• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kromosom gen DNA sinthesis protein dan r

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kromosom gen DNA sinthesis protein dan r"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Kromosom, gen,DNA, sinthesis 

protein dan regulasi 

Oleh:

Fatchiyah dan Estri Laras Arumingtyas

Laboratorium Biologi Molekuler dan Seluler

Universitas Brawijaya

(2)

2.1.Pendahuluan

Era penemuan materi genetik telah dibuka oleh F Miescher dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia telah menetapkan bahwa bahan aktif yang ada di dalam nukleus disebut sebagai nuclein. Peneliti ini belum bisa

menetapkan apakah nuclein ini kromosom ataukah DNA. Kromosom ditemukan

pada awal abad ke 19 merupakan struktur seperti benang pada nukleus sel eukariot yang nampak pada saat sel mulai membelah. Kromosom berjumlah diploid pada setiap selnya, dan pada

autosomal maupun seks-kromosom

membawa gen-gen yang berpasangan, kecuali pada kromosom-Y.

Gambar 1. Diagram skematik kromosom, gene dan struktur heliks

DNA.

Gena adalah unit heriditas suatu organisme hidup. Gen ini dikode dalam material genetik organisme, yang kita kenal sebagai molekul DNA, atau RNA pada beberapa virus, dan ekspresinya dipengaruhi oleh lingkungan internal atau eksternal seperti perkembangan fisik atau perilaku dari organisme itu. Gena tersusun atas daerah urutan basa nukleotida baik yang mengkode suatu informasi genetik (coding-gene region as exon) dan juga daerah yang tidak

mengkode informasi genetik (non-coding-gene region as intron), hal ini

penting untuk pembentukan suatu protein yang fungsinya diperlukan di tingkat sel, jaringan, organ atau organisme secara keseluruhan.

(3)

dalam pengemasan dan pengontrolan molekul DNA yang sangat panjang sehingga dapat muat didalam nucleus dan mudah diakses ketika dibutuhkan. Selama reproduksi, Jumlah kromosom yang haploid dan material genetik DNA hanya separoh dari masing-masing parental, dan disebut sebgai genom.

2.2 Struktur DNA

Pada tahun 1953, James Watson and Francis Crick telah membuka wawasan baru tentang penemuan model struktur DNA. Publikasi dari model double heliks DNA ini disusun berdasarkan penemuan:

1. Penemuan struktur asam nukleat dari Pauling & Corey

2. Pola difraksi DNA (Single-crystal X-ray analysis) dari Wilkins & Franklin

3. Pola perbandingan jumlah A-T, G-C (1:1) dari Chargaff atau dikenal

sebagai Hukum Ekivalen Chargaff:

· Jumlah purin sama dengan pirimidin

· Banyaknya adenin sama dengan timin, juga jumlah glisin sama dengan sitosin.

(4)

tersebut memungkinkan pasangan basa dikemas dengan susunan yang paling sesuai. Hal ini bisa terjadi bila kedua rantai polinukleotida tersusun secara antiparalel.

Gambar2. Struktur basa pirimidine (Cytosine, Thimine, Urasil), purine

(5)

Gambar 3. Pembentukan secara skematik struktur dsDNA dari gula fosfat sebagai ‘backbone‛ dan basa nukleotida (A). Dua ikatan

hidrogen dari AT dan 3 ikatan hidrogen untuk GC (B).

Untuk memaksimumkan pengemasan pasangan basa tersebut, kedua tulangpunggung gula-fosfat tersebut berpilin membentuk

double heliks, dengan satu putaran

komplementer setiap 10 pasang basa. Polaritas dari rantai DNA ditunjukkan dengan sebutan ujung 5‛ dan ujung 3‛. Arah pembacaan basa nukleotida dari ujung-5‛ menuju ujung-3‛. 

(6)

Jarak antara nukleotida satu dengan berkutnya adalah 3.4 nm. Ujung 3‛ membawa gugus –OH bebas pada posisi 3‛ dari cincin gula, dan ujung 5‛ membawa gugus fosfat bebas pada posisi 5‛ dari cincin gula.

DNA dobel heliks dapat dikopi secara persis karena masing-masing untai mengandung sekuen nukleotida yang persis berkomplemen dengan sekuen untai pasangannya. Masing-masing untai dapat berperan sebagai cetakan untuk sintesis dari untai komplemen baru yang identik dengan pasangan awalnya. Gambar 4. Jarak antara basa nukleotida dan lekukan minor dan major dari

molekul dsDNA

(7)

2.3 Sintesis Protein

Proses sintesis protein terbagi atas transkripsi dan translasi. Seperti kita ketahui DNA sebagai media untuk proses transkripsi suatu gen berada di kromosom dan terikat oleh protein histon. Saat menjelang proses transkripsi berjalan, biasanya didahului signal dari luar akan kebutuhan suatu protein atau molekul lain yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi lain di tingkat sel maupun jaringan. Kemudian RNA

polymerase II akan mendatangi daerah regulator element dari gen yang akan

ditranskripsi. Kemudian RNA polymerase ini akan menempel (binding) di daerah promoter spesifik dari gene yang akan disintesis proteinnya, daerah promoter ini merupakan daerah consesus sequences, pada urutan -10 dan -35 dari titik inisiasi (+1) yang mengandung urutan TATA-Box sebagai basal promoter. Setelah itu, polimerase ini akan membuka titik inisiasi (kodon ATG) dari gene tersebut dan mengkopi semua informasi secara utuh baik daerah

exon maupun intron, dalam bentuk molekul immature mRNA (messenger RNA).

