• Tidak ada hasil yang ditemukan

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ILMU SOSIAL DAN BUDAYA (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA

OLEH : KELOMPOK 3

1. AHMAD FAHMI LABIB (150250002) 2. ANGGI EKA (150250007) 3. HIDAYATUS SOLIHAH (150250012)

4. NUR FAJRI AMALINA (150250016) 5. RIZKY ARDIANTO (150250017)

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya manusia adalah sebagai makhluk individu yang unik, berbeda antara yang satu dengan lainnya. Secara individu juga, manusia ingin memenuhi kebutuhannya masing-masing, ingin merealisasikan diri atau ingin dan mampu mengembangkan potensi-potensinya masing-masing. Hal ini merupakan gambaran bahwa setiap individu akan berusaha untuk menemukan jati dirinya masing-masing, tidak ada manusia yang ingin menjadi orang lain sehingga dia akan selalu sadar akan keindividualitasannya.

Adapun hubungannya dengan manusia sebagai mahluk sosial adalah bahwa dalam mengembangkan potensi-potesinya ini tidak akan terjadi secara alamiah dengan sendirinya, tetapi membutuhkan bantuan dan bimbingan manusia lain. Selain itu, dalam kenyataannya, tidak ada manusia yang mampu hidup tanpa adanya bantuan orang lain. Hal ini menunjukan bahwa manusia hidup saling ketergantungan dan saling membutuhkan antara yang satu dengan lainnya.

Dari kedua hal diatas, manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial memiliki fungsi masing-masing dalam menjalankan peranannya dalam kehidupan. Sebagai makhluk individu manusia merupakan bagian dan unit terkecil dari kehidupan sosial atau masyarakat dan sebaliknya sebagai makhluk sosial yang membentuk suatu kehidupan masyarakat, manusia merupakan kumpulan dari berbagai individu. Dalam menjalankan peranannya masing-masing dari kedua hal tersebut secara seimbang, maka setiap individu harus mengetahui dari peranannya masing-masing tersebut. Untuk itu, perlu kiranya penulis menulis sebuah makalah yang mengemukakan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menginspirasi pembaca.

1.2 Rumusan Masalah

Berikut adalah rumusan masalah berdasarkan permasalahan yang akan diulas 1. Apa pengertian manusia sebagai makhluk social dan makhluk individu ?

2. Bagaimana pendapat masyarakat mengenai masalah pergaulan antara golongan menengah keatas dan golongan menengah kebawah ?

3. Bagaimana pendapat masyarakat tentang sifat lawan bicaranya ?

(3)

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah

1. Menjelaskan kepada pembaca pengertian dari manusia sebagai makhluk sosial dan individu

2. Mengetahui pendapat masyarakat tentang masalah pergaulan antara golongan menengah keatas dan menengah kebawah

3. Mengetahui reaksi masyarakat tentang ketidakcocokkan sifat diri sendiri dengan sifat orang lain.

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial

(4)

Esensi manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran manusia tentang status dan posisi dirinya adalah kehidupan bersama, serta bagaimana tanggungjawab dan kewajibannya di dalam kebersamaan.

a. Manusia Sebagai Makhluk Individu

Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.

Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang sama persis. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.

(5)

Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seeorang.

