Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa angkutan bis trayek Pontianak-Sintang kelas executivepada PT. ADAU KAPUAS
Abstrak
This study aims to determine the effect of marketing mix consisting of product, price, promotion, place, people, process, physical evidence, the consumer decision to use bus transportation services PT.ADAU KAPUAS route Pontianak-Sintang. The population in this study are all passengers using bus transportation services route Pontianak-Sintang class executive at PT. Adau KAPUAS. While the sample is part of the number and characteristics of being owned by the population. The samples used were as many as 100 people with sampling techniques. The sampling technique used is incidental sampling is according Sugiono (2003: 65) "sampling technique based on the chance that anyone who by chance met the researchers used as a sample. Simple Linear Regression Test results indicate the following matters, or the estimated regression equation explains the data processing is written Y = 1.062 + 0,796X that if the marketing mix of zero (0), then the decision of consumers using bus transportation services route Pontianak-Sintang executive class PT. Adau KAPUAS of 1,062.Uji coefficient of determination (R ²) indicate that as many as 23.8% (1 x 0.238 x 100%) the decision of consumers using bus transportation services route Pontianak-Sintang influenced by the marketing mix and the remaining 76.2,% (1 - 0.238 x 100%) influenced by factors or other variables out of the study. From the results of regression analysis showed that test the feasibility of the model independent variables have an effect on the dependent variable. This is evident from the calculated F value of 30.636> F table 2,10 and has a significant value (sig) of 0.000 which is less than 0.05, meaning that the simple linear regression model can be used to predict consumer decisions are influenced by the marketing mix.
Keywords: Performance, Customer perspective, Internal business process perspective, and Learning and growth perspective
Sinhan dan Hajijah
Universitas Muhammadiyah Pontianak
Pendahuluan
Pengadaan sarana transportasi me-rupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pembangunan, yaitu ber-peran sebagai urat nadi perekonomian dalam proses pembangunan. Tanpa tersedianya sarana angkutan yang memadai, maka hasil-hasil pemba-ngunan tidak akan terdistribusi dengan lancar ke daerah-daerah yang membu-tuhkan. Sarana angkutan ikut memper-lancar arus barang dan jasa serta meningkatkan mobilitas manusia ke pusat-pusat perekonomian. Selain itu juga meningkatkan nilai tambah sumber daya yang tersedia pada satu wilayah.
Jurnal Manajemen MOTIVASI - 613
terjadi karena didalam pembangunan transportasi ini mengandung dua unsur manfaat, yaitu manfaat waktu (time utility)dan manfaat tempat(place utility). Transportasi angkutan darat dalam pengoperasiannya dibedakan antara angkutan umum dan bukan angkutan umum. Sedangkan dari segi fungsinya setiap jenis alat angkutan dibedakan antara angkutan penumpang dan angkutan barang. Khusus untuk ang-kutan penumpang pada jurusan Ponti-anak-Sintang akhir-akhir ini semakin tinggi persaingannya. Tingginya persa-ingan tersebut terkait dengan banyak-nya angkutan sejenis yang melewati rute Pontianak-Sintang. Bagi perusa-haan keadaan ini menyebabkan perlu melakukan penyesuaian mendasar atas seluruh aspek bauran pemasaran yang dilakukannya. Sedangkan bagi konsu-men dengan persaingan ini memberikan banyaknya pilihan atau alternatif dalam memilih perusahaan angkutan penum-pang yang dikehendaki.
Persaingan antara perusahaan ang-kutan dipengaruhi oleh persepsi terha-dap pelayanan dan kepercayaan ma-syarakat. Untuk memenangkan persa-ingan ini oleh perusahaan angkutan memerlukan manajemen pemasaran yang baik agar dapat memberikan ke-puasan kepada pelanggan. Pelanggan yang merasa puas dengan pelayanan, kemungkinan besar akan menjadi pe-langgan yang loyal, bahkan dapat dija-dikan media promosi gratis bagi peru-sahaan angkutan yang bersangkutan. Pelanggan yang loyal hanya bisa
tercipta melalui kepuasan yang diterimanya.
