utama
Wakil Direktur
Div.Edukasi
Div. Pertunjukan Seni
Div. Pemasaran /Perdagangan
Div. Komunikasi - Bag. Personalia - Bag. Kesekretriatan
- Bag. Promosi - Bag. Produksi - Bag. Pelayanan
- Bag, Kursus - Bag. Studio - Bag.Perpustakaan
- Bag.
Dokumentasi/publikasi - Bag.Registrasi dan
Informasi
- Bag. Pelaksanaan - Bag.Penyelenggara - Bag. Pelayanan Teknis
- Bag. konservasi - Bag. Preparasi
Berdasarkan struktur organisasi pengelola, maka dapat diperkirakan jumlah
pengelola dengan perincian sebagai berikut :
1. Direktu Utama = 1 orang
2. Wakil Direktur Utama = 1 orang
3. Sekretaris = 2 orang
4. Manajer Administrasi = 1 orang
a. Ka. Bag. Tata Usaha =1 orang
- Staf = 5 orang
b. Ka. Bag. Keuangan = 1 orang
- Staf = 5 orang
c. Ka. Bag.personalia = 1 orang
- Staf = 10 orang
d. Ka. Bag. kesekretariatan = 1 orang
- Staf = 5 orang
5. Manajer Pemasaran = 1 orang
a. Ka. Bag Promosi = 1 orang
b. Ka. Bag Produksi = 1 orang
- Staf = 5 orang
c. Ka. Bag Pelayanan = 1 orang
- Staf = 5 orang
6. Manajer Edukasi = 1 orang
a. Ka. Bag Kursus/ studio = 1 orang
- Staf = 4 orang
b. Ka. Bag.perpustakaan = 1 orang
- Staf = 5 orang
7. Manajer Komunikasi = 1 oarang
a. Ka. Bag Publikasi/dokumentasi = 1 orang
- Staf = 5 orang
b. Ka. Bag Registrasi dan informasi =1 orang
- Staf = 5 orang
8. Manajer Pertunjukan Seni = 1 orang
a. Ka. Bag pelaksana = 1 orang
- Staf = 6 orang
b. Ka. Bag penyelenggara = 1 orang
- Staf = 6 orang
9. Manajer Koleksi = 1 orang
a. Ka. Bag Konservasi = 1 orang
b. Ka. Bag Preparasi = 1 orang
- Staf = 5 orang
10.Manajer Operasional Bangunan = 1 orang
a. Ka. Bag Keamanan = 1 orang
- Staf = 8 orang
b. Ka. Bag Kebersihan dan Pelayanan = 1 orang
- Staf = 8 orang
c. Ka. Bag Utilitas = 1 orang
- Staf = 4 orang
Jumlah : 130
a. Perajin
Jumlah perajin diasumsikan mewakili dari jenis kerajinan yang ada di
Aceh dan Nusantara. Namun yang akan diprioritaskan adalah hasil
kerajinan Aceh.
1. Kerajinan yang dilestarikan:
- Tenun Songket Aceh = 5
orang
- Kerajinan kupiah Meukeutop = 3
orang
2. Kerajinan yang dikembangkan:
- Sulaman Kasab = 5
- Kerawang gayo = 4
orang
- Kerajinan pandan = 5
oang
- Kerajinan Batok kelapa = 5
orang
- Nepa (gerabah) = 7
orang
- Rencong = 5
orang
- Kerajinan Nusantara lainnya ( batik, wayang, perak) = 6
orang
Total = 45
orang
b. Seniman
Asumsi dari jumlah seniman kesenian direncanakan sebanyak 5 grup perharinya, pertimbangan karena terdapat cukup banyak sanggar seni yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar.1 grup dirata-ratakan sekitar 15 orang, jadi jumlah per harinya adalah 75 orang.
c. Finance dan Transaksi
Pihak pengelola khususnya pada bagian pemasaran akan bekerjasama
Seni nantinya.asumsi jumlah pegawai yang akan menangani finance dan
transaksi adalah 3 orang yang berasal dari staf keuangan.
II.4.4 Program Ruang
Program ruang menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan jumlah ruang, antara lain meliputi jenis ruang, kapasitas ruang dan besaran ruang. Dalam menghitung besaran ruang, digunakan beberapa acuan standar besaran ruang, yaitu :
1. Data Arsitek : DA
2. Time Saver Standard : TSS
3. Studi Perbandingan : STP
Berdasarkan pada jenis pemakai pada bangunan Pasar Seni, maka dapat
ditentukan jenis kegiatan dan kebutuhan ruang yang akan diprogramkan. Untuk
penjelasan lebih lanjut tentang analisis kebutuhan ruang, dapat dilihat pada table
berikut :
II.4.5 Analisis Besaran Ruang
Berikut ini adalah besaran ruang menurut pembagian kegiatannya,
berdasarkan pada rincian perhitungannya. Pada bagian ini dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan jumlah ruang, antara lain meliputi kebutuhan ruang, kapasitas ruang, standart, sumber, dan perhitungan luas.
