• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMULASI PENGARUH PARAMETER DISTRIBUSI ORIENTASI SERAT MWNT TERHADAP KEKUATAN TARIK DARI KOMPOSIT HYBRID EPOXYGLASS-MWNT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SIMULASI PENGARUH PARAMETER DISTRIBUSI ORIENTASI SERAT MWNT TERHADAP KEKUATAN TARIK DARI KOMPOSIT HYBRID EPOXYGLASS-MWNT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SIMULASI PENGARUH PARAMETER DISTRIBUSI ORIENTASI SERAT MWNT TERHADAP KEKUATAN TARIK DARI KOMPOSIT HYBRID EPOXY/GLASS-MWNT

Iwan Dwi Antoro

Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh parameter distribusi orientasi serat MWNT terhadap kuat komposit hybrid Glass/Epoxy-MWNT. Komposit hybrid ini dipandang sebagai system komposit polimer/serat kontinyu/serat pendek. Beberapa peneliti menyatakan bahwa orientasi serat pendek tidak bisa diabaikan karena berperan penting terhadap sifat mekanik suatu komposit. Disini kuat tarik komposit hybrid dihitung dengan menggunakan model Rule of Hybrid Mixtures (RoHM) dan Rule of Mixtures (ROM). Dalam RoHM, komposit hybrid ini dimodelkan tersusun dari dua jenis komposit yaitu komposit berpenguat serat kontinyu dan komposit berpenguat serat pendek. Kuat tarik komposit berpenguat serat pendek dihitung dengan menggunakan metode Laminate Analogy Approach (LAA) dengan menerapkan variasi kombinasi parameter distribusi orientasi, sedangkan kuat tarik komposit berpenguat serat kontinyu dihitung dengan ROM. Selanjutnya kuat tarik komposit hybrid dihitung dengan RoHM. Untuk menghitung kuat tarik komposit hybrid dengan model ROM, maka komposit berpenguat serat MWNT diasumsikan sebagai matriknya dan gelas sebagai seratnya. Penelitian ini menunjukan bahwa distribusi orientasi serat MWNT akan berpengaruh terhadap sifat kuat tarik komposit hybrid.

Kata kunci: komposit hybrid, Carbon Nanotube, Laminate Analogy Approach (LAA), RoHM, RoM, Fiber Orientation Distribution (FOD)

Abstract

It had been conducted a research about the effect of fiber orientation distribution parameters on tensile strengh of hybride composites Glass/Epoxy-MWNT. Hybride composites was treated as composite system of polymer/continuous fiber/short fiber. Some researchers stated that orientation distribution in short fibre reinforced composites had important role in mechanical properties of composites. tensile strengh of hybride composites was calculated by using Rule of Hybride Mixtures (RoHM) and Rule of Mixtures (RoM). In RoHM, hybrid composites consisted of two types of composites, namely: continuous fibre reinforced composites and short fibre reinforced composites. Tensile strengh of short fibre reinforced composites was calculated by using laminate analogy approach (LAA) by applying varied orientation distribution parameters, while Tensile strengh of continuous fibre reinforced composites was calculated by using ROM. Then, tensile strengh of hybride composites was calculated by using RoHM. Whereas, to calculate tensile strengh of hybride composites by using ROM, short fibre reinforced composites was assumed as a matrix and glass as fibre. This research showed that orientation distribution of MWNT fibre will effect to tensile strengh of hybride composites.

Keywords: hybride composites, Carbon Nanotube, Laminate Analogy Approach (LAA), RoHM, RoM,

Fiber Orientation Distribution (FOD)

Pendahuluan

Salah satu masalah fundamental dalam material komposit adalah bagaimana memprediksi sifat mekanik dan fraksi volume dari setiap konstitun dalam komposit (serat dan matrik). Bukan hal mudah untuk memprediksi secara akuran sifat mekanik dari komposit. Dalam

(2)

Pa serat pe untuk m RoHM mempred hybrid. R untuk m komposit pendek. D komposit komposit polimer komposit Sehingga pendek kenyataan pada kom dari kom dihitung analogy berpengu ROM. K hybrid dengan e simulasin hasil per model lai