Melalui fungsi pemasaran ini peru-sahaan dapat mengembangkan usaha yang luas dan saling berkaitan, teru-tama dapat mengidentifikasi kebutuhan konsumen, menetapkan produk dan jasa yang akan dipasarkan, penetapan harga yang sesuai, menetapkan pro-mosi, hingga penetapan saluran dis-tribusi agar diterima oleh konsumen, dari rangkaian kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan dalam pe-netapan produk, harga, promosi, distri-busi serta pelayanan merupakan kebi-jaksanaan pemasaran suatu perusa-haan dan merupakan faktor intern yang dapat dikendalikan dan dirancang oleh perusahaan sesuai dengan situasi dan kondisi pasar agar tetap dapat bertahan dan bersaing dalam persaingan bisnis dewasa ini.
Kebijakan-kebijakan yang telah dila-kukan oleh PT. ADAU KAPUAS adalah: Memberikan pelayanan yang terbaik
bagi konsumen dengan memberikan pelayanan yang ramah dan menjaga keselamatan para penumpang.
Berusaha memberikan harga yang sesuai kepada konsumen dengan maksud memberi rangsangan dan dorongan kepada konsumen agar membeli produk jasa dari perusa-haan.
mem-beli tiket yang memberikan informasi kepada konsumen.
Dalam mendistribusikan jasa ang-kutan dan mendirikan kantor/perusa-haan yang sangat strategis yang mudah dijangkau oleh konsumen. Berupaya meningkatkan kualitas
pe-layanan yang dijalankan oleh karya-wannya, hal itu dapat dilihat dari pelayanan penjualan tiket yang mela-yani konsumen dengan berpakaian rapi dan sopan serta sopir yang me-miliki SIM B dan berpakaian seragam dalam menjalankan kendaraan. Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari dari proses pemesanan tiket serta keberangkatan dan mengantar penumpang sampai ketempat tujuan dengan selamat.
Proses pemesanan maupun pemba-talan tiket yang diterapkan perusa-haan cukup mudah dengan menda-tangi perusahaan atau melalui tele-pon dengan menyebutkan nama dan alamat konsumen.
Bukti fisik yang dapat diperlihatkan oleh PT. ADAU KAPUAS adalah berupa kondisi fisik bangunan peru-sahaan serta kondisi fisik armada bus yang terdiri dari fasilitas kendaraan antara lain: AC, WC, TV, tape record-er serta perawatan bis atau service setiap bulannya dan membersihkan kendaraaan setiap hari.
Jumlah bis trayek Pontianak-Sintang
kelas executive PT.ADAU KAPUAS
sebanyak dua unit, dan keberangkat-annya bersamaan namun berlawanan arah. Saat bis jurusan dari Pontianak menuju Sintang berangkat, bis yang
jurusan dari Sintang menuju Pontianak juga pastiberangkat dikarenakan setiap harinya harus ada yang beroperasi.
Jadwal keberangkatan bis trayek Pontianak-Sintang kelas executive pada PT.ADAU KAPUAS sudah ditentukan pada saat pembelian tiket bis pada PT.ADAU KAPUAS itu sendiri. Disitu tertera setiap hari keberangkatannya pada Pukul: 19:00 WIB. (Tidak menutup kemungkinan keberangkatan akan ter-tunda dikarenakan terlambatnya keda-tangan para penumpang, dan itu akan tetap bisa ditoleransi oleh perusahaan).
Jumlah tempat duduk yang disedia-kan didalam bis trayek Pontianak-Sintang kelas executive PT.ADAU KAPUAS sebanyak 24 buah sudah termasuk tempat duduk cadangan. Dalam 24 buah kursi yang tersedia dalam setiap harinya tidak selalu dipenuhi oleh para penumpang, namun tidak pernah juga mengalami kegagalan dalam pengoperasian bisnya. Setiap harinya bis trayek Pontianak-Sintang
kelas executive PT.ADAU KAPUAS
beroperasi selalu mencapai 50% dan itu pada hari-hari biasa belum termasuk pada saat menjelang hari-hari besar seperti hari raya idul fitri contohnya.