b. Manusia sebagai Makhluk Sosial

Menurut kodratnya manusia selain sebagai makhluk individu, mereka juga merupakan makhluk sosial. Adapun yang dimaksud dengan Istilah sosial adalah ”Sosial” berasal dari akar kata bahasa Latin Socius, yang artinya berkawan atau masyarakat. Sosial memiliki arti umum yaitu kemasyarakatan dan dalam arti sempit mendahulukan kepentingan bersama atau masyarakat. Adapun dalam hal ini yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial adalah makhluk yang hidup bermasyarakat, dan pada dasarnya setiap hidup individu tidak dapat lepas dari manusia lain. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.Seperti kita ketahui bahwa sejak bayi lahir sampa iusia tertentu manusia adalah mahkluk yang tidak berdaya, tanpa bantuan orang orang disekitar iatidak dapat berbuat apa-apa dan untuk segala kebutuhan hidup bayi sangat tergantung pada luar dirinya sepert iorang tuanya khususnya ibunya. Bagisi bayi keluarga merupakan segitiga abadi yang menjadi kelompok sosial pertama dikenalnya. Pada perjalanan hidup yang selanjutnya keluarga akan tetap menjadi kelompok pertama tempat meletakan dasakepribadian dan proses pendewasaan yang didalamnya selalu terjadi “sosialisi” untuk menjadi manusia yang mengetahui pengetahuan dasar, nilai-nilai, normasosial dan etika-etika pergaulan.

(6)

dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. Makhluk sosial adalah makluk yang terdapat dalam beragam aktivitas dan lingkungan sosial.

2.2 Hasil Wawancara

3. Bagaimana cara menyikapi masalah tersebut ?

Jawaban :

1. Perbedaan antara golongan menengah atas dan menengah bawah adalah dalam hal gaya hidup dan gaya beli, selain itu perbedaan yang secara umum adalah tingkat pendidikan dan penghasilan.

2. Perpecahan pergaulan lebih dominan disebabkan oleh status social yang dimiliki dan rasa gensi satu sama lain yang kemudian menyebabkan adanya kesenjangan social.

3. Cara menyikapinya adalah dengan mengadakan suatu kegiatan perkumpulan agar setiap orang bisa berbaur satu sama lain.

b. Manusia sebagai makhluk individu Pertanyaan :

1. Bagaimana anda menempatkan diri pada saat berinteraksi dengan orang lain yang memiliki sifat yang tidak anda sukai ?

2. Bagaimana sikap anda jika anda menyadari salah satu sifat anda tidak disukai oleh orang lain ?

3. Apakah menurut anda sifat seperti itu bisa dihilangkan ?

4. Bagaimana sikap jika anda bertemu dengan seseorang yang kepribadiannya tidak anda sukai ?

(7)

Jawaban :

1. Mendengarkan dan menghargai apa yang dibicarakannya tanpa harus mengolok-olok. 2. Mencari tahu alasan dari ketidaksukaan orang lain terhadap sikap diri sendiri dan selalu

mengintropeksi diri agar menjadi lebih baik 3. Bisa, jika ada kemauan untuk merubahnya

4. Jika memang bias dibicarakan baik-baik maka sebaiknya dibicarakan. jika tidak, lebih baik diam dan menjauh.

BAB III PENUTUP

(8)

Referensi

Dokumen terkait

PENGETAHUAN GIZI DAN MIE INSTAN (jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang menurut anda benar)b. Menurut anda, makanan yang

Pembagian Dana Bagi Hasil sumber Daya Alam (DllH-sDA) pertamlangan Minyak Bumi dan Gas Bumi Dalam Rangka otonomi Khusus i<urang Bayar Tahun 2012 Triwulan I

Dari wawancara yang lain yang dilakukan oleh penulis kepada Bu Munawaroh, selaku perangkat Desa Pugeran Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto beliau menjelaskan bahwa

Yang dimaksud dengan jenis penilaian adalah berbagai tagihan yang harus dikerjakan oleh murid setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu jenis penilaian

Proses pertumbuhan cacing tanah pada penelitian ini selain dipengaruhi oleh pH, suhu dan kelembaban juga dipengaruhi oleh jumlah pemberian pakan, dapat dilihat pada Tabel

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja RSUD Kabupaten Ogan Ilir ditinjau berdasarkan empat perspektif dalam metode Balanced Scorecard yaitu perspektif

[r]

Hampir dipastikan ia tidak memiliki kreativitas yang cukup tinggi, namun tingkah laku yang diperlihatkan oleh Konata pada saat memilih pekerjaan yang cocok bagi seorang “otaku”