• Tidak ada hasil yang ditemukan

REMUNERASI, MOTIVASI, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN ETOS KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI ACEH Fitriah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "REMUNERASI, MOTIVASI, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN ETOS KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI ACEH Fitriah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

REMUNERASI, MOTIVASI, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN ETOS KERJA DALAM

MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA LEMBAGA PENJAMINAN

MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI ACEH

Fitriah

(Staf Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Aceh)

Saed Armia

(Dosen Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala) saedarmia@yahoo.com

Abstract: The performance of the employee work performance which reflects the comparison between the work with the established standards. To achieve optimum performance it is necessary to the management of human resources associated with the style of leadership, motivation and work ethics. However, the phenomenon of employee performance LPMP Aceh Province in carrying out its duties and functions are still low so the quality is not achieved optimal, given the task is not completed on time, still lack a sense of responsibility for a given task and difficult to cooperate. Hypothesis proof is done by using the indicator value of CR and P. Because of 7 hypotheses verification tested in this study choose a value of CR or P values that meet the requirements, then all the tested hypothesis reject Ho and accept H1. In other words independence and intervening variables have an effect to increase the dependent variable and the independent variable along the intervening can be enhanced by the management company Quality Assurance Agency Aceh Provincial Education

Keywords: Remuneration, Motivation, Leadership Style, Work Ethics, Employee Performance Education Quality Assurance Agency (LPMP) Aceh Province

Abstrak: Kinerja pegawai merupakan prestasi kerja yang mencerminkan perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk mencapai kinerja yang optimal maka perlu dilakukan pengelolaan sumber manusia yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan, motivasi dan etos kerja. Akan tetapi fenomena kinerja Pegawai LPMP Provinsi Aceh dalam menjalankan tugas dan fungsinya masih rendah sehingga kualitas yang dicapai tidak optimal, tugas yang diberikan tidak diselesaikan tepat waktu,masih kurangnya rasa tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan dan sulitnya bekerjasama. Pembuktian Hipotesis dilakukan dengan menggunakan indikator nilai CR dan P. Karena dari 7 hipotesis verifikatif yang diuji dalam penelitian ini memilik nilai CR atau nilai P yang memenuhi persyaratan, maka semua hipotesisi yang diuji menolak Ho dan menerima H1. Dengan kata lain variabel independence dan intervening memiliki pengaruh untuk meningkatkan variabel dependent sepanjang variabel independent dan intervening dapat ditingkatkan oleh pengelola perusahaan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Aceh

Kata Kunci: Remunerasi, Motivasi, Gaya Kepemimpinan, Etos Kerja, Kinerja Pegawai Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Aceh

PENDAHULUAN

Sebuah organisasi tercapai karena sumber daya manusia yang handal dan berkompeten dalam merealisasikan

tugas dan tanggung jawabnya. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

(LPMP) Provinsi Aceh mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Dalam penempatannya tidak

disesuaikan dengan latar belakang pendidikan. Sumber daya manusia merupakan asset yang sangat berharga dalam

sebuah organisasi sehingga sasaran yang diinginkan tercapai dengan optimal.

Kinerja pegawai merupakan prestasi kerja yang mencerminkan perbandingan antara hasil kerja dengan

standar yang telah ditetapkan. Untuk mencapai kinerja yang optimal maka perlu dilakukan pengelolaan sumber

manusia yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan, motivasi dan etos kerja. Akan tetapi fenomena kinerja Pegawai

LPMP Provinsi Aceh dalam menjalankan tugas dan fungsinya masih rendah sehingga kualitas yang dicapai tidak

optimal, tugas yang diberikan tidak diselesaikan tepat waktu, masih kurangnya rasa tanggungjawab terhadap tugas

yang diberikan dan sulitnya bekerjasama.

(2)

pegawai harus bekerja dengan baik. Etos kerja yang tinggi seyogyanya juga harus dimiliki oleh setiap pegawai karena

organisasi sangat membutuhkan kerja keras dan komitmen yang tinggi dari setiap pegawai, kalau tidak organisasi akan

sulit berkembang dan memenangkan persaingan. Setiap organisasi yang selalu ingin maju, akan melibatkan anggota

untuk meningkatkan mutu kinerjanya, diantaranya setiap organisasi harus memiliki etos kerja.

Fenomena yang terlihat saat ini masih ada pegawai yang tidak menunjukan sikap yang menggambarkan atau

memiliki etos kerja yang baik, masih rendah rasa komitmen dalam diri pegawai dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan.

Faktor lain yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah gaya kepemimpinan. Thoha (2010:49) gaya

kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba

mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai tujuan. Akan tetapi kadang pegawai masih sulit mengikuti gaya

kepemimpinannya, sehingga adanya keterpaksaan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Bentuk gaya

kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi dapat mempengaruhi kinerja setiap pegawai.

Gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi akan mendorong pegawai untuk bekerja lebih

bersemangat dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.

Untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dalam meningkatkan

kinerja organisasi, gaya kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian organisasi. Gaya

kepemimpinan diharapkan mampu memotivasi kinerja pegawai akan meningkatkan kinerja untuk mencapai sasaran,

timbulnya motivasi dalam diri pegawai karena adanya suatu kebutuhan, jika kebutuhan tersebut sudah terpenuhi maka

pegawai atau seseorang akan giat bekerja sehingga akan menghasilkan kinerja yang optimal.

Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui remunerasi, motivasi dan gaya kepemimpinan, etos kerjadan kinerjapegawai LPMP Provinsi

Aceh.

2. Mengetahui gaya kepemimpinan dominan di LPMP Provinsi Aceh

3. Menganalisis pengaruhremunerasi,motivasi dan gaya kepemimpinan secara parsial dan simultan berpengaruh

terhadap etos kerja pegawai LPMP Provinsi Aceh

4. Menganalisis pengaruhremunerasi, motivasi dan gaya kepemimpinansecara parsial dan simultan berpengaruh

terhadap kinerja pegawai LPMP Provinsi Aceh

5. Menganalisis pengaruh remunerasi, motivasi dan gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai

melalui Etos kerja.

KAJIAN PUSTAKA

Kinerja

Performance atau kinerja ini perlu diukur oleh pimpinan agar dapat diketahui sampai sejauhmana

perkembangan kinerja dari seorang pegawai pada khususnya dan organisasi pada umumnya. Mangkunegara (2004:67),

kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Selanjutnya menurut Bangun (2012:230), Kinerja

merupakan variabel tidak bebas (dependent variabel) yang dipengaruhi banyak faktor yang mempunyai arti dalam

penyampaian tujuan organisasi.Masih menurut Bangun (2012:231), kinerja (performance) adalah hasil pekerjaan yang

dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan (job requirement).

Etos kerja

(3)

moral seseorang serta pandangan dunia mereka, yakni gambaran, cara bertindak ataupun gagasan yang paling

komprehensif mengenai tatanan. Dengan kata lain etos adalah aspek evaluatif sebagai sikap mendasar terhadap diri dan

dunia mereka yang direfleksikan dalam kehidupannya (Khasanah, 2004:8).

Gaya kepemimpinan

Dalam menjalankan roda pemerintahan peran seorang pemimpin sangat dibutuhkan dan kepemimpinan yang

efektif menjadi syarat utama. Gaya kepemimpinan sangat diperlukan didalam suatu perusahaan karena dengan adanya

gaya kepemimpinan tersebut pimpinan bisa melakukan suatu inovasi dan dapat mengkoordinirkan semua fungsi

perusahaan dengan baik dan benar. Oleh karena itugaya kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang pimpinan

hendaknya dapat menciptakan integrasi tinggi dan mendorong gairah kerja karyawan itu sendiri. Menurut Bass (1998

di Zlate 2007:234), kepemimpinan merupakan faktor utama dalam keberhasilan dalam sebuah organisasi dalam

mencapai tujuan yang diharapkan.