Jarak yang ditempuh oleh bis trayek Pontianak-Sintang kelas executivepada PT.ADAU KAPUAS dari saat keberang-katan sampai ketujuan jarak yang di-tempuh menggunakan waktu kecepatan maksimal selama 8 jam dengan jarak yang ditempuh 395 km.
Jurnal Manajemen MOTIVASI - 615
jasa angkutan tersebut diatas. Namun dari beberapa narasumber (pengguna bis) yang memberikan keterangan, diperkirakan yang paling sering dan banyak menggunakan jasa angkutan di atas rata-rata mahasiswa dan orang umum lainnya. Para pengusaha jarang menggunakan jasa angkutan yang executive.
Kegiatan bauran pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan cara mempromosikan penjualan (sales promotion). Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui peng-gunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Tujuan dari promosi penjual-an spenjual-angat berpenjual-aneka ragam. Melalui pro-mosi penjualan perusahaan dapat menarik pelanggan baru, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa ren-cana sebelumnya) atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer.
Promosi yang digunakan untuk mengkomunikasikan produk perusa-haan kepada konsumen dengan cara memasang baleho, kartu nama, surat kabar. Jarak yang ditempuh oleh bis trayek Pontianak-Sintang ini dalam
waktu maksimal 8 jam dengan
kecepatan yang rata-rata dilalui setiap harinya dan tanpa hambatan. Ini tidak terhitung dengan adanya kendala atau macet pada saat masih didalam perja-lanan. Jika terjadi macet perusahaan tidak bisa memastikan berapa lama penumpang harus menunggu, namun
perusahaan selalu berusaha yang terbaik untuk kenyamanan bagi para penumpan bistrayek Pontianak-Sintang
kelas executive pada PT. ADAU
KAPUAS.
Bahan dan Metode
Dalam penelitian ini bentuk penelitian yang digunakan ialah metode survei. Data diperoleh dari data primer, yaitu oberservasi, wawancara, dan kuisioner, serta data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penumpang yang menggunakan jasa angkutan bis trayek Pontianak-Sintang kelas execu-tive pada PT. ADAU KAPUAS, sampel yang diambil dari populasi ini sebanyak 100 responden. Alat analisis yang digu-nakan adalah regresi linier sederhana. Kerangka pemikiran yang dapat dikemu-kakan adalah:
Keterangan:
X: Bauran Pemasaran Y: Keputusan Konsumen
Hasil dan Pembahasan Karakteristik responden
Sebagian besar responden memiliki umur antara 26 – 36 tahun. Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki. Sebagian besar responden belum kawin. Sebagian besar responden ada-lah SMA atau pelajar. Sebagian besar responden adalah karyawan swasta. Sebagian besar responden berpenda-patan antara Rp. 300.000 s/d Rp. 1.299.999
Uji Normalitas
Berdasarkan output uji normalitas diketahui bahwa nilai signifikansi sebe-sar 0,947 lebih besebe-sar dari 0,01, sehing-ga dapat disimpulkan bahwa data yang di uji berdistribusi normal.
Uji Instrumen
Uji Validitas
Hasil uji validitas instrumen bauran pemasaran (7P) PT. ADAU KAPUAS dapat dilihat pada tabel berikut:
Hasil Uji Validitas Instrumen
Bauran Pemasaran PT. ADAU KAPUAS (Variabel X)
Sumber : Data olahan 2014
Hasil uji validitas instrumen bauran pemasaran PT. ADAU KAPUAS seperti menunjukkan bahwa korelasi antara
semua item (pertanyaan) dengan skor totalnya (rxy) menunjukkan hasil yang
lebih besar dari rtabel dengan tingkat
signifikansi 5%. Item yang memiliki korelasi tertinggi dengan skor totalnya adalah item 21 (P21) dengan nilai korelasi sebesar 0,483 dan valid pada tingkat signifikansi 5%. Item yang memi-liki korelasi terendah dengan skor totalnya adalah item 16 (P16) dengan nilai korelasi sebesar 0,230 dan valid pada tingkat signifikansi 5%.
Hasil uji validitas instrumen kepu-tusan konsumen PT. ADAU KAPUAS dapat dilihat pada table berikut:
Hasil Uji Validitas Instrumen
Keputusan Konsumen PT. ADAU KAPUAS (Variabel Y)
Sumber : Data olahan 2014
Hasil uji validitas instrumen kepu-tusan konsumen PT. ADAU KAPUAS menunjukkan bahwa korelasi antara semua item (pertanyaan) dengan skor totalnya (rxy) menunjukkan hasil yang
lebih besar dari rtabel dengan tingkat
signifikansi 1%. Item yang memiliki Uji Normalitas
Berdasarkan output uji normalitas diketahui bahwa nilai signifikansi sebe-sar 0,947 lebih besebe-sar dari 0,01, sehing-ga dapat disimpulkan bahwa data yang di uji berdistribusi normal.
Uji Instrumen
Uji Validitas
Hasil uji validitas instrumen bauran pemasaran (7P) PT. ADAU KAPUAS dapat dilihat pada tabel berikut:
Hasil Uji Validitas Instrumen
Bauran Pemasaran PT. ADAU KAPUAS (Variabel X)
Sumber : Data olahan 2014
Hasil uji validitas instrumen bauran pemasaran PT. ADAU KAPUAS seperti menunjukkan bahwa korelasi antara
semua item (pertanyaan) dengan skor totalnya (rxy) menunjukkan hasil yang
lebih besar dari rtabel dengan tingkat
signifikansi 5%. Item yang memiliki korelasi tertinggi dengan skor totalnya adalah item 21 (P21) dengan nilai korelasi sebesar 0,483 dan valid pada tingkat signifikansi 5%. Item yang memi-liki korelasi terendah dengan skor totalnya adalah item 16 (P16) dengan nilai korelasi sebesar 0,230 dan valid pada tingkat signifikansi 5%.
Hasil uji validitas instrumen kepu-tusan konsumen PT. ADAU KAPUAS dapat dilihat pada table berikut:
Hasil Uji Validitas Instrumen
Keputusan Konsumen PT. ADAU KAPUAS (Variabel Y)
Sumber : Data olahan 2014
Hasil uji validitas instrumen kepu-tusan konsumen PT. ADAU KAPUAS menunjukkan bahwa korelasi antara semua item (pertanyaan) dengan skor totalnya (rxy) menunjukkan hasil yang
lebih besar dari rtabel dengan tingkat
signifikansi 1%. Item yang memiliki Uji Normalitas
Berdasarkan output uji normalitas diketahui bahwa nilai signifikansi sebe-sar 0,947 lebih besebe-sar dari 0,01, sehing-ga dapat disimpulkan bahwa data yang di uji berdistribusi normal.
Uji Instrumen
Uji Validitas
Hasil uji validitas instrumen bauran pemasaran (7P) PT. ADAU KAPUAS dapat dilihat pada tabel berikut:
Hasil Uji Validitas Instrumen
Bauran Pemasaran PT. ADAU KAPUAS (Variabel X)
Sumber : Data olahan 2014
Hasil uji validitas instrumen bauran pemasaran PT. ADAU KAPUAS seperti menunjukkan bahwa korelasi antara
semua item (pertanyaan) dengan skor totalnya (rxy) menunjukkan hasil yang
lebih besar dari rtabel dengan tingkat
signifikansi 5%. Item yang memiliki korelasi tertinggi dengan skor totalnya adalah item 21 (P21) dengan nilai korelasi sebesar 0,483 dan valid pada tingkat signifikansi 5%. Item yang memi-liki korelasi terendah dengan skor totalnya adalah item 16 (P16) dengan nilai korelasi sebesar 0,230 dan valid pada tingkat signifikansi 5%.
Hasil uji validitas instrumen kepu-tusan konsumen PT. ADAU KAPUAS dapat dilihat pada table berikut:
Hasil Uji Validitas Instrumen
Keputusan Konsumen PT. ADAU KAPUAS (Variabel Y)
Sumber : Data olahan 2014
Hasil uji validitas instrumen kepu-tusan konsumen PT. ADAU KAPUAS menunjukkan bahwa korelasi antara semua item (pertanyaan) dengan skor totalnya (rxy) menunjukkan hasil yang
lebih besar dari rtabel dengan tingkat
Jurnal Manajemen MOTIVASI - 617
korelasi tertinggi dengan skor totalnya adalah item 14 (P14) dengan nilai korelasi sebesar 0,716 dan valid pada tingkat signifikansi 1%. Item yang memiliki korelasi terendah dengan skor totalnya adalah item 1 (P1) dengan nilai korelasi sebesar 0,489 dan valid pada tingkat signifikansi 1%.
