• Tidak ada hasil yang ditemukan

pedoman kesehatan dan keselamatan kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pedoman kesehatan dan keselamatan kerja"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Narkoba Itu Apa Sich?

Narkoba itu singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya. Narkoba adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.

Selain narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.

Jenis-jenis Narkoba

Opiat atau Opium (Candu)

Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi). Efeknya:

- Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation) - Menimbulkan semangat

- Merasa waktu berjalan lambat.

- Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.

(2)

Opium

Morfin

Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena).

Efeknya:

- Menimbulkan euforia.

- Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi). - Kebingungan (konfusi).

- Berkeringat.

- Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar. - Gelisah dan perubahan suasana hati.

- Mulut kering dan warna muka berubah.

Heroin atau Putaw

Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.

Efeknya:

- Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.

(3)

- Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).

- Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri. - Membentuk dunia sendiri (dissosial): tidak bersahabat.

- Penyimpangan perilaku: berbohong, menipu, mencuri, kriminal. - Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.

- Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar, jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.

- Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia semakin ringan atau singkat

Ganja atau kanabis

Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.

Daun ganja (Kanabis)

Efeknya:

- Denyut jantung atau nadi lebih cepat. - Mulut dan tenggorokan kering.

- Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira. - Sulit mengingat sesuatu kejadian.

(4)

- Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek.

- Gangguan kebiasaan tidur. - Sensitif dan gelisah. - Berkeringat.

- Berfantasi.

- Selera makan bertambah.

LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs

Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.

Efeknya:

- Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan waktu. - Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang

dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.

- Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).

- Denyut jantung dan tekanan darah meningkat. - Diafragma mata melebar dan demam.

- Disorientasi. - Depresi. - Pusing

- Panik dan rasa takut berlebihan.

- Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian. - Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.

Kokain

Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama lainnya: koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih.

(5)

Efeknya:

- Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy). - Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks. - Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.

- Timbul masalah kulit.

- Kejang-kejang, kesulitan bernafas. - Sering mengeluarkan dahak atau lendir. - Merokok kokain merusak paru (emfisema).

- Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan. - Paranoid.

- Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs). - Gangguan penglihatan (snow light).

- Kebingungan (konfusi).

- Bicara seperti menelan (slurred speech).

Kokain

Amfetamin

Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy pils, inex.

(6)

khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).

Efeknya:

- Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps). - Suhu badan naik/demam.

- Tidak bisa tidur.

- Merasa sangat bergembira (euforia). - Menimbulkan hasutan (agitasi). - Banyak bicara (talkativeness). - Menjadi lebih berani/agresif. - Kehilangan nafsu makan. - Mulut kering dan merasa haus. - Berkeringat.

- Tekanan darah meningkat. - Mual dan merasa sakit.

- Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.

- Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari. - Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.

Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin/BDZ)

Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena, dan melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet sekaligus. Dosis mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat lain seperti alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena menekan sistem pusat pernafasan. Umumnya dokter memberi obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruh tidur sebagai efek utamanya, misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.

Efeknya:

- Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan.

- Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan menambah risiko terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B & C akibat pemakaian jarum bersama.

- Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat dapat disalahgunakan misalnya seconal.

- Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang berkepanjangan. - Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension).

- Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingungan proses berpikir. - Nampak bahagia dan santai.

(7)

- Jalan sempoyongan.

- Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.

Alkohol

Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.

Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).

Pada umumnya alkohol:

- Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi. - Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah). - Merasa senang dan banyak tertawa.

- Menimbulkan kebingungan. - Tidak mampu berjalan.

(8)

Inhalansia atau Solven

Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.Umumnya digunakan oleh anak di bawah umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan. Penggunaan menahun toluen yang terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak.

Efeknya:

- Pada mulanya merasa sedikit terangsang.

- Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan. - Bernafas menjadi lambat dan sulit.

- Tidak mampu membuat keputusan. - Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan. - Mual, batuk dan bersin-bersin.

- Kehilangan nafsu makan. - Halusinasi.

- Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan kekerasan. - Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest).

- Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan syaraf otak menetap, keletihan otot, gangguan irama jantung, radang selaput mata, kerusakan hati dan ginjal dan gangguan pada darah dan sumsum tulang. Terjadi kemerahan yang menetap di sekitar hidung dan tenggorokan.

- Dapat terjadi kecelakaan yang menyebabkan kematian di antaranya karena jatuh, kebakar, tenggelam yang umumnya akibat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian. bat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian.

Jenis Narkoba Menurut Efeknya

Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.

2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.

(9)

Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ- organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

Dampak Fisik

1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.

2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.

3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.

4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.

5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.

6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid).

8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik,khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.

9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian .

Dampak Psikis

1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah. 2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga. 3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal. 4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.

(10)

Dampak Sosial

1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan. 2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga.

3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

Bahaya bagi Remaja

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.

Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.

Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

Manfaat Narkoba di Bidang Medis (Kesehatan)

Tidak semua narkoba bersifat jelek. Ada pula di antaranya yang berguna, khususnya di bidang medis (kesehatan).

Morfin (Morfina)

Morfin adalah getah opium yang diolah dan dicampur dengan zat kimia tertentu yang memiliki daya analgesik yang kuat berbentuk kristal, berwarna putih dan berubah menjadi kecoklatan serta tidak berbau. Biasa dipakai di dunia kedokteran sebagai penghilang rasa sakit atau pembiusan pada operasi (pembedahan).

(11)

Kokain (Kokaina)

Saat ini kokaina masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokaina diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfina dan heroina karena efek adiktif.

Gejala-gejala Pemakaian Narkoba

Gejala-gejala pemakaian narkoba yang berlebihan:

Opiat (heroin, morfin, ganja)

- Perasaan senang dan bahagia. - Acuh tak acuh (apati).

- Malas bergerak. - Mengantuk. - Rasa mual. - Bicara cadel.

- Pupil mata mengecil (melebar jika overdosis). - Gangguan perhatian/daya ingat.

Ganja

- Rasa senang dan bahagia. - Santai dan lemah.

- Acuh tak acuh. - Mata merah.

- Nafsu makan meningkat. - Mulut kering.

- Pengendalian diri kurang. - Sering menguap/ngantuk. - Kurang konsentrasi. - Depresi.

Amfetamin (shabu, ekstasi)

- Kewaspadaan meningkat. - Bergairah.

- Rasa senang, bahagia. - Pupil mata melebar.

(12)

- Sukar tidur/ insomnia. - Hilang nafsu makan.

Kokain

- Denyut jantung cepat. - Agitasi psikomotor/gelisah. - Euforia/rasa gembira berlebihan. - Rasa harga diri meningkat. - Banyak bicara.

- Kewaspadaan meningkat. - Kejang.

- Pupil (manik mata) melebar. - Tekanan darah meningkat. - Berkeringat/rasa dingin. - Mual/muntah.

- Mudah berkelahi. - Psikosis.

- Perdarahan darah otak.

- Penyumbatan pembuluh darah.

- Nystagmus horisontal/mata bergerak tak terkendali. - Distonia (kekakuan otot leher).

Alkohol

- Bicara cadel.

- Jalan sempoyongan. - Wajah kemerahan. - Banyak bicara. - Mudah marah.

- Gangguan pemusatan perhatian. - Nafas bau alkohol.

Benzodiazepin (pil nipam, BK, mogadon)

- Bicara cadel.

(13)

- Mudah marah.

- Gangguan pemusatan perhatian.

Gejala dan Ciri-ciri Penyalahgunaan Narkoba

Penyalahgunaan narkoba akan berimplikasi langsung terhadap sistem kerja otak sang penyalahguna. Gangguan dalam otak akibat penyalahgunaan narkoba akan menyebabkan pengulangan perilaku yang sulit untuk berhenti dalam menyalahgunakan narkoba meskipun hal tersebut berbahaya bagi tubuhnya. Jika mereka berhenti mengkonsumsi narkoba, tubuh sang korban akan menderita secara fisik dan mau tidak mau mereka harus memenuhi rasa ketagihan tersebut.