Motivasi

Motivasi adalah kondisi yang sangat dibutuhkan oleh semua orang.Diperlukan setiap hari untuk menjalankan kehidupan, membantu orang lain, memimpin sekelompok orang dan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi berasal dari kata “movere” (latin), yang berarti mendorong atau menggerakkan (Saydan, 2005:226). Faktor kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang mendorong seseorang dalam memotivasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam meningkatkan kinerja sebuah organisasi dalam mencapai sasaran, Podsakoff et al, 1990)

dalam Tsai-Shu Su, (2000).

Kerangka Model Penelitian

Untuk penelitian ini par yang digunakan adalah sebagai berikut::

Gambar 1: Kerangka Model Penelitian

Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian yang telah digambarkan sebelumnya, dapat ditetapkan hipotesis

yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :

H1 : Remunerasi, motivasi dan gaya kepemimpinan, etos kerja dan kinerja pegawai LPMP Provinsi Aceh sudah baik

H2 : Terdapat pengaruh remunerasi, motivasi dan gaya kepemimpinan secara parsialdan s imultan terhadap etos kerja pegawai LPMP Provinsi Aceh.

H3 : Terdapat pengaruh remunerasi, motivasi dan gaya kepemimpinan secara parsial dan simultan terhadap kinerja pegawai LPMP Provinsi Aceh

(4)

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan (Sugiyono, 2010:61).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai LPMP Provinsi Aceh yang berjumlah 103 orang. Sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010:61). Penelitian ini

menggunakan seluruh populasi untuk diamati. Jadi metode sampel yang peneliti lakukan adalah metode sensus.

Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Structural Equation Modeling (SEM)

dari paket software statistic AMOS 18.0 untuk pengujian hipotesis. Model persamaan SEM adalah sekumpulan

teknik-teknik statistik yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan relatif “rumit” secara simultan (Ferdinand,

2006;181). Keunggulan aplikasi SEM dalam penelitian adalah karena kemampuannya untuk mengkompirmasi

dimensi-dimensi dari sebuah konsep atau faktor yang sangat lazim digunakan serta kemampuannya untuk mengukur

pengaruh hubungan-hubungan yang ada secara teoritis (Ferdinand, 2006;5).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Measurement Model

Gambar 2 menunjukkan hubungan indikator dan unobserved variabel (variabel laten) dalam Measurement

(5)

Gambar 2: Measurement Model Dengan Loading Factor

Beberapa tabel berikut menunjukkan hubungan indikator dengan konstruksnya masing-masing. Loading

factor yang digunakan untuk mengukur konstribusi masing-masing indikator bila nilainya diatas 0,6, maka dikatakan

indikator itu cukup representative untuk menerangkan unobserved variabel nya. Oleh sebab itu indikator ini harus

diikutsertakan pada pemerosesan data selanjutnya.

Tabel 1: Loading Factor Variabel Valid Indicator

Setelah melalui pengujian validitas, berarti semua indikator dan dimensi yang tersisa layak untuk diikutsertakan

pada pengujian proses selanjutnya di Struktural Model. Tabel berikut menggambarkan loading factor masing-masing

indikator setelah dilakukan proses eliminasi.

