Sinyal dan Sistem
Sinyal dan Sistem
Yuliman Purwanto
2016
Silabi
Silabi
1. Sinyal kontinyu dan diskrit
2. Representasi sinyal periodik dan aperiodik
3. Sistem Linier dan Non-linier
4. Analisis Fourier
5. Aplikasi Fourier pada Rangkaian Listrik
6. Fast Fourier Transform
7. Transformasi Laplace
8. Inverse transformasi Laplace
9. Aplikasi Transformasi Laplace pada Rangkaian
Listrik
Pustaka
Pustaka
•
Naresh K. Sinha, “Linear Systems”, John Wiley & Sons,
Inc., 1991
•
Alexander D. Poularkas & Samuel Seely, “Signal and
Systems”, 2nd ed. 2000
•
Robert A. Gabel & Richard A. Robert, “Signal & Linear
System”, McGraw Hill.
•
Gabel and Roberts, “Signal and Linier System”, 3rd ed.
John Willey, 1987.
Tujuan
Tujuan
•
Memahami konsep dasar sinyal dan sistem
•
Mampu menganalisis sinyal dan sistem
dengan berbagai macam metoda
•
Mampu mengaplikasikan dalam berbagai
keperluan di bidang rangkaian listrik
•
Memahami konsep dasar sinyal dan sistem
•
Mampu menganalisis sinyal dan sistem
dengan berbagai macam metoda
•
Mampu mengaplikasikan dalam berbagai
Pembobotan :
•
UAS : 40%
•
UTS : 30%
•
Tugas
: 20%
Klasifikasi Sinyal
Berdasar kemunculannya, ada dua kategori sinyal : • Sinyal yang muncul setiap saat
• Sinyal yang mucul pada saat-saat tertentu saja
a. Sinyal kontinyu setiap saat (sinyal waktu-kontinyu).
• Sinyal eksis terus-menerus sepanjang waktu hingga ke batasan
tertentu. Biasa dituliskan sebagai x(t).
Penekanan “kontinyu” di sini bukan berarti sinyal itu secara matematis merupakan fungsi dari waktu, tetapi lebih pada kondisi bahwa sinyal itu memiliki nilai pada seluruh waktu.
Contoh : sebuah fungsi step/langkah waktu sbb. :
• Walau memiliki diskontinyuitas di t = t1, tetapi tetap merupakan
fungsi yang kontinyu terhadap waktu karena memiliki nilai untuk seluruh nilai t.
Nilainya tidak didefinisikan pada t < t1, tapi untuk t > t1.
b. Sinyal diskrit
.
Memiliki nilai hanya pada potongan-potongan waktu yang diskrit. Di sini, waktu t merupakan satu set bilangan diskrit.
• Konsekuensinya, sinyal ini sering ditulis sebagai x(n) (bukan x(t)) di mana n adalah bilangan integer (bulat). Jika n merupakan
deret integer maka sinyal juga berupa deret/sikuens.
• Seringkali sinyal diskrit berasal dari pencuplikan (sampling) sinyal kontinyu. Dalam hal ini nilai n bisa digantikan dengan kT di mana
k adalah integer dan T merupakan interval pencuplikan.
• Contoh : pada telepon digital, sinyal suara dicuplik pada laju125 ms (dengan pencuplikan 8.000 kali per detik) untuk mendapatkan
sinyal diskrit.
• Contoh lain : nilai mingguan dari harga saham BEJ (Bursa Efek Jakarta) juga merupakan sinyal diskrit, suhu rata-rata harian, mingguan, dst juga merupakan sinyal diskrit.
Sinyal Periodik dan Aperiodik
Sinyal waktu-kontinyu x(t) disebut periodik jika dan hanya jika :
x(t + T) = x(t), untuk - ~ < t < ~ (1.1)
Nilai positip terkecil dari T = perioda sinyal. Persamaan ini juga memenuhi syarat jika T diganti dengan kT di mana k = bilangan integer.
Secara sama, sebuah sinyal waktu-diskrit x(n) disebut periodik jika dan hanya jika :
x(n + N) = x(n), untuk - ~ < n < ~ (1.2)
Nilai positip terkecil dari N = perioda sinyal.
Sinyal yang tidak memenuhi syarat di atas : sinyal
aperiodik.
Nilai positip terkecil dari N = perioda sinyal.
Sinyal yang tidak memenuhi syarat di atas : sinyal
Contoh paling umum : sinyal sinusoidal :
x
(
t
) = A sin (2
p
ft
+
j
)
(1.3)A = konstanta amplitudo
f = konstanta frekuensi (Hertz)
j = konstanta fasa (radian)
Frekuensi sudut (radian per detik) didefinisikan sbg :
Contoh sinyal-sinyal periodik
Contoh sinyal-sinyal aperiodik
Jumlah dari dua sinyal sinus akan merupakan fungsi periodik jika dan hanya jika nisbah dari perioda masing-masingnya berupa bilangan rasional.
Contoh :
x1(t) + x2(t) merupakan sinyal periodik karena nisbah
periodanya 3/7 yang merupakan bilangan rasional.
x1(t) + x3(t) bukan sinyal periodik karena nisbah periodanya
3p/32t bukan bilangan rasional/irasional.
• Bilangan rasional : bilangan yang bisa dinyatakan dalam bentuk pecahan
dua bilangan bulat
• Bilangan irasional : bilangan yang tidak bisa dinyatakan dalam bentuk pecahan
dua bilangan bulat p (= 3,1415926535897932384626433832 7...), e (= e
Contoh fungsi waktu-kontinyu periodik :
Contoh fungsi a-periodik :
Sinyal periodik lebih banyak dijumpai dibanding sinyal aperiodik, sehingga memiliki arti yang lebih penting.