Teori berikut

Berdasark isotropic baik sera Hooke

ada pene h parameter pada lass-MWNT komposit h

komposit p endek. Mo

menghitung sering diksi sifat m RoHM digun memprediksi t polime

Dalam RoH t hibridi t t yang ter berpengua t polimer be a tidak ada dan se nya kedua mposit yang mposit berp

dengan approach, uat serat ko Kemudian k Epoxy/Gl emnggunak nya kemudi

rcobaan ek innya.

kuatan tarik

an untuk t jenis ini Rule of hy

kan asumsi dan serat at maupun m

elitian in distribusi o a kompo

T telah hybrid dapa polimer/ ser del RoHM g modulus

digunaka mekanik d nakan dalam

i kekuatan r/serat k HM, diasum terdiri dar rpisah, yai at serat p erpenguat se a interaksi erat konti

serat ters g sama. Ke penguatn s

pendekata sementar ontinyu dihi kekuatan ta

lass-MWNT kan RoHM

an dibandin ksperimen

k Komposit

menghitun menggun ybride mixt

i bahwa m bersifat or matrik meng

ni simula orientasi ser osit hybr dilakuka at dipandan

rat kontiny M digunaka

s elastisny aan untu dari kompo

m makalah i n tarik da kontinyu/ser msikan bahw

ri dua bua itu kompo

pendek da erat kontiny

antara ser inyu. Pad sebut berad ekuatan tar serat pende an lamina

ra kompo itung denga arik kompo

T dihitun M. Hasil-ha

ngkan denga dan denga

t Berpengu

ng kekuata akan prins ture) sebag

matrik bersif rtotropik, da

gikuti hoku asi

ersamaan (1

Karena ikat iasumsikan egangan se ebagai berik

Dengan men ersamaan ersamaan ongitudial

ersamaan (5 ongitudinal

omposit.

B. Kompos Orien idefinisikan eperti pada ibentuk ole dalah sudu erat terhada Ketika gaya

atu-satunya mengevaluas erpenguat s

Gamb Laminate igunakan lastis komp

1) menjadi

tan antara sempurna erat dan m kut,

nsubstitusik (3), kita ROM untu

5 mempredi dan fraksi v

sit Berpeng ntasi serat d n dengan se

gambar 1, eh arah ser ut yang dib

ap bidang bekerja pad sudut yan si modulus

erat pendek

ar 1 Deskrip analogi untuk me posit berpe

serat da (tak ada vo matrik dap

an persama akan men uk modulu

iksi modulu volum serat

guat Serat P dalam komp epasang sud

θ adalah su rat dan sum bentukoleh

2-3 dan s da sumbu 1 ng diperluk elastis dari k pada arah

psi orientas approach emprediksi enguat serat

an matrik oid), maka

at ditulis

aan (4) ke ndapatkan us elastis

us elastis dalam

Pendek posit dapat

dut (θ,ф), udut yang mbu 1. Ф

proyeksi sumbu 2. , θ adalah kan untuk

komposit tersebut.

si serat h (LAA)

(3)

Untuk k yang sea tergantun dimana L adalah ja Shear lag berikut [1

dimana V modulus

β diberika

Dimana Untuk s hexagona

Untuk su

Modulu t diberikan

dimana

Dimana Untu rasi tidak sens dapat men

komposit be arah, modu ng dari rasi L adalah p ari-jari ser g Cox, E1

16]

Vf adalah fra

elastis serat

an oleh pers

Gm adalah

erat denga al dapat ditu

sunan segie

transversal n sebagai be

Gf adalah m

io poisson lo sitive terhad nggunakan

erpenguat lus elongit io aspek se panjang ser rat. Berdas

1, dapat di

aksi volum t.

