15
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilkukan sebagai suatu upaya dalam memperbaiki proses pembelajaran demi mencapai tujuan pendidikan. Model penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model spiral Kemmis dan Mc Taggart melalui 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan tindakan.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2016 / 2017 yakni mulai dari bulan Maret sampai Juni 2017 di SD Negeri Tukang, kecamatan Pabelan, kabupaten Semarang, profinsi Jawa Tengah. Subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas 5 SD Negeri Tukang yang berjumlah 29 siswa yang terdiri dari 13 putra dan 16 putri. Selain itu mengenai subjek yang akan diteilti bahwa siswa kelas 3 SDN Gendongan 0 kelas 5 SD Negeri Tukang ini siswa masih dalam tahap usia bermain dan tahap operasional konkret. Selain itu, sistem pembelajaran masih konvensional sehingga anak cenderung bosan dan tidak memperhatikan pembelajaran. Hal ini berdampak pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa setelah proses belajar.
3.2 Variabel Penelitian
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini terdapat dua variabel yaitu satu variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y).
3.2.1. Variabel Bebas (X)
penelitian ini yakni model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) yang akan diterapkan dalam mata pelajaran Matematika tentang bangun ruang pada siswa kelas 5 SD Negeri Tukang semester II tahun ajaran 2016/2017.
Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang menekankan siswa untuk berfikir kritis, kreatif, bekerjasama dan bertanggung jawab dalam kelompok. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) siswa akan di bagi kedalam beberapa kelompok yang mana setiap kelompok terdiri dari 4 orang. Yang mana dari 4 orang ini nanti dua orang diam dikelompoknya dan duanya lagi bertugas untuk bertamu ke kelompok lain untuk mencari/menanyakan informasi tentang materi yang sedang di bahas. Kemudian dua orang yang bertamu tadi akan kembali ke kelompoknya dan menyampaikan apa yang di dapat saat berkunjung ke kelompok lain.
3.2.2 Variabel Terikat (Y)
Menurut Slameto (2015: 198) variabel tergantung atau dependen adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Variabel terikat atau dependen merupakan akibat yang ditimbulkan oleh variabel bebas. Variabel terikat erat kaitannya dengan motivasi belajar, hasil belajar dan sebagainya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar pada siswa kelas 5 SD Negeri Tukang semester II tahun ajaran 2016/2017 mata pelajaran Matematika.
3.3 Rencana Tindakan
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode spiral yang disampaikan oleh Stephen Kemmis dan Rotin Mc. Taggart dalam Saur M. Tampubolon (2014:27) melalui dua siklus yang mana masing-masing siklus terdiri darii 3 tahap yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta refleksi. Tahapan kegiatan tersebut secara rinci digambarkan melalui gambar sebagai berikut:
Gambar 3.1
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode spiral dari Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart dijelaskan sebagai berikut:
3.3.1 Siklus I
a. Perencanaan Tindakan Siklus I
model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Peneliti menyiapkan lembar kerja siswa tentang bangun datar dan bangun ruang. Adapun perangkat untuk melakukan pengukuran hasil belajar digunakan lembar soal kelompok, tes setiap akhir siklus dan lembar observasi guru yang berisi pelaksanaan implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP pada siklus ini dibuat dua kali pertemuan dimana setiap pertemuan adalah 2 jam pelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 1
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu mengimplementasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran Matematika yang telah dipersiapkan dalam pembelajaran di kelas 5. Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran ini diberikan tindakan yang berupa model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer yang merupakan guru lain yang bertugas untuk mengobservasi guru kelas sewaktu mengajar dengan model yang dipilih. Observer melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan untuk mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan dipertahankan agar tujuan penelitian tercapai. Pada saat penelitian, peneliti juga melakukan pengamatan untuk melihat proses pembelajaran yang berlangsung sehingga akan terwujud pembelajaran yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
c. Refleksi 1
digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II supaya terjadi peningkatan hasil belajar yang maksimal.