Analisis Structural Equation Modeling

Analisis selanjutnya adalah analisis Structural Equation Model (SEM) secara Full Model yang

dimaksudkan untuk menguji model dan hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pengujian model dalam

Structural Equation Model dilakukan dengan dua pengujian, yaitu uji kesesuaian model dan uji signifikansi

kausalitas melalui uji koefisien regresi. Hasil pengolahan data untuk analisis SEM terlihat pada Gambar 3 dibawah

ini :

No Indikator Estimate

1 X12 <--- Renumerasi 0,592

2 X13 <--- Renumerasi 0,787

3 X14 <--- Renumerasi 0,676

4 X15 <--- Renumerasi 0,645

5 X21 <--- Motivasi 0,812

6 X22 <--- Motivasi 0,828

7 X23 <--- Motivasi 0,657

8 X25 <--- Motivasi 0,592

9 X35 <--- Gaya_Pimpinan 0,686

10 X36 <--- Gaya_Pimpinan 0,609

11 X38 <--- Gaya_Pimpinan 0,742

12 X39 <--- Gaya_Pimpinan 0,563

13 X34 <--- Gaya_Pimpinan 0,451

14 X33 <--- Gaya_Pimpinan 0,539

15 Y1 <--- EtosKerja 0,698

16 Y2 <--- EtosKerja 0,981

17 Y3 <--- EtosKerja 0,967

18 Y4 <--- EtosKerja 0,956

19 Y5 <--- EtosKerja 0,919

20 Z1 <--- Kinerja_Pegawai 0,916

21 Z2 <--- Kinerja_Pegawai 0,929

(6)

Gambar 3:

Structural Equation Model

Pengujian Hipotesis

Setelah tahap – tahap pengujian dilakukan, langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis penelitian

yang diajukan pada Bab II. Pengujian hipotesis ini didasarkan atas pengolahan data penelitian dengan menggunakan

analisis SEM, dengan cara menganalisis nilai regresi (Regression Weights Analisis Structural Equation Modeling).

Tabel 2: Hubungan Antar Konstruks

Karena nilai CR diatas 1,96 dan nilai P < 0.05, maka Ho ditolak, dan H1 diterima, yang berarti ada

hubungan yang nyata (significant) antara konstruks yang diuji.

No Pengaruh Antara Beta Hipotesis

1 Renumerasi Etos Kerja 0,450 Menguji pengaruh variabel independent Renumerasi (X1) dengan variabel intervening Etos Kerja (Y)

2 Motivasi Etos Kerja 0,557 Menguji pengaruh variabel independent Motivasi (X2) dengan variabel intervening Etos Kerja (Y)

3 Gaya Pimpinan Etos Kerja 0,334 Menguji pengaruh variabel independent Gaya Pimpinan (X3) dengan variabel intervening Etos Kerja (Y)

5 Renumerasi Kinerja Pegawai 0,306 Menguji pengaruh variabel independent Renumerasi (X1) dengan variabel dependent Kinerja Pegawai (Z)

6 Motivasi Kinerja Pegawai 0,396 Menguji pengaruh variabel independent Motivasi (X2) dengan variabel dependent Kinerja Pegawai (Z)

7 Gaya Pimpinan Kinerja Pegawai 0,587 Menguji pengaruh variabel independent Gaya Pimpinan (X3) dengan variabel dependent Kinerja Pegawai (Z)

(7)

Tabel 3: Rekapitulasi Hipotesis Hasil Pengujian Hipotesis

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Dari uji deskriptif untuk 5 variabel yang diuji yaitu Remunerasi, Motivasi, Gaya Kepemimpinan, Etos Kerja dan Kinerja Pegawai, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Aceh, semuanya memiliki

nilai rerata diatas batas yang disyaratkan untuk dikatakan baik. Tugas manajemen Lembaga Penjaminan

Mutu Provinsi Aceh untuk mepertahankan indikator dengan skor tertinggi dan memperbaiki kebijakan

dengan indikator terendah untuk menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

2. Dari pengujian validitas indikator untuk melihat validitasnya dan untuk melihat seberapa fit nya model yang dibangun dalam peneluitian ini dibandingkan fakta yang ada, , dapat disimpulkan model dalam

penelitian ini yang ada telah memenuhi kriteria fit, sehingga output yang keluar dari model ini telah dapat

dijadikan finding atau temuan penelitian yang terkait dengan hubungan antara indikator dengan konstruk

nya masing-masing.

3. Pembuktian Hipotesis dilakukan dengan menggunakan indikator nilai CR dan P. Karena dari 7 hipotesis verifikatif yang diuji dalam penelitian ini memilik nilai CR atau nilai P yang memenuhi persyaratan, maka

semua hipotesisi yang diuji menolak Ho dan menerima H1. Dengan kata lain variabel independence dan

intervening memiliki pengaruh untuk meningkatkan variabel dependent sepanjang variabel independent

dan intervening dapat ditingkatkan oleh pengelola perusahaan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

Provinsi Aceh

S a r a n

1. Pengujian dengan pendekatan measurement model untuk melihat kontribusi indikator untuk masing-masing variabel yang telah dibangun melalui konsepsual teori, terlihat indikator-indikator tersebut memang

memiliki kontribusi dan mampu menjelaskan variabel yang diwakilinya. Kita perlu memberi perhatian

khusus untuk beberapa indikator yang memiliki angka loading factor tertinggi, dibandingkan

indikator-indikator lainnya. Karena indikator-indikator dengan loading factor tertinggi ini adalah duplikasi yang paling dekat

dengan variabel yang diwakilinya. Sehingga bila manajemen ingin mengintervensi variabel tertentu, maka

indikator dengan nilai loading faktor tertinggi dapat dijadikan sebagai “pintu masuk” untuk memulai

peningkatan kinerja variabel yang dipilih tersebut. Misalnya pada penelitian ini indikator yang memiliki

Hi Hipotesis CR

Motivasi (X2) dengan variabel intervening

Etos Kerja (Y) 5,067 ***

H1 Diterima

3 Menguji pengaruh variabel independent

Gaya Pimpinan (X3) dengan variabel

intervening Etos Kerja (Y) 6,324 ***

Motivasi (X2) dengan variabel dependent

Kinerja Pegawai (Z) 6,304 ***

H1 Diterima

6 Menguji pengaruh variabel independent

Gaya Pimpinan (X3) dengan variabel

dependent Kinerja Pegawai (Z) 6,115 ***

H1 Diterima

7 Menguji pengaruh variabel intervening Etos

Kerja (Y) dengan variabel dependent

Kinerja Pegawai (Z) 5,948 ***

(8)

score tertinggi untuk variabel Renumerasi terdapat pada pernyataan ‘Honorarium yang saya terima sudah

sesuai dengan hasil kerja’ Pada konteks kebijakan manajerial, manajemen dapat mengetahui secara konkrit

bahwa kebijakan honor yang diterapkan selama ini sudah tepat, sehingga belum perlu untuk dilakukan

penyesuaian atau perubahan terhadap apa yang telah dijalankan selama ini yang terkait dengan pemberian

honor terhadap berbagai kegiatan yang dijalankan institusi ini. Hal yang sama dapat dilakukan juga untuk

indikator tertinggi lainnya yang ada dimasing-masing variabel penelitian ini.

2. Pada pengujian struktural yang melihat hubungan antar variabel, dari semua variabel yang mempengaruhi variabel independent, yang paling besar koefisiennya adalah variabel Kinerja Pegawai. Temuan ini menjadi

petunjuk bagi manajemen untuk menjalankan strategi yang tepat dalam hal peningkatan kinerja pegawai

yang ada di Lembaga Penjaminan Mutu Aceh ini. Kinerja Pegawai menjadi variabel yang sangat dominan

untuk dijadikan trigger bagi peningkatan Kinerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Aceh,

dibandingkan variabel lain yang memiliki angka koefisien yang lebih rendah, walaupun tetap memiliki

hubungan significant dianatara keduanya.

DAFTAR RUJUKAN

Ardana, I Komang, Mujiati, Ni Wayan, dan Mudiartha Utama, I Wayan. (2011), Manajemen Sumber Daya Manusia. Denpasar: Graha IImu.