samaan beri

modulus g an susunan ulis sebagai

empat

dan geser, E erikut [18,19

modulus ges ongitudinal dap panjang

ROM sebag

serat pende tudinal, E11

erat, , L/(2r rat dan arkan mod itulis sebag

dan Ef adala

ikut [16,17]

geser matri n konfigura

berikut,

E22 dan G 9]

ser serat. , ν12, diman

g serat, kita gai berikut

ek

1 ,

rf),

rf

del gai

ah

],

ik. asi

12

na

D se di

M an un de

di

H no

P m su di

Dimana νf d

erat dan ma ihitung seba

Matrik kekak ntara tegan niaxial dim engan arah

imana,

Q11 =

Q12 =

Q16 =

Q22 =

Q26 =

Q66 =

Hubungan te on-utama d

ersamaan menghubung

umbu utam inyatakan s

dan νm adala

atrik. Rasio agai berikut

kuan, Qij, y

ngan dan mana tegang serat, dituli

= E11/(1 – ν1

= ν21Q11

= 0

= E22/(1 – ν1

= 0

= G12

egangan re apat ditulis

trans gkan matri ma dan sum

ebagai berik

ah rasio po o poisson, ν t

yang mengh regangan gan utaman is sebagai

2ν21)

2ν21)

gangan pad sebagai ber

sformasi ik kekaku mbu non-uta

kut

isson dari ν21, dapat

hubungkan komposit nya serah

da sumbu rikut,

(4)

Dimana m

kekakuan terhadap

mempero

Dimana laminasi; dalam l ketebalan pendek d kontinyu dalam pa dimodelk L dan L+ and d . dapat ditu

dimana 0≤θmin≤θ≤

fungsi ke danfungs serat. f(L [3, 17, 20

m = cos θ d

n transform ketebala

oleh matrik k

M adalah k adalah laminasi; d n dari lap dalam komp

dalam s anjangnya, m kan terdiri d

+dL, dan s Kemudian ulis sebagai

0≤Lm

≤θmax≤π/2.

erapatan pr i kerapatan L) diberikan

0, 21, 22]

dan n = sin

masi, , d

an lamin

kekakuan la

jumlah la h index se dan hk a

pisan ke-k positnya ad

udut orien maka lapisa dari serat de

sudut orient sumasi per i berikut

min≤L≤Lmax<

f(L) dan robabilitas p n probabili n oleh persa

θ. Konstan diintegrasika nasi untu

aminasi,

apisan dala etiap lapisa

dalah frak . Jika ser dalah bersif ntasinya d an ke-k dap

ngan panjan tasi antara

rsamaan (1

<∞ an

g(θ) adala panjang ser itas orienta amaan berik

nta

an uk

:

am an ksi rat fat an pat ng

9)

nd ah rat asi kut

D be (2 ra

D di be

D da ra

D da pe

P ya or be

Dimana a da

entuk dari k 21) kita men ata.

Dimana Γ(x) istribusi ori erikut [17, 2

Diman p d ari kuva dis ata-rata detu

Dengan men an membua ersamaan se

ersamaan ( ang mungk rientasi sera erikut,

n b adalah p kurva distrib ndapatkan p

) adalah fu ientasi diber 20 ,21, 22]

dan q adala stribusi orie urunkan dar

ndiferensiasi at hasilnya m

ebagai berik

25) menyat kin sering at fθ, dapat d

parameter s busi. Dari p panjang sera

ungsi gamm rikan oleh p

ah paramet ntasi. Sudu ri persamaan

ikan persam menjadi 0, d kut,

takan sudut muncul. didefinisika

kala dan ersamaan at

rata-ma. Fungsi persamaan

er bentuk t orientasi n (23),

maan (23) diperoleh

(5)

D

Model m dalam m maklah se

Kekuata Glass/Ep

R digunaka elastis sebelumn elastis k dengan menghitu orientasi orientasi gelas, ke maksimu MWNT seperti d minimum orientasi terhadap