Dalam menghitung besaran (luasan) ruang yang diperlukandalam bangunan maka digunakan beberapa literatur standart besaran ruang yaitu :
Data Arsitek jilid 1
Time server Standart for building
Dimensi manusia dan ruang interior
Selain menggunakan beberapa acuan standart, besaran ruang juga didapatkan dari asumsi logis dan beberapa studi kasus. Untuk lebih jelasnya, perhitungan besaran (luasan) ruang dapat dilihat pada table berikut :
Tabel II.5 Analisis Besaran Ruang
KEGIATAN PENERIMAAN
RUANG KAPASITAS STANDAR
T Sirkulasi 30%= 45 Total=195
1 195
R. Informasi 4 orang 1,5
m2/orang
DA 1 1,5 m2 x 4 =6 Sirkulasi 30%= 1,8 Total = 7,8 Sirkulasi 30%= 1,8 Total = 7,8
1 8
R.atrium 100 orang 1,5
m2/orang
DA 1 100 x 1,5m2 = 150 Sirkulasi 30%= 45 Total=195
1 195
KEGIATAN PERDAGANGAN
RUANG KAPASITAS STANDAR
T Sirkulasi 30% x 148 Total = 44,4
1 45 m2
Kerajinan Kupiah
5 orang 2,75m2/orang TSS 2,75 m2 x 5 = 13,75
Sirkulasi 30% x 13,75=4,12 Total = 18
1 18 m2
Sulaman Kasab 10 orang 2,75m2/orang DA 1 2,75 m2 x 10 = 27,5
Sirkulasi 30% x 27,5=8,25 Total =38
1 38 m2
Kerawang Gayo 10 orang 2,75m2/orang 2,75 m2 x 10 = 27,5
Sirkulasi 30% x 27,5=8,25
Sirkulasi 30% x 60=18
Total =78
1 78m2
Kerajinan Batok 10 orang 2m2/orang 2m2 x 10 =20
Sirkulasi 30% x 20= 6
Total =26
1 26m2
Gerabah 10 orang 2m2/orang 2m2 x 10 =20
Sirkulasi 30% x 20= 6
Total =26
Rencong 4 orang 9m2/orang 9m2 x 4 =36 Sirkulasi 30% x 36= 10,8
Sirkulasi 30% x 48= 14,4 Sirkulasi 30% x 11= 3,3
Total =14,3
1 15m2
Total=13,4 x
RUANG KAPASITAS STANDAR
T Sirkulasi 30% x 600 = 180 Sirkulasi 30% x 900 = 270 Sirkulasi 30% 46 =13,8
Total = 59,8
1 60 m2
KEGIATAN PERTUNJUKAN
RUANG KAPASITAS STANDAR
T Sirkulasi 30% x 500 = 150 Sirkulasi 30% x137,5 = 41,25
Total=178,75
1 179m2
R.Ganti Pria 12 orang 2,75 m2/org DA 1 2, 75 m2 x 12 =33 Sirkulasi 30% x 33=13,8
Total = 42,9
2 86 m2
R.Ganti wanita 12 orang 2,75 m2/org DA 1 2, 75 m2 x 12 =33 Sirkulasi 30% x 33=13,8 Sirkulasi 30% x137,5 = 41,25
Total=178,75
R.Penonton (open stage)
3000 orang 0,5 m2/ruang
DA 2 0,5m2 x 3000=1500 Sirkulasi 30% x 1500 = 450
Total=1950
1 1950m2
JUMLAH 3130m2
KEGIATAN EDUKASI DAN STUDIO
RUANG KAPASITA
R.Studio Tari 18 orang
6,03m2/orang
R.Studio Teater 18 orang
6,03m2/orang Sirkulasi 30% x 60=18
Total =78
R,studio Lukis 10 orang 6m2/orang DA 1 6m2 x 10 =60 Sirkulasi 30% x 60=18 Sirkulasi 30% x 60=18
1,035m2 x 3 R.direktur 1 direktur
JUMLAH 192m2
PENGELOLAAN EDUKASI
R. karyawan 4 unit urinoir 3 washtafel
PENGELOLAAN KOMUNIKASI
Total=15,6
PENGELOLAAN PERTUNJUKAN SENI
30%=3,9 Total= 17
JUMLAH 316m2
PENGELOLAAN PENUNJANG
T.Wudhu Pria 5 orang 0,8 m2/orang DA 1 5 x 0,8 m2 = 4 4 unit urinoir 3 washtafel
R.Registrasi 20 m2/ruang Asumsi Kapasitas 20 1 20
JUMLAH 362m2
PElAYANAN TEKNIS
RUANG KAPASITA
S STANDART
SUMB ER
PERHITUNGA N LUAS (M2)
JU ML AH
TOTAL LUAS
(M2)
Reservoir - 80 m2/orang A 80 m2 1 80
A.H.U - 30 m2/ruang A 30 m2 3 90
R.mekanikal Elektrikal
- 30 m2/ruang A 30 m2 3 90
R.kontrol - 12 m2/ruang A 12m2 1 1
R.Trafo - 40 m2/ruang UB 40m2 1 40
Kelompok Kegiatan Parkir
1. Kelompok Kegiatan Parkir
Tabel II.6 Asumsi Pemakai Kendaraan Bermotor
Pemakai dari Dalam Jumlah
Roda Dua Orang per kendaraan
Untuk dapat menghitung jumlah tempat parkir terlebih dahulu ditetapkan luasan sebagai berikut:
- Parkir roda dua, membutuhkan tempat parkir 2m2 per kendaraan. - Parkir roda empat, membutuhkan tempat parkir 15 m2 per kendaraan. - Parkir bus, membutuhkan tempat parker 42 m2 per kendaraan
Pengelola dan Pemakai Tetap Gedung
Dari asumsi tabel di atas maka didapat kebutuhan tempat parkir untuk pengelola dan pemakai tetap gedung adalah sebagai berikut:
- Parkir Roda Dua
Luasan = 142 kendaraan x 2m2 = 284m2 - Parkir Roda Empat
Luasan = 51 kendaraan x 15m2 = 765m2
Pengunjung
Dari asumsi tabel di atas maka didapat kebutuhan tempat parkir untuk pengunjung adalah sebagai berikut:
- Parkir Roda Dua
Luasan = 401 kendaraan x 2m2 = 802m2 - Parkir Roda Empat
Luasan = 143kendaraan x 15m2 = 2145 m2
- Parkir Bus
Luasan = 4 kendaraan x 42m2 = 168 m2
Jadi, total parkir yang dibutuhkan untuk membangun Pasar Seni adalah:
Roda dua : 543 kendaraan
Asumsi untuk bus diambil dari rata-rata wisatawan asing per harinya dan wisatawan lokal, direncanakan 4 kendaraaan
Jumlah besaran ruang yang dibutuhkan adalah:
Roda dua :284m2 + 802m2 =1086m2
Roda empat :765m2 + 2145 m2 =2910m2
Bus :168 m2
Total luas parkir yang dibutuhkan di Pasar Seni adalah: 5112m2
Berdasarkan hasil perhitungan besaran ruang berdasarkan kelompok-kelompok kegiatan tersebut di atas, maka dapat diketahui total keseluruhan luasan ruang yang dibutuhkan dalam perancangan bangunan Pasar Seni ini yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel II.7 total besaran ruang
NO Kelompok Kegiatan Luasan Ruang
1. Kegiatan Penerimaan 406 m2
2. Kegiatan Perdagangan 5.978 m2
3. Kegiatan Workshop 1538 m2
4. Kegiatan Pameran 2010 m2
5. Kegiatan pertunjukan 3130 m2
6. Kegiatan Edukasi & Studio 1444m2
7. Kegiatan Pengelola 550 m2
13. Kegiatan Penunjang 529 m2
14. Kegiatan Pelayanan Umum 292 m2
LUAS BANGUNAN 15.809 m2
16. Kebutuhan Parkir 5112 m2
BAB III
Tinjauan Site
III.1. Karakter Site
Lokasi berada di pusat Kota Banda Aceh, terletak di kawasan pemukiman dan pariwisata, mudah dicapai dengan kendaraan pribadi (melalui dua jalan), kepadatan lalu lintas sedang, peruntukan lahan untuk pariwisata dan kawasan ini dilengkapi prasarana lingkungan yang lengkap.
Gambar III.1. Peta tata ruang wilayah Banda Aceh Sumber: http://www.bandaacehkota.go.id/
Data-data tapak adalah sebagai berikut :
1. Lokasi : Jalan Sultan Iskandar Muda (Ulhee Lheu), Banda Aceh 2. Luas Tapak : ± 43.600 m2 (4,6 Ha)
- Sebelah Utara : Café Samudra
- Sebelah Selatan : Jl.sultan Iskandar Muda
- Sebelah Barat : Kawasan TPI
- Sebelah timur : Jl. Rama setia
Gambar III.2. Batasan dan kondisi eksisting tapak Sumber: Data pribadi dan modifikasi dari Wikimapia
III.2. Potensi Site
1. Terletak dekat dengan pelabuhan Ulhee lheu 2. Berada pada kawasan wisata dan permukiman
3. Transportasi lancar dan baik, serta terdapat akses kendaraan umum 4. Pencapaian ke lokasi mudah, karena letaknya di jalan utama 5. Luasan site cukup luas
6. kawasan ramai dikunjungi wisatawan
Sarana dan prasarana yang terdapat pada site,antara lain : 1. Jaringan jalan
BARAT
SELATAN TIMUR
Tapak terletak di jalur srikulasi yang ramai di lewati kendaraan umum, sehingga bangunan dapat dilihat dari segala sisi ruas jalan dan mudah dalam pencapain ke dalam tapak.
