• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Tinjauan literatur - Manuscript Hutomo Aryo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "2. Tinjauan literatur - Manuscript Hutomo Aryo"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL

TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA

Oleh: Hutomo Aryo w

09408141032

PROGRAM STUDI MANAJEMEN-JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

(2)

Abstract

Adanya pengaruh komitmen berorganisasi terhadap motivasi dan kinerja karyawan. Oleh karena itu perlu diadakan studi lebih lanjut untuk melihat seberapa kuat pengaruh

tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komitmen kepada organisasi terhadap motivasi, dorongan untuk berubah, dukungan diri, kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Hasil penelitian ini berisi tidak ada yang memiliki pengaruh/ efek signifikan dengan kinerja. Hanya dorongan untuk berubah yang memiliki pengaruh/ efek signifikan dengan komitmen organisasional. Hanya dukungan diri yang memiliki pengaruh/efek signifikan dengan kepuasan kerja.

1. Introduction

Dengan adanya komitmen organisasional yang kuat pada seseorang maka bisa mendorong orang tersebut agar bisa berubah dalam organisasinya dan membuat organisasinya lebih baik. Dengan adanya perubahan tersebut maka bisa membuat kepuasan kerja dari karyawan tersebut. Jika seorang karyawan sudah betah dan senang dengan pekerjaan yang dikerjakannya maka kinerja karyawan tersebut bisa menjadi lebih baik.

2. Tinjauan literatur

Komitmen Organisasional

Cut Zurnali dalam bukunya "Learning Organization, Competency, Organizational Commitment, dan Customer Orientation : Knowledge Worker - Kerangka Riset

Manajemen Sumberdaya Manusia di Masa Depan " (2010) menyatakan bahwa perhatian umum dan tujuan kunci dari unit organisasi SDM adalah untuk mencari pengukuran yang dapat mengestimasikan secara akurat komitmen para pekerjanya dan mengembangkan program-program dan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan komitmen pada organisasi. Lebih lanjut dikemukakan bahwa kajian penelitian yang luas dalam ilmu psikologi dan manajemen adalah tentang konsep dan peranan komitmen organisasional (organizational commitment). Konstruk ini dikaitkan pada pentingnya kinerja yang dihasilkan dan perputarannya (Hom and Griffeth, 1995). Ketika konstruk komitmen organisasional banyak diperhatikan dalam literatur psikologi dan manajemen, maka hal ini juga menjadi penting dalam bidang yang menyangkut teknologi dan pengembangannya, sehingga pihak manajemen di bidang ini mulai memfokuskan perhatiannya pada konstruk komitmen organisasional ini.

Menurut L. Mathis-John H. Jackson, komitmen organisasi adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasional, serta berkeinginan untuk tinggal bersama atau meninggalkan perusahaan pada akhirnya tercermin dalam ketidakhadiran dan angka perputaran karyawan.

(3)

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.[1] Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.[2]

Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang

mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang

sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.

kepuasan kerja

Newstrom : mengemukakan bahwa “job satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employes view their work”. Kepuasan kerja berarti perasaan mendukung atau tidak mendukung yang dialami [pegawai] dalam bekerja

Wexley dan Yukl : mengartikan kepuasan kerja sebagai “the way an employee feels

about his or her job”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur, kondisi kesehatan,

kemampuan dan pendidikan.

Taufik Noor Hidayat (104263213) : Keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini dampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.

(4)

Kinerja

Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan – kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda – tanda peringatan adanya kinerja yang merosot.

Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67)

“Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Kemudian menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003 : 223)

“Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”. Maluyu S.P. Hasibuan (2001:34) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.

Menurut John Whitmore (1997 : 104)

“Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang,kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum ketrampikan”.

Menurut Barry Cushway (2002 : 1998)

“Kinerja adalah menilai bagaimana seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan”.

Menurut Veizal Rivai ( 2004 : 309) mengemukakan kinerja adalah :

“ merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.

Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson Terjamahaan Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira (2001 : 78), “menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan”.

Menurut John Witmore dalam Coaching for Perfomance (1997 : 104) “kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seorang atau suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan”.

(5)

bahwa individu yang memiliki kinerja yang tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu diantaranya: (a) berorientasi pada prestasi, (b) memiliki percaya diri, (c)

berperngendalian diri, (d) kompetensi.

3. Model penelitian

Dengan kuesioner yang disebarkan dibeberapa tempat dan difokuskan kekantor yang merupakan sasaran utama dari pencarian data. Proses ini memberikan 200 sample akhir.