Ta epoxy, g dalam sim elastis lo Kemudia dengan h lain pada

Tabel 1. MWNT[1

Density(gram ensile strent lastic modu longation Diameter (nm

ength (μm)

mikromekani makalah ini ebelumnya

an Tarik poxy-MWN

RoHM (Rule an untuk

komposit nya. Pada

komposit RoHM ak ung kekuata

dari sud serat MWN ekuatan tari um jik or

searah den diilustrasika m kekuatan sudut rat arah serat g

abel 1 me glass, dan M

mulasi untu ongitudinal an hasil sim hasil eksperi

tabel 2 [11

Karaktrist 11]

m/cm3) th (GPa) ulus(Gpa)

m)

ik dari kom mengacu makalah hybrid ya kan digun an tariknya. dut rata-rat

NT terhada ik akan m ientasi sud ngan arah an pada ga tarik akan ta-ratanya gelas.

enyajikan MWNT yan u mengevalu

dari komp mulasinya d imen dan d ].

tik Epoxy,

Epoxy

mposit hybrid pada mod

sit Hybr

de Mixture ng modul dalam stu ini modul ang dihitun

nakan untu Berdasarka ta distribu ap arah ser mencapai nil dut rata-ra serat gela ambar. Nil tercapai jik tegak lur

karakterisit ng digunaka

uasi modul posit hybri dibandingka dengan mod

, Glass, da

Vglass

,31±0,01 ,28±0,03 ,27±0,01 ,31±0,02

Hasil Peneli

Hasil-hasil s ibawah untu rientasi (p ibandingkan eperti ditunj

ambar 8.

Tabel 3. Kek erdasarkan =106

Kekuatan t h dari hasil

itian dan D

simulasi di uk berbagai p dan q n dengan jukkan gam

kuatan tarik model RoH

MWNT Berat VC

0 0

,1 0,00 ,3 0,00 ,0 0,00

tarik kompo eksperimen

Diskusi

isajikan dal i parameter q). Hasil-h nilai ek mbar 4 samp

komposit h HM untuk p=

Ke NT Ata (GP 0 0.17 004 0.179 012 0.183 038 0.197

osit hybrid n [11] uatan tarik

(GPa) Hasil sperimen

0.12 0.22 0.24 0.24

lam tabel distribusi hasil ini ksperimen, pai dengan

hybrid =0,5 dan

ekuatan tarik as

Pa)

(6)

Vg

0,31 0,28 0,27 0,31

V

0,31 0,28 0,27 0,31

Gambar komposit hasil simu

Tabel 4. berdasark

glass %

1±0,01 8±0,03 7±0,01 1±0,02

Gambar komposit hasil simu

Tabel 5. berdasark

glass %

1±0,01 0 8±0,03 0,1 7±0,01 0,3 1±0,02 1,0

4. Perban t hibrid ant

ulasi model

Kekuatan kan model R

MWNT % Berat

0 0,1 0,3 1,0

5. Perban t hibrid ant

ulasi model

Kekuatan kan model R

MWNT % Weight

1 3 0

ndinagn ke tara hasil ek l I (p = 0,5 a

n tarik kom RoHM untu

T

VCNT A (G

0 0

0,0004 0. 0,0012 0 0,0038 0.

ndingan ke ara hasil ek l I (p = 0,5 a

tarik kom RoHM untu

T Ke

VCNT A (G

0 0

0,0004 0. 0,0012 0 0,0038 0.

ekuatan ta kperimen d and q = 106)

mposit hyb uk p=q=0.5

Kekuatan Atas

GPa) 0.17735 .177539 0 0.17793 0 .179199 0

ekuatan tar kserimen da and q = 0,5)

mposit hibr uk p=q=1

ekuatan tari Atas

GPa)

B

0.17735 0 177552 0. 0.17793 0. 179145 0.

arik dan

)

brid

tarik Bawah

(GPa) 0.17735 .177417 .177566 .178038

rik an )

rid

ik Bawah

(GPa) 0.17735 .177431 .177579 .178038

G ko ha

T be q=

Vglas

0,31±0 0,28±0 0,27±0 0,31±0

Gambar 6. omposit hib asil simulas

Tabel 6. Ke erdasarkan =2

ss

% B

0,01 0 0,03 0,1 0,01 0,3 0,02 1,0

Perbandin brid antara h si model I (

ekuatan tar model RoH

MWNT

Berat VCN

0 0,00 0,00 0,00

ngan kekua hasil eksper (p = 1 and q

rik kompo HM untuk p

Kek

NT Atas (GPa)