2. Jaringan listrik
Sumber listrik berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN),
3. Jaringan drainase
Sistem drainaselingkungan sekitar baik, yaitu terdapat riol kota. Agar tercipta drainase yang baik juga pada site, maka akan disediakan riol pada site untuk selanjutnya disalurkan menuju riol kota.
4. Jaringan air bersih
Jaringan air bersih memanfaatkan jaringan air PDAM serta sumber air yang berasal dari sumur bor.
5. Jaringan telepon
Jaringan telepon sudah terdapat pada tapak yang berasal dari PT. Telkom.
III.3. Peraturan Tata Ruang Pemerintah Setempat
Peraturan-peraturan pemerintah kota Banda Aceh yang mengatur tata bangunan di kawasan Ulhee Lheu, Banda Aceh tersebut adalah sebagai berikut:
a. Peruntukan Lahan5 : Pariwisata
b. Luas Lahan : 43.600 m2
c. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)6 : 50% d. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)7 : 2 e. Garis Sepadan Bangunan (GSB)8 : 10 m
f. Ketinggian Lantai : 4 lantai
50% x 43.600 m2 : 21.800 m2
h. Luas Lantai Maksimum : KLB x Luas Tapak
2 x 43.600m = 87.200
III.4. Analisis Site
Analisis Peletakan Massa
GambarIII.3.Tata Letak Massa Sumber : Pribadi
III.4.1 Analisis Pencapaian
GambarIII.5.Sirkulasi Kendaraan Sumber : Pribadi
Sirkulasi menuju tapak dia arahkan melalui dua jalur, yaitu jalur masuk dan jalur keluar. Hal ini untuk menghindari cross sirkulation antara kendaraan yang masuk dan kendaraan keluar.
III.4.2 Analisis Vegetasi
Penataan vegetasi mempunyai peranan penting dalam menciptakan keindahan dan kenyamanan dalam tapak, sehingga vegetasi dapat berfungsi dalam berbagai hal, antara lain :
Mengarahkan pengunjung untuk masuk kedalam tapak dan mengarahkan pengunjung pada jalur sirkulasi.
Memberi perlindungan pada kenderaan diarea parkir dalam tapak.
Peredam kebisingan dari aktifitas yang muncul dari luar tapak.
masuk
Pengaturan tata hijau harus disesuaikan dengan kondsi eksisting dari tapak, vegetasi yang ada, serta bentuk dan letak bangunan. Adapun beberapa corak tanaman yang cocok digunakan untuk lingkungan Pasar Seni ini sebagai berikut :
a. tanaman pembatas, yaitu pohon yang ditempatkan ditepi jalan, yang merupakan pembatas dengan lingkungan luar.
b. tanaman hias, diletakkan diarea sekitar park dan plaza.
c. tanaman peneduh, yaitu pon yang cukup tinggi dan rindang, ditempatkan di area parkir, jalar pejalan kaki.
d. tanaman pemberi arah, yaitu jenis tanaman yang ditempatkan pada jalar masuk dan keluar tapak.
e. tanaman penutup, yaitu jenis rumput-rumputan.
Elemen-elemen ruang luar yang terdapat pada tapak ini, yaitu :
a. perkerasan dan pedestrian, berfungsi sebagai jalur sirkulasi pejalan kaki didalam tapak.
b. lampu taman, berfungsi sebagai penerapan didalam tapak.
BAB IV
Tema dan Konsep Rancangan
IV.1. Tinjauan Tema
IV.1.1. Latar Belakang Pemilihan Tema
Bentuk bangunan dapat dicapai melalui beberapa pendekatan yang disesuaikan dengan fungsi bangunan. Hal ini penting karena dalam bangunan Pertunjukan dan komersial bentuk dan estetika bangunan lebih berperan untuk kemudahan dalam memberi kesan dan daya tarik, disamping tetap memperhatikan fungsi ruang dan sistem struktur yang ada dalam bangunan tersebut. ”Pasar Seni Banda Aceh ” adalah sebuah tempat yang mewadahi kegiatan jual beli barang hasil seni dan memiliki fungsi sebagai wadah untuk berkesenian.“Art is an expression of human
feeling” atau seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia
.Pengambilan tema Arsitektur Ekspresionisme pada Art Studio “Pasar Seni ini berdasarkan dari pengertian sebelumnya adalah untuk menampilkan bentuk bangunan yang mengkomunikasikan perasaan dan emosi yang tercipta pada fungsi tersebut sehingga bentukan bangunan dapat merangsang kreativitas pengguna dan bentuk bangunan lebih bervariasi dan memiliki daya tarik yang kuat sehingga dapat menunjang faktor komersial di dalamnya.