Berikut ini gejala-gejala kecanduan narkoba pada korban penyalahguna:

Perubahan fisik dan lingkungan sehari-hari

- Gelisah dan sulit untuk tidur. - Keringat berlebih.

- Bulu kuduk berdiri (seperti melihat hantu). - Pilek.

- Keram perut atau diare. - Pupil mata membesar - Mual dan ingin muntah.

- Peningkatan tekanan darah, nadi dan suhu tubuh.

- Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk. - Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci.

- Sering menerima telepon atau tamu yang tidak dikenal.

- Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar / di dalam tas. - Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan di bagian tubuh.

- Sering kehilangan uang/barang di rumah. - Mengabaikan kebersihan diri.

Perubahan perilaku sosial

Penyalahgunaan bahan kimia narkoba dalam jangka waktu yang panjang akan mengganggu sistem kerja syaraf di otak, contohnya Glutamate yang merupakan neurotransmitter atau syarat yang berfungsi untuk menangkap pembelajaran, memahami, memori dan prilaku seseorang. Pada perkembangannya, peredaran gelap narkoba tidak hanya menyentuh lingkungan remaja, namun juga lingkungan anak- anak. Oleh karena itu, pengawasan dari orang tua terhadap anak menjadi salah satu cara dalam membentengi mereka agar tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.

(14)

- Menghindari kontak mata langsung.

- Suka berbohong atau memanipulasi keadaan (manipulatif). - Kurang disiplin.

- Bengong atau linglung. - Suka membolos.

- Mengabaikan kegiatan ibadah.

- Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga.

- Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang, atau tempat- tempat tertutup.

- Pendiam.

- Pergaulan bebas.

- Suka mencoba untuk mencuri. - Sering terlibat masalah hukum.

- Bermasalah di dalam lingkungan keluarga. - Kinerja dan nilai di sekolah turun/jelek

Perubahan psikologis

Perubahan psikologis yang terjadi, antara lain: - Malas belajar

- Mudah tersinggung - Sulit berkonsentrasi

Penting bagi masyarakat yang memiliki kerabat, atau teman seorang pecandu yang membutuhkan terapi dan rehabilitasi agar segera menghubungi pusat rehabilitasi narkoba. Dengan adanya penyedia layanan ini akan banyak membantu, baik dari segi perawatan dan fasilitas yang memadai.

(15)

Beberapa Upaya Pencegahan dan Pemberantasan

Penyalahgunaan Narkoba

Beberapa Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba, antara lain:

Promotif

Disebut juga program pre-emtif atau program pembinaan. Program ini ditujukan kepada masyarakat yang belum memakai narkoba, atau bahkan belum mengenal narkoba. Prinsipnya adalah dengan meningkatkan peranan atau kegiatan agar kelompok ini secara nyata lebih sejahtera sehingga tidak pernah berpikir untuk memperoleh kebahagiaan semua dengan memakai narkoba.

Preventif

Disebut juga program pencegahan. Program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang belum mengenal narkoba agar mengetahui seluk beluk narkoba sehingga tidak tertarik untuk menyalahgunakannya. Selain dilakukan oleh pemerintah (instansi terkait), program ini juga sangat efektif jika dibantu oleh instansi dan institusi lain, termasuk lembaga profesional terkait, lembaga swadaya masyarakat, perkumpulan, ormas dan lain-lain.

Kuratif

Disebut juga program pengobatan. Program kuratif ditujukan kepada pemakai narkoba. Tujuannya adalah mengobati ketergantungan dan menyembuhkan penyakit sebagai akibat dari pemakaian narkoba, sekaligus menghentikan pemakaian narkoba.