Uji Reliabilitas Instrumen
Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat membe-rikan hasil yang konsisten bila diguna-kan untuk mengukur obyek yang sama dengan alat ukur yang sama. Uji realibilitas, yaitu uji untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Menurut Ghozali (2005:95) dikatakan reliabel jika crronbach alpha > 0,60. Hasil uji relia-bilitas instrumen bauran pemasaran menunjukkan bahwa cronbach’salpha yang cukup besar yaitu 0.766, artinya nilai tersebut di atas 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pengukur variabel X dari kuesioner adalah reliabel dan kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupa-kan kuesioner yang handal.
Sedangkan hasil uji reliabiliitas instrumen keputusan konsumen menun-jukkan bahwa cronbach’salpha yang cukup besar yaitu 0,904 artinya nilai tersebut berada di atas 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pengukur variabel Y dari kuesioner adalah reliabel.
Analisis Regresi Linear Sederhana Hasil olahan data dengan menggu-nakan program SPSS 18 dapat dirang-kum melalui tabel berikut:
Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana
Sumber : Data Olahan 2014
Persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:
Y = 1,062 + 0,796X
Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam ben-tuk persamaan regresi standardized sebagai berikut :
Koefisien regresi (β) bo sebesar 1,062 menerangkan bahwa apabila bauran pemasaransebesar nol (0), maka keputusan konsumen menggu-nakan jasa angkutan bis trayek Pontianak-Sintang kelas executive pada PT. ADAU KAPUAS sebesar 1,062.
Apabila bauran pemasaran mening-kat sebesar satu satuan maka kepu-tusan konsumen menggunakan jasa angkutan bis trayek Pontianak-Sintang kelas executive pada PT. ADAU KAPUAS akan meningkat sebesar 0,796 satuan.
Jurnal Manajemen MOTIVASI - 617
korelasi tertinggi dengan skor totalnya adalah item 14 (P14) dengan nilai korelasi sebesar 0,716 dan valid pada tingkat signifikansi 1%. Item yang memiliki korelasi terendah dengan skor totalnya adalah item 1 (P1) dengan nilai korelasi sebesar 0,489 dan valid pada tingkat signifikansi 1%.
Uji Reliabilitas Instrumen
Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat membe-rikan hasil yang konsisten bila diguna-kan untuk mengukur obyek yang sama dengan alat ukur yang sama. Uji realibilitas, yaitu uji untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Menurut Ghozali (2005:95) dikatakan reliabel jika crronbach alpha > 0,60. Hasil uji relia-bilitas instrumen bauran pemasaran menunjukkan bahwa cronbach’salpha yang cukup besar yaitu 0.766, artinya nilai tersebut di atas 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pengukur variabel X dari kuesioner adalah reliabel dan kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupa-kan kuesioner yang handal.
Sedangkan hasil uji reliabiliitas instrumen keputusan konsumen menun-jukkan bahwa cronbach’salpha yang cukup besar yaitu 0,904 artinya nilai tersebut berada di atas 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pengukur variabel Y dari kuesioner adalah reliabel.
Analisis Regresi Linear Sederhana Hasil olahan data dengan menggu-nakan program SPSS 18 dapat dirang-kum melalui tabel berikut:
Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana
Sumber : Data Olahan 2014
Persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:
Y = 1,062 + 0,796X
Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam ben-tuk persamaan regresi standardized sebagai berikut :
Koefisien regresi (β) bo sebesar 1,062 menerangkan bahwa apabila bauran pemasaransebesar nol (0), maka keputusan konsumen menggu-nakan jasa angkutan bis trayek Pontianak-Sintang kelas executive pada PT. ADAU KAPUAS sebesar 1,062.