IV.1.2. Pengertian Tema
Ekspresionis memandang sesuatu kepada dunia yang mengungkapkan emosi dan pertanyaanpertanyaan secara psikologis daripada memandang dunia sebagai refleksi dari warna.
Ekspresionis dapat terlihat pada bangunan-bangunan yang dapat memberi ulasan-ulasan tentang keadaan, tentang lokasi, tentang masalah bagaimana menjaga agar yang berada di luar dan yang berada di dalam dapat berjalam secara seimbang, yang seluruhnya tidak lepas dari ungkapan emosi jiwa yang paling dalam.
Ekspresionis, melukiskan perasaan yang paling dalam, emosi, sedih, marah dan sebagianya.
Ekspresi merupakan cabang dari Analogi Linguistik yang pada dasarnya adalah satu cara untuk menjelaskan bagaimana ungkapan-ungkapan dapat dicapai dengan membatasi komponenkomponen pada elemen-elemen yang bermanfaat, yang kemudian dapat diperhalus atau diperindah sesuai dengan kepantasan tuntutan.
IV.2. Teori Yang Mendasari Tema
Dalam konteks perancangan ini bangunan menggunakan konsep gaya ekspresionisme sebagai cerminan kebebasan berekspresi dalam berseni
Ekspresionis merupakan gambaran ungkapan perasaan yang paling dalam, emosi, sedih, marah,gembira, dan sebagianya. Ekspresionis merupakan cabang dari Analogi Linguistik yang menganut pandangan bahwa bangunan-bangunan dimaksudkan untuk menyampaikan informasi kepada para pengamat.
Zaha Hadid
Menurut Zaha Hadid di dalam buku covering and exposing (Geometri sebagai ekspresi kebebasan bentuk) mengemukakan desain flux yang merupakan salah satu dari terapan konsepnya merupakan ekspresi kedinamisan bumi dan alam. Bentukan flux dieksprsikan dengan betuk dinamis tidak statis dan penuh dengan perubahan. Gaya desain flux sendiri terinspirasi oleh fluid gheometry atau geometris air yang mengalir dengan penuh kedinamisan
GambarIV.1.Heydar Aliyev Cultural Centre Sumber : google.com
IV.3. Konsep Rancangan
IV.3.1 Konsep Dasar
Konsep yang mendasari perancangan Pasar Seni Banda Aceh ini dirumuskan untuk mengatasi permasalahan yang timbul dalam perancangan objek. Permasalahan yang akan diselesaikan dalam perancangan adalah:
4. Belum ada suatu wadah yang menampung semua aktifitas yang berkaitan dengan memperkenalkan produk kerajinan Aceh kepada masyarakat baik dalam segi promosi, penjualan, pameran dan peragaan pembuatan produk kerajinan yang nantinya pengunjung dapat terlibat langsung dalam proses pembuatannya.
5. Bagaimana merancang Pasar Seni Banda Aceh dengan kegiatan dan fasilitas yang kompleks
6. Bagaimana merancang Pasar Seni Banda Aceh yang dapat menumbuhkan kembali antusias masyarakat akan kerajinan Aceh
7. Penyesuaian bangunan dan tema perancangan yang dapat menggambarkan identitas budaya daerah sangat berpengaruh dalam memperkenalkan budaya Aceh kepada masyarakat.
Dengan mempertimbangkan permasalahan tersebut diatas, dirumuskanlah konsep dasar perancangan Pasar Seni Banda Aceh ini sebagai berikut:
1. Menghadirkan Pasar Seni Banda Aceh yang fungsional dan dapat memperkenalkan produk kerajinan Aceh kepada masyarakat.
2. Menghadirkan Pusat Kerajinan yang menginterpretasikan Arsitektur Ekspresionis agar bangunan dapat menggambarkan ekspresi seni dengan bentuk yang unik. Sehingga menjadikan bangunan memiliki nilai artistic yang tinggi.
3. Menghadirkan Pasar Seni Banda Aceh yang dapat menyesuaikan bangunannya dengan site dan lingkungan sekitar site
BAB V
Aplikasi Konsep Rancangan
V.1 Konsep Gubahan Massa dan Ruang Luar
V.1.1. Konsep Penataan Massa
Gubahan massa bangunan adalah hasil susunan perletakan massa-massa bangunan pada suatu lingkungan, yang mempertimbangkan faktor geografi, lingkungan, visual dan fungsional bangunan.9
Bangunan Pasar Seni ini merupakan bangunan massa tunggal. Dalam menentukan bentuk gubahan massa bangunan harus sesuai dengan fungsi bangunan dan tema perancangannya serta mampu menampilkan ruang luar yang baik.
