• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesehatan dan keselamatan kerja (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kesehatan dan keselamatan kerja (4)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan,

keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.[1] K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.

Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu.[2] Praktek K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja.

Bahaya fisik dan mekanik

(2)

Harry McShane, di usia 16 tahun (1908) mengalami kecelakaan kerja. Ia tidak sengaja tertarik ke arah permesinan di sebuah pabrik di Cincinnati. Ia kehilangan lengan dan kakinya patah tanpa mendapatkan kompensasi sedikitpun

Bahaya fisik adalah sumber utama dari kecelakaan di banyak industri.[3] Bahaya tersebut

mungkin tidak bisa dihindari dalam banyak industri seperti konstruksi dan pertambangan, namun seiring berjalannya waktu, manusia mengembangkan metode dan prosedur keamanan untuk mengatur risiko tersebut. Buruh anak menghadapi masalah yang lebi spesifik dibandingkan pekerja dewasa.[4]Jatuh adalah kecelakaan kerja dan penyebab kematian di tempat kerja yang paling utama, terutama di konstruksi, ekstraksi, transportasi, dan perawatan bangunan.[5] Permesinan adalah komponen utama di berbagai industri seperti manufaktur, pertambangan,

konstruksi, dan pertanian,[6] dan bisa membahayakan pekerja. Banyak permesinan yang melibatkan pemindahan komponen dengan kecepatan tinggi, memiliki ujung yang tajam, permukaan yang panas, dan bahaya lainnya yang berpotensi meremukkan, membakar,

memotong, menusuk, dan memberikan benturan dan melukai pekerja jika tidak digunakan dengan aman.[7]

Tempat kerja yang sempit yang memiliki ventilasi dan pintu masuk/keluar terbatas, seperti tank

militer, saluran air, dan sebagainya juga membahayakan.[8][9]Kebisingan juga memberikan bahaya tersendiri yang mampu mengakibatkan hilangnya pendengaran.[10][11] Temperatur ekstrim panas mampu memberikan stress panas, kelelahan, kram, ruam, mengabutkan kacamata

keselamatan, dehidrasi, menyebabkan tangan berkeringat, pusing, dan lainnya yang dapat membahayakan keselamatan kerja.[12] Pada temperatur ekstrim dingin, risiko yang dihadapi adalah hipotermia, frostbite, dan sebagainya.[13]Kejutan listrik memberikan risiko bahaya seperti tersengat listrik, luka bakar, dan jatuh dari fasilitas instalasi listrik.[14]

(3)

 Logam berat

 Pelarut

o Petroleum

 Partikulat

o Asbestos

o Silika

 Asap

 Bahan kimia reaktif

 Api, bahan yang mudah terbakar

o Ledakan

Masalah psikologis dan sosial

 Stres akibat jam kerja terlalu tinggi atau tidak sesuai waktunya

 Kekerasan di dalam organisasi

 Penindasan

 Pelecehan seksual

 Keberadaan bahan candu yang tidak menyenangkan dalam lingkungan kerja, seperti

rokok dan alkohol

K3 berdasarkan industri

K3 yang spesifik dapat bervariasi pada sector dan industri tertentu. Pekerja kontruksi akan membutuhkan pencegahan bahaya jatuh, sedangkan nelayan menghadapi risik tenggelam. Biro Statistik Buruh Amerika Serikat menyebutkan bahwa perikanan, penerbangan, industri kayu,

pertanian, pertambangan, pengerjaan logam, dan transportasi adalah sektor industri yang paling berbahaya.[15]

(4)

Konstruksi adalah salah satu pekerjaan yang paling berbahaya di dunia, menghasilkan tingkat kematian yang paling banyak di antara sektor lainnya.[16][17] Risiko jatuh adalah penyebab kecelakaan tertinggi.[16] Penggunaan peralatan keselamatan yang memadai seperti guardrail dan helm, serta pelaksaan prosedur pengamanan seperti pemeriksaan tangga non-permanen dan

scaffolding mampu mengurangi risiko kecelakaan.[18] Tahun 2010, National Health Interview Survey mengidentifikasi faktor organisasi kerja dan psikososial dan paparan kimiawi/fisik pekerjaan yang mampu meningkatkan beberapa risiko dalam K3. Di antara semua pekerja kontruksi di Amerika Serikat, 44% tidak memiliki standar pengaturan kerja, sementara pekerja di sektor lainnya hanya 19%. Selain itu 55% pekerja konstruksi memiliki pengalaman ketidak-amanan dalam bekerja, dibandingkan 32% pekerja di sektor lainnya. 24% pekerja konstruksi terpapar asap yang bukan pekerjaannya, dibandingkan 10% pekerja di sektor lainnya.[19]