Apabila bauran pemasaran mening-kat sebesar satu satuan maka kepu-tusan konsumen menggunakan jasa angkutan bis trayek Pontianak-Sintang kelas executive pada PT. ADAU KAPUAS akan meningkat sebesar 0,796 satuan.
Jurnal Manajemen MOTIVASI - 617
korelasi tertinggi dengan skor totalnya adalah item 14 (P14) dengan nilai korelasi sebesar 0,716 dan valid pada tingkat signifikansi 1%. Item yang memiliki korelasi terendah dengan skor totalnya adalah item 1 (P1) dengan nilai korelasi sebesar 0,489 dan valid pada tingkat signifikansi 1%.
Uji Reliabilitas Instrumen
Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat membe-rikan hasil yang konsisten bila diguna-kan untuk mengukur obyek yang sama dengan alat ukur yang sama. Uji realibilitas, yaitu uji untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Menurut Ghozali (2005:95) dikatakan reliabel jika crronbach alpha > 0,60. Hasil uji relia-bilitas instrumen bauran pemasaran menunjukkan bahwa cronbach’salpha yang cukup besar yaitu 0.766, artinya nilai tersebut di atas 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pengukur variabel X dari kuesioner adalah reliabel dan kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupa-kan kuesioner yang handal.
Sedangkan hasil uji reliabiliitas instrumen keputusan konsumen menun-jukkan bahwa cronbach’salpha yang cukup besar yaitu 0,904 artinya nilai tersebut berada di atas 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pengukur variabel Y dari kuesioner adalah reliabel.
Analisis Regresi Linear Sederhana Hasil olahan data dengan menggu-nakan program SPSS 18 dapat dirang-kum melalui tabel berikut:
Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana
Sumber : Data Olahan 2014
Persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:
Y = 1,062 + 0,796X
Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam ben-tuk persamaan regresi standardized sebagai berikut :
Koefisien regresi (β) bo sebesar 1,062 menerangkan bahwa apabila bauran pemasaransebesar nol (0), maka keputusan konsumen menggu-nakan jasa angkutan bis trayek Pontianak-Sintang kelas executive pada PT. ADAU KAPUAS sebesar 1,062.
Analisis Determinasi (R2)
Nilai kolerasi yang diperoleh sebesar 0,488. Dari hasil analisis korelasi (r) didapat korelasi antara bauran pema-saran dengan keputusan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara bauran pemasaran dengan keputusan konsu-men. Sedangkan nilai koefisien determi-nasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,238. Hal ini berarti bahwa 23,8% (1 x 0,238 x 100%) keputusan konsumen menggu-nakan jasa angkutan bis trayek Ponti-anak-Sintang kelas executive pada PT. ADAU KAPUAS dapat dijelaskan oleh bauran pemasaran (7P), sedangkan sisanya yaitu sebesar 76,2% (1 – 0,238 x 100%) keputusan konsumen menggu-nakan jasa angkutan bis trayek Ponti-anak-Sintang kelas executive pada PT. ADAU KAPUAS dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Uji Kelayakan Model (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi linear sederhana dapat digunakan untuk melakukan prediksi keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh bauran pemasaran.Di mana jika Fhitung > Ftabel, maka Ha
diterima dan Ho ditolak atau model regresi linear sederhana tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kepu-tusan konsumen yang dipengaruhi oleh bauran ppemasaran.Dan jika F hitung < F tabel, maka Ha ditolak dan Ho dite-rima artinya model regresi linear seder-hana tersebut tidak dapat digunakan untuk memprediksi keputusan
konsu-men yang dipengaruhi oleh bauran pemasaran. Tarif signifikan yang digu-nakan sebesar 5% (α = 0,05).
Jika sig > α (0,05), maka Ho diterima Ha ditolak
Jika sig < α (0,05), maka Ho ditolak Ha diterima
Dari hasil analisis regresi dapat dike-tahui bahwa uji kelayakan model variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 30,636> F tabel 2,10 serta memiliki nilai signifikan (sig) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, artinya Model regresi linear sederhana tersebut dapat digunakan untuk memprediksi keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh bauran pemasaran.