GambarV.1.Konsep Penataan Massa Sumber : Pribadi
V.1.2. Konsep Sirkulasi
Konsep sirkulasi dalam tapak dibagi menjadi dua sirkulasi yaitu sirkulasi kendaraan masuk dan sirkulasi kendaraan keluar .Tujuannya untuk menghindari cross sirkulation antara pengunjung datang dan pengunjung yang keluar. Selain
9Direktorat Kementerian Pekerjaan Umum
(http://pustaka.pu.go.id/new/istilah-bidang-detail.asp?id=664)
Ruang Terbuka
itu area parkir bus juga di letakkan terpisah untuk menghindari kemacetan di dalam site. Area parkir bus di letakkan pada sisi bangunan sedangkan area parkir kendaraan lainnya terletak didalam basement.
GambarV.2.Konsep Penataan Sirkulasi Sumber : Pribadi
V.2 Konsep Vegetasi
Penataan sistem ruang terbuka atau tata hijau diatur melalui pendekatan desain tata runag yang membentuk lingkungan serta memiliki peran penting dalam perancangan Pasar Seni ini. Tanaman dengan berbagai fungsinya merupakan salah satu elemen penting dalam lansekap. Penggunaan tanaman ruang terbuka hijau pada perencanaan ini antara lain :
V.2.1 Tanaman Peneduh
Tanaman peneduh sangat diperlukan di dalam lanskap, fungsi dari tanaman peneduh ini adalah meneduhkan lingkungan sekitarnya dan menurunkan thermal yang berlebih di dalam tapak. Dan memberikan kesejukan dan suasana
Jalur Masuk Area Parkir Bus
Jalur Keluar
alami disekitarnya. Beberapa tanaman peneduh yang digunakan di dalam tapak adalah, sebagai berikut :
V.2.2 Tanaman Pengarah
Tanaman pengarah ini digunakan di dalam tapak untuk mengarahkan pandangan pengunjung ke tempat yang ingin dituju. Selain mengarahkan, tanaman ini digunakan sebagai buffer, seperti kebisingan, angin dan debu. Beberapa tanaman pengarah yang digunakan di dalam tapak adalah, sebagai berikut;
Gambar V.6. Glondong tiang Sumber: www.petanimudabogor.com
Gambar V.4. Kasia Bunga Kuning (cassia multijuga)
Sumber: www.petanimudabogor.com
Gambar V.3. Mahoni (swietenia mahagoni) Sumber: www.petanimudabogor.com
V.2.3 Tanaman Hias
Tanaman hias ini digunakan untuk menambah nilai estetika di dalam tapak. Baik itu menutupi hal yang kurang menarik maupun sebagai pendukung elemen tapak lainnya. Beberapa tanaman hias yang digunakan di dalam tapak adalah, sebagai berikut :
V.2.4 Tanaman Penutup
Tanaman penutup digunakan untuk menutupi permukaan tanah pada lansekap agar lansekap terlihat lebih baik dan asri. Beberapa tanaman penutup yang digunakan di dalam tapak adalah, sebagai berikut :
Gambar V.9. Rumput Jepang Sumber: www.petanimudabogor.com
Gambar V.10. Kembang Coklat Putih (Zephyranthes sp)
Sumber: www.petanimudabogor.com
Gambar V.7. Palem kipas Sumber: www.petanimudabogor.com
BAB VI
Utilitas dan Struktur
VI.1. Sistem Utilitas
VI.1.1. Air Bersih dan Air Kotor
Penyediaan air bersih direncanakan dari PDAM dan sumur pompa. Dari PDAM akan dialirkan melalui meteran lalu dipompakan ke reservoir atas yang ditempatkan pada bangunan yang paling atas, kemudian dialirkan ke masing-masing unit hunian.
Skema VI.1. Sistem distribusi air bersih
Sumber: Analisis
Air kotor dan kotoran berasal dari pembuangan limbah kamar mandi akan dialirkan melalui saluran tersendiri dengan memanfaatkan kemiringan tanah, maka air buangan yang sudah diolah akan mengalir ke riol-riol kota dipinggir jalan dan berakhir ke sungai. Pembuangan air kotor yang mengandung zat kimia memerlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke riol kota.
Skema VI.2 Saluran Air Kotor
Sumber: Analisis
VI.1.2. Sistem Pembuangan Sampah
Skema VI.3 sistem pembuangan sampah Sumber: Analisis
VI.1.3. Sistem Penghawaan Buatan
Menggunakan sistem penghawaan buatan :
Penghawaan buatan, dengan menggunakan AC dan undirect cooling.pada bagian rooftop bangunan
undirect cooling (pendinginan secara tidak langsung), yaitu dengan menggunakan central station unit atau AHU.