0.177 004 0.1784 012 0.1806 038 0.1877

atan tarik rimen dan q = 1)

sit hibrid p=0.5 and

kuatan tarik GPa

)

Baw (GP 735 0.17 443 0.177 644 0.177 745 0.177 k,

(7)

V

0,31 0,28 0,27 0,31

Gambar komposit hasil simu

Tabel 7. berdasark q=2

glass %

1±0,01 0 8±0,03 0,1 7±0,01 0,3 1±0,02 1,0

Gamba komposi hasil s

Tabel 8. kombinas

7. Perban t hibrid anta ulasi model

Kekuatan

ar 8. Perban it hibrid ant simulasi mo

Data θme

si berbagai h dari hasil s

q θmean

06 0.055 2 0,589 1 0,785 2 0.0404

,5 0,785

Untuk erpretasikan an data dari

ndingan ke ara hasil ek l I (p = 0,5 a

tarik kom RoHM un

T

VCNT A (G

0 0

0,0004 0. 0,0012 0. 0,0038 0.

ndingan mod tara hasil ek odel I (p = 1

ean, θmod, d

i nilai p simulasi

θmod

ekuatan tar sperimen da and q = 2)

mposit hibr ntuk p=1 an

Kekuatan Atas

GPa)

B

0.17735 0 177782 0. 178673 0. 181535 0.

dulus elastis ksperimen a and q = 2)

θuntuk setia

mean, θmod, a

an q dipero abel 8.

Data ambar 4 a arik dari kom

an nilai q= ambar 4, p an q=106 rientasi sera oefisien di udut orient tabel 8). Ke meningkatny eperti ditu Kekuatan maksimu ke

aling sejaja ekuatan ta ksperimen MWNT bera

arik atas da ni sesuai d ntuk modul

Data menyajikan

arik model =0,5. Tabel an q seperti istribusi, fθ 45o). itu ber

dalah sama menunjukk an kekuatan ampir be istribusi or ntuk semua ekuatan ta menjadi isot ekuatan tar ari kompo mencapai nil

Data menyajikan

ap pasangan and fθ untu oleh dari sim

yang disaji adalah hasi mposit hyb =106. Seper parameter o akam men at pendek s istribusi ori tasi rata-ra ekuatan tari ya volume

unjukkan tarik long etika orien ar satu sam arik komp

untuk sem ada diluar a an kekuatan dengan has

lus elastis [1

pada tabe hasil simu RoHM un l 8 menunu i itu akan m θ, = 0,785

rarti distribu untuk sem kan bahwa n tarik bawa

rsentuhan, ientasi sera a nilai θ. H arik komp

tropic. Seh ri longitudi osit hybrid lai terendah

pada tabe hasil simu

n nilai p da uk kombina mulasi disaj

ikan pada ta l simulasi rid untuk n rti ditunjuk orientasi se nyebabkan saling sejaja ientasi fθ, = ata sama d

ik meningk fraksi MW dalam ga gitudinal ntasi serat ma lainnya

posit hybr mua fraksi area antara n tarik baw

il studi se 1].

el 4 dan g ulasi utnuk ntuk nilai p ujukkan par memberikan

dan , θmean

usi orientas muara arah θ kekuatan ah dari mod

disebabk at MWNT-Hal itu men osit MWN hingga men

inal atas da d bersentu hnya [8].

el 5 dan g ulasi kekua

an q. Data asi nilai p ikan pada

abel 3 dan kekuatan nilai p=0,5 kkan pada erat p=0,5 distribusi ar, dengan mencapai