Pertanian

Traktor dengan sistem pelindungan terguling

Pekerja pertanian memiliki risiko luka, penyakit paru-paru akibat paparan asap mesin,

kebisingan, sakit kulit, dan kanker akibat bahan kimia seperti pestisida. Pada pertanian industri, kecelakaan melibatkan penggunaan alat dan mesin pertanian. Kecelakaan yang paling umum adalah traktor yang terguling.[20] Pestisida dan bahan kimia lainnya yang digunakan dalam pertanian juga berbahaya bagi kesehatan pekerja, mampu mengakibatkan gangguan kesehatan organ seks dan kelainan kelahiran bayi.[21]

Jumlah jam kerja para pekerja di bidang pertanian di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa 37% pekerja memiliki jam kerja 48 jam seminggu, dan 24% bekerja lebih dari 60 jam seminggu. Dipercaya tingginya jam kerja tersebut mengakibatkan tingginya risiko kecelakaan. Dari semua pekerja, 85% bekerja di luar ruangan lebih sering dibandingkan sektor lainnya yang hanya 25%. [22]

Sektor jasa

Sejumlah pekerjaan di sektor jasa terkait dengan industri manufaktur dan industri primer lainnya, namun tidak terpapar risiko yang sama. Masalah kesehatan utama dari pekerjaan di sektor jasa adalah obesitas dan stres psikologis serta kelebihan jam kerja.

(5)

Pekerja di sektor perminyakan dan pertambangan memiliki risiko terpapar bahan kimia dan asap yang membahayakan kesehatan. Risiko kulit terpapar bahan kimia berbahaya, menghirup asap, hingga risiko lain seperti homesick karena lokasi kerja yang jauh dari rumah, bahkan hingga ke area lepas pantai.

IDENTIFIKASI MASALAH

Didalam lingkungan kerja seperti di perusahaan oba yang tiap tahunya

selalu berkembang dan menjadi sektor yang sangat potensial dalam memacu

pertumbuhan ekonomi dan pemerataan lapangan usaha, namun di sisi lain juga

dapat memberikan dampak negaatif terhadap lingkungan dan tenaga kerja bila

tidak di tangani dengan sebaik-baiknya.dampak negatif antara lain berupa

pencemaran udara baik yang terjadi di dalam maupun di luar ruangan yang dapat

membahayakaan kesehatan tenaga kerja dan terjadinya penularan penyakit.

Sehubungan dengan hal tersebut salah satu upaya menciptakan tenaga kerja

yaang sehat dan produktif adalah dengan pengendalian terhadap faktor-faktor yang

berbahaya bagi lingkungan kerja seperti kebesingan, pencahayaan, tekanan panas

dan debu yang tidak sesuai dengan standar atau nilai ambang batas (NAB). Untuk

menanggulangi hal tersebut dapat di lakukan dengan pengunaan alat pelindung diri

(APD). Namun sebagai pekerja masih kurang memahami pentingnya APD,

menurut opservasi lapangan yang telah di lakukan masih kurangnya kesadaran

pekerja untuk menggunakan APD, terutama masker,maka dari itu peran k3sangat

penting di terapkan dalam perusahaan obat.

PRINSIP K3 DI PERUSAHAAN OBAT /APOTIK

(6)

2.

Terjadinya kerjasama antara jurusan kesehatan lingkungan politeknik kesehatan

untuk memajukan kegiatan senetasi lingkungan khususnya K3 dalam pengunaan

APD di industri

3.

Mengurangi tingkat kecelakaan kerja akibat pengunaan APD di industri

4.

Dapat memberikan informasi kepada pekerja mengenai pentingnya pengunaan

APD (khususnya masker) bagi para pekerja yang berada di ruangan yang tingkat

bahaya udaranya tinggi.

5.

Menumbuhkan kesadaran pekerja bagian ruang pencetakaan tablet akan

pentingnya penggunaan APD pada saat bekerja.

TUJUAN DITERAPKANYA K3.