Mengukur

Komitmen organisasional diambil dari :

Mongezi Hutton Nyengane : 2007, The Relationship Between Leadership Style and Employee Commitment : An Exploration Study in Electricity Utility Of South Africa

Pernyataan Motivasi, Support for change, Self-confidence for learning and development diambil dari:

Mie Harder : 2008, How Do Rewards and Management Styles Influence The Motivation to Share Knowledge

Pernyataan Kepuasan Kinerja diambil dari:

Deidra J.Schleicher, John D.Watt, Gary J.Greguras, 2004 : Reexamining the Job Satisfaction-Performance Relationship : The Complexity og Attitudes

4. diskusi dan kesimpulan

Dengan data yang diperoleh disimpulkan tidak ada yang memiliki pengaruh/efek signifikan dengan kinerja karyawan. Hanya dorongan untuk berubah yang memiliki pengaruh/efek signifikan dengan komitmen organisasional. Hanya dukungan diri yang memiliki pengaruh/efek signifikan dengan kepuasan kerja.

5. Keterbatasan dan Saran untuk Penelitian Masa Depan

Temuan penelitian ini tunduk pada beberapa keterbatasan. Oleh karena itu perlu

(6)

Degrees of Freedom = 237

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 293.71 (P = 0.0071) Root Mean Square Residual (RMR) = 0.032

Standardized RMR = 0.066

Goodness of Fit Index (GFI) = 0.90

Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.87

Tabel Korelasi

 Jenis Kelamin 1.54 .500 -.031  Pendidikan 4.72 .687 .147* -.013  Status 1.10 .300 -.362** -.025 -.035  Pengalaman Kerja 5.74 3.834 .880** -.048 .187**-.234

**

 Suppor to Change 4.05 .355 -.064 -.077 .034 -.019 -.087  Self Confidence 4.17 .382 -.091 .063 -.035 .085 -.076 -.103  Motivation 4.33 .518 .011 -.033 .035 -.004 .003 .072 .002  Organizational

Commitment 2.75 .303 -.062 -.027 -.033 -.053 -.080 .240

**.069-.06 1  Job Satisfaction 2.94 .286 -.066 .058 -.024 .029 -.040 -.006 .164

* .022 -.050

 Performance 3.70 .467 -.104 .016 -.003 .017 -.134 .041 -.01 0

.090 .098 -.02 6

Kesimpulan:

 Tidak ada yang memiliki korelasi signifikan dengan Performance

 Hanya Self Confidence yang memiliki korelasi signifikan dengan Job satisfaction  Hanya Support to change yang memiliki korelasi signifikan dengan

Organizational Commitment

Tabel Regresi

Performance Organizational Commitment

Job Satisfaction

Step 1 Step2 Step 1 Step2 Step 1 Step2

Usia .058 .052 -.017 -.017 -.142 -.133

JK .009 .014 -.034 -.022 .058 .050

Pen .024 .019 -.018 -.026 -.020 -.018

(7)

tenure -.191 -.183 -.081 -.050 .092 .093

Mot .088 -.079 .025

SoC .020 .248* .013

SC -.017 .097 .157*

Kesimpulan:

 Tidak ada yang memiliki pengaruh/efek signifikan dengan Performance  Hanya Support to change yang memiliki pengaruh/efek signifikan dengan

Organizational Commitment

Gambar

Tabel Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Rata-rata interpretasi status gizi yang dimiliki siswi kelas V SD Negeri 34 Tanah Sirah Kecamatan Lubuk Begalung dikategorikan normal dengan rata-rata 15.2. Rata-rata

wawancara, berguna untuk mengetahui apa yang sebelumnya tidak diketahui atau untuk melengkapi data sebelumnya yaitu observasi, wawancara juga dapat memperjelas ketidak

The first one is that the time consuming of data loading has been considerately increasing with the growth of metadata count, because it loads metadata and builds

Analisis Naskah Drama Pajaratan Cinta Karya Dhipa Galuh Purba.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kebijakan subsidi dan sistem distribusi pupuk yang selama ini dibuat begitu amat komprehensif ternyata tidak menjamin adanya ketersediaan pupuk ditingkat petani khususnya

Pemberian Campuran Pupuk anorganik dan Pupuk Organik Pada Tanah Ultisol Untuk Tanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.)Tesis Pascasarjana Pekanbaru : UIR.. Sarief

disebabkan oleh turunnya rata-rata penjualan diikuti dengan lebih besarnya rata- rata total asset. Turunnya penjualan diduga karena produksi yang dilakukan terlalu.. rendah

Situs 1 Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 di SMPN 1 TA dalam Meningkatkan Mutu Situs 2 Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 di SMPN 1 Bandung dalam Meningkatkan Mutu