Fungsi Singularitas
• Beberapa sinyal aperiodik seringkali unik dan dikenal dengan fungsi singularitas (fungsi tunggal) karena ia atau turunannya merupakan sinyal diskontinyu.
• Contoh paling sederhana : fungsi langkah satuan (unit step
function) :
(1.9)
Pada t = 0 nilai fungsi melompat dari 0 ke 1, sehingga nilainya diskontinyu pada saat itu. Fungsi ini sangat penting pada
sistem linier dan sering direpresentasikan dengan simbol u-1(t) Fungsi Singularitas
• Beberapa sinyal aperiodik seringkali unik dan dikenal dengan fungsi singularitas (fungsi tunggal) karena ia atau turunannya merupakan sinyal diskontinyu.
• Contoh paling sederhana : fungsi langkah satuan (unit step
function) :
(1.9)
Pada t = 0 nilai fungsi melompat dari 0 ke 1, sehingga nilainya diskontinyu pada saat itu. Fungsi ini sangat penting pada
sistem linier dan sering direpresentasikan dengan simbol u-1(t)
• Fungsi singularitas bisa juga didefinisikan dari hubungan :
(1.10)
Nilai ui-1(t) diperoleh dengan mengintegrasikan nilai ui(t). Bisa juga dikatakan bahwa nilai ui(t) diperoleh dengan
mendiferensiasikan fungsi ui-1(t) terhadap t.
Pengintegrasian fungsi unit step memberikan fungsi unit ramp r(t) :
Kemiringan (slope) dari fungsi ramp ini = 1.
Jika kemiringannya = m maka fungsinya dituliskan mr(t) • Fungsi singularitas bisa juga didefinisikan dari hubungan :
(1.10)
Nilai ui-1(t) diperoleh dengan mengintegrasikan nilai ui(t).
Bisa juga dikatakan bahwa nilai ui(t) diperoleh dengan
mendiferensiasikan fungsi ui-1(t) terhadap t.
Contoh-contoh :
Contoh-contoh :
TUGAS : Buktikan persamaan (1.11) dan (1.12) merupakan persamaan dari kedua pulsa di atas !
Sistem…. ??
Definisi umum :
• Sistem adalah sekelompok bagian atau komponen yang bekerja sama sebagai suatu kesatuan fungsi.(Salisbury)
• Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari sejumlah bagian-bagian, atribut dari bagian dan hubungan antara bagian dengan atribut. (Pilecki)
• Sistem adalah prosedur yang terorganisir dan mapan yang membuahkan hasil. (Robert Allen & Mark Victor Hansen).
• Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. (Bertalanffy) • Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan
sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu (Ramon McLeod)
• Sistem adalah tatanan yang menggambarkan adanya rangkaian berbagai komponen yang memiliki hubungan serta tujuan bersama
Sistem dalam Ranah Teknik
Sistem dalam Ranah Teknik
Definisi :
Perangkat/alat/algoritma yang beroperasi
berdasarkan sinyal masukan (
input
), mengikuti aturan
tertentu/terdefinisi (biasanya berbentuk persamaan
matematis), dan menghasilkan sinyal keluaran (
output
)
atau respons sistem
.
•
Jika sinyal x(t) ditransformasikan oleh sistem menjadi
y
(
t
)
maka hubungan x(t) dan y(t) ditulis dengan :
y(t) =
[x(t)]
dengan simbol
menunjukkan transformasi.
Contoh Sistem : Universe
Contoh Sistem : TEWS
Contoh Sistem : Galaksi Bima Sakti
Contoh Sistem : Siaran Radio
Contoh Sistem : Relay Siaran TV
Contoh Sistem : Robotika
Klasifikasi Sistem
Klasifikasi Sistem
1. Sistem Linier :
sistem yang
memenuhi hukum superposisi.
2. Sistem non-linier :
sistem yang
Sistem Linier
Sistem Linier
Sistem adalah linier jika dan hanya jika :
[a
1x
1(t) + a
2x
2(t)] = a
1
[x
1(t)] + a
2
[x
2(t)] …..(Pers. 1.0)
untuk setiap deret masukan x
1(t) dan x
2(t) yang
berubah-ubah dan setiap konstanta a
1dan a
2Sistem Linier
Sistem Linier
Contoh Sistem Linier (Grafis)
Contoh Sistem Linier : Rpot linier
Contoh Sistem Linier : Penguat Linier
Contoh Sistem Linier : Penguat Linier
Contoh Sistem Non-Linier (Grafis)
Contoh Sistem Non-Linier (Grafis)
Contoh Karakteristik Transistor
Contoh Sistem Non-Linier (Grafis)
Penguat Non-Linier
Klasifikasi Sistem Elektronika
•
Sistem Transmisi data/daya
•
Sistem Kendali
•
Sistem Pembangkit sinyal
•
Sistem Pemayar/
Display
•
Sistem Penyimpan
Sistem Penguat
Sistem Penguat
•
Sistem Penguat Tegangan
•
Sistem Penguat Arus
•
Sistem Penguat Daya
•
Sistem Penguat Awal
•
Sistem Penguat Kendali
•
Sistem Penguat Akhir
•
Sistem Penguat Frekuensi Rendah/Audio
•
Sistem Penguat Frekuensi Menengah
Penguat Tegangan Kelas-A Penguat Arus
Penguat Awal Audio
Penguat Kendali Audio
Penguat Audio