VI.I.4. Sistem Pencahayaan
Matahari sebagai sumber sistem pencahayaan alami dan lampu sebagai sistem pencahayaan buatan yang menggunakan listrik.
Pada pencahayaan alami harus memperhatikan efek silau.
Pencahayaan buatan diperlukan untuk mendukung kelangsungan aktivitas ruang yang berada jauh dari penyinaran matahari.
VI.1.4. Sistem Instalasi Listrik
- Perusahan listrik Negara (PLN)
Instalasi listrik yang dikelola PLN disalurkan melalui jaringan-jaringan listrik ke pelanggan berdasarkan tegangan listrik yang dibutuhkan.
- Generator Set (Genset)
Genset berfungsi untuk mengganti beban PLN bila listrik padam atau pada kondisi darurat secara otomatis.
Skema VI.4 Sistem Instalasi Listrik Sumber: Analisis
VI.1.5. Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Kebakaran
a. Sistem Deteksi Kebakaran.
Sistem deteksi kebakaran dirancang untuk memberikan peringatan kepada pemakai akan adanya bahaya kebakaran pada bangunan, sehingga dapat melakukan tindakan proteksi dan penyelamatan dalam kondisi darurat. Alat deteksi ini akan diletakkan pada ruang yang berpotensi menyebabkan kebakaran seperti dapur. Alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
Mempunyai kepekaan yang tinggi dan akan memberikan alarm bila terjadi asap tempat alat itu dipasang.
Gambar VI.1 Smoke Detector Sumber : image.google.com
b. Sistem Penanggulangan Kebakaran
Sistem pemadam kebakaran dipersiapkan untuk pencegahan kebakaran yang meliputi sistem pencegahan aktif dan pasif.
Pencegahan aktif - Fire Hidrant
Untuk fire hidrant diletakkan di luar bangunan atau di halaman bangunan, dalam kondisi diperlukan lebih dari satu hidran, maka hidran-hidran tersebut harus diletakkan sepanjang jalur akses mobil pemadam kebakaran dalam jarak radius 50 m.
Gambar VI.2 Hidrant halaman Sumber : http://satpam-gaul.blogspot.com
Sprinkler adalah alat penyemprot (nozzle) yang dapat memancarkan air secara pengabutan (fog) dan bekerja otomatis setelah menerima sinyal dari alat pendeteksi asap maupun api. Alat ini biasa digunakan untuk pemadaman api di dalam ruangan dan diletakkan di langit-langit atau pada plafon. Jarak maksimum 6 – 9 m, luas layanan 25 m2.
Gambar VI.3 Sprinkler
Sumber : http://www.algebralab.org/careers/SprinklerInstaller/default.aspx
- Pemadam CO2
Bahan pemadam CO2 adalah bahan yang efektif digunakan untuk pemadaman kebakaran pada ruang tertentu seperti dapur, ruang mesin/listrik maupun gudang-gudang peralatan.
Gambar VI.4 Pemadam CO2
Sistem Pencegahan Pasif
- Koridor : lebar maksimal 1,8 m.
- Pintu tahan api : lebar minimal 0,9 m2 tahan api selama 2 jam. - Pintu darurat, tangga kebakaran.
VI.1.6. Sistem Penangkal Petir
Sistem penagkal petir yang digunakan pada Pasar Seni Banda Aceh ini adalah sistem faraday, yaitu sistem kurung logam yang terdiri dari tiang-tiang pada atap bangunan yang masing-masing dihubungkan dengan kawat tembaga untuk disalurkan ketanah. Alat penerima setinggi 50 cm pada setiap 20 cm.
SkemaVI.5 Sistem Penangkal petir Sumber: Analisis
Gambar VI.6. Penangkal petir kovensional/faraday Sumber : www.istnsrengseng.com
Tujuannya ialah melindungi suatu wilayah dari sambaran petir. cara kerja penangkal petir ialah menyalurkan/menghantarkan energi listrik dari petir untuk dinetralkan di bumi. petir menyambar melalui media udara merambat lewat media yang dipenuhi partikel elektron. Alasan ujung penangkal petir dibuat runcing adalah agar muatan yang terkumpul pada ujung penangkal petir sebanyak mungkin sehingga menghasilkan medan magnet yang sangat kuat.
VI.1.7. Sistem Komunikasi
Untuk alat komunikasi menggunakan telepon, secara umum sistem telepon pada bangunan dibagi menjadi dua fungsi utama, yaitu :
1. Komunikasi dengan pihak luar bangunan (eksternal)
2. Komunikasi dengan pihak dalam bangunan (Internal), yaitu dalam hal ini komunikasi antara penghuni dengan pihak pengelola maupun keamanan (security).