Kemudian immature mRNA ini diolah pada proses splicing dengan

menggunakan smallnuclearRNA (snRNA) complex yang akan memotong hanya

daerah intron, dan semua exon akan disambungkan menjadi satu urutan gen

utuh tanpa non-coding area dan disebut sebagai mature mRNA.

Pada tahap berikutnya, mRNA ini diproses lebih lanjut pada proses translasi di dalam ribosom, dalam tiga tahapan pokok yaitu inisiasi sebagai mengawali sintesis polipeptida dari kodon AUG yang ditranslasi sebagai asam amino methionine. Proses ini berlangsung dengan bantuan initiation factor

(IF-1, IF-2 dan IF3) dan enzim  tRNA-methionine synthethase (pada bakteri

(8)

membentuk ikatan cognate dan bergerak ke ribosom tempat sintesis protein berlangsung. Langkah selanjutnya adalah elongasi atau pemanjangan polpeptida sesuai denga urutan kodon yang dibawa oleh mRNA.

Gambar5. Proses splicing dari pematangan mRNA.

Pada proses elongasi ini diperlukan elongation factor complex. Seperti

juga proses inisiasi enzim  tRNA-amino acid synthethase berperan dalam

pembentukan cognate antara  tRNA dan asam amino lainya dari sitoplasma

yang sesuai dengan urutan kodon mRNA tersebut. Proses elongasi akan berhenti sampai kodon terminasi dan poly-adenyl (poly-A), dan diakhiri sebagai proses terminasi yang dilakukan oleh rho-protein. Polipeptida akan diproses sebagai molekul protein yang fungsional setelah melalui proses post- translation di retikulum endoplasmik (RE) hingga tingkat jaringan.

2.4 Regulasi gen

(9)

informasi yang harus dikopi secara akurat untuk ditransmisikan kepada generasi berikutnya. Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana suatu informasi dapat diformulasikan dalam bentuk molekul kimia? Bagaimana molekul tersebut dapat dikopi secara akurat? Pada tahun 1940-an, peneliti menemukan bahwa informasi genetik terutama terdiri dari instruksi untuk membentuk protein. Protein adalah molekul makro yang berperan dalam hampir semua fungsi sel yaitu: sebagai bahan pembangun struktur sel dan membentuk enzim-enzim yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia di dalam sel; meregulasi ekspresi gen, memungkinkan sel untuk bergerak dan berkomunikasi antar sel.

Jadi fungsi paling penting dari DNA adalah membawa gen yang mengandung informasi yang menentukan jenis protein yang harus disintesis, kapan, dalam tipe sel yang mana, dan seberapa banyak jumlah protein yang harus disintesis.

Dengan semakin berkembangnya pengetahuan molekuler maka definisi dari gen adalah :

Keseluruhan sekuen asam nukleat yang dapat ditranskrip menjadi RNA

fungsional dan protein, pada waktu dan tempat yang tepat selama pertumbuhan dan perkembangan oraganisma.

(10)

Komposisi gen adalah: daerah pengkode (exon and intron) yang mengkode RNA atau protein + sekuen-sekuen pengaturan (Regulatory sequences: termasuk. promoter yang menginisiasi terjadinya transkripsi, enhancer/silencer yang menentukan tinggi rendahnya aktivitas transkripsi, polyadenylation site, splicing sites serta signal terminasi transkripsi).

Produk gen : 

­  RNA yang kemudian ditranslasi menjadi protein 

­  Hanya RNA seperti rRNA, tRNA, snRNA, snoRNA dan miRNA

Satu gen mempunyai potensi menghasilkan banyak produk karena

adanya : 

­  promoter-promoter yang berbeda 

­  alternative splicing

Gambar

Gambar 1. Diagram skematik kromosom,
Gambar 3. Pembentukan secara skematik struktur dsDNA dari gula
Gambar 4. Proses replikasi sederhana
Gambar 6. Proses sintesis protein pada prokariota.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Industri yang mengalami nilai total produktivitas yang negatif ketika tahun krisis adalah industri tembakau, tekstil, kulit dan barang dari kulit, kayu, karet,

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus atas anugerah dan Roh Kudus yang telah dicurahkan kepada penulis sehingga atas pertolongan dan bimbingan-Nya penulis

Pelatihan proteksi radiasi untuk pekerja harus merupakan bagian pendidikan integral bagi yang menggunakan teknik intervensional.. Kardiolog atau radiolog sebagai operator utama

Praktek internasional desentralisasi fiskal baru dijalankan pada 1 Januari 2001 berdasarkan UU RI No.. 33 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat

Namun pada kenyataannya penggunaan Ruko di Pancoran Glodok sebagai hunian mulai mengalami degradasi sejak Kerusuhan Mei , ada banyak pemilik Ruko yang memilih untuk membeli Rumah

Dengan memiliki fasilitas knowledge repository, secara tidak langsung akan membantu perusahaan dalam menjaga informasi perusahaan dan knowledge perusahaan, seperti

Kelompok ini merupakan jumlah terbesar dari remaja nakal. Pada umumnya mereka tidak menderita kerusakan psikologis. Perbuatan nakal mereka didorong oleh faktor-faktor berikut :