3.3.2 Siklus II
a. Perencanaan Tindakan 2
Kegiatan perencanaan tindakan yang dilakukan pada tahap ini sama dengan perencanaan tindakan pada siklus I.
b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 2
Kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi yang dilakukan pada tahap ini sama dengan pelaksanaan tindakan dan observasi siklus I. Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran ini diberikan tindakan berupa model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer yang merupakan guru lain yang bertugas untuk mengobservasi guru kelas sewaktu mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Observer melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan untuk mengetahui apa yang harus ditingkat dan dipertahankan agar tujuan penelitian tercapai. Pada saat penelitian, peneliti juga melakukan pengamatan untuk melihat proses pembelajaran yang berlangsung sehingga akan terwujud pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan.
c. Refleksi 2
Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus yang mana jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan Model Spiral dari Kemmis dan Targgat dengan melalui 3 Tahapan yaitu :
(a) Planning (Perencanaan)
(b) Acting (Tindakan) dan Observasing (Pengamatan) (c) Reflecting ( Refleksi)
(a) Rencana Pelaksanaan
Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah: 1) Membuat skenario pembelajaran Matematika berupa RPP.
2) Membuat lembar observasi sesuai dengan indikator yang ditentukan dengan harapan untuk mengetahui seberapa jauh pengajar melakukan pembelajaran.
3) Selain RPP dan lembar observasi, guru juga perlu untuk membuat alat bantu pembelajaran yang berupa alat peraga. Alat peragayang dipilih pada penelitian ini adalah media visual berupa alat peraga bangun datar dan bangun ruang.
4) Membuat soal evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh penerimaan pelajaran yang didapat oleh siswa.
5) Menyiapkan rangkuman untuk refleksi diri.
(b) Pelaksanaan
Pada tahap ini langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Pertemuan I
Kegiatan awal ( 10 menit)
- Guru memberikan salam - Guru mengajak siswa berdoa - Guru melakukan absensi siswa
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti (55 menit) Eksplorasi
- Siswa bersama dengan guru mengkaitkan apersepsi berhubungan dengan pembelajaran.
- Siswa bertanya jawab dengan guru tentang masalah yang berkaitan dengan bangunn datar.
Elaborasi
- Guru menyampaikan peraturan dalam kegiatan pembelajaran - Guru membagi siswa untuk berkelompok masing- masing 4 orang - Siswa mengerjakan LKS yang dibagikan guru secara kelompok - Guru meminta 2 siswa untuk berkunjung ke kelompok lain untuk
mencari informasi. Dua siswa sisanya menetap di kelompoknya untuk memberi informasi pada kelompok yang berkunjung.
- Siswa yang bertamu/berkunjung kembali pada kelompok asal kemudian menyampaikan hasil kunjungan mereka.
- Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi
Konfirmasi
- Siswa menanggapi hasil diskusi dari kelommpok lain. - Guru memberikan tanggapan pada kelompok yang maju.
- Guru bersama siswa bertanya jawab tenntang kesalahan pemahaman dari tiap materi dan memberikan penguatan.
- Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi.
Kegiatan akhir (5 menit)
- Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang dianggap belum jelas.
- Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. - Guru memberi kesempatan siswa untuk mencatat hal-hal yang
dianggap penting.
b. Pertemuan II
Kegiatan awal (10 menit)
- Guru memberikan salam - Guru mengajak siswa berdoa - Guru melakukan absensi siswa
- Guru mengecek kesiapan belajar siswa - Guru melakukan apersepsi
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti (55 menit) Eksplorasi
- Siswa bersama guru mengkaitkan apersepsi dengan pembelajaran. - Siswa bertanya jawab dengan guru tentang masalah yang berkaitan
dengan bangun datar.
Elaborasi
- Guru menyampaikan peraturan dalam kegiatan pembelajaran - Guru membagi siswa untuk berkelompok masing- masing 4 orang - Siswa mengerjakan LKS yang dibagikan guru secara kelompok - Guru meminta 2 siswa untuk berkunjung ke kelompok lain untuk
mencari informasi. dua lainnya menetap di kelompoknya untuk memberi informasi pada kelompok yang berkunjung.
- Siswa yang berkunjung kembali ke kelompok asal dan menyampaikan hasil kunjungan mereka.
- Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi
Konfirmasi
- Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas.
- Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. - Guru memberi kesempatan siswa untuk mencatat hal-hal yang
penting.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada siswa kelas 5 SD Negeri Tukang, kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang dalam mata pelajaran Matematika setelah memperoleh tindakan adalah:
1. Observasi
Menurut Slameto (2015: 232) observasi atau pengamatan merupakan aktivitas dalam pencatatan fenomena yang akan dilakukan secara sistematis. Pengamatan bisa dilaksanakan secara terlibat (partisipatif) maupun non-partisipatif. Observasi dilakukan di SD Negeri Tukang. Observasi dilakukan untuk mengetahui penerapan metode TSTS dalam pembelajaran. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan menilai melalui pengisian lembar aktivitas guru mengajar pada setiap pertemuan. Observasi dilaksanakan di SD Negeri Tukang semester II tahun ajaran 2016/2017
2. Tes
Teknik tes digunakan oleh peneliti untuk menguji subjek untuk mendapatkan data hasil belajar peserta didik. Alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu tes formatif dalam bentuk tes pilihan ganda di setiap akhir siklus. Tes ini diberikan pada siswa secara individu guna mengetahui kemampuan kognitif siswa. Lembar obervasi untuk kemampuan afektif. Sebelum dibuat butir-butir soal, sebelumnya disusun kisi-kisi soal. Kisi-kisi merupakan deskripsi informasi yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis dan merakit soal menjadi tes. Tujuan penyusunan kisi-kisi yaitu untuk menentukan ruang lingkup serta petunjuk dalam penulisan soal.
3.4.2 Instrumen Penelitian Data
Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Sedangkan kompetensi dasar yang akan digunakan dalam siklus I adalah Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Kompetensi dasar pada siklus II yaitu Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. Kisi-kisi soal dibuat berdasarkan SK dan KD yang telah disebutkan tersebut dengan kisi-kisi soal sebagai berikut.
Tabel 3. 1
Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus I
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus II
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Instrumen yang telah dipaparkan diatas sebelum digunakan untuk penelitian perlu adanya uji coba terlebih dahulu sehingga dapat menjamin bahwa instrument yang telah dipaparkan tersebut dapat layak untuk digunakan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat validitan dan reabilitas soal tersebut. Penjelasan tentang validitas dan reabilitas instrument soal akan dipaparkan pada bagian selanjutnya. Berikutnya adalah lembar observasi guru dan siswa akan dipaparkan pada tabel berikut.
Tabel 3.3
Lembar Observasi Mengajar Guru
No Aspek yang diamati
Penilaian Ya Tidak I Pra pembelajaran
1. Guru mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk proses pembelajaran.
2. Guru mempersiapkan alat dan media pembelajaran.
II Kegiatan Awal Pembelajaran
3. Guru mengucapkan salam.
4. Guru mengajak siswauntuk berdoa. 5. Guru memeriksa kehadiran siswa.
6. Guru memberikaan tes penjajagan kepada siswa. 7. Guru memberikan Apresepsi .
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
III Kegiatan Inti Pembelajaran
9. Guru mengkaiitkan apersepsi dengan pembelaajaran.
10. Guru bertanya tentang masalah yang berkaitan dengan bangun datar.
11. Guru menyampaikan peraturan dalam kegiatan
pembelajaran.
12. Guru membentuk siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang mana setiap kelompok beranggotakan 4 orang yang berkemampuan heterogen.
14. Guru meminta siswa mengerjakan LKS secaara kelompok. 15. Guru mengawasi siswa saat mengerjakan LKS secara
kelompok.
16. Guru meminta 2 siswa untuk bertamu/berkunjung pada kelompok lain dan 2 siswa sisanya tetap dikelompoknya . 17. Guru meminta siswa kembali ke kelompoknya
masing-masing dan mendiskusikan apa yang diperoleh dari kelompok lain.
18. Guru meminta perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
19. Guru meminta kelompok lain memberi tanggapan.
20. Guru memberi reward kepada kelompok presentasi.
IV Kegiatan Akhir Pembelajaran/Penutup
21. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas atau belum dimengerti.
22. Guru melibatkan siswa dalam menarik kesimpulan.
23. Guru memberi kesempatan siswa untuk mencatat hal-hal yang penting.
24. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.
25. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
Jumlah skor
Tabel 3.4
Lembar Observasi Belajar Siswa
No Aspek Yang Diamati Penilaian
I Pra Pembelajaran Ya Tidak
1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing
2. Siswa mempersiapkan perlengkapan pembelajaran
II Kegiatan Awal Pembelajaran
3. Siswa menjawab salam dari guru 4. Siswa berdoa bersama guru
6. Siswa menjawab tes penjajagan yang diberikan oleh guru 7. Siswa menjawab dan memperhatikan apersepsi yang
dilakukan guru
8. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru
III Kegiatan Inti Pembelajaran
9. Siswa memperhatikan saat guru mengkaitkan apersepsi dengan pembelajaran.
10. Siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai masalah yang berkaitan dengan bangun datar
11. Siswa memperhatikan saat guru menyampaikan peraturan dalam kegiatan pembelajaran dan langkah-langkah model pembelajaran koopertif tipe Two Sty Two Stray(TSTS).
12. Siswa berkelompok sesuai kelompok yang dibagi oleh guru 13. Siswa menerima LKS yang diberikan oleh guru
14. Siswa mengerjjakan LKS secara berkelompok 15. Siswa melakukan diskusi dalam kelompok
16. Siswa bertamu ke kelompok lain untuk mencari informasi 17. siswa kembali pada kelompoknya masing-masing kemudian
mendiskusikan apa yang diperoleh dari kelompok lain. 18. Perwakilan siswa mewakili kelompok yang dipilih
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Siswa yang lain memperhatikan
19. Siswa menanggapi kelompok presentasi
20. Siswa diminta memberi tepuk tangan kepada kelompok yang presentasi
IV Kegiatan Akhir Pembelajaran/Penutup
21. Siswa bertanya seputar materi yang belum dipahami 22. Siswa bersama guru menarik kesimpulan
23. Siswa mencatat hal-hal yanng dianggap penting. 24. Siswa mengerjakan soal evaluasi
25.
Jumlah skor
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.5.1 Uji Validitas
yang ingin diukur. Untuk mengetahui tingkat kevalitan suatu soal yang akan di ujikan kepada siswa, maka sebelum diberikan soal tersebut sebaiknya diuji cobakan ke dalam kelas lain untuk mengetahui butir soal yang valid. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan bantuan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS).
Pedoman untuk menentukan rentang indeks validitas dapat ukur dengan rentang sebagai berikut (Sugiyono, 2012) :
Tabel 3.5
Perhitungan Pengujian Validitas
No. r hitung r kritis Keputusan
r1y 0,95 0,30 valid
r2y 0,79 0,30 valid
r3y 0,22 0,30 tidak valid
r4y 0,73 0,30 valid
r5y 0,79 0,30 valid
r6y 0,84 0,30 valid
r7y 0,83 0,30 valid
3.5.2 Uji Reliabilitas
Tabel 3.6
Rentang Indeks Reliabilitas
No. Indeks Interpretasi
1. 0,80 – 1,00 Tinggi reliabel
2. < 0,80 – 0,60 Reliabel
3. < 0,60 – 0,40 Cukup reliabel
4. < 0,40 – 0,20 Kurang reliabel
5. < 0,20 Tidak reliabel
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas soal maka diperoleh hasil uji reliabilitas sebagai berikut
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.882 20
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.903 22
3.6 Uji Taraf Kesukaran
Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran soal sebagai berikut:
P =
Keterangan:
P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar atau jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan jumlah keseluruhan peserta didik, B = jumlah peserta didik yang menjawab betul.
N = Jumlah seluruh peserta didik.
Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat menggunakan tabel pembagian tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok menurut Purwanto (2013:101) sebagai berikut:
Tabel 3.9
Intepretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal
Rentang Nilai Kriteria
0,00 – 0,32 Sukar
0,33 – 0,66 Sedang
0,67 – 1,00 Mudah
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas soal maka diperoleh hasil uji reliabilitas sebagai berikut:
3.7 Indikator Kinerja
Tabel 3.10
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
Nilai 70 Tuntas
Nilai 70 Tidak Tuntas
3.8 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data instrumen tes dengan menggunakan teknik analisis deskriptif untuk membanndingkan nilai tes yang didapat pada kondisi awal, nilai tes setelah dilakukan siklus I dan nilai tes siklus II dan berdasarkan jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas. Data yang diolah dengan analisis deskriptif adalah data dari nilai yang diperoleh pada nilai tes kondisi awal, nilai setelah melakukan siklus I dan siklus II setelah menggunakan metode pembelajaran Demonstrasi bantuan media barang bekas. Data hasil tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: