• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembiakan Cacing Tanah Perionyx Excavatus Dengan Teknik Vermikultur Limbah Peternakan Dan Pengaruhnya TerhadapPupuk Kandang Yang Dihasilkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pembiakan Cacing Tanah Perionyx Excavatus Dengan Teknik Vermikultur Limbah Peternakan Dan Pengaruhnya TerhadapPupuk Kandang Yang Dihasilkan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 2. Pertumbuhan Cacing (paniang, cm)
Tabel 4. Suhu dan pH Terakhir

Referensi

Dokumen terkait

Keadaan ini membuka pemikiran kami akan peluang usaha budidaya cacing tanah Lumbricus rubellus dan cacing kalung sebagai penghasil biomassa cacing tanah dengan metode

(2011), vermikompos memiliki beberapa keunggulan diantaranya hampir tidak berbau, cacing tanah memberikan nutrien dari limbah organik untuk meningkatkan nilai pada produk

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan (1) Cacing tanah ( Lumbricus rubellus) efektif dalam dekomposisi sampah organik menjadi pupuk kascing, (2) Semakin

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk organik 15 ton/ha mampu meningkatkan berat total biji kedelai sampai 25,06 g dan dosis cacing tanah 0,675

Metode Pelaksanaan Pemanfaatan Limbah kotoran sapi sebagai bahan utama budidaya cacing tanah di Dusun Sebaluh Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang ini

Wadah Kultur Tubifex sp Setelah Diberi Pupuk Organik Cair Kotoran Domba.. Proses Pemanenan

Hasil analisis keragaman pengaruh dosis pupuk kandang kotoran sapi terhadap berat kering tanaman di tanah gambut menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang

Blotong yaitu endapan nira kotor yang diperoleh dari proses pemurnian nira pabrik gula. Penumpukan limbah secara terus-menerus dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah blotong berpotensi untuk dijadikan bahan pupuk organik dengan metode vermicomposting (pengomposan dengan bantuan cacing tanah). Blotong mengandung Nitrogen, P2O5, humus, dan lain-lain, kandungan tersebut bisa dimanfaatkan untuk menyuburbakan tanah dan memperbaiki struktur tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis cacing terhadap kecepatan dekomposisi limbah blotong dan mengetahui kualitas vermikompos sesuai SNI:261-2019 tentang spesifikasi pupuk organik padat. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 3 ulangan yang dilakukan secara berseri. Seri pengamatan yaitu 2 MSP, 3 MSP, dan 4 MSP (Minggu Setelah Pemberian). Faktor penelitian yaitu jenis cacing yang terdiri dari Eisenia foetida (C1), Eudrilus eugeniae (C2), dan Lumbricus sp. (C3). Penelitian ini bersifat destruktif (tidak dikembalikan lagi untuk pengamatan selanjutnya). Hasil penelitian menunjukkan pengomposan dengan jenis cacing Eisenia foetida memiliki kandungan yang lebih baik yaitu C-Organik (35.84%), pH (7.26), N-total (2.36%), Nisbah C/N (15.19). Peningkatan massa cacing terbanyak terdapat pada jenis cacing Eisenia foetida yang memiliki kenaikan 7.11 g. Berdasarkan hasil tersebut pupuk limbah blotong tebu memenuhi persyaratan SNI