Tujuan pemerinta membuat aturan K3 dapat di lihat pada pasal 3 Ayat 1 UU No.1

Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, yaitu:

Mencegah dan mengurangi kecelakaan

Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran

Mengurangi dan mencegah bahaya peledakan

Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

Memberi pertolongan pada kecelakaan

(7)

Mencega dan mengendalikan timbul atau menyebar luaskan suhu,

kelembaban,debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau

radiasi, suara dan getaran

Mencega dan mengendalikan timbulnya penyaaakit akibat kerja, baik fisik

maupun psikhis, peracunan, infeksi dan penularan

Memperoleh penerangan yang cukup sesuai

Menyelenggarakan suhu lembab udara yang baik

Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

Penyelenggaran K3pada hakekatnya adalah pembuatan syarat-syarat keselamatan

kerja sehingga potensi bahaya kecelakaan kerja tersebut daapat dieliminir.

UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN TERHADAP K3 PADA

PERUSAHAAN OBAT

Adapun upaya yang harus dilakukan agar program K3 dapat terlaksana, adalah

Bila terjadi hal demikian, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai

berikut:

Lingkungaan kerja terjadinya kecelakaan

Peltihan, instruktur, informasi dan pengawasan kerja

Kemungkinan resiko yang timbul dari kecelakaan kerja

Perawatan bagi korban kecelakaan kerja dan perawatan peralatan sebagai upaya

pencegahan kecelakan kerja yang telah di lakukan

Perlindungan bagi pekerja lain sebagai tindakan proventif

(8)

Pemeriksaan atas kecelakaan yang timbul di area kerja

Pengaturan pekerja setelah terjadi kecelakaan kerja

Pemeriksaan proses investigasi dan membuat laporan kecelakaan kepada pihak

yang berwenang

Membuat satuan kerja yang terdiri atas orang yang berkopoten dalam

penanganan kecelakaan di area terjadi kecelakaan kerja

Inti dari terlaksananya K3 dalam perusahaan obat adalah adanya kebijakan standar

Berupa kombinasi aturan, sanksi dan benefit dilaksanakanya K3 oleh perusahaan

bagi

Pekerja dan perusahaan, atau dengan kata lain adanya suatu kebijakan mutu K3

yang dijadikan acuan /pedoman bagi pekerja dan pengusaha.

KESIMPULAN

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan salah satu sarana atau

instrumen yang dapat memberikan proteksi pada perja, perusahaan obat dari

bahaya akibat kecelakaan kerja.

Adapun upaya yang harus agar program K3 dapat terlaksana, adalah adanya

suatu komite K3 yang bertindak sebagai penilai evektivitas dan efisiensiprogram

bahkan melaksanakan investigasi bila terjadi kecelakaan kerja untuk dan atas nama

pekerja yang terkena musibah kecelakaan kerja.

Dibuatnya aturan penyelenggaraan K3 pada hakekatnya adalah pembuatan

(9)

Inti dari terlaksananya K3 dalam perusahaan obat adalah adanya kebijakan

standar berupa kombinasi aturan, saksi dan benefit dilaksanakanya K3 oleh

perusahaan bagi pekerja dan perusahaan,

SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen dimaksud adalah untuk mengungkap biaya yang diperlukan untuk penyelenggaran pendidikan yang meliputi (l) biaya investasi, terdiri dari biaya investasi lahan

Debitur yang beritikad tidak jujur atau debitur beritikad buruk, dan berbagai sebutan lainnya dengan mana yang sama, adalah debitur yang telah melakukan perbuatan

lima faktor yang mempengaruhi Tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. yakni: Laju pertumbuhan ekonomi, Jumlah penduduk, Produk domestik

Bahwa benar Terdakwa tidak behak dan tidak berwenang untuk menggadaikan mobil Mitsubisi warna kuning Nopol G-1209-AP kepada Saksi-2 dan Saksi-3 karena mobil

Katechin mempunyai sifat larut dalam air dan dengan meningkatnya kadar air pada produk gambir akan mempercepat tumbuhnya jamur dan katechin dilihat dari struktur

Di tengah fenomena umum maraknya tradisi penafsiran Al-Quran yang terjadi di kalangan Muhammadiyah, metodologi tafsir ternyata masih menjadi hal langka kaitannya dengan kajian

Gerçek beni ve kıllı beni ve onun o gün ellerimle ilgili söylediklerini −evet, her şey orada başlamıştı− ve sonrasında nasıl görevlerimi yerine getirmek istemediğimi

Perbedaan morfologi ini sekaligus menandakan bahwa manyar jambul bersifat poligini (satu jantan dapat kawin dengan lebih dari satu atau banyak betina), sedangkan spesies burung