Instalasi kabel telepon dari jaringan utama ke unit hunian maupun bangunan penunjang melalui pengkabelan bawah tanah seperti halnya pengkabelan pada jaringan listrik.
VI.2. Sirkulasi Horizontal dan Vertikal
Sistem sirkulasi vertikal menggunakan :
1. Tangga; untuk sirkulasi pemakai pada bangunan berlantai lebih dari satu atau sebagai tangga untuk evakuasi kebakaran dan sebagainya.
Gambar VI.7 Tangga
Sumber : Http://Surya-Asri.Blogspot.Com
2. Ramp; untuk sirkulasi pemakai pada bangunan utama yang berfunsi sebagai escape building
Gambar VI.8 Ramp
Sumber : Http://Www.Rapidrampsystems.Co.Uk/
Gambar VI.9 Lift Barang
Sumber : Http://Www.Rapidrampsystems.Co.Uk/
Sirkulasi Horizontal
Sirkulasi horizontal berupa jalan setapak antara retail penjualan dan workshop pembuatan kerajinan
Gambar VI.10 Sirkulasi Horizontal
Sumber : Dokumen Pribadi
VI.2.1. Struktur Bawah (Pondasi)
Pondasi merupakan bagian bangunan yang sangat penting, karena struktur pondasi merupakan struktur yang berfungsi menyalurkan baban diatas ke tanah. Dalam merancang atau merencanakan sebuah bangunan perlu diperhatikan jenis pondasi yang cocok untuk suatu kondisi tapak bangunan. Untuk objek Pusat eragaan PASAR SENI BANDA ACEH ini menggunakan pondasi Tiang pancang karena tapak merupakan area bekas persawahan dan bangunan Pusat Peragaan PASAR SENI BANDA ACEH ini terdiri dari 4 lantai.
GambarVI.2.1.Pondasi Tiang Pancang Sumber : Pribadi
VI.2.2. Struktur Tengah
Struktur bangunan di bangian tengah menggunakan rangka baja fabrikasi. Hal ini dikarenakan bentuk bangunan yang dinamis . struktur ini juga dikombinasikan dengan GRFC ( glass reinforced concret sebagai struktur utamanya). System truktur ini biasa di terapkan pada bangunan –bangunan zaha hadid yang bentuk cenderung dinamis.
Struktur atap merupakan jenis struktur yang berfungsi untuk menutup bengunan yang terletak pada baagian paling atas bangunan dan melindungi bangunan dari hujan, angin, cahaya matahari.
Sistem struktur atap yang digunakan adalah sistem struktur rangka ruang dan plat beton.
GambarVI.2.2 Plat Beton
VI.2.4. Material
Bahan Bangunan Berdasarkan Kriteria
Fungsi dari tuntunan ruang yang menunjang karakter bangunan
Memenuhi faktor keamanan, kenyamanan, dan kemudahan pengontrolan atau perawatan
Penyesuaian akan pertimbangan dari material yang berteknologi tinggi seperti baja, stanlestil, kaca dan lain-lain.
Material cladding sebagai selubung dari bangunan menggunakan GFRP ( glass fyber reinforced Polymer) material ini merupakan bahan fabrikasi yang tahan terhadap sinar matahari dan bersifat anti karat.
1. Ernst Neufert, Sjamsu Amri (ed), Data Arsitek, Edisi Kedua, Jilid 1, Jakarta, Penerbit Erlangga, 1980.
2. Badan Pusat Statistik ,Aceh Dalam Angka,2010
3. Sumalyo, Yulianto), Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan Abad XX Edisi ke-2, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2005
4. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jumlah Wisatawan Nusantara dan Wisatawan Mancanegara,, 2011.
5. Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1996
6. RTRW Kota Banda Aceh 2009-2029
7. Agus Darma, Unsur Komunikasi dalam Arsitektur Post-Modern, Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma
8. http://www.scribd.com/doc/89186349/21/Pengertian-Arsitektur-Neo-Vernakular
9. http:/kamusbahasaindonesia.org/kerajinan
10.http://www.seuramoe.acehprov.go.id/about/sekilas-provinsi-aceh 11.http://media.mmu.edu.my/kraftangan/kraf-bm/kompleks-f.html 12.http://suprizal-tanjung.blogspot.com
13.www. istn srengseng.com (20 Desember 2010)
SITE PLAN
DETAIL ARSITEKTUR
View Dari Depan Kawasan
Akses dari park
Area Pameran
Studio Tari
Studio lukis
1. Sirkulasi harus di perjelas agar pengguna bangunan mengetahui arah masuk entrance
2. Bangunan dengan bentuk dinamis harus lebih spesifik perhitungan strukturnya.
3. Perhitungan balok dan kolom juga akan menentukan harga bangunan nantinya
4. Sistem penghawaan harus di pelajari agar bangunan ini tidak menggunakan energy yang besar