Tidak sembarang orang boleh mengobati pemakai narkoba. Pemakaian narkoba sering diikuti oleh masuknya penyakit-penyakit berbahaya serta gangguan mental dan moral. Pengobatannya harus dilakukan oleh dokter yang mempelajari narkoba secara khusus.

Pengobatan terhadap pemakai narkoba sangat rumit dan membutuhkan kesabaran luar biasa dari dokter, keluarga, dan penderita. Inilah sebabnya mengapa pengobatan pemakai narkoba memerlukan biaya besar tetapi hasilnya banyak yang gagal. Kunci sukses pengobatan adalah kerjasama yang baik antara dokter, keluarga dan penderita.

Rehabilitatif

Rehabilitasi adalah upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang ditujukan kepada pemakai narkoba yang sudah menjalani program kuratif. Tujuannya agar ia tidak memakai lagi dan bebas dari penyakit ikutan yang disebabkan oleh bekas pemakaian narkoba. Seperti kerusakan fisik (syaraf, otak, darah, jantung, paru-paru, ginjal, dati dan lain-lain), kerusakan mental, perubahan karakter ke arah negatif, asosial, dan penyakit-penyakit ikutan (HIV/AIDS, hepatitis, sifilis dan lain-lain).

(16)

Represif

Program represif adalah program penindakan terhadap produsen, bandar, pengedar dan pemakai berdasar hukum. Program ini merupakan instansi pemerintah yang berkewajiban mengawasi dan mengendalikan produksi maupun distribusi semua zat yang tergolong narkoba.

Selain mengendalikan produksi dan distribusi, program represif berupa penindakan juga dilakukan terhadap pemakai sebagai pelanggar undang-undang tentang narkoba.

Instansi yang bertanggung jawab terhadap distribusi, produksi, penyimpanan, dan penyalahgunaan narkoba adalah:

- Badan Obat dan Makanan (POM) - Departemen Kesehatan

- Direktorat Jenderal Bea dan Cukai - Direktorat Jenderal Imigrasi - Kepolisian Republik Indonesia

- Kejaksaan Agung/ Kejaksaan Tinggi/ Kejaksaan Negeri - Mahkamah Agung (Pengadilan Tinggi/ Pengadilan Negeri)

[\

Referensi

http://www.bnn.go.id

http://www.wikimu.com/News/DisplayNewsRemaja.aspx?id=5691

http://id.wikipedia.org/wiki/Kafein

http://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol

http://id.wikipedia.org/wiki/Morfin

http://id.wikipedia.org/wiki/Kokain

Referensi

Dokumen terkait

Az azonossági viszony tranzitivitásá- ról minden matematikát tanuló általános iskolás tud, még ha a kifejezést nem is ismeri; bárki, aki először hallja azt a mondatot,

nge tuga pa*enbegd. Sebagai individu y g unila naka krien dap6t m$onfirkd soldiri nilai,nild ydg hcndlk dip€rgunaliMyd, Banko bisa torjadi nilai-niai ydg diyakini

Pada dasarnya petai cina atau lamtoro memiliki aroma menyengat dan kurang sedap, untuk meminimalisir aroma tersebut dengan penambahan ketan hitam dan jahe sebagai

Demikian pula dalam Konvensi Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi Sosial dan Budaya pasal 12 dan Pembukaan Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antara lain dinyatakan

Suatu fluida dapat mengalir melalui pipa dengan cara yang berbeda–beda, ketika suatu fluida mengalir dalam pipa silinder dan velositasnya diukur pada jarak yang berbeda dari

Dilihat dari peran serta tenaga kesehatan, hasil perhitungan menunjukkan nilai p (1,000) > p value (0,05) berarti Ha ditolak dan Ho diterima, dengan demikian peran serta

Berdasarkan pada tabel 12 di atas dapat diketahui bahwa model pengaruh pengendalian intern, teknologi informasi, serta total quality management terhadap

Dalam etika pemerintahan, terdapat asumsi yang berlaku bahwa melalui penghayatan yang etis yang baik, seorang aparatur akan dapat membangun