Kesimpulan
Hasil uji validitas, baik variable bauran pemasaran PT. ADAU KAPUAS sebagai variable bebas maupun kepu-tusan konsumen PT. ADAU KAPUAS sebagai variable terikat menunjukkan bahwa daftar kuesioner yang disampai-kan kepada responden telah memenuhi persyaratan validitas. Karena padauji validitas variabel X maupun variabel Y nilai korelasi antara semua item (perta-nyaan) dengan skor totalnya (rxy)
menunjukkan hasil yang lebihbesar dari rtable baik dengan tingkat signifikan 1%
maupun 5%.
kepu-Jurnal Manajemen MOTIVASI - 619
tusan konsumen PT.ADAU KAPUAS sebagai variable terikat menunjukkan bahwa daftar kuesioner yang disampai-kan kepada responden telah memenuhi persyaratan reliabilitas. Karena memiliki koefisien cronbach’s alpha sama dengan 0,60 atau lebih.
Hasil uji regresi linier sederhana yang telah dilakukan menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
Persamaan atau estimasi regresi yang dapat dituliskan berdasarkan hasil pengolahan data dapat dituliskan: Ŷ = 1,062+ 0,796X
Uji koefisien determinasi (R²) menun-jukkan bahwa 23,8% (1 x 0,238 x 100%)
keputusan konsumen menggunakan
jasa angkutan bis trayek Pontianak-Sintang kelas executivepada PT. ADAU KAPUAS dapat dijelaskan oleh bauran pemasaran, sedangkan sisanya yaitu sebesar 76,2% (1 – 0,238 x 100%)
keputusan konsumen menggunakan
jasa angkutan bis trayek Pontianak-Sintang kelasexecutive pada PT. ADAU KAPUAS dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa uji kelayakan model variable independen memiliki pengaruh terhadap variable dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai Fhitungsebesar
30,636> Ftabel 2,10 serta memiliki nilai
signifikan (sig) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, artinya Model regresi linear sederhana tersebut dapat
diguna-kan untuk memprediksi keputusan
konsumen yang dipengaruhi oleh bauran pemasaran.
Saran
Perusahaan: diharapkan untuk lebih meningkatkan lagi kualitas bauran pe-masaran seperti produk, harga, pro-mosi, tempat, orang, proses dan bukti fisik.
Perusahaan PT.ADAU sebaiknya dapat memberikan diskon atau potong-an harga, karena dapat mempengaruhi minat pelanggan untuk menggunakan produk jasa yang ditawarkan, serta pihak perusahaan agar dapat membe-rikan potonganhargatersebutdan bonus-bonus yang menarik sehingga kon-sumen dapat lebih tertarik menggu-nakan jasa angkutan penumpang yang
ditawarkan perusahaan PT.ADAU
KAPUAS.
Sebaiknya promosi yang ditawarkan PT.ADAU KAPUAS dapat diperluas lagi yaitu dapat dimuat pada koran-koran, disiarkan melalui radio yang sering
didengarkan oleh konsumen atau
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, Gunawan. 2010. Manaje-men Pemasaran: Analisis Untuk Perencanaan. Yogyakarta: Sekolak Tinggi Ilmu Manajemen YKPN
Buchari Alma. 2005. Manajemen Pema-saran dan PemaPema-saran Jasa. Cetakan ke-7.Alfabeta Bandung.
Djaslim Saladin. 2007. Manajemen Pemasaran. Bandung: Linda Karya Fajar Laksana, Laksana. 2008.
Mana-jemen pemasaran, GrahaIlmu,
Yogyakarta
Ghozali, Imam. 2005. Apliikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS,
Badan Penerbit: Universitas
Diponegoro, Semarang.
Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pema-saran Edisi Milenium. Jakarta: PT. Prebalindo.
Kotler, Philip dan Kevin K. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Terj. Bob Sabran, 13 Jilid 1 dan 2, Penerbit: Erlangga
Nazir. 2004. Metode Penelitian. Bandung: Galia Indonesia.
Ratih Hurriyati, 2010. Bauran Pema-saran dan Loyalitas Konsuumen. Bandung: Alfabeta
Singarimbun, Masri. 2005. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian
Bisnis. Cetakan Keenam. Bandung. Penerbit: Alfabeta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2009, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabet
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Umar. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.