Anoraga, (2007), Manajemen Bisnis, Cetakan Kedua, Jakarta,Penerbit: Rineka Cipta.

--- (2009), Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Komunikasi, Etos Kerja dan Loyalitas Kerja, Artikel Cendikiawan

Bangun, Wilson. (2012), Manajemen Sumber Daya Manusia 1, Penerbit Erlangga

Boedianto, Sugeng (2012), Pengaruh Pemberian Remunerasi Terhadap Kinerja Pegawai Lembaga Permasyaratan Klas IIA Anak Blitar, Jurnal Ilmu Manajemen, Revitalisasi, Vol 1, No.3 Desember 2012 Bappenas. 2004. Laporan Kajian Sistem Renumerasi PNS. Jakarta, Bappenas.

Chen-Tsang (Simon) Tsai, Ching-Shu Su, (2011), The Impact of Motivation Through Leadership on Group Performance. Vol 13, Issue 2, May 2012.

E. Mulyasa. (2011), Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya

Ferdinand, Augusty, (2006), Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Goleman Daniel. (2006), Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi, Bandung: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hasibuan, Malayu. (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:PT Bumi Aksara.

Ike Kusdyah Rachmawati, (2010). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Disiplin Kerja dan Motivasi Kepala Sekolah Terhadap Etos Kerja Guru Di SMPN 48 Palembang Sumatera Selatan. Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA, Vol.4 No.2.

Khasanah, (2008), Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Komunikasi, Etos Kerja dan Loyalitas Kerja

Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 15 Tahun 1971 Tentang Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Presiden Republik Indonesia.

Kencanawati. A.A.A.M, (2013), Pengaruh Kepemimpinan, Etos Kerja, Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pekayanan Pajak Madya Denpasar, Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol.9.No.1.

Lukmanul Hakim, (2011), Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Melalui Motivasi Pada Dinas Perhubungan Kota Palembang, Ilmiah Volume III No.3.

Mangkunegara, A. Anwar Prabu. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Remaja Rosdakarya. --- (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

---(2011), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyadi, Deddi, dan Veithzal Rivai. (2009), Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers. Mathis & Jackson (2006), Pengaruh Etos Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas

Kebudayaan Parawisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Sarolangun. Jurnal Manajemen.

Motandang, M.H. (2008), Kepemimpinan Budaya Organisasi dan Manajemen Strategik. Cetakan ke-1,

Yogjakarta: Graha IImu.

(9)

organizations in Malaysia,International Journal of Business, Management and Social Sciences, Vol. 2, No. 1:24-32

Pasolong, Harbani. (2007), Teori Administrasi Publik, Bandung: Penerbit Alfabeta,.

Pilatus Deikme, (2013), Motivasi kerja dan Budaya Organisasi Pengaruhnya terhadap Kinerja Pegawai Bagian Keuangan Sekda Kabpaten Mimika Provinsi Papua, Jurnal EMBA, Vol.1 No.3: 980-986.

Peraruturan Pemerintah No. 88 Tahun 2013 Tentang Tunjangan Kinerja Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Rivai, Veithzal, (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktik, Edisi Petama, Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

Robbins, S. P. (2006), Perilaku Organisasi. Ahli bahasa: Handayana Pujaatmaka. Jakarta : Prenhallindo --- (2007), Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Rahajo, Susilo Toto dan Nafisah Durrotun, (2006), Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada Departemen Agama Kabupaten Kendal dan Departemen Agama Kota Semarang), Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi, Vol. 3: 69. Sedarmayanthi. (2010), Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai

Negeri Sipil. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sugiyono, (2010), Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.

Sumamur, (2001). Higene Perusahaan dan Kesehatan, Jakarta: PT Toko Gunung Agung.

Sinamo, (2005), Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Komunikasi, Etos Kerja dan Loyalitas Kerja

, (2011), Pengaruh Etos Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Sarolangun, Jurnal Manajemen

Saydan Ghozali, (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara

Suranta, Sri. (2002), Dampak Motivasi Karyawan Pada Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Dengan Kinerja Karyawan Perusahaan Bisnis. Jurnal Empirika. Vol: 15. No.2: 116-138.

Siagian Sondang S.P (2007), Kiat Meningkatkan Kinerja Karyawan, Jakarta: Rineka Cipta. Sutrisno, Edy. (2010), Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana

Surya, Mochammad (2004), http://pukspkepici.blogspot.com/2014/01/remunerasi-bagian-2, diakses 16 Oktober 2014

Thoha, Mitfah. (2010), Kepemmipinan dalam Manajemen Suatu Pendekatan perilaku, Cetakan Kesembilan. Jakarta: Penerbit PT Raja Grafindo Persada

Vera dan Mahyuddin, (2005). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi,Pelatihan, dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta. Jurnal Manajemen dan Bisnis.

Wahjusumidjo. (2007). Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen (cetakan pertama). Jakarta:PT Raja Grafindo Persada

Wibowo. (2010), Manajemen Kinerja Edisi Ketiga, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Wijaya A.W. (2006), Peranan Motivasi Dalam Kepemimpinan, Jakarta: Akademika Pressindo.

Yusuf. (2004), Mental Hygiene: Pengembangan Kesehatan Mental Dalam Kajian Psikologi dan Agama. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Yuosef Darwish A. (2000), Pengaruh Etos Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Kebudayaan Parawisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Sarolangun. Jurnal Manajemen.

Yeni Widyasuti, (2010), Pengaruh Persepsi Remunerasi Pegawai, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Percontohan Serang Provinsi Banten.Jurnal Administrasi Publik, Vol: 1 No.2.

Sumber Online:

1. http://denisuryana.wordpress.com/2010/04/05/remunerasi diakses tanggal 3 Oktober 2014

2. Fauzi-online.blogspot.com/2010/12/ gaya kepemimpinan. diakses tanggal 10 oktober 2014

3. http://jdih.den.go.id/15/remunerasi diakses tanggal 16 Oktober 2014

4. http://www.jpnn.com/read/2013/10/24/197257/Remunerasi-Kemendikbud-Sedot-Rp-989,8-M

5. diakses tanggal 30 Oktober 2013

6. http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/files/widhiarso_teori_dan_praktek_pemodelan_persamaan_struktural_(sem

Gambar

Gambar 1: Kerangka Model Penelitian
Gambar  2  menunjukkan hubungan indikator dan unobserved variabel (variabel laten) dalam Measurement
Tabel 1: Loading Factor Variabel Valid Indicator
Gambar 3: Structural Equation Model
+2

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan model gabungan PBL dan Think Pair Share pada siswa yang memiliki kemampuan berfikir kritis tinggi, (3) untuk mengetahui hasil belajar Ekonomi siswa

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkah laku harian rusa Timor ( Cervus timorensis ) dalam kondisi penangkaran yang lebih luas dengan jumlah

terhadap pengelolaan fitur yang ada di dalam website seperti, pengguna Admin, pengguna dosen, pengguna tim redaksi jurnal, link partner, kontak, slide, berita, kategori,

menjelaskan teknik incidental adalah teknik pengambilan data, dimana tidak semua responden memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sebagai sampel penelitian,

Kajian ini dilakukan untuk menyerlahkan aspek fonologi bahasa Melayu di lembangan Batang Sadong Sarawak (selepas ini akan dirujuk sebagai Dialek Melayu Sadong). Kewujudan aspek

adan Arbitrase Syariah Nasional Perwakilan Propinsi Sumatera Utara, memiliki kompetensi untuk menyelesaikan sengketa keperdataan atau sengketa muamalah bagi pihak-pihak yang

[r]

Website Dunia Sepak Bola berisi tentang informasi produk-produk dan berita terbaru tentang sepak bola.Website ini dibuat untuk mempermudah para penggemar sepak bola untuk mencari