MWNT [8]. Nilai rid hasil i volume

kekuatan wah. Hasil

belumnya

gambar 5 kekuatan p=0,5 dan

rameter p n koefisien

n = 0.785

si MWNT θ. Gambar tarik atas del RoHM kan oleh

nya sama nyebabkan

NT/Epoxy nyebabkan an bawah uhan dan

(8)

komposit hybrid model RoHM untuk nilai p=q=1. Berdasarkan data pada tabel 8, nilai p dan q seperti ituakan memberikan koefisien orientasi serat, fθ = 0 and sudut rata-rata sebesar 0.785 (45o). Jika kekuatan tarik model I dibandingkan dengan kekuatan tarik untuk p=q=0,5 dan p=q=1, keduanya mempunyai nilai kekuatan tarik atas dan bawah yang sama seperti ditunjukkan pada tabel 4 dan 5. Perbedaannya dengan model I (p=q=0,5) adalah kekuatan tarik komposit berpenguat serat pendeknya bersifat tidak isotropic disebabkan ketidakhomogenan distribusi oreintasi serat pendeknya. Nilai modus sudut orientasi untuk parameter p=q=0,5 tidak ada karena distribsui orientasi seratna sama utuk semua arah, sementara nilai modus untuk sudut orientasi untuk parameter p=q=1 adalah sebesar 45o (table 8).

Data pada tabel 6 dan gambar 7 menyajikan hasil simulasi komposit hybrid model RoHM untuk nilai p=0,5 dan q=2. Nilai koefisien orientasi fθ, = 0,59 (tabel 8) and sudut rata-rata, θmean,= 0.0404. dari

gambar 7, terlihat bahwa kekuatan tarik hasil eksperimen untuk semua fraksi volum MWNT berada di luar area antara kekuatan tarik atas dan bawah.

Data pada tabel 7 dan gambar 8 menyajikan hasil simulasi komposit hybrid model RoHM untuk nilai p=1 dan q=2. Nilai p dan q tersebut akan memberikan nilai koefisien orientasi, fθ, = 0,33 dan sudut rata-rata, θmean, sebesar 0,589 (tabel 8).

Kesimpulan

a. Model RoHM dapat mensimulasikan kekuatan tarik longitudinal atas dan bawah dari komposit hybrid Glass/Epoxy-MWNT.

b. Model RoHM akam memberikan nilai kekuatan tarik komposit hybrid yang

meningkat dengan meningkatnya fraksi volum MWNT.

c. Dalam model RoHM, parameter

distribusi orientasi serat MWNT akan menentukan bentuk kurva distribusi yang akan mempengaruhi terhadap nilai kekuatan tarik longitudinak komposit hybrid. Kekuatan tarik akan mencapai nilai maksimumnya jika orientasi MWNTsejajar satu dengan lainnya dan sudut rata-ratanya searah dengan arah serat gelas. Kekuatan tarik akan mencapai nilai minimumnya jika distribusi orientasi MWNT sama untuk semua arah acak sempurna).

Daftar Pustaka

Iman Eslami Afrooz, Andreas Ochsner, Moones Rahmandoust, “Effects of the carbon nanotube distribution on the macroscopic stiffness of

composite materials”, Computational Materials Science,

51,422-429, (2012).

Shao Yun Fu, Guanshui Xu, Yiu Wing Mai, “On the elastic modulus of hybrid

particle/short fiber/polymer composites”, Composites, part B,

33, 291-299, (2002).

Shao Yun Fu, Bernd Lauke, “Effects of fiber length and fiber orientation distribution on the tensile strength of short fiber reinforced polymers”, Composition Science and Technology, 56, 1179-1190, (1996).

Shao Yun Fu, Bernd Lauke, An analytical characterization of the anisotropy of the elastic modulus of misaligned short fiber reinforced polymers. Composites Science and Technology, 58, 1961-1972.

(9)

Zhihang Fan, Suresh G. Advani, “Characterization of orientation state carbon nanotube in shear flow”, Polymer, 46, 5232-5240, (2005).

J.R. Wood, O. Zhao, H.D. Wagner, “Orientation, of carbon nanotubes in polymers and its detection by raman spectroscopy”, Composites: Part A, 32, 391-39, (2001).

Yue Han, James Elliott, “Molecular dynamics simulations of the elastic properties of polymer/carbon

nanotube composites”’ Computational Materials Science,

39, 315-323, (2007).

Shao Yun Fu, Bernd Lauke, “The elastic modulus of misaligned sort fiber

reinforced composites”, Composites Science and Technology, 58, 389-400, (1998).

Francesca Cosmi, “A micro mechanical model of the elastic properties of a short fibre reinforced polyamide”, Prosedia Engineering, 10, 2135-2140, (2011).

Arwanto, ”Synthesis of hybrid composites glass/epoxy-MWNT and analyze using micromechanic model”, Disertasi-Universitas Indonesia, Jakarta, (2012).

Bal, S and S S Amal, “Carbon nanotube reinforced polymer composites-A State of the art”, Bull. Mater, Sci, Vol. 30, No. 4, 379-386, (2007). Jamshid Aghazadeh Mohandesi, Ali

Sangghaleh, Ali Nazari, Navid Pourjavad, “Analytical modeling of strength in randomly oriented PP and PPTA short fiber reinforced

gypsum composites”, Computational Materials Science,

50, 1619-1624, (2011).

Modniks J., Andersons J., “Modelling elastic properties of short flax fiber reinforced composites by

orientation averaging”, Computational Materials Science,

50, 595-599, (2010).

Koen Decroos, Marc Seefeldt, Carsten Ohms, Roumen Petrov, Frederik Verhaeghe, Leo Kestens, “Calculation of macroscopic elasto-plastic anisotropy based on analytical expression of the orientation distribution function in the case of fibre textures”, Computational Materials Science, 68, 263-270, (2013).

Cox HL, “The elasticity and strength of paper and other fibrous materials”, Br J Appl Phys, 3, 72-79, (1952) Halpin JC, Tsai SW, “ Environmental

factors in composite materials design”, AFML TR, 67-423, (1967).

Halpin JC, “Stiffness and expansion estimates for oriented short fiber composites”, Journal Composites Material, 3, 732-5, (1969).

Fu SY, Lauke B, “ The fibre pull out energy of misaligned short fiber reinforced polymers. Journal of material science, 32, 1985-93, (1997).

Fu SY, Yue CY, Hu X, Mai YW, “Characerization of fiber length distribution of short fiber reinforced thermoplastics”, Journal of Material Science Letter, 20, 31-3, (2001) Ronald F. Gibson, “Principles of Composite

Material Mechanics”, McGraw-Hill, 1994

Gambar

gambar 1, θ adalah suudut yang
Tabel 2. Kekuatan ttarik kompo
Tabel 4.berdasark Kekuatankan model Rn tarik komRoHM untumposit hybuk p=q=0.5brid
Tabel 7.berdasarkq=2  Kekuatan kan model tarik komRoHM unmposit hibrntuk p=1 anrid nd

Referensi

Dokumen terkait

Mencit di kelompok P3 (pemberian teh apel 7,2 mg mL -1 ), pada konsentrasi tersebut terjadi penurunan berat badan yang signifikan di minggu ke-2 (0,335 gr), akan tetapi,

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang terletak pada teknik sampling yaitu menggunakan teknik convenience sampling yang berarti mengambil sampel dari

Salah satu lembaga pendidikan dengan orientasi keagamaan melalui kegiatan rutin dzikir Al-Ma’tsurat ialah SDIT Ulul Albab Kertosono Nganjuk yang diharapkan dapat membentuk

Selama perhitungan besar energi total diperlukan parameter input berupa jumlah neutron yang akan ditambahkan ke dalam isotop Sn, jelas pada pemodelan sembilan

Data primer diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner, mencakup data individu responden, pemilihan konsumen terhadap jenis bunga yang disukai, warna

Campuran herbisida Atrazin + Nicosulfuron dosis 1.5 – 3.0 l/ha efektif mengendalikan gulma daun lebar seperti Richardia brasiliensis dan Synedrella nodiflora, gulma rumput

Talak sharih yaitu talak yang diucapkan dengan jelas, sehingga karena jelasnya, ucapan tersebut tidak dapat diartikan lain, kecuali perpisahan atau perceraian,

[r]